PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan dengan Permenkes nomor 75 tahun 2014 di sebutkan prinsip
penyelenggaraan,tugas dan fungsi puskesmas meliputi : Paradigma sehat,
kemandiriaan masyarakat,Pemerataan,Pemanfaatan teknologi tepat guna,
keterpaduan dan kesinambungan program dengan tujuan tercapainya kecamatan
sehat di wilayah kerjanya.
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Nama Puskesmas : Puskesmas Daik
Alamat : Jalan Lereng Bukit Kuali No. 1 Daik Lingga,
Kode : Pos 29872
Email : puskesmas.daik@gmail.com
Letak geografinya adalah antara 104° 36’ 24.485” E dan 0° 13’ 19.494” S
dan mempunyai luas wilayah 44.101,11 km.
1
Puskesmas Daik Kecamatan Lingga terletak di Jl. Lereng Bukit Kuali no 1
Kelurahan Daik Kecamatan Lingga, dimana letaknya yang strategis karena
berdekatan dengan instansi pemerintahan yaitu Kantor Kecamatan Lingga,
Kantor Kelurahan Daik dan juga berdekatan dengan Sekolah Menengah
Kejuruan 02 Lingga.
b. Data Demografi
Berdasarkan data dari Kantor Camat Lingga yang kami himpun bulan
Desember 2017 tercatat jumlah penduduk Lingga sebanyak 11.585 jiwa.
Laki-laki 5.969 jiwa, perempuan 5.618 jiwa. Penduduk terbanyak di
Kelurahan Daik dan paling sedikit di Desa Nerekeh. Secara keseluruhan
2
kepadatan penduduk adalah 4 orang per km 2, dapat digolongkan sebagai
masih sangat jarang.
KELOMPOK
UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
(tahun)
0-4 383 370 753
5-9 582 504 1.086
10-14 502 485 987
15-19 433 442 875
20-24 418 402 820
25-29 460 491 951
30-34 625 570 1.195
35-39 561 505 1.066
40-44 445 423 868
45-49 361 294 655
50-54 328 267 595
55-59 279 276 555
60-64 198 197 395
65-69 139 134 273
70-74 116 115 231
75+ 139 141 280
3
Tabel 3 : Data Sasaran Puskesmas Daik
NO URAIAN SASARAN
1 Jumlah Kelurahan/Desa Kel. 1 desa 10
2 Jumlah Rukun Warga (RW)
3 JUmlah Rukun Tetangga (RT)
4 Jumlah Penduduk 11.585 Jiwa
5 Jumlah Kepala Keluarga
6 Jumlah Penduduk Laki-laki 5969 Jiwa
7 Jumlah Penduduk Perempuan 5618 Jiwa
8 Jumlah Bayi
9 Jumlah Anak Balita
10 Jumlah Balita
11 Jumlah Ibu Hamil
12 Jumlah Ibu Nifas
13 Jumlah Wanita Usia Subur (WUS)
14 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
15 Jumlah Lansia
Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Daik Kecamatan Lingga terdiri
dari tingkat PAUD hingga SMA, jumlah PAUD ada 10 buah, TK ada 2 buah, SD
berjumlah 20 buah, SMP sederajat ada 6 buah dan SMA sederajat ada 3 buah dibawah
ini menampilkan tabel nama sekolah dan lokasinya
NAMA SEKOLAH
N DESA /
O KEL PAUD TK SD SMP SMA
SEDERAJ SEDERAJAT SEDERAJ
AT AT
1
DAIK KB TK SDN 001 SMPN 1 SMAN 01
BELAHA PEMBIN LINGGA LINGGA LINGGA
N JIWA A
4
SDN 013
LINGGA
SD Islam
Integral
KB SDN 012
PERMAT LINGGA
4 NEREKEH
A
BUNDA
SPS
DANG
MERDU
6
5
MERDU LINGGA
SPS
SRIKAN
DI
SDN 019
LINGGA
SD
SWASTA
PUSAKA
BANGSA
Dengan tersedianya sarana pendidikan yang menyebar di semua desa maka untuk
jenjang pendidikan dasar di Kecamatan Lingga dapat dikatakan sudah memadai.
Jumlah seluruh karyawan yang dimiliki oleh Puskesmas Daik saat ini hanya berjumlah
52 orang, yang terdiri dari PNS, PTT, Tenaga Harian Lepas, tersebar di Puskesmas
Induk, Pustu, Polindes dan Poskesdes.
1 Tenaga Medis
6
Kepala Puskesmas Sarjana Kedokteran 1
Kepala Urusan Tata
Akademi Kebidanan 1
Usaha
3 Dokter Gigi Sarjana Kedokteran 1
4 Perawat Akademi Keperawatan 23
5 Bidan Akademi Kebidanan 14
Akademi Kesehatan
6 Sanitarian 2
Lingkungan
7 Nutrisionis Akademi Gizi 1
8 Laborat Akademi Analis Kesehatan 1
9 Perawat Gigi SPRG 1
10 Asisten Apoteker SMF 2
Sumber : Data Dasar Puskesmas Daik Tahun 2018
Data Keadaan sampai akhir 2017 Puskesmas Daik memiliki sarana pendukung fasilitas
kesehatan Upaya Kesehatan Berbasisi Masyarakat (UKBM) dan termasuk juga
kadernya yang keseluruhannya juga memberikan jenis pelayanan promotif,
preventif,kuratif dan rehabilitative. Data selengkapnya tentang UKBM yang dimiliki
Puskesmas Daik terlihat pada table berikut :
7
H
KADER PRAT MAD PURN MANDI
O N / DESA POSYANDU
POSYA AMA YA AMA RI
NDU
1 DAIK SRIKAYA 3 √
DURIAN 3 √
MELON 5 √
MARKISA 6 √
CIKU 5 √
STRAWBER 5 √
RY
2 KELOMBOK DELIMA 5 √
3 KELUMU MANGGIS 5 √
NIPAH 5 √
KELAPA 10 √
4 MEPAR SUKUN 5 √
PEPAYA 5 √
RAMBAI 5 √
5 MERAWANG CEMPEDAK 5 √
BELIMBING 5 √
6 MUSAI PISANG 5 √
MALAI 5 √
7 PANGGAK BANANG 5 √
DARAT
8 PANGGAK ANGGUR
5 √
LAUT
9 MENTUDA NANGKA 5 √
ALPOKAT 5 √
NAGA 5 √
10 NEREKEH LONGAN 5 √
11 PEKAJANG KURMA 5 √
JUMLAH 122 2 12 10
8
4 MEPAR KENARI 5 √
MELUR 5 √
MERANTI 5 √
5 MERAWANG AKASIA 5 √
ROTAN 5 √
6 MUSAI KAYU MANIS 5 √
GANDARIA 5
7 PANGGAK TREMBESI 5 √
DARAT
8 PANGGAK ROSE MAPLE √
5
LAUT
9 MENTUDA JATI 5 √
GARDENIA 5 √
LAMTORO 5 Tidak aktif
10 NEREKEH PELAWAN 5 √
11 PEKAJANG KETAPANG 5 Tidak Aktif
JUMLAH 122 2 12
c. Visi Organisasi
“Visi Puskesmas Adalah Menjadikan Puskesmas Sebagai Pusat Pelayanan
Kesehatan Terdepan Yang Menyeluruh, Professional dan Terjangkau Menuju
Kecamatan Lingga Sehat”
d. Misi Organisasi
1) Mewujudkan Pelayanan Yang Berkualitas
2) Menciptakan SDM yan Terampil, Disiplin dan Berorientasi pada
Pelayanan Masyarakat
3) Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dan Kerja Sama Lintas Sektoral
e. Struktur Organisasi
Puskesmas Daik dipimpin oleh Kepala Puskesmas dan dibantu oleh Kepala
Sub Bagian Umum dan Staf Fungsional. Secara skematis struktur organisasi
Puskesmas dapat digambarkan sebagai berikut:
9
f. Motto
Motto Puskesmas Daik adalah:
“ TAMPIL SEHATI “ = Tanggap Terampil Melayani Sepenuh Hati
g. Tata Nilai
SEHATI
S : Santun dalam memberikan pelayanan
E : Edukatif dalam memberikan pelayanan
H : Handal dalam memberikan pelayanan
A : Adil dalam memberikan pelayanan
T : Tanggap dalam memberikan pelayanan
I : Inovatif dalam memberikan pelayanan
2. Kebijakan Mutu
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab pelayanan klinis dan
penanggung jawab Upaya Puskesmas wajib berpartisipasi dalam program
mutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program
mutu yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas
3. Setiap tenaga klinis wajib untu berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan klinis
4. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Daik dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu
5. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja Upaya Puskesmas,
dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome,
dan indikator-indikator Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu
10
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan Upaya Puskesmas
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu puskesmas
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu
6. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah
ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan Upaya Puskesmas, pedoman
praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan
sesuai dengan praktik bisnis yang sehat
d. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko
e. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas
f. Dibangun berbasis praktik klini yang baik
g. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait, dan
mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan
7. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan
8. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu
kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan
3. Proses Pelayanan
Secara garis besar pelayanan di Puskesmas Daik terdiri atas 3 (tiga) kegiatan
yaitu Penyelenggaraan Pelayanan Manajemen (Administrasi), Penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Penyelenggaraan Pelayanan
Perorangan (UKP).
11
No Penyelenggaraan Pelayanan Manajemen
1. Penyelenggaraan Administrasi
12
e. Pendataan PHBS
f. Penyuluhan, Orientasi, Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja
g. Penyuluhan, Orientasi, Sosialisasi Kesehatan Reproduksi termasuk
Keluarga Berencana
h. Pemeriksaan Berkala Peserta Didik
i. Penjaringan Peserta Didik ( SD/SDIT)
j. Penjaringan Peserta Didik ( SMP/SMA Sederajat)
k. Penyuluhan Kelompok tentang Kesehatan ( Penyuluhan NAPZA)
l. Orientasi Kepada Kader Kesehatan ( tentang Penyakit Menular )
3. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN :
1. Menular Langsung :
a. Pemberian Obat Pencegahan ( Individu atau Massal )
b. Deteteksi Dini HIV / AIDS Pada Ibu Hamil
c. Deteksi Dini TB Pada Populasi Beresiko
d. Pengambilan dan Pengiriman Spesimen
13
2. Penyakit Tular Vektor ( Malaria ) :
a. Pemantauan dan Pengendalian Vektor
b. Pemantauan ( PJB )
3. Imunisasi :
a. Imunisasi Anak sekolah ( BIAS )
b. Pendataan Sasaran ( MR )
c. Sosialisasi MR
d. Pelayanan Imunisasi di Pos Imunisasi ( Imunisasi MR )
e. Drop Out Follow Up ( DOFU )
f. Backlog Fighting ( BLF )
4. Penyakit Tidak Menular :
a. Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Resiko Penyakit tidak
menular di Posbindu PTM
b. Pembelian Stick Pemeriksaan kolesterol dan Gula Darah
c. Pemantauan Penerapan Perda Kawasan Tanpa Rokok di Sekolah
d. Surveilans Penyakit Tidak Menular di masyarakat
e. Pembinaan Posbindu PTM
5. Surveilans dan Respon KLB
a. Surveilans Rutin PD3I Tertentu ( Campak, Difteri, Pertusis, TN )
b. Evaluasi hasil Penyelidikan Epidemologi
7. PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT :
- Pendataan Keluarga Sehat
No
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
.
1. Pelayanan Lanjut Usia di Posyandu Lansia
2. Sosilaisasi Pembentukan di Pos UKK
3. Deteksi dini masalah Keswa dan NAPZA
4. Pendampingan Penderita Gangguan Jiwa dan NAPZA
5. Pencarian Kasus, penemuan kasus secara dini pemeberian obat
kekambuahan dalam bentuk pendampingan
6. Pemeriksaan Kebugaran
7. Pembinaan Kesehatan Olah Raga
8. Sosialisasi, Orientasi Kesehatan Olah raga
9. Pembinaan Pos UKK
14
d. Pelayanan Kesehatan Penyakit Tidak Menular
e. Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah
f. Rujukan
g. Surat Keterangan sehat
3. Ruangan Pemeriksaan Gigi dan Mulut melayani:
a. Pengobatan gigi dan mulut
b. Pencabutan gigi
c. Trepanasi/Insisi Abses
d. Konsultasi kesehatan gigi dan mulut
4. Ruangan Pemeriksaan KIA, KB dan Imunisasi melayani :
a. Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
b. Pemeriksaan Ibu Hamil ( ANC )
c. Pelayanan KB ( Suntik KB, Kondom, Pil, Pemasangan Implant dan
IUD )
d. Pemeriksaan IVA
e. Imunisasi dasar Lengkap : BCG, ( DPT-HB-Hib), Polio, IVP, Campak
f. Imunisasi Lanjutan : (DPT, HB, Hib) dan Campak ( Booster )
g. Imunisasi Calon Pengantin
5. Ruangan PROMKES dan ASI melayani :
a. Konsultasi Gizi
b. Konsultasi Sanitasi
c. Konsultasi Remaja
6. Laboratorium melayani :
a. Hematologi :
1. Hemoglobin
2. Golongan Darah ABO
3. Malaria Klinis
b. Tes Gula :
1. Glukosa puasa
2. Glukosa sesaat
c. Tes Sputum
a. BTA TBC
d. Tes Asam Urat
e. Tes Urine :
a. Tes Kehamilan
f. Tes Cholesterol
g. HIV Rapid Test
h. Malaria Rapid Test
7. Ruangan Tindakan melayani :
15
B. RUANG LINGKUP
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratanstandar akreditasi
puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen,manajemen sumberdaya, proses pelayanan yang
terdiri dari
1. penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, yang meliputi :
a. UKM Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan KIA - KB
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
b. UKM Pengembangan
1. Peayanan UKS
2. Pelayanan Kesehatan Lansia
3. Pelayanan Kesehatan Jiwa
4. Pelayanan Kesehatan UKK dan Pelayanan Kesehatan Olah Raga
5. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
6. Pelayanan Program Pengelolaan Penyakit Kronis ( Prolanis )
7. Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
8. Pelayanan kesehatan indera
2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Pelayanan Pemeriksaan Umum
3. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Pelayanan Kesehatan KIA - KB
5. Pelayanan Imunisasi
6. Pelayanan Gizi
7. Pelayanan IGD Terbatas
8. Pelayanan Kefarmasian
9. Pelayanan Laboratorium
C. TUJUAN
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Daik dalam membangun
Sistem Manajemen Mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun upaya
kesehatan klinis/perorangan, yang bertujuan untuk:
16
a. Menentukan dan menguraikan sistem mutu organisasi, menetapkan tanggung
jawabpersonil manajemen yang mempengaruhi sistem mutu dan memberikan
prosedur umumkegiatan yang berkaitan dengan sistem mutu.
b. Menunjukkan komitmen terhadap mutu dan pengakuan berdasarkan standar
untukmemelihara mutu, pelaksanaan suatu layanan, sistem pengendalian mutu
dan prosesperbaikan yang berkelanjutan serta pelayanan dalam memuaskan
pelanggan.
c. Memantau kekurangan-kekurangan dalam mengadakan pelayanan
kepadamasyarakat sebagai acuan dalam meningkatkan pembenahan
pelayanan secara terus-menerus.
d. Memastikan bahwa seluruh personil mempunyai pemahaman yang jelas
terhadap apa yang diperlukan/dipersyaratkan dari diri mereka serta dengan
siapa mereka bekerjadan kepada siapa mereka bertanggung jawab secara
langsung atau melaporkanpekerjaannya.
e. Merupakan pedoman dalam bertindak dan pengambilan keputusan untuk
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas Daik.
17
D. PENGENDALIAN DOKUMEN
1. PENGERTIAN
c. Dokumen atau Arsip Aktif adalah dokumen yang frekuensi pemakaian masih
tinggi/ masih dipakai didalam kegiatan, dan masih disimpan di unit-unit
pelayanan.
e. Master Dokumen Akreditasi adalah dokumen yang telah lengkap atau telah
dinomori, disahkan dan ditanda-tangani namun belum dibubuhi cap
Puskesmas.
a. Surat masuk dan keluar diberi nomor sesuai dengan ketentuan Pemerintah
Daerah Kabupaten Lingga Tentang Pedoman Tata Naskah di Lingkungan
Pemerintah kabupaten Lingga Nomor 89 Tahun 2017.
b. Penomeran dokumen akreditasi dilakukan di sekretariat akreditasi dibantu
dengan sekretaris masing-masing Kelompok Kerja.
c. Penomeran dilakukan sesuai kelompok Kelompok Kerja masing-masing
sesuai dengan sistem pengkodean yang telah dilakukan.
d. Penomeran dokumen diurutkan sesuai dengan pengkodean.
e. Urutan penomeran meliputi :
“nomer urut dokumen 3 digit/kode dokumen/ bulan/ tahun” tanpa spasi.
18
a. Pengkodean Kelompok Dokumen:
1) Manual Mutu dengan kode MM
2) Pedoman dengan kode PD
3) Surat Keputusan dengan kode SK
4) Kerangka Acuan Kegiatan dengan kode KAK
5) Standar Operasional Prosedur dengan kode SOP
6) Dokumen Ekternal disingkat: DEk
7) Daftar Tilik dengan kode DT
8) Audit Internal dengan kode AI
a. Naskah dokumen akreditasi diketik pada satu halaman tidak boleh bolak-balik
dengan tipe huruf Arial 12 pt.
19
b. Judul bab/dokumen menggunakan Arial 14 pt ditebalkan dengan huruf kapital.
c. Judul sub bab menggunakan Arial 12 pt ditebalkan.
d. Jenis dokumen menggunakan Arial 14 pt ditebalkan.
e. Jarak antar baris dibuat 1,5 atau 1,15 spasi sesuai kebutuhan kecuali untuk
judul atau keterangan yang lebih dari 1 baris.
f. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia baku.
g. Ukuran kertas : F4.
h. Tipe Margin : Normal (batas kanan, kiri, atas dan bawah 2,54 cm), teks rata
tepi kanan kiri (justify).
i. Penomeran ditulis secara konisten dari awal sampai akhir naskah. Cara yang
digunakan adalah gabungan antara angka Romawi dan Latin, seperti contoh
berikut :
I.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
20
6. PENYIMPANAN DOKUMEN/ REKAM/ ARSIP
b. Dokumen resep yang telah terlayani dipelihara dan disimpan minimal 2 (dua)
tahun dan dikelompokkan sesuai jenis pasiennya yaitu : pasien umum, pasien
BPJS (PBI, non PBI, Mandiri) dan pasien Jamkesda.
21
d. Penyimpanan dokumen/arsip kepegawaian Puskesmas dilakukan dengan
menggunakan box file masing-masing nama pegawai dengan urutan arsip
kepegawaian yang ditentukan.
7. PEMINJAMAN DOKUMEN
22
BAB II
LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun Manual Mutu ini adalah:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN)
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program JKN
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas
23
BAB III
ISTILAH DAN DEFINISI
24
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU
A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Daik Kabupaten Lingga menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem mutu sesuai standar Sistem Manajemen Mutu akreditasi. Sistem ini disusun
untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-
proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan
upaya puskesmas maupun pelayanan klinis yang meliputi kejelasan proses
pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan,kejelasan
tanggung jawab,penyediaan sumber daya, penyelenggaraan itu sendiri mulai
perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat atau pelanggan,verifikasi
terhadap rencana yang telah di susun, pelaksanaan pelayanan dan verifikasi
terhadap proses pelayanan dan hasil hasil yang di capai, monitoring dan evaluasi
serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam Sistem Manajemen Mutu yang disusun di
Puskesmas Daik Kabupaten Lingga meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan
Dokumen level 2 : Pedoman/Manual
Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
Pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur pelaksanaan kebijakan
Dokumen dan data pada Puskesmas Daik Kabupaten Lingga dapat berbentuk data
elektronik atau lembaran kertas (Formulir, Kartu, Buku, dan lain-lain).Persetujuan
penerbitan dokumen-dokumen dan data dinyatakan sah bila telah ditinjau dan
disetujui oleh unit terkait dan oleh Wakil Manajemen Mutu dan dibuatkan
permintaan pengesahan dari Kepala Puskesmas.Untuk menjamin agar dokumen
yang dipergunakan adalah yang terbaru, maka semua dokumen yang berlaku
dicatat dalam “Buku Daftar Dokumen”.
