Anda di halaman 1dari 105

Obat

drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Penggolongan Obat:
Permenkes 917/Menkes/Per/x/1993
Permenkes 949/Menkes/Per/VI/2000
Curriculum vitae
• Idi Setiyobroto
• NIP. 196802071994031002 / NIDN: 4007026801
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta


• Alamat Rumah:
• Jakal KM 13 Candisari, RT 06/RW 10 Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta 55581
• 087738851555 / 085102410469
• Pendidikan:
• S1/profesi : 1993 (FKH-UGM)
• AKTA IV : 1995 (Pasca Sarjana IKIP N Yogya)
• S2 Ilmu Gizi & Kesehatan Kel : 2004 (FK-UGM)
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK


4
PENGGOLONGAN JENIS OBAT
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Dalam dunia farmasi obat dikelompokkan menjadi beberapa golongan,


yaitu penggolongan obat berdsarkan:
1) ... jenis,
2) ... mekanisme kerja obat,
3) ... tempat atau lokasi pemakaian,
4) ... efek yang ditimbulkan, dan
5) ... asal obat dan cara pembuatannya Berikut penjelasan secara rinci.
Obat
• Penggolongan Obat
• Permenkes 917/Menkes/Per/x/1993
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Permenkes 949/Menkes/Per/VI/2000

• Penggolongan Obat 917/Menkes/Per/x/1993


1. obat bebas,
2. obat bebas terbatas,
3. obat wajib apotek,
4. obat keras,
5. psikotropika & narkotika.
Obat
• Penggolongan Obat 949/Menkes/Per/VI/2000
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

1. obat bebas (obat OTC : Over The Counter)


2. obat bebas terbatas,
3. obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk =
berbahaya)
4. Obat narkotika.
Permenkes RI
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

No. .917 Tahun 1993


Disampaikan Oleh:
Idi Setiyobroto
• penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan
keamanan & ketepatan penggunaan serta
pengamanan distribusi.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Penggolongan obat ini terdiri dari:


1. obat bebas (toko/warung, toko obat & apotik)
2. obat bebas terbatas (toko obat & apotik) → Daftar W
3. obat wajib apotek,
4. obat keras (obat dengan resep dokter) → Daftar G
5. psikotropika & narkotika (dengan resep dokter di Apotik)
→ Daftar O
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
1. Obat Bebas
• Tingkat keamanan pemakaiannya cukup tinggi.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Dpt diperoleh secara bebas tanpa Resep (R/)


• Terdapat di Apotek, Toko Obat, Swalayan, dll
• Ciri : Lingkaran Hitam berdasar warna Hijau
1. Obat Bebas
• Peratuan daerah Tingkat II tangerang yakni Perda Nomor
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

12 Tahun1994 tentang izin Pedagang Eceran Obat memuat


pengertian obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas
kepada umum tanpa resep dokter, tidak termasuk dalam
daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas
terbatas & sudah terdaftar di Depkes RI.
• Contoh :
Minyak Kayu Putih, Tablet Parasetamol, tablet Vitamin C, B
Compleks, E & Obat batuk hitam
Obat Bebas
• Penandaan obat bebas diatur berdasarkan SK Menkes
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

RI Nomor 2380/A/SK/VI/1983 tentang tanda khusus


untuk untuk obat bebas & untuk obat bebas terbatas.

• Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan


berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam,
seperti terlihat pada gambar berikut :
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Contoh Obat bebas


OBAT Bebas Terbatas
• Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang menetapkan
obat-obatan ke
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• dalam daftar obat “W” (Waarschuwing) memberikan pengertian


obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan
kepada pemakainya tanpa resep dokter, bila penyerahannya
memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari


pabriknya atau pembuatnya.
2. Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus
mencantumkan tanda peringatan.
• Tanda peringatan tersebut berwarna
hitam,berukuran panjang 5 cm,lebar 2 cm &
memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai
berikut :
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
• Penandaannya diatur berdasarkan keputusan Menteri
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Kesehatan RI No.2380/A/SK/VI/83 tanda khusus untuk


obat bebas terbatas berupa lingkaran berwarna biru
dengan garis tepi berwarna hitam, seperti terlihat
pada gambar berikut:
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Contoh
Obat Keras (Daftar G)
• Sesuai dengan Ordonansi Obat Keras St. No. 419 tgl 22
Desember 1949
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Obat g punya khasiat mengobati, menggiatkan,


mendesinfeksi tubuh manusia
• Pada kemasan tertulis : HARUS DENGAN RESEP DOKTER
• Semua obat baru masuk daftar G, kecuali telah dinyatakan
lain oleh DEPKES (Badan POM)
• Semua obat dengan substansi daftar G adalah termasuk
daftar G, kecuali dinyatakan lain oleh DEPKES
Karena DEPKES = Badan POM telah memiliki izin dari pemerintah untuk bertugas

sebagai pengawas Obat dan Makanan


Obat Keras (Daftar G)
• Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang
menetapkan/memasukkan obat-obatan kedalam daftar obat keras,
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

memberikan pengertian obat keras adalah obat-obat yang ditetapkan


sebagai berikut :
1. Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembuat
disebutkan bahwa obat itu hanya boleh diserahkan dengn resep
dokter.
2. Semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang nyata-nyata
untuk dipergunakan secara parenteral.
3. Semua obat baru, terkecuali apabila oleh Departemen Kesehatan
telah dinyatakan secara tertulis bahwa obat baru itu tidak
membahayakan kesehatan manusia.
YANG MASUK OBAT DAFTAR G
1) Semua obat suntik (kecuali yg termasuk Narkotika &
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Psikotropika) {intravena, intra muscular, subkutan}


2) Semua antibiotika {ketahui dulu jenis
antibiotika/mikrobanya ; klora Fenikol ➔ Salmonella}
3) Semua preparat Sulfat except SG dalam jml tertentu
4) Semua preparat hormon
5) Papaverin (Antispasmodik)
6) Belladonna & Atropin (Antispasmodik)
7) Adrenalin (Ephineprin, local anestesi)
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

8) Semua preparat pyrazolone ; Pyramidon dan Phenylbutazon


9) Digitalis (cardiac drug such as dobutamin, dopamin)
10) Antihistamin (namun ada beberapa yg sudah masuk daftar P)
11) Anastesi lokal
12) Nitroglycerin, nitrat, nitrit untuk angina pektoris
13) Zat Radioaktif
14) Semua Obat Baru
Contoh lain :
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

1. Andrenalinum
2. Antibiotika
3. Antihistaminika, & lain-lain
• Adapun penandaannya diatur berdasarkan keputusan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Menteri Kesehatan RI No. 02396/A/SK/VIII/1986


tentang tanda khusus Obat Keras daftar G adalah
“Lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi
berwarna hitam dengan hurup K yang menyentuh
garis tepi”, seperti yang terlihat pada gambar berikut:
Obat Wajib Apotik
• Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

diserahkan oleh apoteker di apotek tanpa resep


dokter.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Menurut keputusan mentri kesehatan RI
Nomor 347/Menkes/SK/VIII/1990 yang
telah diperbaharui Mentri Kesehatan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Nomor 924/Menkes/Per/X/1993
dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai
berikut :
1. Pertimbangan utama untuk obat wajib apotek ini sama dengan
pertimbangan obat yang diserahkan tanpa resep dokter, yaitu
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya


sendiri guna mengatasi masalah kesehatan, dengan
meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman & rasional.
2. Pertimbangan yang kedua untuk meningkatkatkan peran apoteker
di apotek dalam pelayanan komunikasi, informasi & edukasi serta
pelayanan obat kepada masyarakat.
3. Pertimbangan ketiga untuk peningkatan penyediaan obat yang
dibutuhkan untuk pengobatan sendiri. Obat yang termasuk
kedalam obat wajib apotek misalnya : obat saluran cerna
(antasida), ranitidine, clindamicin cream & lain-lain.
Obat Golongan Narkotika
• Pengertian narkotika menurut Undang-Undang
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Nomor 22 Tahun 1997 tentang narkotika adalah zat


atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri & dapat menimbulkan
ketergantungan yang dibedakan kedalam golongan I, II
& III.
Obat Golongan Narkotika (Daftar O)
• Merupakan obat yang mempengaruhi SSP ; mendepresi
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

(opium, morphin, heroin), menstimulasi (cocain).


• Most in nature, Papaverin Somniferum, Erythroxyton coca,
Canabis sativa
• Sintetis ; pethidin, methedon, nisentil
• DASAR HUKUM ➔
• UU RI no. 9 th ‘76 ttg Narkotika (direvial)
• UU RI no.22 th ’97 tgl 1 Sept 2009
Ketentuan Peresepan
• Hanya dengan resep dokter
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Harus resep baru (tidak boleh diulang).


