Siti Nur Aisyah (3061623010) (SPK)
Siti Nur Aisyah (3061623010) (SPK)
Dosen Pengampu:
Oleh:
NPM 306.16.23.010
BANJARMASIN
2018
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Pertama-tama mari kita panjatkan puji dan syukur atas Rahmat & Ridho Allah
SWT, karena tanpa Rahmat & RidhoNya, saya tidak dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dr. H. Muhammad Royani, M.Pd
selaku dosen pengampu Strategi Pembelajaran Matematika yang membimbing saya
dalam pengerjaan tugas makalah ini. Saya sampaikan terima kasih juga atas
perhatiannya terhadap makalah ini, saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
diri saya sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya. Dalam makalah ini saya
menjelaskan tentang “Strategi Pembelajaran Kooperatif”.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum saya
ketahui. Maka dari itu saya mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen.
Demi tercapainya makalah yang sempurna.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif .............................................. 6
B. Karakteristik dan Prinsip-Prinsip SPK ..................................................... 7
C. Prosedur Pembelajaran Kooperatif …...................................................... 9
D. Keunggulan dan Kelemahan SPK ............................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang
Hari ini jam pelajaran terakhir. Seorang guru IPA memberi pengarahan
tentang proses pembelajaran yang harus dilakukan sebagai kelanjutan materi
sebelumnya. Ia berdiri dimuka kelas menghadapi anak didiknya yang duduk berjejer
rapi. Ada 5 baris dikelas itu; dan setiap baris terdiri dari 8 bangku, tiap bangku rata-
rata terdiri dari 2-3 orang siswa, jadi seluruh siswa yang ada di kelas itu adalah sekitar
45 orang. Terasa sangat padat memang kelas itu.
Pak guru berusaha mengajar dengan baik dan penuh semangat. Namun,
semangatnya pak guru tidak diikuti oleh semangat anak didiknya yang tampak sudah
kehilangan gairah untuk belajar. Konsentrasi mereka untuk menyimak materi
pelajaran sudah sangat lemah. Maklum waktu itu jam pelajaran terakhir. Anak-anak
sudah kehabisan energi untuk belajar. Yang ada dibenak mereka adalah bagaimana
agar pelajaran itu cepat berakhir. Mereka juga ingin segera pulang.
Melihat gejala-gejala yang sangat tidak menguntungkan itu, pak guru cepat
tanggap. Ia membagi siswa dalam enam kelompok kecil. Tiap kelompok terdiri dari 5-
6 orang, yang boleh memilih saalah satu permasalahan yang harus didiskusikan.
“Di depan ada 3 buah gambar. Coba kalian amati gambar tersebut,” kata pak
guru sambil menunjuk gambar yang terpasang di papan tulis. “ Gambar pertama
adalah sebuah tanaman yang terkena sinar mataari dari berbagai arah. Gambar kedua
adalah tanaman yang terkena sinar matahari dari arah tertentu, dan gambar ketiga
adalah tanaman yang tidak terkena sinar matahari. Tugas kalian adalah
mendeskripsikan apa yang akan terjadi pada ketiga tanaman itu. Jelaskan alasannya
dengan lengkap.
Siswa berdiskusi dalam kelompok. Rasa kantuk pun hilang, para peserta didik
berkonsentrasi pada tugas yang diberikan oleh pak guru . Semua kelompok ingin
menampilkan hasil terbaik.
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan pada makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep dari strategi pembelajaran kooperatif.
2. Untuk mengetahui karakteristik dan prinsip-prinsip SPK.
3. Untuk mengetahui prosedur pembelajaran kooperatif.
4. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan SPK.
3. Penilaian
Penilaian dalam SPK bisa dilakukan dengan tes atau kuis, yang dilakukan baik
secara individual maupun secara kelompok. Tes individual nantinya akan
memberikan informasi kemampuan setiap siswa; dan tes kelompok akan
memberikan informasi kemampuan setiap kelompok. Hasil akhir setiap siswa
adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Nilai setiap kelompok memiliki
nilai yang sama dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan nilai kelompok adalah
nilai bersama dalam kelompoknya yang merupakan hasil kerja sama setiap anggota
kelompok.
4. Pengakuan Tim
Pengakuan tim (team recognition) adalah penetapan tim yang dianggap paling
menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau
hadiah. Pengakuan dan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat
1. Keunggulan SPK
Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran
diantaranya:
a. Melalui SPK siswa tidak terlalu bergantung pada guru, dan dapat
menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan
informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
b. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan
ide-ide orang lain.
c. SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari
akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
d. SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar.
e. SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan
prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan
rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain,
mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif
terhadap sekolah.
f. Melalui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide
dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat
berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena
keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
g. SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berfikir. Hal ini berguna untuk proses
pendidikan jangka panjang.
2. Keterbatasan SPK
Di samping keunggulan, SPK juga memiliki keterbatasan, di
antaranya:
a. Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu.
Sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat
mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Untuk siswa yang
dianggap memiliki kelebihan, contohnya, mereka akan merasa terhambat
oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya,
keadaan semacam ini dapat mengganggu iklim kerja sama dalam
kelompok.
B. Saran
Apabila menggunakan pembelajaran kooperatif guru harus selalu membimbing siswa
dalam berdiskusi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal setiap siswa harus aktif dalam berdiskusi dan
harus saling menghargai setiap pendapat, ide, atau gagasan dari anggota yang lain.
Dengan adanya strategi dalam pembelajaran memudahkan seorang guru dalam
melakukan proses belajar mengajar. Maka seharusnya seorang guru juga harus
pandai dalam memilih strategi yang tepat dalam mengajar agar peserta didik tidak
mengalami kebosanan saat pembelajaran.