25
hal ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Apabila terdapat perubahan atau
revisi terhadap dokumen, maka harus dilaksanakan melalui peninjauan oleh
manajemen melalui mekanisme Rapat
Manajemen (RTM) dan setiap perubahan harus dengan persetujuan unit terkait
dan Wakil Manajemen Mutu Puskesmas. Penjelasan lebih terinci mengenai
pengendalian dokumen Sistem Manajemen Mutu dapat dilihat pada Kebijakan dan
Prosedur Pengendalian Dokumen.
C. PENGENDALIAN REKAMAN
1. Tanggung Jawab:
Kepala Puskesmas, Wakil Manajemen Mutu, Penanggungjawab Upaya,
Penanggungjawab Pelayanan Klinis, dan seluruh karyawan puskesmas
bertanggungjawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada
Manual Mutu, dengan melalui kegiatan antara lain
1) Rekaman dipelihara dan diindentifikasi dengan jelas sehingga memudahkan
pengumpulan, pengambilan, pengarsipan, penyimpanan dan
pemusnahannya
2) Rekaman menjadi bukti kesesuaian terhadap Sistem Manajemen Mutu
3) Rekaman disimpan dengan tata cara yang memadai dan ditempatkan pada
tempat yang layak untuk melindungi dari kerusakan
4) Rekaman yang aktif ditempatkan didalam subject file, folder, komputer atau
tempat lain di almari arsip pada unit/bagian
5) Jenis-jenis rekaman, tempat penyimpanan, masa simpan, penanggung
jawab dan uraian lainnya dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur
Pengendalian Dokumen .
3. Pendistribusian:
Manual Mutu didistribusikan sesuai dengan statusnya, yaitu “Dokumen
Terkendali” dan “Dokumen Tidak Terkendali”, pendistribusiannya di bawah
tanggung jawab Wakil Manajemen Mutu Puskesmas Daik.
26
4. Pendistribusian Salinan Terkendali:
Manual Mutu dengan status dokumen “Terkendali” diberi cap “TERKENDALI“.
Sekretariat Pusat Pengendalian Dokumen Akreditasi Puskesmas yang berada di
bawah Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagai pengendali dokumen,
menyimpan dan memelihara “Master Dokumen” atau “Dokumen Induk”.
b. Perubahan:
Setiap perubahan/revisi pada Manual Mutu dapat berasal dari masukan
Penanggung jawab UKM, Penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan
Laboratorium, penanggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan, temuan hasil audit dari Tim Audit Internal, Tim
Manajemen Risiko, Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
atau Tim Keluhan Pelanggan kepada Wakil Manajemen Mutu ataupun karena
adanya perubahan kebijakan manajemen dan di bahas dalam Rapat Tinjauan
Managemen.
Bagian yang mengalami perubahan dicatat pada kolom revisi pada lembar
revisi. Lembar status revisi diperiksa oleh Wakil Manajemen Mutu dan
persetujuan ditandatangani oleh Wakil Manajemen Mutu sebagai bukti
persetujuan.Tanggal berlakunya revisi ditulis pada kolom tanggal.
Pengendali Dokumen dalam hal ini Sekretaris Tim Akreditasi Puskesmas Daik
harus memastikan bahwa bagian yang direvisi telah digabungkan ke dalam
salinan terkendali, dan Manual Mutu dengan status salinan terkendali ditarik dari
peredarannya untuk dimusnahkan dan masternya disimpan serta diberi cap
dengan tulisan “KEDALUWARSA”. Pengendali dokumen tidak berkewajiban
untuk memperbaiki Manual Mutu dengan status salinan “Tidak Terkendali”
apabila dikemudian hari terjadi revisi.
27
c. Tinjauan Dokumen:
Untuk penyelarasan perkembangan organisasi, secara berkala Wakil
Manajemen Mutu Puskesmas Daik Kabupaten Lingga akan melakukan
peninjauan terhadap Manual Mutu ini dengan tujuan untuk menilai efektivitas
dan kecocokan sistem mutu yang berkesinambungan dalam penerapannya
sehingga dapat mengindentifikasi peluang peningkatan sistem mutu.
d. Penyimpanan Dokumen/Arsip
1. Dokumen rekam klinik/medik wajib di simpan sekurang kurangnya dua
tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat, setelah batas waktu
sebagaimana di maksud di atas di lampaui, rekam medik/klinis dapat di
musnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus di
simpan jangka waktu 10 tahun, terhitung dari tanggal di buat rekam medik.
2. Sistem penyimpanan resep yang telah di layani di puskesmas harus di
pelihara dan disimpan minimal 2 tahun dan pada setiap resep harus di beri
tanda :
a) Umum : Resep umum
b) JKN-KIS : Untuk resep yang diterima oleh peserta BPJS
c) JKLT : Untuk resep yang di berikan kepada pasien yang ditanggung
oleh Demerintah Daerah
3. Penyimpanan dokumen/arsip perkantoran sesuai dengan sistem
penyimpanan dokumen/arsip atauran Pemerintah Kabupaten Lingga.
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di masing masing kelompok
pelayanan/program, sedangkan admisintarsi menajemen (Admen)
menyimpan master dokumen semua kelompok pelayanan dan program.
e. Sistem Penomoran
1. Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah Kabupaten
Lingga
2. Penomoran dokumen di urutkan sesuai dengan pengkodean
28
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Ketua Manajemen MutuPuskesmas Daik Kabupaten Lingga bertanggung
jawab untuk menentukan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
Sistem Manajemen Mutu secara berkesinambungan.Melalui koordinasi dengan
Kepala Puskesmas dilakukan penetapan tanggung jawab tim, penetapan kebijakan
mutu, sasaran mutu, penetapan uraian tugas, penunjukan Wakil Manajemen Mutu
dan Tim yang lainnya yang terkait, peninjauan terhadap penerapan Sistem
Manajemen Mutu secara periodik dan menyediakan sumber daya yang memadai
untuk pengelolaan Sistem Manajemen Mutu.
C. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan mutu sebagaimana ditetapkan oleh manajemen, mendifinisikan
komitmen terhadap mutu pada Puskesmas Daik Kabupaten Lingga. Manajemen
akan menjamin bahwa kebijakan mutu ini dipahami, diimplementasikan dan
dipelihara diseluruh tingkatan organisasi. Kebijakan mutu secara berkala akan
ditinjau oleh Manajemen dalam pertemuan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
untuk menjamin relevansi yang berkelanjutan pada kebijakan organisasi.
Selanjutnya kebijakan mutu, terutama sasaran mutu diperbanyak dan ditempelkan
(diletakkan) ditempat-tempat yang strategis di dalam organisasi Puskesmas Daik
dan pada unit/bagian masing masing.
29
D. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU
Puskesmas Daik Kabupaten Lingga menetapkan perencanaan mutu. Perencanaan
ini ditetapkan untuk memastikan bahwa jasa palayanan yang dihasilkan telah
memenuhi persyaratan untuk pelayanan sesuai Sistem Manajemen Mutu.
Penetapan perencanaan mutu didokumentasikan dalam format yang
disesuaikandengan urutan proses organisasi, mencakup:
1) Kepastian kesesuaian antara proses yang dilakukan dengan Prosedur
Kerja,Sistem Manajemen Mutu, dan Instruksi Kerja
2) Penempatan personel penanggung jawab atas setiap tahap proses yang
dilaksanakan.
30
Operasional pencapaian/ cakupan 100
Puskesmas kegiatan pokok tahun
lalu
b. Menyusun RUK melalui
analisa dan perumusan
masalah berdasarkan 100
prioritas
c. Menyusun RPK secara
terinci dan lengkap 100
d. Pelaksanaan Lokakarya
mini bulanan 100
e. Pelaksanaan Lokakrya
Mini lintas sektor
f. Membuat laporan SP2TP
dan program dan 100
mengirimkan setiap awal
bulan ke dinas PPKB
(data kunjungan
puskesmas, pelayanan
Umum, Kesehatan Gigi
dan Mulut, dll
4. Manajemen Alat a. Membuat Kartu
dan Obat Inventaris dan
menetapkan di masing 100
masing ruangan
puskesmas
b. Melaksanakan Up Dating
100
daftar inventaris alat
c. Mencatat penerimaan
dan pengeluaran obat di 100
setiap unit pelayanan
d. Membuat kartu stok untuk
setiap jenis obat/bahan di 100
gudang obat puskesmas
e. Menetatpkan FIFO dan
100
FEFO di puskesmas
f. Melaporkan stock
100
opname setiap bulan
31
O
32
pelayanan kunjungan
neonatal pertama (KNI)
(81%)
g. Presentase cakupan
pelayanan bayi (85%)
h. Presentase cakupan
pelayanan balita (85%)
i. Presentase peserta KB
aktif (76%)
33
yang mendapatkan
pelayanan sesuai
standar (100%)
b. Presentase Orang
Terinsfeksi DBD yang
mendapatkan
pelayanan sesuai
standar (100%)
c. Presentase Orang
Dengan TB dan Kusta
yang mendapatkan
pelayanan sesuai
standar (100%)
d. Presentase Orang
Berisiko Terinsfeksi
HIV/AIDS yang
mendapatkan
pemeriksaan HIV
sesuai standar (100%)
e. Presentase Pasien
ISPA Diare yang
mendapatkan
pelayanan sesuai
standar (100%)
f. Presentase Orang
Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ) Berat
mendapatkan
pelayanan sesuai
standar (32%)
g. Presentase Penderita
Diabetes Melitus
mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar ( 100%)
h. Presentase Penderita
Hipertensi
mendapatkan
pelayanan kesehatan
34
sesuai standar (100%)
JUMLAH
35
kesehatan gigi dengan standar Permenkes
dan mulut No 75 / 2014
Waktu tunggu pasien ≤ 60 ≥ 90 %
menit
3 Ruangan Pemberi pelayanan 100 %
Tindakan kegawatdaruratan yang
bersertifikat
(ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/G
ELS)
Waktu tanggap pelayanan ≥ 90 %
dokter terhadap pasien
gawat darurat ≤ 5 menit
4 Ruangan KIA Pemberi pelayanan dokter 100 %
dan Imunisasi dan bidan
Waktu tunggu pelayanan ≤ ≥ 90 %
30 menit
5 Ruangan KB Pemberi pelayanan dokter 100 %
dan bidan
Waktu tunggu pelayanan ≤ ≥ 90 %
30 menit
6 Ruangan Waktu penyediaan rekam 100 %
pendaftraan dan medis pasien baru ≤ 10
rekam medik menit
Waktu penyediaan rekam 100 %
medis pasien yang
membawa kartu ≤ 10 menit
Waktu penyediaan rekam 100 %
medis yang tidak membawa
kartu ≤ 15menit
7 Laboratorium Penanggung jawab 100 %
laboratorium sesuai dengan
Permenkes No 75/2014
36
E. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI
1. Tanggung Jawab dan Wewenang
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Daik harus didukung oleh tata kelola dan
sinergitas serta komunikasi yang baik diantara Kepala Puskesmas, wakil
Manajemen Mutu, Penanggungjawab Upaya UKM dan Penanggungjawab UKP,
dan seluruh staf dalam peningkatan Mutu meliputi
a. Kepala Puskesmas:
Tanggung jawab:
1) Menetapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Daik
2) Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan
strategis untuk pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada di
dalam proses pelayanan
3) Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta
bangunan dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua
proses perbaikan mutu
Wewenang:
1) Membentuk dan mengangkat tim dan instrumen pendukung yang terkait
dalam rangka pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
2) Menetapkan Manual Mutu yang disusun oleh oleh Tim Penyusun Manual
Mutu
b. Wakil Manajemen Mutu:
Tanggung jawab:
1) Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Daik
2) Memastikan bahwa persyaratan umum dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh
seluruh staf
Wewenang:
1) Memberikan saran, masukan dan arahan terkait dengan upaya
perbaikan Sistem Manajemen Mutu termasuk program Manajemen
Risiko dan Keselamatan Pasien
2) Meminta dilakukannya pertemuan di luar pertemuan terjadwal yang telah
disepakati dalam rangka bertujuan memastikan dan mencari solusi
perbaikan mutu bilamana dipandang perlu
c. Penanggungjawab UKM :
Tanggung jawab:
37
1) Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan Sistem
Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup UKM puskesmas
2) Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis Sistem
Manajemen Mutu yang berada dalam lingkup UKM puskesmas
3) Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
melakukan perbaikan terus menerusdalam lingkup UKM puskesmas
Wewenang:
1) Mengkoordinasikan seluruh unit program upaya guna mencapai sasaran
mutu yang telah dituangkan dalam Manual Mutu
2) Meminta kepada seluruh unit UKM untuk dilakukan pertemuan di luar
pertemuan terjadwal bila terjadi persoalan yang terkait dengan upaya
perbaikan mutu program
38
4) Memastikan kesadaran seluruh karyawan Puskesmas terhadap kebutuhan dan
harapan pelanggan.
