Anda di halaman 1dari 13

Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan

Desa dan Masyarakat Melalui Pelatihan Administrasi Pemerintahan Di Desa


Sukamenak Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang

Budi Hasanah1, Ahmad Sururi2


1)
Prodi Administrasi Publik FISIP Universitas Serang Raya
2)
Prodi Administrasi Publik FISIP Universitas Serang Raya

Abstraksi
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan administrasi
pemerintahan desa dan tata kelola pelaporan keuangan desa dalam meningkatkan kapasitas
aparatur pemerintahan desa. Diharapkan melalui kegiatan tersebut akan mendorong tata kelola
pemerintahan desa yang akuntabel dan transparan serta melahirkan kader-kader desa yang
memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang baik. Sedangkan Metode kegiatan yang
digunakan adalah Participatory Learning And Action. Kegiatan ini dilakukan dengan
menekankan pada kegiatan ceramah, diskusi, curah pendapat yang dilakukan secara interaktif
dengan anggota kelompok dan dilanjutkan dengan aksi atau kegiatan riil yang relevan dengan
materi pemberdayaan masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, masyarakat memilki respon dan antusias terhadap pelatihan dan
tercipta perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Kata Kunci : Peningkatan Kapasitas Aparatur, pelatihan administrasi pemerintahan desa.

Abstract
The purpose of this community service activity is to provide training on village government
administration and village financial reporting governance in improving the capacity of village
government apparatus. It is hoped that through these activities it will promote accountable and
transparent village governance and give birth to village cadres who have good knowledge,
attitude and skills. While the activity method used is Participatory Learning And Action. This
activity is conducted by emphasizing on lecture, discussion, brainstorming conducted
interactively with group members and continued with action or real activity that relevant with
material of society empowerment. The results of community service activities run in accordance
with predetermined plans, the community has a response and enthusiasm for training and
created changes in knowledge, attitudes and skills.
Keywords: Capacity Building Apparatus, village administration administration training.
A. Pendahuluan dimiliki oleh masyarakat (Sururi, 2017).

Desa sebagai struktur organisasi Modal sosial masyarakat berupa nilai-nilai

pemerintahan paling rendah menjadi garda tradisional, kearifan lokal, sosial dan budaya

terdepan pelayanan yang langsung dan kehidupan gotong royong merupakan

bersentuhan dengan masyarakat, oleh sebab kohesi masyarakat dalam menghadapi

itu kemampuan dan kapasitas aparatur permasalahan ditengah perubahan dan

pemerintahan desa memegang peranan yang dinamika global. Meskipun demikian

sangat penting. Dengan kompleksitas kekuatan modal sosial tersebut perlu

permasalahan yang dihadapinya, aparatur didukung dengan penyelenggaraan

pemerintahan desa dituntut untuk memiliki administrasi pemerintahan desa dan laporan

perhatian dan tanggung jawab terhadap keuangan desa yang tertib dalam rangka

masyarakat desa. Disebutkan dalam Undang- pelaksanaan pembangunan, pembinaan

undang Nomor 6 Tahun 2014, bahwa desa kemasyarakatan dan pemberdayaan

dan desa adat atau yang disebut dengan nama masyarakat.

lain, selanjutnya disebut Desa, adalah Dan dalam melaksanakan

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki penyelenggaraan administrasi pemerintahan

batas wilayah yang berwenang untuk desa dan laporan keuangan desa yang tertib

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, tersebut diperlukan aparatur pemerintahan

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan desa dan masyarakat yang mampu dan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau memiliki kapasitas. Berdasarkan hasil

hak tradisional yang diakui dan dihormati analisis situasi sosial ditemukan

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan permasalahan masih rendahnya kemampuan

Republik Indonesia. sumber daya manusia aparatur pemerintahan

Pemerintahan desa sebagai bagian dari desa dalam pengelolaan penyusunan

sistem sosial memiliki peran yang sangat kebijakan desa dan manajemen pelayanan

penting dalam pengelolaan modal sosial yang desa dan minimnya kemampuan tenaga
pengelola keuangan desa sehingga Pemerintahan Desa (RKPDes), akan tetapi

menghambat penyusunan perencanaan pada pelaksanaannya Musrenbang belum

keuangan desa. Dalam hal ini keberadaaan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip

pendamping desa sebagai tenaga fasilitator perencanaan dan kebutuhan dasar

desa masih belum dapat memberikan daya masyarakat desa dan hanya terfokus pada

dukung terhadap peningkatan kapasitas pembangunan infrastruktur jalan. Dalam hal

aparatur pemerintahan desa dan masyarakat. ini masyarakat belum diberikan ruang untuk

Dalam konteks penyelenggaraan menyuarakan aspirasinya karena berbagai

pemerintahan daerah yang terpenting adalah alasan seperti kepercayaan yang terlalu besar

bagaimana pemerintahan desa mampu terhadap kepala desa dan besarnya pengaruh

meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, dan dominasi aparatur desa. Meskipun

mampu memberikan pelayanan kepada musyawarah perencanaan pembangunan desa

masyarakat desa, dan mampu meningkatkan sudah dilaksanakan akan tetapi masih

daya saing desanya. (LAN-RI, 2009). Oleh terdapat berbagai permasalahan terkait

sebab itu peningkatan kapasitas aparatur desa dengan aspek pengambilan keputusan

dalam tata kelola administrasi pemerintahan perencanaan pembangunan desa yang masih

desa menjadi hal yang sangat penting. Dalam bersifat sentralistik dimana masih besarnya

hal ini upaya bagi aparatur pemerintahan pengaruh kepala desa dan aparat desa dalam

desa untuk mengikuti pelatihan administrasi pengambilan keputusan (Sururi, 2017).

pemerintahan desa perlu dilakukan. Dengan melihat berbagai permasalahan

Tugas dan tanggung jawab pemerintahan desa baik dari aspek administrasi

desa adalah menyelenggarakan Musrenbang pemerintahan maupun tata kelola keuangan

sebagai forum musyawarah perencanaan desa terutama dalam meningkatkan kapasitas

pembangunan desa dan menyusun Rencana aparatur pemerintahan desa dalam

Pembangunan Jangka Menengah Desa mewujudkan tertib administrasi desa yang

(RPJMDesa) dan Rencana Kerja mampu berfungsi sebagai sumber data dan
informasi dalam penyelenggaraan keuangan desa; c).Mendorong tertib

pemerintahan Desa, pelaksanaan administrasi pelayanan desa.

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan

dan pemberdayaan masyarakat, maka solusi B. Metode Pelaksanaan Kegiatan

yang ditawarkan adalah mengadakan kegiatan Metode yang digunakan adalah

pengabdian masyarakat melalui pelatihan Participatory Learning And Action

administrasi pemerintahan desa dan tata merupakan bentuk baru dari metode

kelola keuangan desa yang dilakukan oleh tim pemberdayaan masyarakat yang

pengabdian masyarakat bekerjasama dengan sebelumnya lebih dikenal dengan „Learning

aparatur Desa dan masyarakat Desa by Doing‟ atau belajar sambil bekerja

Sukamenak Kecamatan Cikeusal Kabupaten (Phuyal, 2008; IIED, 2013 dalam

Serang. Mardikanto,2013), Participatory Learning

Rumusan masalah yang menjadi fokus Action merupakan proses belajar secara

kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah berkelompok yang dilakukan secara

bagaimana sosialisasi dan pelatihan interaktif dalam suatu proses kerja (Appel

administrasi pemerintahan maupun tata kelola dkk, 2012). Kegiatan berkonsep

laporan keuangan desa terutama dalam Participatory Learning and Action ini

meningkatkan kapasitas aparatur dilakukan dengan menekankan pada kegiatan

pemerintahan desa dalam mewujudkan tertib ceramah, diskusi, curah pendapat yang

administrasi desa. Adapun tujuan dari dilakukan secara interaktif dengan anggota

kegiatan pengabdian ini adalah : kelompok dan dilanjutkan dengan aksi atau

a).Memberdayakan dan meningkatkan kegiatan riil yang relevan dengan materi

keterampilan aparatur dan masyarakat desa pemberdayaan masyarakat. (Theresia, 2014)

tentang administrasi pemerintahan desa; Kegiatan ini diikuti oleh aparatur

b).Meningkatkan pengetahuan aparatur dan pemerintahan Desa Sukamenak yang

masyarakat desa dengan fokus pada laporan berjumlah 9 (sembilan) orang dan perwakilan
masyarakat yang berjumlah 10 (sepuluh) tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Secara

orang. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini umum tahapan kegiatan pengabdian ini dapat

akan dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu dilihat pada gambar 1.

