46 102 1 SM PDF
46 102 1 SM PDF
( Maria Alfons )
Maria Alfons
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Jl. Raya Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat Indonesia
Email: alfonsd334@yahoo.com
(Naskah diterima 12/06/2017, direvisi 28/08/2017, disetujui 29/09/2017)
Abstrak
Sebagai negara kepulauan yang memiliki pengetahuan, tradisi dan budaya dan iklim tropis yang menghasilkan
berbagai macam barang/produk yang mempunyai potensi ekonomi yang tinggi sudah seharusnya Indonesia
mempunyai suatu konsep perlindungan hukum atas barang/produk yang ada sehingga dengan nilai ekonomi
yang ada dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Permasalahan yang terjadi di bidang Kekayaan
Intelektual dibeberapa negara termasuk Indonesia, sangat menginginkan perlindungan hukum atas Kekayaan
Intelektual. Perlindungan dimaksud agar pemilik Kekayaan Intelektual baik perorangan, kelompok atau badan
usaha dapat menggunakan haknya atau mengeksplorasi kekayaannya dengan aman yang pada gilirannya dapat
menciptakan iklim ekonomi dari hasil yang dikaryakannya dan dapat menciptakan iklim ekonomi juga bagi
negara sehingga dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi bangsanya karena adanya perlindungan.
Memberikan perlindungan Kekayaan Intelektual kepada masyarakat merupakan suatu konsep dari rechtstaat,
yang mengutamakan prinsip wetmatigheid. Selain konsep rechtstaat ada juga konsep the rule of law yang
memberikan perlindungan bagi HAM melalui pelembagaan peradilan yang bebas dan tidak mengikat, dengan
mengutamakan equality before the law.
Kata kunci: kekayaan intelektual, perlindungan, negara hukum.
Abstract
An archipelagic country that has the knowledge, traditions and culture and a tropical climate and produces a wide
range of goods/products that have a high economic potential Indonesia is supposed to have a concept of legal
protection on items/products so that economic value can manifest prosperity for its people. Problems occurred in
the field of intellectual property in some countries including Indonesia, they really expects to have legal protection
of intellectual property. Such protection makes the intellectual property owner both individuals, groups or business
entities can exercise their right or explore their treasures safely so that they can create an economic climate for their
products and the State so as to provide benefits and welfare for people due to the protection. Providing intellectual
property protection to people is a concept of rechtstaat that prioritizes principles of wetmatigheid. In addition to
the concept of the rechtstaat there is also the concept of the rule of law that provides protection for Human Rights
through the institutionalization of the judiciary that is free and not binding, with emphasis on equality before the
law.
Keywords: intellectual property, protection, State of law
A. Pendahuluan
Alinea keempat Pembukaan Undang-Undang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
Dasar 1945 (UUD 1945) merumuskan tujuan dan keadilan sosial..., yang kemudian dituangkan
negara sebagai berikut: ”Kemudian daripada dalam pasal-pasal UUD 1945, yang salah satu
itu untuk membentuk suatu Pemerintahan aspeknya menggambarkan kesejahteraan
Negara Indonesia yang melindungi segenap suatu bangsa atas keberhasilannya dalam
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah pembangunan ekonomi. Dalam pasal 33 UUD
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan 1945 menyebutkan :
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, 1.
Perekonomian disusun sebagai usaha
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
301
Vol. 14 No. 03 - September 2017 : 357 - 368
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi rendang, kemudian keseniannya yaitu tarian,
negara dan yang menguasai hajat hidup bahkan batik, yang saat ini banyak diakui dan/
orang banyak dikuasai oleh negara. atau dimanfaatkan oleh negara luar. Namun di
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang sisi lain, Indonesia juga melakukan pelanggaran
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara terhadap KI negara lain, seperti pembajakan atas
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya film, musik yang berupa penyebaran CD maupun
kemakmuran rakyat. VCD bajakan.
4.
