Anda di halaman 1dari 54

idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.

id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Oleh:
Idi Setiyobroto
Pengantar
Sistim Imun
Imunologi
• Idi Setiyobroto
• Politeknik Kesehatan Kemenkes
Yogyakarta
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Alamat Rumah:
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Jakal KM 13 Candisari RT 06/RW 10


Curriculum Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta
55581
vitae • 087738851555
• Pendidikan:
• S1/profesi : 1993 (FKH-UGM)
• AKTA IV : 1995 (Pasca Sarjana IKIP N Yogya)
• S2 Ilmu Gizi & Kesehatan Kel : 2004 (FK-UGM)
Imunologi, oleh drh. Idi Setiyobroto, M.Kes.
Mengapa dibutuhkan sistem kekebalan?
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Tubuh manusia kaya akan sumber karbohidrat, protein & lemak serta
nutrient lainnya yang merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan
mikroorganisme

Dengan demikian mikrobia kemungkinan besar dapat dijumpai pada


permukaan tubuh maupun di dalam tubuh

Jika bersifat patogen maka dapat menyebabkan kerusakan &


penyakit dalam tubuh sehingga tubuh harus mengembangkan
sistem imun untuk menyerangnya
Pengantar Imunologi
Apa itu Imunologi?
 Imunologi: Ilmu yang mempelajari tentang Sistim Imun
Tubuh
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Sistem Imun
 Sel & molekul yg bertanggungjawab atas imunitas /
 Semua mekanisme yang digunakan tubuh sebagai
perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan
berbagai bahan dalam lingkungan hidup
Lingkungan
 Fisik, Kimia, biologi
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Ancaman
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Sistim Kekebalan Tubuh yang diserang


Immune System

• Nutrients → Protein & Lipids


idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Macro nutrients → Antioxidant,


Vitamins, Carotenoids, Heavy metals
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Immuni modulations other


micronutrients → Glucans &
adjuvents
• Stressors → duka mendalam,
management transport, Stocking
density, Water quality, Pollution,
Hendling
• Environmental factors →
Temperature, Photoperiod, Sessions
Tubuh merupakan lingkungan ideal
bagi berbagai mikrobia patogen
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Sistem imun adalah serangkaian


kerjasama dari organ, jaringan & sel
Fungsi Sistim untuk menyerang benda asing yang
Imun masuk ke dalam tubuh (foreign
“ Keberhasilan sistem imun tergantung
pada kemampuan untuk membedakan
antara komponen asing (non-self) dari
komponen diri sendiri (self)”
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Diskriminasi
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

self dari non-self


Untuk dapat bertahan hidup maka
tubuh harus mempunyai :
kemampuan untuk
ketidak mampuan untuk
menyerang/merusak
menyerang diri sendiri.
komponen benda asing
Normalnya sistem imun
Respon imun mampu Setiap sel dalam tubuh tidak menyerang jaringan
membedakan antara “self” memiliki protein pengenal self milik tubuh itu sendiri,
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

atau “non-self” komponen “self” karena memiliki “self-


marker” yang sama.
Markers of
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Self
Kadang-kadang sistem imun Protein pengenal “self
juga tidak menyerang marker” dalam tubuh
komponen asing yang mirip manusia disebut major
dengan “self-marker” yang histocompatibility complex
disebut self-tolerance. (MHC).
Virus

ANTIGEN
Bacteria
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

semua substansi non-self


Markers of
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Non-Self EPITOPE
Non-self cell (foreign cell)
marker pengenal pada antigen
yang mentriger suatu respon
imun
Tonsils and adenoids
Lymph nodes
Lymphatic vessels
Thymus
Lymph nodes
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Organ System
Immun Spleen
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

(Organs of the
Immune System) Peyer’s patches
Appendix
Lymph nodes
Bone marrow Lymphatic vessels

(sumsum tulang) Bone marrow,jaringan lunak didalam rongga tulang, tempat produksi semua
sel darah termasuk sel immun.
Darah
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Semua sel darah berasal dari sel moyang (stem cell)


yang terdapat dalam sumsum tulang merah
• 55% darah terdiri dari bagian cair (plasma) 45%
merupakan komponen padat (cellular)
• Komponen padat (Cellular) darah:
• Sel darah merah ➔ mengangkut O2 & CO2
• Sel darah putih ➔ sistem imun
• Thrombosit (Platelets) ➔ pembekuan darah
Sel Darah Merah
Red Blood cells
White blood cells (immune cells)

Platelets
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

http://images.encarta.msn.com/xrefmedia/sh
aremed/targets/images/pho/35a5c/35A5C29
7.jpg

http://web.ncifcrf.gov/rtp/ial/eml/images/rbc1.jpg
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Sel Darah Putih


idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Putih
Sel Darah
Tonsils and adenoids
Lymph nodes
Lymphatic vessels
Thymus
Lymph nodes
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Organ System
Immun Spleen
(Organs of the
Immune System) Peyer’s patches
Appendix
Lymph nodes
Bone marrow Lymphatic vessels

(sumsum tulang) Bone marrow,jaringan lunak didalam rongga tulang, tempat produksi semua
sel darah termasuk sel immun.
System Lymphatic

• Organ-organ system
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

imun berkaitan satu


sama lain dengan
jaringan pembuluh limfa
Lymphatic System
1. Pembuluh darah limfa paralel & berdekatan
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

dengan vena & arteri


• Pembuluh limfa membawa cairan limfa
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

berwarna jernih yang membasahi jaringan.


• Sel/cairan saling bertukar antara pembuluh
darah dengan lymfa, sehingga memungkinkan
system lymphatic memonitor tubuh dari invasi
microbia
2. Nodus lymfatikus (Lymph nodes) mengandung
sel-sel imun yang tinggi
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Oleh:
Idi Setiyobroto
ANTIGEN
• ➔ bahan yang dapat
merangsang respon imun &
Apa itu dapat bereaksi dengan antibodi.
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Antigen??, Ag • ➔ zat kimia asing yang bila


masuk ke dalam tubuh dapat
adalah: merangsang tubuh kita untuk
menghasilkan suatu protein,
yaitu imonoglobulin
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Antigen
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Antigen
Struktur
1) ... Asal
• Eksogen : Berasal dari luar
tubuh
Klasifikasi • Endogen : Berasal dari dalam
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

tubuh
Antigen,
2) ... Determinan
berdasarkan:
3) ... Spesifitas
4) ... Bahan Kimia
5) ... Ketergantungan pada Sel T
2) Berdasarkan Determinan
• Unideterminan :
hanya memiliki satu jenis determinan & jumlahnya satu
• Unideterminan multivalen :
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

hanya memiliki satu jenis determinan namun berjumlah lebih dari


satu pada satu molekul
• Multideterminan univalen :
memiliki dua atau lebih jenis determinan namun hanya berjumlah
satu pada setiap jenis determinannya.
• Multideterminan multivalen :
memiliki dua atau lebih jenis determinan & setiap jenisnya
berjumlah lebih dari satu.
3) Berdasarkan Spesifitas
• Heteroantigen : dimiliki oleh banyak spesies
• Xenoantigen : dimiliki oleh banyak spesies namun
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

hanya spesies tertentu saja


• Aloantigen : dimiliki oleh individu dalam satu spesies
saja
• Antigen Organ Spesifik : hanya dimiliki oleh organ
tertentu saja
• Autoantigen : berasal dari tubuh sendiri
4) Berdasakan Bahan Kimia
• Polisakarida / Karbohidrat
• Lipid
• Asam Nukleat
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Protein

Pada umumnya, antigen yang tersusun oleh polisakarida &


protein bersifat imunogenik, sedangkan jika tersusun oleh lipid &
asam nukleat biasanya tidak imunogenik kecuali berikatan
dengan protein pembawa.
5) Berdasarkan Ketergantungan pada Sel T

• T dependen :
Perlu pengenalan oleh sel T & sel B
untuk dapat menimbulkan respons
antibodi. Sebagai contoh adalah
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Antigen Protein.

• T independent :
dapat merangsang sel B tanpa bantuan
sel T untuk membentuk antibodi.
Antigen tersebut berupa
lipopolisakarida, dekstran & flagelin
polimerik bakteri.
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Sistem Imun
Spesifik
Oleh:
Idi Setiyobroto
Imunitas Spesifik

ALAMIAH BUATAN
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

AKTIF PASIF AKTIF PASIF

ANTIGEN (Ag) masuk ANTIBODI (Ab) dari ANTIGEN (Ag) masuk ANTIBODI (Ab) yang
ke dalam tubuh IBU masuk ke ke dalam tubuh terdapat dalam
secara ALAMIAH dalam JANIN melalui VAKSINASI SERUM, disuntikkan
& tubuh melalui Plasenta & tubuh ke dalam tubuh
memproduksi atau ASI kepada memproduksi seseorang yang
ANTIBODI (Ab) BAYI ANTIBODI (Ab) membutuhkan
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Immune System
Sistem Imun Spesifik
• Sistem imun spesifik adalah suatu sistem yang dapat
mengenali suatu substansi asing yang masuk ke dalam
tubuh & dapat memacu perkembangan respon imun yang
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

spesifik terhadap substansi tersebut.


• Sistem imun spesifik disebut juga dengan sistem imun yang
didapat (adaptive immunity)
• Sel-sel imun yang berperan penting adalah sel limfosit B &
sel limfosit T.
• Substansi yang dpat merangsang terjadinya respon imun
spesifik disebut antigen.
Sistem imun spesifik
• Sistem imun spesifik atau sistem kekebalan adaptif dapat
menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan
non-spesifik.
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Mencakup:
1) kekebalan humoral→produksi antibodi oleh limfosit B (sel
plasma)
2) kekebalan selular→produksi limfosit T yg teraktivasi

• Harus dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-


diri→antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu
respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh)
Limfosit B adalah sel yang berasal dari sel
induk di dalam sumsum tulang yang tumbuh
Limfosit B menjadi sel plasma,
menghasilkan antibodi yang secara tidak
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

langsung dapat mendestruksi benda asing.


Jika dirangsang oleh suatu antigen, limfosit B
akan mengalami pematangan sehingga
menghasilkan antibodi ➔ Imunoglobulin
(Ig)
• Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa kelas
antibodi (sejenis protein) yang dapat ditemukan dalam
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

darah & cairan jaringan, yang disebut ➔ Imunoglobulin.

• Imunoglobulin ➔ diproduksi oleh sel-sel pada sistem


kekebalan yang dikenal sebagai : B - limfosit.
• Imunoglobulin juga memainkan peran sentral, dalam:
• alergi
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• & reaksi hipersensitivitas.

• Dalam hal ini, mereka mengikat antigen yang belum


tentu ancaman bagi kesehatan, sehingga dapat
menimbulkan ➔ reaksi Radang / Inflamasi.
RADANG / Infalamsi
Sistim Pertahanan Tubuh (Hospes) Non-spesifik (the innate immune syst);
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Kolor / hiperemi;
GEJALA RUBER / kemerahan; metabolisme di tempat Tumor / bengkak; ➔
dilatasi arteriole & radang jadi naik ➔ panas; fagosit2 yg mati jd Dolor / sakit; ➔ kenaikan
KARDIAL venulae ➔ shg tjd glikolisis o/ fagosit & tjdlh polipeptida2 basis yg tekanan osmotis & [K]-
hiperemi. timbunan asam laktat (pH bersifat bakterisid.
RADANG jadi rendah)
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• Ada lima kelas imunoglobulin yang diketahui, &


imunoglobulin G (IgG) merupakan imunoglobulin
utama dalam darah manusia.
Imunoglobulin bisa sebagai Imunisasi pasif
• Imunoglobulin dapat diekstraksi dari darah pasien
yang pulih dari suatu penyakit & digunakan untuk
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

imunisasi pasif terhadap penyakit menular


tertentu.
• IgM adalah antibodi pertama yang diproduksi
tubuh dalam fase infeksi akut
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

• IgM bersifat sementara; yang hilang dalam waktu


dua / tiga minggu, yang kemudian ➔ digantikan
oleh IgG yang berlangsung selama hidup &
memberikan kekebalan abadi kepada orang
tersebut.
• Antibodi IgM biasanya ditemukan dalam tubuh manusia
setelah sudah terpajan penyakit, “kasus baru” IgM
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

merupakan indikator infeksi saat ini,

• Sedangkan IgG merupakan respon jangka panjang dari


tubuh terhadap suatu penyakit. “kasus lama”; IgG dapat
menunjukkan paparan baru-baru ini atau masa lalu
terhadap penyakit.
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Ig M & Ig G
Sel - T
Sel T
Sel T Memori
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Helper

SEL T Sel T Penekan


(Sel T Regulatorik)
Sel T
Sitotoksik
Sel T
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Sel T ➔ merupakan sel limfosit yang pertama kali berinteraksi


dengan zat asing.
Hal ini terjadi karena sel T memiliki protein permukaan yang
disebut CD4 & CD8 yang akan mendeteksi keberadaan antigen.

Sel T ➔ akan berdifensiasi & menyerang zat asing tersebut.


Respon kekebalan spesifik yang hanya melibatkan sel T disebut
kekebalan seluler.
Kekebalan Spesifik Aktif & Pasif
• Mekanisme pertahanan dapat dilakukan dengan
cara membentuk kekebalan aktif spesifik & pasif
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

spesifik.
• Dari kedua cara tersebut masing-masing dapat
dibentuk secara alami maupun buatan.
Imunitas Spesifik

ALAMIAH BUATAN
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

AKTIF PASIF AKTIF PASIF

ANTIGEN (Ag) masuk ANTIBODI (Ab) dari ANTIGEN (Ag) masuk ANTIBODI (Ab) yang
ke dalam tubuh IBU masuk ke ke dalam tubuh terdapat dalam
secara ALAMIAH dalam JANIN melalui VAKSINASI SERUM, disuntikkan
& tubuh melalui Plasenta & tubuh ke dalam tubuh
memproduksi atau ASI kepada memproduksi seseorang yang
ANTIBODI (Ab) BAYI ANTIBODI (Ab) membutuhkan
Kekebalan Aktif
• Kekebalan aktif merupakan kekebalan tubuh yang
diperoleh dari dalam tubuh, karena tubuh
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

membuat antibodi sendiri.

• Jenis kekebalan ini dapat terbentuk baik secara


alami maupun buatan
Kekebalan Aktif

Kekebalan ini diperoleh tubuh setelah


idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Kekebalan seseorang sembuh dari serangan suatu


Aktif Alami
Alami penyakit. (Cacar air, campak)
campak)

Kekebalan
Aktif Buatan
Buatan Kekebalan ini diperoleh dari luar tubuh,
yaitu setelah tubuh mendapatkan
vaksinasi.
Kekebalan Pasif

Kekebalan yang diperoleh bukan dari


Kekebalan ini diperoleh tubuh setelah
tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Kekebalan seseorang sembuh dari serangan suatu


Pasif
Aktif Alami
Alami orang lain.
penyakit. (Cacar air, campak)
(Kekebalan bayi yang didapat dari ibunya)

Kekebalan Kekebalan yang diperoleh dari antibodi


Pasif
Aktif Buatan
Buatan
yang sudah jadi & terlarut dalam serum.
{suntikan ATS (anti Tetetanus Serum),
rabies, & IG (Globulin Imun)}
Permenkes RI no 42 tahun 2013 tentang
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
Jadwal Imunisasi
Anak Umur
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

0-18 tahun

IDAI 2017
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

2014
IDAI Tahun
Jadwal Imunisasi Anak
Umur 0-18 tahun
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

2011
IDAI Tahun
Umur 0-18 tahun
Jadwal Imunisasi Anak
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id

Idi Setiyobroto
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai