id
IDI SETIYOBROTO
MALARIA
Curriculum vitae
• Idi Setiyobroto
• Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
• Alamat Rumah:
• Jakal KM 12,9 Candisari, RT 06/RW 10 Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55581
• 0877 388 51555
• Pendidikan:
• S1/profesi : 1993 (FKH-UGM)
• AKTA IV : 1995 (Pasca Sarjana IKIP N Yogya)
• S2 Ilmu Gizi & Kesehatan Kel : 2004 (FK-UGM)
MALARIA
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
Mukosa Reaksi LT →
Terbanyak sal nafas & Antibodi & Imunitas
Cerna Limfosit T seluler
LB →
Fagosit Faagosit untuk
kompleks produksi
Bakteri &
Antigen & Antibodi &
sel radang
Antibodi LT
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
Idi Setiyobroto
Pengantar Imunologi
IgG
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
Catatan A B C D
Ig – M Baru (+) (-) (+) (-)
Ig – G Lama (-) (+) (+) (-)
KESIMPULAN ... ... ... ...
Imunoglobulin (Ig)
Idi Setiyobroto
MALARIA
Etiologi Malaria
filum Apicomplexa
P. falciparum; P vivax; P. ovale; P.
malariae
P. knowlesi (tidak pathogen untuk
manusia)
Vektor / inang definitif
• nyamuk Anopheles betina terinfeksi.
• nyamuk jantan memakan nektar tanaman & tidak
menularkan penyakit.
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
sporozoit menginfeksi
sel-sel hati,
berkembang biak
menjadi merozoit,
memecahkan sel-sel
hati & kembali ke aliran
darah.
Siklus Hidup - kedua
diproduksi, yang,
jika diambil oleh
nyamuk, akan
menginfeksi
serangga dan
melanjutkan siklus
hidup.
Siklus hidup plasmodium
• nyamuk Anopheles betina (inang definitif)
mentransmisikan bentuk infektif motil (disebut
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
Patogenesis
• Masa inkubasi:
• 10 sd 15 hari / 8 sd 25 hari tergantung spesies
• Bisa sembuh tanpa pengobatan tapi beresiko kambuh
pada beberapa bulan, resistensi parsial
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
Gejala Klinis
Gejala Klinis
1) Mirip flu & mirip sepsis, gastroenteritis dan
penyakit virus
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
2. suatu sikap pada tubuh abnormal ketika posisi tubuh mengalami kaku
& melengkung ke belakang, kemudian dengan kepala terlempar ke
belakang.
3. adalah posisi yang tidak seimbang yang menjadi akibat kontraksi yang
tidak henti-hentinya, jadi semua otot yang berlawanan semuanya dan
terjadinya kekejangan tubuh, dengan ciri khas:
1) tulang punggung melengkung ke belakang,
2) tungkai meregang dan siku terlipat.
Komplikasi (1)
1) malaria P. falciparum parah. gangguan
pernapasan → orang dewasa (25%) & anak-
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
anak (40%).
2) Pernafasan akut → 5-25% orang dewasa sd 29%
bumil
3) Pernapasan asidosis metabolik, edema paru
nonkardiogenik, pneumonia bersamaan &
anemia berat.
Komplikasi (2)
3) Koinfeksi HIV dengan malaria meningkatkan
angka kematian.
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
4) Gagal ginjal
adalah fitur dari demam air hitam, di mana
hemoglobin dari sel darah merah yang pecah bocor
ke dalam urin.
Komplikasi (3)
5) Infeksi P. falciparum dapat mengakibatkan
malaria serebral, bentuk malaria berat yang
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
melibatkan ensefalopati.
6) Hal ini terkait dengan memutihnya retina, yang
mungkin merupakan tanda klinis yang berguna
dalam membedakan malaria dari penyebab lain
dari demam.
Komplikasi (3)
8) Splenomegali, sakit kepala parah,
9) hepatomegali (pembesaran hati),
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
malaria ibu.
• Pewarnaan H&E.
• Uji Serologi:
• antigen DNA parasit
Klasifikasi
• Malaria dianggap parah ketika terdapat salah satu
kriteria berikut ini, jika tidak maka dianggap tidak
berkomplikasi
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
1) Kesadaran menurun
2) Kelemahan yang signifikan sehingga orang tersebut tidak bisa
berjalan
3) Ketidakmampuan untuk makan
4) Dua atau lebih kejang
5) Tekanan darah rendah (kurang dari 70 mmHg pada orang dewasa
dan 50 mmHg pada anak-anak)
Klasifikasi
6) Masalah pernapasan
7) Kejutan sirkulasi
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
2) Coma
• Skala koma Glasgow kurang dari 11
• Skala Blantyre lebih dari 3
• Coma yang betahan lebih dari 30 menit setelah kejang-
kejang
Pencegahan
penyemperotan,
menguras genangan air,
Obat (Pirimetamin,
Sulfadoksin
• Tidak ada faksin yang
efektif
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
Pengobatan
• Meflokuin
• Lumefantrin
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
• Sulfadoksin
• Pirimetamin
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id
idi.Setiyobroto@poltekkesjogja.ac.id