Anda di halaman 1dari 2

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat

disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi
orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta ( 2 Raj 5:1). Penyembuhan Naaman mendapat
tempat yang istimewa dari antara mukjizat Elisa. Di sini kita dapat dengan mudah menemukan
suatu gambaran awal dari permandian yang membersihkan kita dari dosa.
Walaupun Naaman seorang Jenderal yang terbesar, ia tak mampu berbuat apa-apa dengan kusta
yang dideritanya. Ia ingin disembuhkan, menanggalkan kulitnya yang kotor dan harapan itu
diberikan kepadanya : mukjizat-mukjizat semacam ini terjadi di Israel.
Orang Aram pernah keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari
negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya:
"Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan
menyembuhkan dia dari penyakitnya." (2 Raj 5:2-3). Semuanya bermula dari kata-kata seorang
gadis, pelayan Naaman. Kabar Gembira tidak hanya disampaikan dan disebar-luaskan melalui
pekerjaan dari rasul-rasul yang besar, tetapi dengan cara yang sama seperti pelayan isteri
Naaman, orang beriman (believer) sekarang mempunyai banyak kesempatan untuk menyatakan
sesuatu atau melakukan sesuatu yang akan membawa banyak kebaikan dan mengarahkan mereka
yang mencari kesembuhan kepada “israel”, kepada Gereja. Dalam Kitab Suci, Yesus lebih
menyukai penyembuhan orang asing ini dari pada semua penderita kusta di Israel, sebagai tanda
bahwa Allah memperhatikan setiap orang dan tidak hanya mereka yang secara resmi (Officially)
beriman (Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari
mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." - Luk 4:27).
Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam
sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." – (2 Raj
5:10). Untuk sang nabi, jendral yang besar ini tidak lebih dari orang lain. Ia tidak mendapatkan
hak-hak istimewa, juga tidak mendapatkan perhatian yang khusus melalui suatu konsultasi
pribadi. Karena ia tidak turun dari keretanya, Elisa tidak keluar untuk menyalaminya.
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia
datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan
tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! (
2 Raj 5:11). Naaman mengharapkan sesuatu yang “ajaib”, suatu gerak atau kata-kata yang penuh
dengan kekuatan ilahi. Padahal, penyembuhannya terjadi melalui kontak biasa dengan air yang
mengalir melewati tanah Allah, Israel adalah suatu negara kecil, tetapi kekayaan-kekayaan Allah
tersembunyi di sana.
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi
itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi
sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir (2 Raj 5:13).
Apabila nabi telah memerintahkan sesuatu yang sulit, apakah engkau tidak melakukannya ?
Orang-orang suka mengharapkan keajaiban-keajaiban, padahal ia hanya meminta suatu ketaatan
sederhana pada suatu perintah. Yesus juga mengikuti cara yang sama, memberikan perintah yang
harus kita ikuti, kita tidak perlu melakukan sesuatu untuk mencapai hal-hal yang luar biasa,
melainkan apa yang Allah minta. (Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu
percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah
jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup – Yoh 4:50-
51). Kita sering kehilangan kerajaan-Nya karena kita ingin melakukan hal-hal besar dari pada
melakukan hal-hal sederhana yang diminta Allah.

Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan
perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia
menjadi tahir (2 Raj 5:14). Penyembuhan adalah suatu karunia, harta benda yang menakjubkan
yang dibawa Naaman bersamanya tidak berguna. Tuhanlah yang memberi, Ia tidak meminta dan
tidak menginginkan kita membayar pada-Nya. Yang diminta-Nya adalah bila kita menemukan
cinta-Nya yang Maharahim, kita membalas cinta-Nya itu.

Dan kiranya TUHAN mengampuni hambamu ini dalam perkara yang berikut: Apabila tuanku
masuk ke kuil Rimon untuk sujud menyembah di sana, dan aku menjadi pengapitnya, sehingga
aku harus ikut sujud menyembah dalam kuil Rimon itu, kiranya TUHAN mengampuni hambamu
ini dalam hal itu." (2 Raj 5:18). Sekarang Naaman tahu bahwa tiada Allah selain Allah orang
Israel. Tetapi ia tak dapat meninggalkan dunia di mana dia hidup, di mana allah-allah lain
disembah. Jawaban Elisa menunjukkan bahwa Allah “memahami” keadaannya tersebut (Maka
berkatalah Elisa kepadanya: "Pergilah dengan selamat!" Setelah Naaman berjalan tidak berapa
jauh dari padanya – 2 Raj 5:19).

Pemahaman yang sama terhadap orang-orang yang berkehendak baik yang menganut agama-
agama lain terdapat dalam beberapa teks di Kitab Kejadian dan Keluaran yang secara pasti
ditulis oleh nabi-nabi dari kelompok yang sama dengan Elisa (Lalu berfirmanlah Allah
kepadanya dalam mimpi: "Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati
yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku; sebab itu
Aku tidak membiarkan engkau menjamah dia - Kej 20:6).

Naaman mewakili orang yang berkehendak baik yang ditimpa suatu penyakit yang tak dapat
disembuhkan, yaitu dosa, yang datang ke Gereja meminta kesembuhan. Ia datang ke Gereja dari
jauh karena ia tahu, bahwa di sana ada sumber kehidupan yang tersembunyi di dalamnya. Air
permandian tidak bekerja sendiri, keampuhannya berasal dari kenyataan, bahwa melalui
pembaptisan kita bersatu dengan orang-orang beriman pada Kristus, yaitu Gereja.

Anda mungkin juga menyukai