Anda di halaman 1dari 53

MAKALAH

PENGANTAR ARSITEKTUR

KELOMPOK 6 :

RADITYA BUDI NUGROHO ( 1441800045 )

PRAYOGA DWI KRISNANDA ( 1441800051 )

DEDY RIZALDI ( 1441800053 )

MOCH. NUR HAMZAH ( 1441800017 )

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Karunia dan Rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah PENGANTAR ARSITEKTUR yang berjudul “EVOLUSI ARSITEKTUR DAN
PROFESI ARSITEK”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa banyak pihak yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya untuk membantu, membimbing, dan memberi motivasi. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat sebagai referensi pemikiran untuk pihak-pihak yang membutuhkan, terutama para
teman mahasiswa dan bagi penyusun, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. kami menyadari
bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini, terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca agar menjadi
perbaikan untuk makalah selanjutnya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.

Sidoarjo, 07 Oktober 2018

Penyusun

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 2


DAFTAR ISI

Halaman sampul ....................................................................................................... 1


Kata pengantar ....................................................................................................... 2
Daftar isi ....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 4
1.3 TUJUAN ............................................................................................................. 4
BAB II ARSITEKTUR DAN BUDAYA .......................................................................... 5
2.1 Pengertian Arsitektur ........................................................................................ 5
2.2 Tujuan Arsitektur ........................................................................................ 5
2.3 Arsitektur dalam Konteks Budaya .................................................................. 6
2.4 Budaya pembentuk karekter Arsitektur ........................................................... 7
2.4.1 Pengertian Budaya ................................................................................. 7
2.4.2 Peradaban & Sejarah Arsitektur ........................................................... 8
BAB III ARSITEKTUR, ARSITEK DAN PENGGUNA ................................................... 10
3.1 Arsitektur sebagai ilmu & Bidang Pendidikan ................................................... 10
3.2 Analogi dalam Arsitektur ................................................................................ 11
3.3 Bidang Profesi Arsitek ................................................................................ 15
BAB IV ILMU,TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ARSITEKTUR ..................................... 19
4.1 Arsitektur sebagai disiplin ilmu .................................................................. 19
4.2 Penggunaan Teknologi dalam Arsitektur .................................................... 23
4.3 Seni dalam Arsitektur ................................................................................ 26
BAB V PROSES,PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ...................... 28
5.1 Proses dalam Arsitektur ................................................................................ 28
5.2 Perencanaan Arsitektur ................................................................................ 31
5.3 Perancangan Arsitektur ................................................................................ 33
5.3.1 Pengertian Perancangan menurut tokoh Arsitektur ...................... 33
5.3.2 Proses Perancangan Arsitektur ........................................................... 33
5.3.3 Proses Perancangan Arsitektur dalam Bidang Profesi ....................... 35
BAB VI ARSITEKTUR DALAM KONTEKS BANGUNAN ............................................. 38
6.1 Keterkaitan Arsitektur dan Proyek Pembangunan ...................................... 38
6.2 Proyek Konstruksi ......................................................................................... 39
6.3 Jenis-jenis Proyek Konstruksi .......................................................................... 39
6.4 Pihak- pihak yang Terlibat dalam proyek .................................................... 41
6.5 Tugas dan Wewenang Komponen Proyek ..................................................... 43
6.6 Diagram Komunikasi antar pelaku utama Proyek ...................................... 48
BAB VII TEKNOLOGI KOMPUTER DALAM ARSITEKTUR ............................................. 50
7.1 Teknologi Komputer ......................................................................................... 50
7.2 Jenis Aplikasi Komputer .................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 53

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 3


BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Keberadaan profesi arsitek sangat erat dengan perkembangan sejarah dan kebudayaan. Hubungan
antara profesi arsitek dengan sejarah dan kebudayaan itu tampak nyata dari pola rancang bangunan
yang mengalami perkembangan seiring dengan tingkat perkembangan pengetahuan, keilmuan dan
sejarah manusia. Tata kelola bangunan, pemukiman, penataan lahan dan bangunan merupakan
esensi yang tidak terpisahkan dari suatu sitem arsitektur. Sejarah dan kebudayaan yang berbeda antara tiap
negara atau tiap region dalam suatu negara turut membawa keberagaman dalam khasanah
ilmu arsitektur.
Indonesia sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan bahasa, suku bangsa dan
budaya memiliki budaya arsitektur yang beranekaragam. Budaya itu ditunjukan dari
keberagaman rumah adat, lingkungan adat, dan penggunaan material-material pendukung
dalam pembangunan pemukiman adat. Dewasa ini dalam menghadapi era globalisasi dan
diferensiasi pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN, khasanah ilmu arsitektur indonesia
berusaha mengangkat kereagaman etnik indonesia itu dalam suatu model design bertema atau bernuansa
etnik sehingga menjadi suatu ciri orisinalitas gaya arsitektur indonesia yang membedakannya dengan model
atau design dunia lainnya seperti konsep minimalis, mediterania, dan vennesia.
Berbicara tentang arsitektur tidak hanya sekedar berbicara mengenai suatu konsep atau design
rancangan atas suatu bangunan. Arsitektur berbicara pula mengenai kekuatan dan kekokohan bangunan,
estetika, daya tampung, jenis serta material bangunan yang hendak dipergunakan. Oleh karena perihal arsitek
ini memerlukan kecermatan dan ketelitian maka keberadaan profesi arsitek demikian urgen. Seorang arsitek
bertanggung jawab terhadap bangunan dan keselamatan penggunaan atas bangunan tersebut. Oleh
karenanya, penting bagi seorang “calon arsitek” memahami betul konsep dari arsitektur serta memahami
benar tugas dan tanggung jawab profesi arsitek.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Apa itu arsitek dan arsitektur ?

Bagaimana perkembangan arsitektur dari jaman ke jaman?

Apa tugas dan tanggung jawab seorang arsitek?

1.3 TUJUAN

Diharapkan mahasiswa mampu memahami sejarah serta evolusi arsitektur dunia dari jaman ke jaman,
terutama di indonesia, serta mampu memahami lebih dalam tentang profesi arsitek serta tugas dan tanggung
jawabnya.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 4


BAB II
ARSITEKTUR & BUDAYA

2.1 Pengertian Arsitektur


Kata ARSITEK berasal dari bahasa Yunani “Architekton“ yang berarti Archi = Pemimpin Dan
Tekton = Membangun. Dari pengertian tersebut, maka arsitek adalah pemìmpin pembangunan
( Master - Builder ).
Pengertian arsitektur secara sempit adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan,
sedangkan dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot
dan desain produk

2.2 Tujuan Arsitektur


Terdapat berbagai tujuan Arsitektur, seperti berikut ini ;
1. Sebagai tempat bernaung guna dari binatang buas, angin , hujan, salju, panas.
2. Memberi rona bagi kegiatan tertentu
3. Menyatakan status / kekuasaan
4. Menampilkan dan mendukung keyakiinan suatu desain.
5. Menyampaikan informasi yang sifatnya spiritual, status, kekuatan.
6. Menetapkan identitas pribadi dan kelompok.
7. Mengkiaskan sistem-sistem nilai budaya. Mis : alun-alun di Jawa
8. Memisahkan wilayah ( pemisahan ruangan). Misalnya daerah umum & pribadi, daerah suci
& duniawi, daerah depan & belakang, daerah untuk pria & wanita.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 5


Gambar 2.1

Jenis bangunan dengan berbagai fungsi yang berbeda

2.3 Arsitektur dalam Konteks Budaya


Karya arsitektur dibuat karena adanya hasrat pemenuhan kebutuhan untuk memenuhi hasrat
manusia sebagai mahluk sosial. Kebutuhan dasar manusia di mana saja di belahan bumi ini
adalah sama, tetapi kebudayaan mengakibatkan pencerminan kebutuhan tadi ke dalam suatu
Bentuk arsitektur menjadi berbeda satu sama lain
Karya arsitektur akan selalu mencerminkan ciri budaya dari kelompok menusia yang terlibat
dalam proses penciptaannya. Sekurang-kurangnya akan tercermin tata nilai yang mereka anut.
Dengan demikian kalau kita secara cermat mengamati sejumlah karya arsitektur suatu
masyarakat maka lambat laun akam mengenali ciri budaya masyarakat tersebut.
Seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah yaitu bangunan Borobudur, Kuil Phanteon &
Rumah adat Nusa Tenggara memiliki bentuk bangunan yang berbeda yang dipengaruhi karena
budaya masyarakat yang membangunnya.