Survey & Wawancara

Tahap awal : Kelengkapan administrasi

Merancang kegiatan inti

Tahap Inti : Pelaksanaan Kegiatan


Pendampingan (Pendampingan dan Bimbingan)
Kegiatan

Penyusunan Buku
Adminisrasi pemerintahan
Tahap Akhir :
Penyusunan Laporan

Gambar 1
Bagan Tahapan Kegiatan Pengabdian Masayarakat

Dan Berikut penjelasan pada masing-masing dengan kebutuhan mitra dan sebagai

tahap kegiatan. solusi dari permasalahan yang dihadapi.

1. Tahap awal. Kegiatan pada tahap 2. Tahap inti. Dalam tahap kedua ini,

ini meliputi (a).Survey. Dilakukan fokus kegiatan pengabdian dilakukan

sebagai analisis awal untuk mendapat yaitu pendampingan dan bimbingan

informasi mendalam dan menyeluruh kepada mitra melalui serangkaian

mengenai permasalahan mitra dan pelatihan. Kegiatan pelatihan yang

mencari solusi yang dibutuhkan dan tepat akan diikuti oleh mitra, yaitu

sasaran; (b).Kelengkapan administrasi sosialisasi knowledge sharing penataan

dilakukan sebagai prosedur formal untuk tata kelola administrasi pemerintahan

melegalkan kegiatan pengabdian; dan desa dan manajemen kelembagaan

(c).Merancang kegiatan inti dan seperti penataan buku administrasi

menyusun modul pelatihan yang sesuai pelayanan masyarakat dan buku


administrasi keuangan. Target sasaran 1. Tahap Awal (Survey dan Analisis

peserta pelatihan adalah aparatur Situasi Sosial)

pemerintahan desa dan masyarakat. Pada tahap ini kegiatan survey dan

Selanjutnya dilakukan kegiatan evaluasi analisis situasi dilakukan dengan melibatkan

dengan melihat indikator tahapan beberapa warga desa dengan tujuan untuk

perubahan perilaku berdasarkan skala 0- melakukan identifikasi potensi dan

25 kategori rendah, skala 26-50 kategori permasalahan yaitu aspek kelembagaan desa,

kurang, skala 51-75 kategori cukup dan aspek manajemen pelayanan aparatur desa,

skala 76-100 kategori tinggi. aspek transparansi penggunaan dan pelaporan

3. Tahap akhir. Ada tiga kegiatan dalam keuangan desa, aspek pembangunan desa,

tahap ini yaitu (a).Evaluasi kegiatan aspek kesehatan, aspek infrastruktur (fasilitas

yang akan dilakukan per kegiatan dan umum dan fasilitas sosial desa) dan aspek

secara menyeluruh; (b).Penyusunan kebijakan pemerintahan desa.

modul pelayanan desa. Kegiatan difokuskan terhadap sejumlah

wilayah dan melakukan wawancara terhadap


C. Hasil dan Pembahasan
jumlah kepala keluarga. Hasil survey
Kegiatan pendampingan ini dilakukan
selanjutnya diolah dengan membuat matrik
selama 1 (satu) bulan yaitu minggu pertama
hasil survey dan wawancara
s/d minggu keempat bulan Agustus 2017

