Anda di halaman 1dari 5

Bakteri

(Zakapedia). Bakteri patogen yang telah disebutkan di atas, tidaklah berbahaya jika
berada di luar tubuh manusia. Bagaimana cara bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh
kita? Beberapa cara bakteri masuk ke dalam tubuh kita, antara lain melalui makanan dan
minuman, luka, udara, hubungan kelamin, transfusi darah, dan melalui jarum suntik.

a. Melalui Makanan dan Minuman

Beberapa bakteri penyebab sakit diare, tifus, dan kolera masuk ke dalam tubuh melalui
makanan. Makanan yang telah basi atau kotor mengandung sangat banyak bakteri.
Tangan kita juga banyak mengandung bakteri. Jadi, penting bagi kita untuk mencuci
tangan sebelum makan.

b. Melalui Luka pada Kulit atau Jaringan Lunak

Bakteri penyebab tetanus dan antraks, misalnya, dapat masuk ke dalam tubuh melalui
luka. Lingkungan dan pakaian yang kotor juga memudahkan bakteri menginfeksi tubuh
kita.

c. Melalui Udara

Penyakit TBC, paru-paru, dan bronkitis dapat menular dari penderita ke orang lain
melalui udara yang mengandung bakteri penyebab penyakit tersebut.

d. Melalui Hubungan Kelamin (Seksual)

Penyakit menular seksual (PMS), seperti sifilis dan gonorea, ditularkan melalui hubungan
seksual. Orang yang sering berganti pasangan sangat rentan terkena PMS.

e. Melalui Transfusi Darah

Penyakit karena bakteri dapat menular dari donor (pemberi) ke resipien (penerima)
melalui darah donor yang mengandung bakteri.

f. Melalui Jarum Suntik

Jarum suntik yang telah digunakan untuk menyuntik orang yang sakit,jika digunakan lagi
untuk menyuntik orang lain, dapat menularkan penyakit dari orang pertama ke orang
kedua. Berikut ini akan dijelaskan mekanisme penyerangan bakteri penyebab penyakit
tuberkulosis (TBC) kepada manusia. Penyakit TBC adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar bakteri TBC
menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya, misalnya tulang.
Sumber penularannya adalah penderita TBC. Pada•waktu bersin atau batuk, penderita
menyebarkan bakteri ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang
mengandung bakteri dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam.
Orang dapat terinfeksi bakteri TBC kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran
pemapasan. Droplet yang terhirup sangat kecil sehingga dapat melewati sistem
pertahanan lendir bronkus. Selanjutnya, bakteri terus berjalan hingga sampai di alveolus
dan menetap di sana. Infeksi dimulai pada saat bakteri TBC berkembang biak dengan
cara membelah diri yang mengakibatkan peradangan di dalam paru-paru,

Kelanjutan 'setelah infeksi bergantung pada bakteri yang masuk dan besamya daya
tahan tubuh, Pada umumnya, reaksi daya tahan tubuh tersebut dapatmenghentikan
perkembangan bakteri TBe. Meskipun demikian, adabeberapa bakteri yang menetap
sebagai bakteri dorman (tidur). Ada kalanya daya tahan tubuh tidak mampu
menghentikan perkembangan bakteri. Akibatnya, dalam beberapa bulan orang yang
menghirup droplet akan menjadi penderita TBC. Masa inkubasinya, yaitu waktu yang
diperlukan dari mulai infeksi hingga menjadi sakit, diperkirakan sekitar enam bulan.

Organ penting ini merupakan salah satu organ vital bagi kehidupan manusia. Khususnya
berfungsi pada sistem pernapasan manusia. Bertugas sebagai tempat pertukaran
oksigen yang dibutuhkan manusia dan mengeluarkan karbondioksida yang merupakan hasil
sisa proses pernapasan yang harus dikeluarkan dari tubuh, sehingga kebutuhan tubuh
akan oksigen tetap terpenuhi. Udara sangat penting bagi manusia, tidak menhirup
oksigen selama beberapa menit dapat menyebabkan kematian. Itulah peranan penting
paru-paru. Organ yang terletak di bawah tulang rusuk ini memang mempunyai tugas yang
berat, belum lagi semakin tercemarnya udara yang kita hirup serta berbagai bibit
penyakit yang berkeliaran di udara. Ini semua dapat menimbulkan berbagai penyakit
paru-paru.