Gambar 2.2

Dari kiri ke kanan Borobudur-Kuil Phanteon-Rumah Adat Nusa Tenggara

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 6


2.4 Budaya pembentuk karekter Arsitektur
2.4.1 Pengertian Budaya
Terdapat beberapa tokoh budayawan yang menjelaskan mengenai pengertian Budaya berikut
ini :

(KOENTJORONINGRAT, 1974)
Kebudayaan adalah pikiran, karya dan hasil karya manusia yang tidak berakar pada
nalurinya, dan karenanya hanya bisa dicetuskan setelah melalui proses belajar.

Kebudayaan dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok :

1. Wujud ideal meliputi gagasan, nilai-nilai, norma, peraturan dsb,


2. Wujud sistem sosial yang merupakan pola kelakuan manusia dalam masyarakatnya,
3. Wujud fisik yang merupakan benda-benda hasil karya manusia, termasuk produk
arsitektur.

(SOEWONDO BS, 1982)

Kebudayaan pada hakekatnya merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan. Jika

kebudayaan sudah tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan maka dengan sendirinya
kebudayaan akan hilang. Jadi kebudayaan mendasari dan mendorong terwujudnya suatu
kelakuan sebagai pemenuhan kebutuhan yang timbul.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 7


Gambar 2.3

Berbagai bentuk hasil budaya dan seni masyarakat Indonesia

Terlihat pada gambar diatas merupakan bentuk seni dan budaya masyarakat Indonesia, baik
berupa bangunan dengan karakteristik yang berbeda, hasil karya seni wayang kulit, tari dan
upacara adat.

2.4.2 Peradaban & Sejarah Arsitektur


a. Peradaban
Merupakan kondisi lanjut-stabil dari perkembangan intelektualitas, budaya dan karya
dalam masyarakat manusia, dengan ditandai oleh progres dalam hal seni dan ilmu
pengetahuan, perekaman peristiwa, termasuk, budaya tulis-menulis dan indikasi
lembaga politis dan sosial yang kompleks.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 8


b. Sejarah Arsitektur
Setiap perbedaan zaman memiliki konteks sosial-budaya dan sumber daya yang berbeda
1. Masa Purba (sejak masa awal munculnya masyarakat yang menata diri dalam
lingkungan –manusia sebagai subordinasi alam) –Arsitektur Megalitik
REVOLUSI PERTANIAN

2. Masa Tradisional (sejak manusia di dunia mulai membangun tata cara hidup yang
sesuai dengan keadaan. Lingkungan sebagai mitra) –Arsitektur Tradisional,
Vernakuler dan Klasik
REVOLUSI INDUSTRI

3. Masa Modern dan Pasca Modern (sejak manusia di dunia mulai mengenal modus
industri, yang cenderung menjadikan alam sebagi obyek eksploitasi) –Arsitektur
Modern

Gambar 2.4

Dari kiri ke kanan : Peradaban masa purba - masa tradisional - masa modern

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 9


BAB III
ARSITEKTUR,ARSITEK DAN PENGGUNA

3.1 Arsitektur sebagai ilmu & Bidang Pendidikan


Istilah “arsitektur” mulai diperkenalkan pada sekitar abad ke-I sebelum masehi. Marcus
Vitruvius Pollio (88 SM – 26 SM), yang kemudian dijuluki sebagai “Bapak Arsitektur”,
memperkenalkan istilah “arsitektur” melalui bukunya yang berjudul De Architectura. Namun,
pada dasarnya, sejak generasi pertama manusia sudah berarsitektur, dalam batas pengertian
bahwa arsitektur berkaitan dengan perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Sebagai
suatu bidang karya, sampai dengan abad 19, arsitektur masih belum dipisahkan secara tegas
dari berbagai bidang lainnya. Tokoh-tokoh perencana dan perancang lingkungan binaan seperti
Michelangelo dapat berperan sebagai arsitek, pelukis, pemahat/pematung, konstruktor. Pada
perkembangan kemudian, bidang engineering dan arsitektur mulai dipisahkan dari bidang
lainnya. Pada 1880-an terjadi pemisahan keahlian bidang arsitektur dengan lingkup penekanan
pada aspek bentuk, ruang, dan fungsi dengan keahlian bidang engineering dengan lingkup
penekanan pada aspek struktur dan konstruksi dalam perhitungan dan pelaksanaan
pembangunan
Sebagai suatu ilmu, arsitektur tidak dapat dilepaskan dari berbagai kaidah keilmuan maupun
bidang ilmu lainnya. Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan
yang menjadi wadah bagi kegiatan manusia yang lengkap dengan seluruh sifat manusiawinya
maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah berbagai ilmu yang menyangkut aspek
kemanusiawian seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat, ergonomi, dan ekonomi.
Karena merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan binaan yang akan dibangun
dengan cara atau rekayasa ataupun teknologi tertentu dan yang harus menjamin keselamatan
bagi manusia pemakainya maka arsitektur tidak dapat dilepaskan dari kaidah ilmu teknik
seperti struktur dan konstruksi, rekayasa dan teknologi pembangunan Itu sebabnya, pada
sebagian perguruan tinggi, arsitektur dikelompokkan ke dalam fakultas teknik atau sejenisnya.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 10


3.2 Analogi dalam Arsitektur
Arsitek tidak jarang menggunakan ibaratan untuk menjelaskan apakah arsitektur itu sebagai
penjelas. Analogi adalah alat yang digunakan oleh arsitek dalam menjelaskan dan
mempertanggungjawabkan karyanya sebagai karya arsitektur.

 Analogi matematis, beberapa ahli teori berpendapat bahwa ilmu hitung dan geometri
merupakan dasar penting bagi pengambilan keputusan dalam arsitektur.

Gambar 3.1

Yang berkaitan dengan Arsitektur Analogi Matematis

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 11


 Analogi biologis, teori arsitektur yang didasarkan atas analogi biologis mempunyai dua bentuk.
Yang satu sangat umum dan memusatkan perhatian dan hubungan antara bagian- bagian
bangunan atau antara bangunan dan ronanya. Mengikuti rintisan Frank Lloyd
Wright, hal ini umum disebut sebagai “organik”. Bentuk lain dari analogi ini yang lebih khusus
disebut “biomorfik” yang memusatkan perhatian pada proses pertumbuhan dan kemampuan
pergerakan yang berkaitan dengan organisme.

Gambar 3.2

Yang berkaitan dengan Arsitektur Analogi Biologis

 Analogi romantik, ciri pokok dari arsitektur romantik adalah bahwa ia bersifat mengemban. Ia
mendatangkan atau melancarkan tanggapan emosional dalam diri si pengamat.

