Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA

KLINIK No. Dokumen :


GRACIA
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 3 Januari 2019
Halaman : 1/3
dr. Ramli Randan
197112112006041009
1. Pengertian Anemia adalah penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan penurunan kadar
oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan berbagai
keluhan (sindrom anemia).
Anemia dibagi menjadi:
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia hemolitik
c. Anemia makrositik
d. Anemia aplastic
e. Anemia megaloblastik
Kode ICD X untuk anemia defisiensi besi adalah D50, anemia defisiensi vit B12
adalah D51, anemia defisiensi asam folat adalah D52, anemia megaloblastik adalah
D53.1, anemia aplastic D61.9, sedangkan anemia hemolitik adalah D59.9.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan diagnosis dan
penatalaksanaan anemia.
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Gracia Nomor: ................................ tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis
4. Referensi a. Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan anamnesis, terutama adanya keluhan:
Langkah- a. lemah, lesu, letih, lelah,
langkah b. penglihatan berkunang-kunang,
c. pusing,
d. telinga berdenging dan
e. penurunan konsentrasi;
f. adanya faktor risiko:
1) Ibu hamil
2) Remaja putri
3) Pemakaian obat cephalosporin, chloramphenicol jangka panjang,
4) Status gizi kurang
5) Faktor ekonomi kurang.
2. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, pengukuran tanda vital dan
pemeriksaan fisik untuk menemukan tanda-tanda berikut:
a. Mukokutaneus: pucat–indikator yang cukup baik, sianotik, atrofi papil lidah
(anemia defisiensi besi dan anemia pernisiosa), alopesia (anemia defisiensi
besi), ikterik (anemia hemolitik), koilonikia (anemia defisiensi besi), glositis
(anemia pernisiosa), rambut kusam, vitiligo (anemia pernisiosa).
b. Kardiovaskular : takikardi, bising jantung.
c. Respirasi : frekuensi napas (takipnea).
d. Mata: konjungtiva pucat.
e. Tanda-tanda lain sesuai penyebab.
3. Petugas melakukan permintaan pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan darah
Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), leukosit, trombosit, jumlah eritrosit,
morfologi darah tepi (apusan darah tepi), MCV, MCH, MCHC, retikulosit.
4. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang.
5. Petugas melakukan tatalaksana:
a. Mengatasi penyebab yang mendasarinya. Jika didapatkan kegawatan (misal:
anemia gravis atau distres pernafasan), pasien segera dirujuk.
b. Pada anemia defisiensi besi:
1) Anemia dikoreksi peroral: 3 – 4x sehari dengan besi elemental 50 – 65
mg
a) Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi
elemental, 195; 39).
b) Ferrous fumarat 3 x 1 tab (325; 107 dan 195; 64).
c) Ferrous glukonat 3 x 1 tab (325; 39).
2) Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual, muntah,
heartburn, konstipasi, diare, BAB kehitaman.
3) Jika tidak dapat mentoleransi koreksi peroral atau kondisi akut maka
dilakukan koreksi parenteral segera.
c. Pada anemia defisiensi asam folat dan defisiensi B12
1) Anemia dikoreksi peroral dengan:
a) Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin).
b) Asam folat 500 – 1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1 mg).
2) Rujuk ke RS untuk koreksi cepat (parenteral atau i.m) oleh dokter
spesialis.
d. Rujuk ke RS untuk pemeriksaan Penunjang Lanjutan (bila diperlukan)
6. Petugas melakukan edukasi, memberikan pengertian kepada pasien dan
keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan
kualitas hidup pasien.
7. Petugas memberikan rujukan ke RS jika terdapat indikasi:
a. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 6 mg%).
b. anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi dokter layanan
primer, dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam
8. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
9. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa,
terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien dan e-
puskesmas.
10. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas pendaftaran.
6. Bagan Alir Pemeriksaan TV & fisik
Petugas menganamnesis:
 Konjungtiva pucat, atrofi
lemah, lesu, letih, lelah,
papil lidah, alopesia,
pandangan berkunang, pusing,
koilonikia, rambu kusam
penurunan konsentrasi, dll
 Ikterik
 Talilardi
 Takipnea dll

Menegakkan diagnosis
Pemeriksaan penunjang

Terapi Memberikan edukasi

Anemia def besi :

 Sulfas ferrosus 3 x 1 tab


Berikan resep ke pasien
(325 mg mengandung 65 mg
besi elemental, 195; 39)

Anemia def as. folat & B12

 Vitamin B12 80 mikrogram Rujuk jika diperlukan


(dalam multivitamin)
 Asam folat 500 – 1000
mikrogram (untuk ibu hamil
1 Menyerahkan
mg) rekam Dokumentasi pada rekam
medis ke petugas medis
pendaftaran

7. Unit terkait 1. Pelayanan Umum & Lansia


2. Pelayanan Anak & MTBS
8. Rekaman
historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di
perubahan berlakukan

Anda mungkin juga menyukai