Kabupaten Aceh Jaya secara geografis terletak pada lokasi 040 22° - 050 16’ Lintang
Utara dan 950 10’ - 960 03’ Bujur Timur dengan luas wilayah 3.814 Km². Kabupaten Aceh
Jaya merupakan wilayah pesisir barat pantai Sumatera dengan panjang garis pantai ± 160
kilometer.
Pidie.
b. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten
Aceh Barat.
c. Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Kabupaten Aceh
Besar.
d. Sebelah timur berbatasan Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Barat.
Jalur sepanjang pantai juga merupakan tempat permukiman penduduk terpadat dibandingkan
dengan daerah pemukiman yang jauh dari pantai. Jaringan jalan yang menyusuri pinggir
pantai yang menghubungkan Banda Aceh dengan kota-kota dibagian barat dan selatan
provinsi ini menjadi faktor yang sangat mendukung bagi penduduk untuk membangun
Dengan kondisi geografi tersebut tentu saja membuat Kabupaten Aceh Jaya rentan
akan terjadinya bencana alam. Seperti diketahui Kabupaten Aceh Jaya Merupakan salah satu
wilayah yang mengalami kehancuran hampir 80% dari dampak bencana gempa dan tsunami
pada akhir tahun 2004. Selain itu bencana alam lain juga bisa saja terjadi seperti abrasi
manusia, kerusakan dan kerugian ekonomi yang disebabkan oleh bahaya tertentu di suatu
daerah pada suatu waktu tertentu. Resiko biasanya dihitung secara matematis yang
1. PENILAIAN ANCAMAN
Penilaian ancaman bahaya didasarkan pada dua penilaian ancaman yaitu :
Probabilitas Kejadian
Skala Probabilitas :
5 Sangat Pasti (hampir dipastikan 100% terjadi tahun depan).
4 Hampir Pasti (10-100% terjadi tahun depan, atau sekali dalam 10 tahun
mendatang)
3 Mungkin (1-10% terjadi tahun depan, atau sekali dalam 100 tahun)
2 Kemungkinan Kecil (kurang dari sekali dalam 100 tahun)
1 Tidak Pasti sama sekali
Dampak Kejadian
Dampak Kerugian yang ditimbulkan :
5 Sangat Parah (hampir dipastikan 100% wilayah hancur dan lumpuh total)
4 Parah (50-75% wilayah hancur dan lumpuh)
3 Cukup Parah (10-50% wilayah hancur)
2 Ringan (Kurang 10% wilayah yang terkena)
1 Tidak Parah sama sekali
2. PENILAIAN RESIKO
Ancaman adalah faktor atau situasi/kondisi yang dapat mengganggu dan mengancam
kehidupan manusia, harta benda dan lingkungan. Misalnya: gempa bumi, banjir, anin topan
dan lain – lain.
Penilaian ancaman dilakukan dalam 3 tahap :
- Mengidentifikasi jenis ancaman
- Membuat profil setiap jenis ancaman
- Mengkuantiftatifkan setiap jenis ancaman
Variabel bahaya :
- Frekuensi : tingkat keseringan terjadinya bencana
- Intensitas : kekuatan (daya rusak)
- Dampak : tingkat kerusakan yang ditimbulkan
- Keluasan : luasnya areal yang terkena
- Durasi : waktu berlangsungnya bencana
Kuantifikasi Ancaman
Frekuensi Kejadian :
Sangat Pasti (hamper 100% terjadi tahun depan)
Hampir Pasti (10-100% terjadi tahun depan, atau sekali dalam 10 tahun mendatang)
Mungkin (1-10% terjadi tahun depan, atau sekali dalam 100 tahun)
Tak pernah (kurang dari sekali dalam 100 tahun)
Pola terjadi :
Musiman
Tak tentu
Kerentanan (Vulnerability)
Penilaian Resiko
Setiap jenis ancaman dinilai tingkat bahayanya dengan skala tertentu (3-1)
- Bahaya / ancaman tinggi nilai 3
- Bahaya / ancaman sedang nilai 2
- Bahaya / ancaman rendah nilai 1
Setiap kerentanan dinilai tingkat bahayanya dengan skala yang sama (3-1)
- Bahaya / ancaman tinggi nilai 3
- Bahaya / ancaman sedang nilai 2
- Bahaya / ancaman rendah nilai 1
Kemampuan (Capability)
Kemampuan adalah kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh perorangan, keluarga dan
masyarakat yang membuat mereka mampu mencegah, mengurangi, siap-siaga, menanggapi
dengan cepat atau segera pulih dari suatu kedaruratan dan bencana.
Penilaian Kemampuan :