Gambar 3.3

Yang berkaitan dengan Arsitektur Analogi Romantik

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 12


 Analogi mekanik, penegasan Le Corbusier bahwa adalah rumah adalah sebuah mesin untuk
dihuni memberikan contoh penggunaan analogi mekanik dalam arsitektur. Keterangan dan
kegunaan lainnya dari analogi menganggap bahwa bangunan seperti mesin, seyogyanya hanya
menyatakan apa yang sesungguhnya mereka dan apa yang mereka lakukan.

Gambar 3.4

Yang berkaitan dengan Arsitektur Analogi Mekanik

 Analogi Pemecahan Masalah, Arsitektur adalah seni yang menuntut lebih banyak
penalaran daripada ilhamm dan lebih banyak pengetahuan faktual daripada
semangat. Walaupun ada kalanya disebut sebagai pendekatan rasionalis, logis,
sistematik, atau parametrik, terhadap perancangan arsitektur, metode pemecahan masalah
beranggapan bahwa kebutuhan lingkungan merupakan masalah yang dapat diselesaikan melalui
analisis yang seksama dan prosedur khusus yang dirancang untuk itu.

Gambar 3.5

Yang berkaitan dengan Arsitektur Analogi Pemecahan Masalah

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 13


 Analogi Adhoci, Bila pandangan seorang tradisionalis mengenai arsitektur akan menyatakan
bahwa tugas perancang adalah memilih unsur-unsur yang layak dan membentuknya untuk
memperkirakan suatu cita-cita, pendekatan adhocis ditujukan untuk menanggapi
kebutuhan langsung dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan tanpa
mengacu kepada suatu cita-cita.

Gambar 3.6

Yang berkaitan dengan Arsitektur Analogi Adochis

 Analogi dramatur, Kegiatan-kegiatan manusia sering dinyatakan sebagai teater (seluruh dunia
adalah panggung), dan karena itu lingkungan buatan dapat dianggap sebagai pentas panggung.
Orang hanya perlu mencantumkan dalam daftar beberapa istilah dramaturgi yang digunakan
oleh para arsitek dan kritikus untuk melihat bagaimana meresapnya analogi ini : rona perilaku,
daerah di belakang layar (panggung), peranan, petunjuk peranan, di atas pentas, latar belakang
dan garis-garis pandangan

Gambar 3.7

Yang berkaitan dengan Arsitektur Analogi Dramaturgi

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 14


3.3 Bidang Profesi Arsitek

Istilah arsitek (Architect Studio) seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang
bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan
mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang mempengaruhi
aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial (Interior). Definisi tersebut
kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari
lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota
dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu
arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan (Architect Studio).

Dalam penerapan profesi, arsitek (Interior Studio) berperan sebagai pendamping, atau wakil dari
pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di
lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat (Interior Architect).

Bidang Profesi Arsitek

Bidang karya arsitektural relatif sangat luas. Arsitek dapat berperan pada beberapa bidang berikut
ini ;

1. Pendukung Perencanaan Kota (Urban Planning),

2. Perancangan Kota (Urban Design),

3. Perencanaan dan Perancangan Lingkungan/Kawasan,

4. Perencanaan dan Perancangan Bangunan,

5. Perancangan Interior (Ruang Dalam) Bangunan,

6. Perancangan Taman,

7. Perancangan Meubel,

8. Pelaksana Pembangunan (Kontraktor),


MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 15
9. Perusahaan Perabot (Meubel),

10. sebagai Surveyor dan/atau Quantity Surveyor untuk memprakirakan anggaran dan biaya
pembangunan,

11. Tenaga Pendidik,

12. dapat berperan sebagai Peneliti,

13. arsitek dapat berperan di dalam Industri Bahan Bangunan,

13 Butir Kompetensi Arsitek

1. Perancangan Arsitektur

Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan
teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan

2. Pengetahuan Arsitektur

Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni,
teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan manusia

3. Pengetahuan Seni

Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas


rancangan arsitektur

4. Perencanaan dan Perancangan Kota

Pengetahuan yang memadai tentang perancanaan dan perancangan kota


serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perancanaan itu

5. Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 16


Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan
lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di antara
manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan
skala manusia

6. Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan yang sesuai daya
dukung lingkungan

7. Peran Arsitek di Masyarakat

Memahami aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat,
khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan faktor-faktor
sosial

8. Persiapan Pekerjaan Perancangan

Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek
perancangan

9. Pengertian Masalah Antar-Disiplin

Memahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan


perancangan bangunan gedung

10. Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika,


teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang
memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 17


11. Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan

Menguasai keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan
gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan

12. Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata- cara yang
berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan
gedung serta proses mempadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah
perencanaan yang menyeluruh

13. Pengetahuan Manajemen Proyek

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen


proyek dan pengendalian biaya pembangunan

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 18


BAB IV

ILMU, TEKNOLOGI & SENI DALAM ARSITEKTUR

4.1 Arsitektur sebagai disiplin ilmu

“Hingga kini masih banyak ragam pandangan yang berbeda-beda tentang arsitektur.
Keragaman batasan - batasan tersebut menunjukkan luasnya lingkup pengertian
arsitektur, sehingga untuk mengetahui arti yang tepat istilah arsitektur yang
digunakan dalam suatu pembahasan haruslah diketahui terlebih dahulu dalam
hubungan apa istilah itu dipakai”

(Parmono Atmadi, 1979)

Sebagai suatu disiplin ilmu,Arsitektur erat kaitanya dengan “pendidikan” dan “teori”

 Pada masyarakat tradisional, pengetahuan membangun dialihkan secara turun


temurun dari generasi ke generasi.

 Pada masyarakat modern, masa revolusi industri dikenal pendidikan formal


arsitek ( orang yang berprofesi di bidang arsitektur ). Dalam perjalanan sejarah,
pendidikan profesi ini sering disatukan dengan pendidikan seni rupa

(a)

(b)

Gambar 4.1

(a) Pembelajaran Arsitektur masyarakat tradisional, (b) Pembelajaran Arsitektur masyarakat modern

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 19


Menurut Parmono Atmadi tahun 1997 terdapat tiga tonggak
perkembangan pendidikan arsitektur

1. Pendidikan Arsitektur Tradisional

• Pendidikan lebih menekankan pada metoda perancangan proyek melalui


kuliah-kuliah teori dan teknik yang mendukung tujuan utama yaitu perancangan
arsitektur. Sedangkan mata kuliah pendukung seperti struktur, utilitas, dll diabaikan.
Akibatnya justru terjadi bias, perancangan arsitektur mendapat penekanan
berlebihan, sementara kuliah - kuliah lain yang dianggap sebagai
'pendukung' terabaikan.

Bias yang terjadi : Arsitek yang dihasilkan kebanyakan menjadi arsitek yang karyanya
bagus di atas kertas tetapi tidak selalu baik bila dibangun.

2. Sekolah Arsitektur Pola Bauhaus

• Bauhaus adalah nama sekolah arsitektur Jerman yang merombak pola mengajar
dan latihan cara lama. Sekolah arsitektur ini menekankan konsep
fungsional dan kejujuran ekspresi struktur. Siswa dibatasi untuk tidak
merancang sampai mereka terbiasa dengan bahan dan macam konstruksi
tertentu. Timbul juga pengkajian perilaku manusia sebagai dasar
untuk memulai pendidikan arsitektur.

Bias yang terjadi : dasar teori dan sistem dijadikan kepercayaan yang berlebihan dan
guru-guru dianggap 'dewa'.

