Herpes Zoster
Herpes Zoster
“HERPES ZOSTER”
Disusun Oleh:
N 111 19 011
Pembimbing Klinik
KEPANITERAAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD UNDATA PALU
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. J
Usia : 72 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Alamat : Jln. Tadulako
Pekerjaan : Petani
Tanggal Masuk : 18 Agustus 2019
Tanggal Periksa : 20 Agustus 2019
Gambar 1. Tampak makula eritema dan vesikel serta bulla keruh berkelompok
pada thoraks sinister
Gambar 2. Tampak makula eritema dan vesikel dan bulla keruh berkelompok
pada bagian axilla sinister
Gambar 3. Tampak makula eritema dan vesikel dan bulla keruh berkelompok,
tampak krusta dan ekskoriasi pada punggung
V. RESUME
Tn. J, pasien laki - laki usia 72 tahun yang dirawat di ruang perawatan
mengeluhkan thoraks sinistra bengkak hinggah punggung dan timbul macula
eritema 1 hari sebelum masuk rumah sakit . Kemudian timbul vesikel dan
bulla disekitar thoraks sinistra dan punggung pasien. Didapatkan juga
ekskoriasi dan krusta pada bagian punggung pasien. Selain itu terdapat
keluhan nyeri dan panas pada daerah tersebut. Sebelumnya pasien juga
mengalami demam 2 hari sebelum mengalami bengkak. Terdapat riwayat
hipertensi.
VI. Diagnosis Kerja
Herpes Zoster
VII. DIAGNOSIS BANDING
1. Selulitis
2. Herpes Simplex
3. Dermatitis Kontak
VIII. USULAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan tes Tzank
IX. PENATALAKSANAAN
a. Non-Medikamentosa
Istirahat
Usahakan agar lesi tidak terkena air
Tidak menggaruk-garuk bila gatal
b. Medikamentosa
Topikal
Fusidic acid cream dioleskan 2 kali sehari
Oral
Asiklovir tablet 5x800 mg selama 7 hari
Asam mefenamat 3x500 mg
X. PROGNOSIS
- Qua ad Vitam : ad Bonam
- Qua ad Fungtionam : ad Bonam
- Qua ad Sanationam : ad Bonam
- Qua ad Cosmetikan : ad Bonam
XI. PEMBAHASAN
Tn. J, pasien laki - laki usia 72 tahun yang dirawat di ruang perawatan
mengeluhkan thoraks sinistra bengkak hinggah punggung dan timbul macula
eritema 1 hari sebelum masuk rumah sakit . Kemudian timbul vesikel dan
bulla disekitar thoraks sinistra dan punggung pasien. Didapatkan juga
ekskoriasi dan krusta pada bagian punggung pasien. Selain itu terdapat
keluhan nyeri dan panas pada daerah tersebut. Sebelumnya pasien juga
mengalami demam 2 hari sebelum mengalami bengkak. Terdapat riwayat
hipertensi.
Keluhan ini memberi gambaran kemungkinan pasien menderita suatu
infeksi herpes zoster. Pada kasus ini, tempat predileksi herpes zoster di daerah
thoraks hinggah punggung sinistra. Berdasarkan lesi dermatome yang
terdapat pada pasien, lesi berada di sekitar daerah T2 – T5 .
Pengobatan Umum
Selama fase akut, pasien dianjurkan tidak keluar rumah, karena
dapat menularkan kepada orang lain yang belum pernah terinfeksi varisela
dan orang dengan defisiensi imun. Usahakan agar vesikel tidak pecah,
misalnya jangan digaruk dan pakai baju yang longgar. Untuk mencegah
infeksi sekunder jaga kebersihan badan.[3]
Pengobatan Khusus
1. Obat Sistemik
Obat yang biasa digunakan ialah asiklovir dan modifikasinya, misalnya
valasiklovir dan famsiklovir. Asiklovir dapat diberikan peroral ataupun
intravena. Asiklovir sebaiknya pada 3 hari pertama sejak lesi muncul.
Dosis asiklovir peroral yang dianjurkan adalah 5×800 mg/hari selama 7
hari, sedangkan melalui intravena biasanya hanya digunakan pada
pasien yang imunokompromise atau penderita yang tidak bisa minum
obat. Obat lain yang dapat digunakan sebagai terapi herpes zoster
adalah valasiklovir. Valasiklovir diberikan 3×1000 mg/hari selama 7
hari, karena konsentrasi dalam plasma tinggi. Selain itu famsiklovir
juga dapat dipakai. Famsiklovir juga bekerja sebagai inhibitor DNA
polimerase. Famsiklovir diberikan 3×200 mg/hari selama 7 hari. Untuk
nyeri yang timbul pada pasien diberikan asam mefenamat 3x500 mg
sebagai analgesik. Pasien kemudian dianjurkan untuk kontrol selama 7
hari kemudian kepada dokter, untuk melihat perbaikan pada
pasien.[4][5][6]
Maka pada kasus ini diberikan obat antivirus berupa
Asiklovir dengan dosis 5 x 800 mg selama 7 hari. Analgesik berupa
asam mefenamat 3x500 mg.
2. Topikal
Jika masih stadium vesikel diberikan bedak dengan tujuan protektif
untuk mencegah pecahnya vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder.
Bila erosif diberikan kompres terbuka. Kalo terjadi ulserasi dapat
diberikan salep antibiotic. Fusidic acid adalah antibiotic bakteriostatik
yang bisa digunakan dalam bentuk salep untuk infeksi kulit,
mempunyai mekanisme aksi yang sama yaitu, bekerja dengan cara
mengganggu translokasi subunit peptide dan memanjangkan rantau
peptide bakteri yang rentan. Hal ini menyebabkan terhambatnya sintetis
protein sehingga proses translasi bakteri terhambat.[1]
Maka pada kasus ini diberikan obat topical berupa fusidic
acid cream dengan dosis 2 kali sehari.
XII. Prognosis
Terhadap penyakitnya pada dewasa dan anak-anak umumnya baik,
tetapi usia tua risiko terjadinya komplikasi semakin tinggi, dan secara
kosmetika dapat menimbulkan makula hiperpigmentasi atau sikatrik. Dengan
memperhatikan higiene & perawatan yang teliti akan memberikan prognosis
yang baik & jaringan parut yang timbul akan menjadi sedikit.
Daftar pustaka