Anda di halaman 1dari 3

RESUME

Perkembangan Bahasa
Telaah Bahasa

Sinkronik Diakronik
1 Telaah dalam satu waktu Telaah bahasa dari waktu ke waktu
2 Contoh : telaah kata dalam KBBI

Analisis Bahasa Berdasarkan Aliran


No. Aliran Tradisional Aliran Strukturalisme Modern
1. Penggunaan istilah kata kerja, kata sifat, Penggunaan istilah verba, adjektiva,
kata benda, dll. nomina, dll.
2. Telaah bahasa di dasarkan pada makna Telaah bahasa di dasarkan pada struktur
Telaah bahasa anak kalimat dan induk yang meliputi subjek, predikat, objek,
kalimat keterangan dll.
3. Telaah kalimat terbagi atas Telaah kalimat terdiri atas
a. Kalimat tunggal a. Kalimat simpleks (sederhana)
b. Kalimat majemuk b. Kalimat kompleks (luas)
(penjelasan di bawah kolom)
4 Telaah dengan menggunakan tanda baca Kajian dimulai dari fon, kata, frasa, klausa,
dan EYD kalimat, paragraf, dan wacana
Ruang lingkup morfologi dan fonologi
Sintagmatik dan paradigmatik
Parole, lange, langage

No Aliran Transformasi
1 Telaah bahasa dibagi menjadi surface structure dan deep structure
2 Telaah bahasa didasarkan pada perubahan (kalimat berita dan kalimat perintah)
3 Telaah bahasa brdasarkan kompetensi dan perfomansi
4 Dalam transformasi tidak dikenal istilah klausa, jadi kalimat terbentuk dari frasa dan kata

Anak dari Aliran Struktural


Aliran Fungsional (Jacobson) Aliran Tagmemik
Telaah kalimat berdasarkan peran ---
gramatikal
Macam-macam peran gramatikal yaitu :
agentif, benefaktif, statan, objektif,
penderita, lokatif, temporal, instrumental,
manner, sumber asal, kausatif, statuf, dan
tindakan.
Catatan tentang telaah kalimat tunggal dan kalimat sederhana:
Contoh : Ana dan Dewi sedang membaca
Ket : Biru = subjek, kuning = predikat
1. Berdasarkan analisis aliran tradisional, kalimat di atas merupakan kalimat majemuk
setara, karena terdapat konjungsi “dan” yang secara makna berarti kalimat di atas
memiliki dua makna. Pertama, Ana sedang membaca. Kedua, Dewi sedang membaca.
2. Berdasarkan analisis aliran struktural, kalimat di atas merupakan kalimat simpleks
(sederhana), karena terdapat satu predikat saja dalam satu kalimat.
Kesimpulannya, tidak semua kalimat simpleks (sederhana) merupakan kalimat tunggal.
Catatan tentang telaah kalimat majemuk dan kalimat kompleks:
Contoh : Ana sedang membaca dan minum kopi, Ana sedang membaca sambil minum kopi
Ket : Biru = subjek, kuning = predikat, hijau = predikat, abu-abu = keterangan
1. Berdasarkan analisis aliran strukturalisme, dua kalimat di atas merupakan kalimat
kompleks (luas), karena keduanya memiliki lebih dari satu predikat.
2. Berdasarkan analisis aliran tradisional, kalimat pertama merupakan kalimat majemuk
setara, karena konjungsi yang digunakan adalah “dan”. Konjungsi “dan” menyebabkan
“sedang membaca” dan “ minum kopi” berfungsi sebagai predikat. Sedangkan kalimat
kedua, merupakan majemuk bertingkat. Alasannya, konjungsi “sambil” mengubah fungsi
“minum kopi” yang awalnya adalah predikat menjadi keterangan. Akan tetapi, posisi
keterangan yang memuat verba bertingka menyebabkan kalimat tersebut menjadi kalimat
majemuk bertingkat.
Kesimpulannya, setiap kalimat luas juga memungkinkan untuk menjadi kalimat majemuk
bertingkat, tergantung konjungsi dan posisi predikatnya.
Macam- macam keterangan:
1. Keterangan yang menerangkan subyek, disebut predikat.
Contoh : Ani membaca buku, (kuning = subyek, biru = predikat)
Membaca adalah keterangan yang menerangkan kegiatan yang dilakukan oleh Ani.
2. Keterangan yang menerangkan unsur pusat, disebut atribut.
Contoh : Ani sedang membaca buku, (kuning = subyek, sedang = atribut, biru = unsur
pusat, hijau biru dapat dijelaskan sebagai predikat)
“Sedang membaca” pada kalimat di atas memiliki fungsi predikat, namun kata “sedang”
hanya akan bermakna jika ada kata “membaca”, oleh karenanya “sedang” disebut
keterangan atribut, karena menerangkan “membaca” sebagai unsur pusat.
3. Keterangan yang posisinya adalah unsur pusat, dan menerangkan unsur pusat, disebut
aposisi
Contoh : Ana, teman saya sedang membaca, (Kuning = subyek, yang keduanya
merupakan unsur pusat)
“Ana” dapat berdiri sendiri, “teman saya” juga dapat berdiri sendiri, namun keduanya
muncul bersamaan untuk saling menrangkan kedudukan satu sama lain, itu kenapa
keduanya disebut aposisi.
4. Keterangan (komplementer)

Anda mungkin juga menyukai