04
RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.02 LAHAT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian
akreditasi rumah sakit yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input dan
proses. Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan berbagai standar dan prosedur
yang telah ditetapkan. Rumah sakit dipacu untuk dapat menilai diri sendiri (self
assesment) dan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu adanya latar ukur yang lain, yaitu
intrumen mutu pelayanan rumah sakit yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil
(output). Tanpa mengukur hasil kinerja rumah sakit, tidak dapat diketahui apakah input
dan proses yang baik telah menghasilkan output yang baik
2
mayarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat, Undang-Undang Nomor: 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, maka rumah sakit dituntut untuk memberikan
pelayananyang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau
seluruh lapisan masyarakat.
Agar upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit TK.IV 02.07.02 Lahat dapat
seperti yang diharapkan, maka perlu disusun Panduan Indikator Mutu Rumah Sakit TK.IV
02.07.02 Lahat . Buku panduan tersebut disusun sebagai acuan bagi pengelola Rumah
Sakit TK.IV 02.07.02 Lahat dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit. Dalam buku panduan ini diuraikan tentang pengertian, ruang lingkup
indikator mutu, langkah-langkah pelaksanaannya dan dilengkapi dengan tabel indikator
mutu
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
Memberikan panduan dalam pelaksanaan indikator mutu pada tiap unit RS terkait
untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien Rumah Sakit TK.IV
02.07.02 Lahat.
2. Tujuan khusus :
a. Dapat terselenggaranya pemilihan indikator mutu sesuai dengan yang
diperlukan tiap-tiap unit RS.
b. Memudahkan unit dalam pelaksanaan, penerapan dan pengukuran
indikator mutu.
c. Memperjelas alur pelaksanaan dan pelaporan untuk mengetahui
keberhasilan pelaksanaan indikator mutu.
3
BAB II
DEFINISI
A. Indikator
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari suatu kegiatan
dengan menggunakan instrumen. Menurut WHO, indikator adalah variabel yang
digunakan untuk mengukur perubahan. Indikator yang ideal harus memiliki 4
(empat) kriteria:
1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur aspek yang
akan dinilai.
2. Dapat dipercaya (reliable), yaitu mampu menunjukkan hasil yang sama pada
saat yang dinilai berulangkali, untuk waktu sekarang maupun yang akan
datang.
3. Sensitif, yaitu cukup peka untuk mengukur, sehimgga jumlahnya tidak perlu
banyak.
4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran perubahan ukuran yang jelas.
B. Mutu
Menurut Crosby, mutu adalah sesuai yang disyaratkan atau distandarkan
(Conformance to requirement), yaitu sesuai dengan standar mutu rumah sakit
yang telah ditentukan, baik inputnya, prosesnya maupun outputnya.
C. Indikator Mutu
Indikator mutu adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
mutu keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolok ukur presentasi
kuantitatif/ kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan
terhadap besaran target atau standart yang telah ditetapkan sebelumnya/cara
untuk menilai mutu atau kualitas dari suatu kegiatan dalam hani mutu pelayanan
di rumah sakit.
D. Indikator Mutu Utama
Adalah indikator mutu yang diutamakan yang akan diimplementasi di rumah
sakit meliputi kegiatan: penyusunan indikator mutu, sosialisasi, uji coba,
4
implementasi, validasi, analisa, pencatatan dan pelaporan,benchmarking,
publikasi, monitoring dan evaluasi, pelaporan ke direksi dan yayasan dengan
kriteriaHigh Risk, High Volume, HighcostdanProblem Prone. Sedangkan
indikator mutu yang lainnya akan tetap dijadikanindikator mutu unit.
5
data, PIC, standar dari indikator mutu sebagai acuan dalam pelaksanaan
indikator mutu.
K. Dimensi Mutu
Suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu
pelayanan dilihat dari akses, efektifitas, efisiensi, keselamatan dan keamanan
kenyamanan, kesinambungan pelayanan, kompetensi teknis, dan hubungan
antar manusia berdasarkan WHO.
L. Definisi Operasional
Dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari indikator.
N. Periode Analisa
Adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator kinerja yang
dikumpulkan.
O. Numerator/ Pembilang
Adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator kinerja.
P. Denumerator/ Penyebut
Adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator kinerja.
Q. Sumber Data
Adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang
berhubungan langsung dengan persoalan.
R. Standar/ Target
Adalah nilai atau ukuran pencapaian mutu/ kinerja tertentu yang telah
ditetapkan dan wajib dicapai langsung atau bertahap berdasarkan kemampuan
pemilik rumah sakit. Standar adalah sesuatu ukuran atau patokan untuk
mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu. Standar yang digunakan ditetapkan
berdasarkan acuan dari berbagai sumber, benchmarking dengan rumah sakit
yang setara, berdasarkan tren yang menuju kebaikan.
6
S. Populasi
Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:90)
T. Sample
Adalah bagian dari jumlahdan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
RUANG LINGKUP
7
C. Table Indikator Mutu Unit
INDIKATOR MUTU UNIT
8
3. Menentukan jumlah sample
a. Jika ukuran populasinya diatas 1000, maka sample = 10%,
b. Jika ukuran populasinya ≥ 100, sampelnya paling sedikit
30%
c. Jika ukuran populasinya <100, maka sampelnya harus
100%.
4. Komite Mutu melakukan perbandingan data asli dengan hasil data yang
diambil.
5. Hasil sample data yang dilakukan oleh orang pertama dan kedua bisa
terjadi kesamaan atau perbedaan secara signifikan.
Jumlah temuan yang berbeda dibagi total sample yang ada dikalikan
100%.
10
action dilakukan; lakukan proses pengumpulan data lagi sampai akurasi
data mencapai >90%.
10. Penentuan frekuensi analisa data sasaran mutu corrective action sesuai
dengan kebutuhan dan urgensi dari proses pengumpulan data tersebut
yang ditentukan oleh Direktur.
11
M. Rapat Pimpinan Indikator Mutu Baik Insidentil, Bulanan Atau Tri
Bulanan
Rapat tinjauan manajemen/ rapat pimpinan baik insidentil
maupun rutin adalah Kegiatan koordinasi yang dilakukan oleh
pimpinan unit yang berkaitan dengan indikator mutu pada unit tersebut
dan kegiatan komite mutu bersama dengan direksi dalam membahas,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut mengenai indikaor mutu,
dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan dan 3 (tiga) bulan.
12
2. Eksternal Benchmarking adalah membandingkan performa,
target atau prosesdengan antara satu atau lebih organisasi.
Penentuan Partner Benchmarking:
a. Jenis rumah sakit sesuai tipe minimal rumah sakit tipe C
b. Tipe organisasi rumah sakit sama di bawah naungan
dewan pengawas
c. Hubungan kompetitif
d. Jenis pasien yang dilayani
e. Ukuran organisasi
f. Lokasi geografis
14
pada informasi yang muncul dan dapat diambil keputusan untuk
perbaikan pada prioritas.
4. Improvement
Dari data yang telah dikumpulkan dilakukan perbaikan inovasi
yang dapat memunculkan trobosan baru dalam peningkatan mutu
dan keselamatan pasien sehingga dapat diputuskan proses
perbaikan selanjutnya.
5. Redesign
Perbaikan dari keseluruhan proses yang ada dalam siklus
monitoring dan evaluasi harus bersifat mencakup pada semua
aspek yang berkaitan dengan proses PMKP, proses ini terus
berputar sehingga dapat memonitoring dan mngevaluasi suatu
progam yang berjalan sesuai dengan pedoman yang ada.
Q. Pelaporan
Pelaporan hasil pelaksanaan indikator mutu di unit terkait yang
telah direkapitulasi oleh kepala ruang kepada komite mutu
dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali. Dari laporan tiap unit, hasil
pelaksanaan indikator mutu dilakukan validasi oleh komitemutu untuk
kemudian dilaporkan kepada direksi setiap 3 (tiga) bulan sekali. Setiap
tahun dilakukan pelaporan hasil akhir pencapaian peningkatan mutu
RS kepada pengawas
15
BAB IV
TATALAKSANA
Judul Indikator :
Dimensi Mutu :
Tujuan
Definisi Operasional
Kriteria inklusi
Kriteria Eklusi
Numerator
Denumerator
Penggumpulan data
Publikasi data
Standar
16
B. Usulan Indikator Mutu Dari Unit
Penetapan kebijakan, panduan, SPO tentang indikator mutu,
kemudian dilakukan pemilihan indikator mutu utama pada 4 (empat)
area prioritas (IGD, Rawat inap, Rawat jalan, OK,) dengan kriteria
pemilihan pada unit-unit dengan kasus High Risk,High Volume, High
Cost, Problem Prone(Katz and Green cit Koentjoro, 2007)
sesuaikebutuhan unit-unit rumah sakit, dengan target minimal
mengacu pada SPM RS. Indikator mutu terpilih dari unit diajukan
kepada komite mutu dengan format profil indikator.
Untuk indikator mutu unit, laporan bisa berupa kamus profil indikator
ataupun dengan laporan
Judul Indikator :
Dimensi Mutu :
Tujuan
Definisi Operasional
Kriteria inklusi
Kriteria Eklusi
Numerator
Denumerator
Penggumpulan data
Publikasi data
Standar
17
Disiapkan Oleh : Diperiksa oleh: Disetujui/ditunda/
ditolak (oleh
(unit RS) (Komite Mutu) direksi)
Nama
Jabatan
Tanda Tangan
18
H. Petunjuk Pengisian
1. Sensus harian indikator rumah sakit (format sederhana unit
terkait) dibagikan pada semua institusi yang terkait seperti :
ruang rawat inap, IGD, catatan medik/ Unit rekam medik atau
unit lain.
2. Penanggungjawab pengisian format sensus harian adalah
manajer/ Kabag/ Kasi/ Kepala Instalasi/ Penanggung jawab unit
terkait (Laporan dibuat setiap bulan selambat-lambatnya
tanggal 8 bulan berikutnya)
3. Formulir laporan bulanan (form B) rumah sakit diisi oleh
manajer/ Kabag/ Kasi/ Kepala Instalasi/ Penanggung jawab unit
terkait berdasarkan pada data-data yang ada pada form. A.
Formulir ini harus sudah diserahkan selambat-lambatnya
tanggal 10 bulan berikutnya pada komite mutu.
4. Pengisian laporan formulir C dari tiap-tiap unit dilakukan
rekapitulasi indikator mutu berdasarkan hasil data pengisian
dari formulir B, dilaporkan kepada komite mutu selambat-
lambatnya tanggal 10 bulan berikutbya.
5. Formulir B dan Formulir C dari unit yang telah diisi lengkap
dilaporkan kepada komite mutu pada tanggal 10 bulan
berikutnya, dan akan direkapitulasi hasil indikator mutu utama /
unit oleh komite mutu ke dalam Formulir C yang sudah
disediakan.
6. Hasil analisa rekapitulasi (selesai di komite mutu sampai
tanggal 15) dari indikator mutu pelayanan rumah sakit oleh
komite mutu harus dilaporkan pada direktur selambat-
lambatnya tanggal 18 bulan berikutnya.
7. Untuk format FORM yang dipakai terdapat dalam lampiran.
19
BAB V
DOKUMENTASI
20
BAB IV
ANALISA MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
21
BAB V
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN DI RUMAH SAKIT
KOMITE MUTU
DIREKTUR
BADAN PENGAWAS
22
1. Sensus Harian Indikator Mutu Rumah sakit (Format sederhana unit
terkait, A1,A2,A3) dibagikan pada semua unit terkait. Petugas
penanggungjawab format sensus harian indikator mutu adalah
kepala ruangan unit terkait. Kepala ruangan mengkopilasikan
formulir A1, A2, A3 dan harus diserahkan kepada kepala Instalasi /
kabag unit terkait.
2. Formulir laporan bulanan rumah sakit (B1, B2, B3) diisi oleh
manajer/ kabag/ kasi/ kepala instalasi/ penjab unit terkait
berdasarkan pada data-data yang ada pada form A1, A2, A3.
Ketiga form B tersebut (B1, B2, B3) diserahkan pada komite mutu.
3. Laporan bulanan (B1, B2, B3) yang telah lengkap dan telah
dianalisa dengan menggunakan formula oleh unit, akan diterima
oleh komite mutu kemudian direkapiulasi dan dimasukkan ke dalam
formulir C yang sudah disediakan.
4. Laporan bulanan (B1, B2, B3) yang telah lengkap dan telah
dianalisa dengan menggunakan formula oleh unit, akan diterima
oleh komite mutu kemudian direkapiulasi dan dimasukkan ke dalam
formulir D oleh komite mutu.
5. Hasil analisa dari indikator mutu pelayanan rumah sakit oleh komite
mutu harus dilaporkan pada direktur setiap 3 (tiga) bulan untuk
dilakukan tindak lanjut.
6. Hasil akhir pencapaian indikator mutu rumah sakit dilaporkan oleh
direksi kepada Dewan Pengawas setiap 1 (satu) tahun sekali untuk
dilakukan tindak lanjut.
23
BAB VI
PENUTUP
Lahat, 2019
Kepala Rumah Sakit Tk.IV 02.07.02 Lahat
24