Waktu : 25 menit
Materi
I. Pendahuluan
Assalammualikum wr.wb
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat dan rahmat-
Nya lah kita dapat berkumpul disini dengan keadaan sehat walafiat. Sebelumnya, kami akan
meperkenalkan diri terlebih dahulu… adalah mahasiswi Poltekkes Kemenkes Palembang
Jurusan Keperawatan Gigi. Adapun maksud dan tujuan kami berdiri disini adalah untuk
memberikan penyuluhan tentang penyakit lubang gigi.
Nah sebelumnya kan sudah bisa nih membedakan gigi yang berlubang dan tidak. Nah disini
kami akan menjelaskan tentang pengertian dari penyakit lubang gigi itu sendiri. Pengertian
penyakit luban gigi adalah suatu kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
beberapa faktor yang menyebabkan gigi itu berlubang.
1. Plak
Plak adalah suatu endapan/deposit lunak yangmerekat erat pada permukaan ggi yang terdiri
atas mikroorganisme yang berkembangbiak dalam suatu matrik intraseluler apabila seseorang
mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
2. Diet/Pola makan
Maksud pola makan disini adalah yaitu apabila kita mengkonsumsi makanan yang manis dan
lengket contohnya permen, donat, coklat, dan sejenisnya yang dapat mengakibatkan gigi
berlubang karena makanan tersebut sangat mudah menempel pada permukaan gigi
Maksud gigi dsini yaitu gigi yang rentan yang kekurangan kalsium dan anatomibentuk gigi
misalnya pada gigi geraham yang memiliki permukaan kunyah yang dapat memudahkan
makanan menempel pada permukaan tersebut serta posisi gigi yang berjejal atau yang terlalu
rapat akan mengakibatkan makanan sulit dibersihkan sehingga lama-kelamaan akan
mengakibatkan gigi berlubang
4. Waktu
Untuk terbentuknya lubang gigi ini memerlukan waktu yang lama di mulai dari sisa-sisa
makanan yang tidak dibersihkan dan memerlukan proses dan waktu yang lama.
Setelah kita mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket tetapi kita mengabaikan
kesehtan giggi dan mulut kita seperti tidak berkumur-kumur atau menggosok gigi maka sisa
makanan tersebut tertinggal dan menempel di permukaan gigi nah oleh bakteri yang terdapat
dalam mulut kita tadi yang mengubah glukosa dan karbohidrat menjadi asam yang bisa
merusak gigi dengan cara melarutkan jaringan keras keras pada gigi. Jaringa keras tersebut
biasa disebut dengan demineralisasi. Asam yang terus diproduksi dalam plak akan terus
menerus merusak lapisan gigi jika dibiarkan lama kelamaan akan terus menjalar dan
menginfeksi lapisan gigi berikutnya sampai lubang igi itu menjadi dalam.
b. Dentin adalah lapisan di bawah email yang lebih lunak dan mudah rusak
a. Pada email gigi, nah pada tahap ini gigi yang masih dangkal dan belum menimbulkan
perubahan apapun pada benang gigi, baru mengenai email gigi biasanya tidak ada keluhan.
Ada rasa linu bila emailnya sudah menipis.
b. Pada dentin, pada lubang gigi yang sudah mengenai email dan dentin akan terasa linu bila
terkena makanan dan minuman yang manis, asam, dan dingin.
c. Pada pulpa, pada lubang gigi yang sudah mengenai email, dentin, dan pulpa. Dimana pulpa
sudah mengalami peradangan akan terasa sakit berdenyut yang spontan (tiba-tiba) atau terus-
menerus terlebih bila terkena makanan atau minuman dingin.
d. Gigi mati, pada lubang gigi yang sudah mengenai emai, dentin, dan pulpa. Dimana pulpa
sudah mengalami kematian dengan pembusukan. Bau tidak sedap, apabila makan terasa sakit
oleh karena lubang tertutup makanan lalu gas hasil pembusukan gigi yang mati akan
mengembang dan akan menekan syaraf sehingga menyebabkan rasa sakit.
e. Sisa akar, pada lubang gigi yang sudah menghancurkan mahkota gigi yang tertinggal hanya
sisa akar dalam keadaan membusuk akan menimbulkan bau tidak sedap. Tepi-tepi sisa akar
yang tajam melukai gusi sehingga terjadi peradangan.
Penyakit lubang gigi dapat diatasi dengan penanganan tepat sesuai tingkat keparahannya:
1.. Jika lubang gigi masih dalam tahap permulaan atau sangat kecil. Pemberian fluoride bisa
dijadikan solusi untuk membantu memulihkannya pada email gigi. Pemberian fluor ini bisa
melalui air minum, dalam bentuk tablet, susu atau vitamin. Bisa juga melalui pasta gigi yang
mengandung fluor.
2. Untuk pengobatan lubang gigi yang sudah mengenai denitnperlu dilakukan penambalan
gigi.
3. Bila lubang gigi sudah mengenai pulpa, perlu dilakukan perawatan saluran akar yang
memerlukan waktu berkali-kali dalam pengobatannnya.
• Buah-buahan yang berserat dan berair, contohnya: semengka, pisang, bebaya, belimbing. •
Sayur-sayuran, contohnya : sawi, kangkung, bayam.
Yaitu pada saat pagi 30 menit setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
3. Memilih sikat gigi yang berbulu halus dan mengunakan pasta gigi yang mengandung fluor.
• Sarana : - poliklinik gigi di puskesmas - Praktek dokter gigi • Tenaga kesehatan : -dokter
gigi -perawat gigi
III. Penutup
a. Kesimpulan
Penyakit lubang gigi adalah suatu kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
suasana asam yang dihasilkan oleh bakteri. Proses penjalaran lubang gigi ini awalnya akan
mengenai email, dentin, dan bila di biarkan akan mengenai pulpa dan bahkan dapat
menyebabkan infeksi. Maka dari itu, bila gigi telah terdapat lubang gigi segera dilakukan
penambalan dan pencegahan secara dini lebih baik dilakukan misalnya dengan pemberian
fluor pada permukaan gigi, banyak mengkonsumsi makanan yang bserserat dan
berair,menggosok gigi secara teratur dan rutin memriksakan gigi setiap 6 bulan sekali.
b. Evaluasi
Demikianlah penyluhan dari kami. Kami harap semua dapat mengerti tentang penyakit
lubang gigi. Kami juga berharap semua selalu menjaga kebersihan gigi dan mulutnya agar
terhindar dari penyakit lubang gigi. Kami akhiri
Wassalammualikum wr.wb
IV. Metode
-Ceramah
-Tanya jawab
V. Alat Peraga
- Papan tulis
- Spidol
- Penghapus
- Model gigi
- Poster
- Model buah-buahan
- Model sayur-sayuran
1. Penyuluh
-mengucapkan salam
-perkenalan
-menyampaikan harapan
2. Sasaran
-memperhatikan penyuluh
-bertanya
-menjawab evaluasi
-Mach Foed, Irham Anwar Yetti. 2005. Menjaga Kesehatan gigi anak. Jogjayakarta.
Fitranaya. -Megananda, Hiraya Putri. 2012. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras
dan Jaringan Pendukung gigi. Jakarta: Buku b Jakarta: Buku Kedokteran Gigi. EGC.
-Rahmadon, Andryan Gilang. 2010. Serba –Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta.
Burune -Saluna Deynilisa. 2015. Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC