Anda di halaman 1dari 25

Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.

id

Idi Setiyobroto
Hipnotika & Sedativa
Curriculum vitae

▪ Idi Setiyobroto
▪ Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta
▪ Alamat Rumah:
– Jakal KM 12,7 Candisari, RT 06/RW 10 Sardonoharjo,
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55581
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

– 08773885155
▪ Pendidikan:
– S1/profesi : 1993 (FKH-UGM)
– AKTA IV : 1995 (Pasca Sarjana IKIP N Yogya)
– S2 Ilmu Gizi & Kesehatan Kel : 2004 (FK-UGM)
TUJUAN
POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN
INSTRUKSIONAL

• Hipnotika & • Penggolongan


Sedativa • Kombinasi & Interaksi (Mekanisme kerja)
• Efek Sampingan
• Kombinasi-kombinasi dengan zat2, obat2 lain
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

o Kombinasi
o Obat tidur
o Alkohol
Hipnotika
▪ istilah hipnotika berasal dari bahasaYunani (hypnos = tidur).
Jadi, obat tidur yaitu obat yang diberikan dalam dosis
pengobatan dpt mempermudah tidur / menyebabkan tidur
(untuk penderita insomnia).
▪ “obat tidur hampir sama dengan obat penenang”.
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Perbedaannya:
– Obat tidur dalam dosis pengobatan langsung dpt
menyebabkan tidur, sedang obat penenang dalam dosis
pengobatan tidak menyebabkan tidur.
Hipnotika & Sedative
▪ Merupakan golongan obat pendepresi / depresan Susunan Saraf
Pusat (SSP) yang tidak selektif.
▪ Obat-obatan hipnotika & sedativa adalah istilah untuk obat-
obatan yang mampu mendepresi SSP.
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

▪ Efeknya (ringan sd berat) bergantung dosis, mulai dari


1) RINGAN ➔ Sebabkan tenang / kantuk sd tidur.
2) BERAT ➔ kehilangan kesadaran, anestesi, koma & mati.
Hipnotika & Sedative (Tjay, 2002)

▪ SEDATIVA, adalah substansi yang:


. . . memiliki aktivitas moderate yang memberikan efek
menenangkan.
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

▪ HIPNOTIKA , adalah substansi yang:


. . . dapat memberikan efek mengantuk & dapat memberikan
onset, serta mempertahankan tidur.

Onset:
adalah Waktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa kerjanya. tergantung rute pemberian & farmakokinetik obat
Penggolongan
▪ Penggolongan suatu obat ke dalam jenis hipnotika &
sedativa menunjukkan bahwa kegunaan terapeutik
utamanya adalah menyebabkan sedasi (dengan disertai hilangnya
rasa cemas) / menyebabkan kantuk.
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

▪ Hipnotika & sedativa sering kali diresepkan untuk gangguan


tidur karena termasuk ke dalam obat-obatan penekan SSP
yang dapat menimbulkan depresi (penurunan aktivitas fungsional)
dalam berbagai tingkat dalam SSP (Goodman and Gilman, 2006).
Sedativa
▪ Sedativa termasuk ke dalam kelompok PSIKOLEPTIKA yang
mencakup obat2 yang menekan / menghambat SSP.
▪ Dosis lebih rendah dari terapi dapat diberikan pada siang hari
untuk tujuan menurunkan aktivitas / menenangkan &
pengurangan rasa sakit &/ kecemasan / ketegangan (Lullmann,
2000).
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

▪ Digunakan bersama dengan anestesi lokal untuk prosedur


minor, seperti endoskopi / perawatan gigi / sebelum anestesi
umum.
Hipnotika
▪ istilah hipnotika berasal dari bahasaYunani (hypnos = tidur).
Jadi, obat tidur yaitu obat yang diberikan dalam dosis
pengobatan dpt mempermudah tidur / menyebabkan tidur
(untuk penderita insomnia).
▪ “obat tidur hampir sama dengan obat penenang”.
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Perbedaannya:
– Obat tidur dalam dosis pengobatan langsung dpt
menyebabkan tidur, sedang obat penenang dalam dosis
pengobatan tidak menyebabkan tidur.
Hipnotika
▪ Dosis terapeutik diperuntukkan untuk mempermudah /
menyebabkan tidur → Hipnotika sebagai obat tidur.
▪ Hipnotika menimbulkan rasa kantuk, mempercepat tidur &
sepanjang malam mempertahakan keadaan tidur yang yang
menyerupai tidur alamiah.
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

▪ Secara ideal obat tidur tidak memiliki aktivitas sisa pada


keesokan harinya (Tjay, 2002).
Hipnotika
▪ Hipnotika / obat tidur, adalah:
zat yang umumnya diberikan pada malam hari dg tujuan untuk
mempertinggi keinginan faal & normal untuk tidur, mempermudah /
menyebabkan tidur.
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

▪ Jika hipnotika diberikan dalam dosis yang lebih rendah dari


dosis terapinya ➔ maka Hipnotika berfungsi sebagai sedativa
(menenangkan) & umumnya diberikan pada siang hari.
Depresi SSP; Hipnotika > Sedativa
▪ Efek hipnotika meliputi depresi SSP lebih kuat daripada sedasi, hal
ini dapat dicapai dengan semua obat sedativa dengan
peningkatan dosis.
▪ Depresi SSP yang bergantung pada tingkat dosis merupakan
karakteristik dari hipnotika & sedativa.
▪ Dengan peningkatan dosis yang diperlukan untuk hipnotika dapat
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

mengarah kepada keadaan anestesi umum.


▪ Masih pada dosis yang tinggi, obat hipnotika & sedativa dapat
mendepresi pusat-pusat pernafasan & vasomotor di medulla,
yang dapat mengakibatkan koma & kematian (Katzung, 2002).
▪ Bentuk yang paling ringan dari penekanan SSP adalah sedasi,
dimana penekanan SSP tertentu dalam dosis yang lebih
rendah dapat menghilangkan respon fisik & mental, tetapi
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

tidak mempengaruhi kesadaran.


▪ Sedativa terutama digunakan pada siang hari, dengan
meningkatkan dosis dapat menimbulkann efek hipnotika.

▪ Jika diberikan dalam dosis yang tinggi, obat-obat hipnotika &


sedativa mungkin dapat mencapai anestesi, sebagai contoh:
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

– adalah barbiturat dengan masa kerja yang sangat singkat yang


digunakan untuk menimbulkan anestesi, natrium thiopental
(Pentothal) (Katzung, 2002).

▪ sebagai antikonvulsan ➔ klorazepat, diazepam, fenobarbital.


Hipnotika & Sedative
5 Golongan
Struktur Kimianya

Penggolongan
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

berdasarkan

Lama Kerjanya 4 Golongan


A. Berdasarkan Struktur Kimianya
1) Golongan barbiturate,
▪ fenobarbital, butobarbital, siklobarbital, heksobarbital, dll.
2) Golongan benzodiazepine,
▪ flurazepam, nitrazepam, flunitrazepam diazepam, klordiazepoksid &
triazolam.
3) Golongan alkohol & aldehida,
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

▪ kloralhidrat & turunannya serta paraldehida, trikofos, dikolralfenazon.


4) Golongan bromide,
▪ Garam bromide (kalium, natrium & ammonium) & turunan ure, seperti karbromal &
bromisoval.
5) Golongan lain,
▪ seperti senyawa piperindindion (glutetimida) & metaqualon.
B. Berdasrkan lama kerjanya
1) Ultra-short-acting cepat timbul efek & cepat hilang
2) Short-acting
(mulai bekerja +/- 15 menit bertahan sampai 2 sd 3 jam)
3) Intermediete-acting
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

(mulai bekerja +/- 30 menit bertahan sampai 5 jam)


4) Long-acting
(mulai bekerja +/- 8 Jam, & bertahan sampai 5 Jam)
B. Berdasrkan lama kerjanya
1) Ultra-short-acting → utk Anestetika Umum :
(Tialbarbital, Heksobarbital)
2) Short-acting → efek sedang, aplikasi sebagai Obat tidur
(siklobarbital & sekobarbital)
3) Intermediete-acting
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

(butobarbital, allobarbital & heptabarbital)


4) Long-acting → sebagai Obat tidur lama
(barbital, fenobarbital & metilfenobarbital)
Kombinasi & Interaksi
1) Kombinasi dari dua / lebih obat hipnotika dapat memberikan
efek adisi (hasil penambahan) / potensiasi (kekuatan / kemampuan).

2) Pada umumnya, Alkohol memperkuat efek obat hipnotika.


Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3) Efek antikoagulan diperkuat oleh obat tidur, kecuali golongan


benzodiazepin & glutetimide relatif tidak mempengaruhi efek
antikoagulan.
Kombinasi & Interaksi
3) efek antikoagulan diperkuat oleh obat tidur, kecuali golongan
benzodiazepin & glutetimide relatif tidak mempengaruhi efek
antikoagulan.

4) Memperlemah efek kortikosteroid, tetrasiklin, antidepresan


Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

trisiklin & kinidin.

5) Kloralhidrat tidak dapat diberikan bersama furosemide karena


akan menyebabkan terjsdinya vasodilatasi / vasokontriksi
pembuluh darah
Efek Samping
1) Depresi pernafasan, terutama pada dosis tinggi, maka perlu
hati-hati pada pasien asma. Contohnya flurazepam, kloralhidrat
& paraldehida.

2) Tekanan darah menurun, terutama oleh obat-obat golongan


Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

barbiturat.

3) Obsipasi, yaitu pada penggunaaan lama terutama obat


barbiturat.
Efek Samping
4) Hang-over, yaitu efek sisa pada keesokan harinya yang dapat
berupa mual, perasaan ringan di kepala & pikiran kacau. Hal ini
disebabkan oleh hampir semua hipnotika ‘long acting’.
Contohnya golongan benzodiazepine & barbiturat.

5) Berakumulasi/berkumpul di jaringan lemak karena


Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

umumnya hipnotika bersifat lipofil (menyukai minyak).

6) Lain-lain, seperti toleransi & ketergantungan & bahaya bunuh


diri, contohnya glutetimid & derivatnya, metaqualon &
derivatnya, serta golongan barbiturat.
Obat Generik
No Nama Generik Indikasi Efek Samping
1. Diazepam Hipnotika, Sedativa, Anti Merusak mukosa lambung, usus &
konvulsi, relaksasi otot, anti ketagihan
ansietas (epilepsi)
2. Nitrazepam Sda Penggunaan lama tjd akumulasi dg efek
sisa (hang-over), gangguan koordinasi &
melantur
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

3. Flunitrazepam Hipnotika, Sedativa, Anestesi Amnesia (Hilang ingatan)


premedikasi Operasi
4. Kloralhidrat Hipnotika, Sedativa Merusak mukosa lambung, usus &
ketagihan
5 Luminal Sedativa, Epilepsi, Tetanus, Adiksi & habituasi (proses pembiasaan
keracunan strkhnin /penyesuaian)
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Add a Slide Title - 5


Lihat materi:
Hal-hal lain terkait Farmakokinetik

b. Onset, Puncak & Durasi


– ONSET adalah Waktu dari saat ➔ obat diberikan hingga obat terasa
kerjanya. Sangat tergantung rute pemberian dan farmakokinetik obat
– PUNCAK, Setelah tubuh menyerap semakin banyak obat maka
konsentrasinya di dalam tubuh semakin meningkat, Namun
Idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

konsentrasi puncak~ puncak respon


– DURASI, Durasi kerjaadalah lama obat menghasilkan suatu efek terapi

FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK 25

Anda mungkin juga menyukai