DEFINISI
PENYEBAB
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan
yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan
dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter
dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan
penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi
yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam
cuaca dingin.
Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma
melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan
saluran udara.
GEJALA
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang
berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi
terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu,
suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap
semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang
penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa
berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam,
bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk
kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-
satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul
rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena
sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti
tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur
kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa
persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan
pengobatan.
Meskipin telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh
sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan
menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara
terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan
oleh penderita.
DIAGNOSA
Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa
membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma.
Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk
mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial
challenge test.
PENGOBATAN
Obat asma lain adalah Natrium kromolin yang dapat mencegah pelepasan bahan
kimia yang menyebabkan peradangan pada asma. Obat asma ini terutama
bermanfaat bagi orang yang mengalami serangan asma akibat respon penyebab
alergi. Bila diminum secara teratur sebelum terkena allergen, natrium kromolin
dapat mencegah perkembangan serangan asma. Namun, obat asma ini tidak ada
gunanya setelah serangan asma tercetus.
Omalizumab adalah kelas baru obat asma yang bekerja dalam system kekebalan
tubuh. Penderita asma yang memiliki kadar immunoglobulin E (Ig E) tinggi, sebuah
antibody alergi, obat ini diberikan melalui suntikan yang dapat membantu gejala
yang sulit dikontrol. Obat asma ini menghambat pengikatan IgE pada sel-sel yang
melepaskan bahan kimia yang memperburuk gejala asma. Pengikatan ini mencegah
pelepasan mediator ini, sehingga membantu dalam mengendalikan penyakit.
Obat penyelamat digunakan setelah serangan asma telah terjadi. Obat asma ini
tidak menggantikan obat pengontrol asma. Jangan hentikan obat pengontrol asma
selama serangan asma.
Obat Agonis beta kerja cepat adalah obat penyelamat yang paling sering
digunakan. Beta agonis kerja cepat bekerja cepat, dalam beberapa menit, untuk
membuka saluran pernapasan, dan memberi efek biasanya selama empat jam.
Salbutamol Sulfat adalah obat asma kerja cepat yang paling sering digunakan
dari golongan obat agonis beta.
Antikolinergik adalah golongan lain obat asma yang berguna sebagai obat
penyelamat selama serangan asma. Obat antikolinergik inhalasi membuka saluran
pernapasan, mirip dengan aksi agonis beta. Antikolinergik mempunyai efek
sedikit di bawah agonis beta, tetapi efeknya berlangsung lebih lama daripada
agonis beta. Obat antikolinergik sering digunakan bersama dengan obat agonis
beta untuk menghasilkan efek yang lebih besar daripada efek tunggalnya.
Ipratropium bromide dalah obat antikolinergik inhalasi saat ini yang digunakan
sebagai obat asma penyelamat.
PENCEGAHAN
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari.
Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum
melakukan olah raga
Menurut Wikipedia, Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara. Pada penderita
asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan
yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan.
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari,
debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Bagi Anda yang ingin ahu lebih jauh mengenai penyakit Asma, silahkan simak
penjelasan lengkapnya di bawah ini:
Berikut ini beberapa penyebab penyakit asma diantara lain adalah sebagai
berikut:
1. Bawaan atau Turunan
Seperti yang sudah dijelaskan diatas kalau penyakit asma merupakan penyakit
turunan. Jika dikeluarga kita memiliki riwayat penyakit asma, maka tidak
menutup kemungkinan Anda atau anak anda juga akan mengidap penyakit
tersebut. Jadi, perlu diketahui kalau penyakit asma itu tidak menular melainkan
penyakit turunan.
Oleh karena itu, jika Anda sudah mengetahui kalau diriwayat keluarga kita ada
yang mengidap penyakit asma, maka segeralah untuk mengambil tindakan untuk
mengobati penyakit asma ini dengan cara berkonsultasi pada dokter spesialis.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang kotor yang dipenuhi dengan debu dan asap merupakan awal dari
timbulnya penyakit asma. Debu yang terdapat dirumah maupun ditempat umum
lainnya adalah penyebab terjadinya penyakit asma, begitu halnya dengan asap
rokok, asap kendaraan dan asap-asap lainnya, kesemuanya itu merupakan faktor
terjadinya penyakit asma.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk senangtiasa menjaga pola hidup yang sehat.
Membersihkan rumah dari debu sesering mungkin dan sebisa mungkin
menghindarkan anak dari benda-benda yang mudah pencetus alergi seperti
boneka yang berbulu halus maupun bantal atau kasur dari kapok.
3. Faktor Makanan
Makanan juga menyebabkan timbulnya penyakit asma. Beberapa makanan yang
dapat menyebabkan penyakit asma dan perlu untuk dihindari diantaranya adalah
makanan junk food yang memiliki kadar MSG dan pengawet yang tinggi, minuman
es atau dingin, kacang dan coklat yang mengandung allergen begitu juga dengan
kacang tanah.
4. Udara Dingin
Cuaca suhu dingin juga merupakan faktor timbulnya penyakit asma. Penggunaan
AC dengan suhu dan serta cuaca dingin didaerah pegunungan bisa menyebabkan
terjadinya penyakit asma.
Beberapa obat yang bisa anda gunakan diantara gas salbutamol yang bisa
membantu melonggarkan saluran pernafasan saat asma kambuh.