DISUSUN OLEH :
1. Lailatul Lailiyah 081811433046
2. Raden Thilawatil Aziz 081811433047
3. Tsania Nur Fadila 081811433050
4. Amelia Riski 081811433051
5. Khafid Jallaludhin 081811433052
6. Nur Aula 081811433053
7. Febriani Sukma M. C. 081811433054
8. Wahyu Adriansyah 081811433062
DEPARTEMEN BIOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENGANTAR
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu Biologi, populasi adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup
di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi antara sesamanya.
Individu sejenis dikatakan memiliki ciri – ciri yang sama. Namun, pada individu
sejenis terdapat kecenderungan untuk memiliki karakter yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya, terutama pada karakter kuantitatif. Karakter kuantitatif
merupakan karakter yang tidak pernah 100% sama antar individu dari suatu populasi
alam, misalnya panjang, lebar tubuh, dan berat tubuh.
Perbedaan karakter kuantitatif antar individu sejenis dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor, yaitu genetik, lingkungan, usia, dan jenis kelamin. Penggambaran
variabilitas individu dapat dilakukan dengan deskripsi statistik. Penelitian mengenai
variabilitas antar individu sejenis penting dilakukan untuk mengetahui tingkat
homogenitas dan mengukur besarnya tingkat hubungan antar variabel serta seberapa
besar pengaruhnya terhadap karakter lain. Oleh karena itu, kami melakukan
penelitian ini untuk memperkuat hipotesis adanya variasi dalam karakter kuantitatif
antar individu sejenis, serta mempelajari dan menguji metode deskripsi statistik yang
dianggap dapat menggambarkan adanya variabilitas antar individu.
4.00
3.00 y = 0,2704x + 0,9738
2.00 R² = 0,7442
1.00
0.00
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00
Panjang (cm)
Tabel 3. Grafik perbandingan lebar dan berat ikan mujair
80.00
y = 10,875x - 101,39
60.00 R² = 0,8892
40.00
20.00
0.00
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00
Panjang (cm)
3.50
y = 0,1444x + 0,7694
3.00
R² = 0,34
Lebar (cm)
2.50
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00
Panjang (cm)
Tabel 8. Grafik perbandingan panjang dan lebar ikan pindang
2.50 R² = 0,34
2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00
Panjang (cm)
60.00
Tabel 10. Analisis korelasi antar parameter pengukuran fisik ikan pindang
3.2. Pembahasan
Dalam praktikum ini digunakan sampel ikan mujair dan ikan pindang masing –
masing sebanyak 50 ekor yang diambil secara acak, jadi ada yang berukuran besar,
sedang, dan kecil. Data yang diambil dalam praktikum ini adalah panjang, lebar, dan
berat tubuh ikan. Panjang pada ikan mujair dan ikan pindang diukur dari jarak antara
moncong lurus melalui bagian tengah badan sampai garis proyeksi bagian ujung ekor
terpanjang. Lebar ikan diukur dari jarak bagian dorsal dan bagian ventral tepat di depan
sisik punggung. Alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang dan lebar yaitu
penggaris dengan ketelitian 0,05 cm. Kemudian untuk berat ikan, diukur dengan cara
menimbang seluruh bagian tubuh ikan. Alat yang digunakan untuk mengukur besaran
berat adalah timbangan dengan ketelitian 0,005 gram.
Kemudian untuk data populasi ikan pindang, antara ukuran panjang dan lebar
didapatkan persamaan regresinya sebesar y = 0,1444x + 0,76 dan determinansi sebesar
0,34. Hubungan antara lebar dengan berat didapatkan persamaan regresinya sebesar y =
19,189x – 14,154 dan determinansi sebesar 0,3349. Hubungan antara panjang dengan
berat didapatkan persamaan regresinya sebesar y = 7,5495x – 82,568 dan determinansi
sebesar 0,8456. Kemudian dari regresi dan korelasi dapat digunakan untuk
membandingkan antara dua populasi statistik. Dalam percobaan ini digunakan statistik
parametik karena menggunakan parameter yang mempunyai satuan, yaitu sentimeter
dan gram.
BAB IV
RINGKASAN
Keanekaragaman spesies dapat diambil untuk menandai jumlah spesies dalam suatu
daerah tertentu atau sebagian jumlah spesies di antara jumlah total individu dari seluruh
spesies yang ada. Hubungan ini dapat dinyatakan secara numerik sebagai indeks keragaman.
Jumlah spesies dalam suatu komunitas adalah penting dari segi ekologis karena keragaman
spesies tampaknya bertambah bila komunitas menjadi makin stabil (Michael, 1994).
Lebar tubuh ikan Oreochromis mossambicus memiliki rerata 5.13 cm, modus 5.20
cm, serta median 5.20 cm dengan lebar maksimum 6.30 cm dan lebar minimum 3.90 cm.
Diperoleh pula nilai varian spesies sebesar 0.24 dan nilai varian populasi sebesar 0.24.
Kemudian diperoleh nilai standar deviasi spesies sebesar 0.49 dan nilai standar deviasi
populasi sebesar 0.49 pula.
Berat tubuh ikan Oreochromis mossambicus memiliki rerata 65.60 gram, modus
48.20 gram, serta median 66.40 gram dengan berat maksimum 99.54 gram dan berat
minimum 28.00 gram. Diperoleh pula nilai varian spesies sebesar 330.84 dan nilai varian
populasi sebesar 324.23. Kemudian diperoleh nilai standar deviasi spesies sebesar 18.19 dan
nilai standar deviasi populasi sebesar 18.01.
Lebar tubuh ikan Decapterus sp. memiliki rerata 3.28 cm, modus 3.20 cm, serta
median 3.30 cm dengan lebar maksimum 3.80 cm dan lebar minimum 2.80 cm. Diperoleh
pula nilai varian spesies sebesar 0.05 dan nilai varian populasi sebesar 0.05. Kemudian
diperoleh nilai standar deviasi spesies sebesar 0.22 dan nilai standar deviasi populasi sebesar
0.22 pula.
Berat tubuh ikan Decapterus sp. memiliki rerata 48.82 gram, modus 53.00 gram,
serta median 49.74 gram dengan berat maksimum 64.50 gram dan berat minimum 32.40
gram. Diperoleh pula nilai varian spesies sebesar 52.82 dan nilai varian populasi sebesar
51.76. Kemudian diperoleh nilai standar deviasi spesies sebesar 7.27 dan nilai standar
deviasi populasi sebesar 7.19.
Hariyanto, Sucipto, dkk. 2008. Teori dan Praktik Ekologi. Surabaya: Airlangga Press.
Michael, 1994. Metode Penelitian Ekologi Untuk Lapangan dan Laboratorium. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta
Riyanto, Baharuddin Nurkin, dkk. 1995. Ekologi Dasar I. Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi, Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur
Siegel, S and Morgan. 1996. Non Parametric Statistics for the Behavioral Sciences.
International student edition. McGraw-Hill. Kogakusita Ltd. Tokyo.
Zar, H. Jerrold. 1999. Biostatistical Analysis Fourth Edition. New Jersey: Prentice Hall.