Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

DI SUSUN OLEH:

1. DELINI FITRI 10010030


2. RISKI RAMANDANU 09010028
3. WELZA FITRI 10010019
4. NILAWATI 10010003

DOSEN PEMBIMBING:

Dra. Nursyahra, M.SI.

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

PADANG

2O12
KATA PENGANTAR

Assalamu’alakum wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karusia
beliau kita masih dalam keadaan sehat wal’afiat dan berkat rahmat dan karunianya
jugalah penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Salawat beserta salam marilah kita sampaikan kepada nabi Muhammad SAW. Yang
mana berkat beliau yang membawa umat manusia dari alam kegelapan kealam yang
terang menderang seperti yang kita rasakan saat sekarang ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menginginkan kritikan dan saran-saran
dari pembaca supaya kedepannya makalah yang akan dibuat lebih baik dari makalah-
makalah sebelumnya.
Padang, juni 2012

Penulis

C. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I : PENDAHULUAN
 Latar belakang
 Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

D. DAFTAR GAMBAR

1. KULIT MANIS (Cinnamomum burmannii)


2. SIKADUDUK (Melastoma malabathricum)
3. Sirih-sirihan ( Piper aduncum)

4. Karamunting (
5. Tikusan(Clausena excavate)

6. Bonsai(Durantus erekta)

7. Surian (Toona sureni)


E. PENDAHULUAN

1) Latar Belakang

taksonomi berasal dari bahasa yunani yaitu: taxis atau taxon,


nomos.taxis ialah susunan, penyusun atau penata. Nomos :setiap unit
yang digunakan dalam objek klasifikasi, sedangkan nomos ialah hukum.
Makhluk hidup yang ada dibumi ini banyak sekali jumlahnya dan sangat
beraneka ragam bentuk dan sifat hidupnya. Untuk memudahkan
mempelajarinya, maka lahirlah salah satu cabang ilmu hayati yang
disebut taksonomi atau sistematika. Berdasarkan pada penggolangan
makhlik hidup yang dijadikan objek studi, dapat dibedakan atas
taksonomi hewan dan taksonomi tumbuhan.

2) Tujuan

a. Mengetahui jenis-jenis tumbuhan divisi spermatophyta yang ada di


lapangan
b. Mengetahui bentuk-bentuk morfologi tumbuhan tingkat tinggi (daun,
batang, bunga, buah, dan biji ) yang menjadi ciri khas tumbuhan
tersebut dan menjadi tumbuhan tersebut satu kelompok atau
berbeda kelompok .
c. Mempelajari teknik pengambilan sampel di lapangan.

F. PELAKSANAAN KULIAH LAPANGAN

1. waktu: Tanggal 26 mai 2012

2. alat dan bahan:

1. Gunting tanaman
2. Koran bekas
3. Karung beras
4. Plastik ukuran karung (atau 50 kg)
5. Pisau cutter
6. tali rafia
7. label gantung ( ukuran 30x30 yang diikat dengan benang
“jagung “ 30cm)
8. Triplek ukuran maksimal 30x40
9. kardus tebal ukuran 30x40
10. pensil
11. Spidol permanen
12. Buku dan alat tulis
13. Spiritus
14. kertas monting
15. kertas kalkir

3. Cara kerja

Dilapangan

1. .Amati tumbuhan yang ada di lapangan


2. Sampel diambil di lapangan rangkap tiga (kalau tumbuhannya
sedikit ambil satu sampel saja).
3. Sampel diberi label gantung yang teleh ditulis nomor
koleksinya.
4. Catat tempat hidup tumbuhan ,habitus(perawakan batang) ,
warna daun,pucuk(daun muda atau daun tua), bunga, buah,
dan biji (jika ada), bau, rasa, dan cri-cri khas lainnya, catatan
disesuikan dengan nomor koleksiyang diberi pada sampel
dengan label gantung. (catat pada lembbaran yang telah
disediakan).
5. Masukkan kedalam karung dengan diatur sedeminian
mungkin. Meletakkan sampel dalam karung harus di
rebahkan.( sampel yang diambil harus lengkap ranting, daun,
dan bunganya) ukuran sampel yang diambil tidak lebih dari
30cm.
6. Kemudian sampel dalam karung dibawa ke posko. Sampel
disusun diatas koran serapi mungkin, masing-masing koran
hanya terdapat satu sampel.
7. Sampel disusun dan ditumpuk dengan rapi, jangan ada
bangian tumbuhan yang keluar lipatan kertas koran, satu atau
dua helai daun harus telentang sehingga terlihat bangian
bawah daunya.
8. Setelah semua sampel tanaman tersusun dengan rapi
kemudian diikat dengan tali rafia, jangan mengikat terlalu
keras.
9. Masukkan kedalam kantung plastik dan diberi alkohol 96%,
atau jika tidak ada boleh menggunakan alkoholn70% atau
spiritus secukupnya (kija menggunakan spiritus sampel yang
telah disiram harus secepatnya dikeringkan, maksimal satu
hari.
10. Tutup plastik dengan rapat, jangan sampai menyisakan
rongga udara.
11. Rekatkan dengan lakban.
12. Bangian atas dan bawah diberi dengan triplek atau kardus
tebel dengan ukuran yang sama.
13. Ikat kuat dengan tali rafia.
14. Catat nama kelompok dengan spidol permanen.
15. Dilaboratorium
16. Sampel dikeluarkan dari palstiknya, dan jika belum tersusun
rapi, buka ikatan dan susun kembali.
17. Ukuran sampel tumbuhan sebaiknya 30cm, dan jika panjang
harus dibelokkan.
18. Kemudian susun kembali sampel di atas koran serapi
mungkin, masing-masing koran hanya terdapat satu sampel.
19. Masing-masing sampel di ikat maksimal 5 sampel, setiap 5
sampel harus dibatasi dengan 1 kardus.
20. Bangian atas dan bawah tumpukan sampel diberi kardus
tebal, kemudian ikat kuat dengan tali rafia (sampel harus terus
dipress agar sampel tidak keriting).
21. Sampel dikeringkan dengan oven dengan suhu 60˚C selama
3 hari, atau langsung dengan penjemuran dengan sinar
matahari, jangan sampai sampel terkena air.
22. Setelah sampel benar-benar kering, sampel di jahit di atas
kertas monting dengan ukuran maksimal 30x40 ( ukuran
jangan sampai berlebih).
23. Kemudian beri label herbarium ( label ditempel sebelah kiri
herbarium).
24. Herbarium di fotocopy.
25. Spesimen yang di dapt harus digambar di atas kertas kalkir.
26. Deskripsi spesimen dikerjakan pada lembaran deskripsi
27. Sesuikan deskripsi dengan buku catatan yang ditulis di
lapangan.
28. Buat satu map herbarium dari karton tebal.
29. Herbarium yang telah dibuat dimasukkan ke dalam map
herbarium tersebut.

3. Deskripsi tempat kuliah lapangan

Desa lubuk nyiur kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan.

G. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kulit manis (Cinnamomum burmannii)


a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisio : spermatophyta
Subdivisio :Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Laurales
Familia : lauraceae
Genus : Cinnamomun
Spesies : Cinnamomun burmannii

b. Kerabat Dekat
Kayu Manis Cina, Kayu Lawang, Masoyi, Selasihan, Sintok, Manis
Jangan, Kayu Manis Srilangka, Kayu Manis Vietnam

c. Ciri-ciri

1. Cinnamomum memiliki akar tunggang dan batang yang kuat dan keras,
berkayu dan bercabang.
2. Berbentuk pohon dengan tinggi 6-12 m.
3. Kadang pula mencapai 15 m.
4. Ranting tua gundul. Kulit dan daun kalau diremas berbau kayu manis
yang kuat. Dimana semua bagian memiliki bau khas aromatik kayu
manis.
5. Daunnya merupakan daun tunggal (kadang-kadang bertulang
melengkung) yang duduknya tersebar, kadang-kadang berhadapan,
tidak mempunyai penumpu. Daun berpenulangan 3 ; panjang tangkai
daun 0.5 cm sampai 1.5 cm.
6. Pada prosesnya, daun berlawanan atau berganti warnanya.
7. Awalnya berwarna merah muda kemudian berwarna hijau muda di atas.
8. Daunnya berbentuk bulat telur atau elips memanjang dengan ujung
membulat atau tumpul meruncing, 6-15 kali 4-7 cm, seperti kulit kuat.
9. Bunga berada ditangkai yang yang panjang, lemah, dan kuncupnya
lembut,
10. bercabang dan duduk di ketiak dengan cabang yang berambut abu-abu.
11. Merupakan bunga malai. Bunganya berkelamin tunggal dan taju tenda
bunga biasanya 2-5 dan panjang 3-5 mm, berwarna putih kekuningan
dimana dilihat dari luar terlihat berambut abu-abu keperak-perakan,
Sedikit membuka tetapi tidak rontok dan dalam waktu yang sangat
cukup setelah mekar akan sobek melintang.
12. Biasanya tertanam pada tepi sumbu bunga. Bunga ini memiliki 4 ruang
sari. Bunga Cinnamomum burmannii ini memiliki 12 benang sari dalam
3-4 lingkaran, biasanya tersusun dalam 4 lingkaran terdalam yang steril.
13. Benangsari lingkaran ketiga mempunyai kelenjar di tengah-tengah
tangkai sari. Buah adalah buah buni, panjang lebih kurang 1 cm.
14. Didalam lingkaran tersebut terdiri atas sejumlah benang sari yang sama
dengan jumlah daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang pada
lingkaran dalam sering bersifat mandul sebagai staminodium dimana
kepala sari membuka dengan katup.
15. Bakal buah menumpang atau terdapat dalam lekukan dasar bunganya.
Dimana mempunyai 1 bakal biji yang anatrop dengan 2 in-tegumen.
16. Bakal buah menyerupai buah batu. Bijinya tidak memiliki endosperm,
dimana lembaga memiliki daun lembaga yang besar didalamnya.
17. Daun, dan kulit batang (gelam) terdapat sel-sel yang mengandung
minyak atsiri. Tanaman ini termasuk dalam tanaman C3

d. Manfaat Kayu Manis:

1. Kayu manis ternyata tidak hanya berperan sebagai pelengkap


penambah rasa, tapi juga terbukti efektif mengatasi berbagai penyakit.
Di antaranya untuk menurunkan gula darah, menurunkan kolesterol,
meningkatkan daya ingat, meredakan nyeri otot dan sendi, mengatasi
masalah gusi, gigi dan bau mulut.

2. Cinnamon juga terbukti efektif meredakan sakit kepala, migren,


mengatasi radang tenggorokan, meringankan masalah perut dan kram
saat haid.

3. Terlepas dari manfaat medis, kayu manis dimanfaatkan untuk


penambah rasa pada cita rasa minuman, seperti kopi, teh atau cokelat
hangat. Menambahkan kayu manis ke dalam sajian yang banyak
mengandung karbohidrat atau zat tepung juga bisa menstabilkan gula
darah setelah makan.

4. Kadar gula darah yang stabil akan meminimalkan fluktuasi kadar gula
darah. Bagi penderita diabetes itu berarti mengurangi kebutuhan insulin
mereka.

5. Wangi dan rasa manisnya membuat perasaan lebih relaks dan nyaman.
Tak heran, wangi kayu manis juga banyak dimanfaatkan untuk benda-
benda perawatan tubuh seperi sabun, pelembab kulit dan juga minyak
esensial aromaterapi.

6. Kayu manis merupakan makanan yang kaya akan mangan, serat, besi,
serta kalsium. Anda tertarik menambah asupan kayu manis Anda?
Tidak perlu susah-susah mencarinya. Indonesia merupakan salah satu
negara habitat alami tumbuhnya kayu manis. Oleh karena itu Anda bisa
memperolehnya dengan mudah baik di pasar maupun di swalayan.
DAUN

HABITUS

NAMA : nilawati
NPM : 10010003
SESI : A 2010

2. Sikaduduk (Melastoma malabathricum)

a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Melastomaceae
Marga : Melastoma
Jenis : Melastoma malabathricum

b. Deskripsi

Habitus : Perdu, tinggi ± 4 m.


Batang : Berkayu, bulat, berbufu rapat atau bersisik, percabangan
simpodial, coklat.
Daun : Tunggal.bulat telur, panjang 2-20 m, lebar 1-8 cm,
berhadapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berbulu, hijau.
Bunga : Majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek
dari pangkal, ujung meruncing, daun pelindung
bersisik, ungu kemerahan, benang sari delapan sampai dua belas,
panjang ± 3 cm, merah muda, putik satu, kepala putik berbintik hijau,
bakal buah beruang empat sampai enam, mahkota lima, bulat telur,
ungu
Buah : buni, bulat telur, merah.
Biji : Kecil, merah.
Akar : Tunggang, coklat.
Distribusi/Penyebaran : Terdapat di seluruh Indonesia, terutama di
pinggir-pinggir hutan, semak belukar dan tepi jurang
Habitat : Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian ± 2200 m dpl.
Tanaman pisang menyukai daerah yang panas, subur atau sedikit
berbatu, dekat pembuangan sampah.
Khasiat : Daun Melastoma polyanthum berkhasiat sebagai obat
mencret, obat kepulihan, obat radang usus dan obat sanawan. Akar
dan getah tanaman tersebut untuk mengobati kejang dan ayan.
Untuk obat mencret dipakai ± 2 gram daun muda segar Melastoma
polyanthum, dicuci, ditambah gararn dapur secukupnya dikunyah dan
airnya ditelan.
Kandungan kimia : Daun Melastoma polyanthum mengandung
saponin, tlavonoida dan tanin.
Manfaat tumbuhan dalam keadaan darurat : Buah harendong gede
yang sudah masak berwarna hitam merupakan makanan ringan di
perjalanan yang berasa manis.
NAMA : nilawati
NPM : 10010003
SESI : A 2010

3. Sirih-sirihan ( Piper aduncum)

a. Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus: Piper
Spesies: Piper aduncum L.

b. Kerabat Dekat

Sirih, Sirih Hutan, Kemekes, Kemukus, Mrico Lolot, Lada, Cabe


Jawa, Cabean, Daun Wati, Sirih Merah
c. Deskripsi

Habitus : Liana, tahunan.


Batang : Berkayu, bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi
rata, pada setiap buku, tangkai berbulu halus, silindris 5-10 mm,
panjang daun 10-14 cm, lebar 5-6 cm, pertulangan menjari, hijau
muda.
Bunga : Majemuk, bentuk bu/ir, berkelamin satu atau dua, daun
pelindung bertangkai 0,5-1,25 mm, melengkung, tangkai benang sari
pendek, kepala sari kecil, bakal buah duduk, kepala putik dua sampai
tiga, pendek, putih, putin kekuningan.
Buah : Buni, bertangkai pendek, panjang bulir 12-14 cm, masih muda
kuning kehijauan setelah tua hijau.
Biji : Kecii, coklat.
Akar : Tunggang, putih kecoklatan
Khasiat
Getah batang Piper aduncum berkhasiat sebagai obat bisul dan obat
luka baru.
Untuk obat bisul, dipakai getah batang Piper aduncum ± 2 ml,
kemudian dioleskan pada bisul.
Kandungan kimia
Daun Piper aduncum mengandung sapinin, flavonoida dan polifenol,
disamping minyak atsiri.
Manfaat Farmakologis Cabe Jawa Untuk Berbagai Macam Penyakit

NAMA : nilawati
NPM : 10010003
SESI : A 2010
4. DURIAN

Durian adalah nama tumbuhan tropik yang berasal dari Asia


Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini
diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk
tajam sehingga menyerupai duri. Durian berasal dari Indonesia,
Malaysia, dan Brunei, meskipun pohonnya dapat tumbuh di
sembarang cuaca yang serupa. Pusat keragaman biologi dan ekologi
durian adalah Borneo (Pulau Kalimantan). Akan tetapi yang menjadi
eksportir penting durian adalah Thailand, yang mampu
mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi. Tempat yang lain di
mana durian ditanam termasuk Mindanao di Filipina, Queensland di
Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.

Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama ini bukanlah spesies tunggal


tetapi sekelompok tumbuhan dari marga (genus) Durio. Namun
umumnya, yang dimaksud dengan durian biasa (tanpa imbuhan apa-
apa) adalah yang memiliki nama ilmiah Durio zibethinus. Pohon
tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung musim)
tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru
(periode flushing). Tumbuh dapat mencapai ketinggian 40 m, pohon
durian sering memiliki banir (akar papan). Pepagan (kulit batang)
berwarna coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan. Tajuknya
rindang dan renggang.

Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10-15(-17) cm × 3-4,5(-12,5)


cm; terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan
berujung lancip melandai; sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah
tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu
bintang.[1]

Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous)


atau cabang-cabang yang tua, berkelompok dalam karangan berisi 3-
10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya
membulat, sekitar 2 cm diameternya, bertangkai panjang. Kelopak
bunga bentuk tabung sepanjang lk. 3 cm, daun kelopak tambahan
terpecah menjadi 2-3 cuping berbentuk bundar telur. Mahkota bentuk
sudip, kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai, keputih-
putihan. Benangsarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas; kepala
putiknya membentuk bongkol, dengan tangkai yang berbulu. [1] Bunga
muncul dari kuncup dorman, mekar pada sore hari dan bertahan
hingga beberapa hari. Bunga ini menyebarkan aroma wangi untuk
menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk utamanya.

Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan


untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan
antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa
buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah
akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian
dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun durian
menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila
jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan
cedera berat atau bahkan kematian.

Setiap buah memiliki 5 "kamar" (ruangan), yang menunjukkan


banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi
oleh beberapa biji, biasanya 3 butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm
panjangnya, dan berwarna merah muda kecoklatan mengkilap. Biji
terbungkus oleh arilus (salut biji, yang kerap disebut sebagai "daging
buah" durian) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan
yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus ini
dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan
disebut pongge. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji
yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian
yang bisa dimakan.

Klasifikasinya:

Kingdom: plantae

Divisio: spermatophytha

Sub diviso: angiospermae

Kelas: Rosidaceae
Ordo: Malvales

Famili: Bombacaceae

Genus: Durio

Spesies: Durio Zibethinus

Nama: Delini Fitri

Nmp: 10010030

Sesi: A 2010

5. SURIAN

Suren ( Toona sureni ) dikenal dengan berbagai nama sesuai dengan


daerah tempat tumbuh, seperti surian (Sumatra); surian wangi
( Malaysia ); danupra ( Philippina); ye tama (Myanmar); surian
( Thailand) dan nama perdagangannya yaitu limpaga. Kayunya
berbau harum sehingga tahan terhadap serangan rayap maupun
bubuk kayu dengan warna kemerahan
.
Tanaman ini tumbuh pada daerah bertebing dengan ketinggian 600
2.700 m dpl dengan temperature 22ºC. Bagian tanaman yang dapat
dimanfaatkan selain kayunya sebagai bahan bangunan, furniture,
veneer, panel kayu dan juga kulit dan akarnya dimanfaatkan untuk
bahan baku obat diarrhoea dan ekstrak daunnya dipakai sebagai
antibiotik dan bio-insektisida; sedangkan kulit batang dan buahnya
dapat disuling untuk menghasilkan minyak esensial (aromatik). Tajuk
tidak terlalu lebar sehingga pohon suren biasa digunakan sebagai
tanaman pelindung atau pembatas di ladang dan sebagai winbreak di
perkebunan.

Deskripsi Pohon
Pohon suren ini memiliki karakter khusus seperti harum yang khas
apabila bagian daun atau buah diremas dan pada saat batang dilukai
atau ditebang. Ada ciri lain yang dapat membedakan secara sekilas,
yaitu

:
1. Batang

Bentuk batang lurus dengan bebas cabang mencapai 25 m dan tinggi


pohon dapat mencapai 40 sampai 60 m. Kulit batang kasar dan
pecah-pecah seperti kulit buaya berwarna coklat. Batang berbanir
mencapai 2 m

.
2. Daun

Daun suren berbentuk oval dengan panjang 10-15 cm, duduk


menyirip tunggal dengan 8-30 pasang daun pada pohon berdiameter
1-2 m

.
3.Bunga
Kedudukan bunga adalah terminal dimana keluar dari ujung batang
pohon. Susunan bunga membentuk malai sampai 1 meter. Musim
bunga 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari-Maret dan
September-Oktober

.
4. Buah

Buah : musim buah 2 kali dalam setahun yaitu bulan Desember-


Februari dan April-September, dihasilkan dalam bentuk rangkaian
(malai) seperti rangkaian bunganya dengan jumlah lebih dari 100
buah pada setiap malai. Buah berbentuk oval, terbagi menjadi 5
ruang secara vertikal, setiap ruang berisi 6 9 benih. Buah masak
ditandai dengan warna kulit buah berubah dari hijau menjadi coklat
tua kusam dan kasar, apabila pecah akan terlihat seperti bintang. Ciri
lain dari buah masak yaitu, pohon seperti meranggas/tidak berdaun.
Benih : Warna benih coklat , panjang benih 3-6 mm dan 2-4 mm
lebarnya dan pipih, bersayap pada satu sisi sehingga benihnya akan
terbang terbawa angin. Dalam 1 kg terdapat 64.000 benih.
Ekstraksi : Buah disimpan diatas tampah kemudian dijemur di bawah
sinar matahari selama 2 hari dari jam 9-12 siang, kemudian
dirontokkan dengan cara memukul-mukul tangkai buah di atas
tampah atau dalam karung agar benih tidak terbang. Untuk seleksi
dapat dengan cara menampi agar benih dan kotoran terpisah.

5. K a y u
Gubal kayu suren berwarna kemerahan, tekstur kayu kasar
mempunyai struktur liang bergelang dengan ira yang bersimpul atau
beralun. Kayu suren termasuk kelas awet sehingga termasuk ke
dalam kelas kayu ringan.

Ada ciri lain yang dapat membedakan secara sekilas, yaitu :

1. Batang surian, bentuk batang lurus dengan bebas cabang


mencapai 25 m dan tinggi pohon dapat mencapai 40 sampai 60 m.
Kulit batang kasar dan pecah-pecah seperti kulit buaya berwarna
coklat. Batang berbanir mencapai 2 m.

2. Daun surian, berbentuk oval dengan panjang 10-15 cm, duduk


menyirip tunggal dengan 8-30 pasang daun pada pohon berdiameter
1-2 m.

3. Bunga surian, kedudukan bunga adalah terminal dimana keluar


dari ujung batang pohon. Susunan bunga membentuk malai sampai 1
meter. Musim bunga 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari-Maret
dan September-Oktober.

4. Buah surian, musim buah 2 kali dalam setahun yaitu bulan


Desember-Februari dan April-September, dihasilkan dalam bentuk
rangkaian (malai) seperti rangkaian bunganya dengan jumlah lebih
dari 100 buah pada setiap malai. Buah berbentuk oval, terbagi
menjadi 5 ruang secara vertikal, setiap ruang berisi 6 9 benih. Buah
masak ditandai dengan warna kulit buah berubah dari hijau menjadi
coklat tua kusam dan kasar, apabila pecah akan terlihat seperti
bintang. Ciri lain dari buah masak yaitu, pohon seperti
meranggas/tidak berdaun.

5. Benih surian, warna benih coklat , panjang benih 3-6 mm dan 2-


4 mm lebarnya dan pipih, bersayap pada satu sisi sehingga benihnya
akan terbang terbawa angin. Dalam 1 kg terdapat 64.000 benih.

6. Kayu surian, gubal berwarna kemerahan, tekstur kayu kasar


mempunyai struktur liang bergelang dengan ira yang bersimpul atau
beralun. Kayu suren termasuk kelas awet sehingga termasuk ke
dalam kelas kayu ringan.
Klasifikasinya:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Toona
Spesies : Toona sureni Merr.

Nama: Delini Fitri

Nmp: 10010030

Sesi: A 2010

6. BONSAI

Familia Acanthaceae merupakan familia yang habitusnya berupa


herba, perdu,pohon dan liana dengan daun tunggal tanpa stipula
serta letak daun berhadapan, perbungaan majemuk atau tunggal ,
kelamin tumbuhan biseksual , simetri bunga aktinomorf, mahkota
tetra atau pentamer, sepal bersatu, petal sympetal, bilabiatus, stamen
4, dydinamus, 2 epipetal, sering terdapat staminodium, pistil 1, stylus
1, stigma 1-2, letak ovarium superum dan buah tunggal. Tanaman
yang mewakili familia ini yaitu Strobilanthes cernua dan Thunbergia
alata.

Klasifikasinya
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteriidae
Ordo : Lamiales
Familia : Verbenaceae
Genus : Duranta
Species : Duranta erecta

Nama: Delini Fitri

Nmp: 10010030

Sesi: A 2010

7. Kulit manis (Cinnamomum sp)

e. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Divisio : spermatophyta
Subdivisio :Angiospermae
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Laurales
Familia : lauraceae
Genus : Cinnamomun
Spesies : Cinnamomun burmannii

f. Kerabat Dekat
Kayu Manis Cina, Kayu Lawang, Masoyi, Selasihan, Sintok, Manis Jangan,
Kayu Manis Srilangka, Kayu Manis Vietnam

g. Ciri-ciri

o Cinnamomum memiliki akar tunggang dan batang yang kuat dan keras,
berkayu dan bercabang.

o Berbentuk pohon dengan tinggi 6-12 m.

o Kadang pula mencapai 15 m.

o Ranting tua gundul. Kulit dan daun kalau diremas berbau kayu manis
yang kuat. Dimana semua bagian memiliki bau khas aromatik kayu
manis.

o Daunnya merupakan daun tunggal (kadang-kadang bertulang


melengkung) yang duduknya tersebar, kadang-kadang berhadapan,
tidak mempunyai penumpu. Daun berpenulangan 3 ; panjang tangkai
daun 0.5 cm sampai 1.5 cm.

o Pada prosesnya, daun berlawanan atau berganti warnanya.

o Awalnya berwarna merah muda kemudian berwarna hijau muda di atas.

o Daunnya berbentuk bulat telur atau elips memanjang dengan ujung


membulat atau tumpul meruncing, 6-15 kali 4-7 cm, seperti kulit kuat.

o Bunga berada ditangkai yang yang panjang, lemah, dan kuncupnya


lembut,

o bercabang dan duduk di ketiak dengan cabang yang berambut abu-abu.

o Merupakan bunga malai. Bunganya berkelamin tunggal dan taju tenda


bunga biasanya 2-5 dan panjang 3-5 mm, berwarna putih kekuningan
dimana dilihat dari luar terlihat berambut abu-abu keperak-perakan,
Sedikit membuka tetapi tidak rontok dan dalam waktu yang sangat
cukup setelah mekar akan sobek melintang.

o Biasanya tertanam pada tepi sumbu bunga. Bunga ini memiliki 4 ruang
sari. Bunga Cinnamomum burmannii ini memiliki 12 benang sari dalam
3-4 lingkaran, biasanya tersusun dalam 4 lingkaran terdalam yang steril.

o Benangsari lingkaran ketiga mempunyai kelenjar di tengah-tengah


tangkai sari. Buah adalah buah buni, panjang lebih kurang 1 cm.

o Didalam lingkaran tersebut terdiri atas sejumlah benang sari yang sama
dengan jumlah daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang pada
lingkaran dalam sering bersifat mandul sebagai staminodium dimana
kepala sari membuka dengan katup.

o Bakal buah menumpang atau terdapat dalam lekukan dasar bunganya.


Dimana mempunyai 1 bakal biji yang anatrop dengan 2 in-tegumen.

o Bakal buah menyerupai buah batu. Bijinya tidak memiliki endosperm,


dimana lembaga memiliki daun lembaga yang besar didalamnya.

o Daun, dan kulit batang (gelam) terdapat sel-sel yang mengandung


minyak atsiri. Tanaman ini termasuk dalam tanaman C3

h. Manfaat Kayu Manis:

1. Kayu manis ternyata tidak hanya berperan sebagai pelengkap


penambah rasa, tapi juga terbukti efektif mengatasi berbagai penyakit.
Di antaranya untuk menurunkan gula darah, menurunkan kolesterol,
meningkatkan daya ingat, meredakan nyeri otot dan sendi, mengatasi
masalah gusi, gigi dan bau mulut.

2. Cinnamon juga terbukti efektif meredakan sakit kepala, migren,


mengatasi radang tenggorokan, meringankan masalah perut dan kram
saat haid.

3. Terlepas dari manfaat medis, kayu manis dimanfaatkan untuk


penambah rasa pada cita rasa minuman, seperti kopi, teh atau cokelat
hangat. Menambahkan kayu manis ke dalam sajian yang banyak
mengandung karbohidrat atau zat tepung juga bisa menstabilkan gula
darah setelah makan.
4. Kadar gula darah yang stabil akan meminimalkan fluktuasi kadar gula
darah. Bagi penderita diabetes itu berarti mengurangi kebutuhan insulin
mereka.

5. Wangi dan rasa manisnya membuat perasaan lebih relaks dan nyaman.
Tak heran, wangi kayu manis juga banyak dimanfaatkan untuk benda-
benda perawatan tubuh seperi sabun, pelembab kulit dan juga minyak
esensial aromaterapi.

6. Kayu manis merupakan makanan yang kaya akan mangan, serat, besi,
serta kalsium. Anda tertarik menambah asupan kayu manis Anda? Tidak
perlu susah-susah mencarinya. Indonesia merupakan salah satu negara
habitat alami tumbuhnya kayu manis. Oleh karena itu Anda bisa
memperolehnya dengan mudah baik di pasar maupun di swalayan.

DAUN

NAMA : riski ramadanu


NPM : 09010028
SESI : A 2010

8. bujang kalam (Stachytarpeta jamaensis)

c. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Asterids
Bangsa : Lamiales
Suku : Verbenaceae
Marga : Stachytarpeta
Jenis : Stachytarpeta jamaensis

Deskripsi
Ciri Umum
1. Habitus :Herba.
2. Batang :Bulat.
3. Percabangan : Monopodial
.Daun
1. Jenis daun :Tunggal ,oposita ,bertangkai
2. Filotaksis :Folia oposita
3. Bentuk & Ukuran :Ovalis
4. Margo folii :Seratus
5. Basis folii :Acutus
6. Apex folii :Acutus
7. Permukaan daun :Berkerut rugasus
a. Warna : atas :Hijau tua . bawah: Hijau
muda
b. Tekstur : atas :Berkerut bawah: Berkerut
8. Nervatio :Penninervis
9. Stipule :Stipula liberae

Tanaman semak , tegak ,tinggi, 20-90 cm. Batang berkayu , bulat ,


berkayu ,bercabang ,berwarna hijau keputih-putihan.Daun tunggal ,bulat
telur ,ujung runcing ,tepi beringgit ,pangkal meruncing ,panjang 4-9 cm,
lebar ,2,5-5 cm , pertulangan menyirip, berbulu warna hijau. Bunga
majemuk berbentuk bulir ,bertangkai pendek ,mahkota bentuk tabung
bagian dalam berambut putih , warna ungu. Buah bentuk bulir. Buah muda
berwarna hijau setelah tua berwarna hitam.
NAMA : riski ramadanu
NPM : 09010028
SESI : A 2010

9. gambir ( uncaria gambir)

d. Klasifikasi

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Piperales
Famili: Rubiaceae
Genus: Uncaria
Spesies: Uncaria gambir

e. Kerabat Dekat

Kerabat dekat adalah catechu, gutta gambir, catechu pallidum (pale catechu).

f. Deskripsi

Tumbuhan perdu setengah merambat dengan percabangan memanjang.


Daun oval, memanjang, ujung meruncing, permukaan tidak berbulu (licin),
dengan tangkai daun pendek. Bunganya tersusun majemuk dengan mahkota
berwarna merah muda atau hijau; kelopak bunga pendek, mahkota bunga
berbentuk corong (seperti bunga kopi), benang sari lima, dan buah berupa
kapsula dengan dua ruang.http://id.wikipedia.org/wiki/Gambir - cite_note-0
NAMA : riski ramadanu
NPM : 09010028
SESI : A 2010

10. Karamunting

Klasifikasi

Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Clasiss : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Rhodomyrtus
Species : Rhodomyrtus tomentosa.

Nama umum/dagang: Senggani

Botani

Sinonim:

Myrtus canescens Lour.

Myrtus tomentosa Aiton


Rhodomyrtus parviflora Alston

Deskripsi

o Habitus : Perdu, tinggi ± 4 m.


o Batang : Berkayu, bulat, berbufu rapat atau bersisik, percabangan simpodial,
coklat.
o Daun : Tunggal.bulat telur, panjang 2-20 m, lebar 1-8 cm, berhadapan, ujung
dan pangkal runcing, tepi rata, berbulu, hijau.
o Bunga : Majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek dari
pangkal, ujung meruncing, daun pelindung bersisik, ungu kemerahan, benang sari
delapan sampai dua belas, panjang ± 3 cm, merah muda, putik satu, kepala putik
berbintik hijau, bakal buah beruang empat sampai enam, mahkota lima, bulat telur,
ungu.
o Buah : Buni, bulat telur, merah.
o Biji : Kecil, merah.
o Akar : Tunggang, coklat.

Khasiat

Daun Rhodomyrtus tomentosa berkhasiat sebagai obat mencret, obat kepulihan,


obat radang usus dan obat sanawan. Akar dan getah tanaman tersebut untuk
mengobati kejang dan ayan. Untuk obat mencret dipakai ± 2 gram daun muda segar
Melastoma polyanthum, dicuci, ditambah gararn dapur secukupnya dikunyah dan
airnya ditelan.
Gambar 1. Rhodomyrtus tomentosa
Nama : Welza Fitri

NPM : 10010019

Sesi : 2010 A

11. SICEREK

Klasfikasi

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyla

Sub divisi : Angiospermae

Clasiss : Dicotyledonae

Ordo : Rutales

Familia : Rutaceae

Genus : Clausena

Species : Clausena excavata

Nama umum/dagang :Tikusan

Nama daerah sumatera :Temung (Acefi), Sicerek (Minangkabau), Tikusan


(Melayu)

Jawa :Ki bajetah (Sunda), Tikusan (Jawa Tengah)

Botani

Clausena lanulata Hayata.

Clausena moningerae Marr.


Clausena tetramera Hayata.

Deskripsi

o Habitus : Pohon, tahunan, tinggi 2-3 m.


o Batang : Bulat, bercabang, berbulu, berkayu, hijau kotor.
o Daun : Majemuk, menyirip ganjil, berseling, bulat telur, ujung runcing, tepi rala,
pangkal membulat, pertulangan menyirip, panjang 4-7,5 cm, lebar 2-4 cm, tangkai
pendek, permukaan berbulu halus, hijau.
o Bunga : Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun dan di ujung batang, berbulu,
panjang ± 10 cm, kelopak bunga berbulu, berlekalan, ujung bertaju, hijau, mahkota
lepas, bentuk pita, putih. tangkai benang sari putih, kepala sari kuning keputih-
putihan, tangkai putik hijau kekuningan, kepala putik kuning, ungu.
o Buah : Buni, bulat, diameter ± 1 cm, masih muda hijau setelah tua jingga.
o Biji : Bulat telur, diameter ± 5 mm, hijau bergaris putih.
o Akar : Tunggang, putih kotor.

Khasiat

Daun Clausena excavata berkhasiat sebagai obat luka baru. Untuk obat luka
baru dipakai ± 5 gram daun segar Clausena excavata, dicuci ditumbuk sampai lumat
lalu tempelkan pada luka dan dibalut dengan kain bersih. Clausena excavata juga
digunakan sebagai penghagat badan, anti radang dan anti septic.
Gambar 2. Clausena excavata

Nama : Welza Fitri

NPM : 10010019

Sesi : 2010 A

12. Borreria leavis

Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Clasiss : Dicotyledonae
Ordo : Rubiales
Familia : Rubiaceae
Genus : Borreria
Species : Borreria leavis

Deskripsi

o Habitus : Perdu,
o Batang : bulat, berbulu percabangan simpodial, hijau
o Daun : Tunggal.bulat telur, berhadapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,
berbulu, hijau.
o Bunga : Majemuk
o Buah : kapsul, baa atau drupa
o Biji : endosperm banyak
o Akar : Tunggang, putih kotor

Khasiat

Digunakanuntuk penguat teras dan saluran-saluran air


Gambar 3. Borreria leavis

Nama : Welza Fitri

NPM : 10010019

Sesi : 2010 A
H. KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai