Amdal 2
Amdal 2
Kualitas Air
Air merupakan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi mahluk hidup, sehingga
komunitas tempat tinggal dimanapun baik di desa maupun kota selalu ditemukan dekat
dengan sumber air yaitu sungai, danau dan pantai. Semakin bertambah jumlah penduduk,
kebutuhan air menjadi semakin banyak. Dari seluruh air yang berada dipermukaan bumi,
97,3% adalah air laut dan sisanya 2.7% adalah air tawar dan dari komposisi wujud air
tawar tersebut hanya kurang dari 1% yang dapat dimanfaatkan langsung oeh manusia.
Dilain pihak jumlah penduduk dimuka bumi semakin bertambah,sehingga kebutuhan air
menjadi semakin banyak. Bersamaan dengan bertambahnya jumlah penduduk, akan
bertambah pula kegiatan pembangunan yang akan mempunyai dampak terhadap
keberadaan air yang ada, sehingga kuantitas dan kualitas semakin menurun, yaitu
masuknya bahan organik dan inorganik ke dalam air. Asumsi produksi limbah organik
perorang adalah 14.9 gr BOD/orang/hari, maka dengan jumlah penduduk dunia 6
milyard,jumlah BOD perhari diperkirakan sebesar 89.400 ton perhari yang akan masuk
ke lingkungan.
Kualitas air dapat dilihat berdasarkan sifat komponen tertentu, masing2 ditentukan batas
maksimunya dalam baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah:
1. Sifat fisik
Meliputi parameter2: warna, bau, temperatur, zat padatan tersuspensi, dan
minyak.
2. Sifat kimia
Meliputi parameter kandungan bahan kimia organik dan inorganik.
Parameter bahan organik : BOD( Biological Oxygen Demand), COD(Chemical
Oxygen Demand), dan DO (Dissolved Oxygen)
Parameter bahan inorganic: salinitas, pH, Fe,Mn,Cl,SO4,logam berat(Hg, Pb,
Cr,Cu, Cd,Ni,As), nitrogen(dalam bentuk NO3, NO2) dsb
3. Sifat bakteriologis
Meliputi parameter bakteri2 coliform, mikroorganisma patogenik dan parasitik
4. Sifat radioaktif
Meliputi senyawa2 yang menghasilkan radiasi seperti Uranium, Thorium-230 dan
Radium-226
Agar perairan dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya maka diperlukan batas atau
kadar maximum pencemar yang dapat ditenggang keberadaannya dalam perairan
tersebut. Batas atau kadar maximum itu disebut baku mutu air. Baku mutu air dibedakan
menjadi 2 jenis dimana dapat menentukan tindakan pengendalian yang berbeda, yaitu:
1. Baku mutu badan air : untuk kadar air sesuai dengan peruntukannya dalam upaya
pengendalian pencemaran
2. Baku mutu limbah cair : untuk membatasi beban limbah dari sumber pencemar
Selain itu karakteristik limbah cair sangat dipengaruhi oleh sifat substansinya
yang terbagi menjadi 2 golongan berdasarkan sifatnya:
- Sifat konservatif : substansi yang relatif tidak berubah di alam, mis:logam berat,
pestisida yang waktu tinggal di alam sangat lama.
- Sifat non konservatif : substansi yang dapat dapat berubah di alam, mis: bahan2
organik yang mudah terurai, nitrogen dll
Ekosistem perairan sangat dipengaruhi oleh daerah pengalirannya, sehingga kondisi alam
dan kegiatan2 yang terdapat di daerah pengaliran (seperti iklim, topografi, geologi,
penggunaan lahan dan aktivitas sosial) akan menentukan kualitas dan kuantitas limbah
yang akan mengalir ke badan air.
Kemudian akan berpengaruh terhadap fisik badan air, seperti kecepatan aliran, tegangan
geser pada dasar badan air, ukuran partikel dibadan air, suhu air, oksigen terlarut dan zat
hara yang terlarut.
Perubahan pada pola fisik ini akan mempengaruhi pola2 biotik seperti jumlah dan jenis
tumbuhan yang hidup diterairan, jumlah dan jenis ikan dsb. Hubungan timbal balik yang
kompleks antara organisme hidup dan lingkungan fisik perairan dapat terlihat dari jenis
organisme/biota yang ada diperairan. Misalnya sungai2 yang beraliran deras umumnya
dihuni oleh ikan yang langsing dan kuat berenang dan tumbuhan yang hidup adalah jenis
ganggang berkerak atau ganggang yang dapat berenang, juga lumut daun.
Kondisi alam juga mempengaruhi besarnya daya dukung lingkungan perairan yang
sangat ditentukan oleh besarnya daya asimilatif (carrying capasity) perairan tersebut.
Daya asimilatif ini menunjukkan besarnya daya tampung perairan untuk dapat menerima
beban limbah dan erat hubungannya dengan sifat purifikasi alami (self purification) yaitu
kemampuan alamiah ekosistem perairan tersebut untuk dapat mengembalikan kondisinya
semula sebelum limbah masuk. Purifikasi alami dari perairan dapat dibagi dalam 4 tahap
yaitu:
1. Tahap degradasi: dimulai dari lokasi dibawah saluran pembuangan limbah yang
ditandai dengan terjadinya perubahan fisik seperti banyaknya zat terapung,
kekeruhan dsb yang umumnya dapat dilihat secara visual sebagai tanda2
penemaran.DO (oksigen terlarut) akan menurun dengan cepat karena terjadi
proses oksigenasi
2. Tahap dekomposisi: terjadi apabila DO menurun mencapai 40% . Tahap ini
merupakan kondisi air yang paling buruk karena deoksigenasi semakin besar.
Pada tahap ini biasanya ada pengendapan lumpur di sungai. Apabila proses
dekompisisi berlangsung anaerob maka akan terbentuk gelembung2 gas, lumpur
yang bau.
3. Tahap pemulihan: terjadi apabila oksigen terlarut meningkat kembali sekitar
40%.Tahap ini ditandai dengan ciri air mulai jernih, tidak bau dan mulai ada
kehidupan akuatik. Apabila beban limbah organik yang masuk ke sungai sangat
kecil maka proses pembersihan ini dapat berlangsung tanpa melalui tapap
dekomposisi tetapi dari tahap degradasi langsung ke tahap pemulihan.
4. Tahap air sungai bersih: ditandai dengan air yang jernih, kadar oksigen tinggi,
keanekaragaman spesies meningkat karena pemanfaatan zat hara yang stabil.
Gambar: Zone pencemaran di badan air sungai yang menerima limbah organik yang
terurai secar biologis (Nathason,1986)
Aliran air
Tahap degradasi tahap dekomposisi tahap pemulihan tahap air sungai bersih
Tolok ukur bahan organik yang dapat diuraikan dinyatakan dalam BOD (Kebutuhan
oksigen untuk menguraikan bahan organik), makin besar BOD suatu limbah atau
perairan, semakin besar pula kandungan bahan organiknya.
Pendugaan dampak kualitas dan kuantitas air ini dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh pencemaran air permukaan dan air bawah tanah terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, sebelum mengkaji interaksi antara kegiatan dengan rona lingkungan
perlu mengetahi dan memahami terjadinya pencemaran.
Menurut definisi pencemaran yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No20 tahun
1990 : Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya mahluk hidup, zat, energi
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air
menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Besarnya potensi pencemaran yang akan terjadi tergantung dari dua aspek yaitu:
1. Intensitas limbah
Intensitas limbah tergantung dari jenis kegiataan dan bahan baku, kapasitas
kegiatan dsb
2. Daya dukung perairan
Daya dukung perairan tergantung dari kondisi alam dan fisik seperti iklim,
topografi, debit sungai dsb.
Untuk mengukur besarnya dampak pencemaran di perairaan yang mengalir digunakan
model matematika yang didasarkan pada hukum kekebalan masa (Masa yang masuk
sama dengan masa keluar)
Gambar: Profil pengenceran pencemaran dari titik saluran pembuangan limbah
Cbl Dbl
Zona percampuran
Cs Ds Cs’ Ds’
Besarnya dampak adalah selisih konsentrasi pencemar di sungai sebelum mendapat beban
dengan konsentrasi pencemar di sungai setelah mendapat beban (Cs-Cs’). Makin besar
nilai negatif menggambarkan makin besarnya penemaran yang terjadi. Tetapi besarnya
nilai negatif ini in belum cukup menjadi indikator pentingnya dampak. Untuk
menentukan pentingknya dampak perlu membandingkan Cs’ dengan baku mutu badan air
sesuai peruntukannya. Apabila Cs’ lebih besar dari baku mutu berarti kegiatan tersebut
telah mencemari sungai dan tergolonga dampak penting yang perlu dikelola.
Berbagai pencemar air dihitung sejauh mana konsentrasi di daerah aliran air dengan
variasi berbagai jarak dari sumber pencemar. Pendugaan ini dilakukan dengan model
matematika yang telah banyak dikembangkan.
Misalnya:
Pendugaan dampak dari kegiatan pembangunan di dekat aliran sungai, biasanya akan
terbentuk sedimentasi akibat adanya erosi pada daerah pembangunan proyek, maka
partikel sedimen akan dibawa air permukaan dan akan disebarkan dan diendapkan.
Pendugaan dampak yang dilakukan adalah dengan metode pendugaan tingkat erosi, pola
penyebaran partikel atau pengangkutan pengendapannya.
II. PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK TERHADAP UDARA
Udara yang mengandung satu atau lebih zat kimia dalam konsentrasi yang melebihi
normal untuk dapat menyebabkan gangguan pada manusia, tumbuhan, binatang dan harta
benda diketegorikan sudah mengalami pencemaran.
Secara khusus pengaruh zat pencemar terhadap kesehatan tidak tergantung banyaknya
konsentrasi yang ada, tetapi tetapi sifat yang dimiliki zat tsb.Contohnya pengamatan
konsentrasi zat pencemar dengan efek kesehatan yang ditimbulkannya terjadi di AS tahun
1975:
Zat Emisi/tahun ( %) Efek kesehatan (%)
SOx 12.9 34.6
Partikel 9.7 27.9
NOx 8.6 18.6
Hidrokarbon 13.1 17.7
CO 55.7 1.2
KEBISINGAN
Kebisingan adalah bentuk suara yang tidak sesuai dengan tempat dan waktu.
Kebisingan digolongakan sebagai salah satu jenis gangguan pencemaran udara yang
dikaji dalam amdal, karena berpengaruh terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia.
Oleh sebab itu kebisingan mempunyai peraturannya yang bertujuan untuk mencegah
gangguan terhadap manusia berupa batas paparan aman bising dalam jangka waktu
tertentu ( 8 jam/hari) atau 4 jam/minggu tanpa ada gangguan kesehatan.
Efek kebisingan:
Pemaparan terhadap bising yang berlebihan dapat menimbulkan keadaan stress dan pada
keadaan lanjut menyebabkan gangguan fisik dan psikologis. Pemaparan yang terus
menerus terhadap suara bising dapat merusak sel-sel rambut getar yang terletak di bagian
cochlea ( rumah siput ) teling bagian dalam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya
hubungan antara kebisingan dengan kenaikan tekanan darah, denyut jantung dan
ketegangan dari otot-otot lambung, konstriksi pembuluh darah dan pada akhirnya
berkontribusi terhadap timbulnya penyakit jantung
L2 = L1 – 20 log (r2/r1)
contoh: titik A mempunyai tingkat kebisingan 100 dB dengan jarak 10 m dari pusat suara.
Berapa tingkat kebisingan suatu tempat yang berjarak 100m dari pusat suara?
Arti : Keadaan rata2 faktor cuaca pada keadaan waktu yang lama
Klasifikasi iklim umumnya ditentukan oleh unsur2:
1. Suhu udara
2. Curah hujan
3. Kelembaban udara
4. Arah dan kecapatan angin
Unsur2 ini digunakan sebagai :
1. Data identifikasi perubahan iklim
2. Faktor yang menentukan dan berpengaruh terhadap suatu kejadian
Pada Tanah
Pengaruh iklim akan menentukan zonasi tanah/wilayah
Jika terjadi curah hujan tinggi dan suhu rendah pada tanah Podzol akan mengakibatkan
podzolisasi yaitu larutan garam turun kedalam tanah dan terjadi absorbsi basa. Akibatnya
terjadi akumulasi Fe, Al (Fe2O2 dan Al2O3) dan silika sehingga tanah menjadi asam dan
miskin. Contohnya adalah ekosistem hutan Conifera
Klasifikasi iklim
Berdasarkan pengaruh unsur curah hujan terhadap tanah ( oleh Mohr)
>100 mm digolongkan dalam bulan basah
60-100 mm digolongkan bulan lembab
< 60 mm digolongkan bulan kering
1,5 a
Q=
12 – 1,5 a
a = curah hujan
B. JENIS2 KEANEKARAGAMAN
1. Keanekaragaman tingkat gen
Adalah adanya variasi diantara individu dalam satu jenis/species yang sama
- Penampilan jenis mahluk hidup didukung oleh variasi sifat/ ciri dimana
masing-masing ciri ditentukan oleh gen yang berbeda
- Jadi keanekaragaman perangkat gen menentukan keanekaragaman individu
- Manfaat: Keanekaragaman gen dalam satu jenis (plasma nutfah)digunakan
dalam menciptakan jenis unggul.
- Contoh: Kelapa (Cocos nucifera) mempunyai variasi bentuk pohon dan buah
sehingga menjadi gading,kopyor, hijau dan hibrida
Contoh:
*. ketika gajah menghilang, ekosistemnya berubah dari padang rumput menjadi semak
belukar, hewa semak belukar muncul kembali. Keanekaragaman genetic yang ditemukan
lpada tiap spesies tanaman pangan juga mempunyai nilai yang sangat besar.
Keanekaragaman genetic memppunyai fungsi sebagai perisai dalam perang evolusi yang
tiada hentinya antara tanaman pangan dan ternak dan ternak dalam melawan hama yang
menyerang mereka.Pada system yang sudah mapan beberapa varietas tanaman ditanam
secara bersamaan untuk menghindari kegagalan panen.
* Suku Ifugao di Luzon Filipina mengenal varietas 200 ubi jalar, dan petani di
pegunungan Andes menanam ribuan jenis kentang. Para peternak dan petani juga
memanfaatkan keanekaragaman genetic pada tanaman maupun ternak senbagai cara
untuk meningkatkan produktivitas dan menghadapi perubahan lingkungan yang
terjadi.krmungkinan yang diberikan oleh teknologi rekayasa genetic akan memperbesar
peluang bagi keanekargaman genetic dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
* Sejenis tomat liar di Galapagos (tumbuh di air aisin , tangkai buah tidak ada
sambungannya) Sifat ini berhasil ditempelkan pada tomat budidaya untuk memudahkan
panen menggunakan mesin. Suatu “gen pelindung”pada varietas padi liar di India,
berhasil melindungi varietas padi yang berproduksi tinggi ti Asia selatan dan tenggara
terhadap “wereng coklat”
Nilai keanekaragaman hayati yang terbesar adalah adanya kesempatan pada manusia
untuk beradaptasi dengan perubahan yang bersifat global dan lokal. Keanekaragaman
genetic memberikan kemungkinan kepada petani untuk menciptakan tanaman yang
sesuai dengan kondisi iklim yang baru.
Karena keanekaragaman hayati berhubungan erat dengan kebutuhan manusia, maka
pelestariannya harus dipertimbangkan sebagai salah satu dasar keamanan nasional.
Dimensi ekologis keamanna nasional ini tidak dapat diabaikan misalnya pada saat
Negara saling memperebutkan air tawar.
Ketahanan nasional terkuat ada pada Negara yang memelihara keanekeragaman
hayatinya.( begitu juga dengan keanekaragaman budaya : kebudayaan manusia
sebagaian terbentuk oleh LH yang saling mempengaruhi, shg keadaan ini mempengaruhi
nilai budaya)
Industri pertanian
Sistem pertanian tradisional tidak mengikis keanekaragaman sumber daya( tuntutan pasar
tidak banyak, kombinasi bercocok tanam, pengumpulan hasil hutan sekedar
menyambung hidup, ) mekanisme tsb berjalan seimbang. Tidak ada atu kelompokpun
yang merendahkan arti keanekaragaman hayati secara keseluruhan, bahkan beberapa kel
emperkayanya.
Yang terjadi sekarang adalah tuntutan pasar ekonomi global telah meningkatkan
keseragaman dan saling ketergantungan
Saat ini species tanaman yang jumlahnya relative sedikit dan yang laku diperdagangkan
di pasar dunia.
Bersamaan dengan berkurangnya jenis tanaman lpertanian.. bakteri pengikat nitrogen,
penyerbuk, penyebar benih dan jenis lain yang berevolusi selama berabad2 dalam system
lpertanian tradiisionalpun ikut musnah
Pengguanan pupuk,pestisida dan varietas yang menguntungkan untuk jangka pendek ikut
memperburuk keadaan.Begitu pula terjadi pada produksi kehutanan dan perikanan.
Aspek ekologi yang perlu diperhatikan dalam prakiraan dampak pada komponen hayati
adalah dinamika biologi, diantaranya adalah :
1. Biogeografi, aspek ini diperlukan untuk mengetahui penyebaran jenis2 flora dan
fauna. Penyebaran flora fauna dipengaruhi oleh habitatnya, sejarah geologi,
makanan dsb.Contohnya adalah flora Kalimantan dan Sumatera terdapat
kesamaan yang mencapai 90% karena berhubungan dengan sejarah geologi.
2. Populasi, karakteristik khas yang dimiliki populasi adalah kepadatan,
pertumbuhan, natalitas, mortalitas dan ruang.Contohnya jika kebutuhan hidup
tersedia dalam jumlah cukup maka pertumbuhan akan melaju, jika ada faktor
pembatas maka prtumbuhan akan berkurang.Jika terjadi gangguan misalnya
adanya wabah hama, maka pertambahan atau penurunan akan terjadi secara
drastis.
3. Keanekaragaman jenis.Sumberdaya hayati merupakan sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui, tetapi jika pemanfaatannya tidak memperhatikan azas
kelestarian dalam konservasi maka dapat menjadi sumberdaya alam yang tidak
dapat diperbaharui. Salah satu akibat buruknya adalah terjadi kelangkaan jenis
pada sumberdaya hayati
4. Produktivitas.Setiap ekosistem mempunyai nilai produktivitas yang meliputi :
- Produktivitas primer, yaitu kecepatan penyimpanan energi potensial oleh
organisme produsen, melalui proses fotosintesis dan kemosintesis dalam
bentuk bahan2 organik yang dapat digunakan sebagai bahan pangan oleh
individu pada tingkat tropik konsumen (hebivora dan karnivora).Mahluk
hidup yang bertindak sebagai produsen ini adalah tumbuhan, termasuk phyto
plankton.
- Produktivitas sekunder, yaitu kecepatan penyimpanan energi potensial pada
tingkat tropik konsumen dan pengurai
Produktivitas ekosistem ini berhubungan dengan faktor2 lingkungan (seperti
iklim, topografi, letak geografis,air, jenis tumbuhan dsb). Produktivitas hutan
tripis lebih tinggi dari hutan iklim sedang sebab hutan tropis tumbuh sepanjang
tahun, sedangkan hutan iklim sedang hanya tumbuh di musim semi dan panas.
5. Flora dan Fauna yang Dilindungi. Perlindungan flora dan fauna untuk tujuan
konservasi memperhatikan bahwa jenis2 itu mempunyai penyebaran terbatas,
jumlah individu dalam populasi, fungsi organisme tsb di alam, dsb
Atas dasar hal2 tersebut diatas maka untuk memprakirakan dampak pada komponen
hayati (flora dan fauna) perlu mempertimbangkan data2 dan hal2 berikut ini
(Kep.Bapedal No 9 tahun 2000):
1. Flora
- Peta zona biogeoklimatik dari vegetasi alami berupa: tipe vegetasi, sifat2 dan
kerawanannya.
- Jenis2 vegetasi dan ekosistem yang dilindungi undang2
- Keunikan vegetasi dan ekosistemnya
2. Fauna
- Perkiraan kelimpahan, keragaman, habitat, penyebaran, pola migrasi, populasi
serta jenis2 satwa dan habitatnya yang dilindungi undang2
- Prakiraan penyebaran, kepadatan populasi hewan invertebrata yang dianggap
penting karena memiliki peranan dan potensi sebagai makanan atau sumber
hama dan penyakit
- Perikehidupan hewan penting diatas (cara perkembangbiakan, siklus, daerah
teritori dsb)
Parameter komponen jenis dan penyebaran habitat flora dan fauna daratan diduga
menerima dampak dari kegiatan pembangunan/proyek dilakukan dengan melakukan
pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan menginventarisasi jenis
flora dan fauna di lapangan, serta wawancara langsung dengan penduduk setempat
terhadap keberadaan satwa liar .
Rumus yang digunakan untuk menilai jenis dan penyebaran tumbuhan darat :
s
Index diversitas : H = pi ln pi
(Shannon Wiener) i=1
H = index keanekaragaman
Pi = proporsi jenis ke I dalam komunitas (ni/N)
ni = jumlah individu 1 species pada 1 titik sampling
N = jumlah total individu pada satu titik sampling
S = jumlah jenis dalam komunitas
(Rumus index diversitas juga digunakan untuk menilai jenis dan penyebaran
plankton benthos di perairan)
Kondisi awal:
Lahan basah dan lahan kering berupa
padi dan palawija
Konstruksi:
Pembangunan irigasi---menyebabkan
hilangnya flora dan fauna
Pasca Konstruksi:
Kegiatan budidaya pertanian dan perikanan
Prakiraan dampak Pengelolaan Pemantauan
Kualitas sungai Tercemarnya kualitas air Penyuluhan pemakaian Memantau pemakaian
sungai /danau akibat pupuk dan pestisida pupuk dan pestisida.
pemakaian pestisida dan yang tepat Memantau kualitas air
pupuk berlebihan yang sungai/danau secara
terbawa aliran drainase periodik
permukaan
Konsep:
- Seorang manusia dikatakan sehat jika meliputi kesehatan fisik, mental dan rohani
- Setiap dampak kesehatan merupakan hasil interaksi beberapa komponen (sosial,
lingkungan alamiah dan binaan) jadi tidak berdiri sendiri.
- Penyakit merupakan perubahan yang mengganggu kondisi tubuh, sebagai respon dari
faktor lingkungan (berupa nutrisi, kimia, biologi atau psikologi)
1. Epidemilogi
Studi yang mempelajari faktor2 yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit,
penyebaran penyakit pada manusia serta determinan2 yang mempengaruhi penyakit
tersebut.
Elemen2 yang dipelajari dan dikaji adalah:
- jenis penyakit
data yang dikaji berhubungan dengan jenis kelamin, kelas sosial,
pengahasilan,gol etnik, status dsb
- pendekatan ekologi
Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total
lingkungannya.Untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
a. elemininasi reservoir (sumber penyakit)
b. memutuskan mata rantai penularan (meningkatkan sanitasi ling dan
higiene perorangan)
c. melindungi kelompok rentan(dg gizi, obat, dan imunisasi)
AGENT HOST
Penyakit/
masalah kesehatan
ENVIROMENT
- Faktor2 pada host adalah : sosial demografi, sifat dan gaya hidup manusia menentukan
resistensinya thd penyakit
- Faktor2 pada Agen : fisik, zat kimia, bakteri dll, faktor psiko sosial yang bersifat
single atau multi faktor
- Perubahan yang terjadi pada lingkungan mis.kenaikan suhu akibat el nino akan
menyebabkan perubahan pada sifat fisik agen yaitu suhu udara
tinggi (heat stress). Maka diperlukan usaha dari tubuh manusia
untuk mengimbanginya.
2. Administrasi Kesehatan
Dikaji administrasi kesehatan yang bagaimana yang sesuai untuk sekelompok manusia
yang meliputi:
- sistem pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tipe masyarakat (dukun,
bidan, dokter umum/spesialis sampai super spesialis
- sarana kesehatan yang diperlukan (puskesmas, klinik bersalin, rumah sakit
tipe AB dan C
3. Kesehatan Lingkungan
Ruang lingkup kesehatan lingkungan untuk melihat parameter2 kesehatan lingkungan
yang perlu dikaji dan menjadi focus di Indonesia:
1. Penyediaan air minum dan air domestic (kuantitas dan kualitas memenuhi syarat
sehat)
2. Pengelolaan limbah padat, limbah cair dan pengelolaan pencemaran air (air tanah
dan air permukaan)
3. Pengendalian vector (nyamuk, rodent, molusca dsb)
4. Pencemaran tanah oleh eksreta dan logam berat/B3
5. Sanitasi makanan dan minuman (termasuk persolan hygiene)
6. Pencemaran udara
7. Pencemaran air
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja dalam penyehatan tenaga kerja dan lingkungan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Kesehatan pemukiman
12. Perencanaan desa dan kota yang sehat
Udara
Tanah
Air juga dapat menjadi sarang insekta sebagai vektor yang membawa penyakit,
diantaranya:
- filariasis penyebab elephantiasis (filaria adalah cacing penyebab kasus kaki
gajah). Gigitan nyamuk akan membawa larva filaria yang ada dalam darah
penderita untuk menularkannya kepada manusia lain.
- Demam berdarah oleh vektor Aedes
-
Untuk mencegah terjadinya penyakit dari air, kualitas badan air harus dijaga sesuai
dengan baku mutu air baik dari segi fisik, kimia, biologi dan radioaktiv)
Pencemar air penyebab gangguan kesehatan dikelompokkan menjadi:
1. Infectious agents (bakteri, parasit dsb) sumber:feses eksreta manusia dan hewan
2. Zat kimia organik(pestisida, deterjen, minyak, bensis dll) sumber: industri, rumah
tangga dan pertanian
3. Zat kimia anorganik (asam, logam dll), sumber:limbah industri, bahan pembersih
rumah tangga dll)
4. Zat radioaktif(uranium, thorium dll), sumber:pertambangan, produksi senjata
4. Status gizi
Status gizi sangat penting adalah parameter sangat penting dalam kesmas karena
menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat tertentu.Cara menghitung salah satunya
dengan Basal Metabolisme Index (BB/TB kuadrat), dengan kualifikasi obesitas,
kelebihan gizi, normal dan kurang gizi.
Teknik prediksi dampak kesmas dalam amdal
Data primer
Identifikasi parameter2 kesmas untuk memprediksi keadaan waktu yang akan datang
memerlukan data ekologi, budaya, demografi dan sosial ekonomi. Metode administrasi
kesehatan yang dilakukan misalnya dengan matriks.Data yang didapat dari hasil
wawancara dan quisoner tentang sikap dan perilaku untuk melihat angka prevalensi dan
kualitas pelayanan yang ada.
Data sekunder
Dengan data sekunder dapat dilakukan prediksi kondisi kesmas dengan menghubungkan
dosis kontamina/zat pencemar engan respon berupa gangguan penyakit.
2. Pencemaran udara
Tingkat kematian umum Jabotabek = 0.0056
Perubahan tingkat kematian per 1 ng/m3 = 0.000682
Kadar TSP = 200 ng/m3 (standard 90 ng/m3)
Populasi yang mempunyai resiko = 10.900.000
Jadi kenaikan jumlah kematian karena TSP :
0.056 x 0,000682 x 110 ng/m3 x 10.900.000 = 4.580 kematian
KEGIATAN
PEMBANGUNAN
LINGKUNGAN
Aspek sosial budaya
Komponen sosial adalah bagian dari lingkungan yang perlu dikaji dalam setiap
perancanaan pembangunan yang memenuhi syarat amdal. Komponen ini dipakai dalam
mengidentifikasi dan mengukur gejala2 sosial dan dalam mengelola atau memantau suatu
lingkungan.
Komponen2 sosial budaya (menurut Kep.Bapedal No.299 tahun 1996):
1. Kebudayaan
Aspek yang dinilai: adat istiadat, nilai dan norma budaya
2. Proses sosial
Aspek yang dinilai: kerjasama sosial, konflik, akulturasi, kohesi sosial
3. Pranata sosial/kelembagaan masyarakat
Struktur kelembagaan dan pranata sosial dibidang ekonomi (mis.hak
ulayat atas pemilikan tanah), pendidikan, agama, keluarga dan sosial
4. Warisan budaya
Aspek yang dinilai: ada atau tidaknya situs purbakala, cagar budaya
5. Pelapisan sosial
Aspek yang dinilai: pendidikan, ekonomi, pekerjaan dan kekuasaan
6. Kekuasaan dan wewenang
Aspek yang dinilai: kepemimpinan formal/informal, kewenangan
formal/informal, mekanisme pengambilan keputusan dikalangan
masyarakat setempat
7. Sikap dan persepsi msyarakat terhadap rencana usaha dan kegiatan
8. Adaptasi ekologi
Aspek yang dinilai: a). Mekanisme perlindungan/pemeliharaan lingkungan
secara lokal yaitu nilai-nilai kearifan tradisional yang dianut masyarakat
setempat dalam menjaga lingkungannya (ch.aturan adat besrta sangsi
adatnya yang mengatur tata cara pengambilan hasil hutan oleh masyarakat
setempat di suku Sasak).
b). Cara penyesuaian penduduk asli terhadap tipe ekosistem (pegunungan,
rawa, dataran tinggi/rendah, pesisir dan laut) antara lain, pakaian, alat
trasnpportasi dan rumah.
Contoh teknik prediksi dampak sosial ekonomi dan sosial budaya dalam amdal
Tanpa proyek:
Dengan proyek:
Bentang alam merupakan hamparan materi alam (berupa ruang yang meliputi daratan,
lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah sebagai tempat manusia dan
mahluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya)
Sedangkan estetika disini merupakan pengalaman bathin yang berhubungan dengan
pengamatan terhadap wujud lingkungan baik yang sifatnya ilmiah(estetika instrumental)
maupun estetika normatif (norma2 filosofis). Semua unsur2 estetika tidak dapat diatur
dengan peraturan pemerintah.
Penataan ruang sangat diperlukan untuk melindungi SPK (sistem penyangga kehidupan)
yaitu proses alami yang menjamin kelangsungan hidup makhluk yaitu manusia, hewan
dan tumbuhan. Sistem penyangga kehidupan meliputi mata air, tepian sungai, danau,
jurang, fungsi hidrologi, keunikan alam, daerah pasang surut, hutan bakau dll.
Sistem penyangga kehidupan ini perlu dilindungi dengan peraturan yang mengikat untuk
tetap menjaga kelestariannya. Oleh karena itu pola penggunaan tata guna tanah, tata guna
air, tata guna udara dan tata guna sumberdaya alam dsb diatur oleh pemerintah agar
kelestarian sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Peraturan yang berhubungan
dengan tata ruang adalah UU No.24 tahuin 1992. Beberapa lahan/kawasan ditetapkan
sebagai kawasan lindung yaitu kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Kawasan lindung terbagi menjadi beberapa bagian:
PLTU
Hujan asam
Produksi ikan
menurun Kesejahteraan nelayan
menurun