Metode Repaired)
Metode Repaired)
Variability of Wind And Relation To High And Period Waves in the Makassar Straits
Abstract
Research on the variability of a parameter to other parameters is very important in an aquatic. Wind
is one of the factors most responsible for surface waters, especially surface waves. Period and wave
height is a component that is directly influenced by wind speed or wind direction. Time series methods
can help in analyzing the relationship between wind and wave parameters based on time. Through
analysis of time series can provide benefits in knowing the phenomena or anomalies that occur in an
ocean. The analysis shows that between wind and waves have positive coherence. Wind speed is the
most influential factor on the period and wave height.
Keywords: wind, wave and time series
Abstrak
Penelitian mengenai variabilitas suatu parameter terhadap parameter lain sangat penting dilakukan
di suatu perairan. Angin adalah salah satu faktor yang paling berperan di perairan permukaan
khususnya untuk gelombang permukaan. Periode dan tinggi merupakan komponen gelombang yang
secara langsung sangat dipengaruhi oleh kecepatan angin atau pun arah angin. Metode time series
dapat membantu dalam menganalisis hubungan antara parameter angin dan gelombang berdasarkan
waktu. Melalui analisis time series akan memberikan manfaat dalam mengetahui fenomena atau pun
anomali yang terjadi di suatu perairan. Hasil analisis menunjukkan bahwa antara angin dan
gelombang terdapat koherensi positif. Kecepatan angin merupakan faktor yang paling berpengaruh
terhadap periode dan tinggi gelombang.
Kata kunci : angin, gelombang dan deret waktu
Gambar 1. Lokasi titik pengambilan data di Selat Makasar pada koordinat 177.5 BT dan 2.5 LS
selama lima tahun (1997 – 2001).
Metode Pengolahan Data off 7 hari, 30 hari dan 180 hari yang
Data angin terdiri dari komponen u dimaksudkan untuk menghilangkan pengaruh
dan v dengan periode waktu per 6 jam. Data fluktuasi harian untuk komponen angin dan
angin ini diekstrak melalui perangkat lunak gelombang yang memiliki fluktuasi tinggi.
ODV 4 sehinga menghasilkan output Suatu fenomena dapat dianalisis dengan
berkestensi *txt. Kemudian, hasil ekstraksi ini melihat frekuensi yang rendah tetapi dengan
diolah di MS Excell sehingga dapat dilakukan priode yang panjang dan periode ulang tertentu.
pengaturan parameter data (u dan v). Persamaan umum untuk penapisan data
Sementara, data gelombang dengan periode pada saat xt-n sampai xt+m adalah (Bendat
yang sama (per 6 jam) juga diekstrak dan Piersol, 1971) :
𝑘𝑘+𝑚𝑚
menggunakan ODV di titik stasiun yang sama 𝑌𝑌𝑡𝑡 = � 𝑊𝑊𝑘𝑘 𝑋𝑋𝑡𝑡+𝑘𝑘 = 𝑊𝑊−𝑛𝑛 𝑋𝑋𝑡𝑡−𝑛𝑛 +. . +𝑊𝑊−1 𝑋𝑋𝑡𝑡−1 +. . +𝑊𝑊𝑚𝑚 𝑋𝑋𝑡𝑡+𝑚𝑚
(Gambar 1). Data gelombang ini (angin dan 𝐾𝐾−𝑛𝑛
mengamati suatu fenomena yang terjadi dalam Pergantian arah angin tersebut umumnya
suatu wilayah. disebabkan oleh perbedaan atau perpindahan
Data distribusi selanjutnya dapat palung tekanan (pressure through), yang
mendukung analisis secara deret waktu (time mengikuti pergerakan semu matahari secara
series). Melalui perangkat lunak statistika 6.0 teratur sebesar 23.50 ke utara dan selatan setiap
dapat dianalisis koherensi, beda phase, tahunnya, terhadap Benua Asia dan Australia
korelasi silang dan kospektrum densitas energi. dan mempengaruhi musim di wilayah ekuator
Itu semua dapat digunakan untuk mengetahui (Wyrkti, 1961). Selain itu, dominansi arah
siklus fenomena yang terjadi dan variabilitas angin utara dan selatan akibat letak stasiun
parameter di suatu perairan. Persamaan yang pengamatan di antara dua pulau (selat)
digunakan dalam analisis time series adalah sehingga sumber angin banyak datang dari
sebagai berikut (Emery dan Thomson, 1998) arah utara dan selatan. Arah timur terhalang
oleh Pulau Sulawesi dan sebelah barat
........(3) terhalang oleh Pulau Kalimantan yang
Keterangan : menyebabkan arah angin dari timur dan barat
= fungsi spektral density energi cenderung lebih lemah.
Kecepatan angin berdasarkan tabel 1
........(4) menunjukkan bahwa persentase kecepatan
angin tertinggi adalah ke arah selatan.
........(5) Persentase kecepatan angin ke arah selatan
Keterangan : mencapai 17,07% dan persentase tertinggi
= fungsi korelasi silang kedua adalah angin ke barat daya dengan
= fungsi koherensi 14,85% dan ke arah utara sebesar 13,82%.
= contoh rekaman data Rata – rata kecepatan angin dari data selama
= besaran dan selang waktu periode waktu lima tahun adalah 0,5 – 2,1 m/s
rekaman data dengan persentase mencapai 36,52%.
Kecepatan angin tertinggi 8,8 m/s dengan
Qxy ( f k )
θ xy ( f k ) = tan −1 persentase hanya 0,26% pada periode waktu
C xy ( f k ) lima tahun. Sedangkan kecepatan angin
Keterangan : dominan adalah antara 0,5 – 2,1 m/s dengan
persentase 36,52%.
Qxy(fk) : bagian imaginer dari Sxy(fk) Kecepatan angin dan arah angin terlihat
Cxy(fk) : bagian nyata dari Sxy(fk) dalam gambar 2 melalui visualisasi wind rose.
Kelebihan menggunakan wind rose adalah
dapat melihat angin yang tenang (calms) dan
Hasil dan Pembahasan dalam data berkisar 2,53% selama periode
Perbandingan Angin dan Gelombang lima tahun. Angin tenang ini didefinisikan
Pola angin di Selat Makassar sebagai angin yang memiliki kecepatan stabil
menunjukkan variasi tahunan yang cukup dan cenderung membuat perairan dan
signifikan (Gambar 3). Ketika periode Januari gelombang tenang.
– Desember (1997) dominan bertiup ke arah Berdasarkan hasil tampilan wind rose
selatan. Sedangkan, ketika memasuki periode (Gambar 2) tidak terlihat perbedaan yang
November 1998 – Oktober 1999 pola angin signifikan dengan gambar 3 (hasil visualisasi
justru cenderung dominan ke arah utara. stick plot Matlab. Arah angin ke barat daya
Kemudian, ketika memasuki periode dan selatan merupakan salah satu arah angin
September - Desember 2001 sangat dominan yang paling dominan.
bertiup ke barat daya.
Tabel 1. Distribusi frekuensi rata – rata arah dan kecepatan angin selama lima tahun (1997 – 2001)
Gambar 2. Wind rose angin periode lima tahun (1997 – 2001) di Selat Makasar.
Angin yang berhembus di permukaan Oktober 1999 dengan kecepatan angin yang
perairan tentunya akan menimbulkan wind rata – rata mempunyai bernilai 4 m/s, nilai
wave, yaitu gelombang yang ditimbulkan oleh periode gelombang rata – rata adalah 5 detik
angin. Peristiwa ini merupakan pemindahan dengan sedikit fluktuasi.
tenaga angin menjadi tenaga gelombang di Hutabarat dan Evans (2006) menyebutkan
permukaan air dan gelombang itu sendiri bahwa kecepatan angin sangat mempengaruhi
meneruskan tenaganya kepada peristiwa tinggi dan periode gelombang. Semakin tinggi
lainnya diantaranya gerakan molekul air. kecepatan angin yang bertiup makin besar
(Supangat dan Susanna, 2001). gelombang yang terbentuk dan gelombang
Berdasarkan visualisasi angin memang tersebut mempunyai kecepatan dan panjang
terlihat bahwa terdapat pengaruh angin gelombang yang besar. Tetapi, gelombang
terhadap periode dan tinggi gelombang yang terbentuk oleh angin puncaknya kurang
(Gambar 3). Ketika angin bertiup dengan tajam jika dibandingkan dengan yang
kecepatan 5 m/s fluktuasi gelombang dibangkitkan oleh angin yang berkecepatan
meningkat mencapai 1 meter (Garis hijau) rendah.
pada periode November 1998 – Oktober 1999. Sebaran distribusi gelombang (Tabel 2)
Begitu juga dengan periode gelombang (Garis sebagian besar mempunyai ketinggian 0,21 –
coklat) pada rentang waktu November 1998 – 0,39 meter dengan persentase 41,03 %.
