Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan 2

Presentasi Ide Bisnis

Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh

05
Ilmu Komputer Teknik Informatika 90024 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd.,
M.M., CMA

Abstract Kompetensi
Presentasi Ide Bisnis. Diharapkan mahasiswa mampu
mempresentasikan ide bisnis yang sudah
dibuat
Pembahasan
A. Pengertian dan Tujuan Presentasi

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan orang banyak dengan tujuan
untuk menyampaikan pendapat, topik atau informasi. Presentasi juga merupakan salah satu
bentuk komunikasi. Adapun beberapa tujuan dari presentsi yang dilakukan, diantaranya
seperti:
1) Menyampaikan informasi atau materi
Hal ini dapat dikatakan sebagai fungsi utama dari presentasi. Seperti orang-orang di
perusahaan selalu melakukan presentasi jika ada informasi yang penting untuk
disampaikan. Informasi tersebut dapat bersifat biasa bahkan sangat penting. Biasanya
dalam melakukan presentasi di suatu perusahaan akan mengundang orang-orang yang
dianggap penting untuk mengetahui pesan atau informasi tersebut.
2) Membuat suatu ide ataupun gagasan
Tujuan lainnya dari presentasi tentunya untuk membuat ide ataupun gagasan. Tujuannya
biasanya diterapkan pada organisasi yang sedang mengalami suatu masalah yang sulit
untuk dicarikan solusinya, sehingga membutuhkan pendapat dariorang lain untuk mencari
solusi. Untuk itu sering sekali didengar istilah rapat, organisasi akan mengundang peserta
yang dianggap penting yang nantinya dapat memberikan solusi untuk memecahkan
masalah tersebut.
3) Meyakinkan para peserta
Presentasi dapat digunakan untuk meyakinkan peserta menganai informasi yang
dilengkapi data-data yang disusun secara logis sehingga dapat meyakinkan orang-orang
menganai suatu topik yang dibahas.
4) Menghibur pendengar
Jika menyampaikan informasi terlalu serius maka akan terasa jenuh dan kurang menarik.
Maka saat ini banyak moderator dan pembicara pada presentasi dituntut untuk bisa
menghibur tapi tetap relevan dan bersikap profesional sehingga para peserta dapat
menikmati presentasi yang dilakukan.
5) Memotivasi dan menginspirasi peserta untuk melakukan tindakan tertentu Demi
tercapainya tujuan dari presentasi maka seorang pempicara dalam presentasi tersebut
harus bisa mengarahkan dan membimbing para pesertanya supaya dapat memahami
dan melaksanakan apa yang telah disampaikan. Selain itu pembicara-pun harus dapat
memberikan motivasi pada para peserta. Selain itu pembicara juga harus dapat

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA
memberikan inspirasi supaya para peserta menjadi bersemangat dalam melakukan
kegiatan yang disampaikannya pada preentasi tersebut.
6) Menyentuh perasaan dan emosi peserta
Dalam hal ini pembicara harus dapat menyentuh perasaan peserta. Jadi pembicara
selain harus dapat menyampaikan materi atau informasi dengan baik, pembicara juga
harus dapat menyentuh perasaan dan emosi peserta yang menghadiri presentasi.
7) Memperkenalkan diri
Presentasi juga berfungsi untuk memperkenalkan diri, seperti menyebutkan nama,
riwayat hidup dan data-data lainnya sehingga dapat dikenal oleh orang banyak serta
dapat meyakinkan peserta.
8) Melakukan promosi
Hal seperti ini biasanya berhubungan dengan perusahaan yang mempromosikan produk
yang telah diproduksinya. Biasanya perusahaan akan memberikan tugas kepada
karyawan tertentu untuk melakukan promosi produknya kepada calon pembeli. Sebelum
melakukan presentasi karyawan akan diberikan wawasan atau pengetahuan menganai
produk yang akan dipromosikannya.

B. Jenis-jenis Presentasi

a) Beberapa jenis presentasi secara umum, diantaranya :


1) Presentasi mendadak
Yaitu presentasi yang dilakukan secara mendadak atau tanpa persiapan, para
pembicara akan langsung memberikan informasi kepada para peserta. Biasanya
dilakukan jika ada informasi penting yang harus segera disampaikan.
Kelebihannya:
Informasi yang disampaikan akan sesuai dengan apa yang dirasakan oleh
pembicara. Membuat pembicara akan terus berfikir saat menyampaikan
informasi karena tidak ada persiapan sebelumnya. Kata-kata yang keluar dari
pembicara spontanitas.
Kekurangannya:
Informasi yang disampaikan akan terasa tersendat-sendat karena pembicara
harus berfikir untuk menyampaikan informasi tersebut. Biasanya dalam
menyampaikan informasinya tidak tersusun secara sistematis. Jika
pembicara baru pertama kali melakukan presentasi, biasanya pembicara
akan terkena demam panggung.

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA
2) Presentasi naskah
Yaitu presentasi yang dilakukan dengan cara membacakan naskah kepada para peserta.
Saat ini banyak sekali orang yang melakukan presentasi dengan membaca naskah
sehingga kata-kata yang dikeluarkan seperti teks pada naskah yang telah
dipersiapkannya.
Kelebihannya:
Dalam menyampaikan informasi dilakukan secara sistematis. Kata-kata yang
dikeluarkan baik dan benar, karena telah melakukan persiapan. Minim kesalahan
dalam penyampaiannya.
Kekurangannya:
Biasanya peserta atau pendengar akan merasa jenuh dan bosan. Jika pembicara
kurang kreatif, maka akan terasa kurang menarik. Pendengar kurang termotivasi
dan terinspirasi.
3) Presentasi hafalan
Yaitu presentasi yang dilakukan dengan cara menghafal teks yang telah disediakan. Jadi
pembicara harus menghafal informasi yang akan disampaikannya. Presentasi dengan
cara ini sangat kurang baik untuk dilakukan, karena jika lupa akan terjadi kegagalan jadi
kalau bisa harus dihindari.
4) Presentasi ekstempore
Dalam jenis ini, pembicara harus mempersiapkan materi hanya garis besarnya saja
kemudian jabarkan secara lengkap atau detail.
Kelebihannya:
Informasi yang disampaikan jelas karena sebelumnya telah melakukan persiapan.
Akan menarik perhatian peserta, karena tidak sepenuhnya bergantung kepada
naskah atau teks tapi tidak melenceng dari pembahasan. Penyampaiannya akan
lebih leluasa. Informasi yang disampaikan secara berurutan atau sistematis.
Pembicara akan melakukan kontak mata dengan peserta, sehingga informasi
yang disampaikan akan terasa menarik atau tidaknya.
Kekurangannya:
Diperlukan pengalaman dan keahlian yang cukup jika ingin melakukan presentasi.
Di perlukan wawasan untuk membahas topik atau temanya. Perlu persiapan yang
lama sebelum melakukan presentasi.

b) Jenis presentasi berdasarkan pihak yang melakukan dan pesertanya


Berikut jenis presentasi berdasarkan pihak yang melakukan dan pesertanya
1) Presentasi langsung
2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA
Dilakukan jika pembicara dan peserta dapat berkomunikasi secara langsung. Contohnya
seperti kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, jadi guru dan murid dapat
berkomunikasi secara langsung dan murid dapat bertanya secara langsung serta akan
diberikan jawaban secara langsung.
2) Presentasi tidak langsung
Dikatakan secara tidak langsung jika peserta tidak bertemu secara langsung dengan
pembicara yang menyampaikan informasi.

c) Jenis Presentasi berdasarkan sifat medianya


Adapun jenis dari presentasi jika berdasarkan media yang digunakannya:
1) Presentasi audio
Yaitu menggunakan media suara saat menyampaikan informasinya.
2) Presentasi visual
Yaitu menggunakan media gambar saat menyampaikan informasinya.
3) Presentasi audio dan visual
Yaitu menggunakan media suara dan gambar saat menyampaikan informasinya misalnya
seperti video.

C. Unsur-Unsur Presentasi

Unsur-unsur pokok yang ada pada presentasi diantaranya seperti:


 Moderator, yaitu untuk mengatur jalannya presentasi.
 Pembicara, yaitu pihak yang melakukan presentasi atau menyampaikan informasi.
 Audience, yaitu peserta atau pendengar dari presentasi.
 Tools atau peralatan, yaitu media atau alat-alat yang digunakan untuk
menyampaikan informasinya.
Dalam proses presentasi, terjadi interaksi antara presenter dengan calon konsumen dan
sebaliknya. Dilihat dari perspektif komunikasi pemasaran, presentasi masuk pada penjualan
tatap muka (personal selling), yaitu presentasi lisan berbentuk percakapan di hadapan satu
atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk menjual (Shimp, 2014).
Waringin (2008) menjelaskan penjualan tatap muka berlangsung dalam jaringan sosial
pergaulan antarmanusia. Melalui penjualan tatap muka, pengusaha memberikan penjelasan
yang terperinci dan mendemonstrasikan produk. Melalui presentasi, pengusaha diharapkan
dapat mendukung mengembangkan bisnisnya.

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA
Presentasi dimaksudkan untuk menjelaskan dan mendemonstrasikan produk atau jasa,
pesan komunikasi dapat bervariasi sesuai calon pembeli, komunikasi dapat diarahkan
kepada calon pelanggan khusus, biaya dapat dikendalikan dengan menyesuaikan jumlah
tenaga penjual, dan sangat efektif dalam menghasilkan penjualan serta menumbuhkan
kepuasan pembeli (Waringin, 2008).
Persiapan sebelum memulai presentasi, perlu dilakukan pembicara, karena persiapan
yang matang menjadi landasan utama dalam presentasi. Landasan lainnya tujuan yang
akan dicapai dari presentasi tersebut, dan perilaku apa yang diharapkan dari khalayak
(Rakhmat, 2008). Tujuan presentasi penting ditetapkan pembicara sebelum memulai
presentasinya, tujuan presentasi antara lain memberi informasi tentang suatu hal, atau
bertujuan membujuk, atau menghibur (Hapsari, 2013).
Presentasi terdiri dari tiga bagian yaitu introduksi, inti, dan simpulan. Introduksi harus
menjawab empat pertanyaan, antara lain (1) mengapa saya harus mendengarkan
presentasi; (2) mengapa saya berkeinginan untuk mempelajari topik yang disajikan; (3) apa
yang akan saya dengarkan; (4) apa yang akan saya dapatkan dan manfaatkan dari
presentasi. Dalam introduksi, penyaji diharapkan dapat menghubungkan antara topik dan
pendengar, dapat memberikan sekilas ulasan sebagai pengantar untuk masuk ke dalam inti
topik.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan pembicara adalah menetapkan elemen presentasi.
Jobs dalam Gallo (2010) menjelaskan, sebuah presentasi yang baik mengandung elemen
antara lain headline, pesan kunci, analogi, demonstrasi, partner, kesaksian dari pelanggan,
dan klip video. Headline berisi gambaran kasar gagasan yang dituangkan pada kertas atau
whiteboard. Ide pada headline berisi 140 karakter atau kurang, mudah diingat, dan ditulis
dengan urutan subjek-predikat-objek (Gallo, 2010).
Menurut Jobs dalam Gallo (2010), pesan yang disampaikan kepada pendengar berisi
pesan yang telah diatur, yaitu presenter membuat pesan kunci yang berisi tiga pesan yang
diinginkan agar diterima audiens. Pesan ini harus mudah diingat tanpa harus melihat catatan
lagi. Setiap pesan kunci akan diikuti oleh poin-poin pendukung. Selain itu pembicara yang
pandai dalam memilih kata-kata, akan mendapat nilai baik dari pendengar. Pemberian
pernyataan yang sama oleh presenter dapat menimbulkan kesan yang berbeda, karena
perbedaan kata untuk mengungkapkannya. Ahli bahasa mengingatkan, keampuhan bahasa
adalah untuk memeroleh asosiasi mental (Abernathy and Reardon, 2001).
Presenter dalam memilih kata-kata dalam presentasi harus jelas, tepat, dan menarik.
Kata-kata yang jelas antara lain menggunakan istilah spesifik, sederhana, menggunakan
kata dengan hemat, dan mengulang gagasan sama dengan kata yang berbeda (Rakhmat,
2008). Mengapa pemilihan kata demikian penting, karena pemilihan kata tersebut memiliki
2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA
dampak baik kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain. Hal ini sesuai pendapat Chase
dalam Urban (2007) menjelaskan “kata-kata memiliki dampak, kepada orang lain maupun
diri sendiri”.
Menawarkan bukti dari pelanggan atau kesaksian adalah bagian penting dari siklus
penjualan. Para pelanggan ingin mendengar kisah sukses. Memasukkan sebuah kutipan,
misalnya, merupakan langkah sederhana (Gallo, 2010). Selain itu menggunakan kata-kata
yang menyentuh diri khalayak, dan kata-kata tindak (Rakhmat, 2008). Sebagai contoh,
pembicara dapat membagikan kata-kata tertentu, seperti kata mutiara untuk menggugah
pendengar ingin tahu lebih banyak (Kasali, 2001).
Presentasi yang di dalamnya memasukkan klip video, presentasinya akan berbeda
dengan yang lain. Penyaji dapat menampilkan iklan, testimoni karyawan, adegan dari
produk itu, atau orang-orang yang memakai produk itu, dan bahkan rekomendasi dari para
pelanggan (Gallo, 2010).
Teknik memulai suatu presentasi antara lain menghubungkan langsung antara sasaran
dengan topik, menggunakan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari atau yang sesuai
dengan pendengar. Inti topik berisi materi utama yang dibuat secara sistematik, singkat,
menarik, dan lengkap. Untuk membantu kelancaran presentasi, presenter dapat merancang
suatu kerangka presentasi yang berisikan topik dan sub-sub topik serta gambar, tabel, atau
pun kutipan.
Simpulan, merupakan kesan akhir dari pendengar. Simpulan yang terencana harus
memberikan kesan akhir yang baik dan dapat menciptakan suasana puas pada pendengar.
Dalam simpulan presenter membuat ikhtisar dari keseluruhan presentasi, meninjau kembali
sasaran presentasi dan dapat mengundang pendengar untuk mengambil tindakan lebih
lanjut.
Sumber informasi yang dapat digunakan yaitu pengetahuan sendiri, berdasarkan
pengalaman, pengamatan atau penelitian; pengetahuan dari bahan bacaan seperti koran,
majalah, jurnal, peraturan pemerintah dan perusahaan, dan dokumen lain (Ruslan, 2003).
Presentasi yang berhasil perlu persiapan yang tepat, seperti product knowledge bisnis
yang dimiliki. Selain itu beberapa hal yang harus dilakukan sebelum presentasi bisnis agar
terkoneksi dengan pendengar, antara lain: (1) Praktik; latihan memberikan perasaan
nyaman dengan materi yang akan disampaikan. (2) Kenali Situasi Sekitar; penyaji harus
membaca situasi, tempat dan acara presentasi dilakukan. Jika penyaji menggabungkan
aspek audio visual ke dalam presentasi, bangun koneksi dengan audiens. (3) Kenali audiens
Anda; poin ini paling penting, tujuan kesempatan berbicara di depan umum adalah untuk
benar-benar terhubung dengan audiens. (4) Menyesuaikan konten; pembicara

