Anda di halaman 1dari 13

DATA PERMINTAAN EKSPOR BATUBARA INDONESIA (JEPANG)

HARGA
VOLUME EKSPOR GDP POPULASI
BATUBARA NILAI TUKAR
TAHUN
(Juta RIIL
(Juta Ton) (US$/Kg) (US$) Orang)
2001 15011059724 23,95773003 36,776 127149000 118,8936273
2002 16717868385 22,42407508 36,787 127445000 93,55157918
2003 20472024026 34,88105027 37,227 127718000 87,14418685
2004 22699937014 48,02242102 38,236 127761000 91,53596692
2005 27312807557 38 38,972 127773000 88,26683333
2006 35295664290 27,88032033 39,772 127756000 69,83485627
2007 35255506580 57,18444973 40,707 127770750 64,79291667
2008 36259746265 56,10601416 40,238 127704000 72,40685235
2009 32217820983 152,8807394 38,177 127560000 80,36389832
Sumber : Kementerian Perdagangan Indonesia 2001-2009
PENGUJIAN REGRESI LINIER SEDERHANA
(VOLUME EKSPOR BATUBARA – HARGA BATUBARA)

 Uji Normalitas

Berdasarkan histogram hasil pengolahan


SPSS disamping, kurva yang muncul
berbentuk U terbalik sehingga variabel
berdistribusi normal.

Berdasarkan gambar disamping plot-plot


mengikuti garis fit line, maka variabel
berdistribusi normal.

Berdasarkan Scatterplot disamping, plot-


plot cenderung tersebar merata, tidak
terkumpul ke satu titik dan membentuk
pola tertentu sehingga variabel
berdistribusi normal.
PENGUJIAN REGRESI LINIER SEDERHANA
(VOLUME EKSPOR BATUBARA – GDP)

 Uji Normalitas

Berdasarkan histogram hasil pengolahan


SPSS disamping, kurva yang muncul
berbentuk U terbalik sehingga variabel
berdistribusi normal.

Berdasarkan gambar disamping plot-plot


mengikuti garis fit line, maka variabel
berdistribusi normal.

Berdasarkan Scatterplot disamping, plot-


plot cenderung tersebar merata, tidak
terkumpul ke satu titik dan membentuk
pola tertentu sehingga variabel
berdistribusi normal.
PENGUJIAN REGRESI LINIER SEDERHANA
(VOLUME EKSPOR BATUBARA – POPULASI)

 Uji Normalitas

Berdasarkan histogram hasil pengolahan


SPSS disamping, kurva yang muncul
berbentuk U terbalik sehingga variabel
berdistribusi normal.

Berdasarkan gambar disamping plot-plot


mengikuti garis fit line, maka variabel
berdistribusi normal.

Berdasarkan Scatterplot disamping, plot-


plot cenderung tersebar merata, tidak
terkumpul ke satu titik dan membentuk
pola tertentu sehingga variabel
berdistribusi normal.
PENGUJIAN REGRESI LINIER SEDERHANA
(VOLUME EKSPOR – NILAI TUKAR RIIL)

 Uji Normalitas

Berdasarkan histogram hasil pengolahan


SPSS disamping, kurva yang muncul
berbentuk U terbalik sehingga variabel
berdistribusi normal.

Berdasarkan gambar disamping plot-plot


mengikuti garis fit line, maka variabel
berdistribusi normal.

Berdasarkan Scatterplot disamping, plot-


plot cenderung tersebar merata, tidak
terkumpul ke satu titik dan membentuk
pola tertentu sehingga variabel
berdistribusi normal.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients 95,0% Confidence Interval for B Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF
1 (Constant) 22176030770,000 4514089812,000 4,913 ,002 11501904530,000 32850157020,000
HARGA BATUBARA 90298796,590 70775524,370 ,434 1,276 ,243 -77058724,760 257656317,900 1,000 1,000
a. Dependent Variable: VOLUME EKSPOR

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Change Statistics
Model R R Square Square Estimate R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 ,434a ,189 ,073 8058305857,0000 ,189 1,628 1 7 ,243 ,644
0
a. Predictors: (Constant), HARGA BATUBARA
b. Dependent Variable: VOLUME EKSPOR

 Uji Heteroskesdastisitas

Apabila nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. Berdasarkan output pada tabel coefficients di atas, diketahui bahwa variabel
(Sig.) bernilai 0,243 sehingga tidak ada gejala heteroskedastisitas karena Sig. > 0,05.

 Uji T

Uji t dilihat berdasarkan nilai t hitung (hasil pengolahan SPSS) dan t tabel
Apabila t hitung > t tabel maka hipotesis ditolak
Apabila t hitung < t tabel maka hipotesis diterima
Berdasarkan output pada tabel coefficients di atas, diketahui bahwa t hitung adalah 1,276.
Dalam menentukan t tabel perlu diketahui nilai df

df = n-k-1 (n = jumlah sampel, k = jumlah variabel independen)

sehingga berdasarkan jumlah sampel sebanyak 9 sampel dan jumlah variabel independen yakni 1 maka nilai df = 7. Berdasarkan nilai df maka nilai t tabel
adalah 1,89458.
Maka karena t hitung < t tabel maka hipotesis diterima.

 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilihat berdasarkan nilai Durbin Watson (DW) yang nantinya akan dibandingkan dengan dua nilai Durbin Watson Tabel, yaitu Durbin Upper
(DU) dan Durbin Lower (DL).

Jika DW < DL maka terdapat autokorelasi positif,


Jika DW > DU maka tidak terdapat autokorelasi positif,
Jika DL < DW < DU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.

Berdasarkan output pada tabel Model Summery di atas, diketahui bahwa DW= 0,644.

Karena variabel bebas berjumlah 1 dan jumlah sampel sebanyak 9 maka berdasarkan tabel Durbin Watson DL= 0,8243 dan DU= 1,3199
Berdasarkan nilai-nilai diatas maka diketahui bahwa Jika DW < DL sehingga terdapat autokorelasi positif.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients 95,0% Confidence Interval for B Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF
1 (Constant) - 31900669800,000 -5,482 ,001 - -99443786580,000
174876884000,000 250309981500,000

GDP 5232563424,000 827113969,700 ,923 6,326 ,000 3276749672,000 7188377175,000 1,000 1,000
a. Dependent Variable: VOLUME EKSPOR

Model Summaryb
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of the R Square
Model R R Square Square Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 ,923a ,851 ,830 3451780196,00000 ,851 40,022 1 7 ,000 1,330
a. Predictors: (Constant), GDP
b. Dependent Variable: VOLUME EKSPOR

 Uji Heteroskesdastisitas

Apabila nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. Berdasarkan output pada tabel coefficients di atas, diketahui bahwa variabel
(Sig.) bernilai 0 sehingga ada gejala heteroskedastisitas karena Sig. < 0,05.

 Uji T

Uji t dilihat berdasarkan nilai t hitung (hasil pengolahan SPSS) dan t tabel
Apabila t hitung > t tabel maka hipotesis ditolak
Apabila t hitung < t tabel maka hipotesis diterima
Berdasarkan output pada tabel coefficients di atas, diketahui bahwa t hitung adalah 6,326.
Dalam menentukan t tabel perlu diketahui nilai df

df = n-k-1 (n = jumlah sampel, k = jumlah variabel independen)

sehingga berdasarkan jumlah sampel sebanyak 9 sampel dan jumlah variabel independen yakni 1 maka nilai df = 7. Berdasarkan nilai df maka nilai t tabel
adalah 1,89458.
Maka karena t hitung > t tabel maka hipotesis ditolak.

 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilihat berdasarkan nilai Durbin Watson (DW) yang nantinya akan dibandingkan dengan dua nilai Durbin Watson Tabel, yaitu Durbin Upper
(DU) dan Durbin Lower (DL).

Jika DW < DL maka terdapat autokorelasi positif,


Jika DW > DU maka tidak terdapat autokorelasi positif,
Jika DL < DW < DU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.

Berdasarkan output pada tabel Model Summery di atas, diketahui bahwa DW= 1,330.

Karena variabel bebas berjumlah 1 dan jumlah sampel sebanyak 59 maka berdasarkan tabel Durbin Watson DL= 0,8243 dan DU= 1,3199

Berdasarkan nilai-nilai diatas maka diketahui bahwa Jika DW > DU sehingga tidak terdapat autokorelasi positif.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients 95,0% Confidence Interval for B Collinearity Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound e VIF
1 (Constant) -3226271308000,000 1463283998000,000 -2,205 ,063 -6686388136000,000 233845519700,000
POPULASI 25489,071 11465,365 ,643 2,223 ,062 -1622,209 52600,352 1,000 1,000
a. Dependent Variable: VOLUME EKSPOR

Model Summaryb
Change Statistics
Adjusted R Std. Error of the R Square
Model R R Square Square Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 ,643a ,414 ,330 6849341702,00000 ,414 4,942 1 7 ,062 ,434
a. Predictors: (Constant), POPULASI
b. Dependent Variable: VOLUME EKSPOR

 Uji Heteroskesdastisitas

Apabila nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. Berdasarkan output pada tabel coefficients di atas, diketahui bahwa variabel
(Sig.) bernilai 0,062 sehingga tidak ada gejala heteroskedastisitas karena Sig. > 0,05.

