Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI KONSTANTA PLANCK (2016)/ NRP: 1114100068 (1-5) 1

Konstanta Planck
Mohammad Sulthonul Adhim, Bayu Dwi Hatmoko, Diajeng Indraswary Pamungkas, Mashuri
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: mohammad.sulthonul.a14@mhs.physics.its.ac.id

Abstrak— Telah dilakukan percobaan tentang Konstanta diterima pada waktu itu. Planck dapat menurunkan rumus
Planck. Percobaan ini memiliki 2 tujuan, yaitu untuk yang dapat menerangkan radiasi spektrum ini (yaitu
menentukan nilai konstanta Planck & menentukan fungsi kerja kecerahan relatif dari berbagai panjang gelombang yang
suatu material. Adapun prinsip yang digunakan dalam
percobaan ini adalah efek fotolistrik. Dari percobaan yang
terdapat) sehingga fungsi dari temperatur dari benda yang
dilakukan diperoleh hasil data berupa arus dan tegangan henti. meradiasikannya (diskontinu), dipancarkan dalam catuan
Besar nilai arus akan naik seiring dengan naiknya intensitas kecil, suatu anggapan yang sangat asing dalam teori
cahaya yang diberikan. Sedangkan tegangan henti menunjukkan elektromagnetik. Catuan ini disebut kuanta [1].
besarnya beda potensial yang diberikan sampai arus bisa Planck mendapatkan bahwa kuanta yang berpautan
dihambat dan berada pada titik nol. Kemudian, berdasarkan dengan frekuensi tertentu v dari cahaya, semuanya harus
perhitungan dan analisis data yang dilakukan, maka diperoleh berenergi sama dan energi ini berbanding lurus dengan v. Jadi
hasil dan kesimpulan bahwa nilai konstanta Planck yang
didapat dari hasil percobaan mengalami anomali, yaitu 2,5x10-34 E = hv (1)
J.s. sehingga didapat nilai error sebesar 61,73%. Sedangkan dimana kuantitas h, pada waktu ini disebut tetapan Planck,
nilai fungsi kerja material yang diperoleh adalah 0,2427 eV, yang berharga h = 6,626 x 10-34 J.S. Ketika Dia harus
sehingga tidak dapat ditentukan material logam apa yang menganggap bahwa energi elektron magnetik yang
dipakai dalam percobaan ini. diradiasikan oleh benda timbul secara terputus-putus, Planck
tidak pernah menyangsikan bahwa penjalarannya melalui
Kata Kunci— Efek fotolistrik, fungsi kerja, & konstanta planck. ruang merupakan gelombang elektromagnetik yang kontinu.
Einsten mengusulkan bukan saja cahaya dipancarkan menurut
I. PENDAHULUAN suatu kuantum, tetapi juga menjalar menurut kuanta
Dahulu, sifat cahaya masih menjadi teka-teki yang besar di individual. Menurut hipotesis efek fotolistrik dapat
kalangan para ilmuwan fisika. Sifat cahaya yang menjadi diterangkan dengan mudah. Rumusan emperis persamaan
teka-teki besar tersebut adalah sifat cahaya sebagai partikel. dapat dituliskan
Lalu pada tahun 1900, Max Planck menjawab teka-teki (2)
tersebut. Planck menyadari bahwa permasalahan mengenai dimana K adalah energi kinetik maksimum [1].
sifat cahaya dapat diatasi apabila benda teradiasi (yang Emisi elektron oleh suatu zat di bawah aksi sinar
sekarang kita kenal dengan atom) hanya dapat memancarkan
disebut efek fotolistrik. Fenomena ini ditemukan pada tahun
(atau menyerap) energi elektromagnetik dalam jumlah
1887 oleh fisikawan Jerman Heinrich Hertz. Akan tetapi
tertentu yang disebut kuantum. Dalam fisika ada suatu
konstanta proporsional yang diperlukan agar teori yang cocok Heinrich Hertz tidak melanjutkan percobaan tersebut, yang
dengan pengamatan dapat dihitung berdasarkan percobaan. mana menunjukkan adanya gelombang elektromagnetik
Konstanta tersebutdikenal dengan sebutan konstanta Planck. ditemukan efek fotolistrik yang tidak bisa dipahami dalam hal
Berdasarkan hal tersebut kita mengetahui bahwa konstanta model gelombang cahaya. Fenomena efek fotolistrik dapat
Planck merupakan suatu konstanta yang penting. Walaupun dipelajari dengan bantuan alat skematis yang ditunjukkan
nilai konstanta Planck sudah ditentukan, tapi sangat penting pada gambar 1 yang akan datang. Dalam sebuah selubung
bagi kita untuk memahamilebih dalam tentang hal tersebut kaca terdapat elektroda A dan B dalam kondisi tertutup.
melalui percobaan konstanta Planck. Kemudian diberikan radiasi cahaya melalui jendela kuarsa.
Pada tahun 1905 Einsten menemukan bahwa paradoks Radiasi cahaya tersebut jatuh pada elektroda A, yang disebut
yang ditimbulkan dalam efek fotolistrik hanya dapat sebagai katoda. Elektroda B dapat menyimpan potensial
dimengerti dengan memasukan pengertian radikal yang positif atau negatif dengan mengenai katoda. Sebuah
pernah diusulkan lima tahun sebelumnya oleh ahli fisika amperemeter sensitif diletakkan di sirkuit untuk mencatat
teoretis Jerman Max Planck. Ketika itu Planck mencoba atau mengukur arus yang dihasilkan dari fotoelektron.
menjelaskan radiasi karakteristik yang dipancarkan oleh Sedangkan perbedaan potensial antara katoda dan anoda
benda mampat. Kita telah mengetahui pijaran dari sepotong dapat diukur dengan voltmeter. Sehingga hasil pengamatan
logam yang menimbulkan cahaya tampak, tetapi panjang eksperimen fotolistrik dapat diringkas sebagai berikut :
gelombang lain yang tak terlihat mata juga terdapat. Sebuah
benda memancarkan energi seperti itu secara kontinu tidak
peduli berapapun temperaturnya. Pada temperatur kamar
sebagian besar radiasinya terdapat pada bagian inframerah
dari spektrum, sehingga tidak terlihat [1].
Sifat yang dapat diamati dari radiasi benda hitam ini
tidak dapat ditentukan berdasarkan prinsip fisis yang dapat
LAPORAN RESMI KONSTANTA PLANCK (2016)/ NRP: 1114100068 (1-5) 2

permukaan. Frekuensi ini disebut frekuensi ambang dan


sesuai dengan panjang gelombang disebut panjang gelombang
minimum yang mana dapat dituliskan sebagai[2]

(6)

Penjelasan yang memuaskan dari efek fotolistrik


dikemukakan oleh Albert Einsten, frekuensi dari gelombang
elektromagnetik terdiri dari paket–paket kecil, yang disebut
foton, untuk masing-masing energi hv. Ketika sebuah foton
energi yang mengalami peristiwa di permukaan material,
maka sebagian energi dihabiskan dalam membuat elektron
bebas dan sisanya muncul sebagai energi kinetik dari
Gambar 1. Skematis alat efek fotolistrik[2]
elektron. Elektron di permukaan bahan yang paling longgar
Pertama, untuk perbedaan konstan antara katoda dan
terikat dan membutuhkan energi minimum untuk pembebesan
anoda, jumlah elektron yang dipancarkan dari katoda (karena mereka. Energi ini disebut fungsi kerja material. Energi
arus fotolistrik) meningkat dengan meningkatnya intensitas kinetik maksimm elektron, dikeluarkan dari permukaan [3].
radiasi. Kedua, untuk intesitas konstan dan frekuensi dari Jadi harus ada energi minimum yang diperlukan oleh
radiasi saat fotolistrik dengan perbedaan potensial V antara elektron untuk melepaskan diri dari permukaan logam, jika
katoda dan anoda dan mencapai nilai konstan yang lebih tidak demikian tentu elektron akan terlepas walaupun tidak
sehingga meningkatkan perbedaan potensial yang tidak ada cahaya yang datang. Energi hv0 merupakan karakteristik
mempengaruhi arus fotolistrik. Di sisi lain, jika plat B dibuat dari permukaan itu yang disebut fungsi kerja.
lebih negatif dengan mengenai permukaan katoda arus
berkurang. Potensial negatif dari plat disebut perlambatan
potensial. Untuk nilai tertentu dari perlambatan potensial,
arus fotolistrik menjadi nol. Potensial ini disebut dengan cut
off atau stopping potential V0 dan ukuran dari energi kinetik
maksimum dari fotoelektron dan kita dapat tuliskan: Gambar 3. Fungsi kerja logam
(3) Ada beberapa alasan yang memungkinkan mengapa tidak
semua fotoelektron mempunyai energi yang sama sekalipun
(4) energi frekuensi cahaya yang digunakan. Misalnya tidak
semua energi foton hv bisa diberikan pada sebuah elektron
dimana Ek adalah energi kinetik maksimum dari elektron dan suatu elektron mungkin akan hilang dari energi awalnya
yang dikeluarkan dan e adalah muatan elektron yang nilainya dalam interaksinya dengan elektron lainnya didalam logam
1.6 x 10-19 Coulomb. Apabila persamaan disubtitusikan maka sebelum ia lenyap dari permukaan [1].
didapatkan persamaan:
II.METODOLOGI
(5) Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan ini
meliputi Planck’s constant experiment apparatus, power
Dari persamaan (5) diketahui jika sebanding dengan
supply 220 V, dan filter warna (merah, kuning, hijau, dan
frekuensi dan melalui persamaan tersebut bisa diketahui nilai biru). Fungsi dari masing-masing alat dalam pecobaan ini
Vs (tegangan penghenti) apabila nilai (fungsi kerja) adalah Planck’s constant experiment apparatus sebagai alat
diketahui. Berikut adalah diagram yang menunjukkan utama dalam percobaan ini. Di dalam alat ini terdapat
beberapa bagian diantaranya adalah Amperemeter dan
hubungan antara dan frekuensi .
voltmeter yang berfungsi untuk mengukur nilai arus dan
tegangan yang terjadi. Kemudian zero ADJ berfungsi untuk
memposisikan amperemeter dan voltmeter pada titik nol.
Gain ADJ berfungsi sebagai penguat arus. Sensitivity
berfungsi untuk memberikan variasi sensitivitas terhadap
percobaan. Semakin kecil angka yang ditunjukkan pada
variasi sensitivitas maka tingkat sensitivitas akan semakin
Gambar 2. Diagram hubungan antara dan [2] tinggi. Namun pada percobaan ini hanya digunakan
Ketiga, potensial berhenti atau stopping potential Vo dan sensitivitas sebesar 0,1 µA. Kemudian Light ADJ berfungsi
karena energi kinetik maksimum dari fotoelektron adalah untuk memberikan variasi intensitas cahaya. Selanjutnya
independen dari intensitas radiasi dan hanya bergantung pada switching power berfungsi untuk menghidupkan dan
frekuensi v radiasi. Terakhir untuk setiap substansi terdapat mematikan alat. Kemudian tombol meas/calib berfungsi untuk
frekuensi karakteristik v0 sehingga untuk radiasi dengan mengukur dan mengkalibrasi, Selanjutnya INT/EXT
frekuensi dibawah v0 fotoelektron tidak akan keluar dari berfungsi sebagai indikator apakah sumber cahaya berasal
dari dalam alat atau berasal dari cahaya di luar alat. Dan yang
LAPORAN RESMI KONSTANTA PLANCK (2016)/ NRP: 1114100068 (1-5) 3

terakhir adalah anode Voltage ADJ yang berfungsi untuk (9)


menghambat arus sampai jarum pada amperemeter Sementara itu untuk menghitung nilai error, digunakan
menunjukkan angka nol. Semua bagian-bagian dari Planck’s rumus:
constant experiment apparatus tersebut saling terintegrasi.
Selanjutnya ada juga sumber tegangan 220 volt yang
berfungsi sebagai pemberi daya agar Planck’s constant (10)
experiment apparatus dapat dioperasikan. Alat terakhir,
Agar lebih mudah dalam memahami cara kerja pada
adalah filter warna yang berfungsi sebagai alat untuk
percobaan konstanta Planck, maka dapat dilihat melalui
mengetes energi yang ada ketika diberi panjang gelombang
flowchart berikut:
yang berbeda.
Adapun skema alat yang digunakan pada percobaan
konstanta Planck adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Planck’s constant experiment apparatus

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam


percobaan ini adalah pertama, semua peralatan yang telah
disebutkan sebelumnya disiapkan dan dipastikan dalam
kondisi baik. Selanjutnya peralatan tersebut dirangkai seperti
pada gambar 4 dengan memastikan amperemeter dan
voltmeter dalam posisi nol. Kemudian rangkaian
dihubungkan dengan tegangan listrik AC 220 volt. Lalu
Planck’s constant experiment apparatus dinyalakan dengan
menekan power switch pada posisi on (pilot lamp menyala).
Lalu posisi measured dipilih untuk meas/calib dan posisi
inter dipilih untuk inter/exter. Selanjutnya filter warna
dimasukkan pada folter dan ditutup. Lalu light adjusting dial
diputar agar icandencent lampu menyala. Kemudian diamati
nilai arus yang ditunjukkan pada jarum amperemeter dan
dicatat. Selanjutnya anode voltage adjusting diputar ke kanan
hingga beda potensial pada fotokatoda naik dan amperemeter
menjadi nol dan besar potensial yang ditunjukkan oleh jarum
voltmeter dicatat. Percobaan ini diulangi untuk intesitas yang
berbeda (2, 3, dan 4) dengan filter warna yang berbeda
kemudian diamati dan dicatat hasilnya.
Setelah selesai melakukan percobaan, maka dibuat Gambar 5. Flowchart konstanta planck
grafik hubungan stopping potensial dengan frekuensi filter
rata-rata. Dari grafik yang dihasilkan, maka akan didapatkan
III. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
nilai regresi linier:
y = ax + b (7)
A. Analisis Data
Regresi tersebut digunakan untuk menghitung nilai konstanta
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka
Planck dan fungsi kerja. Dari persamaan (5), maka untuk
diperoleh hasil data pengukuran berupa nilai arus dan
mencari nilai konstanta Planck digunakan rumus: tegangan henti (stopping potential) dengan pengulangan
h = a . e (J.s) (8) sebanyak 4 kali dari beberapa variasi intensitas yang
Sedangkan untuk fungsi kerja juga dapat dihitung dari digunakan. Hasil data dapat dilihat pada tabel berikut ini:
persamaan regresi di atas, dimana besarnya adalah
Tabel 1. Data hasil pengukuran tegangan henti dengan sensitivitas 0,1 μA
Tegangan Henti (V)
W = (-b) . e Filter
Intensitas 1 Intensitas 2 Intensitas 3 Intensitas 4
Merah 0,205 0,308 0,398 0,45
LAPORAN RESMI KONSTANTA PLANCK (2016)/ NRP: 1114100068 (1-5) 4

Kuning 0,688 0,79 0,885 0,99


Hijau 0,4 0,5 0,6 0,65
Biru 0,49 0,7 0,8 0,9

Tabel 2. Data hasil pengukuran arus dengan sensitivitas 0,1 μA


Arus (uA)
Filter
Intensitas 1 Intensitas 2 Intensitas 3 Intensitas 4
Merah 6 11,8 16 19
Kuning 26,8 45 58 68
Hijau 13 30 42,5 54
Biru 10 28 47,5 64

Gambar 8. Grafik hubungan antara Vs dan frekuensi pada intensitas 3


B. Grafik
Berdasarkan data di atas maka dapat dibuat grafik
hubungan antara tegangan henti dengan frekuensi filter
warna yang disajikan melalui gambar berikut:

Gambar 9. Grafik hubungan antara Vs dan frekuensi pada intensitas 4

C. Perhitungan
Berdasarkan data-data pada tabel dan grafik yang
disajikan, kemudian dilakukan perhitungan untuk
Gambar 6. Grafik hubungan antara Vs dan frekuensi pada intensitas 1 mendapatkan nilai konstanta Planck dan fungsi kerja dari
suatu material. Untuk dapat menghitung nilai dari konstanta
Planck dan fungsi kerjanya, salah satunya diperlukan adanya
referensi panjang gelombang dari masing-masing filter
warna. Panjang gelombang ini yang nantinya diolah dan akan
mendapat frekuensi dari warna tersebut . Berikut merupakan
contoh perhitungannya:
Kita ambil salah satu data yaitu pada percobaan filter
warna merah dengan sensitifitas 0,1µA. Pada intensitas 1
didapatkan persamaan grafiknya y = 116,12x – 0,1787
dengan nilai 1,16 x 10-15 adalah nilai konstanta planck tiap
satuan muatan, sehingga didapatkan nilai konstanta Planck
sebagai berikut:

Gambar 7. Grafik hubungan antara Vs dan frekuensi pada intensitas 2

Sedangkan nilai dari fungsi kerjanya adalah

Selanjutnya dihitung besar error data dengan cara


membandingkan antara nilai konstanta Planck yang asli yaitu
6,626 x 10-34 dengan nilai konstanta Planck hasil percobaan
berdasarkan persamaan (10).
Dari contoh perhitungan di atas, maka dengan cara yang
sama diperoleh nilai konstanta Planck dan fungsi kerja untuk
intensitas yang lain sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil perhitungan nilai konstanta Planck dan fungsi Kerja


LAPORAN RESMI KONSTANTA PLANCK (2016)/ NRP: 1114100068 (1-5) 5

Intensitas a b e (J.s) h (J.s) W (eV)


error cahaya yang kecil, sehingga fotoelektron yang dihasilkan juga
(%)
semakin banyak yang menyebabkan arus yang mengalir
1 1,16E-15 0,1787 1,6E-19 1,9E-34 0,1787 71,96 semakin besar. Besarnya arus menyebabkan tegangan henti
2 1,63E-15 0,3039 1,6E-19 2,6E-34 0,3039 60,56 juga semakin besar.
3 1,69E-15 0,2367 1,6E-19 2,7E-34 0,2367 59,25
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta planck dan
fungsi kerja material pada percobaan ini ialah dengan
4 1,86E-15 0,2516 1,6E-19 3,0E-34 0,2516 55,14 menggunakan metode regresi linier dari grafik yang
Rata-rata 2,5E-34 0,2427 61,73 dihaslkan melalui percobaan. Regresi linier didapatkan dari
grafik hubungan antara stopping potential (Vs) dengan
D. Pembahasan frekuensi (f). stopping potential (Vs) sebagai sumbu y dan
Percobaan yang dilakukan tentang konstanta Planck frekuensi (f) sebagai sumbu x. Dari grafik yang didapatkan
memperoleh hasil sebagaimana yang disajikan pada tabel 1 bisa diartikan bahwa frekuensi dan tegangan henti nilainya
dan tabel 2. Berdasarkan data pada tabel 2 yaitu nilai arus berbanding lurus. Sehingga apabila frekuensi makin besar
yang diperoleh, maka arus akan bertambah besar seiring maka tegangan henti juga akan semakin besar.
dengan bertambahnya intensitas cahaya yang diberikan. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka
Kemudian pada tabel 1, tegangan henti yang diperoleh didapatkan nilai konstanta Planck yang berbeda-beda untuk
mengalami anomali. Tegangan henti menyatakan bahwa pada masing-masing intensitas. Nilai konstanta Planck rata-rata
nilai tersebut arus yang disebabkan oleh pergerakan elektron adalah percobaan ini adalah sebesar 2,5x10-34 J.s.
akan dihambat karena adanya beda potensial dari sumber Berdasarkan teori efek fotolistrik nilai tetapan konstanta
sampai menuju titik nol. Seharusnya tegangan henti akan Planck sebenarnya adalah sebesar 6,626x10 -34 J.s. Adapun
bertambah besar saat panjang gelombang filter warna nilai error rata-rata konstanta Planck adalah sebesar 61,73%.
semakin kecil, karena panjang gelombang warna yang kecil Sedangkan fungsi kerja menunjukkan besarnya energi
menunjukkan frekuensi yang besar, dan frekuensi yang besar minimum yang dibutuhkan foton untuk bisa menumbuk
sebanding dengan energi yang besar juga. Sehingga filter elektron sehingga elektron dapat meloncati permukaan
warna biru akan menghasilkan tegangan henti yang paling logam. Adapun nilai fungsi kerja rata-rata yang diperoleh
besar di antara filter warna lain yang dipakai, karena filter adalah 0,2427 eV. Dikarenakan error yang terjadi cukup
warna biru mempunyai panjang gelombang dengan interval besar, maka tidak dapat ditentukan material logam jenis apa
antara 450-500 nm. Sedangkan untuk filter warna merah yang digunakan dalam percobaan ini.
akan mempunyai tegangan henti yang paling kecil karena
mempunyai panjang gelombang sebesar 630-760 nm. Tetapi, IV. KESIMPULAN
pada kenyataannya, saat percobaan dilakukan hasil tegangan
henti yang paling besar adalah filter warna kuning, sehingga Berdasarkan percobaan dan perhitungan serta analisis
urutan tegangan henti dari yang terbesar hingga yang terkecil yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai
adalah kuning, biru, hijau, dan merah. Hal ini disebabkan konstanta Planck yang didapat dari hasil percobaan
karena cahaya lampu yang digunakan adalah semi mengalami anomali, yaitu 2,5x10-34 J.s. sehingga didapat nilai
polikromatis dan cenderung berwarna kuning sehingga error sebesar 61,73%. Sedangkan nilai fungsi kerja material
panjang gelombang yang tersaring adalah dominan pada yang diperoleh adalah 0,2427 eV, sehingga tidak dapat
warna kuning. Besar nilai tegangan henti dapat ditentukan material logam apa yang dipakai dalam percobaan
mempengaruhi pada hasil perhitungan yang diperoleh. Dari ini.
tegangan henti tersebut dapat dibuat grafik yang menyatakan
hubungan antara tegangan henti dengan frekuensi dari
masing-masing filter warnayang dipakai. Nilai frekuensi UCAPAN TERIMA KASIH
sebanding dengan energi yang dihasilkan. Semakin tinggi Penulis M.S.A. mengucapkan rasa syukur kepada Allah
energinya maka semakin tinggi juga frekuensinya. Akan yang maha Esa atas rahmat-Nya. Kemudian Penulis juga
tetapi anomali data terjadi di sini dan salah satu penyebab mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mashuri selaku
yang lain dari terjadinya anomali adalah filter warna yang dosen pengampu mata kuliah Fisika Modern yang telah
dipakai bukanlah filter warna dengan gpanjang gelombang memberikan bimbingan, saran, serta diskusi pada mata kuliah
warna yang sesungguhnya, karena filter warna yang dipakai fisika modern.Tidak lupa Penulis juga mengucapkan terima
hanya terbuat dari bahan plastik yang dimodifikasi kasih kepada Saudara Bayu Dwi Hatmoko dan Diajeng
sedemikian rupa sebagai alat peraga percobaan. Indraswary Pamungkas selaku asisten laboratorium fisika
Pada tabel data juga dapat dilihat bahwa apabila madya yang telah memberikan arahan selama proses
intensitas cahaya yang digunakan semakin besar maka arus praktikum berlangsung. Tidak lupa juga Penulis
yang dihasilkan juga semakin besar. Hal ini disebabkan mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kelompok
karena semakin besar sudut pancarannya maka semakin besar praktikum fisika modern yang telah banyak membantu
pula jumlah foton yang menumbuk logam sehingga arus yang sehingga praktikum berjalan dengan lancar.
dihasilkan juga semakin besar. Intensitas cahaya kecil
ataupun besar ini tidak mempengaruhi keluarnya atau
lepasnya elektron, akan tetapi yang mempengaruhi lepasnya DAFTAR PUSTAKA
[1] Beiser, Arthur. 2003. “Konsep Fisika Modern Jilid Keempat”. Erlangga,
elektron adalah frekuensinya. Jadi pengaruh intensitas cahaya Jakarta.
lebih kepada transfer energi foton atau kuantitas foton yang [2] Sing, R.B. 2009. “Introduction to Modern Phyiscs Second Edition”. New
dihasilkan. Pada intensitas cahaya yang besar, energi foton Alie International Publisher, New Delhi.
yang dibawa lebih banyak dibandingkan dengan intensitas
LAPORAN RESMI KONSTANTA PLANCK (2016)/ NRP: 1114100068 (1-5) 6

[3] Tipler, Paul A. 2008. “Modern Physics Fifth Edition”. W.H. Freeman and
Company, New York.

Anda mungkin juga menyukai