Perekonomian nasional diselenggarakan Perlindungan dimaksud agar pemilik KI baik
berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
perorangan, kelompok atau badan usaha dapat
prinsip keadilan, kebersamaan, efisiensi,
menggunakan haknya atau mengeksplorasi
berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kekayaannya dengan aman yang pada gilirannya
kemandirian, serta dengan menjaga
dapat menciptakan iklim ekonomi dari hasil
keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional. yang dikaryakannya dan dapat menciptakan
iklim ekonomi juga bagi negara sehingga dapat
Lebih lanjut lagi dalam konsideran ketetapan
memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi
MPR Nomor IX/MPR/2001 menyatakan bahwa
bangsanya karena adanya perlindungan. Dalam
”sumber daya alam/sumber daya agraris
hal ini Pemerintah memberikan perlindungan
meliputi bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan
dengan turut serta melakukan implementasi
alam yang terkandung didalamnya sebagai
bagi masyarakat termasuk instansi-instansi dan
rahmat Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa
perguruan tinggi yang berada diseluruh Indonesia
Indonesia, merupakan kekayaan nasional yang
yang menangani bidang KI. Berdasarkan latar
wajib disyukuri. Oleh karena itu harus dikelola
belakang tersebut di atas, permasalahan yang
dan dimanfaatkan secara optimal bagi generasi
akan diuraikan dalam artikel ini yaitu bagaimana
sekarang dan generasi mendatang dalam rangka
implementasi Hak Kekayaan Intelektual di
mewujudkan masyarakat adil dan makmur.”
Indonesia dalam perspektif negara hukum.
Ketentuan-ketentuan diatas merupakan
kaidah fundamental dalam merumuskan konsep B. Pembahasan
negara yang menyelenggarakan kesejahteraan
B.1. Konsep Negara Hukum
bagi masyarakat atas pengelolaan sumber daya
alam milik bangsa Indonesia khususnya dalam Konsep Negara Hukum diberbagai negara
memberikan perlindungan terhadap Kekayaan memiliki latar belakang sejarah dan pemikiran
Intelektual (KI). Kurangnya perlindungan yang berbeda. Konsepsi negara hukum dianggap
terhadap KI mengakibatkan banyaknya kekayaan sebagai terjemahan dari dua istilah yaitu
intelektual milik masyarakat dan bangsa rechtstaat dan the rule of law. Kedua konsep ini
Indonesia diambil dan dimanfaatkan bahkan biasanya berkaitan dengan konsep perlindungan
memberikan keuntungan ekonomi bagi negara hukum, dimana kedua konsep ini mempunyai
lain. Untuk itu, sudah seharusnya sebagai latar belakang yang berbeda walaupun pada
negara kepulauan yang memiliki pengetahuan, intinya keduanya menginginkan perlindungan
tradisi, dan budaya yang menghasilkan berbagai bagi HAM melalui lembaga peradilan yang
macam barang/produk yang mempunyai potensi bebas dan tidak memihak sebagaimana telah
ekonomi yang tinggi, Indonesia mempunyai dituangkan diatas. Istilah rechtstaat banyak
suatu konsep perlindungan hukum atas barang/ dianut di negara-negara Eropa Kontinental
produk yang ada sehingga dengan nilai ekonomi yang bertumpu pada sistem civil law yang
yang ada dapat mewujudkan kesejahteraan bagi mengutamakan prinsip wetmatigheid yang
rakyatnya. kemudian disamakan dengan rechtmatigheid
Permasalahan yang terjadi di bidang KI sedangkan the rule of law banyak digunakan
tidak hanya terjadi di Indonesia, namun telah oleh negara-negara Anglo Saxon yang bertumpu
menjadi isu global yang dialami oleh berbagai pada sistem comman law lebih mengutamakan
negara di dunia. Di satu sisi bangsa Indonesia prinsip equality before the law. Walaupun kedua
ingin melindungi kekayaan intelektualnya yang istilah ini berbeda namun keduanya memberikan
berupa makanan khas seperti; tempe, kopi, kedudukan yang sama dihadapan hukum.
302
Implementasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Perspektif Negara Hukum...( Maria Alfons )
1 Op. Cit. Mahmud MD, Konsepsi dan Implementasi Negara Hukum Kita.
2 Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi Rakyat di Indonesia, Bima Ilmu Surabaya. 1987. hlm. 2.
3 Carolyn Hotckis, International Law for Bisnis, New York :McGraw-Hill, 1994, hlm. 304.
303
Vol. 14 No. 03 - September 2017 : 357 - 368
4 Bambang Kesowo, “Pengantar Umum mengenai KI di Indonesia”, makalah pada Pelatihan teknis Yustisial Peningkatan Pengetahuan
Hukum bagi Wakil Ketua Hakim Tinggi se-Indonesia yang diselenggarakan di semarang, Tgl 20-24 Juni 1995, hlm 206.
5 David Bainbridge, Intellectual Property, England: Finacial Times Pitman Publishing, 1999, hlm. 3.
6 Ismael Saleh, Hukum dan Ekonomi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1990. Hlm. 45.
7 Negara Maju dengan Negara Berkembang memiliki kepentingan yang berkaitan dengan kerangka aturan perdagangan WTO – TRIPs.
Kepentingan negara maju dengan adanya TRIPs, KI mereka dapat dengan mudah untuk diteriama apalagi dengan adanya perdagangan
dunia, lebih lagi berkaitan dengan investasi. Begitu juga Indonesia, KI sebagai investasi jangka panjang, tentu akan memiliki keuntungan
ganda seperti dari pajak dan pendaftaran yang dilakukan oleh negara maju, juga adanya komitmen bersama untuk memajukan KI ini
sebagai suatu kepercayaan bersama dan merupakan tujuan utama.
304
Implementasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Perspektif Negara Hukum...( Maria Alfons )
bagaimana pemerintah Indonesia baik pusat mempresentasikan reputasi atau kualitas suatu
maupun daerah dapat menumbuhkembangkan barang atau jasa, melindungi informasi yang
kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan dinilai komersial atau bisnis, melindungi karya-
karya inovasinya dan bagaimana untuk tidak karya yang timbul atau lahir dari intelektual
melakukan pembajakan karya orang lain. manusia yang dibentuk dalam karya sastra, seni,
Dari sudut pandang KI perkembangan ilmu pengetahuan dan invensi. Pada akhirnya
aturannya seiring sejalan dengan adanya sikap dapat ditarik kesimpulan bahwa KI adalah hak
penghargaan, penghormatan, dan perlindungan untuk menikmati secara ekonomis hasil dari
yang tidak saja akan memberikan rasa aman, suatu kreativitas intelektual.
tetapi juga akan mewujudkan iklim yang kondusif Sistem KI merupakan hak privat, yang
bagi peningkatan semangat untuk menghasilkan maksudnya hak eksklusif yang diberikan negara
karya-karya yang lebih besar, lebih baik, dan kepada individu yang tidak lain sebagai suatu
lebih banyak. Pengembangan KI terwujud dalam penghargaan atas karyanya atau kreativitasnya
kebutuhan akan perlindungan hukum yang dan agar orang lain terangsang untuk lebih
bertumpuk pada pengakuan terhadap hak atas lanjut mengembangkannya lagi. Pengembangan
kekayaan intelektual dan hak untuk atau dalam tersebut diharapkan dapat didokumentasikan
waktu tertentu mengekploitasi-komersialisasi sehingga dapat terhindar dari pengambilan
atau menikmati sendiri kekayaan tersebut. yang dilakukan oleh pihak lain. Dengan
Selama kurun waktu tertentu orang lain hanya pengembangan yang dilakukan tersebut dapat
dapat menikmati atau menggunakan atau diberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi.
mengekploitasi hak tersebut atas izin pemilik Menurut A. Zen Purba konsep hak eksklusif
hak. Hak atas KI sendiri berkaitan erat dengan atas KI kepada pemegang hak adalah sebagai
kepemilik seseorang atas karya intelektualnya, penghargaan yang sewajarnya atas kompensasi
karena itu perlindungan dan pengakuan hak dan prestasi kreatifitas, pemikiran, dan upaya
tersebut hanya diberikan khusus kepada orang yang telah menghasilkan oleh pencipta, inventor,
yang memiliki kekayaan tadi, sehingga sering pendesain. Terakhir Hak atas KI merupakan
dikatakan bahwa hak itu eksklusif sifatnya. hak-hak (wewenang/kekuasaan) untuk berbuat
B.3.
