Penggolongan Obat:
Permenkes 917/Menkes/Per/x/1993
Permenkes 949/Menkes/Per/VI/2000
Curriculum vitae
• Idi Setiyobroto
• NIP. 196802071994031002 / NIDN: 4007026801
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
• Permenkes 949/Menkes/Per/VI/2000
Contoh
Obat Keras (Daftar G)
• Sesuai dengan Ordonansi Obat Keras St. No. 419 tgl 22
Desember 1949
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
1. Andrenalinum
2. Antibiotika
3. Antihistaminika, & lain-lain
• Adapun penandaannya diatur berdasarkan keputusan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Nomor 924/Menkes/Per/X/1993
dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai
berikut :
1. Pertimbangan utama untuk obat wajib apotek ini sama dengan
pertimbangan obat yang diserahkan tanpa resep dokter, yaitu
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
• Tanaman Koka
• Tanaman ganja
• Heroina
• Morfina
• Ovium
• Kodeina
Obat Psikotropika
• Pengertian psikotropika menurut Undang-Undang
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
• Amphetamin
• Codein
• Diazepam
• Nitrazepam
• Fenobarbital
• Untuk Psikotropika penandaan yang dipergunakan
sama dengan penandaan untuk obat keras, hal ini
karena sebelum diundangkannya UU RI No. 5 tahun
1997 tentang Psikotropika, maka obat-obat
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Permenkes RI
No. 949/Menkes/Per/VI/2000
1. obat bebas (obat OTC : Over The
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Counter)
2. obat bebas terbatas (W: Waarschuwing)
3. obat keras (Obat daftar G = gevaarlijk =
berbahaya)
4. Obat narkotika.
Obat bebas
(obat OTC : Over The Counter)
• merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
• Apotek,
• toko obat
• & warung.
Obat Bebas Terbatas
• merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
antara lain:
• obat batuk,
• obat influenza,
• obat-obat antiseptik & tetes mata untuk iritasi ringan.
• Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera
peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna
gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan
tulisan sebagai berikut :
• P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
pemakaiannya.
• P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar
dari badan.
• P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
• P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
• P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Obat keras (dulu disebut obat daftar G =
gevaarlijk = berbahaya)
• Disebut obat keras karena jika pemakai tidak
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
berdasarkan mekanisme
kerja obat
2. Penggolongan obat berdasarkan
mekanisme kerja obat
1) Obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri
atau mikroba.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Contoh: antibiotik.
2) Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit.
Contoh: vaksin, dan serum.
3) Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, seperti meredakan nyeri.
Contoh: analgesik.
4) Obat yang bekerja menambah / mengganti fungsi-fungsi zat yang kurang.
Contoh: vitamin dan hormon.
5) Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif,
khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan
sakit.
Contoh: aqua pro injeksi dan tablet placebo.
Obat dalam yaitu obat-obatan
yang dikonsumsi peroral (melalui
mulut). ➔ Contoh: tablet
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
antibiotik, parasetamol.
3. Penggolongan
obat berdasarkan
lokasi Obat luar yaitu obat-obatan yang
pemakaian. dipakai secara topikal/tubuh
bagian luar. ➔ Contoh: sulfur
salep, caladine, dan lain-lain.
1) Sistemik: obat atau zat aktif
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
4. Penggolongan
obat berdasarkan 2) Lokal: obat atau zat aktif yang
hanya
efek yg ditimbulkan berefek/menyebar/mempengaru
hi bagian tertentu tempat obat
tersebut berada, seperti pada
hidung, mata, kulit, dan lainlain.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
1. Klasifikasi Obat
Klasifikasi atau penggolongan obat berdasarkan
jenis
1. Obat bebas / Obat OTC / over the counter
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
5. Obat Paten.
8. Obat Jadi.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Klasifikasi Obat
9. Obat Baru.
(berdasar jenis)
10. Obat Esensial.
4. Obat Paten.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
lebih murah • HNA (Harga Netto Apotek) plus PPN = Rp 10.884,- dan berisi
50 tablet, dan
• HET (Harga Eceran Tertinggi) = Rp. 13.605,- sebagaimana
dibanding diatur Kepmenkes
Obat Jadi. Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran
Klasifikasi
FARMAKOLOGI– –Penggolongan
Obat Wajib Apotek. Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat
diperoleh di apotek tanpa resep dokter, diserahkan oleh apoteker.
Contoh Komposisi dan Merk Dagang Obat
Penekan batuk dan Vicks Formula 44, Woods Antitusive, Dextromex, Konidin,
antialergi Tusilan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Perbedaan Obat
dengan Racun
2) Obat Paten: Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat/yang
dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli pabrik yang memproduksinya.
3) Obat Baru: Obat yang terdiri atau berisi zat, baik sebagai bagian yang berkhasiat, ataupun
yang tidak berkhasiat, misalnya: lapisan, pengisi, pelarut, pembantu atau komponen lain,
yang belum dikenal sehingga belum diketahui khasiat dan kegunaannya.
4) Obat Asli: Obat yang didapat langsung dari bahan alamiah Indonesia, terolah secara
sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
5) Obat Esensial: Obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat
terbanyak dan tercantum dalam Daftar Obat Esensial yang ditetapkan oleh MENKES.
6) Obat Generik: Obat dengan nama resmi untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
yaitu melalui:
1) mulut (Peroral, ingesti),
2) saluran pernapasan (Inhalasi),
3) suntikan (Parenteral, injeksi),
4) kulit yang sehat/sakit, dan
5) dubur/vagina (Perektal/pervaginal)
• Racun digolongkan berdasarkan tempat racun mudah didapat yaitu:
1) Racun di Rumah tangga, seperti: Insektisida, racun dalam
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
1) Jenis Racunnya
2) Dosis Racun
3) Cara masuk kedalam tubuh
4) Stabilitas racun dalam tubuh
5) Resapan racun dalam tubuh
6) Kondisi tubuh
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
DOSIS OBAT
Dosis Obat
obat yang diinginkan di dalam darah dan kemudian untuk selanjutnya dengan dosis
perawatan.
2) Dosis pencegahan, yaitu jumlah yang dibutuhkan untuk melindungi agar pasien tidak
terkena penyakit.
3) Dosis terapi yaitu dosis obat yang digunakan untuk terapi jika pasien sudah terkena penyakit.
4) Dosis lazim, yaitu dosis yang secara umum digunakan untuk terapi.
5) Dosis maksimal, yaitu dosis obat maksimal yang dapat digunakan untuk pengobatan
penyakit, yang bila dosis maksimal dilampaui akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
6) Dosis letaal yaitu dosis yang melebihi dosis terapi dan mengakibatkan efek yang tidak
diinginkan yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Macam-macam Dosis
Dosis Terapi
• Dosis Terapi (dosis medicinalis, dosis therapeutica, dosis lazim) :
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
• Rentangan jumlah obat yang diberikan kepada penderita dewasa untuk satu
kali pemberian atau untuk jangka waktu tertentu secara per oral untuk
mendapatkan efek terapi
Dosis Minimal
• Jumlah terkecil yg dibutuhkan penderita dewasa
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Dosis Maksimal
• jumlah terbesar dari rentangan obat yg msh aman
diberikan kpd penderita dewasa dan belum
menimbulkan gejala2 keracunan.
Dosis Lazim
• Jumlah yg biasa diberikan kpd pasien/ jml terkecil yg
sdh dpt memberikan efek terapi
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Dosis Toxic
• jumlah terkecil dari obat yang dapat menimbulkan
gejala keracunan pada penderita dewasa
Dosis Lethalis
• jumlah terkecil dari obat yang dapat menimbulkan
kematian pada penderita dewasa
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Dosis Terapi
• Ukuran/takaran yg sesuai dgn tujuan
pengobatan/memberikan efek pengobatan/terapi
Dosis Muatan (Loading dose):
• sejumlah obat yang digunakan untuk memacu
percepatan waktu penyampaian kadar efektif
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
minimum
Dosis Berganda (Multiple dose):
• Pola pemberian obat berulang.
• Pengulangan dilakukan saat obat diperkirakan akam
mengalami eliminasi pada jumlah tertentu dengan
interval pemberian tertentu untuk mencapai efek
terapi.
Dosis Tunggal (Single dose):
• pola pemberian obat satu kali sudah mampu
memberikan efek terapi dengan efektif secara klinik
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
periode tertentu
penderita salah minum obat
Rentangan
dosis toxic dan dokter salah menulis resep
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
lethal tidak
apotek salah mengambil / menimbang
dapat obat
digunakan
tetapi dapat Euthanasia, bunuh diri (pada manusia)
terjadi karena
pembunuhan (disengaja)
Arti Persen (%) dalam
Campuran Obat
• Jumlah bahan obat dalam gram (W)
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
ml Alkohol fortior.
Dosis
Penghitungan
Dosis
Rumus Fried untuk Anak < 2 tahun:
Menghitung Jumlah Obat
Yang Harus diberikan sesuai dosis
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
BB X DA
∑ =
S
∑ = jumlah obat yang diberikan setiap hari (mg)
BB = berat badan (kg)
DA = anjuran dosis lazimnya (mg/kgBB)
S = kandungan sediaan
Contoh perhitungan dosis:
Q:
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
mg/kgBB.
1) dengan menimbang
2) pendugaan melalui lingkar dada (pada sapi)
B. Umur
1) catatan lahir,
2) rumus gigi dan tanduk
C. Konversi
Dosis manusia ke hewan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dosis untuk orang dengan usia
lanjut (lansia) akan lebih kecil jika dibandingkan orang dengan usia
dewasa biasa.
1) Orang dengan usia 65-74 tahun akan mendapatkan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat