drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
BAGIAN 1
Disolusi ➔
Disintegrasi, adalah melarutnya partikel-partikel yang lebih kecil itu dalam cairan
gastrointestinal untuk diabsorpsi.
Disolusi & Rate limitting ➔
adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah obat untuk berdisintegrasi &
Rate sampai menjadi siap untuk diabsorpsi oleh tubuh.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
limitting Obat-Obat dalam bentuk cair lebih cepat siap diserap oleh saluran
gastrointestinal daripada obat dalam bentuk padat.
Pada umumnya, obat-obat berdisintegrasi lebih cepat & diabsorpsi lebih cepat
dalam cairan asam yang mempunyai pH 1 atau 2 dari pada cairan basa.
Orang muda & tua mempunyai keasaman lambung yang lebih rendah,
sehingga pada umumnya absorpsi obat lebih lambat untuk obat-obat yang
diabsorpsi terutama melalui lambung.
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK 10
Nasib Obat
dalam Tubuh
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
dalam cairan
gastrointestinal
untuk diabsorpsi
2) distribusi (D),
3) metabolisme (M), dan
4) ekskresi (E).
Farmakokinetik /
kinetika obat, distribusi (D),
adalah: nasib obat
dalam tubuh atau
Farmakokinetik efek tubuh terhadap
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
obat. Farmakokinetik
mencakup 4 proses, metabolisme (M),
yaitu:
Metabolisme /
biotransformasi, dan ekskresi
bentuk utuh atau bentuk aktif ekskresi (E).
merupakan proses eliminasi
obat (Gunawan, 2009).
1. absorpsi,
2. distribusi, Metabolisme /
biotransformasi, dan ekskresi
3. metabolisme (atau bentuk utuh atau bentuk aktif
biotransformasi), dan merupakan proses eliminasi
obat (Gunawan, 2009).
4. ekskresi (atau eliminasi).
1.1. Absorbsi
• Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat
pemberian ke dalam darah.
• Bergantung pada cara pemberiannya, tempat pemberian
obat adalah saluran cerna (mulut sampai rektum), kulit,
paru, otot, dan lain-lain.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
dalam usus halus oleh enzim-enzim pencernaan. Absorpsi pasif umumnya terjadi melalui difusi
(pergerakan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah).
• Dengan proses difusi, obat tidak memerlukan energi untuk menembus membran.
• Absorpsi aktif membutuhkan karier (pembawa) untuk bergerak melawan perbedaan
konsentrasi. Sebuah enzim atau protein dapat membawa obat-obat menembus membran.
• Pinositosis berarti membawa obat menembus membran dengan proses menelan.
Membran gastrointestinal terutama terdiri dari lipid (lemak)
dan protein, sehingga obat-obat yang larut dalam lemak
cepat menembus membran gastrointestinal.
Obat-obat yang larut dalam air membutuhkan karier, baik
berupa enzim maupun protein, untuk melalui membran.
Absorbsi
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
• Transport Aktif
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
b. kapsul, cairan,
c. sustained release, dll)
beberapa faktor:
a. Aliran darah
b. Permeabilitas kapiler
c. Ikatan protein
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK 33
Distribusi
Distribusi adalah proses di mana obat menjadi berada dalam cairan tubuh
dan jaringan tubuh.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
protein.
• Bagian obat yang berikatan bersifat inaktif, dan bagian obat selebihnya yang tidak
berikatan dapat bekerja bebas.
• Hanya obat-obat yang bebas atau yang tidak berikatan dengan protein yang bersifat
aktif dan dapat menimbulkan respons farmakologik.
• Dengan menurunnya kadar obat bebas dalam jaringan, maka lebih banyak obat yang
berada dalam ikatan dibebaskan dari ikatannya dengan protein untuk menjaga
keseimbangan dari obat yang dalam bentuk bebas.
Dengan demikian dalam hal ini dapat terjadi kelebihan dosis, karena dosis obat
yang diresepkan dibuat berdasarkan persentase di mana obat itu berikatan
dengan protein.
Seorang perawat juga harus memeriksa kadar protein plasma dan albumin
plasma klien karena penurunan protein (albumin) plasma akan menurunkan
Distribusi tempat pengikatan dengan protein, sehingga memungkinkan lebih banyak
obat bebas dalam sirkulasi.
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
Selain itu, beberapa obat dapat menumpuk dalam jaringan tertentu, seperti
lemak, tulang, hati, mata, dan oto
• di cytosol.
• Tempat metabolisme yang lain (ekstrahepatik) adalah
: dinding usus, ginjal, paru, darah, otak, dan kulit, juga
di lumen kolon (oleh flora usus).
2. Pengaruh Gen
3. Pengaruh Lingkungan
4. Usia
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK 49
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Kondisi Khusus
2. Pengaruh Gen
Perbedaan gen individual menyebabkan beberapa orang
drhidis@gmail.com - FARMAKOLOGI
b. Onset, Puncak
(Cmax) dan
Durasi
melalui urin.
Obat juga dapat dibuang melalui paru-paru, eksokrin
(keringat, ludah, payudara), kulit dan taraktus
intestinal.
Therapeutic
range
Indonesia.