LUMPUR PEMBORAN
Pada mulanya orang hanya menggunakan air saja untuk mengangkat serpih pemboran
(cutting). Lalu dengan berkembangnya pemboran, lumpur mulai digunakan. Untuk
memperbaiki sifat-sifat lumpur digunakan zat-zat kimia ditambahkan dan akhirnya digunkan
pula udara dan gas untuk pemboran walaupun lumpur tetapbertahan.
Secara umum lumpur pemboran dapat dipandang mempunyai empat komponen atau
fasa, yaitu :
1. Fasa cair (air atau minyak).
Ini dapat berupa minyak atau air. 75% lumpur pemboran menggunakan air.
2. Reactive solid, yaitu padatan yang bereaksi denagn air membentuk koloid (clay).
Padatan ini bereaksi dengan sekelilingnya membentuk koloid. Dalam hal ini clay air
tawar seperti bentonite menghisap air tawar dan membentuk lumpur.
3. Inert Solids (Zat padat yang tidak bereaksi).
Ini dapat berupa barite (BaSO4) yang digunakan untuk menaikkan densitas lumpur,
ataupun galena atau bijih besi. Inert solid dapat pula berasal dari formasi-formasi
yang dibor dan terbawa lumpur seperti chert, pasir, atau clay-clay non swelling.
4. Fasa kimia.
Zat kimia merupakan bagian dari sistem yang digunakan untuk mengontrol sifat-sifat
lumpur.
2. Reactive Solids, yaitu padatan yang bereaksi dengan air membentuk koloid (clay).
Padatan ini bereaksi dengan sekelilingnya untuk membentuk koloidal. Dalam hal ini clay air
tawar seperti bentonite mengisap (absorb) air tawar dan membentuk Lumpur. Istilah yield
digunakan untuk menyataka jumlah barrel Lumpur yang dapat dihasilkan dari satu to clay
agar viskositas lumpurnya 15 cp.
Zat kimia merupakan bagian dari system yang digunakan untuk mengontrol sifat-sifat
Lumpur, misalnya dalam dispersion (menyebarkan partikel-partikel clay atau flocculation
(pengumpulan partikel-partikel clay). Efeknya terutama tertuju pada pengkoloidan clay yang
bersangkutan.
Fungsi-Fungsi Lumpur
Lumpur-lumpur pemboran memiliki fungsi-fungsi antara lain :
1. Mengangkat cutting ke permukaan.
2. Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string.
3. Memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake.
4. Mengontrol tekanan fo0rmasi.
5. Membawa cutting dan material-material pemberat pada susupensi bila sirkulasi
lumpurdihentikan sementara.
6. Melepaskan cutting dan pasir di permukaan.
7. Menahan sebagian berat drill pipe dan casing.
8. Mengurangi efek negatif pada formasi.
9. Mendapatkan informasi (mud log, sample log).
10. Media logging.
Sifat Lumpur
Jenis-jenis Lumpur bor yang biasa digunakan dalam suatu operasi pemboran antara lain :
a. Fresh Water Mud.
b. Salt Water Mud.
c. Oil in Water Emulsion.
d. Oil Base dan Oil Base Emulsion Muds.
e. Gaseous Drilling Fluids.