 Uji T

Uji t dilihat berdasarkan nilai t hitung (hasil pengolahan SPSS) dan t tabel
Apabila t hitung > t tabel maka hipotesis ditolak
Apabila t hitung < t tabel maka hipotesis diterima
Berdasarkan output pada tabel coefficients di atas, diketahui bahwa t hitung adalah 2,223.
Dalam menentukan t tabel perlu diketahui nilai df

df = n-k-1 (n = jumlah sampel, k = jumlah variabel independen)

sehingga berdasarkan jumlah sampel sebanyak 9 sampel dan jumlah variabel independen yakni 1 maka nilai df = 7. Berdasarkan nilai df maka nilai t tabel
adalah 1,89458.
Maka karena t hitung > t tabel maka hipotesis ditolak.

 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilihat berdasarkan nilai Durbin Watson (DW) yang nantinya akan dibandingkan dengan dua nilai Durbin Watson Tabel, yaitu Durbin Upper
(DU) dan Durbin Lower (DL).

Jika DW < DL maka terdapat autokorelasi positif,


Jika DW > DU maka tidak terdapat autokorelasi positif,
Jika DL < DW < DU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.

Berdasarkan output pada tabel Model Summery di atas, diketahui bahwa DW= 0.434.

Karena variabel bebas berjumlah 1 dan jumlah sampel sebanyak 59 maka berdasarkan tabel Durbin Watson DL= 0,8243 dan DU= 1,3199

Berdasarkan nilai-nilai diatas maka diketahui bahwa Jika DW < DL sehingga terdapat autokorelasi positif.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients 95,0% Confidence Interval for B Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound Tolerance VIF
1 (Constant) 66133713110,000 7599864317,000 8,702 ,000 48162889640,000 84104536580,000
NILAI TUKAR RIIL -461613547,500 87802705,710 -,893 -5,257 ,001 -669233954,800 -253993140,300 1,000 1,000
a. Dependent Variable: VOLUME EKSPOR

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Change Statistics
Model R R Square Square Estimate R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson
1 ,893a ,798 ,769 4021640347,0000 ,798 27,640 1 7 ,001 1,366
0
a. Predictors: (Constant), NILAI TUKAR RIIL
b. Dependent Variable: VOLUME EKSPOR

 Uji Heteroskesdastisitas

Apabila nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas. Berdasarkan output pada tabel coefficients di atas, diketahui bahwa variabel
(Sig.) bernilai 0,001 sehingga ada gejala heteroskedastisitas karena Sig. < 0,05.

 Uji T

Uji t dilihat berdasarkan nilai t hitung (hasil pengolahan SPSS) dan t tabel
Apabila t hitung > t tabel maka hipotesis ditolak
Apabila t hitung < t tabel maka hipotesis diterima
Berdasarkan output pada tabel coefficients di atas, diketahui bahwa t hitung adalah -5,257.
Dalam menentukan t tabel perlu diketahui nilai df

df = n-k-1 (n = jumlah sampel, k = jumlah variabel independen)

sehingga berdasarkan jumlah sampel sebanyak 9 sampel dan jumlah variabel independen yakni 1 maka nilai df = 7. Berdasarkan nilai df maka nilai t tabel
adalah 1,89458.
Maka karena t hitung < t tabel maka hipotesis diterima.

 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilihat berdasarkan nilai Durbin Watson (DW) yang nantinya akan dibandingkan dengan dua nilai Durbin Watson Tabel, yaitu Durbin Upper
(DU) dan Durbin Lower (DL).

Jika DW < DL maka terdapat autokorelasi positif,


Jika DW > DU maka tidak terdapat autokorelasi positif,
Jika DL < DW < DU maka pengujian tidak meyakinkan atau tidak dapat disimpulkan.

Berdasarkan output pada tabel Model Summery di atas, diketahui bahwa DW= 1,366.

Karena variabel bebas berjumlah 1 dan jumlah sampel sebanyak 59 maka berdasarkan tabel Durbin Watson DL= 0,8243 dan DU= 1,3199

Berdasarkan nilai-nilai diatas maka diketahui bahwa Jika DW > DU sehingga tidak terdapat autokorelasi positif.

Anda mungkin juga menyukai