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Puskesmas Daik Kabupaten Lingga dalam rangka untuk mengevaluasi kekurangan
pelayanan dan kinerja yang telah ditetapkan dalam sasaran mutu dilakukan melalui
media komunikasi internal berupa :
1. Lokakarya Mini Bulanan
2. Pengarahan Pada Saat Apel Pagi
3. Staf Meeting
4. Pemanfaatan teknologi informasi seperti : telepon, Short Message Service
(SMS) dan media sosial ( WA)
5. Papan Informasi
6. Instruksi Langsung
BAB VI
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Manajemen Puskesmas Daik Kabupaten Lingga memiliki kebijakan untuk selalu
melaksanakan peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu organisasi dan
peninjauan dilakukan melalui Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) yang sedikitnya
dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen ini adalah
untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan sistem manajemen mutu,
persyaratan layanan, kebijakan mutu dan sasaran mutu di Puskesmas .
39
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap Sistem Manajemen Mutu dan
pelayanan/penyelenggaraan kegiatan.
C. LUARAN TINJAUAN
Keluaran atau output Rapat Tinjuan Manajemen (RTM) berisi keputusan dan
tindakan yang berhubungan dengan :
1. Peningkatan efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan prosesnya
2. Peningkatan jasa pelayanan yang berhubungan dengan persyaratan pelayanan
3. Kebutuhan sumber daya yang diperlukan
4. Kesesuaian terhadap aktifitas dan proses dari Sistem Manajemen Mutu,
terhadap kebijakan mutu dan pencapaian sasaran mutu
5. Menentukan tindakan pencegahan dan atau tindakan perbaikan secara terus
menerus
6. Menentukan parameter peningkatan pelayanan Puskesmas Daik, insfrastruktur
dan proses-prosesnya
7. Memperbaharui dan melaksanakan kajian-kajian terhadap ukuran-
ukuranindikator dari proses pelayanan Puskesmas Daik
8. Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan perubahan-perubahan,
kebijakan Puskesmas Daik dan penyediaanSumber Daya Manusia
9. Menentukan tindakan-tindakan untuk melaksanakan terhadap perubahan-
perubahandidalam undang-undang dan peraturan-peraturan yang ditentukan
10. Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan kepuasan dan untuk
mengurangi komplain pelanggan
11. Menentukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan komunikasi dengan
pelanggan
12. Mengembangkan tindakan pencegahan dan rencana penanganan
terhadapresiko yang telah teridentifikasi.
40
BAB VII
MANAJEMEN SUMBER DAYA
41
C. INFRASTRUKTUR
Puskesmas Daik Kabupaten Lingga menyediakan dan memelihara infrastruktur
yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan terhadap pelayanan yang
diberikan.
Infrastruktur yang dimaksud berupa:
1. Gedung, bangunan dan ruangan, yang terdiri dari
a) Gedung puskesmas
b) Gedung Tata Usaha
c) Gudang
A. Peralatan penunjang
B. Fasilitas umum lainnya, yang terdiri dari
1) Toilet umum
2) Tempat parkir
D. LINGKUNGAN KERJA
Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan kerja
yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan pelayanan. Dalam
mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai upaya antara lain
1. Kegiatan keamanan:
Kegiatan inventarisasi aspek security dan potensi kerawanan dilakukan pada
setiap triwulan.
2. Kegiatan penghijauan:
a. Kegiatan penanaman bunga dan penataan taman puskesmas
3. Kegiatan penghematan:
a. Kegiatan pemantauan pemanfaatan air setiap hari.
b. Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik setiap bulan.
4. Kegiatan kebersihan terdiri dari :
a. Pemantauan kebersihan dalam gedung setiap hari
b. Pemantauan kebersihan luar gedung setiapa hari
42
BAB VIII
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
43
b) Imunisasi BCG pada anak usia 0-1 bulan
c) Imunisasi DPT pada anak usia 2-5 bulan
2) Sasaran gizi
3) Sasaran KIA
4) Sasaran Posyandu Usila
5) Sasaran Posyandu Remaja
3. Penyelenggaraan Upaya
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
Puskesmas Daik merencanakan dan melaksanakan pelayanan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) pada keadaan kondisi yang dikendalikan untuk
mendapatkan hasil yang optimal, meliputi:
1) Tersedianya Kebijakan dan Instruksi Kerja, berupa:
- Surat Keputusan Kepala Puskesmas Daik Nomor 002/SK/IV/2018
Tentang Jenis dan Jadwal Pelayanan
44
- Standar Operasional Prosedur Nomor 272/SOP/V/2018 Tentang
Pengelolaan dan Pelaksanaan UKM
2) Tersedianya peralatan/sarana yang sesuai, berupa:
- Sarana gedung posyandu yang baik dan peralatan yang cukup
- Sarana media promosi kesehatan berupa leaflet, brosur, poster dan
lain-lain yang mencukupi
3) Tersedianya tenaga yang sesuai, berupa :
- Tenaga promosi kesehatan yang sesuai dengan kompetensi
pendidikannya
- Seluruh kader posyandu telah dilatih
45
d. Hak dan kewajiban sasaran
Hak:
1. Mendapatkan penjelasan langkah tentang rencana kegiatan upaya yang
akan dilakukan di masyarakat oleh petugas
2. Bisa meminta penjelasan atau petunjuk dari petugas tentang
permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat
3. Mendapat pelayanan kegiatan upaya di masyarakat sesuai dengan
kebutuhan masyarakat tersebut
4. Bisa menolak kegiatan upaya yang dilakukan petugas jika kegiatan
tersebut bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat
5. Bisa mendapat informasi tentang hasil kegiatan upaya terhadap
masyarakat.
Kewajiban:
1. Memberikan informasi yang lengkap, jujur dan terlibat dalam kegiatan
upaya kesehatan di masyarakat
2. Mematuhi dan memenuhi petunjuk petugas terhadap upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku dalam kegiatan upaya
46
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
Sebagai salah satu pengukuran kinerja Sistem Manajemen Mutu,
Puskesmas Daik memantau informasi tentang persepsi masyarakat
mengenai apakah Puskesmas Daik telah memenuhi harapan dan
memberikan kepuasan dalam memberikan pelayanan upaya kepada
masyarakat.
2) Audit Internal
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan, di
Puskesmas Daik dilakukan audit internal secara periodik, yang dilakukan
terjadwal dan dilakukan pembahasan dalam pertemuan internal tim audit
internal dan unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas /tim
yang telah dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas. Audit Internal
dilakukan berdasarkan prosedur dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) Audit Internal Puskesmas
Daik .
47
3) Pemantauan dan Pengukuran Proses
Puskesmas Daik menerapkan metode yang sesuai untuk pemantauan dan
pengukuran proses-proses Sistem Manajemen Mutu pada layanan upaya.
