Anda di halaman 1dari 8

ILMU DAN KEBUDAYAAN

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Tugas
pada Mata Kuliah Filsafat dan Sejarah Pemikiran MIPA

Dosen : Dra. Sumaryati, M.Pd

OLEH :
KELOMPOK VII
Nama kelompok ditulis berdasar
1. NPM dari yang terkecil
2. ADE DANIAR HERAWATI 20187279031
3.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
Filsafat Ilmu: Ilmu dan Kebudayaan

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Filsafat ilmu. Semoga makalah sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Dan besar harapan kami makalah yang
telah kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah
ini.

Jakarta, 13 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakarang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II Pembahasan

A. Manusia dan Kebudayaan

B. Ilmu dan Pengembangan Kebudayaan

C. Dua Pola Kebudayaan

BAB III Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I (kalau mau di edit silakan Pak)

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Ilmu dan kebudayaan merupakan dua hal tidak dapat dipisahkan, karena ketika
ilmu berkembang akan menopang perkembangan kebudayaan, begitupun sebaliknya.
Ketika ilmu-ilmu berkembang maka penemuan-penemuan baru bermunculan.
Penemuan-penemuan ini selanjutnya akan turut membentuk kebudayaan yang baru
(Suriasumantri, 2009).
Pertanyaannya, apakah budaya yang baru tersebut sesuai dengan kehidupan
masyarakat saat itu? Kemudian apakah kebudayaan- kebudayaan sebelumnya sudah
tidak pantas digunakan lagi dan sudah selayaknya ditinggalkan? Dengan
berkembangnya ilmu dan teknologi nilai-nilai kemanusiaan mulai luntur. Indonesia
sebagai salah satu negara berkembang memiliki ranah perkembangan menuju aspek
teknologi dan industri dari pada aspek sosial dan budaya. Akibatnya, pembangunan
terasa hampa karena masih kurang muatan nilai-nilai manusia. Pembangunan yang
kurang nilai kemanusian, menjadikan pembangunan yang penuh dengan
permasalahan, seperti korupsi. Disinilah sebenarnya budaya memiliki peran penting
dalam mendampingi ilmu. Sehingga dalam pelaksanaan keilmuan tetap berada pada
kebudayaan yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan (Herwandi, 2007). Oleh
karenanya, dalam makalah ini nantinya akan mencoba membahas hubungan ilmu dan
kebudayaan dalam mempengaruhi kehidupan manusia.

2. Permasalahan
Ilmu dan kebudayaan adalah satu paket yang tidak terpisahkan. Oleh karenanya,
bagaimanakah pengaruh ilmu terhadap perkembangan kebudayaan dan sebaliknya?
Bagaimana kontribusi ilmu dan kebudayaan dalam mempengaruhi kehidupan
manusia?

3. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bidang keilmuan
terhadap perkembangan kebudayaan dan sebaliknya. Mengetahui kontribusi ilmu dan
kebudayaan dalam mempengaruhi kehidupan manusia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Manusia dan Kebudayaan === Pak Boni

2. Ilmu dan Pengembangan Kebudayaan Nasional === Pak Andi

3. Dua Pola Kebudayaan


Di negara-negara barat terdapat dua pola kebudayaan, yakni antara
masyarakat ilmuwan dan masyarakat non-ilmuwan. Hal yang demikian terjadi pula
di Indonesia, beberapa kalangan membagi kebudayaan keilmuan dalam dua
golongan, yaitu ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial. Kedua bidang ilmu tersebut
memang berbeda, akan tetapi perbedaan itu tidak sampai fundamental. Dasar
ontologis, epistemologis, dan aksiologisnya sama, demikian pula metode yang
digunakan adalah metode ilmiah yang sama.
Ilmu alam mempelajari objek fisik yang relatif tetap dan mudah dikontrol,
sedangkan ilmu sosial objek kajiannya adalah manusia yang memiliki kemampuan
belajar untuk mengembangkan kebudayaan.
Perbedaan tersebut tidaklah mengubah tujuan dari penelaahan ilmiah. Hal
tersebut karena penelaahan dunia ilmiah bertujuan untuk mencari penjelasan dari
hakikat gejala-gejala yang kita hadapi. Dalam perkembangannya ilmu alam
memang lebih maju, hal ini karena ilmu sosial sulit dalam melakukan pengukuran.
Mengukur aspirasi atau emosi manusia tidak semudah mengukur panjang sebuah
logam. Masalah yang kedua dalam ilmu sosial adalah banyaknya variabel yang
mempengaruhi tingkah laku manusia. Pengaruh kenaikan suhu terhadap panjang
sebuah logam dapat segera kita ketahui, sedangkan masalah sosial seperti tingkat
aspirasi manusia dapat dihubungkan dengan berbagai faktor seperti latar belakang
keluarga, pendidikan, penghasilan, ras, ekonomi dan agama.
Pembagian jurusan berdasarkan Pasti – Alam dan Sosial – Budaya merupakan
hambatan psikologis dan intelektual bagi pengembangan keilmuan. Karena sudah
merupakan rahasia umum bahwa jurusan Pasti – Alam lebih mempunyai prestise
dibandingkan dengan jurusan Sosial – Budaya. Hal ini karena mereka yang
mempunyai minat dan bakat baik di bidang ilmu sosial akan terbujuk memilih
jurusan ilmu alam. Disisi lain mereka yang sudah terkotak dalam jurusan Sosial –
Budaya dalam proses pendidikannya kurang mendapatkan bimbingan yang cukup
dalam pengetahuan matematikanya untuk menjadi Ilmuwan kelas satu yang
sungguh-sungguh mampu.
Peningkatan pendidikan keilmuan harus ditekankan kepada penguasaan cara
berpikir ilmiah yang ditopang oleh sarana berpikir ilmiah termasuk matematika dan
statistika.

6
BAB III (kalau mau di edit, ditambah dan dikurang silakan Pak)

KESIMPULAN

Ilmu dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ketika ilmu berkembang, maka ilmu akan mempengaruhi perkembangan kebudayaan.
Perkembangan kebudayaan juga mempengruhi dalam perkembangan keilmuan. Ilmu dan
kebudayaan merupakan dua hal yang selalu mendampingi dan memberikan
pengaruh dalam kehidupan manusia. Seluruh aspek kehidupan manusia tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan ilmu dan kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA

Herwandi. 2007. Peran ilmu-ilmu budaya dalam strategi pengembangan budaya nasional.
Humaniora 19(3): 302 – 308.

Suriasumantri, J. S. 2009. Filsafat ilmu: sebuah pengantar popular. Pustaka Sinar


Harapan. Jakarta. Hal. 259 – 288.

Anda mungkin juga menyukai