1
ISSN 2086-6755
http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat
ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan peta konsep prinsip relevansi arah
pengembangan kurikulum matematika. Prinsip relevansi adalah prinsip kesesuaian.
Relevansi internal bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen-
komponennya, yaitu keserasian antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi atau
pengalaman belajar yang harus dimiliki peserta didik, strategi atau metode yang digunakan
serta alat penilaian untuk melihat ketercapaian tujuan yang diharapkan. Pengembangan
peta konsep kurikulum menengok pada prinsip pengembangan kurikulum yang harus
memiliki prinsip relevansi baik eksternal maupun internal, peta konsep kurikulum dapat
dilihat untuk meningkatkan modul, integrasi dengan teks, dan urutan topik dalam
pengembangan kurikulum, peta konsep menyediakan kendaraan untuk memfasilitasi
perspektif bersama.
ABSTRACT
The article aims to explain the relevance of the principle concept map mathematical
curriculum purpose. The principle of relevance is the principle of suitability. Internal
relevance that each curriculum must have a harmony between its components, that
harmony between the goals to be achieved, contents, materials or learning experiences that
students shoud have, strategies or methods used as well as assessment tool to check
achievement of the expected goals. Curriculum development concept maps to look at the
principles of curriculum development that should have a principle of relevance both
*Korespondensi:
email: fitrahoo@yahoo.com
42
Kajian Perspektif Pengembangan Kurikulum
external and internal, curriculum concept maps can be seen to improve the module,
integration with text, and the sequence of topics in curriculum development, concept maps
provide a way to facilitate a common perspective.
43
Fitrah (2015)
kondisi yang ada yang disesuaikan dengan menurut kegunaan dan kebermaknaan suatu
tuntutan dan prinsip kebutuhan yang perlu kurikulum bagi orang, masyarakat dan
dipenuhi. Tenaga pengembangan bangsa. Ada dua macam relevansi internal
kurikulum yang terlibat dalam kegiatan dan eksternal (Sukmadinata, 2013).
pengembangan kurikulum hendaknya Relevansi internal perspektif pada
menyadari berbagai masalah. Kurikulum organisasi kurikulum. Hal ini melihat ke
sebagai program harus membekali dan dalam dan menyajikan ilmu sebagai
menyiapkan peserta didik dengan berbagai kumpulan yang rapi, terstruktur, koheren
pengetahuan dan ketrampilan untuk jenjang dan pengetahuan terpadu. Dalam
sekolah berikutnya atau masadepannya, pandangan ini,Pola dan kesatuan
antara lain kurikulum harus memiliki diharapkan akan lebih menarik bagi peserta
prinsip relevansi baik eksternal maupun didik untuk belajar dan membuat isi
internal. pelajaran lebih mudah untuk
Hasil diskusi Newton (1988) jenis diimpelementasikan (Darby, 2007).
relevansi berpusat pada empat tujuan Menurut Olivia, Peter F (1991) bahwa
utama, yaitu: 1) tujuan moral dengan relevansi memang mengandung dan
memberdayakan masyarakat; 2) tujuan sekaligus mengundang banyak penafsiran.
kontekstual yang peduli untuk Ini dikarenakan kata relevansi iru sendiri
menempatkan ilmu dalam konteks yang harus dikaitkan dengan masalah dunia kerja
lebih luas sehingga peserta didik melihat (vocation), kependudukan (citizenship),
pentingnya ilmu bagi kehidupan hubungan antar pribadi (personal
masyarakat; 3) tujuan filosofis dan relationship), dan berbagai aktivitas
epistemologis dengan menyajikan ilmu masyarakat lainnya yang menyangkut
seperti yang dipraktekkan dan yang budaya, sosial, politik, dan sebagainya.
menyajikan gambar yang sesuai sifat ilmu, Relevansi internal bahwa setiap kurikulum
dan 4) tujuan psikologis dengan pelajaran harus memiliki keserasian antara
yang dianggap relevan dengan peserta didik komponen-komponennya, yaitu keserasian
itu sendiri, dan yang memiliki beberapa antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi
nilai motivasi. atau pengalaman belajar yang harus
Prinsip-prinsip umum pengembangan dimiliki siswa, strategi atau metode yang
kurikulum agar kurikulum dapat berfungsi digunakan serta alat penilaian untuk
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan melihat ketercapaian tujuan (Sukmadinata,
pendidikan, maka ada sejumlah prinsip 2013).
