Anda di halaman 1dari 1

Diagnosis Multiaksial

Diagnosis Multiaksial terdiri dari 5 aksis :

Aksis I :

 Gangguan Klinis
 Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis

Aksis II :

 Gangguan Kepribadian
 Retardasi Mental

Aksis III : Kondisi Medik Umum

Aksis IV : Masalah Psikososial

Aksis V : Penilaian Fungsi Secara Global

Catatan :

 Antara Aksis I,II,III tidak selalu harus ada hubungan etiologik atau patogenesis.
 Hubungan antara “Aksis I-II-III” dan “Aksis IV” dapat timbal balik saling mempengaruhi.

Tujuan dari Diagnosis Multiaksial :

1. Mencakup informasi yang “komprehensif” (Gangguan Jiwa, Kondisi Medik Umum, Masalah
Psikososial dan Lingkungan, Taraf Fungsi Secara Global), sehingga dapat membantu dalam :
 Perencanaan terapi
 Meramalkan “outcome” atau prognosis
2. Format yang “mudah” dan “sistematik” sehingga dapat membantu dalam :
 Menata dan meng-komunikasi-kan informasi klinis
 Menangkap kompleksitas situasi klinis
 Menggambarkan heterogenitas individual dengan diagnosis klinis yang sama
3. Memacu penggunaan “model bio-psiko-sosial” dalam klinis, pendidikan, dan penelitian.

Berdasarkan Kasus :

Aksis I : F 31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala Psikotik

Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis

Aksis III : Tidak ada (none)

Aksis IV : Masalah pekerjaan (PHK)

Aksis V : GAF = 50-41

Anda mungkin juga menyukai