Gejala seperti batuk-batuk, sesak napas, atau sakit di daerah dada mungkin saja
menunjukkan bahwa ada yang tidak beres dengan paru-paru Anda. Dengan
mendeteksinya lebih cepat, ini akan membantu agar penyakit ini tidak semakin lama dan
bertambah parah. Informasi berikut tentang macam-macam masalah pada paru-paru
beserta pencegahan dan solusinya, semoga dapat membantu untuk mendeteksi kesehatan
paru-paru Anda.

Tuberkulosis (TBC)

 Penyebab: Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.


Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
 Gejala: Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai batuk yang
mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam khususnya pada siang atau
sore, berkeringat pada malam hari. Nafsu makan menurun sehingga
mengakibatkan badan menjadi kurus.
 Pencegahan dan solusi: Bila ada teman, tetangga atau anggota keluarga yang
mengalami gejala tersebut, ada baiknya Anda menyarankan untuk memeriksakan
ke dokter untuk mengetahui apakah batuknya merupakan penyakit TBC atau
tidak. Karena kadangkala penyakit batuk sering dianggap sepele, padahal penyakit
ini dapat membunuh seseorang bila tidak segera ditangani dan dapat menular
kepada orang lain.
 Pengobatan: Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya
tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang
disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di
tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.

Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah
ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah karena
penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum
secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak
menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan
menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.

Asma

 Penyebab: Penyebab asma adalah penyempitan sementara pada saluran


pernapasan yang dapat menyebabkan penderitanya merasakan sesak napas.
Penyempitan terjadi pada pembuluh tenggorokan. Faktor keturunan sangat
berperan pada penyakit ini, bila ada orangtua atau kakek nenek yang menderita
penyakit ini dapat menurun kepada anak atau cucunya.

Alergi terhadap sesuatu seperti debu, perubahan suhu, kelembaban, gerak badan
yang berlebihan atau ketegangan emosi dapat meyebabkan alergi sehingga
selaput yang melapisi pembuluh akan membengkak dan mengeluarkan lendir yang
berlebihan sehingga pembuluh menjadi sempit dan penderita sulit bernapas.
Walau serangan sesak napas dapat hilang sendiri, tetapi serangan berat bila
tidak ditangani dapat menyebabkan kematian karena penderita tidak dapat
bernapas.
 Gejala: Sesak napas disertai suara mengi (wheezing) Pencegahan dan solusi:
Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan alergi pada penderita sehingga terjadi
serangan asma. Misalnya dengan membersihkan debu pada kasur, bantal atau
selimut. Hindari suhu dan kelembaban yang ekstrim, binatang piaran atau
makanan yang dapat menimbulkan alergi.
 Pengobatan: Untuk mengatasi serangan asma adalah dengan menggunakan obat
pelega (bronchodilator) dengan cara dihirup. Cara lainnya adalah dengan
melakukan terapi yang akan mengajarkan bagaimana caranya rileks dan mengatur
napas apabila terjadi serangan asma. Bila penyakit asma sudah berat, dapat
menggunakan obat pelega setiap hari sampai serangan asma dapat dikontrol.
Maka, dianjurkan bagi penderitanya untuk selalu membawa obat pelega ke
manapun dia pergi agar dapat segera digunakan apabila terjadi serangan.
Bronkitis

 Penyebab: Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang


membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman,
bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
 Gejala: Batuk disertai demam atau dahak berwarna kuning bila disebabkan oleh
infeksi kuman. Sedangkan bila bersifat kronik, batuk berdahak serta sesak napas
selama beberapa bulan sampai beberapa tahun.
 Pencegahan dan solusi: Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu
pencegahan yang dapat dilakukan. Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik
adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok
agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat berbahaya.
 Pengobatan: Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat
diatasi dengan meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh
virus, biasanya digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.

Pneumonia

 Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru


(parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan
oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
 Gejala: Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada
dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
 Pencegahan dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan
tubuh tetap kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus
pertahanan kesehatan tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan
bergizi atau berolahraga secara teratur.
 Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan
meminum antibiotik.

Emfisema

 Penyebab: Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus


sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada
penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang
yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
 Gejala: Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas. Nafsu makan yang menurun
dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
 Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai