Angket GAYA BELAJAR
Angket GAYA BELAJAR
Home
BUKU TAMU
It’s about me
KTP S2 UNNES NEWS
MATERI KELAS X
MATERI KELAS XI
MATERI KELAS XII
Yuk…Renungkan…
Sama halnya dengan keunikan tiap individu, tiap orang memiliki gaya belajar sendiri.
Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak dari satu keluarga, seperti beda dengan kakak, adik atau
saudara kembar sekalipun.
Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas, ada siswa yang begitu tekun menyimak meski
guru menyampaikan materi pelajaran tak ubahnya seperti ceramah selama berjam-jam. Ada yang
terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu, meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan
kecil di bukunya. Namun jangan ditanya berapa banyak siswa yang merasa bosan dengan
pendekatan belajar yang menempatkan siswa sebagai pendengar setia. Secara keseluruhan, ada
siswa yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek. Siswa seperti ini lebih suka
berkutat di laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar
penjelasan si guru. Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikuti pelajaran yang
disertai berbagai aspek gerak. Contohnya, guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil
sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan.
Tidak hanya itu. Ada siswa yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya
bisa konsentrasi belajar. Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terbuka pikirannya bila
belajar sambil mendengarkan musik, entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar.
Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelajaran menjadi komik atau
corat-coret yang gampang “dibaca”.
Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu agar yang
bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya dan memberi hasil optimal.
Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh guru yang berbeda dengan karakter
mengajar yang berbeda pula. Itulah mengapa, guru perlu turun tangan mengamati gaya belajar
masing-masing siswa. Dengan memahami hal itu, sebetulnya guru sudah memberi kontribusi besar
dalam keberhasilan belajar siswanya karena siswa menjadi mudah menangkap materi pelajaran.
Buktinya, ketidakpahaman guru terhadap gaya belajar siswa kerap menimbulkan kesalahpahaman.
Ada guru yang tidak senang melihat siswanya asyik bikin coretan-coretan selagi di kelas. Atau ada
juga guru yang langsung menegur siswa yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar. Padahal,
perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar. Bisa jadi, ia justru tengah
berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-coretnya tadi.
Tidak sedikit siswa yang cepat mengerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat
gambar atau ilustrasi. Nah, karena guru tidak membuatnya, maka siswalah yang tergerak
menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya. Demikian pula dengan siswa-siswa
yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas. Siswa seperti ini boleh jadi merupakan
tipe aktif yang selalu kelebihan energi. Ia menyukai aktivitas fisik dan mudah bosan pada
omongan/penjelasan panjang lebar.
1. ( … ) Saya perlu satu ilustrasi dari apa yang diajarkan supaya bisa memahaminya.
2. ( … ) Saya tertarik pada obyek yang mencolok, berwarna, dan yang merangsang mata.
3. ( … ) Saya lebih menyukai buku-buku yang menyertakan gambar atau ilustrasi.
4. ( … ) Saya terkesan sedang “melamun”, saat membayangkan apa yang sedang saya dengar.
5. ( … ) Saya mudah mengingat apabila saya bisa melihat orang yang sedang berbicara.
6. ( … ) Apa yang harus saya ingat harus saya ucapkan dulu.
7. ( … ) Saya harus membicarakan suatu masalah dengan suara keras untuk memecahkannya.
8. ( … ) Saya akan mudah menghafal dengan mengucapkannya berkali-kali.
9. ( … ) Saya mudah mengingat sesuatu apabila itu didendangkan.
10. ( … ) Saya lebih suka mendengarkan rekamannya daripada duduk dan membaca bukunya.
11. ( … ) Saya tidak bisa duduk diam berlama-lama.
12. ( … ) Saya lebih mudah belajar apablla ada keterlibatan sejumlah anggota tubuh.
13. ( … ) Saya hampir selalu melakukan gerakan tubuh.
14. ( … ) Saya lebih suka membaca buku atau mendengarkan cerita-cerita action.
Contoh Tes 2
Berilah tanda V pada jawaban yang sesuai dan jumlahkan nilainya
Jawaban
No Pertanyaan kadang-
sering kadang
jarang
TEMUAN LAIN
Biasanya tidak ada orang yang 100% berada dalam salah satu tipe itu. Biasanya orang
memiliki lebih dari 1 tipe belajar, hanya memang satu tipelah yang paling dominan. Misalnya, ada
siswa yang termasuk dalam tipe auditory dan kinesthetic.
Pertama, saat menghafal sesuatu (entah mengafal rumus atau sekadar menghafal nama
orang ketika berkenalan) siswa tersebut pasti akan bersuara. Kedua, siswa tersebut sangat
terganggu dengan suara-suara gaduh di sekitarnya, ketika sedang mencoba berkonsentrasi. Ketiga,
ketika belajar sesuatu senang mencorat-coret kertas, membuat sketsa, menulis/mengetik ringkasan.
Keempat, lebih cepat belajar sesuatu ketika sudah mempraktekkan (mencoba melakukan) sendiri apa
yang sedang dipelajari. Dua bukti pertama tadi membuktikan kalau siswa tersebut termasuk orang
dengan tipe auditory. Dua bukti terakhir meyakinkan juga bahwa dia termasuk orang dengan tipe
belajar kinesthetic. Tetapi, diantara 2 tipe tadi, terlihat lebih dominan dalam tipe auditory.
Faktanya, banyak guru yang tidak menyadari adanya beragam gaya belajar pada siswa,
sehingga mereka hanya menggunakan metode mengajar yang monoton.
Memang, sangat menyulitkan bagi guru untuk selalu mengikuti gaya belajar yang ada pada
setiap siswa dalam setiap pembelajaran. Dalam hal ini tidak memungkinkan bagi guru untuk
menggunakan metode yang berbeda dalam satu pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai guru dituntut
untuk kreatif agar dalam penyampaian informasi materi pada siswa tidak membosankan bagi salah
satu tipe gaya belajar. Apabila guru yang setiap harinya, mengajar dengan metode ceramah, dalam
beberapa waktu dapat menggunakan metode praktek atau putau audio, agar semua siswa dapat
belajar dengan cara yang menyenangkan, sesuai dengan gayanya.
KESIMPULAN
Setelah mengenal gaya belajar pada siswa, seorang guru menjadi tahu cara mengidentifikasi
dan mengajar siswa yang memiliki berbagai macam gaya belajar dengan keunikannya masing-
masing.
SARAN
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu siswa memaksimalkan gaya belajar
mereka masing-masing.
1. Sadari tipe gaya belajar siswa, tipe kinestetik, visual, auditori atau kombinasi.
2. Buatlah siswa menyadari gaya belajarnya masing-masing, sehingga dapat menentukan
cara belajar yang tepat dan efektif bagi mereka.
3. Jelaskan pada mereka bahwa orang belajar dengan cara yang berbeda-beda dan semua
cara sama baiknya.
4. Penuhi siswa dengan kesempatan agar dia berhasil dalam gaya belajar yang dimilikinya.
5. Selalu melihat potensi terbaik yang dimiliki siswa untuk dikembangkan.
6. Bantulah siswa menggunakan strategi gaya belajar untuk menguasai berbagai
kesempatan dan konsep lainnya.
emirina.wordpress.com/2009/03/17/gaya-belajar-pada-anak/
Browsing: »
Home
»Bimbingan Konseling»RPBK GAYA BELAJAR
3 Comments
1. A. Pendahuluan
Salah satu kewajiban sebagai seorang siswa adalah belajar. Namun banyak diantara siswa
yang tidak mampu belajar dengan baik karena tidak mengetahui bagaimana cara belajar yang
baik. Sebelum membahas tentang bagaimana cara belajar yang baik, kita perlu mengetahui
terlebih dahulu apa pengertian dari belajar. Berikut ini beberapa pendapat ahli mengenai
pengertian belajar.
Menurut Winkel (belajarpsikologi.com), Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977,
(belajarpsikologi.com) belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam
perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam
situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat
adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta
akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah.
Moh. Surya (belajarpsikologi.com), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalaminteraksinya dengan lingkungan.
Berdasarkan pandangan beberapa ahli di atas kami dapat menyimpulkan bahwa belajar
merupakan sebuah proses yang dilakukan secara sadar dan menghasilkan perubahan pada diri
seseorang.
Namun terkadang proses belajar yang dilakukan oleh siswa tidak menunjukkan hasil yang
maksimal. Seorang siswa yang telah susah payah menghafal dan memahami sebuah pelajaran
tidak kunjung berhasil ia lakukan.
Hal ini bisa saja disebabkan karena ia belum mengetahui gaya belajar yang dimilikinya.
Setiap inidividu antara yang satu dengan yang lainnya memiliki diversity dalam hal gaya
belajar. Ada yang dominan mengandalkan pendengaran (audio), ada yang dominan
menggunakan penghlihatan (Visual), ada pula yang lebih dominan menggunakan sentuhan
atau praktek langsung (kinestetik) untuk lebih mudah mempelajari suatu hal.
Untuk lebih mengoptimalkan proses belajar maka kita perlu mengetahui termasuk ke dalam
tipe manakah kita? Auditori, visual, atau kinestetik? Dengan mengetahu hal tersebut kita
dapat menggunakan tehnik-tehnik tertentu untuk mengoptimalkan proses belajar yang kita
lakukan dengan harapan hasilnya pun dapat maksimal.
1. B. Pelaksanaan
- Kelas/ Semester : X/ I
- Indikator :
Proses
Hasil
1. Siswa dapat memahami tentang gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik
2. Siswa dapat mengetahui gaya belajar yang dimiliki
LAMPIRAN
- Skenario
1. Berdo’a (agama)
2. Absensi siswa
3. Menanyakan keadaaan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti
proses bimbingan dengan baik dan tenang.
4. Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari proses bimbingan.
1. Guru BK menanyakan kepada siswa apakah ada yang mengetahui tentang apa itu
gaya belajar?
2. Guru BK memberikan pemahaman melalaui ceramah kepada siswa tentang gaya
belajar
3. Guru BK membagikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui
gaya belajar dari masing-masing siswa.
MATERI
Cara belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, mengatur dan
mengolah informasi. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur
dan mengolah informasi melalui indera penglihatan. Orang yang cenderung seperti ini
memiliki tipe belajar visual. Ada sebagian orang yang cenderung lebih mudah menyerap,
mengatur dan mengolah informasi melalui indera pendengaran (audio/suara). Orang yang
cenderung seperti ini memiliki tipe belajar audiotory. Ada pula sebagaian orang yang
cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui gerakan tubuh
atau demonstrasi.Orang yang cenderung seperti ini memiliki tipe belajar kinestetik . Ada dua
kenderungan lain yang mungkin hanya dimiliki sebagian kecil orang, yaitu: 1. tipe olfactory
(melalui indera penciuman) dan 2. tipe gustatory (melalui indera perasa) Mengetahui
karakteristik tipe belajar visual, auditori dan kinestetik akan membantu anda menemukan
strategi atau cara terbaik Anda dalam belajar.
Tipe Belajar Visual
Apakah Anda suka mencorat-coret ketika berbicara ditelepon? Apakah Anda lebih suka
melihat peta dari pada mendengar penjelasan tentang rute jalan? Jika Anda cenderung seperti
ini, tipe belajar Anda adalah visual. Orang yang memiliki tipe belajar visual cenderung lebih
mudah menyerap, mengatur dan mengolah suatu informasi melalui indera penglihatan
(melihat).
Karakteristik Umum:
Lebih suka membaca daripada dibacakan;
Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada harus berpidato;
Mengingat dari apa yang dilihat daripada dari yang didengar;
Sulit untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis;
Sering lupa menyampaikan pesan yang sifatnya verbal (ucapan) kepada orang lain, kecuali
pesan tertulis;
Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik;
Teliti terhadap detail;
Lebih suka seni lukisan atau patung dari pada nasyid;
Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum yakin
tentang suatu masalah atau proyek
Tips:
• Jangan ragu untuk selalu membawa buku catatan, catatlah segala bentuk informasi yang
ingin diketahui;
• Kuasailah keterampilan teknik mencatat cepat dan efektif
Karakteristik Umum:
Mudah terganggu oleh keributan;
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan;
Pembicara atau orator yang fasih;
Sulit untuk menulis, tapi hebat dalam bercerita;
Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar;
Lebih suka gurauan lisan dari pada membaca komik;
Lebih suka nasyid daripada lukisan, atau patung;
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat.
Tips:
• Buatlah kelompok diskusi;
• Tidak usah ragu untuk selalu membawa tape-recorder. Putar ulang informasi/pelajaran yang
telah Anda dapat;
• Jangan ragu untuk selalu bertanya atau meminta penjelasan verbal lebih jauh;
• Carilah suatu tempat belajar khusus yang bebas dari gangguan keributan
Karakteristik Umum:
• Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian;
• Belajar melalui simulasi dan praktek;
• Menghafal dengan cara berjalan-jalan
• Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang;
• Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca;
• Banyak menggunakan isyarat tubuh ketika bicara atau menjelaskan sesuatu;
• Sulit mengingat tempat kecuali jika pernah ke tempat tersebut;
• Menyukai permainan yang menyibukan
Tips:
• Siapkan makanan kecil ketika belajar atau mengerjakan PR;
• Upayakan untuk mensimulasikan kembali segala sesuatu yang ingin dipelakari/kuasai;
• Jangan ragu untuk selalu meminta guru/Anda sendiri untuk mensimulasikan atau
mempraktekkan apa yang sedang dipelajari;
• Carilah suatu tempat belajar khusus yang luas sehingga Anda dapat bebas bergerak
Petunjuk : tandai √ pada kotak yang sesuai untuk setiap pertanyaan. Jumlahkan nilai anda
untuk setiap bagian.
Sumber angket : Setia Furqan Khalid.2011. Jangan Belajar Kalau gak Tau Caranya. Rumah
Karya. Sumedang
http://muhammadamirullah14.wordpress.com/2012/02/23/rpbk-gaya-belajar/
Dalam menyikapi berbagai macam mengenai gaya belajar, tentulah harus ditambah dengan
logika dan kebudayaan cara kerja kita, dan yang paling penting dari semua diatas adalah suatu cara
kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita sebut dengan modalitas belajar. Secara singkat
modalitas belajar adalah, suatu cara bagaimana otak menyerap informasi yang masuk melalui panca
indera secara optimal. Menurut Howard Gardner modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik
Pengertian gaya belajar menurut DePorter (2008 :112), “ gaya belajar adalah kombinasi dari
bagaimana seseorang itu menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi”. Jadi, setiap
belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing-
masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada
tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.
a. Auditory
Orang yang memiliki gaya belajar Auditory, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk
bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan
pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa
mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih
dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi
Beberapa ciri seorang Auditory antara lain : a). Mampu mengingat dengan baik materi yang
didiskusikan dalam kelompok, b). Mengenal banyak sekali lagu / iklan TV, c). Suka berbicara, d). Pada
umumnya bukanlah pembaca yang baik, d). Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja
dibacanya, e). Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis, f). Kurang memperhatikan
b. Visual
Orang yang memiliki gaya belajar Visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman
penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham.
Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan
menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Konkretnya, yang bersangkutan
lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan
yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah
artistik. Hanya saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena
terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah
Beberapa karakteristik Visual adalah : a). Senantiasa melihat memperhatikan gerak bibir
seseorang yang berbicara kepadanya, b). Cenderung menggunakan gerakan tubuh saat
mengungkapkan sesuatu, c). Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai
untuk mendengarkan orang lain, d). Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara
lisan, e). Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan, f). Biasanya orang yang Visual dapat
c. Kinestetik
Orang yang memiliki gaya belajar, Kinestetik mengharuskan individu yang bersangkutan
menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada
beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter
pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus
mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa
menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya. Karakter berikutnya dicontohkan sebagai
orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian informasi. Tak heran
kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai
Tidak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan
memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar
dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga, semisal
bekerja di lab atau belajar yang membolehkannya bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh
adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah waktu belajarnya.
Orang yang memiliki gaya belajar Kinestetik biasanya memiliki karakteristik adalah a). Suka
menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, b). Sulit untuk berdiam diri, c). Suka mengerjakan
segala sesuatu dengan menggunakan tangan, d). Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik, e).
Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar, f). Mempelajari hal-hal yang abstrak
merupakan hal yang sangat sulit. Dalam penelitian ini, gaya belajar yang diteliti pada siswa dibatasi
pada gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik, yang berdasarkan pada indicator-indikator
3. Manajemen waktu
3.1. Merencanakan sesuatu jangka panjang dengan baik
class="MsoNormal">
6. Hobi
Kinestetik
1. Penampilan
1.1. Tak bisa duduk dengan tenang untuk waktu yang lama
2. Berbicara
2.1.Berbicara dengan lambat dan pelan
3. Membaca
3.1. Menggunakan jari atau mencerminkan aksi saat membaca
4. Pemahaman
4.1.Menyentuh sesuatu yang dijumpainya
4.2. Berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
5. Hobi
5.1. Meluangkan waktu untuk berolahraga dan berkegiatan fisik lainnya
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Arsip Blog
▼ 2012 (5)
o ▼ Februari (3)
Media Video Interaktif
Gaya Belajar Siswa
Media Pembelajaran
o ► Januari (2)
Mengenai Saya