Anda di halaman 1dari 6

DANDY PRAMUDYA Pemakaian komputer orang lain tanpa izin.

Hal ini
termasuk pencurian waktu operasi komputer.
PPT 9 CYBERCRIME  Hacking
 CYBERCRIME = perbuatan melawan hukum yang Mengakses secara tidak sah atau tanpa izin suatu
dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis terminal dengan menggunakan alat.
kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi  The Trojan Horse
 MOTIF CYBERCRIME Manipulasi data atau program dengan jalan
 Motif intelektual mengubah data atau instruksi pada sebuah program,
1. Kejahatan yang dilakukan hanya untuk kepuasan menghapus, menambah, menjadikan tidak
pribadi. terjangkau, dengan tujuan kepentingan pribadi atau
2. Menunjukkan bahwa dirinya telah mampu untuk orang lain.
merekayasa dan mengimplementasikan bidang  Data Leakage
teknologi informasi. Pembocoran data keluar terutama pembocoran data-
 Motif ekonomi, politik, criminal data rahasia. Biasanya pembocoran data rahasia ini
1. Kejahatan yang dilakukan untuk keuntungan pribadi adalah pembocoran rahasia negara maupun
atau golongan tertentu. perusahaan.
2. Berdampak pada kerugian secara ekonomi dan politik  Data Diddling
pada pihak lain. Suatu perbuatan yang mengubah data valid atau sah
menjadi tidak sah, mengubah input data atau output
 KARAKTERISTIK CYBERCRIME
data.
 Ruang lingkup kejahatan
 Frustrate Data Communication
1. Ruang lingkup kejahatan → Bersifat global
Penyia-nyiaan data komputer.
2. Cybercrime sering kali dilakukan secara transnasional.
 Software Piracy
3. Karakteristik internet : tanpa identitas (anonymous)
Pembajakan perangkat lunak terhadap hak cipta yang
 Sifat kejahatan
dilindungi Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
1. Sifat kejahatan → Bersifat non-violence
2. Tidak menimbulkan kekacauan yang mudah terlihat.  FAKTOR PENYEBAB CYBERCRIME
 Pelaku kejahatan  Segi teknis
1. Pelaku kejahatan → Bersifat lebih universal 1. Teknologi internet menghilangkan batas wilayah
2. Kejahatan dilakukan oleh orang-orang yang negara yang menjadikan dunia ini menjadi begitu
menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya. dekat dan sempit.
 Modus kejahatan 2. Saling terhubungnya antara jaringan yang satu dengan
1. Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi jaringan yang lain memudahkan pelaku kejahatan
informasi dalam modus operandi. untuk melakukan aksinya.
2. Sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak 3. Kemudian, tidak meratanya penyebaran teknologi
menguasai pengetahuan tentang komputer, teknik menjadikan yang satu lebih kuat daripada yang lain.
pemrograman dan seluk beluk dunia cyber.  Segi sosio ekonomi
 Jenis kerugian yang ditimbulkan 1. Adanya cybercrime merupakan produk ekonomi.
1. Jenis kerugian yang ditimbulkan → Dapat bersifat 2. Isu global yang kemudian dihubungkan dengan
material maupun non-material kejahatan tersebut adalah keamanan jaringan
2. Waktu, nilai, jasa, uang, barang, harga diri, martabat (security network).
bahkan kerahasiaan informasi. 3. Keamanan jaringan merupakan isu global yang muncul
bersamaan dengan internet.
 CONTOH KASUS :
4. Sebagai komoditi ekonomi, banyak negara yang
 Pencurian dan penggunaan account internet milik orang
tentunya sangat membutuhkan perangkat keamanan
lain.
jaringan.
 Pencurian nomor kartu kredit
 Kejahatan nama domain  CARA MENGATASI KEJAHATAN DI INTERNET
 Membajak situs web  Mengefektifkan (mengoptimalkan) peraturan hukum :
penafsiran KUHP.
 BERBAGAI JENIS KEJAHATAN DI INTERNET DAN
 Mengefektifkan pemahaman/pendidikan etika.
KLASIFIKASINYA (PHILIP RENATA)
 Keberlakuan hukum berjalan optimal.
 Joy Computing
 Pandangan masyarakat tentang cybercrime
CYBERLAW PENTINGNYA ETIKA DALAM BERBISNIS
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber - Bisnis dilakukan antar manusia yang memerlukan
(dunia maya), yang umumnya diasosiasikan dengan pedoman dalam pelaksanaannya.
Internet. Cyberlaw dibutuhkan karena dasar atau pondasi - Pengutamaan rasa saling percaya.
dari hukum di banyak negara adalah " ruang dan waktu". - Mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan
Sementara itu, Internet dan jaringan komputer mendobrak keuntungan
batas ruang dan waktu ini. PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
PENDAPAT TENTANG CYBERLAW 1. Prinsip otonomi, Manusia dapat bertindak secara bebas
Kemunculan Pro-kontra mengenai masalah diatas ini berdasarkan kesadaran sendir
sedikitnya terbagai menjadi tiga kelompok, yaitu : 2. Prinsip kejujuran, Menjamin kelanggengan sebuah
1. Kelompok pertama, secara total menolak setiap usaha kegiatan bisnis
membuat aturan hukum internet berdasarkan sistem 3. Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahat, Berbuat
hukum tradisional. baik (beneficence) dan tidak berbuat jahat (non-
2. Kelompok kedua, berpendapat penerapan sistem hukum maleficence) merupakan prinsip moral untuk bertindak
tradisional untuk mengatur aktivitasaktivitas di Internet baik kepada orang lain dalam segala bidang.
sangat mendesak untuk dilakukan. 4. Prinsip keadilan, Keseimbangan antara hak dan
3. Kelompok ketiga, berpendapat aturan hukum Internet kewajiban menjadi bagian terpenting dalam sebuah
harus dibentuk secara evolutif. bisnis.
 KUHP (KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA) 5. Prinsip hormat pada diri sendiri, manusia memiliki
SEBELUM ADANYA UU ITE kewajiban moral untuk memperlakukan dirinya sebagai
1. Pasal 362 KUHP Tentang Pencurian (Kasus carding) pribadi yang memiliki nilai sama dengan pribadi lainnya
2. Pasal 378 KUHP Tentang Penipuan (Penipuan melalui 6.
website seolah-olah menjual barang)
3. Pasal 311 KUHP Pencemaran nama Baik (memalui media
internet dg mengirim email kpd Korban maupun teman-
teman korban)
4. Pasal 303 KUHP Perjudian (Permainan Judi Online)
5. Undang-Undang No.36 Tahun 1999 tentang
Telekomukasi (penyalahgunaan Internet yang
menggangu ketertiban umum atau pribadi).
6. Undang-undang No.25 Tahun 2003 tentang Perubahan
atas Undang-Undang No.15 Tahun 2002 tentang
Pencucian Uang.
 UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK (UU ITE)
1. Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau
Undang Undang nomor 11 tahun 2008 atau UU ITE
2. Tanggal pengumuman dan penerapan : 21 April 2008 (13
Bab, 54 Pasal)
3. Amendemen : UU No 19 Tahun 2016
 SEMBILAN PASAL UU ITE MENGAMANATKAN
PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH E-COMMERCE
1. Lembaga Sertifikasi Keandalan (Pasal 10 ayat 2); E-Commerce, aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian,
2. Tanda Tangan Elektronik (Pasal 11 ayat 2); pemasaran produk (barang dan jasa), dengan
3. Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (Pasal 13 ayat 6); memanfaatkan jaringan telekomunikasi seperti internet dan
4. Penyelenggara Sistem Elektronik (Pasal 16 ayat 2); jaringan komputer.
5. Penyelenggaraan Transaksi Elektronik (Pasal 17 ayat 3); KEUNTUNGAN E-COMMERCE
A. Proses transaksi yang singkat
6. Penyelenggara Agen Elektronik (Pasal 22 ayat 2);
B. Menjangkau lebih banyak pelanggan
7. Pengelolaan Nama Domain (Pasal 24)
C. Mendorong kreativitas penyedia jasa
8. Tata Cara Intersepsi (Pasal 31 ayat 4);
D. Biaya operasional lebih murah
9. Peran Pemerintah dalam Pemanfaaatan TIK (Pasal 40); E. Meningkatkan kepuasan pelanggan
CARDING
PPT 10 Etika Bisnis dan E-Commerce
Penyalahgunaan data kartu kredit yang biasa dilakukan oleh YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)
pengguna internet yang tidak bertanggungjawab untuk  organisasi non-pemerintahan
belanja online dengan menggunakan kartu kredit orang lain  Didirikan: Jakarta, 11 Mei 1973
secara illegal.  Meningkatkan kesadaran kritis konsumen tentang hak
PIHAK DALAM CARDING dan tanggung jawab
1. CARDER, Pelaku dari carding. Menggunakan e-mail,  Menampung keluhan konsumen dan membantu
banner atau pop-up window untuk menipu netter ke konsumen melakukan klaim terhadap produsen yang
suatu situs web palsu, dimana netter diminta untuk telah merugikan konsumen.
memberikan informasi pribadinya.
2. NETTER, pengguna internet, dalam hal ini adalah PPT 11 HAK CIPTA
penerima email (nasabah sebuah bank) yang dikirimkan HAK CIPTA
oleh para carder. hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
3. CRACKER, sebutan untuk orang yang mencari kelemahan mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau
sistem dan memasukinya untuk kepentingan pribadi memberikan izin untuk itu, dengan tidak mengurangi
4. BANK, badan hukum yang melakukan: pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
- menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk undangan yang berlaku
simpanan Hak ekonomi (economic rights)
- menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit Hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka serta produk hak terkait
meningkatkan taraf hidup rakyat Hak moral (moral rights)
ANTISIPASI CARDING SECARA ONLINE Hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku yang tidak
1. Belanja di tempat (websites online shopping) yang aman, dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun
jangan asal belanja walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan.
2. Pastikan pengelola websites transaksi online Pencipta
mengunakan SSL (Secure Sockets Layer) yang ditandai seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri
dengan HTTPS pada web login atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang
3. Tidak sembarangan menyimpan file scan kartu kredit, bersifat khas dan pribadi.
ANTISIPASI CARDING SECARA OFFLINE Ciptaan
1. Memastikan kartu kredit yang dimiliki tersimpan pada setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni,
tempat yang aman. dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan,
2. Jika kehilangan kartu kredit dan kartu identitas, segera pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, alau keahlian
lapor ke pihak berwajib dan pihak bank serta segera yang diekspresikan dalam bentuk nyata.
lakukan pemblokiran pada saat itu juga. Pemegang Hak Cipta
3. Jangan tunggu waktu hingga anda kebobolan karena Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima
digunakan oleh orang lain (baik untuk belanja secara fisik hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau pihak lain yang
maupun secara online). menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak
DAMPAK KERUGIAN CARDING tersebut secara sah.
1. Kehilangan uang secara misterius FUNGSI DAN SIFAT HAK CIPTA
2. Pemerasan dan Pengurasan Kartu kredit oleh Carder  Hak Cipta dianggap sebagai benda bergerak.
3. Keresahan orang dalam penggunaan kartu kredit  Dapat beralih atau dialihkan baik seluruhnya maupun
4. Hilangnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap jasa sebagian karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian
keuangan dinegara ini tertulis atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh
HAK KONSUMEN peraturan perundang-undangan.
PBB: Guidelines for Consumer Protection 1985  Dalam hal pewarisan, hak cipta setelah pencipta
“Konsumen dimana pun mereka berada, dari segala meninggal dunia (walaupun tidak atau belum diumumkan)
bangsa, mempunyai hak2 dasar tertentu, terlepas darikaya, menjadi milik ahli waris dan hak cipta tersebut tidak dapat
miskin, ataupun status sosialnya.” disita, kecuali jika hak itu diperoleh dengan melawan
Hak-Hak Dasar Tersebut adalah: hukum.
 Hak untuk mendapat informasi yang jelas, benar dan HAK CIPTA ATAS CIPTAANYANG PENCIPTANYA TIDAK
jujur DIKETAHUI
 Hak untuk keamanan dan keselamatan  Karya peninggalan prasejarah, sejarah, benda budaya
 Hak untuk memilih nasional, hasil kebudayaan rakyat (dongeng, cerita,
 Hak untuk didengar hikayat, legenda, lagu, kerajinan tangan,tarian, karya seni
 Hak untuk mendapatkan ganti rugi lainnya) dimiliki oleh negara.
PERLINDUNGAN KONSUMEN
 Untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaan 3. Menurunkan persepsi tentang Indonesia di bidang
tersebut, orang yang bukan warga negara Indonesia harus perlindungan terhadap hak cipta.
terlebih dahulu mendapat izin dari instansi yang terkait. 4. Meningkatkan resiko kegagalan unjuk kerja dan/atau
JENIS CIPTAANYANG DILINDUNGI (BIDANG ILMU penurunan manfaat akibat hilangnya jaminan dari
PENGETAHUAN, SENI, SASTRA) pembuat karya cipta resmi.
 Hasil karya tulis 5. Menambah resiko terkena sanksi perdagangan dari dunia
Buku, program komputer, pamflet, layout, karya tulis internasional.
yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain UPAYA MENGATASI PELANGGARAN HAK CIPTA
 Hasil karya lisan 1. Menghindari menggunakan perangkat lunak ilegal.
Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis 2. Membeli perangkat lunak pada distributor resmi.
 Alat peraga 3. Mendaftarkan hak paten untuk setiap karya ciptaan.
4. Menggunakan alat bantu proteksi sehingga karya cipta
Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan
tidak mudah ditiru dan/atau dibongkar pihak tak
dan ilmu pengetahuan
berkepentingan.
 Drama 5. Memantau jaringan pemasaran dan distribusi karya cipta.
Drama atau drama musikal, tari, koreografi, 6. Alternatif lain untuk menggunakan program yang memiliki
pewayangan dan pantomim lisensi Open Source.
 Seni rupa 7. Sejak 2004, pemerintah Indonesia secara resmi
Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, mendeklarasikan gerakan Indonesia Goes Open Source
gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat dan seni (IGOS), yang bertujuan mendorong penggunaan
terapan. perangkat-perangkat lunak open source di masyarakat.
 Hasil karya pengalihwujudan
Arsitektur, peta, seni batik, fotografi, sinematografi, PPT 12 Perangkat lunak bebas & Lisensi
terjemahan, tafsir, saduran, dan karya lain dari hasil
pengalihwujudan  Kode etik etika profesi dalam bidang TIK dimana
MASA BERLAKU HAK CIPTA mereka harus mampu memilah sebuah program ataupun
 Berlaku seumur hidup pencipta dan terus berlangsung software yang akan mereka pergunakan apakah legal
hingga 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia: atau illegal, karena program atau sistem operasi selalu
Hak Cipta atas ciptaan: ada aturan penggunaan atau license agreement.
• buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lain  UU HAKI adalah upaya penegasan dalam bidang hukum
• drama atau drama musikal,tari, koreografi bagi mereka yang melanggar kode etik, atau melanggar
• segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni pahat, Hak Atas Kekayaan Intelektual.
dan seni patung, seni batik, arsitektur  Lisensi  pemberian izin tentang pemakaian sesuatu
• lagu atau musik dengan atau tanpa teks, ceramah, (dalam hal ini perangkat lunak komputer) yang diberikan
kuliah, pidato dan ciptaan sejenis lain oleh pemilik atau pemegang hak cipta atas sesuatu
• alat peraga, peta, terjemahan,tafsir,saduran tersebut.
 Berlaku hingga 50 tahun sejak pertama kali diumumkan: A. HaKI (HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL)
Hak Cipta atas ciptaan program komputer, sinematografi, Hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena
fotografi, database, dan hasil karya pengalihwujudan kemampuan intelektual manusia.
PENDAFTARAN HAK CIPTA KONSEKUENSI HaKI:
 Perlukah hak cipta didaftarkan? Perlu, terutama jika  Pemegang hak dapat memberikan izin atau lisensi kpd
dibuat untuk tujuan komersial serta proaktif mendekati pihak lain.
target pasar untuk mencegah maraknya pembajakan.  Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum baik
 Sertifikat pendaftaran hak cipta perangkat lunak menjadi perdata maupun pidana
prima facie evidence (bukti utama) untuk proses hukum  Pemegang hak dapat melakukan usahanya dengan
pada saat terjadinya pembajakan. tenang tanpa gangguan dari pihak lain.
 Pasal 69 ayat 1 UUHC  Pencipta atau penemu dapat mengeksploitasi ciptaannya
Dalam hal Menteri menerima Permohonan sebagaimana secara ekonomi.
dimaksud dalam Pasal 68 ayat (4), Menteri menerbitkan MACAM HaKI:
surat pencatatan Ciptaan dan mencatat dalam daftar  Hak Cipta (Copyright)
umum Ciptaan. - Hak cipta adalah hak dari pembuat sebuah ciptaan
DAMPAK PELANGGARAN HAK CIPTA terhadap ciptaannya dan salinannya.
1. Mematikan motivasi dalam berkreasi. - Tujuan : melindungi hak pembuat dalam
2. Menghambat kemajuan industri perangkat lunak lokal. mendistribusikan, menjual atau membuat turunan
dari karya tersebut.
- Simbol © (copyright)  Kebebasan 1  mempelajari bagaimana program itu
 Paten (Patent) bekerja sehingga dapat disesuaikan dgn kebutuhan
- Paten melindungi sebuah ide, bukan ekspresi dari pengguna
ide tersebut. Pada paten, seseorang tidak berhak  Kebebasan 2  menyebarluaskan kembali hasil salinan
untuk membuat sebuah karya yang cara kerjanya perangkat lunak tersebut sehingga dapat membantu
sama dengan sebuah ide yang dipatenkan orang lain yang ingin menggunakannya.
- Berlaku 20 tahun  Kebebasan 3  Kebebasan untuk meningkatkan kinerja
- Hak Paten yang masih dalam proses pendaftaran program, dan dapat menyebarkannya ke khalayak umum
disimbolkan ® (registered). (r dalam lingkaran) sehingga semua menikmati keuntungannya.
 Merek Dagang KERUGIAN MENGHALANGI PLB
- Merk dagang digunakan oleh pebisnis untuk  Semakin sedikit masyarakat yang memanfaatkan
mengidentifikasikan sebuah produk atau layanan program tersebut.
- Simbol: ™ (trademark).  Tidak ada pengguna program yang dapat beradaptasi
 Rahasia Dagang (Secret Trade) atau memperbaiki program tersebut.
 Service MarkAdalah kata, prase, logo, sysmbol, warna,  Pengembang lain tidak dapat mempelajari program
suara, bau yang digunakan oleh sebuah bisnis untuk tersebut, atau mengembangkan program baru
mengindentifikasi sebuah layanan dan membedakannya berdasarkan program tersebut
dari kompetitor-kompetitornya PRODUKTIVITAS PLB
B. LISENSI PERANGKAT LUNAK  Penggunaan yang lebih luas pada program yang
JENIS – JENIS PERANGKAT LUNAK dikembangkan.
 Perangkat Lunak Berpemilik  tidak bebas atau pun semi  Kemampuan untuk mengadaptasi program yang ada
bebas. Seseorang dapat dilarang, atau harus meminta untuk diubah dibandingkan memulai dari awal.
izin untuk menggunakannya.  Pendidikan lebih baik dari programmer.
 Perangkat lunak semi-bebas  tidak bebas tapi  Eliminasi duplikasi usaha pengembangan
mengizinkan setiap orang untuk menggunakan, menyalin D. LINUX
dan mendistribusikan, dan memodifikasi untuk tujuan  Linux merupakan salah satu sistem operasi yang
non-laba. disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi
 Freeware  paket – paket yang mengizinkan redistrbusi GNU General Public License (GPL), yang berarti juga
tetapi bukan pemodifikasian source code Linux tersedia.
 Shareware  perangkat lunak yang mengizinkan orang-  Linux gratis dan bebas
orang untuk meredistribusikan salinannya, tetapi mereka  Linux dapat dijalankan pada berbagai Platform
yang terus menggunakannya diminta untuk membayar  Kompatibilitas dengan sistem operasi lain
biaya lisensi. Bukan termasuk perangkat lunak bebas  Sistem Linux mendukung berbagai jenis
ataupun semi-bebas, karena  Linux memiliki tingkat kestabilan dan keamanan yang
- Sebagian besar shareware, kode programnya tidak tinggi.
bersedia  Linux mendukung berbagai jenis bahasa pemrograman
- Shareware tidak mengizinkan seseorang
 Kemudahan scripting
untukmembuat salinan dan memasangnya tanpa
 Kemudahan pelacakan kesalahan
membayar biaya lisensi
 Perangkat lunak komersial  perangkat lunak yang
E. HAK CIPTA DALAM PERANGKAT LUNAK BEBAS
dikembangkan oleh kalangan bisnis untuk memperoleh
 Pemegang lisensi boleh memodifikasi satu atau lebih
keuntungan dari penggunaannya.
salinan program atau bagian dari program yang ia miliki
 Harus membuat berkas-berkas yang termodifikasi
JENIS – JENIS LISENSI
membawa pemberitahuan yang jelas bahwa ia telah
 Lisensi Commercial
mengubah berkas-berkas disertai dengan tanggal
 Lisensi Trial Software
perubahan.
 Lisensi Non Commercial Use
 Karya yang disebar atau diedarkan, baik seluruhnya atau
 Lisensi Shareware sebagian atau dihasilkan dari satu program atau dari
 Lisensi Freeware berbagai bagian program dilisensikan secara
 Lisensi Royalti – Free Binaries keseluruhan
 Lisensi Open Source  Jika program yang dimodifikasi saat dijalankan dapat
membaca perintah-perintah secara interaktif dan ia
C. PERANGKAT LUNAK BEBAS menjalankan sesuatu dengan cara yang paling wajar
JENIS KEBEBASAN maka pemegang lisensi harus mencetak atau
 Kebebasan 0  menjalankan program untuk tujuan apa
menampilkan suatu pengumuman termasuk 2. Cybertrespass Penggunaan teknologi komputer untuk
pemberitahuan hak cipta dan tidak adanya garansi atau meningkatkan akses pada sistem komputer suatu
jika si pemegang lisensi menyediakan garansi maka organisasi atau individu.
pemakai boleh mengedarkan program tersebut 3. Cybervandalism Penggunaan teknologi komputer untuk
berdasarkan suatu kondisi atau persyaratan dan harus membuat program yang mengganggu proses transmisi
diberitahukan kepada pemakai bagaimana cara melihat elektronik dan menghancurkan data di komputer.
salinan dari lisensi tersebut
4. Denial of Service Attack
• Serangan tujuan ini adalah untuk memacetkan sistem
PPT 13 TINJAUAN REGULASI KEJAHATAN DI INTERNET
dengan mengganggu akses dari pengguna jasa internet
KEJAHATAN KERAH BIRU (BLUE COLLAR CRIME)
yang sah.
 Jenis kejahatan atau tindak kriminal yang dilakukan secara
• Taktik yang digunakan adalah dengan mengirim atau
konvensional seperti misalnya perampokkan, pencurian,
pembunuhan, dll. membanjiri situs web dengan data sampah yang tidak
 Sebagian besar dilakukan oleh orang-orang yang percaya perlu bagi orang yang dituju.
bahwa mereka tidak akan rugi. • Pemilik situs web menderita kerugian, karena untuk
 Kejahatan itu dilakukan karena kurangnya harapan, mengendalikan atau mengontrol kembali situs web
tekanan lingkungan, tekanan teman sebaya, atau tersebut dapat memakan waktu tidak sedikit yang
perasaan sederhana bahwa tidak ada pilihan lain. menguras tenaga dan energi.
KEJAHATAN KERAH PUTIH (WHITE COLLAR CRIME) 5. Hate sites
 Kejahatan kerah putih adalah istilah temuan Hazel Croal • Situs ini sering digunakan oleh hackers untuk saling
 Hazel Croal mendefinisikan kejahatan kerah putih sebagai menyerang dan melontarkan komentar-komentar yang
penyalahgunaan jabatan yang legitim sebagaimana telah tidak sopan dan vulgar yang dikelola oleh para
ditetapkan oleh hukum. “ekstrimis” untuk menyerang pihak-pihak yang tidak
 Pada awalnya, kejahatan kerah putih merupakan disenanginya.
kejahatan bisnis (business crime) atau kejahatan ekonomi • Penyerangan terhadap lawan atau opponent ini sering
(economic criminality). mengangkat pada isuisu rasial, perang program dan
 Istilah ini diciptakan pada tahun 1939 dan sekarang identik promosi kebijakan ataupun suatu pandangan (isme) yang
dengan berbagai macam penipuan yang dilakukan oleh dianut oleh seseorang / kelompok, bangsa dan negara
para profesional bisnis dan pemerintah. untuk bisa dibaca serta dipahami orang atau pihak lain
 Digunakan untuk menyebut berbagai tindak kejahatan di sebagai “pesan” yang disampaikan.
lembaga pemerintahan yang terjadi, baik secara struktural PENANGGULANGAN CYBERCRIME
yang melibatkan sekelompok orang maupun secara 1. Mengamankan Sistem
individu. • Tujuan dari sebuah sistem keamanan adalah mencegah
 Pelakunya adalah “pengusaha” dan “penguasa” atau adanya perusakan bagian dalam sistem karena dimasuki
“pejabat” publik di dalam menjalankan fungsinya, atau
oleh pemakai yang tidak diinginkan.
menjalankan perannya sehubungan dengan kedudukan
• Pengamanan sistem secara terintegrasi sangat
atau jabatannya.
diperlukan untuk meminimalisasikan kemungkinan
 Keadaan keuangan dan kekuasaan para pelaku relatif
perusakan tersebut.
kuat, sehingga memungkinkan mereka untuk melakukan
perbuatan yang melanggar hokum • Membangun sebuah keamanan sistem menggunakan
 Tidak mudah untuk memenjarakan para pelaku kejahatan langkah-langkah yang terintegrasi pada keseluruhan
kerah putih karena: • Kelemahan dari para korbannya. • subsistemnya, dengan tujuan dapat mempersempit atau
Pelaku dengan keuangannya yang kuat dapat kebal bahkan menutup adanya celah-celah unauthorized
terhadap hukum dan sarana pengendalian sosial lainnya. actions yang merugikan.
 Jenis kejahatan semacam itu diantaranya termasuk 2. Penanggulangan Global
penggelapan, penipuan, atau korupsi. • The Organization for Economic Cooperation and
KLASIFIKASI CYBERCRIME Development (OECD) telah membuat guidelines bagi para
1. Cyberpiracy Penggunaan teknologi komputer untuk pembuat kebijakan yang berhubungan dengan computer-
mencetak ulang software atau informasi, lalu related crime
mendistribusikan informasi atau software tersebut lewat • Tahun 1986 OECD telah mempublikasikan laporannya
teknologi komputer. yang berjudul Computer-Related Crime :Analysis of Legal
Policy

Anda mungkin juga menyukai