Anda di halaman 1dari 11

BAB III

TINJAUAN KASUS

I. KASUS
Tn. A (30 Tahun) dirawat diruang perawatan rumah sakit swasta. Klien dirawat dengan
keluhan sering merasa haus dan sangat banyak minum terutama air dingin. Klien mengatakan
sering sekali BAK terutama pada malam hari. Klien juga mengatakan BB menurun dan tidak
nafsu makan. Klien mengeluh merasa kelelahan dan lemah. Klien menambahkan tidurnya
terganggu akibat sering merasa BAK. Keluhan lainnya klien sulit berkonsentrasi dan merasa
kurang nyaman dibagian kandung kemihnya.
Dari hasil pengkajian turgor kulit klien tampak buruk, klien tampak pucat, membran
mukosa pucat dan kering. Selain itu kulit klien tampak kering, klien juga tampak sering
berkemih, dan klien tampak gelisah.
Hasil TTV menunjukkan tekanan darah klien 100/70 mmHg, nadi klien 69 x/menit, suhu klien
37,90C, respiration rate klien 21 x/menit. Didapatkan hasil observasi input cairan klien sebesar
5500 cc/hari dan output cairan klien sebesar 6000 cc/hari serta IWL klien sebanyak 500 cc/hari
sehingga hasil balance cairan klien adalah -1000 cc/hari. Kemudian berat badan klien sebelum
sakit sebesar 65 kg dan berat badan setelah sakit sebesar 50 kg dengan tinggi badan 170 cm.
Didapatkan hasil IMT klien yaitu sebesar 17,3.
Hasil laboratorium klien menunjukkan osmolalitas urin klien sebesar 105 mOsm/L, osmolalitas
plasma klien sebesar 312 mOsm/L, berat jenis urin klien 1,001 g/ml, dan tes DDAVP
menunjukkan osmolalitas sampel meningkat >50%. Hasil pencitraan MRI menunjukkkan tidak
adanya sinyal hiperintens pada kelenjar hipofisis posterior.
Klien didiagnosis menderita diabetes insipidus sentral. Perawat serta dokter dan
paramedis lainnya melakukan perawatan secara integrasi untuk menghindari atau mengurangi
resiko komplikasi lebih lanjut.
II. ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES INSIPIDUS
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif

1. Klien mengatakan sering merasa 1. Turgor kulit klien tampak buruk


haus 2. Klien tampak pucat
2. Klien mengatakan sangat banyak 3. Membran mukosa klien tampak
minum terutama air dingin pucat dan kering
3. Klien mengatakan sering sekali 4. Kulit klien tampak kering
BAK terutama pada malam hari 5. Klien tampak sering berkemih
4. Klien mengatakan BB menurun 6. Klien tampak gelisah
5. Klien mengatakan tidak nafsu 7. Hasil TTV: TD : 100/70 mmHg
makan
§ N : 69 x/mnt
6. Klien mengeluh merasa kelelahan
dan lemah
§ S : 37,90C
7. Klien mengatakan tidurnya
terganggu akibat sering merasa BAK § RR : 21 x/mnt
8. Klien mengeluh sulit
8. Input : 5500 cc/hari
berkonsentrasi
9. Output : 6000 cc/hari
9. Klien mengatakan kurang nyaman
10. IWL : 500 cc/hari
dibagian kandung kemih
11. Hasil balance cairan klien -1000
cc/hari

12. BB klien sebelum sakit:


65 kg dan BB setelah sakit: 50 kg

13. TB 170 cm
14. Hasil IMT klien 17,3

15. Hasil laboratorium:

§ Osmolalitas
urin: 105 mOsm/L

§ Osmolalitas
plasma: 312 mOsm/L

§ Berat jenis urin: 1,001


g/ml

§ Tes DDAVP
menunjukkan osmolalitas
sampel meningkat >50%

16. Hasil pencitraan MRI


menunjukkkan tidak adanya sinyal
hiperintens pada kelenjar hipofisis
posterior

17. Klien didiagnosis menderita


diabetes insipidus sentral

Analisa Data
No. Data Fokus Masalah Etiologi
1. DS : Kekurangan volume Kehilangan cairan aktif
cairan (00027)

1. Klien mengatakan sering


merasa haus
2. Klien mengatakan sering
sekali BAK terutama pada
malam hari
3. Klien mengeluh merasa
kelelahan dan lemah
4. Klien mengatakan BB
menurun

DO :

1. Input : 5500 cc/hari


2. Output : 6000 cc/hari
3. IWL : 500 cc/hari
4. Hasil balance cairan klien -
1000 cc/hari
5. Turgor kulit klien tampak
buruk
6. Membran mukosa klien
tampak kering
7. Kulit klien tampak kering
8. Klien tampak sering
berkemih
9. Klien tampak gelisah
10. Hasil TTV :

§ TD : 100/70 mmHg
§ N : 69 x/mnt
§ S : 37,90C
§ RR : 21 x/mnt
11. Hasil laboratorium:
§ Osmolalitas urin: 105 mOsm/L
§ Osmolalitas plasma: 312 mOsm/L
§ Berat jenis urin: 1,001 g/ml
§ Tes DDAVP menunjukkan
osmolalitas sampel meningkat >50%
12. Hasil pencitraan
MRI menunjukkkan
tidak adanya sinyal
hiperintens
pada kelenjar hipofisis
posterior
13. Klien didiagnosis
menderita diabetes insipidus
sentral
14. BB klien sebelum sakit:
65kg dan BB setelah sakit: 50
kg

2. DS : Gangguan eliminasi urin Penyebab multipel


1. Klien mengatakan sering (00016)
sekali BAK terutama pada
malam hari
2. Klien mengatakan
tidurnya terganggu akibat
sering merasa BAK
3. Klien mengatakan kurang
nyaman dibagian kandung
kemih

DO :
1. Klien tampak sering berkemih
2. Output : 6000 cc/hari
3. Hasil laboratorium:
§ Osmolalitas urin: 105 mOsm/L
§ Berat jenis urin: 1,001 g/ml
4. Klien didiagnosis menderita
diabetes insipidus sentral

3. DS : Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
1. Klien mengatakan BB nutrisi: kurang dari mengabsorbsi nutrien
menurun kebutuhan tubuh (00002)
2. Klien mengatakan tidak nafsu
makan
3. Klien mengeluh merasa
kelelahan dan lemah
4. Klien mengatakan kurang
nyaman dibagian kandung
kemih

DO :
1. BB klien sebelum sakit: 65kg
dan BB setelah sakit: 50 kg
2. TB 170 cm
3. Hasil IMT klien 17,3
4. Klien tampak pucat
5. Membran mukosa klien
tampak pucat

4. DS : Deprivasi tidur (00096) Ketidaknyamanan lama


1. Klien mengatakan tidurnya
terganggu akibat sering
merasa
BAK
2. Klien mengatakan kurang
nyaman dibagian kandung
kemih

DO :
1. Klien tampak nokturia
2. Klien tampak sering berkemih

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
3. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penyebab multipel
4. Deprivasi tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan lama

INTERVENSI
No. Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
/ Jam Keperawatan
1. Sabtu, Kekurangan Setelah dilakukan tindakan Mnajemen cairan (4120)
27 Mei volume cairan keperawatan selama 5x24 jam,1. Timbang BB setiap hari
2017 berhubungan masalah kekurangan volume dan monitor status klien
dengan cairan dapat teratasi. 2. Monitor status hidrasi
kehilangan Dengan kriteria hasil: klien
cairan aktif 3. Jaga intake dan output
1. Turgor kulit klien baik
cairan klien
(<2 detik)
4. Monitor tanda-tanda vital
2. Input dan output cairan
klien
selama 24 jam
5. Berikan terapi IV sesuai
seimbang
yang ditentukan
3. Membran mukosa klien
lembap Kolaborasi:
4. Kulit klien tidak kering1. Konsultasikan dengan
5. Klien tidak mengeluh dokter jika tanda-tanda
lemah dan kelelahan dan gejala kelebihan
lagiHasil TTV klien volume cairan menetap
dalam batas normal: atau memburuk.
2. Diskusikan dengan
§ TD: 100-120/80- 90mmHg
dokter tentang
§ N: 60-100 x/mnt
pemberian terapi
§ RR: 16-24 x/mnt
DDAVP,
§ S: 36,5 – 37,50C
Carbamazepine, atau
6. Hasil laboratorium:
Chlorpropamide.
§ Osmolalitas urin: 300-450
mOsm/L
§ Osmolalitas plasma: <290
mOsm/L
§ Berat jenis urin: 1,015-1025
g/ml
7. Hasil pencitraan
MRI
menunjukkkan
adanya sinyal
hiperintens pada
kelenjar hipofisis
posterior.