Tabel 1
Hasil Survey dan Analisis Situasi Sosial

No Aspek Hasil Survey dan Wawancara


1 Kelembagaan Desa Desain kelembagaan masih menggunakan pola
tradisional
2 Manajemen pelayanan Masih belum memberikan kepuasan terhadap
aparatur desa masyarakat dari sisi kemudahan dan kecepatan
pelayanan yang diberikan
3 Transparansi penggunaan Dalam beberapa forum musyawarah desa,
dan pelaporan keuangan sosialisasi penggunaan dan pelaporan keuangan
desa desa sudah dilakukan akan tetapi belum dilakukan
secara terbuka dan tidak dapat diakses oleh
masyarakat secara luas.
4 Pembangunan desa Pelaksanaan Musrenbang sebagai forum
perencanaan pembangunan desa sudah
dilaksanakan meskipun belum dilaksanakan
berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan dan
pembangunan desa belum melihat aspek
kebutuhan dasar masyarakat
5 Kesehatan Perilaku hidup masyarakat untuk hidup sehat
sangat tinggi meskipun terdapat keterbatasan
6 Infrastruktur Pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan
desa sudah dilakukan sampai dengan saat ini
meskipun masih belum menyentuh aspek
kebutuhan pelayanan dasar masyarakat
7 Kebijakan Pengambilan keputusan masih bersifat sentralistik
dan kebijakan dilakukan secara top down
Sumber : Diolah dari hasil survey, 2017

2. Tahap Inti (Kegiatan Pendampingan) tahap ini, tim pengabdian masyarakat

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan bersama-sama mahasiswa melakukan

adalah : sosialisasi program pelatihan administrasi

a) Sosialisasi program; Pemerintahan Desa dan pelatihan tata kelola

Sosialisasi pada masyarakat diberikan Laporan keuangan desa yang akan

terkait dengan program yang akan dilaksanakan di Desa Sukamenak selama satu

dilaksanakan. Kegiatan dilaksankan di Kantor minggu sekali selama satu bulan.

desa dengan dihadiri oleh masyarakat. Pada

Tabel 2
Jadwal Pelatihan Administrasi Pemerintahan Desa dan Tata Kelola Laporan Keuangan
Desa
No Kegiatan Waktu Ket.
1 Sosialisasi Program 05 Agustus 2017 Tim
2 Pendampingan 12-13 Agustus Budi Hasanah, M.Si
Pelatihan Administrasi 2017
Pemerintahan Desa
3 Pendampingan 19-20 Agustus Ahmad Sururi, M.Si
pelatihan Tata Kelola 2017
Keuangan Desa
4 Pendampingan 26-27 Agustus Tim
Penyusunan buku 2017
Administrasi
Pemerintahan Desa dan
laporan keuangan
Kegiatan sosialisasi program yang berkelanjutan. Selanjutnya kepala desa dalam

diadakan pada tanggal 05 Agustus 2017 ini sambutannya mengharapkan agar kegiatan

dihadiri oleh kepala desa, ketua BPD dan pengabdian ini dapat meningkatkan

masyarakat bertempat di Kantor Kepala Desa pemahaman dan keterampilan aparatur

Sukamenak. Respon yang diberikan pemerintahan desa serta menjadi motivasi

masyarakat terhadap kegiatan ini sangatlah dalam memberikan pelayanan optimal kepada

antusias dan mendorong agar kegiatan masyarakat.

pelatihan dapat dilaksanakan secara

Gambar 2
Kantor Desa Sukamenak Kecamatan Cikeusal

b) Pendampingan pelatihan Administrasi Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal

Pemerintahan desa; 12 s/d 13 Agustus 2017 ini diikuti oleh

Kegiatan pendampingan diikuti oleh seluruh aparatur pemerintahan desa yang

aparatur pemerintahan desa dan masyarakat. berjumlah 9 (sembilan) orang dan 10

Materi-materi yang diberikan dalam kegiatan (sepuluh) orang dari perwakilan masyarakat.

pendampingan ini adalah tentang buku Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 (dua)

peraturan desa, buku keputusan kepala desa, hari tersebut diberikan pengenalan teori dan

buku inventaris dan kekayaan desa, buku praktek penyusunan buku-buku administrasi

aparatur pemerintahan desa, buku tanah kas pemerintahan desa. Dan untuk mengetahui

desa, buku agenda, buku agenda, buku bagaimana tingkat keberhasilan pencapaian

lembaran desa dan berita desa. kegiatan pendampingan dilakukan evaluasi


melalui indikator tahapan perubahan perilaku dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

Tabel 3
Indikator Tahapan Perubahan Perilaku
dan persentase pemahaman materi administrasi Pemerintahan Desa
Tujuan Indikator Persentase Pemahaman
Aparatur pemerintahan desa dan
masyarakat mengetahui dan
memahami penyusunan buku
peraturan desa dan buku aparatur 75%
pemerintahan desa
Aparatur pemerintahan desa dan
masyarakat mampu memahami 75%
buku keputusan kepala desa dan
buku agenda,
Pengetahuan Aparatur pemerintahan desa dan
masyarakat mengetahui jenis-
jenis buku inventaris, buku tanah 70%
kas desa dan kekayaan desa
Aparatur pemerintahan desa dan
masyarakat mampu mengetahui
dan memahami buku lembaran 75%
desa dan berita desa
Sikap Aparatur pemerintahan desa dan
masyarakat menerima/
memperhatikan, menilai, 65%
mengorganisir, menanggapi
pentingnya administrasi
pemerintahan desa
Aparatur pemerintahan desa dan
masyarakat trampil dalam
Keterampilan penyusunan buku administrasi 70%
pemerintahan desa

Rata-rata 71%

Pada tabel 3 digambarkan bahwa rata- dengan demikian dapat diindikasikan bahwa

rata perubahan perilaku aparatur dan tingkat perubahan perilaku aparatur

masyarakat desa sebesar 71% atau berada pemerintahan desa dan masyarakat setelah

pada kategori cukup, hal ini disebabkan mengikuti kegiatan pelatihan cukup baik,

kesadaran dan kemauan masyarakat untuk sedangkan sisanya sebesar 29% perlu

mengikuti kegiatan pelatihan sangat besar, dilakukan evaluasi lebih lanjut.


Gambar 3
Kegiatan Pelatihan Administrasi Pemerintahan Desa

c) Pendampingan pelatihan Tata Kelola pelaksanaan APBDesa; 2).Laporan

Keuangan Desa. pertanggungjawaban Realisasi pelaksanaan

Pada kegiatan pendampingan ini, APBdesa kepada bupati/walikota setiap akhir

masyarakat difokuskan untuk dapat tahun anggaran; 3).Laporan Realisasi

mempraktekkan dan menyusun laporan Penggunaan Dana Desa. Kegiatan

pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dilaksanakan pada tanggal 19-20 Agustus

dan Belanja (APBDes). Output yang 2017 dan diikuti oleh 7 (tujuh) orang aparatur

diharapkan adalah masyarakat terutama pemerintahan desa dan 10 (sepuluh)

aparatur pemerintahan desa mampu perwakilan masyarakat.

menyusun dan menyampaikan laporan atas Dan untuk mengetahui bagaimana tingkat

pelaksanaan tugas, kewenangan, hak, dan keberhasilan pencapaian kegiatan

kewajibannya dalam pengelolaan keuangan pendampingan pelatihan laporan keuangan

desa. Laporan tersebut bersifat periodic yaitu desa dilakukan evaluasi melalui indikator

semesteran dan tahunan, yang disampaikan ke tahapan perubahan perilaku pengetahuan,

Bupati/Walikota dan ke Badan sikap dan keterampilan yang dapat dilihat

Permusyawaratan Desa (BPD). Laporan pada tabel 4 sebagai berikut :

dimaksud terdiri dari: 1).Laporan realisasi


Tabel 4
Indikator Tahapan Perubahan Perilaku
dan persentase pemahaman materi Laporan Keuangan Desa
Tujuan Indikator Persentase Pemahaman
Aparatur pemerintahan
desa dan masyarakat 65%
mengetahui dan
memahami penyusunan
Pengetahuan laporan realisasi
pelaksanaan APBDesa
Aparatur pemerintahan
desa dan masyarakat 60%
mampu menyusun
laporan
pertanggungjawaban
Realisasi pelaksanaan
APBdesa kepada
bupati/ walikota setiap
akhir tahun anggaran,
Aparatur pemerintahan
desa dan masyarakat
Sikap menerima/ 65%
memperhatikan,
menilai, mengorganisir,
menanggapi pentingnya
laporan keuangan desa
Aparatur pemerintahan
desa dan masyarakat
Keterampilan mengetahui dan 65%
memahami penyusunan
laporan realisasi &
pertanggungjawaban
keuangan desa
Rata-rata 63,75