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA
menggunakan kesempatan berbicara untuk menarik perhatian audiens pada bisnis yang
ditekuninya (Pratiwi, 2013).
Presenter perlu memperhatikan sistematika pembukaan dan penutupan presentasi.
Pembukaan yang baik akan menumbuhkan suasana komunikasi yang positif. Hal itu dapat
terwujud dengan langsung menyebutkan pokok persoalan, menghubungkan dengan
peristiwa yang tengah diperingati, menghubungkan dengan suasana emosi khalayak,
memberikan pujian kepada pendengar, memulai dengan pernyataan, pertanyaan, dan
menyatakan kutipan, menceritakan pengalaman pribadi, mengisahkan cerita faktual
(Rakhmat, 2008).
Salah satu contoh, presentasi yang menyentuh emosi khalayak adalah presentasi
inspirasional, pembicara membagikan pengalaman yang sangat memengaruhinya,
pembicara menunjukkan emosinya. Bila ada kegembiraan, dia harus tunjukkan
kegembiraannya dalam presentasinya (Daley and Daley-Caravella, 2005).
Selain faktor bakat, yang sangat berpengaruh dalam presentasi adalah latihan, latihan,
dan latihan, demikian pernyataan Jobs yang disebut sebagai seorang pembicara memukau
membagi kiat-kiat presentasinya (Hapsari, 2013).
Setiap orang mempunyai potensi menjadi pembicara yang baik, cara yang dapat
ditempuh antara lain, memelihara kontak visual dan kontak mental dengan khalayak,
menggunakan lambang-lambang auditif agar suaranya memberikan makna yang lebih kaya,
dan berbicara dengan seluruh kepribadiannya, dan dengan gerak tubuh (wajah, tangan, dan
sebagainya) (Rakhmat, 2006). Gerak tubuh (gesture) adalah tindakan yang dapat memiliki
makna (Littlejohn and Foss, 2009). Seperti contoh, kontak mata yang dilakukan dengan
baik, khalayak akan merasa bahwa pembicara berusaha mendekatkan diri, bersahabat, dan
peduli kepada mereka (Lee, 2013).
Gerak tubuh sebagai pesan nonverbal, yaitu penciptaan dan pertukaran pesan dengan
tidak menggunakan kata-kata, tetapi melalui kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak,
dan sentuhan. Rakhmat (2008), mengemukakan alasan pentingnya bahasa tubuh dalam
komunikasi, pertama menentukan makna dalam komunikasi antarpribadi.
Menurut Birdwhistell 30%-35% makna sosial percakapan atau interaksi dilakukan
dengan kata-kata, dan sisanya dilakukan dengan pesan nonverbal. Kedua, perasaan lebih
cermat disampaikan lewat pesan nonverbal (bahasa tubuh). Menurut Mahrabian, hanya 7%
perasaan kasih sayang dapat dikomunikasikan dengan kata-kata. Selebihnya, 38%
dikomunikasikan lewat suara, dan 55% dikomunikasikan melalui ungkapan wajah (senyum,
kontak mata, dan sebagainya) (Rakhmat, 2008).
Ketiga, bahasa tubuh memperteguh, melengkapi, dan menggantikan bahasa verbal
(Mulyana, 2001). Presentasi sebagai bagian penting dalam bisnis, tatapan mata, gerakan
2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA
alis yang berlebihan harus dibatasi. Gerakan alis misalnya memberi sinyal, terdapat
pertanyaan atau keraguan dari audiens.
Aspek penting yang perlu diketahui pembicara bukan hanya materi presentasi,
melainkan “siap dalam melafalkannya, dengan memperhatikan kata-kata yang sedikit sulit
dan pengucapannya benar” (Nahusuly, Natanael, 2014).
Dengan demikian (Gallo, 2010) menegaskan dalam membuat halaman presentasi
berwarna, dalam satu slide hanya ada tiga poin penting, beri variasi antar slide jika yang
pertama berupa tulisan, yang kedua dapat berupa gambar, dan ketiga berbentuk video,
dalam setiap 10 menit sekali, tampilkan video lucu dalam presentasi.
Jika presentasi ide social enterprise (SE) sukses, biasanya akan mendapatkan
kesempatan untuk mempresentasikan rencana bisnis. Dalam proses seleksi proposal untuk
beberapa program hibah, biasanya conceptual notes kurang lebih isinya merupakan
elaborasi dari theory of change atau logical framework dari suatu program yang diajukan
adalah dokumen yang diminta di tahap awal seleksi. Setelah conceptual notes lolos seleksi
awal, barulah akan diminta menyerahkan proposal utuhnya. Jadi memang, merancang dan
merencanakan cara untuk menyampaikan ide adalah suatu hal yang penting.
Jika di tataran penyampaian ide saja sudah gagal, tidak akan pernah mendapatkan
kesempatan untuk menyampaikan business plan. Namun, jika presentasi business plan juga
tidak digarap dengan baik, hasil akhirnya akan tetap gagal mendapatkan dukungan.
Keberhasilan di tataran presentasi ide pun menjadi percuma. Akan tetapi, dari segi
pengalaman tentu tetap akan ada pembelajaran yang dapat dipetik.
Umumnya, waktu untuk presentasi business plan adalah sekitar 30 menit sampai satu
jam. Hal ini berkaitan dengan skala dana yang ingin diakses. Semakin besar, semakin lama.
Untuk konteks start-up, biasanya alokasi waktunya adalah 30 menit dengan waktu
presentasi sekitar 10-15 menit dan sisanya untuk tanya jawab. Standar yang berlaku
sekarang adalah presentasi dengan alat bantu komputer dan proyektor. Biasanya presenter
akan menyiapkan dokumen paparan (powerpoint slides) yang merupakan ringkasan dari isi
business plan.
Tips pertama, perkuat motivasi atau latar belakang munculnya ide Anda dengan foto.
Dalam presentasi, plot yang sejauh ini dipandang cukup efektif untuk berbagai konteks
adalah motivasi, rasional, dan kesimpulan yang kuat. Motivasi adalah pembukaan awal yang
menjelaskan garis besar atau outline presentasi serta latar belakang munculnya ide.
Pada bagian latar belakang ide ini sebaiknya mulai disisipkan foto-foto yang dapat
menarik perhatian audiens dan memprovokasi rasa ingin tahu mereka. Foto-foto bisa yang
menggambarkan gunungan sampah di tempat pembuangan sementara yang pada
umumnya berada di tengah kota atau di sekitar area tempat tinggal masyarakat. Besar
2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA
kemungkinan foto ini akan bisa mulai mencuri perhatian audiens karena benar-benar
menunjukkan gunungan sampah, dan bukan tumpukan sampah biasa.
Tips kedua, perkuat pesan bahwa ide atau konsep anda sangat rasional maka perlu
didukung. Setelah pembukaan presentasi, hal berikutnya adalah menjabarkan isi business
plan. Tujuan dari bagian inti presentasi ini adalah untuk meyakinkan audiens bahwa
rancangan dan rencana yang bersifat inovatif, rasional, dan layak diimplementasikan. Jadi,
selain menjelaskan ide, konsep, dan rangkaian rencana, perlu juga menyajikan data-data
atau informasi yang menunjukkan bahwa ide, konsep, dan rangkaian rencana itu masuk
akal.
Tips ketiga, pertanyaan dan ilustrasi untuk mendukung sebuah penutup yang kuat.
Untuk meninggalkan kesan yang bertahan cukup lama di benak audiens, bagian penutup
perlu diisi dengan pesan yang kuat. Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat validatif dan
ilustrasi dapat membantu untuk meninggalkan pesan yang kuat itu.
Trik pertama, jika SE Anda menghasilkan produk atau layanan yang dapat
didemonstrasikan maka demonstrasikanlah secara menarik. Terkadang, untuk meyakinkan
investor atau tim juri, bukan hanya isi presentasi yang penting. Bagaimana
membawakannya juga penting. Investor sesungguhnya bukan berinvestasi pada ide Anda,
melainkan berinvestasi pada Anda. Oleh karena itu, elemen karakter atau kepribadian Anda
perlu dimunculkan. Salah satu caranya adalah dengan mendemonstrasikan produk atau
layanan yang sudah dirancang.
Mendemonstrasikan produk atau layanan biasanya berhasil mencairkan suasana. Bagi
yang berpresentasi juga menjadi lebih rileks sehingga gaya atau karakter diri yang paling
natural dapat muncul dengan sendirinya. Tunjukkan bahwa Anda punya orientasi untuk
tumbuh. Salah satu kriteria minimum SE adalah sustainability atau keberlanjutan. Namun,
bagi SE yang memerlukan penanaman modal dari investor, sekadar bisa berkelanjutan tidak
akan cukup meyakinkan investor. Anda harus berorientasi tumbuh. Nah, untuk mendukung
target berkelanjutan dan tumbuh, sebuah organisasi termasuk SE harus mulai memikirkan
badan hukumnya.
Jika kegiatan selalu dikelola dalam bentuk proyek sehingga timnya hanya bersifat ad hoc
seperti sebuah kepanitiaan, otomatis kesan bahwa Anda sudah punya orientasi tumbuh
menjadi sirna. Suatu kegiatan yang organisasinya tidak memiliki status badan hukum yang
jelas akan sulit untuk tumbuh besar. Tanpa badan hukum, sebuah organisasi tidak akan bisa
mengelola dana besar atau mendapatkan pekerjaan/pesanan dari perusahaan besar karena
berbadan hukum umumnya merupakan salah satu persyaratan.

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA
DaftarPustaka
1. Panduan Penyusunan PKM Kemenristek Dikti

2. Sumber Lain yang Relevan dengan RPS.

3. Tim Dosen Kewirausahaan “ Kewirausahaan 2, Strategi Penemuan Ide dan


Penciptaan Produk Usaha”, Mercu Buana Press, 2017

4. http://www.pengertianku.net/2016/05/pengertian-presentasi-dan-kegunaanya.html

5. https://www.wartaekonomi.co.id/read130474/tips-dan-trik-mempresentasikan-
rencana-bisnis-social-enterprise.html

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Khilyatin Dyah Ayu Noor Ikhsani, S.Pd., http://www.mercubuana.ac.id
M.M., CMA

Anda mungkin juga menyukai