Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


ANATOMI JANTUNG DAN SISTEM RESPIRASI

OLEH :
NAMA : JULIS MUHARAM
KELAS : III D

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BHAKTI HUSADA BENGKULU
KEPERAWATAN

2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya berhasil

menyelesaikan Tugas ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang

berjudul “Anatomi Jantung dan Sistem Respirasi”

Makalah ini berisikan informasi tentang anatomi jantung dan sistem

respirasi. Diharapkan Tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita

semua tentang pencegahan dan menambah ilmu pengetahuan kita semua.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu

saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin.

Bengkulu, November 2013

Penyusun.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

BAB II ISI ...................................................................................................... 3

2.1. ANATOMI JANTUNG........................................................................... 3

A. Pengertian ................................................................................................ 3
B. Anatomi Jantung ..................................................................................... 6
C. Fisiologi Jantung ..................................................................................... 9
D. Fungsi Jantung ........................................................................................ 14
E. Cara Kerja Jantung ................................................................................ 14

2.2. SISTEM PERNAPASAN ...................................................................... 15

A. Pengertian ................................................................................................ 15
B. Organ – organ Respirasi ........................................................................ 17
C. Mekanisme Pernapasan .......................................................................... 19
D. Udara Pernapasan .................................................................................. 21
E. Gangguan Sistem Pernapasan .............................................................. 23

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 26

A. Kesimpulan .............................................................................................. 26
B. Saran ........................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas
proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini
terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang
terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung,dan vena yang
mengalirkan darah menuju jantung. Jantung merupakan organ berotot yang
mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh.Jantung manusia
berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di
rongga dada sebalah kiri.Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut
perikardium.Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah
dengan bantuan sejumlah klep yang melengkapinya.Untuk mejamin
kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik.Fisiologi jantung
terbagi dalam beberapa bagian diantaranya sistem pengaturan
jantung,aktivitas kelistrikan jantung,siklus jantung,bunyi jantung,frekuensi
jantung,curah jantung,cara kerja jantung.
Sedangkan manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara
bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah
proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan atau
pernapasan dalam dan yang terjadi didalam paru-paru pernapasan luar.
Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah
dan udara. Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari
aliran darah ke sel-sel tubuh.
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. Sistem pernafasan terdiri daripada hidung ,
trakea , peparu , tulang rusuk ,otot interkosta bronkus bronkiol,alveolus dan
diafragma. Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea.
Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa
terbuka. Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang
disambungkan keparu-paru. Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada
bronkiol dan alveolus pada hujung bronkiol.
BAB II
ISI

2.1. ANATOMI JANTUNG

A. PENGERTIAN JANTUNG
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya
menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom)
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul
(pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak
runcing yang disebut apeks kordis.
Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum
mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada ,
diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan
VI dua jari di bawah papilla mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan
jantung yang disebut iktus kordis.Ukurannya kurang lebih sebesar
genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram.
1. Lapisan Jantung
a. Endokardium : merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah
dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang
meapisi permukaan rongga jantung.
b. Miokardium : merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari
otot-otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot
yaitu :
 Bundalan otot atria yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis
kordis yang membentuk serambi atau aurikula kordis.
 Bundalan otot ventrikel yang membentuk bilik jantung dimulai
dari cincin atrioventrikuler sampai apeks jantung.
c. Pericardium : lapisan jantung sebelah luar yang merupakanselaput
pembungkus terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan visceral
yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung
Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin
untuk menjaga agar pergesekan antara pericardium pleura tidak
menimbulkan gangguan terhadap jantung.Jantung bekerja selama kita
masih hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh
darah.Pembuluh darah yang terpenting dam memberikan darah untuk
jantung dari aorta asendens dinamakan arteri korornaria.

2. Periode Kerja Jantung


Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode :
a. Periode kontriksi (periode sistole).
Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam keadaan
menguncup.Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup
valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis
terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri
pulmonalis masuk ke paru-paru kiri dan kanan.Sedangkan darah dari
ventrikel sinistra mengalir ke aorta kemudian di edarkan ke seluruh
tubuh.
b. Periode dilatasi (periode dilatasi).
Seatu keadaan ketika jantung mengenbang.Katup bikus dan
trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk
ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel
dekstra.Selanjutnya darah yang ada di paru-paru kiri dan kanan melalui
vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari seluruh
tubuhmelalui vena kava masuk ke atrium dekstra.
c. Periode istirahat
Yaitu waktu antara periode konstriksi dan dilatasi ketika jantung
berhenti kira-kira 1/10 detik. Pada waktu kita beristirahatjantung akan
menguncup sebanyak 70-80 kali/menit. Pada tiap-tiap kontrksi jantung
akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60-70 cc
Kalau kita bekerja maka jantung akan lebih cepat berkonstriksi
sehingga darah lebih banyak dialirkan ke seluruh tubuh. Kerja jaunting
dapat diketahui dengan jalan memeriksa perjalanan darah dalam arteri.
Oleh karena dinding arteri akan mengembang jika ke dalamnya mengalir
gelombang darah. Gelombang darah ini menimbulkan denyutan pada
arteri.Sesuai dengan kuncupnya jantuk disebut denyut nadi.Baik buruknya
dan teratur tidaknya denyut nadi bergantung dari kembang-kempisnya
jantung.

3. Sifat Jantung
Otot jantung mempunyai ciri-ciri yang khas. Kemampuan
berkontraksi otot jantung sewaktu sistole maupun diastole tidak
bergantung pada rangsangan saraf. Kondutivitas (daya hantar) konstriksi
melalui setiap serabut otot jantung secara halus sekali dan sangan jelas
dalam berkas his. Ritme dan kekuatan gelombang yang dimiliki otot
jantung secara otomatis dengan tidak bergantung pada rangsangan saraf.
4. Denyut Arteri
Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri
bila darah dipompakan keluar jantung. Denyut ini dapat diraba pada arteri
radialis dan arteri dorsalis pedis yang merupakan gelombang tekanan yang
dialihkan dari aorta ke arteri yang merambat lebih cepat. Kacepatan denyut
jantung dalam keadaan sehat dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, emosi,
cara hidup dam umur.

5. Daya Pompa Jantung


Dalam keadaan istirahat janrung beredar 70 kali/menit. Pada waktu
banyak pergerakan, kecepatan jantung bisa dicapai 150 kali/menit dengan
daya pompa 20-25 liter/menit.
Setipa menit jumlah volume darah yang tepat sama sekali dialirkan
dari vena ke jantung. Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan
ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena-
vena dekat jantung jadi membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam
vena naik dalam jangka waktu lama, bisa menjadi edema.

B. ANATOMI JANTUNG MANUSIA


1. Ruang Jantung
Terbagi atas 4 ruang:
a. Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial
b. Ventrikel kanan dan Ventricel kiri yang dipisahkan oleh septum
Intervertikular.
Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena
kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki
dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang
menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara
yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan
atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah
de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.
Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak
atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan
untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka
kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan
katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari
dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan
darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui
vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan
melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai
kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup
aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak
ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan
katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan
pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan
mengalir ke seluruh tubuh.

2. Katup jantung
Terdiri dari :
a. Katup Trikuspid
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel
kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium
kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah
kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid
terdiri dari 3 daun katup.
b. Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari
dalam ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus
pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang
akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal
trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun
katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup
bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah
mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
c. Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari
atrium kiri menuju ventrikel kiri..Seperti katup trikuspid, katup
bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel.Katup bikuspid terdiri
dari dua daun katup.
d. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada
pangkal aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri
berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh.
Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

3. Pembuluh darah dalam jantung


a. Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot
jantung yang terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki
pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah
jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya
nutrisi ke jaringan otot jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang
arteri utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan
“kanan” arteri koroner, muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas
jantung.
b. Vena kava superior
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah
utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena
dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang
bermuara di atrium kanan jantung.
c. Vena Kava Inferior
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah
utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena
dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara
di atrium kanan jantung.
d. Vena Pulmonalis
Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang
kaya dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah
bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat
untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa
darah ke jantung.
e. Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini
adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah
yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.
f. Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari
ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah
bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih
tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang
membawa darah dari jantung.

C. FISIOLOGI JANTUNG
1. Sistem Pengaturan Jantung
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu
menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran
serabut otot jantung. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa
jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium
kanan tepat di bawah pembukaan vena cava superior.Nodus S-A
mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu
jantung.Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda
impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum
terjadi kontraksi ventrikular.Berkas A-V berfungsi membawa impuls di
sepanjang septuminterventrikular menuju ventrikel.