3. Sekolah Arsitektur yang Berorientasi Multidisiplin

• Berangkat dari pemikiran arsitektur adalah bagian dari proses sosiologi


kemanusiaan, seiring dengan perencanaan ekonomi, lingkungan dan kota.
Perencanaan bangunan harus selalu memperhatikan hubungan dengan
masyarakat secara menyeluruh. Pola pendidikannya menekankan pada
penelitian mengenai perubahan yang terjadi dan pengumpulan data
kemasyarakatan yang lengkap sebagai dasar dalam merancang.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 20


Bias yang terjadi : siswa banyak belajar mengenai penyusunan laporan statistik,
tetapi kurang mampu dalam perancangan arsitektur

Teori dalam Arsitektur

 Teori dalam arsitektur adalah ungkapan umum tentang apakah arsitektur itu,
apa yang harus dicapai dengan arsitektur, dan bagaimana cara yang paling baik
untuk merancang ( Wayne. O. Attoe, 1979 ).

Gambar 4.2

Teori Arsitektur : Apa Arsitektur itu? & Perancangan Arsitektur

 Teori berguna bagi arsitek dalam berbagai tahapan proses berkarya. Salah satu
contoh bila seorang arsitek dihadapkan pada beberapa kemungkinan
pilihan keputusan rancangan, suatu teori arsitektur dapat membantu
memutuskannya.

Gambar 4.3

Teori Arsitektur : Arsitektur sebagai proses berkarya & pemecahan masalah

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 21


 Teori dalam arsitektur mengemukakan arah tetapi tidak
menjamin hasil. Teori dalam arsitektur adalah hipotesis, harapan dan
dugaan tentang apa yang terjadi bila semua unsur yang membentuk suatu
bangunan dikumpulkan dalam suatu cara, tempat dan waktu
tertentu.

Gambar 4.4

Teori Arsitektur : Arsitektur menentukan arah, tidak menentukan hasil

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 22


4.2 Penggunaan Teknologi dalam Arsitektur

Dalam proses penciptaannya arsitektur meramu unsur-unsur seni, sains/teknologi,


manusia, material, politik dan uang. ( Mario salvadori, 1971 )

Dalam bidang teknologi arsitektur, terdapat berbagai jenis teknologi yang dapat
membantu dalam perancangan, pelaksanaan & desain, sehingga produk arsitektur
lebih beragam. Jenis- jenis teknologi dalam Arsitektur dijelaskan sebagai berikut :

1. Teknologi Material

 Semakin maju teknik pengolahan bahan, teknik perlakuan bahan serta


penemuan material- material baru sangat berpengaruh pada proses dan produk
karya arsitektur.

 Macam Bahan Bangunan menurut penggunaannya :

1. Bahan Bangunan Utama (Kayu, Beton & Baja)

2. Bahan Bangunan Pengikat (semen, cat, aspal, baut, paku dll)

3. Bahan Bangunan Pendukung (krikil, batu bata, plat seng dll)

 Contoh Bahan Dasar Material Bangunan :

1. Batuan (Granit, Marmer, Batu alam, Basecoarse, Beton dll)

2. Kayu (Multiplek, Kayu solid, Papan partikel)

3. Besi, Baja & Logam (Besi tulangan, Struktur Baja, Zyncalum)

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 23


Gambar 4.5

Pemakaian teknologi material pada bangunan : Dinding Beton HCWP, Alcopanel & Atap Zincalum

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 24


2. Teknologi Struktur dan Rekayasa Perhitungannya

 Dengan ditemukannya pendekatan - pendekatan matematis baru


dalam perhitungan kekuatan bahan dan sistem struktur, hasil karya arsitektur
menjadi semakin beragam dan pemanfaatan bahan secara lebih efisien.
Teknologi struktur ini memiliki keterkaitan timbal balik dengan teknologi
material.

Gambar 4.6

Opera House - Australi, merupakan salah satu teknologi struktur cangkang

3. Teknologi Peralatan dan Mesin

 Dengan ditemukannya teknologi transportasi vertikal, teknologi


penghawaan serta mesinmesin utilitas lainnya, memungkinkan diciptakannya
karya-karya arsitektur yang kompleks maupun gedung-gedung pencakar langit.

 Ditemukan pula software komputer untuk perhitungan strurktur, utilitas yang


sangat membantu untuk menghitung, dan mengambil keputusan
perencanaan sekompleks apapun secara cepat.

Gambar 4.7

Lift & Tower Crane merupakan beberapa bentuk teknologi peralatan

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 25


Gambar 4.8

Komputer & Software Bidang Arsitektur

4. Teknologi Pelaksanaan

 Dengan berkembangnya sistem rekayasa konstruksi, memungkinkan


pembangunan pencakar langit secara cepat, pemanfaatan ruang-ruang bawah
tanah secara efektif.

Gambar 4.9

Pelaksanaan Wallsheet sebagai teknologi pelaksanaan proyek Arsitektur

4.3 Seni dalam Arsitektur

Pengertian Arsitektur

Seni dalam arti yang paling dasar berarti suatu kemahiran atau kemampuan. Batasan
ini memang benar untuk kata asalnya ars (Latin) diturunkan dari kata, “bisa”.

Sesuatu kegiatan yang dirancang untuk mengubah bahan alamiah menjadi


benda-benda yang berguna atau indah atau pun kedua-duanya adalah seni. Hasil
dari intervensi tangan dan ruh manusia yang teratur ini adalah sebuah karya seni.

Dalam arti yang seluas-luasnya, seni meliputi setiap benda yang dibuat oleh manusia
untuk dilawankan dengan benda-benda dari alam.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 26


seorang arsitek Herman Sorgel mengatakan, bahwa arsitektur beda dengan seni
yang lain, kemudian mencoba memberikan rumusan dan batasan sebagai berikut:

1. Seni lukis adalah, seni bidang, berarti menggunakan dua dimensional.

2. Seni patung (sculpture) adalah, seni ruang, tetapi hanya menggunakan tiga
dimensi dan tidak menekankan ruang (concaf).

3. Arsitektur adalah, seni ruang tiga dimensi, tetapi menggunakan


space dan meneknkan ruang (concaf).

Selama ini antara seni dan arsitektur senantiasa memiliki perbedaan yang sangat
mendasar, dimana karya seni merupakan sebuah objek yang tidak
memiliki fungsi pakai, sedangan arsitektur merupakan disiplin ilmu
yang memiliki banyak aturan. Arsitektur selalu memiliki koteks fungsi dan
tempat. Uraian ini mengangkat isu Architectural Design, yang mengeksplor
keterkaitan dan bagaimana perkembangan sejarah pembauran antara karya seni
dengan karya arsitektur, serta menguraikan batas-batas perbedaan tersebut.

Seorang enginer secara umum tertarik pada aspek teknik, normativ dan
memperhatikan aspk- aspek struktur dari konstruksi, sedangkan arsitek lebih
memperhatikan pada estetika dan fungsi serta struktur.

Pendidikan arsitektur sering disatukan dengan pendidikan seni rupa. Karya-karya


arsitektur masa lampau dan arsitektur tradisional di mana saja menunjukkan kaitan
yang sangat erat dengan seni pahat, seni dekoratif dan seni lukis.

Selain itu kualitas estetis pada cabang seni tersebut seperti skala, ritme, proporsi,
simetri dan sebagainya kita jumpai pula analoginya dengan arsitektur seni dalam
Arsitektur

Arsitektur memang suatu seni, tetapi berbeda dengan seni lukis atau seni pahat. Arsitektur
sangat terikat dengan berbagai persyaratan fungsional, sosial, iklim dan sebagainya.