2. Sabtu, Ketidakseimban Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi


27 Mei gan nutrisi: keperawatan selama 7x24 jam, (1100)
2017 kurang dari masalah ketidakseimbangan 1. Lakukan atau bantu
kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan klien terkait dengan
tubuh tubuh dapat teratasi. perawatan mulut
berhubungan Dengan kriteria hasil: sebelum makan
dengan 1. BB klien meningkat 2. Identifikasi adanya
ketidakmampua
2. Hasil IMT klien normal (18,5- alergi makanan yang
n mengabsorbsi 24,9) dimiliki klien
nutrien 3. Klien memiliki nafsu makan3. Kaji makanan
4. Klien tidak mengeluh lemah kesukaan klien
dan kelelahan lagi 4. Monitor adanya mual
5. Klien tidak tampak pucat lagi dan muntah
6. Membran mukosa klien tidak
5. Timbang berat badan
tampak pucat lagi. klien secara teratur
6. Identifikasi perubahan
berat badan terakhir
7. Monitor asupan kalori
setiap hari

Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan
dokter tentang
pemberian suplemen
penambah nafsu makan
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk pemberian
program diet yang tepat
bagi klien.

3. Sabtu, Gangguan Setelah dilakukan tindakan Monitor Cairan (4130)


27 Mei eliminasi urin keperawatan selama 7x24 1. Monitor input dan output
2017 berhubungan jam, masalah gangguan cairan klien
dengan eliminasi urin dapat teratasi. 2. Monitor kadar serum
penyebab Dengan kriteria hasil: dan osmolalitas urin
multipel 1. Frekuensi BAK klien dalam klien
batas normal (4-8 x/hari) 3. Tentukan faktor-faktor
2. Output cairan/BAK 1.000-1.800 resiko yang mungkin
cc/hari menyebabkan
3. Hasil laboratorium dalam batas ketidakseimbangan
normal: cairan
§ Osmolalitas urin: 300-450 4. Berikan asupan/input
mOsm/L cairan yang tepat
§ Berat jenis urin: 1,015-1025
g/ml Kolaborasi:
1. Konsultasikan dengan
dokter jika terdapat
tanda-tanda
ketidakseimbangan
cairan.

4. Sabtu, Deprivasi tidur Setelah dilakukan tindakan Peningkatan tidur (1850)


27 Mei berhubungan keperawatan selama 3x24 jam, 1. Monitor pola
2017 dengan masalah deprivasi tidur dapat tidur
ketidaknyamana teratasi. klien dan
n lama Dengan kriteria hasil: jumlah jam tidur
1. Waktu dan pola tidur 2. Monitor pola
tidak terganggu tidur
(8 jam/hari) klien dan catat
2. Klien tidak kondisi fisik
mengalami nokturia lagi (misalnya,
frekuensi BAK)
3. Tentukan pola
tidur
atau aktivitas
klien
4. Perkirakan
tidur atau siklus
bangun
klien di
dalam
perawatan
perencanaan
5. Sesuaikan
lingkungan
(misalnya,
cahaya, kebisinga
n, suhu,
kasur, dan
tempat
tidur) untuk
meningkatkan
kualitas tidur
klien.

Anda mungkin juga menyukai