2. Aktivitas Kelistrikan Jantung


Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang
memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang
tertinggi.Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium
kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi
sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap
junction.Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus
AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut.Potensial
aksi berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi
atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel
berlangsung sempurna.Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum
antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan ke seluruh
miokardium melalui serat-serat Purkinje.Sel-sel ventrikel lainnya
diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap
junction.Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan,
diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu jeda
singkat.Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase
positif yang berkepanjangan, atau fase datar, yang disertai oleh periode
kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu ejeksi adekuat.Fase
datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan saluran Ca++
lambat.Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang
berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin
terjadi.Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi
yang berganti-ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.Penyebaran
aktivitas listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan
tubuh.Rekaman ini, EKG, dapat memberi informasi penting mengenai
status jantung.
3. Siklus Jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan
relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole berikutnya.
Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume darah
dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan
penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan
masuk ke arteri.

4. Bunyi Jantung
a. S1 (lub) terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding
ventrikel & arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika
tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.
b. S2 (dup) terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal
relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih
rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.
c. S3 disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke
ventrikel secara tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir
pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan
dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
d. S4 terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan
oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu normal.
e. Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar
yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul
karena defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang
menghambat aliran darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai yang
memungkinkan aliran balik darah.

5. Frekuensi Jantung
Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per
menit, dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan
seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik,
dan diastole 0,3 detik.
a. Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100
denyut per menit.
b. Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60
denyut per menit
c. Pengaturan Frekuensi Jantung
Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan
parasimpatis susunan saraf otonom.Pusat refleks kardioakselerator adalah
sekelompok neuron dalam medulla oblongata.Efek impuls neuron ini
adalah untuk meningkatkan frekuensi jantung.Impuls ini menjalar melalui
serabut simpatis dalam saraf jantung menuju jantung.Ujung serabut saraf
mensekresi neropineprin, yang meningkatkan frekuensi pengeluaran
impuls dari nodus S-A, mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V
dan sistem Purkinje, dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan
jantung.Pusat refleks kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla
oblongata.Efek impuls dari neuron ini adalah untuk mengurangi frekuensi
jantung.Impuls ini menjalar melalui serabut parasimpatis dalam saraf
vagus.Ujung serabut saraf mensekresi asetilkolin, yang mengurangi
frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A dan memperpanjang waktu
hantaran melalui nodus V-A.Frekuensi jantung dalam kurun waktu
tertentu ditentukan melalui keseimbangan impuls akselerator dan inhibitor
dari saraf simpatis dan parasimpatis.Impuls aferen (sensorik) yang
menuju pusat kendali jantung berasal dari reseptor, yang terletak di
berbagai bagian dalam sistem kardiovaskular.Presoreseptor dalam arteri
karotis dan aorta sensitive terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan
tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang memperlambat
frekuensi jantung.
Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang
menstimulasi frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat medular.
Proreseptor dalam vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan darah.
Jika tekanan darah menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan
frekuensi jantung untuk mempertahankan tekanan darah. Pengaruh lain
pada frekuensi jantung : Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi
pada hampir semua saraf kutan, seperti reseptor untuk nyeri, panas,
dingin, dan sentuhan, atau oleh input emosional dari sistem saraf pusat.
Fungsi jantung normal bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti
kalsium, kalium, dan natrium yang mempengaruhi frekuensi jantung jika
kadarnya meningkat atau berkurang.

6. Curah Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua
ventrikel per menit.Curah jantung terkadang disebut volume jantung per
menit.Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran
rata-rata dan kurang 20 % pada perempuan.
a. Perhitungan curah jantung
(Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup)
b. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung
 Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per
menit, pada atlit yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit.
Cadangan jantung adalah kemampuan jantung untuk
memperbesar curahnya.
 Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan
output dengan input-nya berdasarkan alasan berikut :
 Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan
volume akhir diastolic.
 Peningkatan volume diastolic akhir, akan
mengembangkan serabut miokardial ventrikel
 Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang
pada permulaan konstraksi (dalam batasan fisiologis),
semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi
semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling
tentang jantung.
D. FUNGSI JANTUNG
Fungsi Jantung adalah mengepam darah keparu-paru dimana darah itu
memperolehi ioksigen dan seterusnya dialirkan ke seluruh badan.Fungsi
utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan
membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung
melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan
oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paruparu, dimana
darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida; jantung
kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan
memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. Pada saat berdenyut, setiap ruang
jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol); selanjutnya jantung
berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut
sistol).Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan
kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah
yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh
tubuh mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam
ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup
pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.