Implementasi Proses Perlindungan sesuatu atas KI yang lebih lanjut diatur dalam
terhadap Kekayaan Intelektual (KI) norma-norma hukum yang berlaku.
Hak atas KI atau yang disebut juga dengan Hak atas KI mengandung segudang pengertian,
Intellectual Property Right (IPR) didefinisikan yang kemudian memberikan difinisikan sebagai
sebagai hasil olah pikir yang menghasilkan berikut9:
suatu produk atau proses yang berguna untuk a. Muhammad Djumhana dan R. Djubaedillah,
manusia. World Intellectual Property Organization Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak
(WIPO) memberi padanan Intellectual Property yang berasal dari hasil kegiatan kreatif suatu
sebagai creation of mind. Pada pasal 27 (2) kemampuan daya pikir manusia dalam
Deklarasi Hak Asasi Manusia sedunia pada bidang teknologi, ilmu pengetahuan maupun
tahun 1948 menyatakan bahwa ”Setiap orang seni dan sastra yang diekspresikan kepada
memiliki hak untuk mendapat perlindungan khalayak umum dalam berbagai bentuknya,
moral dan kepentingan material yang diperoleh yang memiliki manfaatnya serta berguna
dari produksi secara ilmiah, kesusastraan dalam menunjang kehidupan manusia, juga
artistik dalam hal ide sebagai pencipta.” Dalam mempunyai hukum ekonomi.
hal ini hukum KI melindungi karya-karya b. Agus Sardjono
intelektual yang dihasilkan oleh para pencipta, Hak Kekayaan Intelektual adalah hak yang
pendesain atau investor yang dieksplotasi oleh timbul dari aktivitas intelektual manusia
pihak lain tanpa ijin, melindungi merek yang dalam bidang industri, ilmu pengetahuan,
dimiliki seseorang atau suatu perusahaan yang sastra dan seni.
8 Achmad. Zen Purba, KI Pasca TRIP’s, Edisi Pertama, Alumni, Bandung, 2005. hlm. 48.
9 OK.Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual, PT. Radjawali Grafindo. 2004. hlm. 24.
305
Vol. 14 No. 03 - September 2017 : 357 - 368
Hak Paten
KEKAYAAN Hak
INTELEKTUAL Cipta Hak Merek
Gambar 1
Skema Undang-Undang di Bidang KI di Indonesia
306
Implementasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Perspektif Negara Hukum...( Maria Alfons )
Pada bagian ini mengisyaratkan setiap negara hukum bahwa ”setiap orang dianggap mengetahui
anggotanya untuk mengimplementasikan semua hukum”. Namun fiksi hukum tersebut pada
ketentuannya secara penuh dalam peraturan prakteknya tidak sesuai dengan kenyataan yang
perundang-undangan nasionalnya. Perjanjian ada, mengingat masyarakat Indonesia bersifat
ini memungkinkan suatu negara anggota multi etnik, dimana agama sangat berpengaruh
untuk menambah kualitas maupun kuantitas kuat dalam prakek kehidupan bermasyarakat,
perlindungan yang lebih luas terhadap KI. ditambah lagi dengan kondisi masih jauhnya
Terkait pasal 1 TRIP’s tersebut, Direktorat sebagian masyarakat dari jangkauan informasi,
Jenderal KI Kementerian Hukum dan HAM termasuk informasi hukum. Tanpa adanya
RI selaku instansi yang memiliki kewenangan implementasi atau sosialisasi suatu peraturan
di bidang KI untuk menjalankan amanat itu perundang-undangan kepada masyarakat, maka
karena sangat penting bagi bangsa Indonesia. kemungkinan suatu peraturan perundang-
Implementasi sama dengan melaksanakan suatu undangan hanya diketahui oleh lingkungan
keputusan baik dalam bentuk undang-undang, institusi sektoral pemrakarsanya saja, sedangkan
peraturan pemerintah, keputusan peradilan, sektor lain tidak akan pernah tahu.
perintah atau dalam bentuk keputusan- Selain dari aspek legislasi, implementasi juga
keputusan yang dikeluarkan Presiden dan dapat dilihat dari aspek lain, diantaranya yaitu
bentuk pengaturan lainnya. yang menyangkut organisasi atau administrasi,
Fullan10 mendifinisikan implementasi sebagai kerjasama, dan penegakan hukumnya (non
proses untuk melaksanakan ide, program, atau legislasi). Organisasi atau administrasi
seperangkat aktifitas baru dengan harapan orang sebagaimana dikemukan diatas membantu
lain dapat menerima dan melakukan perubahan. masyarakat untuk memberikan perlindungan
Abdul Wahab11 berpendapat bahwa proses dari atas KI-nya yakni membantu masyarakat agar
implementasi kebijakan itu sesungguhnya dalam melakukan pendaftaran yang sesuai
tidak hanya menyangkut perilaku badan-badan dengan sistem pendaftaran yang telah tertuang
administrasi yang bertanggung jawab untuk baik dalam undang-undangnya sendiri maupun
melaksanakan program dan menimbulkan yang diatur dalam peraturan pemerintah.
ketaatan pada diri kelompok sasaran, melainkan Pada tingkatan kerjasama, tidak saja Dirjen KI
menyangkut pula jaringan kekuatan-kekuatan Kementerian Hukum dan HAM RI yang merupakan
politik, ekonomi, sosial yang secara langsung atau pemerintah pusat yang bertugas membantu
tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku memberikan implementasi kepada masyarakat
dari semua pihak yang terlibat dan berpengaruh tentang pentingnya KI dalam pertumbuhan
terhadap dampak baik yang diharapkan maupun ekonomi rakyat, tetapi pemerintah daerah
yang tidak diharapkan. seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Implementasi sebagaimana dikatakan diatas dan Dinas UMKM juga harus berperan serta
dapat dilihat dari aspek legislasi atau aspek dalam memberikan kesadaran hukum kepada
perundang-undangan. Aspek ini mengutamakan masyarakat agar mereka mau melindungi KI
implementasi peraturan perundang-undangan didaerah. Selain itu juga melibatkan penegakan
dilaksanakan oleh dinas yang diberi kewenangan hukum sendiri dalam hal ini pihak PPNS
dan tugas yakni Dirjen KI untuk melakukannya yang membawahi bidang KI dan Polri sebagai
kepada masyarakat, baik itu warga masyarakat Korwasnya dapat menjalankan amanat undang-
kalangan pengusaha yang berkecimpung undang tersebut untuk melindungi KI agar pihak
dibidang KI, masyarakat biasa yang hanya lain tidak mengambilnya dan atau sebaliknya
memasarkan KI untuk dapat memenuhi masyarakat kita juga tidak mengambil KI milik
kebutuhannya sehari-hari saja, maupun aparatur pihak luar yang sering dilakukan dengan cara
pemerintah. Tujuannya adalah agar peraturan membajak kemudian mengkomersialkannya.
yang ditetapkan itu diketahui, dipahami, dan Kaitan dengan implementasi untuk
dilaksanakan. Hal ini sehubungan dengan fiksi pelaksanaan sistem KI antar negara juga akan
10 Lon Fullan. dalam Muktiono Waspodo, Http://www.
11 Abdul Wahab dalam Sulardi (Disertasi),. ”Implementasi Kebijakan Rekrutmen dan Seleksi CPNS di Era Otonomi Daerah” Program
Pascasarjana Unibraw, Malang 2005. Hlm. 152
307
Vol. 14 No. 03 - September 2017 : 357 - 368
berbeda satu dengan yang lain. Misalnya, ada 1. Pengetahuan hukum, masyarakat dianggap
negara yang melaksanakan pendekatannya mengetahui isi suatu peraturan manakala
secara tunggal karena hak kekayaan intelektual peraturan tersebut telah diundangkan;
merupakan satu kesatuan seperti yang dianut 2. Pemahaman hukum, informasi yang diperoleh
oleh Indonesia, namun ada juga negara yang dari peraturan tersebut dapat dengan mudah
melaksanakan KI bervariasi pada instansi terkait dimengerti oleh warga masyarakat;
seperti dibawah kementerian perekonomian dan 3.
Sikap hukum, kecenderungan untuk
perdagangan atau sejenisnya, dan ada instansi menerima hukum karena adanya penghargaan
yang mengelola KI secara terpisah seperti, terhadap hukum sebagai sesuatu yang
instansi hak cipta dan hak-hak terkait, disatu bermanfaat atau untuk menguntungkan jika
pihak dan pengelolaan hak kekayaan industrial hukum itu ditaati;
dipihak lain seperti Jepang dan AS serta 4. Pola prilaku hukum, apakah peraturan itu
Australia. berlaku atau tidak dalam masyarakat.
12 Kuntchinsky, Berl, The Legal Consciousness : A Survey of Reasearch on knowledge an Opinion about Law. Londo. Martin Roberston.
1973. hlm. 102.
13 Soekanto, Soerjono,, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum. CV.Radjawali, Jakarta, 1982. hlm 140.
308
Implementasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Perspektif Negara Hukum...( Maria Alfons )
14 Soetjpta Raharjo, Bekerjanya Hukum dalam dan masyarakat. PT. Angkasa, Bandung 1980. Hlm. 78.
309
Vol. 14 No. 03 - September 2017 : 357 - 368
310
Implementasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam Perspektif Negara Hukum...( Maria Alfons )
Carolyn HotcKIs, International Law for Bisnis, Nuhthoh Arfawie Kurde, Teori Negara Hukum.
New York :McGraw-Hill, 1994. PT. Pustaka Pelajar. Cet I. 2005.
Bambang Kesowo, “Pengantar Umum mengenai KI OK.Saidin, Aspek Hukum Kekayaan Intelektual,
di Indonesia”, makalah pada Pelatihan teknis PT. Radjawali Grafindo. 2004.
Yustisial Peningkatan Pengetahuan Hukum
Philipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum bagi
bagi Wakil Ketua Hakim Tinggi se-Indonesia
Rakyat di Indonesia, Bima Ilmu Surabaya.
yang diselenggarakan di semarang, Tgl 20-24
1987
Juni 1995.
Sjahran Basah, Eksistensi dan tolak ukur Badan
David Bainbridge, Intellectual Property, England:
Peradilan Adminisrasi di Indonesia, PT.
Finacial Times Pitman Publishing, 1999.
Alumni, Bandung 1985
Ismael Saleh, Hukum dan Ekonomi, Gramedia
Soekanto, Soerjono, Kesadaran Hukum dan
Pustaka Utama, Jakarta, 1990.
Kepatuhan Hukum. CV.Radjawali, Jakarta,
Jenet Rahmi. KI. Penyalahgunaan Hak Eksklusif. 1982
Airlangga University. Press.2007.
Soenarjati Hartono, Hukum Pembangunan
Kutchinsky, Berl, The Legal Consciousness : A Ekonomi, PT. Bina Cipta. Bandung. 1982.
Survey of Research on Knowledge an Opinion
Soetjpta Raharjo, Bekerjanya Hukum dalam dan
about Law, London : Martin Roberston, 1973.
masyarakat. PT. Angkasa, Bandung 1980
Muhammad Djumhana & Djubaeda, Hak Milik
Kekayaan, Sejarah Teori dan Prakteknya di
Indonesia, Jakarta.
311
Vol. 14 No. 03 - September 2017 : 357 - 368
312