Kemudian, persentase tertinggi kedua dengan persentase tertinggi berada pada kisaran 4,72 –
tinggi 0,39 – 0,56 meter mempunyai 6,73 detik yang mencapai 49,47%. Kemudian,
persentase sebesar 32,32%. Sedangkan untuk persentase kedua 30,64% adalah periode
periode gelombang (Tabel 2) terlihat bahwa gelombang dengan waktu 6,72 – 8,74 detik.
Tabel 2. Distribusi tinggi gelombang dan periode gelombang selama lima tahun (1997 – 2001)
Gambar 3. Pola angin rata – rata selama periode waktu lima tahun dan hubungannya dengan periode
serta tinggi gelombang.
Gambar 4. Komponen U angin dan hasil filter pada beberapa frekuensi cut off.
Gambar 5. Komponen V angin dan hasil filter pada beberapa frekuensi cut off.
Gambar 6. Data tinggi gelombang dan hasil filter pada beberapa frekuensi cut off.
Gambar 7. Data periode gelombang dan hasil filter pada beberapa frekuensi cut off.
Gambar 8. Spektrum densitas energi arah angin (a) dan kecepatan angin (b).
(a) (b)
Gambar 9. Spektrum densitas energi tinggi gelombang (a) dan periode gelombang (b).
Spektrum densitas energi juga dapat menentukan fenomena yang terjadi untuk
menggambarkan frekuensi suatu fenomena setiap parameter (angin dan gelombang).
yang terjadi di Selat Makasar dalam periode Berdasarkan tabel 3, fenomena
waktu lima tahun (Tabel 3). Fenomena ini parameter angin cenderung merupakan siklus
dapat diketahui berdasarkan periode signifikan tahunan dan 6 bulanan (seasonal). Fenomena
data per 6 jam sehingga siklus fluktuasi ini baik dari komponen arah atau pun
periode tersebut dapat digunakan untuk kecepatan. Sedangkan pada parameter
gelombang didominasi oleh siklus tahunan.
Tabel 3. Tabulasi spektrum densitas energi data angin dan gelombang selama lima tahun (1997-2001)
Angin
Komponen u Komponen v
Densitas Densitas
Periode Periode
energi energi
signifikan signifikan
Keterangan (m/dtk)2 Fenomena Keterangan (m/dtk)2 Fenomena
(per 6 (per 6
/siklus /siklus
jam) jam)
/6jam /6jam
1365.333 341 Hari 2079574 1 Tahunan 744.727 186 Hari 452.6149 6 Bulanan
1638.400 410 Hari 1613768 1 Tahunan 819.200 204 Hari 356.20 6 Bulanan
1.5
2048.000 512 Hari 1129211 1365.333 341 Hari 327.6949 1 Tahunan
Tahunan
1.5
2730.667 683 Hari 1582457 2 Tahunan 2048.000 512 Hari 298.0896
Tahunan
4096.000 1024 Hari 1681295 3 Tahunan 2730.667 683 Hari 285.0338 2 Tahunan
Gelombang
Tinggi Periode
Densitas Densitas
Periode Periode
energi energi
signifikan signifikan
Keterangan (m/dtk)2 Fenomena Keterangan (m/dtk)2 Fenomena
(per 6 (per 6
/siklus /siklus
jam) jam)
/6jam /6jam
744.727 186 Hari 10.37684 6 Bulanan 481.882 120 Hari 426.510 4 Bulanan
1365.333 341 Hari 12.08964 1 Tahunan 744.727 186 Hari 1088.343 6 Bulanan
1638.400 410 Hari 10.28007 1 Tahunan 1365.333 341 Hari 1590.330 1 Tahunan
1.5
2048.000 512 Hari 6.07033 1638.400 410 Hari 1313.290 1 Tahunan
Tahunan
1.5
2730.667 683 Hari 3.75382 2 Tahunan 2048.000 512 Hari 635.503
Tahunan
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 10. Korelasi silang dari spektrum energi (a) arah angin dan tinggi gelombang (b) arah angin
dan periode gelombang (c) kecepatan angin dan tinggi gelombang dan (d) kecepatan angin dan
periode gelombang. Pengolahan data dalam statistika 6.0 menggunakan analisis fourier.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 11. Grafik koherensi antara (a) arah angin dan tinggi gelombang (b) arah angin dan periode
gelombang (c) kecepatan angin dan tinggi gelombang dan (d) kecepatan angin dan periode gelombang.
Kedekatan suatu fluktuasi data tidak hanya dilihat dari nilai koherensinya melainkan amplitudo dari
data tersebut.
Waktu respon parameter angin terhadap
Beda Phase parameter gelombang sangat bervariasi (Tabel
Beda phase digunakan untuk 5). Berdasarkan nilai tan-1 dalam tabel 5
mengetahui waktu respon dalam suatu grafik terlihat bahwa semua nilai tan-1 bernilai positif.
yang dinyatakan dalam derajat (Gambar 12). Artinya, fluktuasi angin (x) mempengaruhi
fluktuasi yang terjadi pada parameter tinggi gelombang mempunyai nilai koherensi
gelombang (y). Fluktuasi arah angin terhadap tertinggi daripada korelasi parameter lainnya.
periode gelombang terjadi antara 1 – 3 hari. Nilai koherensi kuadrat kecepatan angin dan
Sedangkan fluktuasi kecepatan angin terhadap tinggi gelombang rata – rata 0,7 dan paling
periode gelombang berkisar antara 1- 2 hari. tinggi jika dibandingkan korelasi lainnya. hal
Hal ini berarti fluktuasi arah dan kecepatan ini berarti kecepatan angin sangat
angin akan mmpengaruhi periode gelombang berhubungan dengan tinggi gelombang.
antara 1-3 hari. Berdasarkan The Open University (1994) in
Arah angin juga mempunyai pengaruh Supangat dan Susanna (2001) menunjukkan
terhadap tinggi gelombang (Tabel 5). kedekatan kecepatan angin dengan tinggi
Pengaruh ini ditunjukkan oleh nilai tan-1 yang gelombang dan dihubungkan dengan
bernilai positif. Fluktuasi arah angin yang permukaan laut (Tabel 4).
mempengaruhi tinggi gelombang mempunyai
waktu sekitar 13 - 49 hari. Sedangkan
kecepatan angin yang juga mempengaruhi
Tabel 4. Seleksi informasi dari Skala Beaufort (The Open University, 1994 in Supangat dan Susanna,
2001).
Kecepatan angin Tinggi
Nama knot m/s Permukaan Laut Gelombang
Calm <1 0.0 - 0.2 Laut seperti cermin 0
1.0 -
Light Air 3.0 0.3 - 1.5 Riak tidak ada buih di puncak 0.1 - 0.2
4.0 - Wavelet kecil (puncak terlihat tetapi tidak
Light Breeze 6.0 1.6 - 3.3 pecah) 0.3 - 0.5
Gentle 7.0 -
Breeze 10.0 3.4 - 5.4 Wavelet besar, puncak mulai pecah 0.6 - 10.0
Moderate 11.0 -
Breeze 16.0 5.5 - 7.9 Gelombang kecil, jadi lebih lama 1.5
Fresh 17.0 - Gelombang pertengahan dengan bentuk yang
Breeze 21.0 8.0 - 10.7 lebih lama, banyak semburan air 2
Tabel 5. Tabulasi korelasi silang antara parameter angin dan gelombang dan menunjukkan waktu
fluktuasi gelombang merespon fluktuasi parameter angin serta variasi yang terjadi dari periode
signifikan korelasi parameter angin dan gelombang.
Periode Beda fase
Densitas energi silang Koherensi
Parameter signifikan Variasi Fenomena
(m/detik)²/siklus/6jam Kuadrat
(/6jam) (tan-1) (waktu)