Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

PENGENDALIAN PROYEK

6.1.Uraian Umum
Pengendalian dilakukan seiring dengan pelaksanaan proyek. Pengendalian
proyek dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan
performa yang sebelumnya telah ditetapkan dalam rencana. Pengendalian
dilakukan dengan cara berkonsentrasi pada pekerjaan ke arah tujuan, penggunaan
sumber daya secara efektif, perbaikan atau koreksi dan pemberian imbalan atas
tercapainya tujuan. Selain dilakukan pengendalian, kesuksesan suatu
pembangunan proyek juga tergantung dari baik buruknya pengawasan pekerjaan
pembangunan proyek. Pengawasan merupakan suatu proses dalam menetapkan
ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian
hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan sesuai dengan
perencanaan proyek.
Pengendalian dan pengawasan di lingkungan proyek sangat diperlukan agar
penyimpangan dalam proyek dapat segera diselesaikan dengan baik. Proses
pengendalian proyek dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menentukan sasaran,
2. Menentukan standar dan kriteria sebagai acuan dalam rangka mencapai
sasaran,
3. Merancang sistem informasi, pemantauan, dan laporan hasil pelaksanaan
pekerjaan,
4. Mengumpulkan data info hasil implementasi dalam proyek,
5. Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perencanaan,
6. Mengkaji dan menganalisa hasil pekerjaan dengan standar, dan kriteria yang
telah ditentukan.

6.2. Pengendalian Mutu Pekerjaan


Standar suatu proyek, untuk memperoleh hasil pekerjaan struktur yang
sesuai dengan standar mutu, pengendalian mutu bahan untuk struktur dan
finishing bangunan harus sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan kegiatan pengawasan dan
pengendalian mutu yang meliputi pemilihan bahan, pengujian berkala,
pengawasan cara pelaksanaan pekerjaan, perawatan dan pemeliharaan. Quality
control merupakan suatu usaha untuk mengendalikan mutu suatu konstruksi pada
proyek, sehingga diharapkan mutu bahan konstruksi dan hasil pekerjaan akan
memenuhi syarat yang telah ditetapkan.

6.3. Pengendalian Biaya


Pengendalian biaya juga sangat penting karena perlunya pengendalian
biaya agar dapat tercapainya hasil pekerjaan yang baik mutunya tetapi minimal
penggunaan biayanya. Pengendalian biaya pada Proyek Pembangunan Jembatan
Sarigono dilakukan agar jumlah biaya pada pelaksanaan di lapangan tidak
melebihi biaya yang telah ditetapkan. Untuk itu dilakukan koordinasi oleh seluruh
instansi terkait. Apabila terjadi penambahan konstruksi yang belum atau tidak
direncanakan sebelumnya, maka untuk bisa mencapai sasaran proyek biaya tetap
dapat dilakukan dengan dimensi struktur yang lain sehingga jumlah biaya yang
dibutuhkan menjadi berimbang, tetapi dengan syarat harus disetujui oleh pihak-
pihak yang terkait dalam proyek. Hal ini dilakukan karena keadaan survey awal
dengan keadaan saat pelaksanaan sangat mungkin tidak sama dan semua pihak
harus dapat mewujudkan proyek dengan biaya yang telah dianggarkan.

6.4. Pengendalian Waktu


Pengendalian waktu merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
pelaksanaan suatu proyek. Kegiatan ini bertujuan agar seluruh pekerjaan dapat
diselesaikan dengan jangka waktu yang telah direncanakan, dan juga agar
pekerjaan terhindar dari kerugian baik kerugian waktu maupun biaya.
Pengendalian waktu pada proyek ini meliputi:
1. Perencanaan Time Schedule
Pengendalian waktu sangat penting untuk mencapai efisiensi waktu,
biaya dan tenaga dalam pelaksanaan pekerjaan. Hal ini berhubungan dengan
batasan waktu dan biaya yang telah ditentukan. Untuk itu dibuatlah time
schedule, time schedule merupakan rencana jadwal waktu yang akan
dilaksanakan. Dengan adanya time schedule maka pelaksanaan pekerjaan akan
lebih mudah diperkirakan, dan ditentukan pekerjaan mana yang lebih dahulu
dikerjakan, kapan pekerjaan dimulai, berapa lama pekerjaan itu diselesaikan.
Sehingga dengan adanya time schedule, keterlambatan pekerjaan dapat
diketahui secara dini.
Hal-hal yang tercantum dalam time schedule antara lain:
a. Uraian jenis pekerjaan,
b. Satuan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pada masing-masing jenis
pekerjaan,
c. Biaya tiap unit dan total biaya,
d. Bobot masing-masing jenis pekerjaan,
e. Waktu pelaksanaan dari masing-masing jenis pekerjaan yang menunjukkan
kapan suatu pekerjaan akan dimulai dan kapan pekerjaan itu akan selesai,
f. Batas waktu pelaksanaan pekerjaan,
g. Inventarisasi hambatan.
2. Laporan Hasil Pekerjaan
Laporan hasil pekerjaan disusun untuk mengetahui kemajuan
pelaksanaan pekerjaan dan untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Laporan ini berfungsi sebagai pengontrol apabila terjadi
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan.
a. Laporan Harian
Laporan ini memberikan gambaran mengenai kegiatan di proyek setiap hari
yang di dalamnya berisi antara lain kegiatan fisik yang dilaksanakan pada
hari itu, daftar material yang masuk, jumlah tenaga kerja dan keadaan cuaca.
b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan disusun berdasarkan laporan harian yang telah dibuat
selama satu minggu, isinya antara lain daftar bagian-bagian pekerjaan
terhadap keseluruhan pekerjaan dan hasil-hasil hitungan prestasi kemajuan
pekerjaan dalam satu minggu.
Setiap jangka waktu tertentu diadakan rapat koordinasi. Rapat yang dihadiri
oleh perencana, pengawas, pelaksana dan pemilik proyek ini membahas
tentang kemajuan proyek, masalah-masalah yang dihadapi di lapangan, serta
membicarakan tentang kemungkinan perubahan struktur, revisi gambar,
persetujuan mengenai material yang digunakan dan sebagainya. Pada akhir
rapat dibuat berita acara oleh pengawas proyek. Laporan harian dan
mingguan pada proyek ini dibuat untuk kepentingan pelaksana mengenai
beberapa material yang masuk, berapa material yang telah digunakan,
jumlah tenaga kerja yang masuk untuk dipertimbangkan dalam rencana
penyelesaian pekerjaan hari-hari berikutnya.
c. Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan kesimpulan dan evaluasi terhadap kegiatan
di lapangan selama sebulan. Laporan ini diberikan kepada owner sebagai
pengontrol, laporannya berisi:
1) Penjelasan umum,
2) Keputusan-keputusan, instruksi penting,
3) Hasil-hasil peninjauan,
4) Masalah-masalah yang berkaitan dengan perencanaan,
5) Masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan,
6) Masalah-masalah yang berkaitan dengan pengadaan maupun peralatan,
7) Rencana dan target baru,
8) Foto-foto pelaksanaan dengan penjelasannya.

Anda mungkin juga menyukai