Kepekaan estetis perlu bagi calon arsitek, tetapi selalu harus diimbangi dengan kepekaan

sosial dan pengembangan rasio.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 27


BAB V

PROSES, PERENCANAAN & PERANCANGAN ARSITEKTUR

5.1 Proses dalam Arsitektur

Arsitektur merupakan satu kesatuan antara masukan - proses - produk yang


mendukung dalam perancangan Arsitektur

Masukan

1. Elemen-elemen lingkungan mencakup :

• fisik, sosial, budaya & perilaku

2. Persyaratan kebutuhan :

• fungsi (kegunaan)

• proteksi (keselamatan, keamanan, kenyamanan)

• estetika (keindahan, citra, ekspresi & persepsi) Proses

Merupakan usaha melakukan sintesa permasalahan kebutuhan manusia dalam hal


pemenuhan kebutuhan lingkungan binaan melalui tahapan uraian di bawah ini,
dengan menggunakan logika ilmiah yang sistematis

1. Perencanaan

2. Perancangan

3. Penggubahan

4. Penciptaan

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 28


Produk

Produk berupa lingkungan binaan yaitu segala sesuatu yang berwujud fisik sebagai
wadah dan fasilitas kegiatan manusia yang merupakan buatan atau hasil tatanan
manusia dari yang terkecil hingga skala besar, berupa :

1. elemen bangunan, (Gapura, Pagar, Bak sampah, dll)

2. bangunan, (Rumah sakit, bangunan kantor, tempat ibadah)

3. kawasan bangunan, (Perumahan, Komplek perkantoran, Plaza)

4. lingkungan kota (Tata kota jakarta, Tata kota semarang dll)

Produk arsitektur, harus memenuhi kaidah-kaidah :

1. pemenuhan kebutuhan

2. memiliki citra dan guna

3. Indah

3. Merefleksikan kondisi ekonomi, politik, perilaku & budaya

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 29


ELEMEN BANGUNAN

BANGUNAN

BANGUNAN

KAWASAN KOTA

Gambar 5.1

Berbagai hasil/produk bidang Arsitek

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 30


5.2 Perencanaan Arsitektur

Pengertian Perencanaan

• Adalah upaya menyatakan masalah umum pemberi tugas (klien) menjadi sejumlah
masalah standar yang lebih kecil yang telah diketahui pemecahannya atau yang
mudah dipecahkan (JW. Wade)

• Perencanaan adalah sebuah proses untuk menetapkan tindakan yang tepat di


masa depan melalui pilihan-pilihan yang sistematik (Paul Davidov, 1982).

Perencanaan merupakan suatu proses yang meliputi kegiatan-kegiatan:

1. Mengidentifikasi, Menentukan komponen-komponen yang menunjang


terhadap objek, yang merupakan kompleksitas fakta-fakta yang memiliki
kontribusi terhadap kesatuan pembangunan.

2. Mengadakan studi, Mencari hubungan-hubungan dari faktorfaktor terkait, yang


memiliki pengaruh spesifik.

3. Mendeterminasi, Menentukan setepat mungkin faktor-faktor yang


dominan dengan memperhatikan kekhususan dari unit perubahan yang spesifik
yang memberikan perubahan terhadap faktor lain.

4. Memprediksi, Mengadakan ramalan bagaimana suatu faktor akan


berubah sehingga mencapai keadaan lebih baik di masa depan.

5. Melakukan Tindakan, Berdasarkan prediksi di atas, melakukan tindakan


terstruktur untuk mencapai tujuan pembangunan. (William L. Lassey, 1977).

Klasifikasi Perencanaan

•Theories in Planning. Mencakup perencanaan berkaitan dengan substansi (objek).

•Theories of Planning. Berkaitan dengan prosedur perencanaan (metode).

•Theories for Planning. Mencakup teori-teori sosial yang menjelaskan bagaimana


seharusnya masyarakat dan perencanaan di masa depan (tujuan)

Shean Mc. Connell (1991).

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 31


Perencanaan berdasarkan dimensi waktu :

• Jangka panjang

• Jangka menengah

• Jangka pendek

Perencanaan berdasarkan metode:

• Top Down Planning. Disusun secara menyeluruh kemudian dirinci kepada tingkat
yang lebih rendah.

• Bottom Up Planning. Disusun mulai dari bawah kemudian dirangkum dalam


tingkat tertentu.

5.3 Perancangan Arsitektur

Menurut bahas inggris, Perancangan = “Design”

Memikirkan, menggambar rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang


baru Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada
menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi
masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan
pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata lain adalah pemograman,
penyusunan rancangan, dan pelaksanaan rancangan (John Wade, 1997).

1. mengidentifikasi masalah-masalah, 1. Pemrograman

2. mengidentifikasi metoda pemecahan masalah 2. Penyusunan rancangan

3. pelaksanaan pemecahan masalah 3. Pelaksanaan rancangan.

Diagram 5.1

Proses Perancangan Arsitektur

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 32


5.3.1 Pengertian Perancangan menurut tokoh Arsitektur

• Perancangan merupakan upaya untuk menemukan komponen fisik


yang tepat dari sebuah struktur fisik (Christopher Alexander, 1983).

• Perancangan merupakan sasaran yang dikendalikan dari aktivitas pemecahan


masalah (L. Bruce Archer, 1985).

• Perancangan merupakan proses penarikan keputusan dari ketidakpastian yang


tampak, dengan tindakan-tindakan yang tegas bagi kekeliruan yang terjadi (M.
Asimow, 1982).

• Perancangan merupakan proses simulasi dari apa yang ingin dibuat


sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita
merasa puas dengan hasil akhirnya (P.J. Booker, 1984).

• Perancangan merupakan kesimpulan yang optimal dari sejumlah


kebutuhan dari seperangkat keadaan tertentu (E. Marchet, 1987).

• Perancangan merupakan lompatan kreatif dari fakta-fakta masa


kini menuju kemunghkinan di masa datang (JK. Page, 1986).

• Perancangan merupakan aktivitas kreatif, melibatkan proses untuk membawa


kepada sesuatu yang baru dan bermanfaat yang sebelumnya tidak ada (JB. Reswick,
1985).

• Perancangan mempunyai makna memulai perubahan dalam


benda-benda buatan manusia (J.C. Jones, 1990).

5.3.2 Proses Perancangan Arsitektur

• PERMULAAN

Proses perumusan permasalahan yang harus dipecahkan. Biasanya


seorang klien menyodorkan maslah kepada seorang arsitek.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 33


Aspek dari langkah permulaan melibatkan peranan imajinasi &
aspirasi, sehingga mampu mengungkapkan permasalahan umum,
membimbing masyarajat dan memberikan pemecahan masalahnya.

• PERSIAPAN

meliputi kumpulan analisis informasi tentang permasalahan yang harus dipecahkan.


Tahap persiapan meliputi kumpulan dan analisis informasi tentang suatu proyek
khusus secara sistematik. aktivitas ini disebut "penyusunan program".

pengumpulan data-data dasar mengenai tampak dan data wilayah.

Produk tahap persiapan : daftar kriteria yang menggambarkan


karakteristik yang diinginkan dari sebuah pemecahan arsitektur

• PENGAJUAN USUL

Proses pembuatan perancangan usulan sebenarnya disebut sbg sintesis

Yaitu usulan-usulan yang harus menggabungkan bersama dengan


serangkaian pertimbangan dari konteksnya (sos-eko-fisik),program, tapak,klien,
teknologi baru, estetik

• EVALUASI

Memusatkan pada evaluasi usul-usul alternatif oleh perancang, yang ditinjau oleh
klien, badan pengawas, para pemakai bangunan tsb.

• TINDAKAN

Meliputi aktivitas-aktivitas yang dihubungkan dengan persiapan dan


pelaksanaan sebuah proyek. Dokumen yang dihasilkan untuk pelaksanaan berupa
gambar-gambar kerja dan uraian tertulis

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 34


5.3.3 Proses Perancangan Arsitektur dalam Bidang Profesi

• Rancangan Skematik, Citra umum bangunan, ukuran, sirkulasi

a. bertujuan untuk menetapkan karakteristik umum suatu rancangan


bangunan sehingga dapat mengidentifikasi pokok persoalan yang penting
untuk membuat keputusan awal sbg dasar bagi tahap berikutnya

b. sebagai pertimbangan untuk persyaratan dasar, pengaturan tapak, dan perkiraan


biaya

c. Rancangan skematik dapat disajikan berupa gambar-gambar sketsa


ide berupa laporan sederhana, presentasi awal dan visual dramatisir

Gambar 5.2

Rancangan Skematik

• Dokumen Konstruksi, Gambar kerja, spesifikasi, prosedur kerja

a. bertujuan untuk memperlihatkan dengan jelas dan ringkas informasi agar


kontraktor dapat membuat penawaran proyek pembangunan tsb

b. menghasilkan gambar kerja dan syarat tertulis dalam daftar spesifikasi

c. gambar memperlihatkan lokasi dan kuantitas, spesifikasi mengidentifikasi mutu


dan prosedur yang dianjurkan

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 35


Gambar 5.3 Dokumen Konstruksi

• Pengembangan Rancangan, Uraian lebih rinci, denah, tampak, potongan

a. Dilakukan setelah rancangan skematis disetujui

b. bertujuan untuk menguraikan sifat rinci dan maksud keseluruhan proyek

c. dokumen yang dihasilkan berupa denah tampak, denah lantai, tampak dan
potongan dengan catatan yang menguraikan bahan penting

d. Pada tahap ini klien sering terlibat dalam serangkaian pembahasan


untuk pengambilan keputusan meliputi kemungkinan biaya, perwajahan,
mutu dan penampilan

Gambar 5.4

Pengembangan Rancangan

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 36


• Penawaran / Perundingan, Fasilitator perundingan

a. Arsitek dapat berperan dalam hal fasilitator yang memudahkan jalan perundingan antara
kontraktor dan owner

b. pada tahap ini dokumen konstruksi berupa daftar penawaran diajukan kontraktor

c. beberapa kontraktor umum mungkin mengajukan tawaran atas kontrak atau pemilik

mengajukan kontrak langsung

Gambar 5.5

Penawaran/Perundingan

• Tata Laksana Proyek

a. Arsitek bertanggung jawab pada supervisi aspek konstruksi, yang


menjamin bangunan akan dibuat sesuai gambar dan speknya.

b. arsitek sebagai agen klien dan menafsirkan serta mensupervisi korespondensi antara pemiliki dan
pembangun.

c. arsitek menafsirkan dokumen serta membuat keputusan dan perubahan yang


diperlukan dalam setiap proyek pembangunan

Gambar 5.6

Tata Laksana Proyek

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 37


BAB VI

ARSITEKTUR DALAM KOTEKS PEMBANGUNAN

6.1 Keterkaitan Arsitektur dan Proyek Pembangunan

(Ikatan Arsitektur Indonesia)

Arsitek adalah perorangan atau badan usaha yang dengan mempergunakan


keahliannya dan berdasarkan suatu pemberian tugas mengerjakan perencanaan,
perancangan dan pengawasan pembangunan, memberikan nasihat atau jasa-jasa
lain yang berhubungan dengan perancangan dan pengawasan gedung, tata ruang
dalam, pertamanan, perancangan kota, pembagian kota dan jalan-jalan dan
jembatan

(David A. Hill)

Peran arsitek adalah menginterpretasikan kebutuhan klien melalui rancangan yang


memenuhi persyaratan dan cocok dengan anggaran yang disediakan, dan
dalam kondisi normal memonitor/mengawasi kemajuan pekerjaan
pembangunan dari awal hingga akhir

Arsitek bertugas menjelaskan, mengarahkan dan memberi saran


kepada klien tentang permasalahan/pemecahan permasalahan berkaitan
dengan proyeknya

(Soewondo B Soetedjo)

Arsitek memperoleh data dari pemberi tugas melalui suatu proses, serta mencari
data dari pihak lain, kemudian memprosesnya secara sistematis untuk mewujudkan
desain fasilitas yang dibutuhkan

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 38


6.2 Proyek Konstruksi

Proyek adalah kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya yang terhimpun
dalam suatu wadah (organisasi) tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk
melakukan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk mencapai sasaran
tertentu

Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik
awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat
lintas fungsi organisasi sehingga membutuhkan berbagai keahlian (skills) dari
berbagai profesi dan organisasi. Proyek adalah aktivitas sementara dari
personil, material, serta sarana untuk menjadikan / mewujudkan
sasaran-sasaran (goals) proyek dalam kurun waktu tertentu yang kemudian berakhir
(PT. PP, 2003).

Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan tertentu (bangunan / konstruksi) dalam batasan waktu, biaya dan
mutu tertentu.

Gambar 6.1 Proyek Pembangunan

6.3 Jenis-jenis Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua jenis kelompok bangunan yaitu :

1. Bangunan gedung

Contoh Bangunan Gedung : rumah, kantor, pabrik dan lain-lain

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 39


Adapun ciri-ciri dari kelompok banguanan ini adalah :

 Proyek konstruksi menghasilkan tempat orang bekerja atau tinggal.

 Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relatif tidak terlalu luas


dan kondisi pondasi umumnya sudah diketahui.

 Dibutuhkan manajemen terutama untuk progressing pekerjaan.

2. Bangunan sipil

Contoh Salah Satu Bangunan Sipil : jalan, jembatan, bendungan dan infrastruktur
lainnya

Ciri-ciri dari kelompok bangunan ini adalah :

 Proyek konstruksi dilaksanakan untuk mengendalikan alam agar berguna bagi


kepentingan manusia.

 Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang luas atau panjang dan kondisi pondasi
sangat berbeda satu sama lain dalam suatu proyek.

 Manajemen dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan

Gambar 6.2

Bangunan Gedung (kiri), Bangunan Sipil (kanan)

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 40


Rangkaian Kegiatan Proyek Konstruksi

Diagram 6.1

Rangkaian Kegiatan Proyek Konstruksi

6.4 Pihak- pihak yang Terlibat dalam proyek

proyek konstruksi tidak dapat terpisahkan dengan pihak-pihak yang terlibat


didalamnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara umum pihak-pihak
yang terlibat dalam proyek konstruksi antara lain :

1. Pemilik proyek (Owner)

Merupakan pihak yang terlibat dalam penyusunan suatu proyek konstruksi,


terutama dalam menentukan lokasi proyek, menetapkan desain, dan menyediakan
modal. Sebagian pemilik proyek ikut mengawasi berlangsungnya proses konstruksi
dan mengoperasikan bangunan yang telah selesai.

2. Konsultan (consultant)

Merupakan pihak yang ditentukan oleh pemilik proyek untuk


membantu didalam merencanakan atau mendesain bangunan, melakukan
studi kelayakan, mengawasi berlangsungnya proses konstruksi, atau bahkan
mengatur pelaksanaan proyek konstruksi.

3. Kontraktor (contractor)

Merupakan pihak yang ditetapkan oleh pemilik proyek untuk mengatur pelaksanaan
kegiatan konstruksi dang mengolah sumber daya berupa bahan, peralatan, tenaga
kerja, metode dan modal, sehingga menghasilkan produk akhir berupa konstruksi.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 41


4. Subkontraktor (subcontractor)

Merupakan pihak yang dalam pelaksanaannya membantu kontraktor


untuk menyelesaikan sebagian pekerjaanya dan supplier untuk memasok
material yang dibutuhkan oleh proyek konstruksi.

5. Tenaga Kerja (employee)

Merupakan pihak yang berada dibawah tanggung jawab kontraktor atau


subkontraktor untuk melaksanakan kegiatan konstruksi dilapangan dengan keahlian
atau keterampilan tertentu, baik secara individu maupun kelompok yang
dikoordinasikan oleh mandor.

6. Supplier

Merupakan pihak yang terkait dalam pengadaan material konstruksi.

7. Pemerintah (goverment)

Merupakan pihak sebagai pembuat kebijakan didalam mengatur perangkat


peraturan yang terkait dengan pelaksanaan konstruksi.

8. Bank

Merupakan institusi yang dapat menyediakan sumber keuangan atau sumber


pinjaman yang membantu pendanaan proyek.

9. Security (keamanan)

Merupakan suatu pihak yang dapat memberikan jaminan selama proses proyek
konstruksi.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 42


6.5 Tugas dan Wewenang Komponen Proyek

1. Pemilik proyek (Owner)

Tugas dan wewenang pemilik proyek adalah :

a. Menyediakan lokasi pembangunan

b. Menyediakan biaya pelaksanaan

c. Mengadakan pelelangan

d. Mengeluarkan Surat Perintah Kerja

e. Mengawasi langsung pelaksanaan proyek

f. Melakukan pembayaran proyek sesuai progres kemajuan pekerjaan

Gambar 6.3 Pemilik proyek (Owner)

2. Konsultan Perencana (consultant)

Adapun tugas dan wewenang konsultan perencana adalah :

a. Persiapan perancangan, meliputi pengumpulan data dan informasi lapangan,


membuat interpretasi secara garis besar terhadap pedoman persyaratan
(term of reference). Konsultan dengan pemerintah kota setempat mengenai
perizinan bangunan.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 43


b. Penyusunan pra rancangan, meliputi membuat rancangan tampak, perancangan
dan perkiraan biaya, mengurus sampai mendapatkan izin pendahuluan
atau izin prinsip (advice planning) dari pemerintah kota setempat.

c. Penyususnan rancangan pelaksanaan, meliputi membuat perancangan arsitektur


berikut uraian teknis dan visualisasi dua atau tiga dimensi bila diperlukan, membuat
rancangan utilitas beserta uraian dan perhitungan strukturnya.

d. Penyusun rencana detail, meliputi membuat gambar detail, rencana kerja dan
syarat- syarat, membuat rincian volume pekerjaan dan rancangan anggaran biaya
pekerjaan konstruksi (melaksanaka value enginering sebagai motede
penyusunan program rancangan).

e. Persiapan pelelangan, meliputi membantu pimpinan proyek dalam


mempersiapkan dokumen pelelangan, membantu panitia pelelangan
dalam menyusun program pelelangan dan melaksanakan pelelangan.

f. Membantu pelelangan, meliputi membantu panitia lelang yaitu memberikan


penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan termasuk dalam menyusun berita
acara penjelasan pekerjaan, membantu panitia lelang dalam melaksanakan
evaluasi penawaran, menyusun kembali pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas
yang sama bila terjadi pelaksanaan pelelangan ulang, serta menyusun dokumen
pelaksaan.

g. Pengawasan berkala meliputi memeriksa pelaksanaan pekerjaan


secara berkala, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa pekerjaan konstruksi, menyusun laporan akhir
perancangan.

h. Menyusun petunjuk-petunjuk penggunaan dan perawatan bangunan.

Gambar 6.4 Konsultan Perencana (consultant)

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 44


3. Konsultan Pengawas (manajemen konstruksi)

Adapun tugas dan wewenang konsultan pengawas adalah :

a. Sebagai wakil pemberi tugas dilapangan

Selama masa pelaksanaan kontrak sampai pembayaran terakhir dilaksanakan, dia


berhak melakukan tindakan-tindakan atas nama pemilik memberikan ketentuan lain
secara tertulis. Segala instruksi dari pemberi tugas kepada pemborong hanya
dilakukan melalui konsultan pengawas atau manajemen konstruksi dan konsultan
pengawas wajib memberikan saran- saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada
pemilik.

b. Administrasi umum

Konsultan pengawas atau manajemen konstruksi berkewajiban


menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak
rumah hingga tahap pelaksanaan seslesai.

c. Pengawas pelaksanaan

Konsultan pengawas atau manajemen konstruksi menempatkan minimal empat


orang atau lebih.

pengawas lapangan berkewajiban mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari


segi kualitas dan kuantitas serta laju pencapaian volume, serta kewajiban untuk
mengawasi pekerja serta produknya, mengawasi ketepatan waktu dan biaya
pekerjaan konstruksi. Pengawas lapangan berhak untuk setiap saat memeriksa
seluruh proyek dan tempat proyek ditempat lain selama masa pelaksanaan, tanpa
mengganggu jalannya pekerjaan.

d. Interpretasi keputusan

Apabila terdapat keragu-raguan dalam dokumen pelaksanaan baik pemberi tugas


maupun kontraktor maka konsultan pengawas lapangan berhak
memberikan interpretasi dan keputusan pengawas lapangan harus
konsisiten dengan isi dan maksud dokumen pelaksanaan.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 45


e. Pemeriksaan dan koreksi gambar-gambar

Pengawas lapangan wajib memberikan gambar-gambar pelaksanaan dan


contoh-contoh pekerjaan perlu dipersiapkan oleh pemborong, dan akan
memberikan penjelasan yang dibutuhkan oleh pemborong serta memecahkan
persoalan-persoalan yang terjadi selama pekerjaan kontruksi berlangsung.

Pengawas lapangan berhak melakukan perubahan-perubahan serta penyesuaian


yang perlu atas pekerjaan dan menertibkan berita acara perubahan.

f. Rapat-rapat lapangan

Konsultan pengawas berkewajiban mengadakan rapat-rapat lapangan secara berkala


dan membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan dengan
memasukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong serta membuat gambar-gambar
yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan yang dibuat oleh kontraktor dan
disetujui oleh konsultan pengawas.

g. Kelalaian pemborong

Konsultan pengawas bertanggungjawab atas kelalaian pemborong atau


pegawai-pegawai pemborong yang berpengaharuh langsung terhadap
jalannya proyek. Kelalaian ini sepenuhnya adalah tanggungjawab pemborong.

h. Penolakan hasil pekerjaan pemborong

Pengawas lapangna berhak menolak pekerjaan yang dinilainya tidak


sesuai dengan dokumen pekerjaan. Bila perlu pengawas lapangan berhak
melakukan pemeriksaan khusus tes-tes seperlunya dengan mengabaikan bahwa
pekerjaan sudah dibuat atau belum.

i. Berita acara pembayaran

Konsultan pengawas berhak melakukan pemeriksaan dan wajib


menyusun daftar-daftar kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan pada masa
waktu pelaksanaan dan menentukan waktu serah terima pertama.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 46


Pekerjaan dapat dilakukan dan mengawasi pelaksanaan pemeliharaan
serta menerima surat- surat jaminan dari pemborong yang ditentukan dalam
dokumen pelaksanaan dan menertibkan berita acara pembayaran dari pemborong
maka konsultan manajemen konstrusi menerbitkan berita acara pembayaran yang
menyebutkan jumlah yang berhak diterima pemborong.

j. Penyelesaian perselisihan

Segala klaim atau segala persoalan mengenai jalannya pelaksanaan


menurut dokumen pelaksanaan, akan diselenggarakan oleh dan melalui konsultan
pengawas atau manajemen konstruksi. Apabila keputusan tertulis konsultan
pengawas menyatakan bahwa keputusan adalah final dapat dimintakan himbauan,
maka permintaan arbitrase tidak dapat diajukan setelah sepuluh hari sesudah kedua
pihak mengetahui keputusan tersebut.

k. Pemutusan hubungan kerja

Apabila pemberi tugas memutuskan hubungan kerja dengan konsultan pengawas


maka pemilik akan menunjuk konsultan pengawas pengganti yang kemudian akan
memiliki status dan hak serta kewajiban yang sama dengan konsultan pengawas
sebelumnya

Gambar 6.5

Konsultan Pengawas (manajemen konstruksi) .

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 47


4. Kontraktor

Adapun tugas dan wewenang kontraktor adalah :

a. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pembangunan sesuai dengan RKS


dan gambar bestek.

b. Menyediakan tenaga ahli sebagai tenaga pelaksana dilapangan.

c. Menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

d. Membuat rencana kerja (time schedule), man power dan jadwal pengadaan
bahan yang disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.

e. Menyediakan bahan dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan.

f. Memberikan laporan harian, mingguan dan bulanan yang


menjelaskan kemajuan pekerjaan, situasi pekerjaan dan lainnya yang dirasa perlu.

g. Bertanggung jawab atas perawatan, pengawasan dan penjagaan keamanan


fisik selama dalam hubungan pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan.

h. Bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menyempurnakan bagian pekerjaan


yang kurang memenuhi syarat yang diinginkan pemilik selama masih
dalam proses perawatan.

i. Mengajukan tambahan biaya sesuai dengan besarnya pekerjaan


tambahan kepada pemilik setelah mendapatkan persetujuan konsultan MK.

6.6 Diagram Komunikasi antar pelaku utama Proyek

1. PERANCANG & PERANCANG

PEMBAHASAN

 Berbagi pengetahuan

 Penyetaraan visi

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 48


PERANCANG PERANCANG

Diagram 6.2

Komunikasi Perancang & Perancang

2. PERANCANG & OWNER

PEMBAHASAN

 Persetujuan fasilitas / grafis

 Komunikasi tentang biaya, jadwal, perawatan dll

PERANCANG OWNER

Diagram 6.3

Komunikasi Perancang & Owner

3. PERANCANG & KONTRAKTOR

PEMBAHASAN

 Komunikasi tentang gambar dan penjelasan lain

 Melayani kepentingan klien

 Jontrol penghematan biaya

 Mengendalikan jadwal

 Pengorganisasian / pengarahan pekerjaan

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 49


BAB VII

TEKNOLOGI KOMPUTER DALAM ARSITEKTUR

7.1 Teknologi Komputer

Teknologi komputer teraplikasi dalam semua bidang kehidupan


manusia. Pada prinsipnya komputer digunakan untuk mengolah data hingga
menghasilkan informasi yang dibutuhkan Bagian Sistem Komputer

1. Hardware atau perangkat keras, merupakan seperangkat komponen yang


berfungsi untuk mengoperasikan proses pengolahan data. Personal Komputer (PC)
dan Laptop merupakan jenis yang paling umum digunakan.

2. Software atau perangkat lunak, merupakan program yang berisi instruksi untuk
mengolah data. Perkembangan program pada saat ini telah berkembang dengan
pesat untuk semua bidang kehidupan.

3. Brainware atau pengguna, merupakan orang yang mengoperasikan


dan menjalankan program komputer tersebut.

Dalam bidang teknik bangunan teknologi komputer memegang peranan


penting baik pada aspek pelaksanaan, penelitian, maupun pendidikan.
Program-program aplikasi komputer berkembang dengan cepat.

Kategori Pemakaian Aplikasi Komputer Pada Bidang Arsitektur

1. Kategori pertama adalah : komponen program utama seperti


manajemen database, gambar, permodelan geometri yang biasa digunakan oleh
para programer atau pembuat program,

2. kategori kedua adalah program aplikasi pendukung yang biasa digunakan oleh
umum (non- programer) seperti misalnya pengolahan data, pengolahan kata dan
lain-lain.

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 50


7.2 Jenis Aplikasi Komputer

Jenis Aplikasi Komputer dilihat dari penggunaannya

1. Pengolahan data (data capture)

2. Desain konseptual (conceptual design)

3. Desain detail (detail design)

4. Interpertasi model dan pemodelan (modeling and model interpretation)

5. Analisa (analysis)

6. Evaluasi kinerja (performance evaluation)

7. Mendesain ulang dan optimasi (redesign and optimization)

8. Gabungan dengan disiplin ilmu lain (integration with other disciplines)

9. Pembuatan dokumen (preparation of design document)

Contoh penggunaan aplikasi Komputer di bidang Arsitektur & Sipil

1. Administrasi proyek: MS Office (Word, Excel, Power Point)

2. Manajemen proyek: MS Project, Primavera

3. Program analisis struktur: SAP 2000, STAAD Pro

4. Desain dan penggambaran: Autocad, Architectural Desktop, Archicad,


Autodesk Building Revit, 3D Home Designer,

6.3 Aplikasi AUTO Cad

Dalam komunikasi visual pada perancangan arsitektur, diperlukan


kecepatan penyajian informasi rancangan dan akurasi informasi rancangan Piranti
bantu Computer Aided Design (CAD).

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 51


Manfaat Penggunaan Komputer/ AutoCAD dalam bidang Arsitektur

1. Menghemat waktu

2. Memungkinkan menjelajahi semua akternatif perancangan yang lebih tinggi

3. Efisien, tak terbatas, ekonomis, terkendali

4. Mengurangi kesalahan dan kelalaian

5. Meluaskan pemberian jasa

6. Mendorong pendekatan yang lebih teratur pada perolehan data dan metode
perancangan

NO JENIS KEGIATAN CAD MANUAL

1 SKETSA IDE LAMBAT CEPAT

2 PENGGAMBARAN CEPAT,AKURAT LAMBAT

3 UKURAN SKALA AKURAT LAMA

4 MODIFIKASI GAMBAR CEPAT, BANYAK LAMBAT,PERLU


PILIHAN GAMBAR ULANG

5 PRODUKSI GAMBAR CEPAT LAMBAT

6 PRESENTASI GAMBAR BANYAK PILIHAN PILIHAN TERBATAS

Tabel 7.1

Perbandingan Penggambaran dengan bantuan CAD dan manual

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 52


DAFTAR PUSTAKA

Snyder, James c, Anthony J. Pengantar Arsitektur. Airlangga,1991

Ven, Cornelis van de. Ruang Dalam Arsitektur. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama,
1991

David, Tutt, Adler and Patricia. New Metric Handbook. Architectural Press, London,
1979

DK. Ching, Francis, Arsitektur : Bentuk,Ruang dan Susunannya, Diterjemahkan oleh Ir.
Paulus Hanoto Adjie, PT. Gelora Aksara Pratama.

Neufert, Erns. Architect’s Data,. Corby Lockwood Staples, London, 1980

MAKALAH PENGANTAR ARSITEKTUR - KELOMPOK 6 53

Anda mungkin juga menyukai