Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, Negara yang memiliki begitu
banyak keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan fauna yang dimilikinya.
Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki banyak keanekaragaman hayati
termasuk juga keanekaragaman tanaman obat tradisional atau lebih sering dikenal dengan
tanaman herbal.

Pada masyarakat modern ini, masyarakat belum begitu tahu tentang manfaat apa saja
yang dapat kita peroleh dari tanaman herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan masyarakat
lebih mengenal obat – obatan dari bahan kimia, baik karena anjuran dari resep dokter yang
lebih sering memberikan resep untuk membeli obat – obatan kimia di apotek atau pun karena
mudah didapatkan di toko atau warung terdekat, sehingga membuat masyarakat kurang
mengetahui kelebihan tersendiri yang dimiliki tanaman herbal ketimbang obat - obatan kimia
yang biasa mereka konsumsi, bahkan terkadang masyarakat saat membeli obat tidak begitu
tahu kandungan obat yang diresepkan oleh dokter.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian hipertensi ?
2. Apa saja gejala hipertensi ?
3. Apa penyebab hipertensi ?
4. Bagaimana pengobatan hipertensi ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi
2. Untuk mengetahui gejala hipertensi
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah didalam


arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan
dialirkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
bukan berarti emosi yang berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat meningkatkan
tekanan darah untuk sementara waktu.
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Seseorang dikatakan terkena
hipertensi tidak hanya dengan 1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih pada waktu
yang berbeda. Waktu yang paling baik saat melakukan tekanan darah adalah saat
istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Klasifikasi tekanan darah menurut
WHO
Klasifikasi Sistol Diastolik (mmHg)
ik
(mmHg)
Normotensi <140 <90
Hipertensi 140- 90-105
ringan 180
Hipertensi 140- 90-95
perbatasan 160
Hipertensi >180 >105
sedang dan berat
Hipertensi >140 <90
sistolik terisolasi
Hipertensi 140- <90
sistolik perbatasan 160

2
sedangkan berdasarkan The Sixth Report Of the Joint National Committee on
Preventation,Detection,Evaluation and Treatment of High Bload Pressure,1997
klafisikasi hipertensi yaitu
Kateg Sist Dias Rekomendasi
ori olik tolik
(mmHg) (mmHg)
Norm <13 <85 Periksa ulang
al 0 dalam 2 tahun
Perbat 130 85- Periksa ulang
asan -139 89 dalam 1 tahun
Hipert 140 90- Konfirmasi
ensi -159 99 dalam 1/2 bulan.
tingkat 1 Anjurkan
modifikasi gaya
hidup
Hipert 160 100- Evaluasi/rujuk
ensi -179 109 dalam 1 bulan
tingkat 2
Hipert ≥18 ≥11 Evaluasi/rujuk
ensi 0 0 segera dalam 1
tingkat 3 minggu berdasarkan
kondisi medis

Hipertensi adalah salah satu faktor resiko untuk terjadinya stroke,


serangan jantung,gagal jantung, dan merupakan penyebab utama terjadinya gagal
jantung kronis.
Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah. Tekanan darah sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun,
sedangkan tekanan darah diastolic terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,kemudian
berkurang secara perlahan/bahkan menurun drastis.

3
B. GEJALA HIPERTENSI
Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala. Meskipun
demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan hipertensi (padahal sebenarnya tidak). Gejala yang di maksud
adalah sakit kepala,pendarahan dari hidung,pusing,wajah kemerahan dan kelelahan .
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala
berikut :
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Sesak nafas
- Gelisah
- Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak,mata,jantung dan ginjal
Kadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopoti hipertensif yang
memerlukan penanganan segera.

C. PENYEBAB HIPERTENSI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui
penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak faktor
yang mempengaruhi seperti genetik,lingkungan,hiperativitis susunan simpatis,system
renin-angiotensis,defek dalam ekskresi Na,peningkatan Na dan Ca intraselular,dan
factor-faktor yang meningkatkan risiko,seperti obesitas, alcohol,merokok serta
polisitemia.
2. Hipertensi sekunder . Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui
seperti penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular
renal,hiperaldosteronisme primer,dan sindrom cushing,feokromositomo,koarktasio
aorta, hipertensi yang berhubung dengan kehamilan, dan lain-lain.

4
D. PENGOBATAN HERBAL HIPERTENSI

1. Air belimbing

2. Air rebusan daun salam

3. Air mentimun/ lalapan mentimun

4. Air daun seledri

5. Air mengkudu/ pace

6. Labu siam

7. Alpukat

1. AIR BELIMBING
Alat dan Bahan:

 Buah belimbing secukupnya untuk 1 gelas


 Parutan/ blender
 Air hangat untuk mencuci

Cara membuat

 Buah belimbing di cuci dengan air hangat kemudian di parut/ diblender


 Hasil parutan di peras dan disaring
 Air belimbing diminum 2 X 1 gelas sehari

2. AIR MENTIMUN
Alat dan Bahan

 Mentimun
 Parutan/ blender
 Air hangat untuk mencuci

Cara pembuatan

5
 Buah mentimun di cuci dengan air hangat kemudian di parut/ diblender
 Hasil parutan di peras dan disaring tanpa ditambah bahan- bahan lain sampai
menjadi 1 gelas (200 cc) untuk sekali minum
 Air diminum 2 X 1 gelas sehari
 Selain itu mentimun yang sudah dicuci bisa dimakan sebagai lalapan

3. AIR DAUN SELEDRI


Alat dan bahan

 1 genggam daun seledri


 Blender/ alat penumbuk
 Setengah gelas (100 cc) air matang

Cara pembuatan

 Daun seledri di cuci bersih dengan air hangat


 Daun seledri di tumbuk/ diblender sampai halus dan ditambah dengan setengah
gelas air hangat
 Saring air seledri yang sudah dihaluskan
 Air di minum 2 X setengah gelas sehari

4. AIR MENGKUDU
Alat dan Bahan

 2 buah pace matang


 Air matang
 Alat penyaring
 2 sendok madu

Cara membuat

 Buah pace yang sudah matang di cuci dengan air hangat


 Buah pace di hancurkan dengan sendok, buang bijinya, peras dan saring airnya
 Campurkan air sari pace dengan air matang yang hangat sampai menjadi 1 gelas air
pace

6
 Tambahkan madu
 Air di minum 2 X 1 gelas sehari psgi dan sore

5. LABU SIAM
Alat dan Bahan

 1 buah labu siam


 Parutan
 Air hangat untuk mencuci

Cara membuat

 1 buah labu siam segar di cuci dengan air hangat


 Labu siam di parut kemudian di peras
 Air perasan labu siam diminum setiap pagi dan sore

6. ALPUKAT
Alat dan Bahan

 3-5 helai daun alpukat


 Air panas
 Air bersih

Cara membuat

 3-5 helai daun alpukat cuci bersih


 Seduh dengan 1 gelas air panas
 Minum 1 kali sehari sekaligus kalau sudah dingin

HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM MENGKONSUMSI OBAT


TRADISIONAL:

 Jangan minum obat tradisional secara bersamaan (pilih salah satu saja).
 Jangan minum obat tradisional setelah mendaptkan pengobatan dari dokter
 Kontrol tekanan darah secara teratur.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik


≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah
penyakit yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya
stroke. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi
primer atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui
secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh
penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau
karena penyakit koartasio aorta.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji,Savitri Rakmi,Wardani Wahyu Ika,Setiowulan,Editor,Kapita


Selekta Kedokteran Jilid 1 Edissi III,Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia,2001
Hipertensi dan Faktor Resiko dalam Kajian Epidemiologi. Makassar :FKM Unhas.Bustan,
M.N. 2007.
Epidemiologi Penyakit Menular Jakarta : Rineka CiptaDedy. 2010.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Sidenreng.comSitorus, Sampe. 2009.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Wordpress.comSurya, Andari. Tanpa tahun.
Makalah Hipertensi www.scribd.comTohaga, Edwin. Tanpa tahun.Hipertensi, Gejala dan
Komplikasi. Wordpress.comhttp://id.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai