Anda di halaman 1dari 114

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan tujuan MDGs serta pelayanan sanitasi yang menyeluruh,
komprehensif dan integral diperlukan perencanaan pembangunan sanitasi yang terintegrasi,
terarah, efektif, efisien dan tepat sasaran melalui Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten
Sumbawa.
Pada 2011 Kabupaten Sumbawa adalah salah satu kota yang berkomitmen untuk
mendukung pelaksanaan Program Percepatan Sarana Permukiman (PPSP) dengan program awal
adalah Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumbawa yang dilanjutkan dengan
Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Sumbawa.
Pada tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Sumbawa telah menetapkan sebuah dokumen
Strategi Sanitasi Kabupaten Sumbawa untuk periode 2010 – 2015. Dokumen ini disusun oleh
Pokja Sanitasi Kabupaten Sumbawa yang terdiri dari perwakilan beberapa SKPD Kabupaten
Sumbawa, swasta dan LSM.

Dalam dokumen SSK Kabupaten Sumbawa, telah disepakati beberapa program prioritas
untuk penanganan permasalahan pada beberapa sektor sanitasi yang meliputi: program
persampahan, program air limbah, program drainase, program air bersih, dan program PHBS.
Penyusunan program dalam SSK ini berdasarkan potret sanitasi kota yang tertuang dalam
dokumen Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumbawa. Program dan kegiatan ini disusun sesuai
dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masing-masing sektor sanitasi, sektor
persampahan, drainase, air bersih dan aspek higine/PHBS.
Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Sumbawa juga dibutuhkan sebagai pengikat
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi lainnya untuk
dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi kotanya. Mengingat SSK Kabupaten
Sumbawa yang disusun untuk periode tahun 2010-2015, maka diperlukan review terhadap
kebijakan sanitasi Kota Kabupaten Sumbawa dalam dokumen.
Dalam rangka agar lebih memudahkan dalam mereview SSK Kabupaten Sumbawa, maka
disusunlah Memorandum Program (MP) yang dapat memberikan gambaran tentang kebijakan
pendanaan untuk implementasi pembangunan Sanitasi Kabupaten Sumbawa selama 5 tahun yaitu
tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Penyusunan MP ini difasilitasi oleh Tim Program
Percepatan Sanitasi Perkotaan (PPSP) dari konsultan Urban Sanitation Development Program
(USDP) Kementrian PU. Setelah disepakati,
Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Sumbawa akan diterjemahkan ke
dalam rencana tindak tahunan (annual action plan). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai
usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan sanitasi kota yang disusun sesuai
tahun rencana pelaksanaannya.
Daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten
Sumbawa Tahun 2011 – 2015 telah di konsolidasikan dari awal melalui perwakilan-perwakilan
beberapa SKPD terkait yang menjadi anggota Tim Teknis Pokja Sanitasi Kabupaten Sumbawa.
Beberapa kegiatan dalam program dimaksud telah dipastikan adanya dukungan pendanaan,
khusus untuk kegiatan dan program yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Sumbawa.
Tetapi bagi kegiatan dan program yang dukungan pendanaannya yang diharapkan dari dana
APBD Provinsi, APBN, dukungan dana swasta ataupun dana-dana bantuan Internasioal perlu
dilakukan sebuah konsolidasi yang komprehensif untuk mendapatkan jaminan dukungan
pendanaan pada semua kegiatan dan program yang telah di susun dalam SSK Kabupaten
Sumbawa. Tentu saja konsolidasi untuk memastikan dukungan pendanaan program-program
sanitasi Kabupaten Sumbawa memerlukan kerja ekstra dari Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten
Sumbawa sebagai leader untuk mendorong lahirnya komitmen dari semua pihak yang potensial
untuk mendukung program sanitasi Kabupaten Sumbawa.
Pembangunan sanitasi di Kabupaten Sumbawa juga harus diupayakan dapat dilaksanakan
secara terpadu dengan dukungan dari semua pihak baik Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat,
sektor swasta maupun sumber pembiayaan dari donor. Agar lebih efisien, efektif dan
memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi seluruh masyarakat serta sinkron dengan
program nasional, maka perlu disusun program memorandum yang bersifat terpadu dan
berkelanjutan.
Kabupaten Sumbawa harus memiliki sensitivity analysis terhadap program dan kegiatan
yang ada dalam SSK, yaitu simulasi seberapa nilai nominal suatu program yang layak untuk
diajukan dalam suatu tahun anggaran. Hal ini berkaitan erat dengan availability sumber
pendanaan, pentahapan, dan pemaketan program perlu dipertimbangkan agar dijadikan dasar dari
strategi pendanaan bagi pelaksanaan Memorandum Program (MP). Strategi pendanaan
dimaksudkan agar target MP dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Dokumen Memorandum Program ini disusun untuk memastikan program-program


sanitasi prioritas di Kabupaten Sumbawa telah di konsolidasikan secara komprehensif dengan
semua stakeholder dan pihak-pihak terkait yang berkompeten telah menyatakan komitmen
dukungan pendanaannya secara jelas dalam dokumen ini.

1.2 Kondisi Geografi, Topografi, Klimatologi dan Geohidrologi

Pembangunan dikabupaten Sumbawa didasarkan pada kondisi (daya dukung)


kewilayahan daerah. Aspek geografi dan demografi merupakan salah satu aspek kondisi
kewilayahan yang mutlak diperhatikan sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah.
Gambaran geografi dan demografi akan memberikan gambaran pemetaan potensi dan
permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan Kabupaten Sumbawa.

1.2.1 Kondisi Geografi

Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu dari sepuluh kabupaten/Kabupaten di


Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kabupaten Sumbawa terdiri dari 24 kecamatan, 8
kelurahan, 158 desa dan 575 dusun. Secara astronomis terletak diantara 116042’–118022’
BT, 808’–907’ LS. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Flores
Sebelah Timur : Kabupaten Dompu,
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia,
Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa Barat.
Luas wilayah keseluruhan mencapai 11.556,44 km² (45,52% NTB), yang terdiri
dari daratan 6.643,98 km², dan lautan 4.912,46 km². Dengan luasan tersebut menjadikan
Kabupaten Sumbawa memiliki potensi sumberdaya alam terbesar di NTB dengan
kedudukan geostrategis yang menguntungkan karena berada pada perlintasan jalur
pedagangan Surabaya-Waingapu dan segitiga emas destinasi wisata Bali-Pulau Komodo-
Tanah Toraja.
1.2.2 Kondisi Topografi
Karakteristik topografinya, permukaan tanah Kabupaten Sumbawa cenderung
berbukit-bukit dengan ketinggian antara 0-1.730 meter diatas permukaan laut (m dpal).
Ketinggian 0-100 m dpal mencapai luas 26,51%; 100-500 m dpal 42,31%; 500-1.000 m
dpal 27,69% dan > 1.000 m dpal 3,49%. Adapun berdasarkan klasifikasi kemiringan
lahan, kemiringan 0-2% seluas 33,79%; kemiringan 2-15% seluas 27,96%; kemiringan
15-40% seluas 49,49% dan kemiringan >40% seluas 54,03% (Data Pokok NTB, 2008).
Dalam konteks pembangunan daerah, kondisi topografi berpengaruh penyediaan
infarstruktur dan fasilitas publik. Wilayah yang didominasi kemiringan lahan >40%
seperti Kecamatan Batulanteh, Ropang, Lenangguar, dan Orong Telu anggaran untuk
penyediaan infrastruktur dan fasilitas publik lebih mahal dibandingkan dengan wilayah
kecamatan lain. Sehingga pada umumnya aksesibilitas masyarakat di wilayah tersebut
amat rendah. Disamping itu, topografi berkaitan erat pula dengan keretanan erosi.
Menurut Data Pokok NTB, sekitar 67% atau 566.713 Ha, lahan di Kabupaten Sumbawa
tergolong peka hingga sangat peka terhadap erosi, sehingga upaya rehabilitasi lahan amat
penting dan mendesak dilakukan.

1.2.3 Klimatologis
Kabupaten Sumbawa beriklim tropis, dipengaruhi oleh dua musim; musim hujan
dan kemarau. Dalam kurun waktu 2005-2009, jumlah hari hujan setahun rata-rata 106
hari dengan hari hujan tertinggi 117 hari (2006) dan terendah 94 hari (2009). Curah hujan
tahunan rerata 1.238 mm per tahun dengan tertinggi 1.601,66 mm (2006) dan terendah
970 mm (2009). Curah hujan tertinggi sebulan berkisar 387,6 mm (antara Januari-Maret),
tertinggi 630,4 mm (Februari 2006) dan terendah 271 ,1 mm (Februari 2005). Adapun
bulan kering setahun rata-rata 2,6 bulan dengan bulan kering tertinggi 5 bulan (2006) dan
terendah 1 bulan (2008). Suhu udara dalam kurun waktu 2005-2009, suhu rata-rata
tahunan sekitar 27,20C, sedangkan suhu maksimum rata-rata 34,80C (tertinggi 34,40C
tahun 2009) dan suhu minimum 20,90C (terendah 18,3 tahun 2009). Adapun tekanan
udara rata-rata 1.008 mb dengan kelembaban udara 76,2% dan penyinaran 79,2%.
Kondisi klimatologis tersebut sangat cocok untuk pengembangan pertanian,
peternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan. Dalam 5 tahun belakangan ini belum
menggambarkan terjadinya kondisi ekstrim pada musim hujan dan musim kemarau.
Namun fenomena terjadi La Nina dan El Nino dalam 3 tahun terakhir yang disertai
dengan curah hujan yang lebih tinggi dan musim kemarau yang lebih pajang perlu
diwaspadai.

1.2.4 Geohidrologi
Kabupaten Sumbawa sebagaimana sebagian wilayah Indonesia terletak dalam
sabuk gunung api (ring of fire). Dalam Peta Tatanan Geologi dan Gunung Berapi
Indonesia, Kabupaten Sumbawa tempat pertemuan 2 lempeng aktif dunia yaitu Lempeng
Indo-Australia (bagian selatan) dan Lempeng Eurasia (bagian utara) (Katili, 1994).
Kondisi geologis tersebut menyebabkan Kabupaten Sumbawa kaya akan deposit
sumberdaya mineral sekaligus rawan terhadap bencana alam.
Sumberdaya mineral potensial berupa emas (180 ribu m3), tembaga (1,575 juta
m3), lempung/tanah liat (5,9 juta m3), batu gamping (274,29 juta m3) dan marmer (43,06
juta m3), pasir besi (304,5 m3), sirtu (793 ribu m3) dan batu bangunan (269,22 juta m3).
Potensi energi panas bumi juga terdapat di Kecamatan Maronge dengan potensi 6 Mwe
untuk pemanfaatan langsung. Potensi angin juga cukup memadai untuk pembangkit
listrik skala kecil terutama pada 6 kecamatan yakni Alas Barat (376,177 watt), Labuhan
Badas (612,541 watt), Labangka (525,177 watt), Empang (376,177 watt), Plampang
(313,621 watt) dan Lape (258,415 watt).Demikian pula potensi sumberdaya air,
disamping digunakan sebagai air irigasi juga dapat digunakan untuk pembakit Listrik
Mikro Hidro yang terdapat di 16 lokasi potensial dengan potensi energi 3.082 Kwatt.
Sedangkan dari segi kerawanan bencana, Kabupaten Sumbawa memiliki ancaman
bencana kegempaan yang cukup tinggi dan tsunami terutama di wilayah pesisir bagian
Selatan. Pada musim hujan, ancaman banjir terjadi wilayah dengan catchment area besar
dengan kondisi DAS yang mulai terganggu seperti sepanjang Brang Moyo, Brang Beh di
Lunyuk, Brang Labuhan Mapin di Alas, Brang Utan, Brang Buer, dan Brang Muir.
Ancaman terhadap permukiman penduduk disepanjang tebing sungai juga menjadi
permasalahan tersendiri pada saat musim hujan. Sebaliknya acaman kekeringan juga
terjadi pada banyak titik di Kabupaten Sumbawa terutama pada wilayah lubung pangan di
Kecamatan labangka, Lunyuk, Kecamatan Moyo Hilir, Moyo Utara, Sebagian Utan ,
Alas dan Alas Barat. Bencana alam lainnya yang perlu diwaspadai adalah tanah lonsor
terutama di wilayah Kecamatan Batulanteh, Lunyuk, Ropang, Lantung dan Orong Telu
termasuk di beberapa bagian permukiman padat penduduk di wilayah perbukitan
Kecamatan Sumbawa. Bencana abrasi pantai terutama dirasakan di wilayah permukiman
padat penduduk di pesisir pantai labuhan Kecamatan Labuhan Sumbawa. Sedangkan
ancaman angin topan terkadang menerjang beberapa wilayah permukiman terbuka seperti
wilayah Pulau Kaung, Pulau Bungin, dan wilayah pesisir sepanjang pantai sebelah utara
Kabupaten Sumbawa.
Kondisi geologis seperti itu memberikan peluang sekaligus tantangan bagi
Kabupaten Sumbawa dalam pembangunan daerah. Pengelolaan potensi sumberdaya
geologis yang berwawasan lingkungan sekaligus mitigasi bencana alam dalam konsep
pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menjadi jawaban untuk dapat
mengoptimalkan potensi sumberdaya geologis yang dimiliki Kabupaten Sumbawa.

1.3 Peta Area Beresiko Sanitasi Kabupaten Sumbawa

Secara umum, pembangunan sanitasi di Kabupaten Sumbawa masih mengalami


banyak kendala dan permasalahan. Berdasarkan hasil penelaahan buku putih, SSK dan
hasil studi lainnya, kendala utama pembangunan sanitasi adalah belum terarah dan
terorganisasinya perencanaan pembangunan sanitasi. Hal ini diiringi dengan keterbatasan
anggaran di bidang sanitasi, terkendalanya masalah teknis di lapangan, masih rendahnya
kesadaran masyarakat akan arti penting sanitasi sampai pada minimnya keikutsertaan
swasta dalam pengembangan pembangunan sanitasi. Dari hal inilah diupayakan agar
pembangunan sanitasi di Kabupaten Sumbawa dapat dilaksanakan secara terpadu dengan
dukungan dari semua pihak baik Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, sektor swasta
maupun sumber pembiayaan dari donor. Untuk efisiensi dan efektifitas serta sinkronisasi
dengan program nasional inilah dibutuhkan komitmen yang bersifat terpadu dan
berkelanjutan.
Dari hasil identifikasi kondisi sanitasi di Kabupaten Sumbawa terdapat 2
kecamatan dengan tingkat resiko sanitasi sangat tinggi yaitu kecamata Sumbawa dan
kecamatan Labuhan Badas dan 6 kecamatan dengan resiko sanitasi tinggi ( Kecamatan
Buer, Alas, Lantung, Lape, Tarano, Inter Iwis), 15 kecamatan dengan resiko sanitasi
sedang (Kecamatan Alas Barat, Batu Lante, Empang, Labangka, Lenangguar, Lopok,
Lunyuk, Maronge, Moyo Utara, Moyo Hilir, Moyo Hulu, Plampang, Rhee, Ropang,
Utan) dan 1 kecamatan dengan resiko sanitasi rendah yaitu kecamatan Orong Telu.

Desa denga resiko sanitasi dijelaskan sebagai beriut:

1) Desa dengan resiko sanitasi sangat tinggi ada 19 desa atau 11,46% dalam peta

berwarna merah :

Tabel 1.1: Desa Dengan Resiko Sanitasi Sangat Tinggi


NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN
1 Buer Desa Labuhan Burung
2 Alas Desa Baru
Desa Labuhan Alas
Desa Labuhan Sumbawa
Desa Labuhan Aji
3 Labuhan Badas
Desa Sebotok
Desa Bajo Medang
Desa Bugis Medang
4 Lape Desa Kuris
5 Moyo Hilir Desa Moyo
Kelurahan Samapuin
Kelurahan Brang Bara
Kelurahan Pekat
6 Sumbawa Kelurahan Seketeng
Kelurahan Bugis
Kelurahan Lempeh
Kelurahan Uma Sima
Desa Boak
7 Unter Iwis
Desa Pungka
Data diolah dari hasil Studi EHRA 2011

2) Desa Dengan Resiko sanitasi tinggi 37 desa atau 22,29% dalam peta berwarna

kuning:
Tabel 1.2: Desa Dengan Resiko Sanitasi Tinggi

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN
Desa Mapin Kebak
1 Alas Barat Desa Lekong
Desa Gontar
2 Batu Lante Desa Baturotok
3 Buer Desa Pulau Kaung
4 Alas Desa Luar
Desa Pulau Bungin
Desa Ongko
5 Empang Desa Persiapan Jotang Baru
Desa Bunga Eja
6 Labuhan Badas Desa Karang Dima
Desa Ai Mual
7 Lantung Desa Lantung
Desa Padesa
8 Lape Desa Dete
9 Lopok Desa Lopok
10 Lunyuk Desa Jamu
11 Moyo Hilir Desa Moyo Mekar
Desa Sempe
12 Moyo Hulu
Desa Marga Karya
Teluk Santong
13 Plampang Selante
SP IV Buin Batu
Desa Luk
14 Rhee
Desa Rhee Loka
15 Sumbawa Kelurahan Brang Biji
Desa Labuhan Bontong
Desa Labuhan Aji
16 Tarano Desa Labuhan Jambu
Desa Persiapan banda
Desa Persiapan Lab. Pinang
Desa Pelat
Desa Kerekeh
17 Unter Iwis Desa Jorok
Desa Kerato
Desa Uma Beringin
18 Utan Desa Stowe Brang
Data diolah dari hasil Studi EHRA 2011

3) Desa Dengan Resiko sanitasi sedang 79 desa atau 47,59% dalam peta berwarna

hijau:

Tabel 1.3: Desa Dengan Resiko Sanitasi Sedang

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN
Desa Mapin Rea
Desa Mapin
1 Alas Barat
Desa Usar Mapin
Desa Persiapan Mapin Baru
2 Batu Lante Desa Klungkung
Desa Tarusa
Desa Jurumapin
3 Buer
Desa Kalabeso
Desa Buin Baru
Desa Kalimango
Desa Juranalas
4 Alas
Desa Dalam
Desa Marente
Desa Boal
Desa Empang Atas
Desa Jotang
5 Empang Desa Empang Bawa
Desa Lamenta
Desa Gapit
Desa Persiapan Pamanto
Desa Jaya Makmur
Desa Sekokat
6 Labangka Desa Suka Damai
Desa Labangka
Desa Suka Mulia
7 Labuhan Badas Desa Labuhan Badas
Desa Lape
8 Lape
Desa Hijrah
Desa Ledang
9 Lenangguar
Desa Telaga
Desa Pungkit
10 Lopok Desa Lopok Beru
Desa Langam
Desa Berora
Desa tatede
Desa Suka Maju
Desa Lunyuk Rea
11 Lunyuk
Desa Emang Lestari
Desa Perung
Desa Labuhan Sengoro
12 Maronge
Desa Simu
Desa Sebewe
13 Moyo Utara Desa Pungkit
Desa Baru Tahan
Desa Kakiang
Desa Berare
14 Moyo Hilir Desa Olat Rawa
Desa Batu Bangka
Desa Persiapan Labuhan Ijuk
Desa Semamung
Desa Sebasang
Desa Batu Tering
15 Moyo Hulu Desa Mokong
Desa Lito
Desa Berang Rea
Desa Maman
Desa Spakat
Desa Plampamg
Desa Sepayung
Desa SP I Prode
16 Plampang
Desa SP II Prode
Desa SP III Prode
Desa Brang Kolong
Desa User Mapin
Desa Sampe
17 Rhee
Desa Rhee
Desa Ranan
Desa Lebangkar
18 Ropang Desa Ropang
Desa Rawin
Desa Lebin
Desa Batulante
19 Tarano
Desa Tolo’i
Desa Tengah
Desa Orong Bawa
20 Utan Desa Labuhan Bajo
Desa Pukat
Desa Jorok
Desa Bale Brang

Data diolah dari hasil Studi EHRA 2011

4) Desa Dengan Resiko Sanitasi rendah 31 desa atau 18,67% dalam peta berwarna biru

: Tabel 1.4: Desa Dengan Resiko Sanitasi Rendah

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN
Desa Lekong
1 Alas Barat
Desa Gontar Baru
Desa Tangkam Kulit
Desa Bao Desa
2 Batu Lante
Desa Tepal
Desa Batu Dulang
3 Lantung Desa Sepukur
Desa tatebal
4 Lenangguar
Desa Lenangguar
5 Lopok Desa Mama
Desa Padasuka
6 Lunyuk
Desa Lunyuk Ode
Desa Maronge
7 Maronge
Desa Pamasar
Desa Kukin
8 Moyo Utara Desa Penyaring
Desa Songkar
Desa Serading
9 Moyo Hilir Desa Poto
Desa Ngeru
Desa Batu Bulan
10 Moyo Hulu Desa Pernek
Desa Leseng
Desa Mungkin
Desa Kelawis
11 Orong Telu
Desa Sebeok
Desa Senawang
12 Plampamg Desa Muer
13 Tarano Desa Mata
14 Utan Desa Sabedo
Desa Motong

Data diolah dari hasil Studi EHRA 2011

Indikator yang digunakan untuk menentukan desa tersebut berresiko antara lain

kepadatan penduduk, ketersediaan sarana dan prasarana sanitasi serta perilaku

masyarakat. Selain itu ada desa beresiko sedang yang juga mengalami permasalahan

yang hampir sama. Jika dikalkulasi persentase desa resiko sanitasi sangat tinggi dengan

desa resiko sanitasi tinggi mencapai 33,75%. Indentifikasi ini nantinya akan digunakan

sebagai indicator penetapan lokasi strategis kegiatan pembangunan sanitasi.

Melihat perkembangan penduduk yang merdampak pada munculnya persoalan-

persoalan sosial, ekonomi, imformasi globalisasi dan pergeseran budaya dapat

mengakibatkan desa -desa dengan status resiko sanitasi sedang dapat berubah sttusnya

menjadi desa dengan resiko sanitasi tinggi atau resiko sanitasi sangat tinggi jika tidak

dapat diantisipasi lebih awal.

Posisi kecamatan dan desa dengan tingakt resiko sanitasi dijelaskan pada peta berikut

Peta 1.1: Kawasan Desa Beresiko Kabupaten Sumbawa Tahun 2011


Sumber: Studi EHRA tahun 2011
Peta 1.2: Kawasan Kecamatan Beresiko Kabupaten Sumbawa Tahun 2011

Sumber: Studi EHRA tahun 2011


Tabel 1.5: Data Nilai Resiko Sanitasi Kabupaten Sumbawa Berdasarkan Studi EHRA Tahun 2011

Kab.
Skor Skor
Kecamatan Skor Skor Skor Hasil
Berdasarkan Berdasarkan Skor Final Skor Kec
Kelurahan Berdasarkan Disepakati Per Desa
Data Sekunder Data EHRA
Persepsi SKPD

5204 Sumbawa
01 Alas Barat 2 2
01 Mapin Rea 3 2 2,50 2 2
02 Mapin Kebak 3 3 3,00 3 3
03 Lab. Mapin 4 2 2 2,67 2 2
04 Usar Mapin 3 2 2,50 2 2
05 Lekong 3 1 2,00 1 1
06 Gontar 3 3 3,00 3 3
07 Gontar Baru 3 1 2,00 1 1
Pers. Mapin
08 Beru 3 2 2,50 2 2
02 Batu Lante 2 2
01 Baturotok 4 2 3,00 3 3
02 Tangkanpulit 3 1 2,00 1 1
03 Baodesa 3 1 2,00 1 1
04 Tepal 3 1 2,00 1 1
05 Batudulang 3 2 1 2,00 1 1
06 Klungkung 2 3 2,50 2 2
03 Buer 3 3
01 Pulau Kaung 4 2 3,00 3 3
02 Tarusa 3 2 2,50 2 2
03 Jurumapin 3 2 2,50 2 2
04 Kalabeso 3 2 2,50 2 2
05 Lab. Burung 4 3 3 3,33 4 4
06 Buin Baru 3 2 2,50 2 2
04 Alas 3 3
01 Luar 3 3 3,00 3 3
02 Baru 3 4 3 3,33 4 4
03 Kalimango 3 2 2,50 2 2
04 Juranalas 3 2 2,50 2 2
05 Dalam 3 2 2,50 2 2
06 Pulai Bungin 4 2 3 3,00 3 3
07 Marente 3 2 2,50 2 2
08 Labuahan Alas 4 3 3,50 4 4
05 Empang 2 2
01 Boal 3 2 2,50 2 2
02 Emapang Atas 3 2 2,50 2 2
03 Jotang 3 2 2,50 2 2
04 Ongko 4 2 3,00 3 3
Emapang
05 Bawa 3 2 2,50 2 2
06 Lamenta 3 2 2,50 2 2
07 Gapit 3 2 2,50 2 2
08 Pers.Pamanto 3 2 2,50 2 2
Pers. Jotang
09 Beru 4 2 3,00 3 3
Pers. Bungan
10 Eja 3 3 3,00 3 3
06 Labangka 2 2
01 Jaya Makmur 3 2 2,50 2 2
02 Sekokat 3 2 2,50 2 2
03 Suka Damai 3 2 2,50 2 2
04 Labangka 3 2 2,50 2 2
05 Suka Mulia 3 2 2,50 2 2
Labuhan
07 Badas 4 4
01 Labuhan Badas 3 3 2 2,67 2 2
02 Karang Dima 3 3 3,00 3 3
Labuhan
03 Samawa 3 4 3,50 4 4
04 LabuhanAji 4 3 3,50 4 4
05 Sabotok 4 3 3,50 4 4
06 Bajo Medang 4 3 3,50 4 4
07 Bugis Medang 4 3 3,50 4 4
08 Lantung 3 3
01 Sepukur 3 1 2,00 1 1
02 Ai Mual 3 3 3,00 3 3
03 Lantung 3 3 3,00 3 3
04 Padesa 3 3 3,00 3 3
09 Lape 3 3
01 Lape 3 2 2,50 2 2
02 Dete 3 3 3,00 3 3
03 Hijrah 3 2 2,50 2 2
04 Labuhan Kuris 4 3 4 3,67 4 4
10 Lenangguar 2 2
01 Ledang 3 2 2,50 2 2
02 Tatebal 2 2 2,00 1 1
03 Telaga 3 2 2,50 2 2
04 Lenangguar 3 3 1 2,33 1 1
11 Lopok 2 2
01 Pungkit 3 2 2,50 2 2
02 Lopok 3 4 2 3,00 3 3
03 Lopok Beru 3 2 2,50 2 2
04 Langam 3 2 2,50 2 2
05 Berora 3 2 2,50 2 2
06 Mama 2 2 2,00 1 1
07 Tatede 3 2 2,50 2 2
12 Lunyuk 2 2
01 Padasuka 3 1 2,00 1 1
02 Sukamaju 3 2 2,50 2 2
03 Lunyuk Ode 3 2 2 2,33 1 1
04 lunyuk Rea 3 2 2,50 2 2
05 Jamu 4 2 3,00 3 3
06 Emang Lestari 3 2 2,50 2 2
07 Perung 3 2 2,50 2 2
13 Maronge 2 2
01 Maronge 3 1 2,00 1 1
Labuahan
02 Sangoro 3 2 2,50 2 2
03 Simu 3 2 2,50 2 2
04 Pamasar 2 2 2,00 1 1
14 Moyo Utara 2 2
01 Sebewe 3 2 2,50 2 2
02 Pungkit 3 2 2,50 2 2
03 Kukin 3 2 2 2,33 1 1
04 Baru Tahan 3 2 2,50 2 2
05 Penyaring 3 2 2 2,33 1 1
06 Songkar 2 2 2,00 1 1
15 Moyo Hilir 2 2
01 Serading 2 2 2,00 1 1
02 Kakiang 3 2 2,50 2 2
03 Moyo 3 3 4 3,33 4 4
04 Poto 2 2 2,00 1 1
05 Barare 3 2 2,50 2 2
06 Ngeru 2 2 2,00 1 1
07 Olat Rawa 3 2 2,50 2 2
08 Batu Bangka 3 2 2,50 2 2
09 Moyo Mekar 3 3 3,00 3 3
10 Pers. Lab. Ijuk 3 2 2,50 2 2
16 Moyo Hulu 2 2
01 Sempe 3 3 3,00 3 3
02 Samamung 2 3 2,50 2 2
03 Sebasang 2 3 2,50 2 2
04 Batu Tering 2 3 2,50 2 2
05 Batu Bulan 2 2 2,00 1 1
06 Mokong 3 2 2,50 2 2
07 Pernek 2 2 2,00 1 1
08 Leseng 2 2 2,00 1 1
09 Lito 2 3 2,50 2 2
10 Marga Karya 3 3 3,00 3 3
11 Berang Rea 3 2 2,50 2 2
12 Maman 3 2 2,50 2 2
17 Orong Telu 1 1
01 Mungkin 3 1 2,00 1 1
02 Kelawis 3 1 2,00 1 1
03 Sebeok 3 2 2 2,33 1 1
04 Senawang 3 1 2,00 1 1
18 Plampang 2 2
01 Sepakat 3 2 2,50 2 2
02 Plampang 3 2 2,50 2 2
03 Sepayung 3 2 2,50 2 2
04 Teluk Santong 4 2 3,00 3 3
05 Muer 2 2 2,00 1 1
06 SP I Prode 3 2 2,50 2 2
07 SP II Prode 3 2 2,50 2 2
08 SP III Prode 3 2 2,50 2 2
09 Brang Kolong 3 2 2,50 2 2
10 Selante 4 2 3,00 3 3
11 Usar Mapin 3 2 2,50 2 2
SP IV Buin
12 Batu* 4 2 3,00 3 3
19 Rhee 2 2
01 Sampe 3 2 2,50 2 2
02 Luk 3 3 3,00 3 3
03 Rhee 3 2 2,50 2 2
04 Rhee Loka 3 3 3,00 3 3
20 Ropang 2 2
01 Ranan 3 2 2,50 2 2
02 Lebangkar 3 2 2,50 2 2
03 Ropang 3 2 2,50 2 2
04 Rawin 3 2 2,50 2 2
05 Lebin 3 2 2,50 2 2
21 Sumbawa 4 4
01 Samapuin 3 4 3,50 4 4
02 Brang Bara 3 4 3,50 4 4
03 Pekat 3 4 3,50 4 4
04 Seketeng 4 3 3 3,33 4 4
05 Bugis 3 4 3 3,33 4 4
06 Lempeh 3 4 3,50 4 4
07 Brang Biji 3 3 3,00 3 3
08 Uma Sima 3 4 3,50 4 4
22 Tarano 3 3
01 Lab. Bontong 4 2 3,00 3 3
02 Lab. Aji 4 2 3,00 3 3
03 Batulante 3 2 2,50 2 2
04 Lab. Jambu 4 2 3,00 3 3
05 Tolo'oi 3 2 2,50 2 2
06 Mata 3 1 2,00 1 1
07 Pers. Banda 4 2 3,00 3 3
Pers. Lab.
08 Pinang 4 2 3,00 3 3
23 Unter Iwes 3 3
01 Pelat 3 3 3,00 3 3
02 Kerekeh 3 3 3,00 3 3
03 Boak 3 4 3,50 4 4
04 Jorok 3 3 3,00 3 3
05 Kerato 3 3 3,00 3 3
06 Uma Beringin 3 3 3,00 3 3
07 Pungka 3 4 3,50 4 4
Persiapan
08 Nijang 3 3 3,00 3 3
24 Utan 2 2
01 Stowe Brang 3 3 3,00 3 3
02 Tengah 3 2 2,50 2 2
03 Sabedo 2 2 2,00 1 1
04 Motong 3 1 2,00 1 1
05 Orong Bawa 3 2 2,50 2 2
06 Lab. Bajo 4 1 2,50 2 2
07 Pukat 3 2 2,50 2 2
08 Jorok 4 2 2 2,67 2 2
09 Bale Brang 3 2 2,50 2 2
Sumber: Studi EHRA PPSP Kabupaten Sumbawa Tahun 2011
1.3.1 Sektor Air Limbah

Kabupaten Sumbawa dengan tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 0,99% akan


terus berkembang yang mengakibatkan pada meningkatnya volume pencemar khususnya
yang berasal dari buangan domestik, baik air limbah cucian dan kamar mandi (grey water) dan
limbah WC (black water). Sehingga baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka
panjang diperlukan suatu pengelolaan air limbah yang terpadu dalam mendukung
pembangunan sanitasi di Kabupaten Sumbawa..

Di dalam SSK Kabupaten Sumbawa telah dilakukan penentuan wilayah prioritas

pengembangan sistem pengelolaan air limbah (apakah on site maupun off site) secara umum.

Beberapa kriteria telah digunakan dalam penentuan prioritas tersebut, yaitu: kepadatan

penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna lahan/Center

of Business Development (CBD) (komersial atau rumah tangga), serta resiko kesehatan

lingkungan.

Berdasarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu data yang menggambarkan

kebutuhan sistem pengelolaan air limbah untuk perencanaan pengembangan sistem. data

tersebut terbagi dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar

bagi kabupaten dalam merencanakan pengembangan jangka panjang pengelolaan air limbah

Kabupaten Sumbawa, yang ujungnya adalah pengelolaan air limbah terpusat (off site system).

Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut:


 Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko yang relatif kecil yang dapat diatasi dalam
jangka pendek dengan pilihan sistem setempat (on site) dengan skala rumah tangga
(household based). Tahapan penanganannya dengan kegiatan utama untuk perubahan
perilaku dan pemicuan. Zona ini mencakup desa yang diberi warna biru pada tebel 1.5
yaitu: Semua desa ini kepadatan penduduknya dihitung berdasarkan luas administrasi
wilayah dengan rata-rata <25 orang/Ha (rural) sehingga penentuan sistemnya adalah on
site, dan melihat dari potensi wilayah atau dihitung berdasarkan wilayah pengembangan
maka penentuan sistemnya itu berbasis rumah tangga.
 Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko sanitasi menengah yang dapat diatasi
dalam jangka pendek dengan perubahan perilaku dengan tingkat kepadatan penduduk
<25 orang/Ha, maka pemilihan sistem nya adalah sistem setempat (on site). dengan
pendekatan komunal (tidak berbasis rumah tangga), IPAL Setempat dan Gabungan. Zona
ini mencakup beberapa desa yang diberi warna hijau pada tabel 1.5
 Zona 3, merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi. Desa Luar Kecamatan Alas
dengan kepadatan penduduk >25;<75 orang/Ha. Sedangkan desa yang lain mempunyai
tingkat kepadatan penduduk <25 orang/Ha. Maka sistem yang diterapkan untuk desa
Luar sistem terpusat (off site). Untuk desa yang lain sistem yang diterapkan on site.
Dalam tabel 1.5 diberi warna kuning.

 Zona 4, merupakan area dengan tingkat resiko sangat tinggi, area ini terdiri dari 8 desa
pesisir dengan kepadatan <25 orang/Ha, sedangkan 11 desa/kelurahan merupakan
kawasan dengan tingkat kepadatan >25;<75 orang/Ha (Peri urban). Dalam jangka panjang
harus diatasi dengan pilihan sistem terpusat (off site). Zona ini mencakup desa yang
tercantum dalam tabel 1.5 ditandai dengan warna merah.
1.3.2 Sektor Persampahan

Pada sub sektor persampahan terdapat dua kriteria utama berdasarkan Kriteria
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu : yang pertama Tata Guna Lahan (TGL) dan yang
kedua kepadatan penduduk. Hasil dari penentuan wilayah dan kebutuhan pelayanan
persampahan Kabupaten Sumbawa, terdapat 4 zona yang dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
 Zona 1, merupakan area yang masuk kategori alasan murah terlayani dengan
sistem tidak langsung yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan
Sementara (TPS) baru ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Atau diolah sendiri
oleh rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik. Daerah yang diperlakukan
seperti ini pada tabel 1.5 yaitu desa dengan warna dalam peta diberi warna
biru.
 Zona 2, merupakan area yang hampir sama dengan zona 1. Daerah yang
masuk kategori ini adalah daerah pada tabel 1.5 berwarna hijau.
 Zona 3, merupakan area yang mempunyai tingkat resiko sanitasi tinggi, Pada
zona ini desa Luar dengan tingkat kepadatan penduduk .>25;<75 orang/Ha
harus terlayani dalam jangka waktu pendek dengan sistem layanan langsung
dari sumber ke TPA. Termasuk layanan sapuan jalan. Dareah kategori ini pada
tabel 1.5 berwarna kuning.
 Zona 4, merupakan area yang dilayani sepenuhnya dalam jangka waktu
panjang. area ini terdiri dari 8 desa pesisir dengan kepadatan <25 orang/Ha,
sedangkan 11 desa/kelurahan merupakan kawasan dengan tingkat kepadatan
>25;<75 orang/Ha (Peri urban) aerah ini harus ditangani dalam jangka waktu
panjang dengan sistem layanan langsung ke TPA.. Dalam tabel 1.5 diberi
warna merah

1.3.3 Sektor Drainase Lingkungan

Dalam menentukan wilayah pengembangan saluran drainase yang sesuai dengan


kebutuhan masing-masing wilayah di tingkat kelurahan, maka disusun prioritas
pengembangan sistem drainase. Penentuan daerah prioritas ini disusun berdasarkan 5 (lima)
kriteria seleksi yang mengacu ke SPM, yaitu kepadatan penduduk, tata guna lahan
(perdagangan, jasa, maupun permukiman), daerah genangan air hujan, serta tingkat resiko
kesehatan. Perencanaan penanganan ke depan dapat diilustrasikan sebagai berikut:
 Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko yang relatif kecil yang dapat diatasi dalam
jangka panjang, tingkat kepadatan penduduka <25/Ha. Dalam tabel 1.5 diberi warna biru
 Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko menengah yang dapat diatasi dalam jangka
menengah dan panjang. tingkat kepadatan penduduka <25/Ha. Dalam tabel 1.5 diberi
warna hijau
 Zona 3, merupakan area dengan tingkat resiko relatif tinggi. Pada zona ini desa Luar
dengan tingkat kepadatan penduduk .>25;<75 orang/Ha sedangkan desa yang lain
berada pada tingkat kepadatan penduduk <25 orang/Ha. Zona ini harus ditangani
dalam jangka panjang. Dalam tabel 1.5 diberi warna kuning
 Zona 4, merupakan area dengan tingkat resiko sangat tinggi, area ini terdiri dari 8
desa pesisir dengan kepadatan <25 orang/Ha, sedangkan 11 desa/kelurahan
merupakan kawasan dengan tingkat kepadatan >25;<75 orang/Ha (Periurban)
daerah ini harus ditangani dalam jangka waktu panjang. Dalam tabel 1.5 diberi
warna merah
1.4. Kerangka Kerja Logis Sanitasi Kabupaten Sumbawa
A. Gambaran Umum Sanitasi Kabupaten Sumbawa

Paparan tentang gambaran umum situasi sanitasi kabupaten Sumbawa merupakan

ringkasan dari Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sumbawa yang menggambarkan tentang kondisi

sanitasi kabupaten saat ini. Terdiri dari gambaran umum Limbah Cair, persampahan, drainase

lingkungan, sektor air bersih dan PHBS

A.1 Persampahan

Pengelolaan sampah di Kabupaten Sumbawa ditangani oleh Badan


Penanaman Modal dan Lingkungan Hidup (BPMLH) Kabupaten Sumbawa. Menurut
data dari Badan Penanaman Modal dan Lingkungan Hidup (BPMLH), pelayanan
kebersihan (sampah) kepada masyarakat telah menjangkau 52,6% wilayah
Kabupaten Sumbawa khusunya di sekitar Kota Sumbawa Besar.

Volume sampah terlayani yang masuk ke TPA Raberas yang berasal dari
masyarakat, sampah pasar dan sampah tempat-tempat umum. Seluruh sampah
tersebut di olah di TPA Raberas yang di rencanakan sebagai tempat pembuangan
sampah terpadu. Sampai tahun 2010 jumlah sampah yang terlayani adalah 41.573,52
m3/thn (53%), dengan jumlah yang tersbesar berasal Kecamatan Sumbawa, Kecamatan
Unter Iwis dan Kecamatan Labuhan Badas.
Volume sampah Kabupaten Sumbawa = 433.058 jiwax 2,5 liter/or/hari=
1.082.654 liter/hr = 1083 m3/hari atau dalam satu tahun jumlah sampah yang
dihasilkan penduduk Sumbawa = 1.083m3 x 30 hari x 12 = 389.752 m3/tahun
Volume sampah perhari = 115,482 m3/hari
Volume sampah perbulan = ± 3464,46 m3/bln
Volume sampah pertahun = ± 41573,52 m3/thn
Domestik = 115,482 m3/hari
Non domestik = 48 m3/hari
Grafik.1.1. Volume Sampah Kabupaten Sumbawa

Volume sampah yang terlayani Persentase volume sampah dilihat dari pelayanan
sampah

41%
domestik 47%
terlayani
Non domestik
59% 53% belum terlayani

Volume sampah belum terlayani:


Sampah yang belum terlayani sampai tahun 2010 adalah + 37.428,1 m3/thn atau 45 % dari
total sampah kabupaten Sumbawa. Sampah yang tidak terlayani tersebut lebih di sebab kan
oleh prilaku masyarakat yang masih belum disiplin dalam membuang sampah pada tempat
yang sudah di siapkan, di samping itu factor lain masih terhambatnya pelayanan sampah
adalah masih kurangnnya tenaga manusia, sarana pangangkutan dan sarana penampungan
sementara.
Volume sampah perhari = 103,967 m3/hari
Volume sampah perbulan = ± 3119,009 m3/bln
Volume sampah pertahun = ± 37428,1 m3/thn
Komposisi jenis/ macam sampah yang dikelolah di TPA yang paling besar adalah 50%
sampah organik, kemudian di ikuti oleh sampah plastik 15 %, selanjutnya sampah kertas,
sampah gelas kaca, sampah kertas masing-masing 10 % sedangkan yang paling kecil 5 %
adalah dari kayu. Badan Penanaman Modal dan Lingkungan Hidup (BPM-LH) kabupaten
Sumbawa mengolah sampah organic menjadi bahan baku kompos untuk pupuk organic bagi
tanaman pangan, palawijah dan penanaman pohon hutan. Rencana selanjutnya BPM-LH
akan bekerjasama dengan dinas terkait (pertanian, perikanan, penyuluhan, kehutanan, dan
Dinas perindustrian dan perdagangan.
Cakupan Layanan Pengolahan Sampah saat ini baru melayani 3 Kecamatan (kecamatan

Sumbawa, Kecamatan Badas, Kecamatan Unter Iwis) dari pemukiman, pasar, perkantoran,

pertokoan, jalan-jalan. Jumlah sampah yang terangkut untuk ketiga kecamatan tersebut sebesar

49% Kecamatan Untir Iwis, 52% Kecamatan Sumbawa dan 55% untuk Kecamatan Badas. Sekitar

50% sampah yang tidak terangkut. Terbatasnya layanan persampahan karena:


1. Sarana dan prasarana pengolahan sampah yang tidak memadai seperti jumlah armada truk

sampah, gerobak dan kontainer serta TPA eksisting yang dimanfaatkan masih dengan sistem

open dumping dan lokasinya berada di Desa Raberas

2. Belum efektifnya pola pemungutan retribusi sampah yang berjalan selama ini.

3. Pengelolaan sampah untuk beberapa TPA belum maksimal terutama untuk kecamatan TPA

Alas Barat, TPA Utan, TPA Langam, TPA Empang

Di tingkat masyarakat untuk hidup bersih dan sehat masih kurang dan belum terbangun

secara optimal untuk turut terlibat dalam mengolah sampah, demikian juga perilaku

masyarakat membuang sampah di sungai, di pinggir jalan, parit, kolam, kebun, badan saluran

serta dibakar. Jumlah pihak swasta yang terlibat dalam pengelolaan sampah masih terbatas

Daerah pelayan sampah untuk kecamatan Sumbawa, Kecamatan Unter Iwis dan

Kecamatan Labuhan Sumbawa yang masuk ke TPA Raberas disajikan pada tabel 1.6 di bawah

ini:

Tabel 1.6: Daerah Pelayanan Sampah Kota Sumbawa Besar Tahun 2011

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN

1 Sumbawa 1. Samapuin
2. Pekat
3. Brang Biji
4. Bugis
5. Lempeh
6. Brang Bara
7. Uma Sima
2 Labuhan Badas 1. Desa Karang Dima
2. Desa Labuhan Sumbawa

3 Unter Iwis 1. Desa Uma Beringin


2. Desa Kerato
3. Desa Nujang

Sumber UPTB Persampahan Kabupaten Sumbawa tahun 2011

Untuk wilayah operasional persampahan Kabupaten Sumbawa disajikan dalam peta

wilayah operasional persampahan Kabupaten Sumbawa (peta 2.1)


Peta 1.1: Wliayah Operasional Persampahan Kabupaten Sumbawa

Penempat an Kontainer

Wilayah At as pengangkutan
s
SMPN Kebayan - Rabera Sampah
7
la
Ido

UMA SIMA bewe


Gri N
ya

Ke Se
BT

Wilayah Tengah Pengankutan

yan
eba
Sampah

an
LE

Jl.K
MB AN

SPBU

uri
BRANG BIJI

MP
A
SU BUH

Jl.D
Raberas
AW

EH

Jl.
SE

Os
LA

KE

ap
TE
NG

Sio
ng

Jl. Wilayah Bawah Pengangkutan


ara

DH
Ga
t R

Tirta Sari
Ola N

ru
BK

da Sampah
BT

KODIM

Jl.
PO ST

Gur
no TERMINAL KM LR
Ke Ta P. ES AD

BTN Bukit Permai


BAND

ami
REGIONAL AR MAN ION
UDAR DE
KOMPI
B A BE
RANG
Wilayah Kerato-Stadion
BIJI Pengankut an Sampah
BRA
IMA NG
GD BAR
A
KRN PAN
TO
DAE Wilayah Samapuin
NG
DA
AN KU Pengangkut an Sampah
Kr.

PACU KE
Go

RA
r en

TO
g

DS in
.N apu
IJA Sam
NG . Wilayah BTN Olat Rarang
Ke Pe

Kel
Ke Bangkong

Pengnagkut an Sampah
mulun
g

pang
Ke Em
KUD
Wilayah BTN Bukit Permai
Pengangkut an Sampah
at

SPBU
mongk

Ke Lunyuk
Ke Se

Ke Selang

Wilayah Tambahan Pelayanan


Pengangkut an Sampah

Sumber: UPTB Persampahan Kabupaten Sumbawa Tahun 2011

Sedangkan untuk Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa dengan sistem

prasarana persampahan hingga Tahun 2010-2030 di sajikan pada peta 2.2:

Peta 1.2: Rencana Sistem Prasarana Persampahan Kabupaten Sumbawa 2010-2030

Sumber: UPTB Persampahan Kabupaten Sumbawa Tahun 2011


A.2 Drainase Lingkungan

Penangnan drainase di Kabupaten Sumbawa dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Sumbawa, dalam hal ini keterlibatan masyarakat dan swasta belum optimal,

sementara Perda yang mengatur tentang pengelolaan drainase belum ada akibatnya

pembangunan drainase dilakukan masih berdasarkan kebutuhan dan belum digunakan

sistem perencanaan (master plan). Di lain pihak belum maksimalnya fungsi monitoring dan

evaluasi terhadap dampak dan praktik pengelolaan drainase lingkungan yang berjalan di

Kabupaten Sumbawa, diikuti pula belum adanya kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa

yang diarahkan untuk menegaskan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan drainase

lingkungan.

Beberapa permasalahan drainase lingkungan Kabupaten Sumbawa adalah:

1. Belum adanya dukemen perencanaan dan data base tentang jumlah dan panjang

drainase di Kabupaten Sumbawa.

2. Belum terintegrasinya sistem drainase antar satu wilayah dengan wilayah di sekitarnya

3. Luasnya wilayah Kabupaten Sumbawa (daerah yang paling luas di Pulau Sumbawa)

4. Angka curah hujan dapat peningkatan debit limpasan air permukaan. Akumulasi debit

limpasan permukaan akibat meningkatnya intensitas curah hujan yang berasal dari

bagian hulu dan tengah yang langsung terkonsentrasi masuk ke dalam areal cekungan

atau wadah buangan alami seringkali menimbulkan terjadinya luapan dan genangan

banjir pada areal cekungan dan lahan yang elevasinya relatif rendah di bagian hilir.

5. Pendangkalan dan penyempitan jaringan drainase makro terjadi akibat laju erosi

permukaan dan sedimentasi pada alur sungai yang relatif landai dan perilaku masyarakat

yang membuang sampah di drainase sehingga menimbulkan masalah pendangkalan dan

penyempitan berlangsung relatif cepat menyebabkan penyusutan penampang air

saluran.
6. Mix Drain : Terjadi akibat penyimpangan perilaku pengelolaan sampah dan limbah serta

penggunaan lahan yang keliru di perkotaan/areal permukiman yang padat penduduk

dan pusat kegiatan perdagangan/pasar tradisionil, sehingga membebani kapasitas

normal saluran drainase sehingga harus berfungsi sebagai wadah buangan limpasan air

hujan maupun limbah domestik dan sampah padat.

7. Belum terintegrasinya infrastruktur perumahan di dalam kawasan permukiman (jalan

lingkungan, drainase dan air limbah) sehingga sering terjadinya banjir dan permasalahan

lingkungan lainnya.

8. Terbatasnya biaya operasional untuk pemeliharaan jaringan drainase jalan raya,

sehingga seringkali menimbulkan genangan pada musim hujan

9. Hampir semua kondisi drainase mikro di Kabupaten Sumbawa masih bergabung dengan

hasil buangan rumah tangga.

10. Hampir seluruh sungai yang ada di Kabupaten Sumbawa digunakan sebagai limpasan

buangan rumah limbah rumah tangga dan tinja, satu sisi sungai ini juga digunakan

sebagai tempat mandi dan air baku untuk dikonsumsi.

11. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memelihara jaringan drainase yang berada

disekitarnya serta kebiasaan masyarakat membuang sampah ke saluran drainase

menyebabkan tersumbatnya saluran drainase.

12. Kapasitas Saluran drainase yang tidak memadai.

13. Genangan juga sering terjadi pada saat curah hujan cukup tinggi pada beberapa wilayah

. Hal ini terjadi karena pendangkalan sungai sehingga wilayah hilir berpotensi terjadinya

genangan dan banjir.

A.3 Limbah Cair, Limbah Industri dan Limbah Medis

A.3.1 Limbah Cair

Pengelolaan grey water (air buangan rumah tangga seperti air bekas cucian, air bekas
mandi, dan lainlain) dilakukan oleh masyarakat, namun kondisinya belum optimal. Sarana
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) komunal belum ada. Kabupaten Sumbawa sampai
saat ini, belum melaksanakan penanganan pembuangan limbah cair rumah tangga (grey
water) secara optimal, masih banyak dijumpai pembuangan air limbah secara
sembarangan. Tidak sedikit pembuangan limbah cair rumah tangga melalui saluran
selokan atau langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan sebelumnya. Sistem
sanitasi yang digunakan di Kabupaten Sumbawa adalah SPAL (saluran pembuangan air
limbah).
Kabupaten Sumbawa belum memiliki sarana IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja),

pengelolaan limbah tinja (black water) pada umumnya ditangani secara on-site menggunakan

jamban dengan septic tank, dari WC disalurkan ke septic tank atau cubluk yang sebagian

belum memenuhi syarat dalam penempatannya, dimana jarak antara sumur dengan unit

pengolah tinja adalah 10 meter. Hal ini dapat menimbulkan pencemaran air tanah/air

sumur, di sisi lain sebagian penduduk masih menggunakan air tanah. Persentase KK yang

mempunyai jamban keluarga sebesar 50,4% , sedangkan cakupan penduduk yang memiliki

jamban 64,1%, dan pelibatan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan air limbah domestik

belum ada

Saat ini belum ada kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang diarahkan untuk

mewajibkan masyarakat di lingkungan pemukiman rumah tangga/individu untuk melakukan

pengelolaan air limbah domestic (baik untuk grey water maupun black water) yang sesuai

dengan kaidah pengelolaan lingkungan hidup. Kondisi penegakkan hukum / aturan masih belum

optimal

Bebrapa permasalahan air limbah domestik di Kabupaten Sumbawa adalah sebagai

berikut:

1. Belum tersedianya sarana infrastruktur pengelolaan air limbah rumah tangga, sehingga

banyak dijumpai sarana pembuangan air limbah tidak tertata atau dikelola dengan benar.

2. Belum adanya sarana IPAL komunal yang dibangun

3. Masih banyaknya praktek buang air besar sembarang baik di kebun, sungai, kali atau

sawah.
4. Belum semua warga masyarakat mempunyai akses terhadap jamban baik jamban keluarga

maupun MCK.

5. Sementara kepemilikan jamban keluarga baru mencapai 76,3 %.

6. Jumlah Keluarga yang memiliki saluran pembuangan air limbah baru mencapai 47,319%,

sebagian besar disalurkan ke kali, sungai, kebun

A.3.2 Limbah Industri

Air Limbah di Kabupaten Sumbawa bersumber dari limbah domestik yaitu


rumah tangga dan limbah non domestik yaitu rumah tangga (Tahu Tempe), industri
kerajinan emas dan perak, industri Tenun Ikat, Limbah Medis, dan umum. Kapasitas air
3
limbah Kabupaten Sumbawa dari kelima sumber terendah 0,5 m /hari hingga tertinggi
3
sebanyak 40 m /hari. Kapasitas air limbah terbesar berasal dari air limbah industri rumah
3
tangga, industri tahu tempe yaitu sebesar 40 m /hari, sedangkan yang terkecil bersumber
dari air limbah industri tenun ikat dan pabrik minyak goreng. Untuk industri kerajinan emas
perak rata-rata air limbah secara kumulatif yang dibuang melalui saluran drainase
3
sebanyak 0,01 m /hari. Permasalahan yang umum dijumpai dalam pembuangan air
limbah tahu tempe terutama bagi industri-industri tahu tempe yang memiliki lokasi
relatif dekat dengan sungai, dan beberapa diantaranya menggunakan saluran
lingkungan sehingga seringkali menjadi masalah pencemaran udara terutama aroma
yang kurang sedap. Sebagian diantaranya membuat saluran terpisah dari saluran
lingkungan menggunakan piva PVC dengan kapasitas yang kurang memadai sehingga
meluap dari bak penampung.
A.3.3 Limbah Medis

Penanganan limbah medis yang ada di Kabupaten Sumbawa dilakukan melalui


incenerator, akan tetapi pada beberapa kasus penanganan limbah medis dari beberapa
kegiatan pelayanan kesehatan seperti puskesmas penanganan dengan langsung di tanam di
lubang sampah di lingkungan Puskesmas sendiri.
Selain itu penanganan limbah medis yang cair telah dilaksanakan secara swakelola
oleh pihak rumah sakit dengan pembangunan waste treatment.
A.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang masih rendah menyebabkan


masyarakat masih belum berprilaku hidup bersih dan sehat sehingga dikabupaten Sumbawa
masih banyak di jumpai lingkungan yang tidak sehat, rumah tanpa sanitasi dan akses air
bersih juga masih rendah. Sarana dan prasarana sanitasi dasar belum terpenuhi
seluruhnya, dan pemahaman masyarakat terhadap pola hidup sehat masih rendah.
Kondisi Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Sumbawa dapat dilhat dari Hasil kegiatan
Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP) meliputi cakupan Rumah Sehat,
Cakupan Jamban Keluarga dan Cakupan Sarana Pembuangan Air Limbah.
Dari hasil inspeksi Sanitasi Sarana Rumah Sehat diperoleh gambaran bahwa jumlah
rumah sehat yang ditempati Kepala Keluarga 68% tahun 2010.

Tabel 1.7. Persentase KK yang memiliki Jamban Keluarga di Setiap Kecamatan Kabupaten
Sumbawa tahun 2010

CAKUPAN PENDUDUK CAKUPAN KK YG


NO PUSKESMAS JML YG MEMILIKI JAMBAN MEMILIKI JAMBAN
PENDUDUK KELUARGA KELUARGA

JUMLAH % AKSES JUMLAH % AKSES

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tarano 14.197 9.570 67,4 1.914 74,1


2 Empang 22.209 16.600 74,7 3.320 61,3
3 Plampang 26.652 20.050 75,2 4.010 59,9
4 Labangka 10.338 5.690 55,0 1.138 42,2
5 Maronge 9.746 6.845 70,2 1.369 51,8
6 Lape 16.195 11.255 69,5 2.251 51,6
7 Lopok 17.520 12.025 68,6 2.405 56,2
8 Moyo Hilir 23.068 18.025 78,1 3.605 59,3
9 Moyo Utara 9.294 8.055 86,7 1.611 65,5
10 Moyo Hulu 21.280 15.020 70,6 3.004 56,1
11 Lantung 8.266 4.775 57,8 955 40,8
12 Ropang 5.844 3.905 66,8 781 54,9
13 Lenangguar 6.280 5.175 82,4 1.035 63,6
14 Lunyuk 16.357 11.165 68,3 2.233 51,4
15 Orong Telu 4.551 2.530 55,6 506 45,7
16 Batu Lanteh 10.687 5.465 51,1 1.093 40,6
17 Unter Iwis 17.264 12.080 70,0 2.416 52,4
19 Lab. Badas 25.596 16.275 63,6 3.255 50,0
20 Rhee 6.963 3.350 48,1 670 37,9
21 Utan 35.305 20.850 59,1 4.170 45,7
22 Buer 14.191 12.160 85,7 2.432 63,7
CAKUPAN PENDUDUK CAKUPAN KK YG
NO PUSKESMAS JML YG MEMILIKI JAMBAN MEMILIKI JAMBAN
PENDUDUK KELUARGA KELUARGA

JUMLAH % AKSES JUMLAH % AKSES

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

23 Alas 27.952 18.450 66,0 3.690 51,0


24 Alas Barat 21.680 15.620 72,0 3.124 60,2

KABUPATEN 2010 371.435 254.935 68,6 50.987 54,0

Sumber: Buku Putih Sanitasi Tahun 2011

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa 54 % atau 50.987 KK telah terakses jamban
keluarga, hal ini berarti bahwa masih 46 % KK di kabupaten Sumbawa belum mempunyai
jamban keluarga, hal ini yang menyababkan masih tingginya angka kesakitan masyarakat
disebabkan oleh kesehatan lingkungan yang rendah.
Persentase KK yang memiliki Jamban Keluarga di Perdesaan Setiap Kecamatan
Kabupaten Sumbawa tahun 2010 rata-rata adalah 54 %, sedangkan kecamatan yang paling
rendah tingkat cakupan jambannya adalah kecamatan Rhee 37,9 %, kemudian diikuti oleh
40,6%, sedangkan kecamatan yang paling tinggi tingkat cakupan yang memiliki jamban
keluarga adalah 74,1 %, dibandingkan dengan kecamatan Kabupaten , maka tingkat cakupan
yang memiliki jamban keluarga di peredesaan masih rendah yaitu berbanding 54% : 63%. Hal
ini terjadi mengingat masyarakat desa masih banyak yang belum berprilaku hidup bersih
dan sehat.

Tabel 1.8. Cakupan Rumah Sehat di Kabupaten Sumbawa Tahun 2010

RUMAH TANGGA.
NO KECAMATAN
JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %

(1) (2) (4) (5) (6)


1 Tarano 60 15 25,00
2 Empang 540 387 71,67
3 Plampang 300 130 43,33
4 Labangka 250 157 62,80
5 Maronge 150 83 55,33
6 Lape 200 144 72,00
7 Lopok 20 16 80,00
8 Moyo Hilir 120 110 91,67
RUMAH TANGGA.
NO KECAMATAN
JUMLAH DIPANTAU BER PHBS * %

(1) (2) (4) (5) (6)


9 Moyo Utara 244 174 71,31
10 Moyo Hulu 2.034 1.936 95,18
11 Ropang 200 129 64,50
12 Lenangguar 170 137 80,59
13 Lantung 187 131 70,05
14 Lunyuk 350 265 75,71
15 Orong Telu 200 96 48,00
16 Batu Lanteh 590 269 45,59
17 Unter Iwes - - -
18 Sumbawa 1.600 826 51,63
19 Lab. Badas - - -
20 Rhee 600 342 57,00
21 Utan 65 48 73,85
22 Buer - - -
23 Alas 80 40 50,00
24 Alas Barat 90 63 70,00
JUMLAH
8.050 5.498
(KAB/KABUPATEN ) 68,30
Sumber ; Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa tahun 2010

Rata-rata persentase rumah sehat kabupaten Sumbawa adalah 68,30%, kecamatan


yang paling tinggi tingkat rumah sehat 95,18% adalah kecamatan Moyo Hulu, sedangkan
kecamatan yang paling rendah tingkat rumah sehat adalah kecamatan Tarano yaitu 25 %.
Gambaran tersebut menunjukkan bahwa kabupaten Sumbawa diharapkan dapat
melaksanakan program kampanye rumah sehat dan perubahan prilaku hidup bersih dan
sehat. Kampanye kesehatan dapat dilakukan melalui sosialisasi, rumah percontohan dan
pemicuhan. Program yang sedangkan dilaksanakan pemerintah Kabupaten Sumbawa
adalah, dengan melakukan pemugaran rumah-rumah tidak layak huni menjadi rumah sehat
(akses jamban dan air bersih) di samping program kampanye kesehatan.
Persentase Program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Kabupaten Sumbawa 60,7%..
Kecamatan Labangka paling rendah perilaku CTPS yaitu sebesar 16,7%, Batu Lante 31,7%,
Alas Barat 44,7%, Alas 49,6%, Lunyuk 46,8%. Untuk kecamatan yang paling tinggi CTPS
adalah Kecamatan Moyo Utara 93,0%, moyo Hilir 72,0%, Unter Iwis 70,5% dan Utan 70,0%,
sedangkan kecamatan yang lain prilaku CTPS maulai dari 50% s/d 68%.
B. Visi dan Misis Kabupaten Sumbawa
B.1 Visi Kabupaten Sumbawa

Visi Kabupaten Sumbawa dalam RPJMD Tahun 2011 -2015 adalah” Terwujudnya
Masyarakat Sumbawa Berdaya Saing Dalam Memantapkan Samawa Mampis Rungan”.
Visi ini menyiratkan agar Kabupaten Sumbawa tetap fokus kepada peningkatan ekonomi
yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya, dalam arti sesuai dengan
peluang dan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Sumbawa yaitu sektor pertanian, industri,
perdagangan, jasa dan pariwisata. Dengan demikian diharapkan Kabupaten Sumbawa akan
dapat mempunyai daya saing dan menempatkan diri sebagai salah satu Kabupaten utama
di Kawasan Timur Indonesia.. Namun demikian, visi tersebut perlu didukung oleh praktek
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) yang harus dilakukan oleh
segenap aparatur Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan didukung pula oleh masyarakatnya
yang religius dan berbudaya (Masyarakat Madani).

B.2 Misi Kabupaten Sumbawa

Untuk mencapai visi tersebut, maka dirumuskan misi pembangunan 5 tahun kedepan yang
ditetapkan sebagai berikut :

1. Mengembangkan masyarakat yang religius/beriman, berbudaya, menghargai pluralitas,


kesetaraan jender dan berkesadaran hukum..
2. Menyelenggarakan pelayanan dasar yang lebih berkualitas dan terjangkau di bidang
pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial.
3. Meningkatkan pelayan publik dan penyelenggaraan tata pemerintahan daerah yang baik
(good local governance)
4. Mempercepat pengembangan ekonomi daerah berbasis agrobisnis melalui percepatan
pembangunan infrastruktur, pengembangan kawasan strategis, penguatan kelembagaan
ekonomi lokal dan peningkatan investasi.
5. Memastikan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

C. Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Sumbawa


C.1 Visi Sanitasi Kabupaten Sumbawa
Visi Sanitasi Kabupaten Sumbawa adala: Terpenuhinya Akses air minum dan sanitasi
lingkungan berbasis masyarakat yang berkesinambungan dan berkelanjutan Dalam
Memantapkan Samawa Mampis Rungan 2015.
Visi tersebut menjelaskan tentang harapan masyarakat Sumbawa secara umum, strategi
capaian Sanitasi kabupaten Sumbawa sehingga visi tersebut dapat bermakna sebagai berikut :
1. Akses Air Minum; terpenuhinya kebutuhan layanan air minum masyarakat Kabupaten
Sumbawa.
2. Sanitasi Lingkungan: merupakan usaha yang dilakukan secara bersama pemerintah dan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan lingkungan yang sehat (pemenuhan jamban
keluarga, TPA, drainase dan SPAL).
3. Berbasis Masyarakat : seluruh kegiatan pembanguan AMPL-BM menyertakan masyarakat
secara aktif dan mandiri dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan monitoring/
evaluasi, hingga pemeliharaannya.
4. Berkesinambungan dan Berkelanjutan ; kegiatan pembangunan AMPL-BM dilakukan
secara terus menerus dalam periode tertentu sedangkan berkelanjutan dimaksudkan
sebagai kegiatan AMPL-BM yang berlangsung periodic jangka panjang dan menengah
5. Kabupaten Sumbawa; wilayah kabupaten yang menjadi ruang lingkup pelaksanaan
program AMPL- BM dan wilayah pelaksanaan Renstra AMPL-BM.
6. Bersih dan Sehat; gambaran umum capaian derajat kesehatan masyarakat Kabupaten
Sumbawa kedepan yang yang merupkan output dari perubahan prilaku masyarakat yang
semakin sehat , bersih dan berwawasan lingkungan.
7. Tahun 2015; Merupakan tahun target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs),
C.2 Misi Sanitasi Kabupaten Sumbawsa
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat melalui program pengembangan dan penguatan
kelembagaan )
2. Membangun sarana dan prasarana air minum dan sanitasi untuk Memenuhi akses air minum
dan sanitasi masyarakat.
3. Meningkatkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (progam Promosi kesehatan)
4. Meningkatkan pelestarian lingkungan dan sumber air (program rehabilitasi hutan dan
lahan, program konservasi lahan, )
5. Penyediaan regulasi untuk menjamin keberlangsungan pembangunan AMPL
6. Pemenuhan perumahan yang sehat. (program peningkatan kwalitas perumahan)

Adapun misi sanitasi ini sejalan dengan misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten
Sumbwa 2011-2015 sebagai berikut:
Tabel 1.9. Uraian misi dan tujuan pembangunan Kabupaten Sumbawa

NO MISI TUJUAN SASARAN

1 Menyelenggaraka 1. Peningkatan kualitas 1. Meningkatnya aksesibilitas dan


n pelayanan dasar pendidikan pemerataan pendidikan khususnya bagi
yang lebih masyarakat masyarakat miskin.
berkualitas dan 2. Peningkatan kualitas 2. Meningkatnya mutu pendidik, tenaga
terjangkau kesehatan kependidikan dan manajemen sekolah.
dibidang masyarakat 3. Meningkatnya minat dan budaya gemar
pendidikan, 3. Peningkatan kualitas membaca masyarakat dan layanan
kesehatan dan kependudukan perpustakaan.
kesejahteraan 4. Peningkatan kualitas 4. Tersedianya pelayanan kesehatan gratis
sosial. kesejahteraan sosial bagi masyarakat miskin.
5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi
masyarakat.
6. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan
di puskesmas dan rumah sakit umum
daerah.
7. Meningkatnya akses dan kualitas
kehidupan bagi Masyarakat Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial.
8. Terkendalinya laju pertumbuhan
penduduk, meningkatkan layanan
kependudukan, kesejahteraan keluarga
dan perlindungan anak.
9. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam
pembangunan daerah
10. Meningkatnya pembinaan olahraga
edukasi dan dukungan olahraga prestasi.
2 Memastikan 1. Peningkatan 1. Meningkatnya partisipasi masyarakat
pengelolaan pengelolaan hutan dalam pengendalian pencemaran dan
sumberdaya alam dan lahan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
dan lingkungan 2. Peningkatan 2. Meningkatnya kualitas penataan,
hidup secara pencegahan pemanfaatan dan pengendalian ruang
berkelanjutan. kegiatan ilegal 3. Meningkatnya pembinaan dan
loging, ilegal mining pengawasan kegiatan pertambangan serta
dan ilegal fishing. mitigasi bencana geologi.
3. Peningkatan 4. Menurunnya tingkat kerusakan hutan dan
penanganan lahan serta meningkatnya kesejahteraan
persampahan masyarakat sekitar hutan
4. Peningkatan 5. Meningkatnya upaya mitigasi dan
ketaatan terhadap penanggulangan bencana
hukum lingkungan.
Sumber: RPJM Kabupaten Sumbawa Tahun 2011
1.5 Metode Penyusunan
Dokumen Memorandum Program Sektor Sanitasi Kabupaten Sumbawa disusun
berdasarkan dokumen yang telah disusun sebelumnya yaitu Buku Putih Sanitasi
Kabupaten Sumbawa dan Strategi Sanitasi Kabupaten Sumbawa. Kondisi sanitasi yang
telah dijabarkan pada Buku Putih dan program dan kegiatan yang telah dituangkan dalam
Strategi Sanitasi Kabupaten Sumbawa dijadikan acuan untuk merencanakan program
tersebut yang dituangkan dalam Memorandum Program ini. Dokumen MPSS ini disusun
oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Sumbawa melalui tahap-tahap, antara lain:

1. Rapat rutin pokja yang dilaksanakan guna membahas setiap tahapan;


2. Konsultasi dan konsolidasi dengan pimpinan SKPD yang terkait dan dengan
pembangunan sektor sanitasi sebagai pemahaman akan arah pelaksanaan
pembangunan sanitasi dan untuk membangun komitmen dalam upaya perbaikan
kondisi sanitasi kabupaten;
3. Wawancara langsung dengan masyarakat ataupun pelaksana kegiatan di lapangan
yang bersentuhan langsung kegiatan-kegiatan yang terkait dengan sanitasi guna
memahami kondisi ataupun kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan sektor sanitasi;
4. Melakukan review Daftar Usulan Program dan kegiatan SSK dari hasil konsolidasi
dan integrasi dengan K/L terkait dan penyusunan prioritas program.
1. Pelaksanaan konsolidasi dan integrasi untuk program-program usulan terkait sektor
sanitasi, tidak hanya yang tercantum dalam SSK tetapi juga usulan-usulan program
yang terdapat dalam RPIJM ataupun pada dokumen perencanaan dari
Kementrian/Lembaga lain dengan rencana kerja masing-masing SKPD terkait sektor
terkait;
2. Merumuskan Strategi Pendanaan untuk pembiayaan implementasi Program dan
Kegiatan Pembangunan Sanitasi Kabupaten Sumbawa Jangka Menengah (5 tahunan);
3. Proses Identifikasi Kebutuhan Studi dan Desain (masterplan, FS, DED, Amdal, dll);
4. Proses Identifikasi Kebutuhan Studi dan Desain (masterplan, FS, DED, Amdal, dll);
5. Proses Penulisan (kerangka kerja logis, rencana implementasi jangka menengah,
tahunan, rencana pengelolaan program, lampiran-lampiran dll);
Bagan 1.1: Alur metode dan mekanisme penyusunan Memorandum Program
diilustrasikan sebagai berikut ini:

Proses Penyusunan Memorandum Program

Proses Penyusunan Memorandum Program


1.6 Program dan Kegiatan

Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten Sumbawa Tahun 2012 – 2016.
1.6.1 Program dan Kegiatan Aspek Teknis dan Higiene
1.6.1.1 Air Limbah
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
KINERJA
AN MISI

Air Limbah

Misi 1: Masih kurang terlaksaananyan Tujuan 1: Sasaran 1. 1.Advokasi 1 1. Masyarakat Terciptany Masyarakat
Meningkatkan aktifnya lembaga kegiatan Meningkat Menyelarask kepada Pembuatan Sosialisasi memahami a yang
partisipasi yang ada di penyuluhan kan an Institusi Pemangku sistem Pengelolaan tentang lingkungan memahami
masyarakat masyarakat pengelolaan air Kualitas yang kepentingan, pengelolaa Air Limbah - tujuan dan bersih dan kesehatan
melalui program dalam kegiatan limbah pelayanan menangani masyarakat n air 2011-2015 manfaat sehat lingkungan
pengembangan penyuluhan Air publik Pengelolaan dan pihak limbah pengelolaan
dan penguatan Limbah dalam Air limbah ketiga dalam ditingkat air limbah
kelembagaan) pengelolaa baik pengelolaan masyarakat (mindset)
n air Pemerintah, air limbah
limbah Masyarakat
hingga dan Pihak 2.Membuat 2. Tersusun Adanya Dokumen
tahun 2015 Ketiga rancangan Penyusunan Rancangan dasar Rancangan
Perda raperda Peraturan hukum Perda
kelembagaan tentang Daerah pengelolaa tentang
pengelolaan pengelolaan pengelolaan n air pengelolaan
air limbah air limbah air limbah limbah air limbah
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
KINERJA
AN MISI

Air Limbah

3.Peningkatan Advokasi Sosialisasi Terwujudny Terciptany terbentuknya


kewenangan kepada tentang a komitmen a kelembgaan
kelembagaan Pemangku integrasi antar kemandiria dalam
dalam kepentinga kelembagaan pemangku n pengelolaan
pengelolaan n, kepentingan masyarakat air limbah
air limbah masyarakat dalam
dan pihak pengelolaa
ketiga n air
dalam limbah
pengelolaa yang
n air berbasis
limbah masyarakat

Sasaran 2: 1. Pengendali Mengkaji Terbangun menurunny Pembanguna


Membuat Membangun an kelayakan pembanguna a n
IPAL/IPLT IPAL/IPLT Pencemara pembanguna n Pencemara IPAL/IPLT
kepada pada kawasan n dan n IPAL/IPLT n dan sesuai
warga yang dengan resiko Perusakan IPAL/IPLT sesuai Perusakan dengan
beada pada sanitasi tinggi Lingkunga sesuai dengan Lingkunga kondisi
kawasan n Hidup dengan kondisi n Hidup kawasan
resiko kondisi kawasan sampai dan tingkat
sanitasi kawasan 50% kesadaran
tinggi masyarkat
pengguna
2.
Meningkatkan
kontrol
kualitas air
hasil olahan

Penyehata Sosialisasi
n Rumah
Lingkunga Sehat
n dan
Pemukima
n

Rehabilitasi
Sarana
Lingkungan
Pemukiman

Pengembang
an sanitasi
lingkungan
berbasis
masyarakat
kurang
mampu

Pengadaan
Mobil
penyedot
tinja
Pendidikan Pendidikan
dan dan Latihan
Pelatihan bagi tenaga
Pengelolaa teknis dan
n Air kader
Limbah

Pengemba Perencanaan
ngan pengembang
Perumahan an jaringan
air limbah

Misi : 2 Masih rendahnya Meningkatnya Tujuan 2: Sasaran 1. Kajian Kajian Penyusunan Terbangunn Meningkatn Jumlah unit
Membangun prosentase sarana dan Meningkat Tersusunnya terhadap kapasitas masterplan ya sanitasi ya sanitasi
sarana dan cakupan layanan prasarana kan rencana induk kapasitas dan dan sarana dasar untuk kesehatan dasar yang
(master Plan) masyarakat
prasarana air air limbah pelayanan air Cakupan kualitas sarana air limbah masyarakat terbangun
pengelolaan dengan
limbah untuk limbah pelayanan dengan SKPD eksisting
air limbah terbangunny
mmengurangi air limbah Kab. terkait a sarana dan
pencemaran di kepada Sumbawa pransarana
masyarakat masyarakat 2011 air limbah

Sasaran 2: Menyiapkan Kajian Studi Kawasan Pelayanan Tingkat


Membangun lokasi atau rencana kelayakan bersih dan pengelolaa pelayanan
unit lahan rencana lokasi rencana sehat n air air limbah
pengolahan pembangunan pengemba lokasi semakin limbah pada
air limbah IPAL atau ngan IPAL pengembang luas/bertamb semakin masyarakat
baru IPLT (skala kota an IPAL ah cepat di semakin
dan (skala kota suatu semakin
komunal) dan kawasan meningkat di
komunal) yang kawasan
belum yang belum
terlayani terlayani
Menyiapkan Penyusuna Penyusunan Mempermud Pelayanan Peningkatan
site plan IPAL n siteplan siteplan ah pengelolaa pengelolaan
baru pengemba pengembang pelaksanaan n air air limbah
ngan IPAL an IPAL program limbah semakin
(skala kota (skala kota pengelolaan semakin cepat di
dan dan air limbah cepat di suatu
komunal) komunal) suatu kawasan
kawasan yang belum
yang terlayani
belum
terlayani

Kajian yang Penyusuna Penyusunan Meningkatn Kawasan Penambahan


diperlukan n AMDAL AMDAL ya cakupan bersih dan kawasan
(AMDAL) pelayanan sehat yang sehat
air limbah semakin semakin
luas/berta luas/bertamb
mbah ah

pengemba pengembang Meningkatn


ngan IPAL an IPAL ya jumlah
(skala kota (skala kota SR
dan dan
komunal) komunal)

Penyusunan Meningkatn Kawasan Penambahan


dan ya cakupan bersih dan kawasan
sosialisasi pelayanan sehat yang sehat
SOP IPAL air limbah semakin semakin
(skala kota luas/berta luas/bertamb
dan
komunal) mbah ah

Peningkatan Pengemba 1. Jumlah SR


Sarana IPAL ngan IPAL Pembanguna meningkat
Baru n IPAL
KomunaL

Misi : 3. Masih rendahnya Meningkatnya Tujuan 3. Sasaran 3.1. Penyadaran Sosialisasi Sosialisasi Terlaksanan Masyaraka Jumlah
Meningkatkan prosentase sarana dan Menumbu Mensosialisa kepada pengelolaa dan ya sosialisasi t sosialisasi
perilaku Pola cakupan layanan prasarana hkan sikan kepada masyarakat n air kampanye dan memahami dan
Hidup Bersih air limbah pelayanan air kesadaran masyarakat pelanggan/cal limbah melalui kampanye tentang kampanye
dan Sehat limbah masyarakat tentang on pelanggan berbagai tentang air dampak air air limbah
(PHBS) (progam tentang pentingnya air limbah media yang limbah limbah dan melalui
Promosi pentingnya pengelolaan tentang ada seperti cara media radio,
kesehatan) pengelolaa air limbah pentingnya media cetak pengelolaa tv, dan koran
n air dan pengelolaan dan radio n air
limbah kewajiban air limbah pemerintah limbah
tahun 2015 membayar dan swasta,
retribusi air lomba
limbah sanitasi,
workshop
Sasaran 3.2. Sosialisasi dan Peningkata Sosialisasi Kampanye Meningkatn Frekuensi
Mensosialisasi penyuluhan n pentingnya pengelolaan ya kampanye di
kan kepada pemahama pengelolaan air limbah pemahaman media massa
peserta didik pemangku
n air limbah melalui dan
tingkat TK s/d kepentingan
pentingnya tingkat SD media massa elektronik
Perguruan tentang
tinggi tentang pengelolaa sampai dan pentingnya
pentingnya n air Perguruan elektronik pengelolaan
pengelolaan limbah Tinggi air limbah
air limbah mulai secara
tingkat SD terpadu
sampai PT

Sasaran 3.3. Penyadaran Peningkata Sosialisasi Dokumen Adanya Dokumen


Mensosialisa tentang n pengelolaan raperda dasar Master Plan
sikan kepada pentingnya kesadaran air limbah pengelolaan hukum Pengelolaan
Institusi/Pen pengelolaan pengelolaa kepada para air limbah dalam Air lImbah
gelola Usaha limbah n air pengelola pengelolaa Kota
limbah usaha n air Balikpapan
untuk limbah
pengelola
usaha

Misi: 4. Meningkatnya Meningkatny Tujuan 4. Sasaran 4.1. Penyadaran Mendoron Pengadaan Terlaksanan meningkat Frekuensi
Meningkatkan perusakan hutan kelestarian Meningkat Meningkatn kepada g insentif lomba ya sosialisasi nya dan jumlah
pelestarian dan menurunnya hutan dan kan peran ya masyarakat atau kebersihan dan pemahama peserta
lingkungan dan debit mata sumber jumlah mata air aktif keswadayaa pelanggan/cal pengharga terkait penyuluhan n pelaksanaan
sumber air mata air yang terlindungi masyarakat n on pelanggan an untuk dengan pengelolaan pemangku penyuluhan
(program dalam Masyarakat air limbah masyarakat pengelolaan air limbah kepentinga dan
rehabilitasi upaya dalam tentang yang sadar air limbah n tentang sosialisasi
hutan dan lahan, pengelolaa pembanguna pentingnya pengelolaa pentingnya
program n air n pengelolaan n air pengelolaa
konservasi limbah di pengelolaan air limbah limbah n air
lahan, ) Kabupaten air limbah limbah
Sumbawa secara
2015 terpadu

Mengembangk Pengemba · Tersedianya Masyarakt Meningkatn


an sistem ngan pusat Pengadaan informasi memahami ya
komunikasi informasi pusat tentang tentang masyarakat
yang terbuka pengelolaa informasi pengelolaan pengelolaa yang
dan n air pengelolaan IPAL (skala n IPAL memahami
memberikan limbah air limbah di kecamatan) (skala tentang
kesempatan sampai tingkat kecamatan pengelolaan
bagi tingkat kecamatan ) IPAL (skala
masyarakat kecamatan kecamatan)
untuk terlibat
dalam · Tersedianya Kawasan Jumah terbit
pengelolaan Membentuk dokumen bersih dan kolom
air limbah kolom perencanaan sehat khusus air
secara khusus pengembang semakin limbah di
partisipatif pengelolaan an IPAL luas/berta koran harian
dan air limbah di (skala kota mbah pagi di
kolaboratif harian pagi dan kab.sumbaw
local komunal) a
Sasaran 4.2. Penyadaran Pengemba Pembentuka Terbangunn Meningkat Jumlah unit
Meningkatn kepada ngan n kelompok ya IPAL di nya IPAL dan
ya kesadaran masyarakat kerjasama masyarakat kawasan kawasan SR
masyarakat tentang dengan peduli IPAL area bersih dan terbangun
dalam pentingnya masyarakat beresiko sehat
pemeliharaa pemeliharaan sekitar sanitasi
fasilitas jaringan IPAL IPAL tinggi
pengelolaan untuk
air limbah memelihar
a jaringan
IPAL

Sasaran Menjalin Membangu Kajian usaha Terbangunn Kawasan Jumlah unit


4.3.Terjalinn kerjasama n pelayanan ya IPAL bersih dan IPAL yang
ya kerjasama dengan pihak kerjasama IPAL oleh komunal, sehat terbangun
dengan swasta untuk pelayanan swasta sanimas dan semakin
pihak swasta pelayanan air IPAL SR luas/berta
utk limbah rumah mbah
pelayanan tangga yang
air limbah belum
rumah terjangkau
tangga oleh IPAL
Sasaran Penyadaran Sosialisasi Sosialisasi Tersedianya Meningkat Jumlah unit
4.4.Meningk kepada dan dan unit mobil nya mobil tinja
atnya peran masyarakat kampanye kampanye tinja pelayanan
serta bahaya bahaya bahaya air limbah
masyarakat pencemaran pencemara pencemaran di tingkat
dalam air limbah n oleh air oleh air masyarakat
Mencegah limbah limbah
pencemaran
sumber air
bersih

Menjalin Promosi Promosi dan Terbangunn Meningkat Terbangunn


kerjasama dan penawaran ya IPAL di nya ya kapasitas
dengan pihak penawaran kerjasama kawasan kapasitas IPAL
swasta untuk kerjasama area pelayanan
pembangunan beresiko air limbah
air limbah sanitasi
rumah tangga tinggi
yang belum
terjangkau
oleh IPAL

Misi: 5. Belum adanya Tersusunnya Tujuan 5. Sasaran Kajian tentang Peningkata Pembentuka Pelaksanaan Peningkata Pelaksanaan
Penyediaan regulasi tentang rancangan perda Meningkat 5.1:Meningk peraturan dan n n pengawas maintenance n fungsi perbaikan
regulasi untuk pokja AMPL tentang pokja kan atnya kebutuhan pengawasa pengelolaan mekanikal mekanikal mekanikal
menjamin yang menjadi AMPL Kab. penegakan pengawasan pembangunan n air limbah
keberlangsungan payung hukum Sumbawa hukum dalam air limbah di pengelolaa
pembangunan pembangunan air terhadap pengelolaan Kabupaten n air
AMPL minum dan pelanggara air limbah Sumbawa. limbah
penyehatan n dalam
lingkungan pengelolaa
n air
limbah
Sasaran 5.2: Advokasi Kajian 1. Terbitnya Terlaksana Penerapan
Adanya kepada peraturan Penerbitan SK Bupati nya SK SK Bupati
peraturan eksekutif, tentang SK Bupati Sumbawa Bupati Sumbawa
daerah legislatif, dan pengelolaa Sumbawa tentang Sumbawa tentang
tentang yudikatif n air tentang pengelolaan tentang pengelolaan
pengelolaan dalam upaya limbah pengelolaan air limbah pengelolaa air limbah
air limbah penyusunan air limbah n air oleh
peraturan limbah masyarakat
tentang
pengelolaan
air limbah

2. Penyusun Terlaksanan Optimalny Biaya


an naskah ya a IPAL pemeliharaa
akademik Pemeliharaa n dan
raperda n dan operasional
pengelolaan operasional IPAL
air limbah IPAL

3. Penyusun Terbangunan Meningkat Volume


an nya sarana nya sarana
rancangan lingkungan kualitas lingkungan
peraturan perumahan lingkungan perumahan
pengelolaan dan kawasan permukima yang
air limbah permukiman n terbangun
Misi: Masih tingginya Meningkatnya Tujuan 6: Sasaran 6.1: Penyadaran Peningkata Sosialisasi Terlaksanan meningkatn Frekuensi
6.Pemenuhan jumlah rumah jumlah yang Meningkatk Adanya masyarakat n dan ya sosialisasi ya dan jumlah
perumahan yang yang tidak layak layak huni bagi an pemahaman tentang pemahama kampanye dan pemahaman peserta
kesadaran pemangku
sehat. (program huni masyarakat seluruh perlunya n bahaya penyuluhan pelaksanaan
masyarakat kepentingan
peningkatan lapisan pengelolaan masyarakat pencemaran pengelolaan penyuluhan
dan budaya tentang
kwalitas peduli masyarakat air limbah bahaya air limbah air limbah pentingnya dan
perumahan) bahaya akan rumah tangga. pencemara rumah pengelolaan sosialisasi
pencemaran pentingnya n air tangga air limbah
dan pengelolaan limbah secara
pengelolaan air limbah rumah terpadu
air limbah tangga
2015
Mengembangk Peningkata Pameran dan Kampanye Meningkat Frekuensi
an kerjasama n peran workshop pengelolaan nya kampanye di
dengan pihak serta untuk semua air limbah pemahama media massa
ketiga dalam seluruh pemangku melalui n dan
upaya masyarakat kepentingan media massa pemangku elektronik
penyadaran dalam tentang dan kepentinga
masyarakat, pengemba pengelolaan elektronik n tentang
mulai dari ngan air limbah pentingnya
pemangku informasi pengelolaa
kebijakan pengelolaa n air
(eksekutif dan n air limbah
legislatif), limbah secara
media, dan terpadu
seluruh pihak
terkait.
Sasaran 6.2: Diseminasi Pengemba Iklan Dokumen Adanya Dokumen
Adanya informasi ngan paket masyarakat raperda dasar raperda
pemahaman investasi informasi melalui pengelolaan hukum pengelolaan
masyarakat pengembanga media massa air limbah dalam air limbah
bahwa n air limbah pengelolaa
pengelolaan n air
air limbah limbah
memerlukan
biaya dan
investasi
yang cukup
besar
sehingga
masyarakat
sadar untuk
ikut
berperan dan
menjaga
sarana IPAL
Sasaran 6.3: Gerakan kampanye Iklan Dokumen Pemahama Adanya
Membuat kampanye PHBS dan masyarakat mulok air n muatan air
gerakan PHBS dan BABS melalui limbah pengelolaa limbah
kampanye BABS secara secara media n air dalam
PHBS dan berkesinambu berkesina massa, limbah kurikulum
BABS yang ngan mbungan pameran sejak dini mulok air
berkesinamb di sekolah, fhoto, limbah
ungan sejak media dan seminar,
usia dini kelompok lomba-
(melalui masyarara lomba
sekolah, kat
media, dan
kelompok
masyarakat)
secara
reguler
1.6.1.2 Persampahan

PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN


MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

Misi : 1 Masih minimnya Meningkatn Tujuan.1 Sasaran 1: Meningkatka Peningkatan 1.Melakukan Cek Meningkatn Frekuensi dan
Meningkatkan partisifasi ya kesadaran Meningka Meningkat n kualitas kesehatan cek kesehatan kesehatan ya pelayanan jumlah pekerja
partisipasi masyarakat dalam dan tkan nya derajat kesehatan berkala bagi berkala persampahan yang
derajat
masyarakat pegelolaan partisifasi kesehatan pekerja dan pekerja. Pekerja melakukan
kesehatan
dalam persampahan masyarakat melalui masyarakat cek kesehatan
pekerja
persampahan dalam pengangk peningkata sekitar,
melalui program pengelolaan ut sampah n
pengembangan persampahan dan kemampua
dan penguatan masyaraka n ekonomi
kelembagaan t hingga pekerja
tahun sampah
2015.

2. Melengkapi Tersediany Terjagannya Kualitas dan


pekerja a APBD Kesehatan kuantitas
dengan alat yang dan APBD
pelindung diri memadai Keselamatan
yang memadai untuk Kerja para
pekerja pekerja
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

3. Tersediany Terjagannya Kualitas dan


Memberikan a APBD Kesehatan kuantitas
jaminan yang untuk dan APBD
kesehatan bagi jaminan Keselamatan
pekerja Kesehatan Kerja para
pekerja pekerja

Pengorganis Peningkatan 1.Pelatihan Terlaksana Trampilnya Kemampuan


asian kapasitas tehnis nya aparat dan kwalitas
pengelola pengelola peningkatan Pelatihan pelaksana aparat
sampah dan sampah kota kemampuan tehnis pengelolaan pelaksana
pemulung teknis aparat peningkata sampah pengelolaan
pelaksana n sampah
pengelolaan kemampua
sampah n teknis

2. Pelatihan
tehnik
pemulung
untuk
pemanfaatan
sampah
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

Tujuan.2. Sasaran 2: Penyuluhan Penyuluhan Melakukan Terlaksana Meningkatn Frekuensi


Meningka Meningkat dan sistem sosialisasi nya ya sosialisasi di
tkan nya sosialisasi pemilahan dan kepada kegiatan Kesadaran seluruh
kesadaran
kesadaran tentang pembuangan masyarakat sosialisasi peserta lapisan
masyaraka
masyarakat teknik sampah yang tentang cara- Pengelolaa tentang masyarakat
t dalam
pelaksana dalam pengolahan benar dengan cara n sampah pemilahan
an pengelolaa sampah sistem 3 R melakukan di pasar, sampah.
pengelola n sampah dengan pemilahan sekolah,
an sampah secara 3R sistem 3 R sampah dan perkantora
secara 3R memanfaatkan n dan
untuk sampah fasilitas
kawasan publik
perkotaan
lainnya
hingga
tahun
Pengembang Pengembanga Pelatihan Terdapatny Mempermud Masyarakat
2015
an kapasitas n kapasitas pengkaderan a peserta/ ah kegiatan yang
untuk pengelolaan dan kunjungan masyarakat pengelolaan mengelola
pengelolaan sampah belajar yang sampah di sampah
sampah 3R terlatih masyarakat. dengan benar
masyarakat
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

Tujuan.3 Sasaran 3: Menggalakk Perbaikan 1. tersedianya Pengelolaan Dokumen


Meningk Memperta an program Sistem Penyusunan Master Sampah master plan
atkan hankan CGH, pengelolaan Masterplan Plan yang pengelolaan
kebersiha pengharga penilaian sampah dan Pengelolaa Terencana persampahan
n kota an kelurahan kebersihan n Sampah dan Terarah
melalui adipura,terj sehat,
pengelol aganya
aan predikat
sampah Kabupaten
terpadu Sumbawa
hingga sebagai
tahun Kabupaten
2015 Berdaya
Saing
Dalam
Memantap
kan
Samawa
Mampis
Rungan”

2. Terbentun Meningkatka Penyelesaian


Pembentukan ya Unit n Peran masalah
Unit Pengaduan Aktif persampahan
Pengaduan Masalah masyarakat di masyarakat
Masalah dalam oleh unit
Pembanguna pengaduan
n Sanitasi masalah
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

3. Adanya terukurnya Jumlah


Monitoring hasil jumlah alat komposter
dan Evaluasi Monev alat komposter yang
Pelaksanaan komposter yang layak difungsikan
Layanan dan tidak

Mengemban Pengembanga Identifikasi Teridentifi Masyarakat Pencapaian


gkan n kawasan wilayah kasi bisa model yang
kawasan percontohan percontohan, wilayah melakukan ideal untuh
pengelolaan Fokus Group percontoha studi wilayah
sampah Diskusi dan n yang lapangan ke contoh
melalui pengkaderan idiel di wilayah pengelolaan
program 3R kab. contoh sampah
Sumbswa persampahan
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

Misi : 2 Masih terbatasnya Jumlah Tujuan1: Sasaran 1: Meningkatka 1.Pemenuhan 1. ada peningkatan Kwalitas
Membangun Sarpras sarana dan Terpenuh Meningkat n kualitas sarana Pengadaan penambaha kebersihan pengangkutan
sarana dan Pengelolaan prasarana inya nya dan pengangkutan Dumptrucktor n sampah sampah
prasarana Sampah yang sampah yang kebutuha kebutuhan kuantitas sampah Dumptruck
persampahan dilakukan terbangun n minimal sarana dan tor
Pemisahan antara minimal sarpras prasarana
Sampah Organik sarana pengelolaa pengelolaan
dan Anorganik dan n sampah persampahan 2. ada peningkatan Kwalitas
prasarana kota Pengadaan penambaha kebersihan pengangkutan
pengelol compactor n sampah sampah
aan compactor
sampah
kota
sampai
2015

3. ada peningkatan Kwalitas


Pengadaan penambaha kebersihan penampungan
container n sampah sampah
container
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

4. ada peningkatan Kwalitas


Pengadaan penambaha kebersihan sarana dan
truk n truk sampah prasarana
engkel,mobil engkel,mo persampahan
pick up bil pick up

2. Pemenuhan 1. Tersediann meningkatny Jumlah TPS


sarana TPS Pengadaan ya TPS a kesadaran yang terdeia
TPS masyarakat
tentang
pemilahan
sampah dari
sumbernya.

2. Tersediann meningkatny Jumlah TPS


Pengadaan ya TPS a kesadaran yang
sarana dan yang masyarakat memenuhi
prasarana memenuhi tentang standar
pengelolaan standar pemilahan kesehatan
TPS yang kesehatan sampah dari
memenuhi sumbernya.
persyaratan
kesehatan
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

Tujuan.2 Sasaran 2: Penguatan Pembuatan pelaksanaan Terdesedia masyarakat tingkat


Penyedia Terlaksana kelembagaan pilot project pilot project pilot dapat belajar pembelajaran
an nya pilot masyarakat pengelolaan pengelolaa dari kegiatan masyarakat
sarana project dalam sampah n sampah pilot projek dalam pilot
pilot pengelolaa rangka tersebut projek
project n sampah pelaksanaan
pengelol 3R pilot project
aan (komunal
sampah
komunal
di daerah Membangun Pembangunan 1. Identifikasi diketahuin Pemerintah Tingkat
dengan sarpras sarpras kebutuhan ya dan kepalitan
resiko pengelolaan pengelolaan kebutuhan masyarakat identifkasi
sanitasi sampah sampah Sarpras terlibat yang
tinggi komunal 3R komunal 3R pengelolaa dalam dilakukan
hinggga n sampah identifikasi
th 2015

2. Pengadaan Sarana dan Mengurangi Volume


sarana dan prasarana volume sampah yang
prasarana pemilahan sampah yang ditimbun
sampah di ditimbun
TPA
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

Tujuan 3: Sasaran 3: Pendamping Monitoring 1.Monitoring Adanya terukurnya Jumlah


Pengadaa Berfungsin an dan dan Evaluasi dan evaluasi hasil jumlah alat komposter
n alat ya alat pelatihan pemanfaatan Monev alat komposter yang
pengolah
komposter penguasaan sarpras yang komposter yang layak difungsikan
sampah
teknologi sudah dan tidak
berupa
alat dan diberikan
komposter pemanfaatan
adan TTG alat
tahun komposter
2015

2. Adanya Peningkatan Masyarakat


Melaksanakan Pelatihan kapasitas yang
pendampingan teknis operator alat memanfaatkan
dan pelatihan komposter komposter
penguasaan
teknologi dan
pemanfaatan
alat komposter
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

Misi : 3. masih minimnya Terjadinya Tujuan: Sasaran 1: Meningkatka 1.Peningkatan Sosialisasi dan Masyaraka Terciptanya Masyarakat
Meningkatkan kesadaran perubahan Meningk Meningkat n kapasitas kesadaran Pembinaan t lingkungan yang
perilaku Pola masyarakat PBHS atkan nya budaya masyarakat masyarakat tentang Sistem memahami bersih dan memahami
Hidup Bersih tentang prilaku masyarkat budaya hidup dalam untuk hidup Pengelolaan tentang sehat kesehatan
dan Sehat hidup bersih terutama hidup bersih melakukan bersih dan Sampah Skala tujuan dan lingkungan
(PHBS) (progam dalam bersih terutama pemilahan sehat Kota kepada manfaat
Promosi pengelolaan dan sehat dalam sampah RT, RW, pengelolaa
kesehatan) persampahan dalam pemilahan Lurah, Camat, n
pemilaha sampah PKK, Kader Persampah
n dan dengan 3R Kesehatan, an
pemanfat sebesar dan Organisasi
an 50% Masyarakat.
sampah kawasan
secara perkotaan
3R hingga
sebesar tahun 2015
50 %
kawasan
perkotaa
n sd th
2015
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

2.Penguatan 1.Mengadakan Kader Kader dan Jumlah


kader dalam pelatihan Faham masyarakat masyarakat
pengelolaan kader tentang semakin bisa yang memilah
sampah secara kebersihan pemilahan dan sadar sampah
3R tingkat dan melakukan dengan benar
kelurahan dan pemanfaat pemilahan
kecamatan an sampah sampah
untuk dengan 3R

2.Melakukan Kader Kader bisa Kader yang


kunjungan semakin melakukan trampil per
belajar trampil penyuluhan kelurahan/desa
dengan dan promosi
melakukan sendiri
kunjungan tentang
belajar pengelolaan
sampah
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

3. Peningkatan 1. Sosialisasi Masyaraka Menurunnya masyarakat


kesadaran dan t Faham volume yang memilah
komponen Pembinaan tentang sampah yang sampah
masyarakat tentang Sistem pemilahan masuk dengan benar
lainnya Pengelolaan dan keTPA
Sampah pemanfaat Meningkatn
dipasar, an sampah ya nilai
sekolah, dilingkung ekonomis
perkantoran an pasar dalam
dan fasilitas dan pengelolaan
publik lainnya perkantora sampah di
n dan masyarakat
fasilitas
publik

4. Program 1. Terlaksana
CGH Melaksanakan nya lomba
lomba CGH CGH antar
antar RT,sekolah
RT,sekolah,ka ,kantor,pas
ntor,pasar ar secara
secara rutin rutin
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

2.Melaksanak Terlaksana Meningkatn peningkatan


an lomba- nya ya kesadaran prilaku
lomba terkait lomba- masyarakat masyarakat
aspek Lomba tentang tentang
lingkungan kebersihan kebersihan kebersihan
lingkungan lingkungan lingkungan

Misi: 4. Masih kurangnya menikatnya Tujuan. Sasaran 1: 1. Menciptakan 1. Terjalin Semua


Meningkatkan peran aktif peran aktif Meningka Terbentuk Membentuk kerjasama Kerjasama Kerjasama Ormas ikut
Peran masyarakat dalam masyarakat tkan nya forum yang multipihak Layanan layanan terlibat dan
kepedulia
masyarakat pengelolaan dalam lembaga melibatkan Pengolahan Pengelolaa berpartisipas
n seluruh
dalam sampah pengelolaan kemasyara tokoh Sampah n sampah i dalam
masyaraka
pengelolaan sampah t katan yang masyarakat dengan dgn pengelolaan
sampah Kabupate mengelola untuk Organisasi organisasi sampah
n sampah membangun Masyarakat. Masyaraka
Sumbawa dengan 3 R peran aktif t
dalam masyarakat
pengelola dalam
an pengelola
sampah
sampah 3R
secara 3R
sd th 2015
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

2. Termanfaa Pemanfaatan Kuantitas


Memfasilitasi tkannya sampah dari pengelolaan
jaringan sampah sumbernya sampah
kerjasama oleh secara mandiri oleh
dalam pemulung Mandiri oleh masyarakat
pengelolaan 3 Masyarakat
R terutama
dengan
pemulung-
pengepul/band
ar-pabrik
pengolah

3. Terjalin Pihak jumlah pihak


Mendorong Kerjasama Swasta ikut swasta yang
peran serta layanan berperan dan turut berperan
pihak swasta Pengelolaa berpartisipas serta dalam
untuk terlibat n sampah i dalam pengelolaan
dalam dgn pihak pengelolaan sampah
pengelolaan swasta sampah
sampah(CSR) untuk
pengelolaa
n sampah
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

2. Pengembanga 1. Lomba Pelaksanaa Terciptanya Jumlah


Mengembang n program tingkat RT dan n Lomba lingkungan kelurahan
kan program stimulant Kelurahan kelurahan yang sehat yang
stimulan
pengelolaan bersanitasi bersanitasi
untuk
sampah secara sehat sehat
mengajak
masyarakat 3R sesuai
mendukung kriteria
program Adipura
pengelolaan
sampah secara
3R

Misi: 5. Belum adanya Lahirnya Tujuan 1: Sasaran 1: Sosialisasi Monitoring 1. Masyaraka Menurunnya Jumlah
Penyediaan regulasi untuk Perda Meningk Tersosialisa peraturan dan evaluasi Sosialisasi t Faham volume masyarakat
regulasi untuk menjamin tentang atkan sinya hukum pelaksanaan Kebijakan tentang sampah yang yang memilah
peraturan
menjamin keberlangsungan pembanguna ketaatan kebersihan Perda Pengelolaan pemilahan masuk sampah
pengelolaan
keberlangsungan pembangunan n AMPL masyarak yang berlaku Persampahan Persampahan dan keTPA dengan benar
sampah dan
pembangunan AMPL at meningkatn pemanfaat Meningkatn
AMPL terhadap ya an sampah ya nilai
peraturan kesadaran untuk ekonomis
kebersiha masyarakat dalam
n yang terhadap pengelolaan
berlaku. peraturan sampah di
kebersihan masyarakat
yang
berlaku
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

Sasaran 2: Koordinasi Pengendalian 1.Rakor Terlaksana Rakor efektifitas dan


institusi (formal
Optimalny dan Rapat dilaksanakan jumlah
dan
a informal/LSM monitoring Koordinasi secara dilaksanakan
pengawasa dan swasta) perencanaan institusi berkesinamb rakor
n dan dalam formal dan ungan
perencanaan
penegakan non formal
dan pelaksanaan
peraturan pengawasan dan
2.Monitoring Monev ada monev Jumlam
pengelolaa penegakan
terpadu (
n sampah peraturan dan evaluasi secara monev terpadu
SKPD Terkait
pengelolaan berkesinamb ( SKPD )
) tentang
sampah
pengelolaan ungan terlait ke
sampah masyarakat

Misi: 6. Tujuan : Sasaran: Menyebarka 1. Peningkatan 1.Publikasi Tersosialisa Masyarakat Frekuensi


Melibatka Terlibatnya website dan sinya
Pemenuhan n informasi luaskan dapat sosialisasi
n seluruh seluruh jaringan media Kebijakan
perumahan yang atau intensitas massa Pemerintah melaksanaka
elemen elemen Pengelolaan
sehat. (program mengumumk penyebaran Kabupaten n
masyaraka masyarakat Sumbawa,; iklan
sampah
peningkatan an melalui informasirakat Pengembang
t untuk dan layanan melalui
kwalitas bersama pemerintah media degan masy Publikasi an Kinerja
masyarakat;
perumahan) melakuka untuk turut informasi dan koordinasi rubrik Tanya website dan Kebijakan
n serta dalam dengan Jawab di media jaringan Pengelolaan
pengelola pengelolaan pelaku bisnis. massa dan talk media
an sampah sampah show radio; oleh massa
para pengambil
secara 3R secara 3R PemKot;
kebijakan / tokoh
kunci
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

2.Penyusunan Tersusunn Meningkatka Dokumen


pedoman ya n Peran juklak dan
(Juklak dan pedoman Aktif Pelaku juknis
Juknis) (Juklak Bisnis dalam
tentang dan Juknis) Pembanguna
keterlibatan tentang n Sanitasi
pelaku bisnis keterlibata
dalam n pelaku
pembangunan bisnis
sanitasi. dalam
pembangu
nan
sanitasi

3.Penyediaan Penyediaa Meningkatka Unit pusat


Pusat n pusat n Peran informasi
Informasi informasi Aktif Pelaku
tentang tentang Bisnis dalam
sanitasi oleh sanitasi Pembanguna
pelaku bisnis oleh n Sanitasi
dan pelaku
pemerintah bisnis dan
pemerintah
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

4.Pemberian Pemberian Meningkatka Penghargaan


penghargaan pengharga n Peran dan
(Sanitation an Aktif Pelaku punishment
Award) bagi (Sanitasi Bisnis dalam untuk pelaku
pelaku bisnis Award) Pembanguna bisnis
yang peduli bagi n Sanitasi
sanitasi pelaku
bisnis yang
peduli
sanitasi

5.Pemberian Penyediaa Meningkatka Unit pusat


Stimulan n pusat n Peran informasi
komposter informasi Aktif Pelaku
rumah tangga tentang Bisnis dalam
(pemberian sanitasi Pembanguna
komposter oleh n Sanitasi
tingkat rumah pelaku
tangga) bisnis dan
pemerintah
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

6.Pertemuan Pertemuan Meningkatka Frekuensi


rutin SKPD rutin n Peran FGD
dan para SKPD dan Aktif Pelaku
stekholders para Bisnis dalam
(Focus Group stekholders Pembanguna
Discussion - (Fokus n Sanitasi
FGD) terkait Group
implementasi Discussion
3 R. - FGD)
terkait
implement
asi 3R

Membentuk Pelibatan 1.Menjadikan Terdapatny Menciptakan Tokoh


forum yang
tokoh tokoh a Pengelolaan rolemodel
melibatkan
tokoh masyarakat masyarakat Rolemodel sampah
masyarakat dalam sebagai dalam secara
untuk pengelolaan rollmodel(cont pengelolaa Mandiri di
membangun
sampah 3R oh) n sampah Lingkungan
peran aktif
masyarakat di Masyarakat
dalam lingkungan
pengelola masyarakat
sampah 3R
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Persampahan

2.Memanfaatk Termanfaa Pemanfaatan Kuantitas


an sampah tkannya sampah dari pengelolaan
dalam system sampah sumbernya sampah
3R yang oleh secara mandiri oleh
diprakarsai masyarakat Mandiri oleh masyarakat
oleh tokoh Masyarakat
masyarakat
1.6.1.3 Drainase Lingkungan
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Misi 1 Masih kurangnya Terlibatnya Tujuan1: Sasaran 1: 1. 1. 1. Membuat Tersedia Terencann Dokumen Master
Meningkatkan partisipasi dalam partisipasi Membuat Tersedianya Membuat Membuat kajian dan nya ya Plan Pengelolaan
partisipasi program masyarakat Masterplan dokumen dokemen masterplan analisa drainase dokumen pengemba Drainase
masyarakat pengembangan dalam Drainase, Perencanaan perncanaan drainase perkotaan dan Mater ngan dan
melalui dan penguatan program Maping Drainase Drainase perkotaan pemukiman plan pengelolaa
program kelembagaan pengembang Drainase perkotaan perkotaan dan sesuai dengan Drainase n Drainase
pengembangan an dan Perkotaan dan dan pemukiman nomenklatur
dan penguatan penguatan dan Data pemukiman pemukiman kabupaten
kelembagaan ) kelembagaa Base akhir 2012 hingga akhir Sumbawa
n drainase tahun 2012 sesuai
kota dan dengan
pemukima nomenklatur 2. Membuat Tersedia masyarakat Jumlah dan
rencana anggaran dapat panjang drainase
n
anggaran untuk menggunak terbangun
Kabupaten
an drainase
Sumbawa melalui APBD, pembang
untuk
APBD Pripinsi, unan
pembuanga
APBN drainase n air limbah
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

3. Melibatkan Tersusun Pembangu Tersusun master


stekholder Dokume nan plan drainase
dalam n master drainase
pembuatan plan mengacu
dokemen ke master
perencanaan plan
drainase

2. Pengelolaan Pemeliharaan Kerja Peningkata frekuensi kerja


Penataan Operasional drainase bakti di n bakti
Lingkungan dan lingkung kesadaran
Permukiman Pemeliharaa an masyarakat
Penduduk n Drainase masyarak ditingkat
Perkotaan Kota at RT dan
kelurahan

Program Pembangunan Terbangu Berkurang Panjang drainase


lingkungan Drainase n saluran nya terbangun
sehat Drainase kawasan
perumahan Banjir
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Pembangunan Drainase Berkurang Panjang drainase


drainase lingkung nya terbangun
Lingkungan an kawasan
terbangu banjir
n di
daerah
rawan
banjir

Penataan Perbaikan diperbaik Berkurang Panjang


Lingkungan sarana drainase inya nya perbaikan
Permukiman lingkungan yang Drainase kawasan drainase
Penduduk rusak. lingkung banjir terbangun
Perkotaan an
lingkung
an yang
rusak
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Fasilitasi
Pembersihan
Drainase
Lingkungan
(Fasilitasi
Pemicuan
Kegiatan
Gotong Royong
/ Kerja Bakti,
dll).

Fasilitasi
pembangunan
saluran drainase
lingkungan di
daerah
permukiman
padat penduduk
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Monitoring
integrasi
jaringan
drainase
lingkungan
dengan jaringan
drainase tersier,
sekunder dan
primer

Misi : 2. Masih kurang Meningkatn Tujuan. 1 Sasaran: 1. Perencanaan Pembanguna pembangunan Pembang Drainase Berkurangnya
Membangun sarana dan ya panjang Meningkat Terpenuhinya dan n saluran drainase di unan terbangun kawasan Banjir
sarana dan prasarana saluran kan pemganggara penyediaan drainase dan daerah prioritas drainase di daerah kabupaten
prasarana drainase yang draninase cakupan n drainase anggaran gorong- rawan banjir di daerah rawan Sumbawa
drainase yang menyebabkan baik di jalan pelayanan Kabupaten dari berbagai gorong di daerah banjir
memenuhi banjir dan dan likungan drainase Sumbawa sumber prioritas
standar fisik genangan pada masyarakat sesuai hingga tahun (APBN, rawan
dan kesehatan saat musim hujan masterplan 2015 APBD, CSR banjir
dan Negara
Donor)
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Sasaran 2: Meningkatka Pembanguna Pembangunan Pembang Drainase Berkurangnya


Meningkatny n dan n drainase drainase sesuai unan terbangun kawasan Banjir
a cakupan mempercepa sesuai prioritas drainase di daerah kabupaten
layanan t prioritas berdasarkan berdasar rawan Sumbawa
pembersihan pembanguna berdasarkan masterplan kan banjir
sedimen n drainase masterplan master sesuai
drainase pada dan gorong- plan master
saluran gorong plan
tersier, sesuai
sekunder prioritas dan
maupun masterplan
primer drainase

Sasaran 3: Meningkatka Kampanye sosialisasi/peny Terlaksana Meningkat Frekuensi dan


nya
Meningkatny n peran serta dan uluhan nya Jumlah peserta
penyuluhan
a cakupan masyarakat sosialisasi meningkatk pemahama penyuluhan
layanan dalam public an n
pemeliharaan membangun pemahaman masyarakat
masyarakat
drainase baik drainase terhadap
terhadap
Saluran pemanfaata bahaya
tersier, n lahan banjir
sekunder dalam
pembangun
maupun
an drainase
primer
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Mempertaha Kampanye sosialisasi/peny Terlaksa Meningkat Frekuensi


nkan dan dan uluhan nanya nya penyuluhan
meningkatka sosialisasi penyuluh pemahama
n kegiatan public an dan n
kerja bakti sosialisas masyarakat
oleh i terhadap
masyarakat bahaya
di setiap RT banjir
untuk
memelihara
drainase
terutama
drainase
sekunder

Meningkatkan Pengelolaan pemeliharaan Meningk Kawasan Peningkatan


dan Operasional drainase atnya bersih dan Kawasan bersih
mengoptimalk dan layanan sehat dan sehat
an
Pemeliharaa drainase semakin
Pengelolaan
n Drainase luas/berta
Operasional
dan Kota mbah
Pemeliharaan
Drainase Kota
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Persiapan, Pembuatan Tersusun meningkat


peningkatan manual ya nya
dan Operasional & manual Kawasan
pengembang Pemeliharaan Operasio bersih dan
an sistem fasilitas drainase nal & sehat
Operasional Pemeliha
& raan
Pemeliharaa
n fasilitas
drainase

Tujuan.2 Sasaran 1: Meningkatka Pembanguna pembangunan Pembang Drainase Berkurangnya


Pemerataa Mempercepat n pendanaan n saluran drainase di unan terbangun kawasan Banjir
n pembangunan pembanguna drainase dan daerah prioritas drainase di daerah kabupaten
pembangu drainase di n drainase di gorong- rawan banjir di daerah rawan Sumbawa
nan daerah rawan daerah gorong di daerah banjir
drainase di banjir dan rawan banjir prioritas
daerah genangan dan rawan
rawan genangan banjir
banjir dan
genangan
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Meningkatka Kampanye sosialisasi/peny Terlaksa Drainase Frekuensi dan


n kesadaran dan uluhan nanya berfungsi jumlah peserta
masyarakat sosialisasi penyuluh dan penyuluhan
untuk tidak public an dalam terpelihara
membuang rangka
sampah di peningka
drainase tan
pemaha
man
masyarak
at
terhadap
fungsi
drainase

Mempersiap Persiapan Dasar Hukum Tersusun Pembangu tsersusunnya


an dasar dasar hukum dan persiapan nya nan dasar hukum
hukum pengembang produk hukum produk drainase
pengembang an wilayah hukum yang
an wilayah drainase dasarkan
drainase perda

fasilitasi tersosiali pengelolaa jumlah


sosialisasi perda sasi n drainase pembangunan
pengelolaan perda berdasarka drainase
drainase n perda berdasarkan
perda
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

pengubahan
model
pengawasan
utilitas
bangunan

Menguatkan Penguatan Pembentukan Terjalin pembangu Jumlah


kelembagaan kelembagaan organisasi sinergitas nan organisasi
teknis dan kemasyarakatan organisas drainase kemasyarakatan
membangun yg berkaitan i yang lebih yg berkaitan
sinergitas dengan drainase berkaitan efektif, dengan drainase
dalam dan dengan terarah dan
perencanaan, pengendalian pengelol tepat
pelaksanaan banjir aan sasaran
dan drainase
pengendalia dan
n antara pengenda
SKPD, lian
stakeholder banjir
dan
masyarakat
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Tujuan.2 Sasaran 2: Mengemban Pengembang sosialisasi garis Teridenti Masyaraka Pencapaian


Penyediaa Terlaksanany gkan an kawasan sempadan/salura fikasi t bisa model yang ideal
n sarana a pilot project kawasan percontohan n wilayah melakukan untuh wilayah
pilot pengelolaan pengelolaan perconto studi contoh drainase
project Drainase drainase han lapangan
pengelolaa yang ke wilayah
n drainase idiel di contoh
kab. drainase
Sumbsw
a

Optimalisasi Penataan 1. terbitnya penataan Dokumen


Rencana Ruang Pengendalian peraturan lahan Manual
Tata Ruang Alokasi ijin bangunan tentang sesuai
untuk lahan untuk dan peruntukan Pengend perda
Alokasi saluran baru lahan alian ijin
lahan dan banguna
saluran baru bangunan- n dan
dan bangunan peruntuk
bangunan- pengendali an lahan
bangunan banjir
pengendali
banjir
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

2. Supervisi
dan evaluasi
hasil
pembangunan.

Misi : 3. Masih rendahnya Meningkatn Tujuan 1. Sasaran1 : Meningkatka Peningkatan Pendidikan dan Terlaksa Trampilny Kemampuan dan
Meningkatkan perilaku Pola ya PBHS Meningkat Meningkatny n kapasitas kapasitas latihan nanya a aparat kwalitas aparat
perilaku Pola Hidup Bersih dan dalam kan a budaya masyarakat Pelatihan pelaksana
Hidup Bersih Sehat (PHBS) pemafaatn budaya hidup bersih dalam pengelolaa
dan Sehat dalam dan hidup terutama pengelolaan n Drainase
(PHBS) pemamfaatan pengelolaan bersih dan dalam dan
(progam drainase drainase sehat pengelolaan pemanfaatan
Promosi lingkungan melalui dan drainase
kesehatan) pengelolaa pemanfaatan
melalui n dan drainase
pemampaatan pemanfaat
drainase an drainase
dengan
benar
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Mengoptima Kampanye sosialisasi/peny Terlaksa Drainase Frekuensi dan


lkan gerakan dan uluhan nanya berfungsi jumlah peserta
kerja bakti sosialisasi penyuluh dan penyuluhan
tingkat RT public an dalam terpelihara
dalam rangka
pengelolaan peningka
dan tan
pemanfaatan pemaha
drainase man
masyarak
at
terhadap
fungsi
drainase

Memberikan Pengembang Lomba-lomba Lomba Drainase Pemenang lomba


penghargaan an program tingkat RT dan drainase berfungsi
pada tingkat stimulant Kelurahan bersih dan
RT untuk dan sehat terpelihara
pengelolaan
drainase
yang baik
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Penghargaan terciptany semakin lembaran


(award) bagi a banyak penilaian
lingkungan RT lingkunga lingkungan pemberian
n RT yang RT yang
yang penghargaan
pengelola melakukan
pengelolaan
an pengelolaan
drainasenya drainasen drainasenya
baik ya baik baik

Misi: 4. masih kurang peningkatan Tujuan.1 Sasaran1 : Mengemban Pengembang Lomba-lomba Lomba Drainase Pemenang lomba
Meningkatkan peran masyarakat kepedulian Meningkatk Meningkatny gkan an program tingkat RT dan drainase berfungsi
Kepedulian dalam dan peran an a kepedulian program stimulant Kelurahan bersih dan
kepedulian
masyarakat pemeliharaan dan masyarkat masyarakat stimulan dan sehat terpelihara
seluruh
dalam pemamfaatan dalam dalam untuk
masyarakat
pengelolaan drainase dengan pemafatan Kabupaten pengelolaan mengajak
dan baik dan benar dan Sumbawa dan masyarakat
pemamfaatan pemelihraan melalui pemamfataan mendukung
drainase drainase pengelolaan drainase program
dan pengelolaan
pemanfaata dan
n drainase pemanfaatan
dengan
drainase
benar
dengan
benar
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Penghargaan terciptan semakin lembaran


(award) bagi ya banyak penilaian
lingkungan lingkung lingkungan pemberian
Kelurahan yang an RT RT yang penghargaan
pengelolaan yang melakukan
drainasenya pengelol pengelolaa
baik aan n
drainasen drainaseny
ya baik a baik

Meningkatka Kampanye sosialisasi/peny


n kampanye dan uluhan
dan sosialisasi
sosialisasi public
tidak
membuang
sampah di
saluran
drainase
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Tujuan.2 Meningkatny Meningkatka Pengelolaan pembersihan Saluran Tidak Panjang drainase


Terwujudn a peran serta n kegiatan Operasional sedimen drainase terjadinya yang dibersihkan
ya peran masyarakat kerja bakti dan terpelihar banjir dan
serta dalam memelihara Pemeliharaa a genangan
masyarakat pelestarian drainase n Drainase
untuk prasarana tersier di Kota
berpartisip drainase tingkat RT
asi secara perumahan / sampai
luas dalam permukiman tahun 2015
melestarik & drainase
an Kota.
prasarana
drainase
perumahan
/
permukima
n&
drainase
Kota.
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Memaksimal Perbaikan Rehabilitasi dan


kan pemukiman perbaikan
penggunaan dan lingkungan
dana lingkungan
pembanguna Kelurahan
n dan
pemeliharaa
n lingkungan
kelurahan
(DP2LK)
untuk
meningkatka
n peran serta
masyarakat
dalam
menjaga dan
memelihara
drainase
permukiman
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Sosialisasi Program Publikasi


public Sosialisasi jaringan media
Pengembang publik massa serta
an saluran
Lingkungan komunikasi
Sehat Pemkot; iklan
layanan
masyarakat; talk
show radio oleh
para pengambil
kebijakan /
tokoh kunci.

Program Lomba
Pengembang Lingkungan
an Sehat (termasuk
Lingkungan drainase
Sehat lingkungan)
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Pemberdaya Program Pemberdayaan


an Daerah Masyarakat
Masyarakat Pemberdaya melalui (PDPM)
melalui an Mandiri
(PDPM) Masyarakat Perkotaan
Mandiri (PDPM)
Perkotaan Mandiri
Perkotaan

Fasilitasi
Sosialisasi
PNPM dan
PDPM Mandiri
Program
Nasional
Pemberdaya
an
Masyarakat
(PNPM)
Mandiri
Perkotaan
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Pembangunan
Sarana dan
prasana drainase
lingkungan dan
kota

Pembangunan
Sarana dan
prasana drainase
lingkungan dan
kota
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Misi: 5. Belum adanya Adanya Tujuan: adanya Sosialisasi Program Publikasi Terlaksa Masyaraka Frekuensi
Penyediaan regulasi daerah perda Meningkat payung peraturan Sosialisasi jaringan media nanya t paham publikasi
regulasi untuk tentang tentang kan hukum pengelolaan publik massa serta kegiatan cara drainase lewat
menjamin pengelolaan tatakelola ketaatan tentang dan saluran publikasi pengelolaa media
keberlangsung drainase Drainase masyarakat pengelolaan pemanfaatan komunikasi Pengelol n dan
an terhadap dan drainase Pemerintah aan pemelihara
pembangunan peraturan pemanfaatan daerah; iklan drainase an drainase
Drainase pengelolaa drainase layanan lewat
n dan masyarakat; talk radio,
pemanfaat show radio dan TV
an drainase TV swasta oleh
para pengambil
kebijakan /
tokoh kunci.
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Koordinasi Pengembang Studi


institusi an Pengumpulan,
(formal dan data/Informa updating, dan
informal/LS si, forum analisis data
M dan koordinasi eksisting
swasta) drainase primer,
dalam sekunder dan
perencanaan tersier per
dan sistem drainase
pelaksanaan (sesuai
pengawasan pembagian
dan sistem drainase
penegakan berdasarkan
peraturan masterplan
pengelolaan drainase)
dan
pemanfaatan
drainase
PERMASALAH INDIKATOR PENILAIAN
MISI MISI
TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
AN KINERJA

Drainase Lingkungan

Studi Pengumpulan,
updating, dan
analisis data
eksisting drainase
lingkungan per
kelurahan (memuat
data panjang
drainase lingkungan,
kondisi layanan,
serta kondisi
integrasi system).

Misi: 6. . Tujuan: Menyebarka Penyebaran Iklan layanan Terlaksa Masyaraka Frekuensi


Pemenuhan Melibatkan n informasi informasi masyarakat nanya t paham penyebaran
perumahan seluruh atau kegiatan cara informasi lewat
yang sehat. elemen mengumumk penyebar pengelolaa media
(program masyarakat an melalui an infor n dan
peningkatan untuk media publikasi pemelihara
kwalitas bersama informasi Pengelol an drainase
perumahan) melakukan aan
pengelolaa drainase
n dan lewamasi
pemanfaat lewat
an drainase media
radio,
TV
1.6.1.4 Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

INDIKATOR PENILAIAN
MISI PERMASALAHAN TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
MISI KINERJA

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Misi 1. Masih kurangnya Masyarakat Tujuan; Masyarakat, Meningkatka Peningkatan Pelatihan Terlaksa Kader dan Jumlah
Meningkatkan partisipasi yang terlibat Meningkat aparat desa, n kualitas kualitas pengkaderan nanya siswa dapat siswa dan
partisipasi masyarakat melalui secara aktif kan Sekolah di pelayanan pelayanan di semua pelatihan menjadi kader yang
masyarakat program dalam kualitas wilayah PHBS di PHBS instansi dan ditingkat agen terlibat
melalui pengembangan dan program pelayanan semua area seluruh sekolah desa dan perubahan di dalam
program penguatan pengembanga PHBS di berisiko lapisan SD masyarakat pelatihan
pengembangan kelembagaan ) n dan seluruh masyarakat dan sekolah
dan penguatan penguatan lapisan
kelembagaan ) kelembagaan ) masyarakat
dalam
rangka
meningkat
kan derajat
kesehatan
pada tahun
2015
INDIKATOR PENILAIAN
MISI PERMASALAHAN TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
MISI KINERJA

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Misi 2. Masih ninim sarana Tersedianya Tujuan; Masyarakat Menyediaka Pengadaan Pengadaan Tersedia Masyarakat Jumlah
Membangun dan prasarana air sarana dan Meningkat di desa yang n sarana sarana sarana nya arana dan sekolah sarana yang
sarana dan minum dan sanitasi prasarana air kan masih PHBS di PHBS PHBS di PHBS di dapat tersedia
prasarana air untuk Memenuhi minum dan pembangu kurang air tingkat rumah rumah mengunakan
minum dan akses air minum sanitasi untuk nan sarana bersih masyarakat, tangga dan tangga dan dapat
sanitasi untuk dan sanitasi Memenuhi PHBS di rumah sekolah dan dijadikan
Memenuhi masyarakat akses air lingkungan tangga dan sekolah sarana
akses air terutama di minum dan masyarakat sekolah sebagai
minum dan perdesaan sanitasi sarana
sanitasi masyarakat belajar
masyarakat

Misi.3 Masih rendanya Meningkatnya Tujuan : Masyarakat, Menggalakk Penyebaran Sosialisasi Dilakuka Masyarakat Jumlah
Meningkatkan Prilaku Hidup PBHS Mewujudk instansi an PHBS informasi PHBS n dapat siosialisasi
perilaku Pola Bersih dan Sehat masyarakat an budaya pemerintah disemua PHBS sosialisas berprilaku dan manfaat
Hidup Bersih (PHBS) yang terutama PHBS di terutama di sector i PHBS hidup bersih yang
dan Sehat disebabkan karena dalam seluruh wilayah melalui terutama sehat dengan dirasakan
(PHBS) keterbatasan sarana pengelolaan lapisan beresiko berbagai di memanfaatk oleh
(progam dan pransarana persampahan masyarakat sangat media kawasan an sarana masyarakat
Promosi drainase, di CPTS dan pada tahun tinggi, tinggi resiko dan terutam pada
kesehatan) persampahan dan pengelolaan 2015 dan rendah sangat prasarana zona resiko
air limbah air limbah sebesar tinggi, sanitasi sanitasi
Rumah 80% tinggi sangat
Tangga dan tinggi, tinggi
sedang dan sedang
INDIKATOR PENILAIAN
MISI PERMASALAHAN TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
MISI KINERJA

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Pembekalan Dilakuka Masyarakat Jumlah


PHBS n dapat pembakalan
pembaka berprilaku dan manfaat
lan hidup bersih yang
PHBS sehat dengan dirasakan
terutama memanfaatk oleh
di an sarana masyarakat
kawasan dan terutam pada
resiko prasarana zona resiko
sangat sanitasi sanitasi
tinggi, sangat
tinggi tinggi, tinggi
dan dan sedang
sedang
Kampanye Dilakuka Masyarakat Jumlah
PHBS n dapat kampanye
kampany berprilaku dan manfaat
e PHBS hidup bersih yang
terutama sehat dengan dirasakan
di memanfaatk oleh
kawasan an sarana masyarakat
resiko dan terutam pada
sangat prasarana zona resiko
tinggi, sanitasi sanitasi
tinggi sangat
dan tinggi, tinggi
sedang dan sedang
INDIKATOR PENILAIAN
MISI PERMASALAHAN TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
MISI KINERJA

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Menstimulas Pengembang Memberikan Merubah Dapat Kualitas


i dengan an kawasan reward/peng PHBS menjadi penilaian
berbagai percontohan hargaan masyarak agen pemberian
program PHBS at ke perubahan reward/peng
PHBS arah PHBS bagi hargaan
yang masyarakat kepada
lebih setempat dan masyarakat
baik sekolah

Meningkatka Peningkatan Pelatihan, Dilakuka Masyarakat Jumlah


n kapasitas kapasitas workshop, n dapat pelatihan,
kader-kader sumberdaya lomba- pelatihan berprilaku workshop,
PHBS manusia lomba , hidup bersih lomba-
worksho sehat dengan lomba dan
p, dan memanfaatk manfaat
lomba- an sarana yang
lomba dan dirasakan
terutama prasarana oleh
di sanitasi masyarakat
kawasan terutam pada
resiko zona resiko
sangat sanitasi
tinggi, sangat
tinggi tinggi, tinggi
dan dan sedang
sedang
INDIKATOR PENILAIAN
MISI PERMASALAHAN TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
MISI KINERJA

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Misi.4 Masih tingginya Meningkatnya Tujuan : Hutan dan Mengintensi Peningkatan Pelatihan, Terlaksa Meningkatn Jumlan
Meningkatkan kurasakkan fungsi hutan Mewujudk lingkungan fkan kapasitas kampanye, nanya ya peran pelatihan,
pelestarian lingkungan hutan sebagai an peran yang kegiatan masyarakat sosialisasi, pelatihan masyarakat kampanye,
lingkungan yang menjadi penyedia aktif dan menjadi pelatihan, dalam penyuluhan,t , dalam sosialisasi,
dan sumber air sumber air yang sumber air dan kesadaran sumber mata kampanye, pelestarian entang kampany pelestarian penyuluhan,t
(program dimanfaatkan oleh oksigen serta masyarakat air di Kab. sosialisasi, lingkungan pelestarian e, lingkungan entang
rehabilitasi masyarakat serta PHBS untuk Sumbawa dan dan mata air lingkungan sosialisas dan sumber pelestarian
hutan dan PHBS masyarakat PHBS 80% serta penyuluhan serta PHBS dan sumber i, mata air dan lingkungan
lahan, program itu sendiri sampai kegiatan tentang mata air dan penyuluh oksigen seta dan sumber
konservasi tahun 2015 PHBS pelestarian oksigen seta an,tentan PHBS mata air dan
lahan) serta lingkungan PHBS g oksigen seta
PHBS di dan sumber pelestaria PHBS
kawasan mata air dan n
tersebut oksigen serta lingkung
kegiatan an dan
PHBS sumber
mata air
dan
oksigen
seta
PHBS
INDIKATOR PENILAIAN
MISI PERMASALAHAN TUJUAN SASARAN STRATEGI PROGRAM KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
MISI KINERJA

Pola Hidup Bersih dan Sehat

Meningkatka Promosi Promosi Dilakuka Masyarakat Jumlah


n peran PHBS media massa n dapat promosi
media cetak promosi mengetahui PHBS
dan Radio PHBS PHBS melalui
Pemerintah melalui melalui media massa
Daerah media media massa dapat
dalam massa terutama di dirasakan
penyebaran terutama kawasan manfaatnya
informasi di resiko sangat oleh
PHBS kawasan tinggi, tinggi masyarakat
resiko dan sedang terutam pada
sangat zona resiko
tinggi, sanitasi
tinggi sangat
dan tinggi, tinggi
sedang dan sedang
1.6.2 PROGRAM DAN KEGIATAN ASPEK NON TEKNIS

1.6.2.1 Kebijakan Daerah dan Kelembagaan

No Strategi Program Kegiatan


Pada tingkatan system

1 1. Menguatkan kebijakan sanitasi dan implementasi Penguatan dan pengembangan - Pembuatan database sanitasi
strategi sanitasi di Kabupaten Sumbawa kebijakan dan sistem layanan kota
2. Mengembangkan kerjasama Pemerintah Kota dengan sanitasi yang terintegrasi - Penyusunan SOP system
masyarakat, swasta dan Pemerintah Daerah lainnya layanan sanitasi kota
dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi yang
terpadu
3. Mengintegrasikan antara sistem perencanaan,
implementasi, monitoring dan evaluasi dalam
pembangunan dan pengelolaan sanitasi di Kabupaten
Sumbawa
4. Mengembangkan sistem pendukung penyediaan
layanan sanitasi yang terintegrasi.
5. Mengembangkan dan mengoptimalkan program
bantuan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk
memperoleh akses sanitasi yang layak
6.
No Strategi Program Kegiatan
Pada tingkatan Organisasi:

2 1. Memperkuat kemampuan organisasi penyusun Penguatan kelembagaan Pokja - Usulan penguatan status Pokja.
kebijakan dan pelaksana layanan sanitasi untuk dapat AMPL dan Pokja SSK Kabupaten - Penyediaan fasilitas Sekretariat
menyelenggarakan pelayanan sanitasi secara efektif Sumbawa dalam mengawal proses Pokja AMPL dan Pokja SSK
dan efisien. implementasi SSK secara Kabupaten Sumbawa.
2. Memperjelas dan mempertegas tugas pokok dan terintegrasi
fungsi lembaga pengelola sanitasi
3. Meningkatkan peran Kelompok Kerja (Pokja) AMPL
dan Pokja SSK Kabupaten Sumbawa dalam mengawal
proses implementasi SSK secara terintegrasi.
4. Mengoptimalkan peran LSM dalam bidang sanitasi
guna meningkatkan efektivitas kegiatan operasi dan
pemeliharaan sarana sanitasi di tingkat masyarakat.

Pada tingkatan individu

3 1. Meningkatkan kemampuan SKPD penyelenggara Peningkatan kemampuan anggota Pendidikan dan latihan, workshop,
layanan sanitasi. Pokja AMPL Kabupaten dan studi banding
2. Meningkatkan kemampuan anggota Pokja AMPL dan Sumbawa, SKPD penyelenggara
Pokja SSK Kabupaten Sumbawa layanan sanitasi, Sanitarian di
3. Meningkatkan kemampuan sanitarian di puskesmas Puskesmas dan kader-kader
4. Meningkatkan kemampuan kader-kader sanitasi dari sanitasi lainnya
unsur; Swasta, LSM, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama

.
1.7.2.2 Keuangan

No Strategi Program Kegiatan

1 Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor air limbah adalah:

 Menjadikan sanitasi sebagai salah issue prioritas Penyiapan perencanaan Konsultasi public dalam
dalam pembangunan Kabupaten Sumbawa jangka pengelolaan sanitasi di setiap penyusunan perencanaan yang
menengah 2011-2015 SKPD sebagai implementasi bersifat bottom up
 Menyiapkan perencanaan kebijakan dan penganggaran strategi sanitasi sector air limbah
sanitasi masuk dalam program prioritas pembangunan Penyiapan pendanaan untuk
kota dengan menggali berbagai sumber pendanaan program sanitasi pada setiap SKPD
(APBN, APBD propinsi, APBD kota, Bantuan negara
donor serta partisipasi masyarakat). Penggalian berbagai sumber Presentasi program ke berbagai
 Menyiapkan perencanaan pengelolaan sanitasi di pendanaan (APBN, APBD sumber pendanaan potensial
setiap SKPD sebagai implementasi strategi sanitasi propinsi, APBD Kabupaten,
Kota. Bantuan negara donor, dana CSR,
serta partisipasi masyarakat).
No Strategi Program Kegiatan

2 Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor persampahan adalah

: 1. Penyiapan perencanaan 1. Konsultasi public dalam


 Menyusun masterplan pengelolaan sampah dan pengelolaan sanitasi di setiap penyusunan perencanaan yang
kebersihan skala kota tahun 2011 termasuk SKPD sebagai implementasi bersifat bottom up
perencanaan pendanaan strategi sanitasi sector air limbah
 Meningkatkan peran TPA Raberas dan TPA lainnya sesuai dengan nomenklatur
yang berada di kecamatan lainnya sebagai pusat
pengolahan sampah terutama anorganik untuk
2. Penyiapan pendanaan untuk
meningkatkan PAD dari
program sanitasi pada setiap
SKPD

Penggalian berbagai sumber Presentasi program ke berbagai


pendanaan (APBN, APBD sumber pendanaan potensial
propinsi, APBD Kabupaten,
Bantuan negara donor, dana CSR,
serta partisipasi masyarakat).
No Strategi Program Kegiatan

 berbagai hasil olahan sampah anorganik


 Membuat perencanaan terintegrasi dengan
memanfaatkan berbagai sumber pendanaan untuk
pengelolaan persampahan terutama 3R
 Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam rangka
melakukan pengolahan sampah 3R
 Melakukan kerjasama dengan swasta untuk
memanfaatkan hasil 3R oleh masyarakat sehingga
mampu menambah income masyarakat

3 Strategi untuk meningkatkan (sasaran) sub sektor drainase adalah

 : Melakukan perencanaan pendanaan yang terpadu 1. Penyiapan perencanaan 1. Konsultasi public dalam
dalam membangunan dan memelihara drainase pengelolaan sanitasi di setiap penyusunan perencanaan yang
 Meningkatkan kapasitas pembiayaan pembangunan SKPD sebagai implementasi bersifat bottom up
sarana prasarana drainase dari berbagai sumber strategi sanitasi sector air limbah 2. Penyiapan pendanaan untuk
pendanaan. program sanitasi pada setiap
SKPD

2. Penggalian berbagai sumber Presentasi program ke berbagai


pendanaan (APBN, APBD sumber pendanaan potensial
propinsi, APBD, Bantuan negara
donor, dana CSR, serta partisipasi
masyarakat).
No Strategi Program Kegiatan

4 Strategi penguatan aspek keuangan yang diarahkan Penggalian berbagai sumber Presentasi program ke berbagai
untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan sektor pendanaan (APBN, APBD sumber pendanaan potensial
air bersih adalah sebagai berikut: propinsi, APBD, Bantuan negara
 Menggali sumber dana alternatif untuk donor, dana CSR, serta partisipasi
mengoptimalkan produksi dan distribusi air bersih masyarakat).
(APBN/APBD Propinsi, Swasta/Donor, Perbankan).

5 Strategi penguatan aspek keuangan yang diarahkan


untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan aspek
PHBS adalah sebagai berikut:
 Memprioritaskan PHBS menjadi salah satu program
prioritas dalam rangka membangun masyarakat yang
sehat dan sejahtera
 Meningkatkan komitmen penentu kebijakan anggaran
untuk PHBS.
1.7.2.3 Komunikasi

Adapun rincian program dan kegiatan aspek komunikasi telah dirangkum dalam berbagai sasaran dan strategi sub-sektor yang relevan pada
bab ini. Dengan demikian dukungan komunikasi dilakukan secara terintegrasi dan sesuai dengan tahapan percepatan pembangunan setiap
sanitasi dan sub-sektornya dalam skala kota.

No Strategi Program Kegiatan

1 Memperkuat peran Pokja AMPL dan Pokja SSK Kabupaten Penguatan jejaring Pokja AMPL Membuat website, Koran dan
Sumbawa sebagai salah satu pelaku peningkatan penyebaran dan Pokja SSK Kabupaten penyediaan fasilitas komunikasi
informasi dan komunikasi sanitasi Sumbawa
2 Membangun dan mengembangkan sistem komunikasi
terpadu berskala kota untuk meningkatkan informasi dan
komunikasi percepatan pembangunan sanitasi
3 Membangun dan mengembangkan pusat informasi sanitasi Peningkatan sarana informasi Pengayaan sumber bacaan sanitasi
melalui perpustakaan umum daerah dan tingkat sekolah sanitasi
untuk percepatan pembangunan sanitasi

4 Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Kabupaten Penguatan Pusat Informasi AMPL - Pelatihan pengelolaan
Sumbawa sebagai pilot projek Pusat Informasi Nasional Air dan SSK Kabupaten Sumbawa perpustakaan AMPL
Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL) - Pengadaan buku AMPL dan
fasilitas pendukung
- Promosi
5 Meningkatkan peran berbagai media massa (radio dan surat Menggalang kerjasama dengan Talkshow, acara lomba-lomba, iklan,
kabar) di Kabupaten Sumbawa dalam membantu berbagai media massa space khusus di media dgn topic
mempercepat pembangunan sanitasi sanitasi

5.2.3 Keterlibatan Pelaku Bisnis


Program Kegiatan
No Strategi

1 Mengoptimalkan peran serta dan menjaring kemitraan pihak Menggalang kerjasama dengan MoU, awarding, insentif perijinan
swasta dan pelaku bisnis dalam percepatan pembangunan pihak swasta
sanitasi Kabupaten Sumbawa.

2 Menciptakan iklim pendanaan yang memungkinkan dan


menarik dunia usaha untuk ikut membiayai penyediaan
sarana dan prasarana pengelolaan sanitasi

3 Penyusunan Regulasi CSR (Corporate Social Responsibility) Program Regulasi investasi di 1. Pendataan CSR
dan pelibatan pelaku bisnis dalam pembangunan sektor tingkat kota 2. Koordinasi dan sinkronisasi
sanitasi program CSR
3. Penyusunan draft Perda CSR dan
pelibatan pelaku bisnis.
4. Dengar pendapat draft Perda
(Raperda) CSR dan pelaku bisnis
5. Pengesahan Perda CSR dan
pelibatan pelaku bisnis
6. Penyusunan kebijakan investasi
bagi pembangunan fasilitas
sanitasi
1.7.1.4 Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender, dan Kemiskinan

No Strategi Program Kegiatan

1 Mengembangkan jaringan kerjasama yang partisipatif semua Pemberdayaan masyarakat pemuda - Sosialisasi
unsur masyarakat dalam pengelolaan sanitasi melalui peran perempuan dan keluarga - Kampanye
berbagai media baik cetak maupun organisasi (BPMP2KP)
2 Meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat, laki- Peningkatan kapasitas masyarakat Pelatihan, pendampingan intensif
laki dan perempuan, kaya dan miskin dalam pengelolaan dalam perspektif gender dan
sanitasi pemahaman pengelolaan sanitasi
3 Meningkatkan kesetaraan peran perempuan dan laki-laki dari yang pro keluarga miskin
berbagai status sosial ekonomi dalam promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
4 Mengoptimalkan organisasi masyarakat yang telah ada untuk Pemberdayaan Organisasi Penguatan kelembagaan Posyandu,
pengelolaan sanitasi Masyarakat PKK dan Organisasi Wanita
5 Mengefektifkan peran dan fungsi lembaga formal dan
informal dalam pengelolaan sanitasi yang berorientasi pada
kesetaraan jender dan pengentasan kemiskinan
6 Mengakomodasi perencanaan partisipatif yang berorientasi Pelibatan organisasi wanita dalam Konsultasi public pada organisasi
pada kesetaraan jender dan pro masyarakat miskin dalam perencanaan sanitasi wanita untuk program-program
pembangunan sarana sanitasi sanitasi

Program sanitasi masuk dalam


agenda Arisan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai