KAK Pelatihan Soft Skills Bagi Perempuan Di Lembaga Pemerintah Lingkup Pemkot Makassar
KAK Pelatihan Soft Skills Bagi Perempuan Di Lembaga Pemerintah Lingkup Pemkot Makassar
Jenis Keluaran : 200 orang ASN Perempuan lingkup Pemerintah Kota Makassar
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Sebagaimana dijelaskan dalam RPJMD yang secara detail diuraikan dalam Renstra OPD, serta
Tupoksi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar yang
tertuang dalam Perwali Nomor 91 Tahun 2016, bahwa salah satu tugas dan fungsi DPPPA Kota
Makassar adalah upaya peningkatan peran serta kesetaraan gender dalam pembangunan.
Secara khusus, agenda PUG ini sudah dijelaskan dalam berbagai regulasi yaitu:
a. Undang–Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi
Terhadap Perempuan;
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
c. Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender di Daerah.
e. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11
tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak
f. Surat Edaran Bersama (SEB) antara empat Menteri yaitu Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas No 270/M.PPN/11/2012, Menteri Keuangan
dengan No: SE.33/MK.02/2012, Menteri Dalam Negeri No:050/4379A/SJ dan Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No SE 46/MPP-PA/11/2012 tentang
Strategi Nasional Percepatan Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui Perencanaan dan
Penganggaran yang Responsif Gender.
g. Perwali Nomor 19 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi ,Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja DPPPA.
h. Peraturan Walikota Makassar Nomor 37 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah di Kota Makassar
i. Surat Keputusan Walikota Makassar No. 673/263.05/Kep/I/2017, tanggal 25 Januari 2017
tentang Pembentukan Kelompok Kerja (POKJA) Pengarusutamaan Gender (PUG) Kota
Makassar Tahun Anggaran 2017.
j. Surat Keputusan Walikota Makassar No. 1097/463.1.05/Kep/VI/2017, tanggal 12 Juni
2017 tentang Pembentukan Forum Data Pengelolaan Data Gender dan Anak Kota
Makassar Tahun Anggaran 2017.
k. Surat Edaran Walikota Makassar No. 260/256/s.edar/DPPPA/VIII/2017, Tahun 2017
tentang Penyusunan RKA-SKPD Responsif Gender Tahun Anggaran 2018
l. Surat Keputusan Walikota Makassar Nomor: 661/474.24.05 Tahun 2018 Tentang
Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Pengarusutamaan Gender
Kota Makassar
2. Gambaran Umum
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam Pembangunan Millennium (Millennium
Development Goals) atau MDG’s pada tahun 2015 adalah mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan. Hal inilah yang mendoorng pemerintah untuk melakukan
percepatan pengarusutamaan gender (PUG) di berbagai sektor kehidupan.
Salah satu ukuran keberhasilan PUG tersebut adalah Gender Development Index (Indeks
Pembangunan Gender/IPG) dan Gender Empowerment Measure/GEM (Indeks Pemberdayaan
Gender/IDG). IPG adalah suatu indeks yang mengukur pencapaian pembangunan manusia di
suatu wilayah dengan mempertimbangkan kesetaraan antara capaian laki-laki dan perempuan.
Sedangkan IDG melihat bagaimana partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan.
Sektor pemberdayaan perempuan dalam aspek partisipasi dalam pengambilan keputsan ini
sangat terkait dengan kepemimpinan yang dimiliki perempuan. Salah satu yang menyebabkan
rendahnya IDG Kota Makassar adalah keterwakilan perempuan di lembaga legislative relative
kecil, yaitu hanya sekitar 16% dari target nasional 30%. Begitupula di lembaga-lembaga
lainnya termasuk dunia usaha masih kurang kompetitif dibanding laki-laki.
Di pemerintah Kota Makassar, jumlah ASN perempuan terbilang mayoritas dibanding laki-laki
yaitu 7.421 orang sementara laki-laki 4.028 orang. Secara kuantitas ini sangat potensial untuk
menjadi penentu arah kebijakan di masing-masing OPD. Namun, banyak faktor yang harus
dibenahi oleh perempuan baik dari aspek skill maupun soft skill.
Menurut berbagai kajian, kualitas kepemimpinan di suatu lembaga itu sangat dipengaruhi oleh
tingkat soft skill yang dimiliki oleh seseorang. Soft skill ini merupakan suatu kemampuan yang
tak terlihat (intangible) namun sangat dibutuhkan dalam kesuksesan dunia professional
seseorang. Penelitian Hardvard University mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang itu
ditentukan oleh hard skill hanya sekitar 20%, dan sisanya 80% itu soft skill.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Pemkot Makassar melalui DPPPA Kota Makassar
menggap penting melakukan kegiatan penguatan kapasitas ASN perempuan dalam aspek soft
skill seperti leadership, komunikasi, managerial skill, dan disiplin. Hal ini diharapkan akan
berkontribusi terhadap kinerja lembaga pemerintah, khususnya Pemkot Makassar.
Kegiatan ini rencana diikuti oleh 200 ASN Perempuan lingkup Pemerintah Kota Makassar yang berasal
dari tiap-tipa OPD, termasuk Perusda.
2. Secara tidak langsung, kegiatan ini bermanfaat untuk kepentingan warga Kota Makassar pada
umumnya.
C. Strategi Pencapaian
1. Metode pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pelatihan yang difasilitasi oleh tenaga profesional.
2020
NO TAHAPAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 PERSIAPAN
- Membentuk panitia pelaksana
- Penentuan Waktu dan Lokasi
Kegitan
- Penyiapan Bahan-bahan
pelatihan
2 PELAKSANAAN
- Penentuan Narasumber
- Undangan Peserta
- Pelaksanaan Kegiatan
- Penyusunan Laporan
Sumber dana untuk melaksanakan Kegiatan ini yaitu dari APBD tahun anggaran 2020 yang
dibebankan pada anggaran DPA SKPD Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kota Makassar, sebesar Rp. ……… (….), dengan rincian sebagai berikut:
G. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR) ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan kegiatan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kota Makassar