Disusun Oleh :
Adhitya Alif Pratama 31117001
Amira Nadita Qurottun A’in 31117003
Amna Rahmania Nur 31117004
Anasthasia Yolanda 31117005
Astri Dwi Gisty 31117006
Cindy Delfiana Tanod 31117007
Delis Sulastri 31117008
Diani Annisa Agustina 31117009
Dinda Amanda 31117010
Rendra Suharsono Syahrir 31116033
Buku panduan praktikum Bahan Alam Farmasi ini dibuat dengan tujuan
memberikan pedoman pada mahasiswa agar dapat memahami dan mengetahui
aplikasi dari materi kuliah Bahan Alam Farmasi.
Buku panduan ini diupayakan dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang tahapan pembuatan sediaan herbal serta cara pengujian karakteristik bahan
baku, evaluasi sediaan dan evaluasi aktivitas produk herbal.
Semoga buku panduan praktikum ini dapat bermanfaat dalam proses
pembelajaran di Prodi Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya.
Penyusun
VISI MISI PRODI S1 FARMASI
VISI
Menjadi program studi yang menghasilkan lulusan berakhlak mulia yang unggul
di bidang farmasi klinik dan farmasi komunitas sehingga mampu berkontribusi
dalam meningkatan derajat kesehatan masyarakat.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan akademik di bidang kefarmasian yang bermutu
dengan penguatan pada farmasi klinik dan farmasi komunitas bagi seluruh lapisan
masyarakat.
2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dan berkesinambungan dalam
bidang kefarmasian.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berguna bagi
masyarakat di bidang kefarmasian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………..................
VISI MISI PRODI S1 FARMASI…………………………………….....
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………. 2
1.3 Urgensi Penelitian………………………………………………... 3
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 3
1.5 Jadwal……………………………………………………………. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umbi jalar ungu………………………………………………….. 4
2.2 Antioksidan………………………………………………………. 8
2.3 Mekanisme Kerja Antioksidan………………………………… 13
2.4 Refluks………………………………………………………… 14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat……………………………………………………………… 18
3.2 Bahan…………………………………………………………… 18
3.3 Cara Kerja………………………………………………………. 18
3.4 Diagram Alir……………………………………………………. 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tasikmalaya merupakan salah satu daerah sentral produksi ubi jalar di
Indonesia. Namun, hingga saat ini belum banyak penelitian terhadap tanaman
ubi jalar di Tasikmalaya. Oleh karena itu, masyarakat sangat awam akan
informasi mengenai kandungan antioksidan tanaman ubi jalar dan khasiatnya
bagi kesehatan. Sehingga, tanaman ubi jalar kurang dimanfaatkan untuk
konsumsi makanan harian. Tanaman ubi jalar yang dijadikan objek penelitian
berasal dari berbagai varietas dan ternyata memberikan hasil yang bervariasi.
Hal ini disebabkan tempat tumbuh dan penyilangan bibit yang berbeda
menyebabkan kandungan metabolit sekunder tanaman menjadi berbeda.
Huang dkk. (2004) menemukan bahwa umbi, daun dan tangkai ubi jalar
varietas Lam `Tainong 57' yaitu varietas ubi jalar di Nankang (Taipei)
memiliki aktivitas antioksidan dan antiproliferatif. Sementara itu Truong,
dkk. (2007)
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi
oksidasi, dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat
reaktif. Salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif adalah radikal bebas,
senyawa ini terbentuk di dalam tubuh dan dipicu oleh bermacam-macam
faktor (Winarsi, 2007). Sadikin (2001) berpendapat bahwa serangan radikal
bebas terhadap molekul sekelilingnya akan menyebabkan terjadinya reaksi
berantai, yang kemudian menghasilkan senyawa radikal baru. Dampak
reaktivitas senyawa radikal bebas mulai dari kerusakan sel atau jaringan,
penyakit autoimun, penyakit degeneratif, hingga kanker. Oleh karena itu
tubuh memerlukan substansi penting, yakni antioksidan yang dapat
membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam
dampak negatif senyawa radikal bebas tersebut (Karyadi, 1997).
Antioksidan dalam pangan berperan penting untuk mempertahankan
mutu produk, mencegah ketengikan, perubahan nilai gizi, perubahan warna
dan aroma, serta kerusakan fisik lain yang diakibatkan oleh reaksi oksidasi
(Widjaya, 2003). Antioksidan yang dihasilkan tubuh manusia tidak cukup
untuk melawan radikal bebas, untuk itu tubuh memerlukan asupan
antioksidan dari luar (Dalimartha dan Soedibyo, 1999).
Jenis antioksidan terdiri dari dua, yaitu antioksidan alam dan
antioksidan sintetik (Cahyadi, 2006). Antioksidan alami banyak terdapat pada
tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran dan buah-buahan (Winarsi, 2007),
sedangkan yang termasuk dalam antioksidan sintetik yaitu butil
hidroksilanisol (BHA), butil hidroksittoluen (BHT), propilgallat, dan
etoksiquin (Cahyadi, 2006).
Antioksidan alam telah lama diketahui menguntungkan untuk
digunakan dalam bahan pangan karena umumnya derajat toksisitasnya rendah
(Cahyadi, 2006). Selain itu adanya kekhawatiran akan kemungkinan efek
samping yang belum diketahui dari antioksidan sintetik menyebabkan
antioksidan alami menjadi alternatif yang sangat dibutuhkan (Rohdiana,
2001; Sunarni, 2005). Antioksidan alami memiliki aktivitas penangkapan
radikal DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) ekstrak gambir lebih tinggi
dibandingkan antioksidan sintetik Rutin dan BHT (Rauf dkk, 2010).
Turunan polifenol sebagai antioksidan dapat menstabilkan radikal bebas
dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan
menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas
(Hattenschwiler dan Vitousek, 2000). Salah satu senyawa golongan polifenol
dari gugus flavonoid yaitu katekin. Katekin merupakan senyawa flavonoid
yang dapat ditemukan pada teh hijau, teh hitam, gambir, anggur dan tanaman
pangan lainnya seperti buah-buahan dan kakao (Natsume dkk, 2000).
B. Rumusan Masalah
1. Apa kandungan senyawa yang terdapat dalam umbi jalar ungu-ungu?
2. Metode apa yang digunakan pada ekstraksi umbi jalar ungu-ungu?
3. Apa saja bahan yang di tambahkan pada tablet umbi jalar ungu-ungu?
C. Urgensi Penelitian
1. Untuk mengetahui senyawa yang terdapat pada umbi jalar ungu-ungu.
2. Untuk mengetahui metode yang digunakan pada ekstraksi umbi jalar
ungu-ungu.
3. Untuk mengetahui bahan tambahan yang terdapat pada tablet umbi jalar
ungu-ungu.
D. Manfaat penelitian
1. Sebagai bentuk pemanfaatan umbi jalar untuk meringankan masyarakat
dalam pengolahan dalam menghasilkan suatu produk.
2. Sebagai uasah dari pengembangan obat tradisional.
3. Sebagai sumber informasi atau referensi bahan.
4. Sebagai alternatif dalam pencarian obat berkhasiat antioksidan.
E. Jadwal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
7 Evaluasi sediaan