Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH TROMBOSIT METODE REES ECKER

NAMA : MUHAMAD RINALDI


NIM : AK816048
SHIFT/KEL : 2/2

I. Judul Praktikum : Hitung Jumlah Trombosit

II. Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 19 Maret 2018

III. Tujuan Praktikum :


a. Tujuan Instruksional Umum
1. Untuk mengetahui jumlah sel trombosit dalam darah.
2. Untuk mengetahui metode perhitungan jumlah sel trombosit dalam
darah.
b. Tujuan Instruksional Khusus
1. Untuk mengetahui dan memahami perhitungan jumlah sel trombosit
dalam darah
dengan metode kamar hitung Improved Neubauer dibawah mikroskop.
2. Untuk dapat melakukan perhitungan jumlah sel trombosit dalam darah
dengan
metode kamar hitung Improved Neubauer dibawah mikroskop.
3. Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan jumlah sel
trombosit dalam
darah.

IV. Prinsip Praktikum :


Darah diencerkan dengan larutan tertentu sehingga membentuk
sel-sel trombosit sehingga sel-sel yang lain akan lisis lalu diperiksa
dibawah mikroskop
dengan perbesaran 40X

V. DASAR TEORI

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit cara langsung dapat menggunakan


larutan pengencer Rees ecker dan Amonium oksalat 1%. Larutan
pengencer Rees
ecker memiliki kelebihan dibandingan dengan Amonium oksalat 1%, yaitu
:
-Eritrosit tidak dilisiskan, maka disamping dapat dilihat trombosit juga
dapat dilihat sel eritrosit.
-Trombosit lebih jelas terlihat karena kandungan BCB di dalam reagen
Rees ecker yang dapat mewarnai trombosit sehingga jelas
Namun karena harga Rees ecker yang lebih mahal, beberapa laboratorium
masih
menggunakan amonium oksalat sebagai larutan pengencer dengan alasan
lebih
ekonomis. Kesalahannya dapat terjadi karena faktor teknis atau
pengenceran yang
tidak akurat, adalah pencampuran yang belum merata dan adanya
perlekatan
trombosit atau agregasi.
Penghitung sel otomatis mampu mengukur secara langsung hitung

trombosit selain hitung lekosit dan hitung eritrosit. Sebagian besar alat

menghitung trombosit dan eritrosit bersama-sama, namun keduanya


dibedakan
berdasarkan ukuran. Partikel yang lebih kecil dihitung sebagai trombosit
dan
partikel yang lebih besar dihitung sebagai eritrosit. Dengan alat ini,
penghitungan
dapat dilakukan terhadap lebih banyak trombosit (Rahajuningsih D.,
2007.)
Sumber kesalahan :
-Jumlah lekosit lebih dari 100.000/mm3
-Fragmentasi eritrosit yang berat
-Cairan pengencer berisi partikel-partikel eksogen
-Sampel sudah terlalu lama didiamkan sewaktu pemrosesan atau
apabila trombosit saling melekat.
b. Hitung trombosit secara tidak langsung
Cara ini menggunakan sediaan apus darah yang diwarnai dengan
pewarna
Wright, Giemsa atau May Grunwald. Sel trombosit dihitung pada bagian
sediaan
dimana eritrosit tersebar secara merata dan tidak saling tumpang tindih.
Metode hitung trombosit tak langsung adalah metode Fonio yaitu jumlah
trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah
eritrosit itulah
yang sebenarnya dihitung. Cara ini sekarang tidak digunakan lagi karena
tidak
praktis, dimana selain menghitung jumlah trombosit, juga harus dilakukan
hitung
eritrosit.
Penghitungan trombosit secara tidak langsung yang menggunakan
sediaan
apus dilakukan dalam 10 lp x 2000 atau 20 lp x 1000 memiliki sensitifitas
dan
spesifisitas yang baik untuk populasi trombosit normal dan tinggi
(trombositosis).
Menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus darah yang telah
diwarnai. Cara
ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis.
Keunggulan : dapat mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit,
tetapi
Kekurangan : perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata
di
dalam apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam

perhitungan konsentrasi trombosit.


Hitung trombosit adekuat apabila apusan mengandung satu trombosit
per dua
puluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar
(minyak
imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu dilakukan apabila hitung
trombosit
rendah karena penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung
trombosit
rendah palsu.
Uji laboratorium untuk menilai kualitas trombosit adalah agregasi

trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti trombosit.

Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah masa

perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit (Azhari Muslim, 2015).


VI. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
 Haemocytometer dengan pipet thoma eritrosit
  Mikroskop
 Syringe
 Tabung reaksi
b. Bahan
 Darah EDTA
 Tissue
 Aquadest
c. Reagen
 Larutan Ress – Ecker, komposisi terdiri dari
 :  Sodium citrate
 Brilliant Crecyl
Blue  Aquadest

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan


2. Kamar hitung improved neubauer disiapkan dibawah mikroskop dan
ditutup dengan
kaca penutup.
3. Dihisap sampel darah dengan pipet thoma eritrosit sampai tanda 0.5 ,
kemudian
disusul dengan larutan pengencer sampai tanda 101
4. Dikocok pipet pengencer (dengan membentuk angka 8)
5. 3-4 tetes pertama dibuang kemudian kamar hitung diisi dengan tetesan
berikutnya
secukupnya
6. Dibiarkan beberapa menit agar sel mengendap
7. Dilakukan penghitungan sel dalam kamar hitung 4 kotak W
Jumlah trombosit = 500 N/cmm

NILAI RUJUKAN
Nilai Rujukan Normal Jumlah Trombosit Laki-
Laki Dewasa 150.000 – 440.000 sel/mm3
Wanita Dewasa 150.000 – 400.000 sel/mm3

(Kosasih.
As. dan Kosasih , E. N, 2008)
DAFTAR PUSTAKA

Azhari Muslim, 2015. Hubungan Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit Dan Kadar
Hemoglobin Pada Infeksi Malaria.
Jurnal Teknologi Laboratorium Volume 4 Nomor 1 Tahun 2015.
Kosasih. As. dan Kosasih , E. N, 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Klinik, ed 2. ( Tangerang :
Karisma )
Rahajuningsih D., 2007. Hemostasis dan Trombosis.Ed 3. ( Jakarta : FK UI ).

Anda mungkin juga menyukai