Anda di halaman 1dari 2

ARTRITIS

KLINIK No. Dokumen :


GRACIA
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 3 Januari 2019
Halaman : 1/2
dr. Ramli Randan
197112112006041009
1. Pengertian Pengertian artritis adalah penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan
kerusakan sendi kartilago. Pasien sering datang berobat pada saat sudah ada
deformitas sendi yang bersifat permanen.
Kode ICD X untuk artritis adalah M13.8
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan diagnosis dan
penatalaksanaan artritis.
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Gracia Nomor: ................................ tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis
4. Referensi a. Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesa dan mengalinya
Langkah- a. Keluhan:
langkah 1) Nyeri sendi
2) Hambatan gerakan sendi
3) Kaku pagi
4) Krepitasi
5) Pembesaran sendi
6) Perubahan gaya berjalan
b. Faktor resiko yaitu :
1) Usia > 60 tahun
2) Kegemukan/obesitas.
3) Pekerja berat penggunaan satu sendi terus menerus.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, untuk menemukan tanda-tanda berikut:
a. Hambatan gerak
b. Krepitasi
c. Pembengkkan sendi yang seringkali asimetris
d. Tanda-tanda peradangan sendi
e. Deformitas sendi yang permanen.
f. Perubahan gaya berjalan.
3. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik
4. Petugas melakukan tatalaksana:
a. Pengobatan artritis berdsarkan atas distribusinya (sendi mana yang terkena)
dan berat ringannya sendi yang terkena.
b. Pengobatan bertujuan untuk mencegah progresifitas dan meringankan gejala
yang dikeluhkan.
c. Modifikasi gaya hidup : menurunkan berat badan, melatih pasien untuk tetap
menggunakan sendinya dan melindungi sendi yang sakit.
d. Pengobatan non-medikamentosa : rehabilitasi medik/ fisioterapi
e. Pengobatan medikamentosa:
1) Analgesik topikal
2) NSAID (oral)
a) Non selektif : COX1 (diklofenak, ibuprofen, piroksikam, mefenamat,
metampiron)
b) Selektif : COX2 (meloksikam)
5. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarganya
6. Petugas memberikan rujukan apabila adanya komplikasi (termasuk komplikasi
terapi COX1) dan bila ada komorbiditas.
7. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi
8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa,
terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien dan e-puskesmas
9. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas pendaftaran
6. Bagan Alir
Pemeriksaan fisik
Petugas menganamnesis: nyeri
sendi, hambatan gerakan sendi,
 Pembengkakan sendi
kaku pagi, krepitasi, pembesaran
 Asimetris
sendi, perubahan gaya berjalan,
dll  Tanda peradangan sendi
 Deformitas sendi
 krepitasi

Tatalaksana Menegakkan diagnosis

 Modifikasi gaya hidup


 NSAID : diklofenak 50-100
mg 2x/hr, meloksikan 7.5-
15 mg/hr, celecoxib 200-400
Edukasi
mg/hr
 Fisioterapi

Berikan resep kepada pasien


Rujuk

Dokumentasi dalam rekam Menyerahkan rekam


medis medis ke petugas
pendaftaran

7. Unit terkait Pelayanan Umum & Lansia


8. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di
perubahan berlakukan

Anda mungkin juga menyukai