Metode-metode ini menunjukan kemampuan proses-proses dalam
mencapai hasil yang direncanakan. Jika hasil yang direncanakan tidak
tercapai, perbaikan dan tindakan perbaikan dilaksanakan sesuai kebutuhan
untuk memastikan kesesuaian produk atau layanan upaya.
48
perbaikan/tindakan koreksi telah memenuhi spesifikasi atau standar yang
telah ditetapkan
5) Penjelasan yang lebih rinci mengenai pengendalian produk atau hasil
layanan upaya yang tidak sesuai dibahas dalam Kebijakan dan Prosedur
Pengendalian Hasil Layanan Upaya Tidak Sesuai.
d. Analisis Data
Puskesmas Daik menentukan, mengumpulkan dan menganalisis data
layanan upaya kepada masyarakat yang sesuai untuk menunjukkan
kesesuaian dan efektifitas dari Sistem Manajemen Mutu serta untuk
mengevaluasi peningkatan secara terus menerus yang dapat
dilakukan.Analisis ini mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan
pengukuran serta sumber terkait lainnya.
e. Peningkatan Berkelanjutan
Puskesmas Daik secara terus menerus meningkatkan Sistem Manajemen
Mutu layanan upaya kepada masyarakat dengan menggunakan kebijakan
mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan
49
pencegahan serta tinjauan manajemen. Puskesmas Daik akan terus menerus
melakukan peningkatan-peningkatan pelayanan upayasesuai dengan tuntutan
dari masyarakat.
f. Tindakan Koreksi
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh Puskesmas pada Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) bertujuan untuk untuk mengurangi, mengidentifikasi
penyebab dari ketidaksesuaian mutu layanan upayaantara lain:
1) Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan agar
ketidaksesuaian mutu layanan upayatidak akan terulang
2) Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil layanan upayadilakukan
secara benar
3) Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan upaya yang telah
dilakukan
4) Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang tidak sesuai
5) Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi
6) Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran mutu
Puskesmas
7) Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses kajian,
verifikasi, validasi dan modifikasi, desain dan pengembangan layanan
upaya
8) Proses kerja layanan upayayang buruk/tidak memenuhi persyaratan dari
personil dan sistem (SOP)
9) Komplain dari pelanggan Puskesmas atau pihak-pihak yang dapat
diidentifikasi secara jelas
10) Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait
11) Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring dan
pengukuran dari pelayanan upaya
12) Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam
formulir permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada Wakil
Manajemen Mutu untuk segera dilakukan tindakan perbaikan. Mekanisme
tindakan koreksi diuraikan dalam Kebijakan dan Prosedur Tindakan
Koreksi.
13) Keluhan dari pelanggan Puskesmas (baik lisan maupun tertulis) diterima
oleh bagian layanan keluhan, keluhan tersebut didapat dari kotak saran,
media informasi atau secara langsung dan dituangkan dalam buku
keluhan masyarakat pada tim survei dan keluhan pelanggan selanjutnya
50
dilaporkan ke Wakil Manajemen Mutu untuk mencari penyebab keluhan
dan melaksanakan tindak lanjut keluhan pelanggan.
g. Tindakan Preventif
Wakil manajemen mutu dengan bagian terkait melakukan tindakan pencegahan
dengan cara menganalisa terhadap penyebab-penyebab atau resiko-resiko
yang berpotensi menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan
upayadengan cara melakukan:
1) Cross cek dokumen/syarat
2) Self assesment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan Wakil
Manajemen Mutu
3) Koreksi oleh Auditor
4) Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
B. PELAYANAN KLINIS
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
Puskesmas Daik melakukan perencanaan yang baik terhadap kegiatan
pelayanan klinis. Kegiatan perencanaan yang baik, dilakukan secara konsisten
sebagai sebuah persyaratan dari Sistem Manajemen Mutu, melalui kegiatan
perencanaan pelayanan klinis baik terhadap kebijakan dan prosedur, sarana
dan peralatan medis serta Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi:
a. Kegiatan perencanaan kebijakan dan prosedur, meliputi:
1) Pemberlakuan Manual Mutu tahun 2018
2) Surat Keputusan Kepala Puskesmas Daik Nomor 002/SK/IV/2018
tentang Jenis dan Jadwal Pelayanan di Puskesmas Daik
3) SOP Nomor 083/SOP/V/2018 tentang SOP Pelayanan Klinis
b. Kegiatan perencanaan sarana dan peralatan medis, meliputi:
1) Perencanaan rehabilitasi berat ruang pelayanan dan Rumah Dinas Medis
2) Perencanaan pembangunan sarana dan prasarana penunjang
puskesmas
c. Kegiatan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi:
1) Pelatihan Kegawatdaruratan
2) Pelatihan Petugas Rekam Medis
51
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Puskesmas Daik secara berkala meninjau terhadap persyaratan yang
berhubungan dengan pelayanan klinis. Tinjauan ini dilaksanakan sebagai
bentuk komitmen Puskesmas Daik memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan memastikan bahwa:
1) Persyaratan pelayanan klini dalam bentuk program dan kegiatan telah
diuraikan
2) Puskesmas Daik selalu berusaha terus menerus memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan
3) Puskesmas Daik akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk
mengupayakan memenuhi kekurangan yang dimiliki.
c. Komunikasi dengan sasaran
Puskesmas Daik menetapkan dan menerapkan informasi yang efektif untuk
komunikasi dengan masyarakat atau sasaran pelayanan klinismelalui
mekanisme meliputi:
1. Informasi yang diberikan melalui poster, leaflet atau lembar
pemberitahuan tentang jenis dan jadwal pelayanan yang ditempelkan
tempat-tempat umum
2. Kegiatan penyuluhan kesehatan terhadap pasien rawat jalan dan rawat
inap
52
b. Validasi proses pelayanan
Puskesmas Daik melakukan validasi pelayanan klinis yang hasilnya
menjadi rencana tindak lanjut dan bahan perbaikan yang akan dilakukan
oleh Tim Audit Internal, Tim Manajemen resiko atau Tim Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien serta Tim Survei atau Kepuasan Pelanggan.
Mekanisme dan tata cara validasi terhadap pelayanan klinis secara rinci
sebagaimana diatur dalam Kebijakan dan Prosedur Tugas, Wewenang dan
Tata Kerja Tim Audit Internal, Tim Manajemen Risiko atau Tim Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) serta Tim Survei atau Kepuasan
Pelanggan. Validasi ini termasuk untuk proses dimana ketidaksesuaian
terjadi baik sebelum pelayanan dilakukan maupun setelah diberikan.
53
6) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
7) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan
8) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
9) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap
dirinya
10)Memilih Tenaga Kesehatan
Kewajiban Pasien:
1) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
2) Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi, serta perawat
3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
4) Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
54
3) Menurunnya angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Puskesmas
4) Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan di Puskesmas
55
BAB IX
PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENYEMPURNAAN
A. UMUM
Puskesmas Daik merencanakan dan menerapkan pemantauan, pengukuran,
analisa dan proses peningkatan pelayanan klinis yang diperlukan yang bertujuan
1. Untuk menunjukkan kesesuaian produk/layanan klinis,
2. Untuk memastikan kesesuaian dari manajemen mutu, dan
3. Untuk meningkatkan terus menerus efektivitas Sistem Manajemen Mutu.
Kegiatan ini termasuk penentuan metode yang dapat digunakan, termasuk teknik
analisis dan jangkauan pelayanannya.
2. Audit Internal
Untuk memastikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan, di
Puskesmas Daik dilakukan audit internal secara periodik, yang dilakukan
terjadwal dan dilakukan pembahasan dalam pertemuan internal tim audit
internal dan unit terkait yang diperlukan. Audit dilakukan oleh petugas/tim yang
telah dibentuk dengan keputusan kepala puskesmas. Audit internal dilakukan
berdasarkan prosedur dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP) audit internal Puskesmas Daik . Metode audit
dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada audite dan pengamatan
secara langsung (observasi). Setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan
dalam Laporan Ketidaksesuaian dan digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan. Ketua tim audit internal
melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang tidak dapat terselesaikan
56
kepada Wakil Manajemen Mutu dengan tembusan kepada Kepala Puskesmas
Daik sebagai bahan masukan untuk Tinjauan Manajemen. Persiapan dan
penjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak lanjut atas
ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-uraian lainnya secara rinci
dijelaskan pada Kebijakan dan Prosedur Tugas Pokok, Wewenang dan Tata
Kerja Tim Audit Internal.
57
3. Produk atau layanan klinis yang tidak sesuai diketahui melalui inspeksi,
teridentifikasi, didokumentasi dan diklasifikasikan sesuai dengan kasusnya
4. Terhadap produk atau layanan klinis yang telah dilaksanakan tindakan koreksi
dilakukan inspeksi dan verifikasi ulang untuk memastikan bahwa
perbaikan/tindakan koreksi telah memenuhi spesifikasi atau standar yang telah
ditetapkan
5. Penjelasan yang lebih rinci mengenai Pengendalian Produk atau Hasil Layanan
Klinis Tidak Sesuai dibahas dalam Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Hasil
Layanan Klinis Tidak Sesuai.
D. Analisis Data
Puskesmas Daik menentukan, mengumpulkan dan menganalisis data layanan
klinis yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan efektifitas dari Sistem
Manajemen Mutu serta untuk mengevaluasi peningkatan secara terus menerus
yang dapat dilakukan.Analisis ini mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan
dan pengukuran serta sumber terkait lainnya.
Analisis data menyediakan informasi yang berkaitan dengan:
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan klinis
2. Kesesuaian terhadap persyaratan atau standar pelayanan klinis
3. Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses pelayanan termasuk
peluang untuk tindakan pencegahan.
E. PENINGKATAN BERKELANJUTAN
Puskesmas Daik secara terus menerus meningkatkan Sistem Manajemen Mutu
layanan klinis dengan menggunakan kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit,
analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen.
58
Puskesmas Daik akan terus menerus melakukan peningkatan-peningkatan
pelayanan klinis sesuai dengan tuntutan dari pasien.
F. TINDAKAN KOREKTIF
Tindakan koreksi yang di lakukan oleh Puskesmas pada Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) bertujuan untuk untuk mengurangi, mengidentifikasi penyebab
dari ketidaksesuaian mutu layanan klinis antara lain:
1. Penentuan sasaran dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan agar
ketidaksesuaian mutu layanan klinis tidak akan terulang
2. Mengevaluasi dan memastikan pencatatan hasil tindakan klinis dilakukan secara
benar
3. Peninjauan terhadap tindakan perbaikan layanan klinis yang telah dilakukan
4. Peninjauan terhadap pelayanan/produk dan Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang tidak sesuai
5. Peninjauan terhadap sasaran yang tidak dapat dipenuhi
6. Peninjauan terhadap penyimpangan dari rencana dan sasaran mutu Puskesmas
7. Hasil akhir yang tidak dapat di terima yang berasal dari proses kajian,verifikasi,
validasi dan modifikasi, desain dan pengembangan layanan klinis
8. Proses kerja layanan klinis yang buruk/tidak memenuhi persyaratan dari personil
dan sistem (SOP)
9. Komplain dari pelanggan Puskesmas atau pihak-pihak yang dapat diidentifikasi
secara jelas
10. Temuan hasil audit yang tidak memuaskan dari unit terkait
11. Ketidaksesuaian yang teridentifikasi ke dalam proses monitoring dan pengukuran
dari pelayanan klinis
12. Ketidaksesuaian yang ditemukan setiap personil dituangkan dalam formulir
permintaan tindakan koreksi dan diajukan kepada Wakil Manajemen Mutu untuk
segera dilakukan tindakan perbaikan. Mekanisme tindakan koreksi diuraikan
dalam Kebijakan dan Prosedur Tindakan Koreksi.
13. Keluhan dari pelanggan Puskesmas (baik lisan maupun tertulis) diterima oleh
bagian layanan keluhan, keluhan tersebut didapat dari kotak saran, media
informasi atau secara langsung dan dituangkan dalam buku keluhan masyarakat
pada tim survei dan keluhan pelanggan selanjutnya dilaporkan ke Wakil
Manajemen Mutu untuk mencari penyebab keluhan dan melaksanakan tindak
lanjut keluhan pelanggan.
G. TINDAKAN PREVENTIF
Wakil manajemen mutu dengan bagian terkait melakukan tindakan pencegahan
dengan cara menganalisa terhadap penyebab-penyebab atau resiko-resiko yang
59
berpotensi menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian pada mutu layanan klinis
dengan cara melakukan:
1. Cross cek dokumen/syarat
2. Self assesment/penelitian oleh Tim Audit Internal atas permintaan Wakil
Manajemen Mutu
3. Koreksi oleh Auditor
4. Verifikasi akhir melalui mekanisme Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
60
BAB VIII
PENUTUP
61
Manual Mutu merupakan dokumen yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan
dari pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu. Puskesmas Daik telah memiliki Manual
Mutu yang merupakan panduan dalam pengelolaan proses implementasi Sistem
Manajemen Mutu yang memuat juga sasaran mutu yang harus dicapai.
LAMPIRAN:
1) Struktur Organisasi Tim Akreditasi Puskesmas
2) Struktur Organisasi Tim Manajemen Mutu
3) Struktur Organisasi Tim Audit Internal
4) Struktur Organisasi Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
5) Struktur Organisasi Tim Survei dan Kepuasan Pelanggan
6) Surat Penunjukan Wakil Manajemen Mutu
7) Sasaran Mutu
8) Alur Pelayanan Puskesmas
9) Profil Puskesmas
62