Anda di halaman 1dari 11

Beberapa Contoh MSDS

Gallery

A. Asam Nitrat (HNO3)

KOMPOSISI BAHAN

Bahan yang dimaksut adalah HNO65% ekstra murni dimana komposisi zat-zat pengotor yang
terkandung didalamnya juga berada dalam konsentrasi yang sangat rendah. Sebagimana data
dibawah ini :

Assay (alkalimetri):64.3 – 66.4 %

Chlorida (Cl):≤ 0.0003 %

Nitrogen oxida (as N2O3):≤ 0.003 %

Sulphat (SO4):≤ 0.001 %

Logam berat (seperti Pb):≤ 0.0005 %

As (Arsenic):≤ 0.0001 %

Ca (Kalsium):≤ 0.001 %

Fe (Besi):≤ 0.0004 %

NH4 (Ammonium):≤ 0.001 %

Residu terlarut:≤ 0.01 %

SIFAT:

Sifat Fisika
Bentuk: Cair

Warna: Tidak Berwarna

Bau: Pedih

Titik Lebur : -32 °C

Titik Didih/Rentang Didih: 121 °C

Tekanan Uap:9,4hPa(20°C)

Densitas: 1.39 g/cm3 (20°C)

Kelarutan dalam air : Pada 20 °C Larut

Berat Molekul: 63,012 g/mol

pH: < 1 (20°C)

Massa relative: Mr :63,012 g/mol

Sifat kimia

1. Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan matahari dan akan terurai sebagai berikut :
2HNO3 + ½O2 →2NO3 + H2O

2. Larutan asan nitrat pekat berwarna kuning yang berasal dari warna NO2 terlarut. Untuk
mengurangi penguraian asam nitrat ini, maka asam nitrat disimpan dalam botol berwarna
coklat

3. Di dalam larutan pekatnya, asam nitrat mengalami ionisasi :


2HNO3 + H2O → NO+ + NO3-+ 2H2O

4. Asam nitrat dalam larutan asamnya adalah asam kuat. Hal ini disebabkan karena
besarnya muatan positif pada atom N sehingga elektron OH- tertarik kuat, akibatnya atom
H menjadi mudah lepas.
HNO3 + H2O →H3O+ + NO3-

PENANGANAN:

Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


1. Setelah terhirup uap dari bahan , maka segera hirup udara segar. Kemudian segera minta
bantuan dokter.

2. Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air dalam jumlah banyak untuk
menghindari terjadinya dampak sistemik yang ditimbulkan oleh bahan. Oles dengan
polyethylene glycol400. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan kemudian
segera minta bantuan dokter.

3. Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Pada kondisi tumpahan yang
tidak ditangani segera dapat mengakibatkan kebutaan. Segera hubungi dokter mata.

4. Setelah tertelan segera beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas) dan
hidari muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.

Penaggulangan Kebakaran:

Apabila terjadi kebakaran adalah sangat penting untuk menggunakan alat pemadam kebakaran
yang sesuai dengan situasi dan kondisi lokasi dan lingkungan sekeliling. Saat terjadi kebakaran
api ambient dapat melepaskan uap yang sangat berbahaya sebingga petugas pemadam kebakaran
harus dilengkapi dengan alat bantu pernapasan dan alat pelindung lain untuk menghindari
dampak sampingan yang tidak diinginkan.

Sifat oksidator dari bahan ini dapat memperhebat api karena kemampuanya menghasilkan
oksigen pda proses reaksinya. Cara penanggulangnan yang paling efektif adalah dengan
mengisolasi daerah terbakar. Dan mendinginkan container sehingga api tidak merambat ke
tempat lain.

Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran

Tindakan pencegahan pribadi, disarankan untuk menghindari kontak langsung dengan tubuh
karena bahan ini bereaksi cepat dengan kulit dan dapat menyebapkan luka bakar yang parah.
Jangan menghirup uap-uap aerosol karena pengaruh yang akut terhadap pernapasan sehingga
penting untuk bekerja di ruang asam atau ruangan dengan fentilasi yang memadai.

Tindakan pencegahan untuk melindungi lingkungan. Jangan membuang bahan ke saluran


pembuangan karena sifat asamnya dapat menyebapkan rusaknya ekosisten air.

Dalam metode pembersihan dapat digunakan bahan penyerap cairan dan penetral seperti
chemizorb, merck art No. 101595 dan lain sebagainya. Setelah bahan diserap kemudian dapat
diteruskan ke pembuangan.

B. SODIUM HYDROXIDE (NaOH)


KOMPOSISI
sodium carbonate (<3%)
sodium hydroxide (95-100%)

SIFAT:

Sifat Fisika

Rumus molekul: NaOH


Massa molar: 39.99711 g/mol mol
Penampilan : putih solid, hidroskopis
Kepadatan : 2.13 g/cm 3
Titik lebur: 318 °C, 591 K, 604 °F
Titik didih : 1388 °C, 1661 K, 2530 °F
Kelarutan dalam air: 1110 g/L (20 °
Kelarutan dalam etanol: 139 g/L
Kelarutan dalam metanol : 238 g/L
Kelarutan dalam gliserol : Larut
Keasaman (p K a) : ~13

Data fisik ditampilkan untuk solusi 5% natrium hidroksida


Penampilan: Jelas, solusi tidak berwarna.
Bau: Tidak berbau.
Kelarutan: Larut dalam air.
Kepadatan: 5% larutan: 1,05
pH : 14.0
% Volatil dengan volume @ 21C (70F) : informasi tidak ditemukan

Sifat Kimia:

NaOH berwarna putih atau praktis putih, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain.
Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat
menyerap karbondioksida dan lembab. mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut
dalam eter.

NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan
berwarna putih. Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida.

PENANGANAN:
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Mata:
Dalam kasus kontak, siram mata segera dengan banyak air selama minimal 15 menit.
Mendapatkan bantuan medis dengan segera.
Kulit:
Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit saat
mengeluarkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Mendapatkan bantuan medis dengan
segera. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.

Tertelan:
Jika tertelan, jangan dimuntahkan. Mendapatkan bantuan medis dengan segera. Jika korban
sepenuhnya sadar, berikan satu mangkuk air. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut
kepada orang yang tidak sadar.

Terhirup:
Jika dihirup, lepaskan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit
bernapas, berikan oksigen. Dapatkan bantuan medis.

Tindakan Melawan Kebakaran:

Informasi Umum : Seperti api apapun, pakai alat bernafas dan peralatan pelindung penuh.
Gunakan semprotan air untuk menjaga api tak berkembang. Gunakan air dengan hati-hati dan
dalam jumlah sangat banyak. Kontak dengan kelembaban atau air dapat menghasilkan panas
yang cukup untuk menyalakan bahan mudah terbakar di dekatnya. Kontak dengan logam dapat
berkembang menjadi hidrogen gas yang mudah terbakar.

Media Pemadaman : Zat adalah noncombustible, penggunaan agen yang paling tepat untuk
memadamkan api di sekitarnya.

Tindakan Pelepasan Darurat

Buka Ventilasi di area terjadi kebocoran atau tumpahan.Jauhkan orang dari daerah tumpahan.
Pakailah pelindung peralatan pribadi yang sesuai . Mengemas lagi cairan bila memungkinkan.
Jangan membuang residu kaustik ke saluran pembuangan. Residu dari tumpahan dapat
diencerkan dengan air, dinetralkan dengan cairan asam seperti asetat, klorida atau sulfat.

C. Ethanol (C2H5OH)

KOMPOSISI BAHAN

Ethanol

SIFAT:

Sifat Fisika Kimia

Bentuk fisik: air

Bau: khas alkohol


Warna : tak berwarna

Titik didih: > 760C (168,80F)

Titik baku: -113,840C (-172,90F)

Masa jenis : 0,789 – 0,806

Densitas: 1,59 – 1,62

Tingkat penguapan: 1,7

Lof Kw: < 1 (-0,32)

Solubilitas / kelarutan: larut dalam air dingin

PENANGANAN:

Pertolongan pertama pada kecelakaan

Mata:
bilas segera dengan air banyak minimal 15 menit cari pertolongan medis jika terjadi iritasi

Kulit:

bilas segera dengan air yang banyak, pisahkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi, cuci
pakaian sebelum digunakan kembali, bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali, jika iritasi
berlanjut segera cari pertolongan medis

Pernapasan:

pindahkan ke tempat yang berudara segar cari pertolongan medis

Pencernaan:

jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut korban yang pingsan, jika bahan ini tertelan dalam
jumlah banyak segera cari pertolongan medis.

Pemadaman kebakaran

Mudah terbakar pada fase cair dan uap

Titik nyala : 11-140C (51,8-57,20F)


Batas mudah terbakar : lebih rendah > 1,3%

Produk pembakaran korban oksida (CO2 dan CO)

Bahaya ledakan / kebakaran yang tidak biasa : uap dapat menyebabkan percikan api, membuang
bahan ke saluran pembuangan dapat menyebabkan bahaya ledakan.

Instruksi pemadam kebakaran

Api kecil: gunakan bahan kimia kering

Api besar: jangan memadamkan api ketika api terkena bahan, menjauh

dari area dan biarkan kebakaran terjadi

Pakaian pelindung pemadam kebakaran harus memakai pakaian pelindung serta pelindung alat
pernapasan yang sesuai.

Tindakan penyelamatan kecelakaan

Jika terjadi kebocoran segera hubungi bagian penyelamatan darurat, mengurangi sumber
penyalaan hentikan kebocoran jika tidak ada resiko gunakan APD

Penanganan dan Penyimpanan

Penangganan:

Jaga agar wadah selalu tertutup gunakan ventilasi yang memadai, hindarkan dari panas dan nyala
api mematikan

Penyimpanan:

Simpat di tempat terpisah jaga agar wadah tetap dingin dalam area yang berventilasi, wadah
harus tertutup dan bersegel sampai bahan siap digunakan, hindarkan dari sumber penyalaan.

D. Asam klorida (HCl)

KOMPOSISI BAHAN

Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0

Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )

SIFAT:

Bentuk: Cair
Bau: menyengat

Warna: Bening sampai agak kekuningan

Massa jenis : 2.13

Titik didih: 85 oC

Titik lebur : -20oC

Tekanan uap (20oC: 20 mbar

Kelarutan dalam Air (20 oC): terlarut 82,3 g/ 100 m

pH (20 oC) : 1

PENANGANAN:

Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit

Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.

Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.

Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau
oksigen korban segera bawa ke dokter.

Tindakan Penanggulangan Kebakaran

Pemadaman api:

Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat di semprot
dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah.

Bahaya khusus :

Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar

Instruksi pemadam api:


Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan
air agar dingin tetapi air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri dan
alat pelindung pernafasan.

Tindakan Terhadap Tumpahan Dan Kebocoran

1. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering,
pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran plastik untuk
menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.

2. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan Hcl
harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)

3. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA),
Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile).

Penyimpanan Dan Penanganan Bahan

1. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam. Waspada
terhadap kebocoran gas.

2. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung

3. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan

4. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan asam.

5. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali, serta
sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium hidroksida.
Periksa kebocoran wadah asam.

Pengendalian Pemajanan Dan Alat Pelindung Diri

1. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu ke
tingkat serendah mungkin.

2. Alat pelindung Diri : Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata
(goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung tangan karet (neoprene gloves)

E. Natrium Klorida (NaCl)

KOMPOSISI BAHAN
NaCl 100%

SIFAT FISIKA DAN KIMIA:

Keadaan fisik dan penampilan : Solid. (Bubuk kristal padat.)


Bau: Sedikit.
Rasanya Asin.
Berat Molekul: 58,44 g / mol
Warna: Putih.
pH (1% soln / air): Netral 7
Titik Didih : 1413 ° C (2575,4 ° F)
Melting Point : 801 ° C (1473,8 ° F)
Spesifik Gravity: 2.165 (Air = 1)
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin, air panas. Larut dalam gliserol, dan amonia. Sangat
sedikit larut dalam alkohol. tidak larut dalam Asam klorida.

PENANGANAN:

Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata
dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.

Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit
dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi
dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin dapat digunakan pakaian.cuci sebelum
digunakan kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan
medis dengan segera.

Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri.
Mencari medis segera

Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika
sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah,
dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak
bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.

PERINGATAN:
Ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan lewat mulut ke mulut (resusitasi)
bila bahan dihirup adalah racun, infeksi atau korosif. Cari bantuan medis segera.

Tertelan:
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel medis.
Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada korban yang sadar. Longgarkan
pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis
jika gejala muncul.

Anda mungkin juga menyukai