Pada tabel 4 digambarkan bahwa rata- diketahui oleh seluruh masyarakat. Dengan

rata perubahan perilaku aparatur dan demikian dapat diindikasikan bahwa tingkat

masyarakat desa sebesar 63,75% atau berada perubahan perilaku aparatur pemerintahan

pada kategori cukup, hal ini disebabkan desa dan masyarakat setelah mengikuti

aparatur pemerintahan desa dan masyarakat kegiatan pelatihan cukup baik, sedangkan

menilai bahwa penyusunan laporan keuangan sisanya sebesar 36,25% perlu dilakukan

desa sangat penting untuk dipahami dan evaluasi lebih lanjut.


Gambar 4
Pelatihan Tata Kelola Pelaporan Keuangan Desa

3. Tahap akhir (Kegiatan pendampingan) Dari kegiatan yang telah dilaksanakan,

Ada dua kegiatan dalam tahap ini yaitu dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

pendampingan penyusunan buku administrasi berikut :

pemerintahan desa dan laporan keuangan a) Tingkat keberhasilan pencapaian dengan

desa. Pada tahap ini, aparatur pemerintahan menggunakan indikator perubahan

desa dan masyarakat bersama-sama perilaku untuk kegiatan pelatihan

menyusun dan mempraktekan hasil pelatihan administrasi pemerintahan desa dan

bersama-sama tim pengabdian masyarakat. laporan keuangan adalah sebesar 71% dan

Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 (dua) 63,75% yaitu berada pada kategori cukup.

hari tersebut yaitu pada tanggal 26-27 b) Aparatur Pemerintahan Desa dan

Agustus 2017 sekaligus sebagai tahap masyarakat Desa Sukamenak Kecamatan

evaluasi untuk memantau dan menilai Cikeusal sebagai mitra pengabdian

sejauhmana masyarakat dapat masyarakat memiliki respon dan antusias

mempraktekkan hasil pelatihan yang telah yang sangat besar terutama dalam proses

diberikan. pelatihan walaupun dengan segala

keterbatasan yang dimiliki.

D. Kesimpulan dan Rekomendasi c) Kegiatan pengabdian masyarakat

1) Kesimpulan masyarakat antara tim pengabdian


bersama-sama masyarakat di Desa Daftar Pustaka

Sukamenak Kecamatan Cikeusal melalui Lembaga Administrasi Negara, 2009.


Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa,
kegiatan pelatihan administrasi Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah,
Jakarta.
pemerintahan desa dan laporan keuangan
Mardikanto T dan Soebiato P, 2013,
berjalan sesuai dengan rencana dan target Pemberdayaan Masyarakat dalam
Perspektif Kebijakan Publik.
yang telah ditetapkan. Alfabeta, Bandung.

2) Rekomendasi Sururi, Ahmad dan Mulyasih Rahmi, 2017.


Engagement, Jurnal Pengabdian
Adapun rekomendasi dalam kegiatan ini Masyarakat Kopertais IV Surabaya,
Volume 1 Nomor 2.
adalah :
Sururi, Ahmad dan Muyasih Rahmi, 2017.
1. Penyusunan laporan administrasi Wikrama Prahita, Jurnal Pengabdian
Masyarakat Universitas Serang Raya,
pemerintahan desa dan pelaporan Volume 1 Nomor 1.

keuangan desa yang telah dilakukan Theresia, Aprillia, at al, 2014, Pembangunan
Berbasis Masyarakat. Bandung,
secara mandiri dapat disosialisasikan Alfabeta

kepada seluruh masyarakat. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang


Desa
2. Mendorong diadakannya kegiatan

pelatihan administrasi Pemerintahan Desa

dan pelaporan keuangan desa

dilaksanakan secara rutin dan

berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai