Anda di halaman 1dari 9

Skip to main content

 Log In

 Sign Up

pdf

BAB I PSIKOLOGI SASTRA Tujuan Pembelajaran:Amir Hamzah PADAMU JUGA Habi…

24 Pages

BAB I PSIKOLOGI SASTRA Tujuan Pembelajaran:Amir Hamzah PADAMU JUGA

Habis kikis


Uploaded by

Djamban Doeloe

connect to download

BAB I PSIKOLOGI SASTRA Tujuan Pembelajaran:Amir Hamzah PADAMU JUGA

Habis kikis

Download

sampai ke pusat susunan syaraf atau otak, sebagai pusatkesadaran atau pusat pengendalian

perilaku manusia.Kondisinya berbeda dengan perilaku nonrefleksif yangdikendalikan atau diatur

oleh pusat kedasaran atau otak.Setelah stimulus diterima oleh reseptor, kemudianditeruskan ke

otak sebagai pusat syaraf, pusat kesadaran,baru kemudian terjadi respon yang disebut

proses psikologis

. Perilaku atau aktivitas atas dasar prosespsikologis inilah yang disebut aktivitas psikologis

atauperilaku psikologis (Branca, via Walgito, 2004:12-13).Dalam perkembangannya, psikologi


sebagai se-buah ilmu mengalami berkembangan sesuai denganruang lingkup kajiannya. Walgito

(2004:23-24) mem-bedakan berbadai cabang psikologi menjadi psikologiumum dan psikologi

khusus. Psikologi umum menelitidan pempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-

aktivitasmanusia yang tercermin dalam perilaku pada umumnya,yang dewasa, yang normal, dan

yang berkultur. Psikologiumum memandang manusia seakan-seakan terlepas darihubungannya

dengan manusia lainnya. Psikologi khususmeneliti dan mempelajari segi-segi kekhususan

dariaktivitas-aktivitas psikis manusia. Sesuai dengankekhususan kajiannya, dalam psikologi

khususselanjutnya dibedakan beberapa subjenis, yaitu: (1)psikologi perkembangan, yang

membicarakan per-kembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua,yang mencakup (a)

psikologi anak (mencakup masa bayi),(b) psikologi remaja, (c) psikologi orang dewasa,

(d)psikologi orang tua. (2) Psikologi sosial, yangmembicarakan perilaku atau aktivitas manusia

dalamhubungannya dengan situasi sosial, (3) Psikologi pen-didikan, yang khusus menguraikan

kegiatan-kegiatan

dan aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasipendidikan, misalnya bagaimana cara

menarik perhatianagar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimanacara belajar, dan

sebagainya. (4) Psikologi kepribadian,yang secara khusus menguraikan tentang pribadi manu-sia,

beserta tipe-tipe kepribadian manusia. (5) Psiko-patologi, yang secara khusus menguraikan

keadaan psikisyang tidak normal (abnormal). (6) Psikologi kriminal,yang secara khusus

berhubungan dengan soal kejahatanatau kriminalitas. (7) Psikologi perusahaan,

yangberhubungan dengan persoalan perusahaan.Di samping dibedakan berdasarkan ruang

lingkup,berdasarkan teori yang digunakannya juga dikenalberbagai jenis psikologi, yaitu (1)
psikologi fungsional, 2)psikologi behaviorisme, (3) psikologi gestalt, (4) psi-koanalisis, (5)

psikologi humanistik, dan (7) psikologikognitif. Psikologi fungsional dikembangkan oleh

William James dari Amerika. Psikologi fungsional memandangpsikis (

mind

) sebagai fungsi atau digunakan olehorganisme untuk menyesuaikan atau adaptasi

denganlingkungannya (Walgito, 2004:64-82)Secara garis besar perbedaan dari berbagai

jenispsikologi tersebut adalah sebagai berikut. Psikologi beha-viorisme lahir di Rusia dan

berkembang sampai keAmerika. Beberapa tokohnya adalah Ivan PetrovichPavlov (aliran Rusia),

Edward Lee Thornide, BurrhusFrederick Skinner, dan John B, Warson. Behaviorismemerupakan

aliran dalam psikologi yang timbul sebagaiperkembangan dari psikologi pada umumnya yang

inginmeneliti psikologi secara objektif. Para ahli behaviorismeberpendapat bahwa kesadaran

merupakan hal yangdubious, sesuatu yang tidak dapat diobservasi secara

langsung atau nyata. Oleh karena itu, perlu dilakukan eks-perimen yang dikondisikan.Psikologi

gestalt dikembangkan oleh Max Wer-theimer bekerja sama dengan Kurt Koffka dan

WoflgangKohler di Jerman. Psikologi gentalt lahir untuk menentangkaum strukturalis (Wundt

dan Titchener) danbehaviorisme. Menurut gestalt, baik strukturalisme mau-pun behaviorisme

kedua-duanya telah membuat kesa-lahan, yaitu karena mengadakan atau menggunakan

reductionistic approach

, keduanya mencoba membagi pokokbahasan menjadi elemen-elemen. Strukturalismemereduksi

perilaku dan berpikir sebagai elemen dasar,sedanglan behaviorisme mereduksi perilaku menjadi

kebi-asaan, respons berkondisi atau secara umum dapatdikemukakan hubungan stimulus respon.
Gestalt berpen-dapat bahwa fenomena perseptual dipelajari secaralangsung dan secara bulat,

tidak dibagi-bagi ataudianalisis lebih lanjut (Walgito, 2004:74-75).Psikoanalisis dicetuskan oleh

Sigmund Freud(1856-1939). Seperti diuraikan oleh Bertens (2006: 9), Freudlahir tanggal 6 Mei

1856 di Freiberg, Moeavia (pada waktumerupakan suatu daerah di kekaisaran Austria-

Hongaria,sekarang termasuk Republik Ceko). Dia berasal darikeluarga Yahudi. Ketika berumur

empat hahunkeluarganya pindah ke Wina (Austria) dan menetapsampai 82 usianya. Freud belajar

ilmu kedokteran diUniversitas Wina, kemudian bekerja di laboratoriumProfesor Bruecke, ahli

ternama di bidang fisiologi danmenjadi dokter di rumah sakit umum Wina. Pada tahun1895 Freud

mulai mengemukakan teori psikoanalisisnya.Dia mengumpulkan bahan berdasarkan

pengobatanterhadap pasien-pasiennya maupun berdasarkan analisis

yang dilakukan terhadap dirinya sendiri. Dalam periodeawal (1895-1905) dia menerbitkan lima

buku yangmeletakkan dasar bagi seluruh ajarannya, yaitu

Penafsiran Mimpi

(1900),

Psikopatologi tentang Hidup Sehari-hari

(1901),

Tiga Karangan tentang Teori Seksualitas

(1905),

Lelucon danHubungannya dengan Ketidaksadaran

(1905), dan

Kasus Dora
(1905).Beberapa konsep dasar teori Freud adalah tentangkedasaran dan ketidaksadaran yang

dianggap sebagaiaspek kepribadian dan tentang insting dan kecemasan.Menurut Freud (via

Walgito, 2004:77) kehidupan psikismengandung dua bagian, yaitu kesadaran danketidaksadaran.

Bagian kesadaran bagaikan permukaangunung es yang nampak, merupakan bagian kecil

darikepribadian, sedangkan bagian ketidaksadaran (yang adadi bawah permukaan air)

mengandung insting-instingyang mendorong semua perilaku manusia.Selanjutnya Freud

menggembangkan konsep

id,ego,

dan

superego

sebagai struktur kepribadian.

Id

berkaitan dengan ketidaksadaran yang merupakan bagianyang primitif dari kepribadian.

Kekuatan yang berkaitandengan id mencakup insting seksual dan insting agresif.

Id

membutuhkan pemenuhan dengan segera tanpamemperhatikan lingkungan realitas secara

objektif. Freudmenyebutnya sebagai prinsip kenikmatan.

Ego

sadar akanrealitas. Oleh karena itu, Freud menyebutnya sebagaiprinsip realitas.

Ego

menyesuaikan diri dengan realitas.

Superego
mengontrol mana perilaku yang boleh dilakukan,mana yang tidak. Oleh karena itum Freud

menyebutnyasebagai prinsip moral.

Superego

berkembang padapermulaan masa anak sewaktu peraturan-peraturandiberikan oleh orang tua

dengan menggunakan hadiah

dan hukuman. Perbuatan anak semula dikontrol orangtuanya, tetapi setelah

superego

terbentuk, maka kontroldari superegonya sendiri (Walgito, 2004:77).Menurut Freud (Walgito,

2004:78) insting dibe-dakan menjadi dua kategori, yaitu insting untuk hidupdan insting untuk

mati. Insting untuk hidup mencakuplapar, haus, dan seks. Insnting ini merupakan kekuatanyang

kreatif dan bermanifestasi yang disebut libido.Sebaliknya, insting untuk mati merupakan

kukuatandestruktif, yang dapat ditujukan pada diri sendiri, sepertimenyakiti diri, bunuh diri, atau

ditujukan ke luar sebagaibentuk agresi.Mengenai kecemasan (

anxiety

), Freud (Walgito,2004:78) mengemukakan adanya tiga macam kecemasan,yaitu kecemasan

objektif, neuretik, dan moral. Kecemasanobjektif timbul dari ketakutan terhadap bahaya

yangnyata. Kecemasan neuretik merupakan ketakutan akanmendapat hukuman untuk ekspresi

keinginan yangimpulsif. Kecemasan moral timbul ketika seseorangmelanggar norma-norma

moral yang ada.Psikologi humanistik muncul untuk menentangpsikologi behavioristik dan

psikoanalisis. Psikologi beha-vioristik dikembangkan oleh Abraham Maslow (1908-1970) dan

memfokuskan pada manusia dengan cirri-cirieksistensinya (Walgito, 2004:78). Menurut


psikologihumanistik, psikologi behaviorisme telah mendehuma-nusasi manusia karena gagal

memberikan sumbangan danpemahaman manusia dan kondisi esksistensinya.Psikologi

humanistik mengemukakan bahwamanusia adalah makhluk yang kreatif, yang

dikendalikanbukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran melainkanoleh nilai-nilai dan pilihan-

pilihannya sendiri. Melalui

Motivation and Personatity

, Maslow (via Walgito, 2004:79)mengemukakan teori hirarkhi kebutuhan (

hierarchy of needs

). Menurutnya, kebutuhan dibedakan menjadi empattahap, yaitu (1) kebutuhan fisiologis, (2)

kebutuhan akanrasa aman, (3) kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki, (4)kebutuhan akan

penghargaan.Seperti dikemukakan Walgito (2004:80) psikologihumanistik mempunyai empat

ciri, yaitu (1) memusatkanperhatian pada person yang mengalami, dan karenanyaberfokus pada

pengalaman sebagai fenomena primerdalam mempelajari manusia. (2) Menekankan

padakualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas,aktualisasi diri, sebagai lawan dari

pemikiran tentangmanusia yang mekanis dan reduksionistis. (3) Menyan-darkan diri pada

kebermaknaan dalam memilih masalahyang akan dipelajari dan perosedur penelitian yang

akandigunakan. (4) Memberikan perhatian penuh dan mele-takkan nilai yang tinggi pada

kemuliaan dan martabatmanusia serta tertarik pada perkembangan potensi yanginheren pada

setiap individu.Setelah psikologi behavioristik cukup lamamenguasai pandangan para psikolog

Amerika Serikat,pada tahun 1979 orang mulai mengembangkan psikologikognitif yang

memberikan perhatian kepada kesadarandan instruspeksi sebagai metode penelitian


(Walgito,2004:80). Menurut Walgito (2004:81) langkah kembali kekesadaran sebagai permulaan

dari psikologi kognitifdapat dilacak kembali sekitar 1950, ketika Guthrie yangsemula seorang

behavioris di akhir hidupnya mengemu-kakan pendapat bahwa respons bersifat

meaningsful

. To-koh lain yang ikut mengembangkan psikologi kognitifadalah Tolman. Ia menggunakan

istilah-istilah yang

Anda mungkin juga menyukai