• Jml R/ nerk injeksi harus dilengkapi dengan tulisan jumlah.
Ex: R/ Morphin HCL X (sepuluh)
• Membuat laporan pemakaian setiap bulan ke Kanwil /
Dinkes setempat (termasuk pemakaian bahan baku)
• Narkotika yg sdh tidak diresep di Indonesia (Cocain,
Heroin, Cannabis ; Morphin masih u/ terapi nyeri hebat spt
pengobatan Kanker Terminal)
Contoh Obat Golongan Narkotika
• Tanaman Papaver Somniferum
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Tanaman Koka
• Tanaman ganja
• Heroina
• Morfina
• Ovium
• Kodeina
Obat Psikotropika
• Pengertian psikotropika menurut Undang-Undang
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Nomor 5 Tahun 1997


• tentang psikotropika adalah zat atau obat baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktifitas mental & perilaku.
Contoh Obat Psikotropika
• Lisergida
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Amphetamin
• Codein
• Diazepam
• Nitrazepam
• Fenobarbital
• Untuk Psikotropika penandaan yang dipergunakan
sama dengan penandaan untuk obat keras, hal ini
karena sebelum diundangkannya UU RI No. 5 tahun
1997 tentang Psikotropika, maka obat-obat
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

psikotropika termasuk obat keras, hanya saja karena


efeknya dapat mengakibatkan sidroma
ketergantungan sehingga dulu disebut Obat Keras
Tertentu.
• Sehingga untuk Psikotropika penandaannya : lingkaran
bulat berwarna merah,
• dengan huruf K berwarna hitam yang menyentuh garis
tepi yang berwarna hitam.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Permenkes RI
No. 949/Menkes/Per/VI/2000
1. obat bebas (obat OTC : Over The
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Counter)
2. obat bebas terbatas (W: Waarschuwing)
3. obat keras (Obat daftar G = gevaarlijk =
berbahaya)
4. Obat narkotika.
Obat bebas
(obat OTC : Over The Counter)
• merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam.


• Obat bebas umumnya berupa:
• suplemen vitamin & mineral,
• obat gosok,
• beberapa analgetik-antipiretik,
• & beberapa antasida.
Obat bebas
(obat OTC : Over The Counter)
•Obat golongan ini dapat dibeli bebas di:
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Apotek,
• toko obat
• & warung.
Obat Bebas Terbatas
• merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

berwarna biru dengan tepi lingkaran berwarna


hitam.
• Obat ini juga dapat diperoleh tanpa resep dokter
diapotek & toko obat.
Obat Bebas Terbatas
• Obat-obat yang umumnya masuk dalam golongan ini
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

antara lain:
• obat batuk,
• obat influenza,
• obat-obat antiseptik & tetes mata untuk iritasi ringan.
• Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera
peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna
gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan
tulisan sebagai berikut :
• P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

pemakaiannya.
• P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar
dari badan.
• P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
• P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
• P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Obat keras (dulu disebut obat daftar G =
gevaarlijk = berbahaya)
• Disebut obat keras karena jika pemakai tidak
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

memperhatikan dosis, aturan pakai, &


peringatan yang diberikan, dapat menimbulkan
efek berbahaya.

• Obat keras merupakan obat yang hanya bisa


didapatkan dengan resep dokter & hanya bisa
diperoleh di Apotek.
Obat keras (dulu disebut obat daftar G =
gevaarlijk = berbahaya)
• Dalam kemasannya ditandai dengan lingkaran
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

merah dengan huruf K ditengahnya.

• Contoh obat ini adalah amoksilin, asam


mefenamat & semua obat dalam bentuk injeksi.
Obat Narkotika
• merupakan zat atau obat yang berasal dari
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

tanaman atau bukan tanaman baik sintesis


maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, & dapat menimbulkan ketergantungan.
• (UU RI no. 22 th 1997 tentang Narkotika).
Obat Narkotika
• Obat ini pada kemasannya dengan lingkaran
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

yang didalamnya terdapat palang (+) berwarna


merah.
• Obat narkotika penggunaannya diawasi dengan
ketat sehingga obat golongan narkotika hanya
dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter
asli (tidak dapat menggunakan copy resep).
Obat Narkotika
•Dalam bidang kesehatan, obat-obat
narkotika biasa digunakan sebagai
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

anestesi/obat bius & analgetik/obat


penghilang rasa sakit.
•Contoh obat narkotika adalah:
• codipront (obat batuk),
• MST (analgetik)
• & fentanil (obat bius).
Obat-obat psikotropika
• merupakan Zat atau obat baik ilmiah atau sintesis,
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui


pengaruh selekti pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
& prilaku, Ex : alprazolam, diazepam
Mengenai obat-obat psikotropika ini diatur
dalam UU RI Nomor 5 tahun 1997.
• Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sitetis bukan
narkotika, yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

pada SSP yang menyebabkan perubahan khas pada


aktivitas mental dan perilaku.
• Mendepresi SSP : Diazepem, phenobarbital, amo-pento-
secobarbital, metaqualone (hipnotika)
• Merangsang SSP : Amphetamine, dexa-metha-
amphetamine, XTC
• Halusinogen : LSD (Lysergic acid diethylamine)
Mengenai obat-obat psikotropika ini diatur
dalam UU RI Nomor 5 tahun 1997.
• Psikotropika dibagi menjadi :
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

1. Golongan I : sampai sekarang kegunaannya hanya


ditujukan untuk ilmu pengetahuan, dilarang diproduksi,
& digunakan untuk pengobatan contohnya metilen
dioksi metamfetamin, Lisergid acid diathylamine (LSD) &
metamfetamin
2. Golongan II,III & IV dapat digunakan untuk pengobatan
asalkan sudah didaftarkan, contohnya diazepam,
fenobarbital, lorazepam & klordiazepoksid.
Pengelompokan
• Narkotika Golongan I
• Punya potensi sangat tinggi, menyebabkan ketergantungan hanya u/
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

tujuan pengembangan IPTEK {ex; heroin, cocain, cannabis, THC ;


marijuana, Hydro canabinol}
• Narkotika Golongan II
• Potensi tinggi, menyebabkan ketergantungan. Dapat digunakan u/
terapi {ex; Fentanyl, Morphine, Phetidine u/ ANASTESI}
• Narkotika Golongan III
• Potensi ringan, menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan
untuk terapi. {ex: Codein bentuk garam non narkotika}
2. Penggolongan obat
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

berdasarkan mekanisme
kerja obat
2. Penggolongan obat berdasarkan
mekanisme kerja obat
1) Obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri
atau mikroba.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Contoh: antibiotik.
2) Obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit.
Contoh: vaksin, dan serum.
3) Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, seperti meredakan nyeri.
Contoh: analgesik.
4) Obat yang bekerja menambah / mengganti fungsi-fungsi zat yang kurang.
Contoh: vitamin dan hormon.
5) Pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif,
khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan
sakit.
Contoh: aqua pro injeksi dan tablet placebo.
Obat dalam yaitu obat-obatan
yang dikonsumsi peroral (melalui
mulut). ➔ Contoh: tablet
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

antibiotik, parasetamol.
3. Penggolongan
obat berdasarkan
lokasi Obat luar yaitu obat-obatan yang
pemakaian. dipakai secara topikal/tubuh
bagian luar. ➔ Contoh: sulfur
salep, caladine, dan lain-lain.
1) Sistemik: obat atau zat aktif
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

yang masuk ke dalam peredaran


darah.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

4. Penggolongan
obat berdasarkan 2) Lokal: obat atau zat aktif yang
hanya
efek yg ditimbulkan berefek/menyebar/mempengaru
hi bagian tertentu tempat obat
tersebut berada, seperti pada
hidung, mata, kulit, dan lainlain.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

1) Alamiah: obat obat yang berasal dari alam


(tumbuhan, hewan dan mineral) seperti,
jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

(glikosida jantung). Dari hewan: plasenta,


5. Penggolongan otak menghasilkan serum rabies, kolagen.
obat berdasarkan
asal obat. 2) Sintetik: merupakan cara pembuatan obat
dengan melakukan reaksi-reaksi kimia,
contohnya minyak gandapura dihasilkan
dengan mereaksikan metanol dan asam
salisilat.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

1. Klasifikasi Obat
Klasifikasi atau penggolongan obat berdasarkan
jenis
1. Obat bebas / Obat OTC / over the counter
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

2. Obat Generik (unbranded drugs).


Klasifikasi
Obat 3. Obat Generik berlogo.
(berdasar jenis)
4. Obat Nama dagang (branded drugs).

5. Obat Paten.

6. Obat Mitu/Obat me-too.

drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat


7. Obat Tradisional.

8. Obat Jadi.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Klasifikasi Obat
9. Obat Baru.
(berdasar jenis)
10. Obat Esensial.

11. Obat Wajib Apotek.

drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat


• Obat OTC / over the counter, ➔
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

adalah sebutan umum untuk obat


1. Klasifikasi yang termasuk golongan obat bebas
& obat bebas terbatas, yang
Obat digunakan untuk swamedikasi
(pengobatan sendiri) atau self
medication.
Obat Generik (unbranded drugs).
Obat generik adalah obat dengan nama generik
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

sesuai dengan penamaan zat aktif sediaan yang


ditetapkan oleh farmakope indonesia dan INN
Klasifikasi (International non-propietary Names) dari WHO,
Obat tidak memakai nama dagang maupun logo produsen.
Contoh amoksisilin, metformin dan lain-lain.
Obat Generik berlogo.
Obat generik berlogo adalah Obat generik yang
mencantumkan logo produsen (tapi tidak memakai
nama dagang), misalkan sediaan obat generik
dengan nama amoksisilin (ada logo produsen Kimia
Farma).
Klasifikasi Obat
3) Obat Nama dagang (branded drugs). Obat nama dagang adalah obat dengan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

nama sediaan yang ditetapkan pabrik pembuat dan terdaftar di departemen


kesehatan negara yang bersangkutan, obat nama dagang disebut juga obat
merek terdaftar. Contoh: amoksan, diafac, pehamoxil, dan lain-lain.
4) Obat Paten..
5) Obat Mitu/Obat me-too. Obat mitu atau obat me-too adalah obat yang telah
habis masa patennya yang diproduksi dan dijual pabrik lain dengan nama
dagang yang ditetapkan pabrik lain tersebut, di beberapa negara barat
disebut branded generic atau tetap dijual dengan nama generik.
Klasifikasi Obat

4. Obat Paten.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Adalah hak paten yang diberikan kepada industri


farmasi pada obat baru yang ditemukannya
berdasarkan riset Industri farmasi tersebut diberi hak
paten untuk memproduksi dan memasarkannya,
setelah melalui berbagai tahapan uji klinis sesuai aturan
yang telah ditetapkan secara internasional.
Klasifikasi Obat
Obat Obat
– Penggolongan
– Penggolongan

Obat yang telah diberi hak paten tersebut tidak boleh


diproduksi dan dipasarkan dengan nama generik oleh
- FARMAKOLOGI

industri farmasi lain tanpa izin pemilik hak paten selama


- FARMAKOLOGI

Obat Paten. masih dalam masa hak paten.


Berdasarkan U.U No 14 tahun 2001, tentang paten, masa hak
paten berlaku 20 tahun. (pasal 8 ayat 1) dan bisa juga 10
drhidis@gmail.com

tahun (pasal 9).


drhidis@gmail.com
Obat Paten.
Contoh yang cukup populer adalah Norvask. Kandungan
Norvask (aslinya Norvasc) adalah amlodipine besylate,
untuk obat antihipertensi.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Pemilik hak paten adalah Pfizer. Ketika masih dalam masa


hak paten (sebelum 2007), hanya Pfizer yang boleh
Klasifikasi memproduksi dan memasarkan amlodipine.
Bisa dibayangkan, produsen tanpa saingan. Harganya luar
Obat biasa mahal. Biaya riset, biaya produksi, biaya promosi dan
biaya-biaya lain, semuanya dibebankan kepada pasien.

Setelah masa hak paten berakhir, barulah industri farmasi


lain boleh memproduksi dan memasarkan amlodipine
dengan berbagai merek.
Amlodipine adalah nama generik dan merek-merek yang
beredar dengan berbagai nama adalah obat generik
bermerek.
Mengapa • Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, untuk Natrium
diklofenak 50 mg, para produsen obat yang memproduksinya
harga obat menggunakan nama generik yang sama, yakni Natrium diklofenak
dengan label generik.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

generik jauh • Harganya sudah ditetapkan, yakni:

lebih murah • HNA (Harga Netto Apotek) plus PPN = Rp 10.884,- dan berisi
50 tablet, dan
• HET (Harga Eceran Tertinggi) = Rp. 13.605,- sebagaimana
dibanding diatur Kepmenkes

obat generik • No.HK.03.01/Menkes/146/I/2010. Artinya, harga per tablet


Natrium diklofenak 50 mg tidak akan akan lebih dari Rp 272,- per
bermerek? tablet, siapapun produsennya.
• Tidak bisa diotak-atik lagi. Itu sebabnya harga obat generik jauh
lebih murah dibanding obat generik bermerek.
Obat Tradisional. Obat tradisional adalah obat jadi yang berasal dari
tumbuhan, hewan, dan mineral atau sediaan galenik, obat berdasarkan
pengalaman empiris turun temurun.
Obat
PenggolonganObat

Obat Jadi. Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran
Klasifikasi
FARMAKOLOGI– –Penggolongan

dalam bentuk serbuk, emulsi, suspensi, salep, krim, tablet, supositoria,


klisma, injeksi dll yang mana bentuk obat tersebut tercantum dalam
Obat farmakope Indonesia.
Obat Baru. Obat baru adalah obat yang terdiri dari satu atau lebih zat,
drhidis@gmail.com- -FARMAKOLOGI

baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat misalnya lapisan, pengisi,


pelarut, bahan pembantu, atau komponen lainnya yang belum dikenal,
hingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya
Obat Esensial. Obat esensial adalah obat yang paling banyak
dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat banyak,
drhidis@gmail.com

meliputi diagnosa, profilaksi terapi dan rehabilitasi, misalkan di Indonesia


: obat TBC, antibiotik, vaksin, obat generik dan lain-lain.

Obat Wajib Apotek. Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat
diperoleh di apotek tanpa resep dokter, diserahkan oleh apoteker.
Contoh Komposisi dan Merk Dagang Obat

Komposisi Merk Dagang


Obat
PenggolonganObat
FARMAKOLOGI– –Penggolongan

Penekan batuk Romilar, Bisoltussin, Code, Dexitab, Metorfan, Siladex


Antitusif, Zenidex, Mercotin
drhidis@gmail.com- -FARMAKOLOGI

Pengencer dahak Bisolvon, Mucopect, Bisolvon Extra, Woods Expectorant,


Ambril, Bromex, Broncozol, Broxal, Mucotab, Silopect, Solvax
drhidis@gmail.com

Penekan batuk dan Vicks Formula 44, Woods Antitusive, Dextromex, Konidin,
antialergi Tusilan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Perbedaan Obat
dengan Racun

drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat


Perbedaan Obat dengan Racun; OBAT
• Obat merupakan suatu zat atau bahan-bahan yang
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

berguna dalam menetapkan diagnosa, mencegah,


mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan fisik
dan rohani pada manusia atau hewan, termasuk
mempercantik tubuh atau bagian tubuh manusia.
• Obat dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa
golongan
Obat
1) Obat Jadi: Obat dalam keadaan murni/campuran berbentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil,
suppositoria, dan lain-lain, yang mempunyai teknis sesuai dengan pemerintah.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

2) Obat Paten: Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat/yang
dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli pabrik yang memproduksinya.
3) Obat Baru: Obat yang terdiri atau berisi zat, baik sebagai bagian yang berkhasiat, ataupun
yang tidak berkhasiat, misalnya: lapisan, pengisi, pelarut, pembantu atau komponen lain,
yang belum dikenal sehingga belum diketahui khasiat dan kegunaannya.
4) Obat Asli: Obat yang didapat langsung dari bahan alamiah Indonesia, terolah secara
sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
5) Obat Esensial: Obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat
terbanyak dan tercantum dalam Daftar Obat Esensial yang ditetapkan oleh MENKES.
6) Obat Generik: Obat dengan nama resmi untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

1. Merangsang ( stimulasi ) dan menekan


(depresi ) fungsi spesifik dari sel tubuh
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Obat memberikan efek terapis


2. Membunuh atau menghambat aktivitas
kepada reseptor sedangkan
sel-sel asing dan bakteri
racun akan bersifat toksik,
merusak dan menggangu 3. Menimbulkan aksi spesifik maupun non
fungsi tubuh. Mekanisme spesifik
kerja dari obat adalah sebagai 4. Mensubstitusi zat-zat tertentu yang
berikut:
diperlukan oleh tubuh
Obat dapat mempengaruhi baik seluruh/sebagian
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

besar atau sebagian kecil dari sistem tubuh.


Obat dapat
mempengaruhi
tubuh melalui Obat yang mempengaruhi sebagian besar dari
cara sistem tubuh disebut Obat Sistemik.

Obat mempengaruhi sistem tubuh apabila obat


direspons oleh Receptors specifik atau dengan
perkataan lain terjadi affinitas dengan sel receptor
(daya gabung) antara obat dengan reseptor tubuh
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat
Racun sendiri mempunyai dua pengertian,
yaitu:
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Menurut Taylor, racun adalah setiap bahan/zat yang


dalam jumlah tertentu bila masuk ke dalam tubuh akan
menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan penyakit
Racun dan kematian.
• Menurut pengertian yang dianut sekarang, racun
adalah suatu zat yang bekerja pada tubuh secara kimia
dan fisiologis yang dalam dosis toksik selalu
menyebabkan gangguan fungsi dan mengakibatkan
penyakit dan kematian.
• Racun masuk ke dalam tubuh melalui beberapa cara,
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

yaitu melalui:
1) mulut (Peroral, ingesti),
2) saluran pernapasan (Inhalasi),
3) suntikan (Parenteral, injeksi),
4) kulit yang sehat/sakit, dan
5) dubur/vagina (Perektal/pervaginal)
• Racun digolongkan berdasarkan tempat racun mudah didapat yaitu:
1) Racun di Rumah tangga, seperti: Insektisida, racun dalam
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

makanan kaleng, kosmetika, desinfektan, dan deterjen.


2) Racun yang ada di lapangan pertanian/perkebunan, seperti:
pestisida dan herbisida.
3) Racun yang digunakan dalam dunia pengobatan, seperti:
analgetika, obat penenang, antibiotik, antidepresan, dan lain-lain.
4) Racun yang digunakan dalam bidang industri dan laboratorium,
seperti: Asam–basa dan Logam berat
5) Racun yang ada di alam bebas, seperti: opium dan ganja, racun
singkong, racun jamur, racun binatang
• Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan
pada seseorang yaitu:
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

1) Jenis Racunnya
2) Dosis Racun
3) Cara masuk kedalam tubuh
4) Stabilitas racun dalam tubuh
5) Resapan racun dalam tubuh
6) Kondisi tubuh
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

DOSIS OBAT
Dosis Obat

Dosis obat merupakan takaran jumlah obat


drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

yang dapat menghasilkan efek terapi pada


fungsi tubuh yang terkena gangguan.
Dosis dapat dikelompokkan ke berbagai jenis
berdasarkan fungsinya:
Banyaknya obat yang boleh
diiberikan/ dipergunakan
kepada pasien untuk 1x pakai
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

dan untuk sehari.


Dosis
Sejumlah obat yg
memberikan efek terapeutik
pd pasien dewasa
Dosis Obat
1) Dosis awal/Loading Dose, yaitu dosis awal yang dibutuhkan guna tercapainya konsentrasi
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

obat yang diinginkan di dalam darah dan kemudian untuk selanjutnya dengan dosis
perawatan.
2) Dosis pencegahan, yaitu jumlah yang dibutuhkan untuk melindungi agar pasien tidak
terkena penyakit.
3) Dosis terapi yaitu dosis obat yang digunakan untuk terapi jika pasien sudah terkena penyakit.
4) Dosis lazim, yaitu dosis yang secara umum digunakan untuk terapi.
5) Dosis maksimal, yaitu dosis obat maksimal yang dapat digunakan untuk pengobatan
penyakit, yang bila dosis maksimal dilampaui akan menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
6) Dosis letaal yaitu dosis yang melebihi dosis terapi dan mengakibatkan efek yang tidak
diinginkan yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Macam-macam Dosis
Dosis Terapi
• Dosis Terapi (dosis medicinalis, dosis therapeutica, dosis lazim) :
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• Rentangan jumlah obat yang diberikan kepada penderita dewasa untuk satu
kali pemberian atau untuk jangka waktu tertentu secara per oral untuk
mendapatkan efek terapi
Dosis Minimal
• Jumlah terkecil yg dibutuhkan penderita dewasa
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

untuk satu kali minum atau jangka waktu tertentu


secara peroral untuk mendapatkan efek terapi.

Dosis Maksimal
• jumlah terbesar dari rentangan obat yg msh aman
diberikan kpd penderita dewasa dan belum
menimbulkan gejala2 keracunan.
Dosis Lazim
• Jumlah yg biasa diberikan kpd pasien/ jml terkecil yg
sdh dpt memberikan efek terapi
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

• contoh. Paracetamol 500 mg u/ dws, CTM 4 mg

Dosis Toxic
• jumlah terkecil dari obat yang dapat menimbulkan
gejala keracunan pada penderita dewasa
Dosis Lethalis
• jumlah terkecil dari obat yang dapat menimbulkan
kematian pada penderita dewasa
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Dosis Terapi
• Ukuran/takaran yg sesuai dgn tujuan
pengobatan/memberikan efek pengobatan/terapi
Dosis Muatan (Loading dose):
• sejumlah obat yang digunakan untuk memacu
percepatan waktu penyampaian kadar efektif
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

minimum
Dosis Berganda (Multiple dose):
• Pola pemberian obat berulang.
• Pengulangan dilakukan saat obat diperkirakan akam
mengalami eliminasi pada jumlah tertentu dengan
interval pemberian tertentu untuk mencapai efek
terapi.
Dosis Tunggal (Single dose):
• pola pemberian obat satu kali sudah mampu
memberikan efek terapi dengan efektif secara klinik
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Dosis awal (Initial dose):


• dosis yg diberikan apada awal suatu terapi sampai
tercapai kadar kerja yg diinginkan secara terapi.
Maintenance dose:
• sejumlah obat yg diberikan dg tujuan untuk dpt
menjaga kadar obat dalam tubuh tertentu pada
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

periode tertentu
penderita salah minum obat
Rentangan
dosis toxic dan dokter salah menulis resep
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

lethal tidak
apotek salah mengambil / menimbang
dapat obat
digunakan
tetapi dapat Euthanasia, bunuh diri (pada manusia)
terjadi karena
pembunuhan (disengaja)
Arti Persen (%) dalam
Campuran Obat
• Jumlah bahan obat dalam gram (W)
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

atau ml (v) didalam setiap 100 gram


atau 100 ml sediaan obat.
• Dalam resep dapat ditulis ;
• persen berat/berat (% W/W)
• persen berat/volum (%W/V)
• persen volum/volum (%V/V)
• persen volum/berat (%V/W)
Tetracyclin salep 2% à setiap 100
gram salep tersebut mengandung 2
g tetracyclin.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Injeksi Procaine HCl 4% à setiap


100 ml obat suntik tersebut
mengandung Procaine HCl 4 g.
Betadine solution 10% à Dalam 100
ml obat cair tersebut mengandung
10 g povidon iodine.
Alkohol 70% ➔ setiap 100 ml
alkohol 70% mengandung 70
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

ml Alkohol fortior.

Persen V/W : dipakai untuk


menyatakan jumlah zat cair
dalam 100 gram bahan padat.
• Contoh : Kadar minyak dlm suatu
simplisia Kayu Putih mengandung 3 %
minyak atsiri.
• Dosis obat haruslah tepat dengan tingkat keparahan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

serta kondisi pasien, jika dosis berlebihan efek yang


ditimbulkan obat akan berubah menjadi efek toksik,
sedangkan jika dosis terlalu kecil, obat tidak akan
efektif.
• Oleh karena itu, perhitungan dosis harus didasari
dengan pertimbangan usia, berat badan, dan lain-lain.
Berikut ini adalah pengelompokan perhitungan dosis
obat berdasarkan usia.
Dosis untuk anak diperhitungkan
dari dosis orang dewasa (DD)
dengan menggunakan rumus-
rumus sebagai berikut.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Dosis
Penghitungan
Dosis
Rumus Fried untuk Anak < 2 tahun:
Menghitung Jumlah Obat
Yang Harus diberikan sesuai dosis
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

BB X DA
∑ =
S
∑ = jumlah obat yang diberikan setiap hari (mg)
BB = berat badan (kg)
DA = anjuran dosis lazimnya (mg/kgBB)
S = kandungan sediaan
Contoh perhitungan dosis:
Q:
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Hitung dosis injeksi untuk Sapi berat 300 kg yang


diberi terapi Oxytetracyclin 10% (w/v) long acting. Bila
dosis yang dianjurkan 100 mg/kgBB.
A : ???
Contoh perhitungan dosis:
• Hitung dosis injeksi untuk Sapi berat 300 kg yang diberi terapi
Oxytetracyclin 10% long acting. Bila dosis yang dianjurkan 100
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

mg/kgBB.

• 10% berarti tiap 100 ml sediaan mengandung 10 g


oxytetraciclin = 1000 mg/ml.
• Jumlah Obat yang diinjeksikan
= (300 X 100)/1000
= 30 ml
• Pemberian single dose
Dasar Penghitungan Dosis
A. Berat Badan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

1) dengan menimbang
2) pendugaan melalui lingkar dada (pada sapi)
B. Umur
1) catatan lahir,
2) rumus gigi dan tanduk
C. Konversi
Dosis manusia ke hewan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Perhitungan dosis untuk lansia.

Pasien lansia atau lanjut usia adalah pasien dengan usia di


atas 65 tahun.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika


memperhitungkan dosis obat untuk lansia antara lain
adalah:
1) Tingkat sensitifitas tubuh dan organ pada lansia lebih meningkat
daripada pasien usia dewasa. Hal ini terjadi dikarenakan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

menurunnya kualitas dan fungsi sirkulasi darah pada pasien


dengan usia lanjut.
2) Menurunnya jumlah albumin dalam darah.
3) Menurunnya fungsi hati dan ginjal sehingga sisa obat yang bersifat
toksis tidak bisa disaring dengan baik oleh ginjal dan hati.
4) Kecepatan eliminasi obat menurun, sehingga memungkinkan
residu obat terendap di tubuh.
5) Penggunaan banyak obat dapat menyebabkan interaksi obat.
6) Pada umumnya lansia memiliki berbagai penyakit.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

Contoh kasus adalah jika Sedikitnya albumin


seorang lansia diberikan menyebabkan
obat yang mengandung
antikoagulan dan obat encok sulitnya protein
yang mengandung mengikat obat
fenilbutazon, orang tersebut sehingga obat
dapat mengalami keracunan
karena albumin pada darah bebas tersebar
lansia jumlahnya sedikit. dalam darah.
Hati dan ginjal pada lansia mengalami penurunan fungsi sehingga tidak
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

dapat memfilter darah dengan baik.

Pada akhirnya obat terendap menyebabkan keracunan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dosis untuk orang dengan usia
lanjut (lansia) akan lebih kecil jika dibandingkan orang dengan usia
dewasa biasa.
1) Orang dengan usia 65-74 tahun akan mendapatkan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

dosis 90% dosis biasa


2) Orang dengan usia 75-84 tahun akan mendapatkan
dosis 80% dosis biasa
3) Orang dengan usia 85 tahun keatas akan
mendapatkan dosis obat 70% dari dosis biasanya.
• Selain penurunan dosis obat dapat juga dilakukan
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI – Penggolongan Obat

pemberian obat yang hanya betulbetul diperlukan.


Dapat juga digunakan efek plasebo, sehingga zat kimia
berbahaya yang masuk ke dalam tubuh lansia dapat
diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai