Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi
Prurigo hebra adalah penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi atau anak. Kelainan kulit
terdiri atas papul-papul milier berbentuk kubah sangat gatal, lebih mudah diraba daripada
dilihat, terutama di daerah ekstremitas bagian ekstensor.1,2
2. Epidemiologi
Penyakit ini sering pada keadaan sosial ekonomi yang rendah.3 Di Jakarta penderita
wanita lebih banyak daripada laki-laki. Umumnya terdapat pada anak. Di Eropa dan
Amerika Serikat penyakit ini jarang.1
3. Etiopatogenesis
Penyebabnya yang pasti belum diketahui. Umumnya ada saudara yang menderita
penyakit ini, karena itu ada yang menganggap penyakit ini herediter.1,4,5,6
Sebagian para ahli berpendapat bahwa kulit penderita peka terhadap gigitan serangga,
misalnya nyamuk. Mungkin antigen atau toksin yang ada pada ludah serangga menyebabkan
alergi. Disamping itu juga terdapat beberapa faktor yang berperan, antara lain suhu, infestasi
parasit (misalnya ascaris atau oxyruris). Dan juga infeksi fokal, misalnya tonsil atau saluran
cerna, endokrin, alergi makanan. Pendapat lain mengatakan penyakit ini juga didasari faktor
atopi.1,2

4. Gejala Klinis
Mulainya penyakit ini sering pada anak berumur diatas satu tahun. Kelainan yang khas
adalah adanya papul-papul miliar tidak berwarna, berbentuk kubah, lebih mudah diraba
daripada dilihat. Garukan yang terus menerus menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta,
hiperpigmentasi dan likenifikasi. Sering pula terjadi infeksi sekunder. Jika telah kronik
tampak kulit yang sakit lebih gelap kecoklatan dan berlikenifikasi.1,4
Tempat predileksi di ekstremitas bagian ekstensor dan simetrik, dapat meluas ke
bokong dan perut, muka dapat pula terkena. Biasanya bagian distal lengan dan tungkai lebih
parah dibandingkan bagian proksimal. Demikian pula umumnya tungkai lebih parah
daripada lengan.1,5
Kelenjar getah bening regional biasanya membesar, meskipun tidak disertai infeksi,
tidak nyeri, tidak bersupurasi, pada perabaan terasa lebih lunak. Pembesaran tersebut disebut
bubo prurigo. Keadaan umum penderita biasanya pemurung atau pemarah akibat kurang
tidur, kadang-kadang nafsu makan berkurang sehingga timbul anemia dan malnutrisi.1,6
Untuk menyatakan berat ringannya penyakit dipakai istilah prurigo mitis, jika ringan,
bila berat disebut prurigo feroks (agria). Prurigo mitis hanya terbatas di ekstremitas bagian
ekstensor serta sembuh sebelum akhil baliq. Sebaliknya prurigo feroks, lokasi lesi lebih luas
dan berlanjut sampai dewasa.1,4,5

5. Histopatologi
Gambaran histopatologi tidak khas, sering ditemukan acantosis, hiperkeratosis, edema
pada ekstremitas bagian bawah, dan dermis bagian atas. Pada papul yang masih baru
terdapat pelebaran pembuluh darah, infiltrasi ringan sel radang sekitar papul dan dermis
bagian atas.1,
Bila telah kronik, infiltrat kronik ditemukan di sekitar pembuluh darah serta deposit
pigmen di bagian basal.1,,6
6. Diagnosis Banding
Diagnosis prurigo Hebra terutama berdasarkan gambaran klinis ialah adanya papul-
papul miliar, berbentuk kubah terutama terdapat di ekstremitas bagian ekstensor.2,3,4
Keluhannya ialah sangat gatai, biasanya pada anak. Sebagai diagnosis banding ialah skabies.
Pada penyakit tersebut gatal terutama pada malam hari, orang-orang yang berdekatan juga
terkena. Kelainan kulit berupa banyak vesikel dan papul pada lipatan-lipatan kulit.1,6
7. Penatalaksanaan
Karena penyebab prurigo belum diketahui, maka tidak ada pengobatan yang tepat.
Penatalaksanaannya ialah menghindari hal-hal yang ada kaitannya dengan prurigo, yakni
menghindari gigitan nyamuk atau serangga, mencari dan mengobati infeksi fokal,
memperbaiki higiene perseorangan maupun lingkungan. Pengobatan berupa simtomatik,
yakni mengurangi gatal dengan pemberian sedativa. Bila terdapat infeksi sekunder diobati.1
Contoh pengobatan topikal ialah sulfur 5-10% dapat diberikan dalam bentuk bedak
kocok atau salap. Untuk mengurangi gatalnya dapat diberikan mentol 0,25 - 1% atau kamper
2 - 3%. Bila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotik topikal. Kadang-kadang dapat
diberikan steroid topikal untuk menekan inflamasi bila kelainan tidak begitu luas.1
Adapun penatalaksanaannya dapat terbagi atas umum dan khusus.
Penatalaksanaan secara umum :

1. Menghindari gigitan nyamuk atau serangga

2. Mencari dan mengobati infeksi fokal

3. Memperbaiki hygienis perseorangan maupun lingkungan

Penatalaksanaan secara khusus, pengobatannya hanya berupa simptomatik, yaitu :

1. Pengobatan topikal

 Sulfur 5-10 % dapat diberi dalam bentuk bedak kocok atau salep. Untuk

mengurangi gatal dapat diberikan mentol 0,25–1 % atau kamper 2-3 % 4,5

 Kortikosteroid krim/salep sangat menolong untuk mencegah atau

menghilangkan cacat jaringan atau parut, bila kelainan tidak begitu luas.3,4

2. Pengobatan sistemik6,7

 Anti histamin, untuk mengurangi gatal seperti :

- Klorfeniramin dosisnya:

Dewasa: 4 mg tiap 4-8 jam sekali, maksimum 24 mg / 24 jam.

Anak usia 2-5 tahun : 1 mg (1/4 tablet) tiap 4-6 jam sekali

Anak usia 6-12 tahun: 2 mg (1/2 tablet) tiap 4-6 jam sekali.

- Siproheptadin dosisnya: 4 mg / tablet.

Dewasa : Dosisnya tidak boleh lebih dari 0,5 mg/kgBB/hari. Dosis

maksimum nya: 4-20 mg / hari. Disarankan agar pemberian dimulai

dengan dosis 1 tablet 3x sehari dan disesuaikan dengan respon pasien.

 Antibiotik bila terdapat infeksi sekunder. 1,3,4,5


8. Prognosis
Sebagian besar akan sembuh spontan pada usia akil balik.1

Anda mungkin juga menyukai