Manusia 004
Manusia 004
TENTANG
PANDUAN PENGGUNAAN IMPLAN
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Prof. DR. W.Z. JOHANNES KUPANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Tentang Penetapan Panduan Penggunaan Implan
Di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang
Kedua : Panduan Penggunaan Implant ini agar dijadikan acuan dalam
memberikan pelayanan penggunaan implant di RSUD Prof. DR. W. Z.
Johannes Kupang
Ketiga: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Kupang
Pada tanggal 1 Agustus 2018
DIREKTUR RSUD Prof. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH POF. DR. W. Z. JOHANNES
KUPANG
NOMOR : TAHUN 2018
BAB I
DEFINISI
a) Alat Kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin, dan/atau implant yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
b) Implant adalah bahan atau materi yang secara buatan di pasang pada tubuh.
Banyak tindakan bedah di rumah sakit yang menggunakan implant prostetik antara
lain panggul, lutut, jantung, Mata, Syaraf, Obsetri, Tulang dan pompa insulin.
Tindakan Operasi seperti ini mengharuskan tindakan yang di modifikasi dengan
mempertimbangkan beberapa factor.
c) Alur pemesanan implant adalah rangkaian tahapan jalan pemesanan implant dari
analisa kebutuhan sampai datangnya implant
d) Alur pendistribusian implant adalah rangkaian tahapan jalan pendistribusian implant
dai implant dating sampai di gunakan pasien
e) Farmasi adalah unit rumah sakit yang bertugas untuk meyediakan dan
mengadakan segala kebutuhan obat maupun bahan habis pakai
f) Pejabat pengadaan alat kesehatan adalah bagian yang memverifikasi pengajuan
permintaan dari implant
g) Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan
tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan
steril. Banyak tindakan bedah yang menggunakan implant prostetik antaralain
panggul, lutut, pacu jantung, Mata, Syaraf, Obsetri, Tulang pompa insulin. Tindakan
pembedahan seperti ini mengharuskan tindakan operasi rutin yang dimodifikasi
dengan mempertimbangkan factor-faktor tertentu.
h) Instalasi sterilisasi Sentral adalah unit di rumah sakit yang bertanggung jawab
melakukan sterilisasi alat pembedahan termasuk implant.
i) RS adalah singkatan dari Rumah Sakit, dalam hal ini yang di maksud adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang
Peralatan kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di Fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.Guna mencapai kondisi maupun fungsi Peralatan kesehatan yang baik serta
dapat mendukung pelayanan kesehatan maka Perlu adanya pengelolaan peralatan
kesehatan yang terpadu Agar peralatan kesehatan dapat dikelola dengan baik
diperlukan Adanya kebijakan pemerintah dalam pengelolaan peralatan kesehatan di
rumah Sakit Dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
BAB II
RUANG LINGKUP
3. Implan gigi (dental) : suatu benda yang terbuat dari sekrup titanium dan
berbentuk menyerupai akar gigi dan mempunyai ulir di bagian luar yang
dipasang di dalam tulang rahang atas ataupun rahang bawah.
Plate
Mandible Plate, Straight Plate, Y - Plate
Screw : Berbagai Macam Screw
Arch Bar
Snare Wire
6. Implan Syaraf
Bone Plate Zise M – L
Self Drilling Screw : 1, 5 mm x 3
1,5 mm x 4
1,5 mm x 5
Berryplast
Vipi Shunt
Bone Cement
3D Mesh Titanium Plate
3.1 Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan kebutuhan terkait
jenis, Spesifikasi dan jumlah implant sesuai dengan kemampuan
pelayanan/klasifikasi rumahsakit, beban pelayanan, perkembangan teknologi
kesehatan, sumber daya manusia yang mengoperasikan dan memelihara sarana
dan prasarana. Perencanaan kebutuhan peralatan sangat bermanfaat untuk
penyediaan anggaran, pelaksanaan pengadaan implant secara efektif, efisien
dan prosesnya dapat di pertanggungjawabkan
Kamar Operasi
1. Pasien yang telah direncanakan pemasangan implant saat datang ke kamar
operasi diantar oleh perawat ruangan / IGD dilakukan pencocokan identitas
pasien, pembacaan sign in sebelum dilakukan induksi. Kemudian dilakukan
time out saat akan memulai insisi.
2. Saat pembacaan time out bagian implant maka dilakukan komfirmasi ulang
tentang diagnosis, nama tindakan, lokasi tindakan dan jenis implant.
3. Saat operasi selesai maka pasien dipindahkan dari kamar operasi ke ruang
pulih sadar atas ijin dari dokter anestesi.
Post Operasi
Pasien post operasi dilakukan pemantauan tanda vital dan skor alderete. Jika
skor alderete ≥ 9 maka pasien boleh dipindahkan keruangan. Untuk pasien –
pasien one day care pasien diperbolehkan pulang jika skor alderete mencapai
10. Pasien dipindahkan di ICU, jika kondisi pasien memenuhi indikasi rawat ICU
berdasarkan penilaian dokter anestesi. Dan pasien ditransfer ke kamar jenasah
jika pasien meninggal dunia.
Laporan operasi
DPJP membuat laporan operasi dan barcode implant dilampirkan di kamar
operasi. kebutuhanoperasi harus diselesaikan sebelum pasienPenilaian
Analisa Laporan pembelian
dipindahkan ke
Pengajuan barang
barang barang
ruangan / dipulangkan. Pada pasien – pasien yang harus langsung dipindahkan
ke area intensif, maka operator dapat menulis laporan operasi di area operasi.
Evaluasi dan
Distrbusi barang Pemakaian barang
pencataan
3.7 Alur Pelayanan Pemasangan Implan
Pra Operatif
Cito Elektif
(Gawat Darurat ) (Poli Bedah/Perawatan)
Intra Operatif
(Kamar Operasi)
Post Operatif
Ruang Pulih Sadar Ruang Rawat Inap/ Pulang
ICU
Keterangan : Pra operatif yang akan dilakukan tindakan operasi
Kamar pemasangan
Jenasah
impan Prostetik terlebih dahulu menjalani pra operatif yang bisa berasal dari
poliklinik bedah, perawatan dan juga bisa dari Instalasi Gawat Darurat (tindakan
Cito)
3.8 Penyimpanan
Kamar operasi melakukan penyimpanan implant berdasarkan pada :
1) Implant yang digunakan untuk operasi disimpan dalam trolley implant.
2) Petugas pengelolan Implant di kamar operasi betanggung jawab dalam
penyimpanan implant untuk di lakukan sterilisasi di ISS dan kemudian di
pisahkan sesuai jenisnya.
3) Penyimpanan implant dikendalikan depo farmasi kamaro perasi
3.9 Pendistribusian
Petugas kamar operasi bertanggung jawab dalam hal pencatatan
pemakaian yang telah dipakai operasi di setiap kamar operasi kemudian
diberikan ke petugas farmasi yang bertugas.
3.10 Penghapusan
Penghapusan barang dan alat - alat di kamar operasi dilakukan apabila terjadi :
1) Bahan/barang rusak tidak dapat di pakai kembali
2) Bahan/barang tidak dapat di daur ulang atau tidak ekonomis untuk di atur
ulang
3) Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expire date)
4) Bahan/ barang hilang karena pencurian atau sebab lain
BAB IV
DOKUMENTASI
Pada status form persiapan sebelum dan selama operasi terdapat 3 bagian utama
terdiri dari :
1. Data Dasar
2. Nama Alat
3. Implan
a. Data Dasar
Identitas pasien, berupa nama, jenis kelamin, dan nomer register pasien.
Pengisian dilakukan sesuai dengan data yang ada di rekam medis pasien.
( Gambar 1)
Nama tindakan
Nomor ruangan Kamar operasi
Tanggal tindakan
( Gambar 1 )
b. Nama Alat
1. Pada pengisin nama alat dengan cara mencentang nama alat yang di gunakan selama operasi
berlangsung.
( Gambar 2 )
c. Implan
1. Tuliskan nama dan jenis implant yang dipakai
2. Tuliskan ukuran implant yang di pakai
3. Tuliskan jumlah implant yang dipakai
4. Bisa juga dengan menempelkan barcode implant pada kotak nama / jenis dan
ukuran
5. Setelah operasi dan penulisan form persiapan sebelum dan selama operasi
perawat instrument mengecek ulang form apakah sudah terisi dengan baik
dan membubuhkan tanda tangan bersama operator dan perawat sirkulasi
( Gambar 3 )