E. CARA KERJA JANTUNG


Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol).Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah
keluar dari ruang jantung (disebut sistol).Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan
mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh
mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam
bilik kanan. Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke
dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di
paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang
selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih)
mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah
di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi
pulmoner.

2.2. SISTEM PERNAPASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PERNAPASAN


Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang
berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan
karbondioksida melalui paru-paru. Pernapasan adalah suatu proses yang
terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem
pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat
dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara
dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam
adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel
tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika
tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya,
apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara
(inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan
dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
Mekanisme Sistem Pernapasan

Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan


perut. Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian
juga untuk pernapasan perut.

1. Mekanisme pernapasan dada


a. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal)
berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil
dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru
b. Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-
paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar
dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-
paru.
2. mekanisme pernapasan perut
a. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari
melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang -->
tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan
udara luar --> udara masuk
b. Fase ekspirasi pernapasan perut
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali
melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru
lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari
paru-paru.
B. ORGAN-ORGAN PADA RESPIRASI DAN FUNGSINYA
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar
minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat
saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal
yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada
bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat
terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan
menyebabkan pitasuara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan
sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran
pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,
bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga tidak
mengakibatkan gangguan kesehatan.
c. Laring
Kotak suara yang menghubungkan faring dengan trakea. Tabung
pendek berbentuk seperti kotak triangular dan ditopang oleh tiga kartilago
tidak berpasangan (kartilago tiroid, kartilago krikoid , dan epiglotis ) dan
tiga kartilago berpasangan ( kartilago ariteniod , kartilago kornikulata, dan
kartilago kuneiform)
d. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak
sebagian di leher dansebagian di rongga dada (torak). Dinding
tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada
bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-
benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
e. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu
bronkus kanan dan bronkuskiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama
dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan
pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannyamelingkari
lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus.
f. Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak cabang dari batang tenggorok yang
terdapat dalam rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai ke
paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan
kiri tidak sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3
cabang, sedangkan bronkiolus yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya
bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki
dinding yang lebih tipis, pada ujung bronkiolus terdapat banyak sekali
gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus. Ciri khas
bronkiolus adalah tidak adanya tulang rawan dan kelenjar pada
mukosanya, pada bagian awal dari cabang bronkiolus hanya memiliki
sebaran sel globet dan epitel. fungsi dari bronkiolus adalah sebagai media
yang menghubungkan oksigen yang dihirup agar mencapai paru-paru.
g. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh
diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru
kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmosinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua
selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleuravisceralis) dan selaput
yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang
rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan
pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal
dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura
bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh
bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-
paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan
dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.

C. MEKANISME PERNAFASAN (VENTILASI PULMUNAR)


Otot pernapasan utama adalah otot inspirasi, yang terpenting adalah
diafragma; kontraksi diafragma akan mendatarkan kubah, mengurangi
tekanan rongga toraks, sehingga menarik udara masuk ke paru-paru. Otot
interkostalis eksterna membantu dengan cara menaikkan iga dan
meningkatkan dimensi rongga toraks. Pernapasan yang tenang normalnya
adalah pernapasan diafragma; otot inspirasi aksesorius (misalnya skalenus,
sternomastoideus) membantu inspirasi jika terdapat tahanan jalan napas atau
ventilasi yang tinggi. Ekspirasi dicapai dengan rekoil pasif paru dan dinding
dada, namun, pada laju ventilasi yang tinggi, ekspirasi dibantu oleh kontraksi
otot abdomen yang mempercepat rekoil diafragma dengan meningkatkan
tekanan abdomen (misalnya olahraga). Volume dan tekanan paru. Volume
tidal adalah volume udara yang keluar dan masuk paru saat pernapasan
normal; volume tidal istirahat normal adalah -500 mL, namun, seperti volume
paru lainnya, volume ini bergantung pada usia, jenis kelamin, dan tinggi
badan. Kapasitas vital adalah volume tidal maksimum, yaitu ketika seseorang
menarik napas sedalam-dalamnya dan menghembuskan napas sehabis-
habisnya. Perbedaan volume antara ekspirasi istirahat dan ekspirasi
maksimum disebut volume cadangan ekspirasi; hal yang sama pada inspirasi
disebut volume cadangan inspirasi. Volume paru setelah inspirasi maksimum
adalah kapasitas paru total, sedangkan volume paru setelah ekspirasi
maksimum adalah volume residu. Kapasitas residu fungsional (functional
residual capacity, FRC) adalah volume paru pada akhir pemapasan normal,
ketika otot-otot respirasi berelaksasi. Besar FRC ditentukan oleh
keseimbangan antara rekoil elastis ke arah luar oleh dinding dada dan rekoil
elastis ke arah dalam oleh paru. Keduanya dikoupling oleh cairan di dalam
rongga pleura dada yang kecil, sehingga terjadi tekanan negatif (tekanan
intrapleura: -0,2 sampai -0,5 kPa). Oleh karena itu,- perforasi dada
menyebabkan udara tersedot ke dalam rongga pleura, dan dinding dada akan
mengembang, sementara paru kolaps (pneumotoraks). Penyakit yang
mempengaruhi rekoil elastis paru akan mengubah FRC; fibrosis akan
meningkatkan rekoil sehingga mengurangi FRC, sedangkan emfisema, di
mana terjadi kerusakan struktur paru, rekoil berkurang dan FRC meningkat.
Selama inspirasi, perluasan rongga toraks membuat tekanan intrapleura
menjadi lebih negatif, menyebabkan paru dan alveoli mengembang, dan
mengurangi tekanan alveolar. Hal ini memunculkan gradien tekanan antara
alveoli dengan mulut, dan menarik udara ke paru. Selama ekspirasi, tekanan
intrapleura dan tekanan alveolar meningkat, walaupun, kecuali saat ekspirasi
paksa (misalnya batuk), tekanan intrapleura tetap negatif pada keseluruhan
siklus karena ekspirasi normalnya adalah pasif. Ruang rugi (dead space)
adalah volume jalan napas yang tidak berperan dalam pertukaran gas. Ruang
rugi anatomis mencakup saluran napas dan turun hingga ke bronkiolus
terminalis; normalnya -150 mL. Ruang rugi alveolar adalah alveoli yang tidak
mampu mengadakan pertukaran gas; dalam kesehatan, hal ini tidaklah
penting. Ruang rugi fisiologis adalah jumlah ruang rugi anatomis dan
alveolar.
Proses Jalannya Udara Pernapasan
a. Udara masuk melalui lubang hidung
b. melewati nasofaring
c. melewati oralfarink
d. melewati glotis
e. masuk ke trakea
f. masuk ke percabangan trakea yang disebut bronchus
g. masuk ke percabangan bronchus yang disebut bronchiolus
h. udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut
alveolus (jamak: alveoli)
pertukaran udara yang sebenarnya hanya terjadi di alveoli. Dalam
paru-paru orang dewasa terdapat sekitar 300 juta alveoli, dengan luas
permukaan sekitar 160 m2 atau sekitar 1 kali luas lapangan tenis, atau
luas 100 kali dari kulit kita.

D. UDARA PERNAPASAN
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan
disebut udara pernapasan. Udara pernapasan pada manusia dibedakan
menjadi enam macam, yaitu:
1. Udara pernapasan biasa (volume tidal) --> VT
Merupakan udara yang masuk dan keluar paru-paru pada saat
pernapasan biasa. Volume udara yang masuk dan keluar sebanyak 500
ml
2. Udara cadangan inspirasi (udara komplementer) --> UK
Merupakan udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru
secara maksimal, setelah melakukan inspirasi normal. Besarnya udara
komplementer adalah 2500 - 3000 ml
3. Udara cadangan ekspirasi (udara suplementer) --> US
Merupakan udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru secara
maksimal setelah melakukan ekspirasi biasa. Besarnya udara
suplementer adalah 1250 - 1300 ml
4. Udara residu --> UR
Merupakan udara yang tersisa di dalam paru-paru, yang berfungsi
untuk menjaga agar paru-paru tetap dalam keadaan mengembang.
besarnya udara residu adalah 1200 ml.

a. Volume udara pernapasan


 Volume udara pernapasan berkisar 500 - 3500 ml
 Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai
di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan.
 Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu
sebesar 300 cc
b. Kapasitas paru-paru
 Kapasitas vital --> KV
Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara
maksimal setelah melakukan inspirasi secara maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
KV = VT + UK + US
Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah
sebesar 4750 ml
 Kapasitas total --> KT
Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di
paru-paru secara keseluruhan.
Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
KT = KV + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-
paru adalah sebesar 5800 ml

c. Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau
mengeluarkan udara per menit. Pada umumnya intensitas
pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan
adalah:
 Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas
pernapasan akan semakin menurun
 Jenis kelamin.
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat
dibandingkan perempuan
 Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi
pernapasan akan semakin cepat
 Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari
dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri
lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan
posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi
tengkurap.
 Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan
semakin cepat

E. GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN


Gangguan pada alat pernapasan
Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pernapasan Alat-alat pernapasan
merupakan organ tubuh yang sangat penting. Jika alat ini terganggu karena
penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan
dapat menyebabkan kematian.Berikut akan diuraikan beberapa macam
gangguan yang umum terjadi pada saluran pernapasan manusia.
1. Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala
yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin,
dan tenggorokan terasa gatal.
2. Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan
saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu,
debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.
3. Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan
bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu
karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus.
Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-
paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
4. Macam-macam peradangan pada sistem pernapasan manusia:a.
Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal
virus influenza.
a. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan
cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
b. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri
Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah.
Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
c. Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan
suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak
merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
d. Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi.
Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir
yang menyumbat batang tenggorokan.
e. Sinusitis, radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi kanan
dan kiri batang hidung. Biasanya di dalam sinus terkumpul nanah
yang harus dibuang melalui operasi.
5. Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan
penggunaan oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat
alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir
dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem
sitokrom (enzim pernapasan).
6. Asidosis, adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan
asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.
7. Difteri, adalah penyumbatanpada rongga faring atau laring oloeh
lendir yang dihasilkan kuman difteri.
8. Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya
kemasukan udara.
9. Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau
bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.
10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan
saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip,
pembengkakan di tekak atau amandel.
11. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker
paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat
berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif
juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat
menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
a. Anatomi Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara
bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi
oleh susunan saraf otonom)
Lapisan jantung terdiri dari : Endokardium, Miokardium,
Pericardium Ruang Jantung terbagi atas empat ruang: Atrium
kanan dan atrium kiri yang dipisahkan oleh septum intratrial,Ventrikel
kanan dan ventrikel kiri yang dipisahkan oleh septum.
Katup jantung terdiri dari : Katup Trikuspidalis, Katup pulmonal ,
Katup Bikuspid, Katup Aorta.
Pembuluh darah dalam jantung : Arteri Koroner, Vena Kava
Superior, Vena kava Inferior, Vena Pulmonalis, Aorta, Arteri Pulmonalis.
Fisiologi jantung terbagi dalam beberapa bagian diantaranya
Sistem pengaturan jantung terdapat serabut parkinje yang merupakan
serabut otot jantung khusus,nodus sinoatrial,nodus atrioventrikular,dan
berkas A-V. Aktivitas kelistrikan jantung ,siklus jantung,bunyi
jantung,frekuensi jantung,curah jantung,cara kerja jantung.
b. Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang
digunakan untuk pertukaran gas. Sistem pernafasan terdiri daripada
hidung, trakea, peparu, tulang rusuk, otot interkosta bronkus bronkiol,
alveolus dan diafragma. Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung
dan trakea. Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi
kuat dan sentiasa terbuka. Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan
bronkus kiri yang disambungkan keparu-paru. Kedua-dua bronkus
bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung bronkiol.
B. Saran
Tidak lengkap jika penyusunan makalah ini selesai tanpa adanya kritik
dan saran dari para pembaca sekalian. Kami berharap para pembaca akan
terus memberikan kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya sehingga
tidak hanya di pelajari tetapi juga di nikmati karena adanya interaksi antara
penulis/penyusun makalah ini dengan para pembaca sekalian. Kami penyusun
sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sekalian.
DAFTAR PUSTAKA

http://moccablogge.blogspot.com/2012/12/makalah-anatomi-dan-fisiologi-jantung.html

http://anatomifisiologijantung.blogspot.com/

http://monaayu.blogspot.com/2012/04/makalah-sistem-kerja-jantung.html

http://yuniherawati.wordpress.com/2012/11/27/makalah-sistem-pernapasan/
http://nursesadar.blogspot.com/2013/04/makalah-sistem-pernafasan.html

Anda mungkin juga menyukai