Anda di halaman 1dari 14

BAB 2

TEKNOLOGI PENANGANAN DAN TEPAT GUNA DALAM PELAYANAN IBU


NIFAS
2.1 Obat pada Masa Nifas
1. Vitamin A

Vitamin A merupakan salah zat penting yang larut dalam lemak dan dalam hati , tidak
dapat di buat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar(essesnsial), berfungsi untuk
penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.(Depkes
RI.2009)
2. Manfaat Vit A untuk ibu nifas
a. Meningkatkan kandungan Vit A dalam ASI
b. Meningkatkan kekebalan tubuh bayi
c. Kesehatan ibu pasca melahirkan cepat pulih kembali
3. Penatalaksanaan pemberian kapsul Vit A pada ibu nifas
a. Bersamaan dengan pemberian imunisasi hepatitis B kepada bayi umur 0-7 hari pada
kunjungan neonatal
b. Apa bila kapsul vitamin A tidak di berikan pada KN 1, maka dapat di berikan pada
kunjungan KN2 (8-28 hari) atau KN 3(minggu ke -6 setelah persalinan)
Ibu dapat memperoleh kapsul vitamin A di: Posyandu, Polindes Bidan Desa),
Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Praktek Swasta(Bidan, Rumah Bersalin, Klinik Bersalin
dll), kelompok KIA.Yang memberikan kapsul vitamin A kepada ibu nifas: dokter, tenaga
gizi, bidan, perawat, vaksinator, dukun bersalin terlatih, kader.(Depkes RI, 2009)

2.2 Tablet Zat Besi

Tablet zat besi merupakan tablet untuk suplementasi penanggulangan anemia gizi atau
defisiensi zat besi, yang setia tabletnya mengandung fero sulfat 200 mg atau setara dengan
60 mg besi elementase dan 0,25 mg asam folat.

1. Fungsi zat besi

Zat besi sangat penting untuk fungsi sistem imun tubuh, defisiensi zat besi dapat
menurunkan kemampuan darah membawa oksigen, dan anemia dapat menurunkan
penyembuhan karena penurunan kadar oksigen.
2. Kebutuhan Zat Besi Ibu Post Partum
Ibu post partum hendaknya mengkonsumsi tablet Fe selama 42 hari setelah melahirkan,
untuk mencegah terjadinya anemia pada masa post partum. Tidak hanya tablet Fe,
perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti : daging merah, hati, keju
ikan, sayuran berwarna hijau tua, dan kacang-kacangan.

3. Efek samping
Peningkatan absorpsi zat besi dapat menembah inensitas efek samping yang dialami
pasien, seperti :
1) Akan timbul rasa mual saat tablet Fe tersebut bekerja dalam tubuh. Untuk
menguranginya ibu dianjurkan meminum tablet Fe saat malam hari, menjelang tidur.
2) Konsumsi tablet Fe juga dapat mengakibatkan konstipasi, bahkan tinja dapat menjadi
berwarna hitam kecoklatan. Harusnya ibu tidak usah khawatir dengan hal ini, karena hanya
pengaruh obat saja dan tidak berbahaya.

2.3 Alat Breast Pump


Pada Umumya, karena tuntutan rutinitas harian, misalnya jika ibu bekerja, ibu menyusui
yang ingin memberikan ASI eksklusif kepada sang buah hati harus memerah air susunya,
agar dapat diberikan kepada sang bayi melalui medium lain, misalnya botol susu. Kebutuhan
memerah air susu juga bisa saja dilakukan guna menghindari peradangan kelenjar payudara,
serta tersumbatnya saluran ASI pada payudara ibu.
Memerah ASI dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara manual atau dengan
menggunakan tangan, serta secara elektrik melalui bantuan breast pump. Breast pump atau
yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah “pompa ASI” ini diciptakan untuk membantu
ibu memerah ASI untuk kemudian disimpan sebagai persediaan. Pemerahan ini bisa
dilakukan di mana saja, dan kapan saja, termasuk di kantor yang menyediakan ruangan dan
fasilitas nursing room. Pada awal penggunaan breast pump ada kemungkinan ASI yng
keluar sedikit dan tersendat-sendat. Apabila dilakukan pemompaan secara berkala dan
teratur, maka produksi ASI akan lancar dan melimpah.
2.4 Pijat Oksi
Beberapa Ibu mungkin juga mengalami stres dan emosi yang labil berkenaan dengan
perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan. Pijat oksi setelah melahirkan dapat
memberikan beberapa manfaat dan efektif membantu pemulihan Ibu dalam masa nifas,
seperti meredakan beberapa titik kelelahan pada tubuh, melepaskan tegangan pada otot,
memperbaiki peredaran darah, dan meningkatkan pergerakan sendi serta peremajaan tubuh.
1. Manfaat pijat oksi pada masa nifas
a. Membantu melepaskan hormon oksitosin yang merangsang pengeluaran ASI dan
memudahkan proses menyusui. Pijatan pada payudara akan membantu membuka saluran
kelenjar susu yang tersumbat, sehingga mengurangi risiko radang kelenjar pada payudara
(mastitis).
b. Memperlancar hormon oksitosin dan prolaktin
c. Membuat tubuh rileks dan mengurangi nyeri serta melancarkan aliran darah ke seluruh
tubuh.

2.5 Jadwal Kunjungan pada Masa Nifas


Masa nifas (pueperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-
kira 6 minggu.Kunjungan masa nifas paling sedikit dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan
uang yaitu untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi
dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Berikut ini adalah jadwal kunjungan masa nifas yang dianjurkan :
1. Kunjungan ke 1 (6jam-3 hari post partum)
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
b. Medeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujuk apabila perdarahan
berlanjut.
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
d. Pemberian ASI awal.
e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
g. Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru
lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan
stabil.
2. Kunjungan ke-2 (4-28 hari post partum)
a. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah
umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal.
c. Memastikan ibu mendapatkan makanan yang bergizi cukup, cairan, dan istirahat yang
cukup.
d. Memastikan ibu menyusui eksklusif dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat, dan perawatan bayi sehari-hari.
3. Kunjungan ke-3 (29-42 hari post partum)
a. Memastikan keadaan ibu dan bayi dalam keadaan sehat
b. Memastikan ibu menyusui secara eksklusif dan tak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit.
c. Memberikan konseling untuk KB secara dini.

2.5 Perawatan Payudara


A. Pengertian
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa
menyusui. Hal ini dikarenakan payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI
yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir, sehingga harus dilakukan
sedini mungkin. Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan
payudara yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan
sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran payudara sehingga
memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini
mungkin, yaitu 1 s.d 2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari.
B. Tujuan Perawatan Payudara
Menurut Astutik (2014), perawatan payudara pasca persalinan merupakan
kelanjutan perawatan payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai
berikut :
1. Memperlancar sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu
sehingga memperlancar pengeluaran ASI dengan cara menjaga agar payudara
senantiasa bersih dan terawatt (putting susu karena saat menyusui payudara
ibu akan kontak langsung dengan mulut bayi)
2. Menghindari putting susu yang sakit dan infeksi payudara, serta menjaga
keindahan bentuk payudara
C. Prinsip Perawatan Payudara
1. Menjaga payudara agar bersih dan kering terutama putting susu
2. Menggunakan bra/BH yang menopang
3. Apabila terjadi putting lecet, oleska kolostrum/ASI yang keluar pada sekitar
putting susu setiap kali selesai menyusui
4. Menyusui tetap dilakukan dengan mendahulukan putting susu yang tidak lecet
5. Jika lecet putting termasuk kategori berat, maka bagian yang sakit dapat
diistirahatkan, ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan sendok
6. Perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1 s.d 2 hari
setelah bayi lahir dan dilakukan dua kali sehari sebelum mandi.
D. Langkah-langkah Perawatan Payudara
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Cuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun
3. Kompres putting susu dengan kapas yang telah dibasahi minyak / baby oil
selama 2 menit
4. Kompres kedua putting menggunakan minyak selama 3 – 5 menit. Kemudian
angkat kapas sambil bersihkan kotoran yang menempel di putting. Jika
kurang bersih, diulangi lagi. Oleskan minyak kelapa / baby oil ke payudara.
5. Kedua telapak tangan diletakkan di tengah antara kedua payudara dengan
ujung-ujung jari menghadap kebawah. Kemudian telapak tangan ditarik ke
atas melingkari payudara sambil menyangga payudara tersebut, lalu tangan
dilepaskan dengan gerakan cepat ke arah depan. Lakukan gerakan ini (+/-) 20
kali dengan tujuan untuk menjaga kekenyalan dan kekencangan payudara.
6. Mengurut payudara dari pangkal payudara ke arah putting memakai
genggaman tangan menyeluruh atau ruas-ruas jari. Lakukan gerakan ini (+/-)
20 kali.
7. Tangan kanan menyangga payudara kanan, kemudian sisi ulnar tangan kiri
mengurut payudara ke arah putting susu. Tujuan dilakukan pengurutan
payudara agar ASI dapat keluar dengan lancar.
8. Basuh payudara dengan air hangat dan air dingin secara bergantian dan
dikerjakan berulang-ulang lalu dikeringkan dengan handuk.
9. Putting susu dirangsang dengan waslap/handuk kering yang digerakan ke atas
dan bawah beberapa kali dengan tujuan meningkatkan erektilitas putting susu
dan mengurang insiden putting lecet.
10. Pakailah BH untuk menyusui yang menyangga dan ukuran yang sesuai
dengan pertumbuhan payudara.

2.6 Senam Nifas


A. Pengertian Senam Nifas
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan
persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula.
B. Tujuan Senam Nifas
Tujuan senam nifas diantaranya adalah:
1. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri
2. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula.
3. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas.
4. Menghindari pembengkakkan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises.
LANGKAH SENAM NIFAS

l.Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area iga- iga.
Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan
dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru

2.Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas. Kendurkan
lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki
kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan
tubuh.

1. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar
panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut


sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3 detik kemudian
rileks.
2. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan
bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.

3. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut kiri.

4. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan. angkat
kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan
dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

5. tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan kursi di ujung
kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki bawah lebih atas.
Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama
setengah menit.

9. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan dari dalam
keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah menit.

10. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti gerakan
menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan dimana lutut mendekati
badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan
urutlah mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini 8
sampai 10 setiap hari.
11. berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di bawah kepala. Jepitlah
bantal diantara kedua kakidan tekanlah sekuat-kkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah
pantat dari kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali selama
setengah menit.

12. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping badan. kaki kanan
disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat. Pada saat yang sama tegangkan kaki dan
kendorkan lagi perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali
selama setengah menit.

Anda mungkin juga menyukai