dalam proses pengembangannya. Di bawah Relevansi internal ini menunjukkan
ini akan diuraikan prinsip-prinsip umum keutuhan suatu kurikulum. Dalam
dalam pengembangan kurikulum yaitu merumuskan konsep pengembangan
prinsip relevansi. Hamalik (2009) kurikulum matematika hal yang perlu
Relevansi atau kesesuaian merupakan diketahui adalah konsep matematika
masalah lain yang cukup esensial dan harus sekolah, menurut Efendi (2010)
mendapatkan perhatian dalam Matematika bukan sekedar berurusan
pengembangan kurikulum. Meski demikian dengan bilangan dan operasinya, tetapi
terlihat bahwa relevansi berkembang matematika juga mempelajari tentang pola
44
Kajian Perspektif Pengembangan Kurikulum
45
Fitrah (2015)
46
Kajian Perspektif Pengembangan Kurikulum
47
Fitrah (2015)
yang mungkin rutin atau non-rutin - di matematika dan dukungan yang diberikan
banyak negara bagian dan teritori bagi guru di Singapura, Hong Kong,
matematika kurikulum Inggris dan Belanda masalah - seleksi ini
mendokumentasikan proses telah negara telah dipilih untuk contoh beberapa
dikelompokkan bersama-sama dan diberi pendekatan yang diambil dan untuk
label Kerja matematis (Clarke dkk, 2007). menyoroti isu-isu yang terlibat dalam
Bagian berikut ini merangkum pendekatan pelaksanaan.
untuk memecahkan dalam kurikulum
48
Kajian Perspektif Pengembangan Kurikulum
Sementara pemecahan masalah telah untuk setiap alurnya. Guru didorong untuk
menjadi fokus dari kurikulum sejak tahun menganalisis tugas untuk mengidentifikasi
1992, Kaur dan Yeap (2009) melaporkan proses, misalnya, tugasmelibatkan
pelaksanaan yang terbatas di ruang kelas menemukan pola dan hubungan dalam
dengan buku teks biasanya mengandung grafik ratusan disertai dengan contoh,
tertutup, masalah rutin dan instruksi dalam sangat penting jika guru untuk
pelajaran matematika biasanya dibimbing menanamkan proses dipelajaran dan
oleh guru.Rendahnya hasil survei PISA ini memberikan kesempatan pemecahan
disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya masalah rutin bagi siswa. Namun, terlalu
siswa Indonesia tidak terbiasa mengerjakan dini untuk menentukan dampak dari
soal-soal tipe PISA yang berkaitan dengan perubahan tapi item penilaian juga akan
pemecahan masalah matematik serta soal berubah menjaditermasuk pertanyaan yang
yang berkaitan dengan kehidupan sehari- lebih terbuka.
hari. Soal-soal yang diberikan pada buku
pelajaran matematika di sekolah lebih KESIMPULAN
banyak melatih keterampilan menghitung
Prinsip relevansi adalah prinsip
dan keterampilan menggunakan rumus
kesesuaian. Peta konsep pengembangan
daripada soal-soal pemecahan masalah
kurikulum menengok pada prinsip
matematik, sehingga siswa kurang terlatih
pengembangan kurikulum yang harus
mengerjakan soal-soal pemecahan masalah
memiliki prinsip relevansi baik eksternal
matematik.
maupun internal, peta konsep kurikulum
Problem solving merupakan proses dan
dapat dilihat untuk meningkatkan modul,
alat menemukan solusi, sehingga bukan
integrasi dengan teks, dan urutan topik
merupakan tujuan belajar matematika.
dalam pengembangan kurikulum.
Dalam proses ini, siswa mempunyai
Akhirnya, peta konsep kurikulum
peluang memformulasi, menggambarkan,
meningkatkan akuntabilitas kepada guru-
dan memecahkan masalah secara komplek
guru, badan-badan profesional dibidang
yang harus didukung oleh pengetahuan dan
pendidikan, peserta didik dan pemangku
kemampuan berpikir mereka. Dengan
kepentingan lainnya. Paling utama dalam
problem solving, siswa dapat meningkatkan
menentukan arah pengembangan kurikulum
cara berpikirnya, terbiasa tekun, penuh
matematika sekolah adalah menganalisis
kecurigaan, dan meningkatkan kepercayaan
kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan
dalam menghadapi situasi, dan tentu saja
pembelajaran yang hendak dicapai. Konsep
akan meningkatkan retensi belajar. Retensi
utama dari teori yang disajikan adalah
mencerminkan sejumlah pengetahuan dan
konsep konsistensi kurikulum di sini
ketrampilan yang terjaga atau kebiasaan
dianggap sebagai salah satu hal yang
problem solving yang nampak secara
terpenting menentukan dampak dari
konsisten (Efendi, 2010).
program pendidikan khususnya
Untuk membantu guru, berbagai bahan
matematika. Pemecahan masalah telah
pendukung telah disiapkan untuk sekolah
menjadi fokus dari kurikulum. diantaranya
dan pengembangan profesional dengan
siswa Indonesia tidak terbiasa mengerjakan
contoh masalah dan tugas-tugas yang kaya
49
Fitrah (2015)
50