Anda di halaman 1dari 4

ETIKA MAHASISWA DI KAMPUS

DISUSUN OLEH :
NINDA ANGGRAENI -153160136
ANNISA FATTAYATUN N.J -153160137
DHIKA FAJAR KURNIAWAN -153160138
DURRATUN NAFISAH A -153160139
NOVIA PARAMITHA PUTRI -153160140

UPN “V” YOGYAKARTA


2016/2017
A. PENDAHULUAN

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan
dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-
hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi
dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk
penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem
nilai-nilai yang berlaku.

Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam


pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi penerus
bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut untuk
memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan
suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil
suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh
karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam
lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan
tidak mengetahui makna etika dan peranan etika itu sendiri, sehingga bermunculanlah
mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang
tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai
hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara
mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang
berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa padahal
menyontek merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika.
Perlu anda ketahui bahwa realita banyaknya bermunculan para koruptor di Indonesia
disebabkan oleh seseorang yang tidak memahami arti kata dari iman dan etika.
Banyak orang yang beranggapan dan meyakini para koruptor yang ada sekarang
adalah seorang yang dahulunya terbiasa melakukan tindakan menyontek di saat ujian
tanpa merasa bersalah, lebih tepatnya mencontek memiliki makna yang sama dengan
kecurangan. Jadi menyontek diibaratkan dengan korupsi mengambil hak seseorang
tanpa izin dan meraih sesuatu tanpa memikirkan apakah cara yang digunakannya
benar atau salah dan ini semua berhubungan dengan etika.

Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam


pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa dan negara, akankah bangsa
Indonesia untuk di masa yang akan datang di isi oleh penerus-penerus bangsa yang
berakhlaqul karimah atau beretika?. Akan diletakkan dimanakah wajah Indonesia
nanti apabila bangsa Indonesia dibangun oleh jiwa-jiwa yang penuh dengan
kecurangan atau dengan akhlaq-akhlaq tercela.
B. ETIKA UMUM MAHASISWA DI KAMPUS

1. Etika Busana

a. Pakaian sopan disesuaikan dengan peran dan lingkungan.


b. Berpenampilan rapi.
c. Pakaian mahasiswa di luar kampus dalam peran sebagai utusan Fakultas untuk
menghadiri undangan resmi adalah jaket almamater dengan rok/celana yang
sopan (bagi wanita) atau celana panjang (bagi pria).

2. Etika Pergaulan

a. Berperilaku dan bertutur kata yang yang sopan.


b. Dapat menjadi contoh di lingkungan di mana mahasiswa berada.
c. Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari di
masyarakat sebagai wujud pengabdian.

3. Etika Lingkungan

a. Mahasiswa memiliki kepedulian terhadap kebersihan, kesehatan dan


keindahan kampus.
b. Mahasiswa tidak merokok di ruang kuliah dan ruangan kantor di lingkungan
kampus.
c. Hemat dalam menggunakan listrik dan air.

C. ETIKA PERKULIAHAN MAHASISWA DI KAMPUS

1. Etika Waktu

a. Mahasiswa mempunyai komitmen tinggi terhadap waktu.


b. Mahasiswa mengikuti tatap muka di kelas secara teratur sesuai dengan jadwal
tatap muka yang telah ditetapkan.
c. Jujur dalam mengisi daftar hadir kuliah (tidak menitip tanda tangan).
d. Mahasiswa mematuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada dosen
(misalnya kegiatan konsultasi di luar acara tatap muka di kelas ataupun pada
kegiatan bimbingan skripsi).

2. Interaksi dalam Perkuliahan

a. Berani mengemukakan pendapat dan siap menerima pendapat orang lain


dalam proses belajar mengajar.
b. Mahasiswa mempunyai tanggung jawab untuk mengerjakan tugas-tugas yang
dibebankan dosen dalam proses belajar mengajar sesuai dengan kontrak
belajar.
c. Mahasiswa tidak menggunakan telepon genggam pada waktu kegiatan
pembelajaran.

3. Proses Ilmiah

a. Berpikir kritis dan rasional dalam menyelesaikan masalah.


b. Bijaksana dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dan mentaati kaidah keilmuan yang
berlaku seperti tidak mencontek karya orang lain, plagiat, memalsukan tanda
tangan dan lain-lain.

D. HUBUNGAN ETIKA DENGAN MAHASISWA

Antara etika dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat. Dapat
kita nilai bahwa etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang
lain, dengan memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam
melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa
berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat
menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat
berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Islam telah
mengajarkan kepada kita bahwa harus berperilaku sopan terhadap orang yang lebih
tua dari kita dan etika juga sudah di jelaskan di dalam Islam, etika di dalam Islam
sama dengan akhlaq, dan mahasiswa sebagai mahluk Allah SWT yang telah diberikan
karunia berupa akal, akhlaq yang baik ditujukan bukan hanya kepada manusia saja
melainkan kepada semua mahluk baik mahluk hidup ataupun benda mati.
Sebagai seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami betul
arti dari kebebasan dan tanggung jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila
sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan dengan kebebasan yang tidak
bertangung jawab.

Anda mungkin juga menyukai