Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL TEKNOLOGI OBAT HERBAL

‘’PemanfaatandanPembuatanSediaanObat Herbal
denganBerbagaiMacamInovasiBentukSediaan’’

DosenPembimbing :Sugiyanto,S.Si,M.Farm,Apt.

Disusun Oleh :

FirmanHidayat (1012017030)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES HARAPAN BANGSA JEMBER
Jln. SlametRiyadi No.64 Patrang - Jember
2019

A. POMADE RAMBUT COWOK


Latar Belakang

Lilin lebah / beeswax adalah salah satu hasil produksi lebah yang dihasilkan dari
proses metabolisme dari kelenjar lilin lebah pekerja muda yang berusia sekitar 12 hari.
merupakan sejenis lilin yang untuk memproduksinya, lebah harus mengorbankan produksi
madunya. Untuk menghasilkan 1 Kg lilin lebah (beeswax) , lebah mengkonsumsi madu
sebesar kurang lebih 7 hingga 15 kg madu.Tidak seperti saat memproduksi madu dimana
lebah memproduksinya dengan mendatangi bunga, melainkan, lilin lebah terbentuk dengan
cara para lebah pekerja meminum madu dan memakan tepung sari dalam jumlah yang
banyak. Kemudian madu dan tepung sari tersebut diolah oleh lebah pekerja dalam
kelenjarnya yang terletak disebelah bawah perutnya. Hasil dari metabolisme inilah yang
kemudian menjadi lilin lebah dan digunakan oleh lebah untuk membangun sarang. Lilin
lebah ini juga berfungsi untuk melindungi isi sarang mereka dari jamur. Singkatnya, lilin
lebah diproduksi oleh delapan kelenjar lilin yang dimiliki lebah pekerja muda. Setelah
diproses di kelenjar lebah pekerja tersebut lalu dihasilkan cairan yang lama-lama mengeras
karena bersentuhan dengan udara, bahan ini pada akhirnya bercampur dengan berbagai zat di
sarang lebah, termasuk air liur lebah itu sendiri. kemudian dihasilkanlah lilin lebah atau yang
dikenal juga sebagai beeswax. Dari segi warna, warna lilin lebah itu bervariasi. Berwarna
putih kekuningan, hingga berwarna kuning gelap. Ketika diproduksi, lilin lebah akan
menghasilkan warna putih, dan akan berubah menjadi kuning hingga kuning gelap atau
kuning kecoklatan yang disebabkan oleh campuran pollen dan propolis lebah.
Teksturnya, sedikit lengket saat dipegang. Pada suhu kamar, lilin lebah sedikit lunak,
sedangkan pada suhu dingin mudah pecah. Pada suhu kurang lebih 70 C , lilin lebah meleleh
dan lengket. Lilin lebah menjadi rapuh di suhu dibawah 18 C. Dan menjadi lembut dan lentur
diantara suhu 35-40 derajat C. Titik lebur lilin lebah sama dengan semua titik lebur lilin, yaitu
65 C.

BAB I PENDAHULUAN
Di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, persaingan dalam
dunia bisnis menjadi semakin ketat. Ketatnya persaingan tersebut, menuntut perusahaan atau
pun pelaku bisnis untuk terus melakukan pengembangan terhadap produknya. Hal tersebut
menuntut suatu perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran yang tepat agar produk yang
dijual diminati oleh masyarakat. Agar perusahaan mampu bersaing dengan baik, maka suatu
perusahaan harus mengeluarkan produk terbaik yang mampu memenuhi selera konsumen
yang selalu berubah seiring berjalannya waktu. Selera konsumen terhadap suatu produk dapat
mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap suatu produk
tertentu meningkat maka permintaan terhadap produk tersebut juga akan meningkat pula.
Salah satu produk yang saat ini sedang naik daun dan mengalami peningkatan permintaan
yang cukup pesat adalah minyak rambut dengan jenis pomade. Pomade merupakan sebuah
istilah dalam bahasa Inggris yang diambil dari bahasa Perancis “Pommade”, yang memiliki
arti “salep”. Minyak rambut jenis pomade mulai dikenal pada tahun 1800-an atau sekitar
abad ke-19. Pomade merupakan sebuah produk hair styler yang lebih identik dengan pria.
Pomade terbuat dari bahan dasar besswax (lilin lebah). Berbeda dengan minyak rambut jenis
gel dan wax, minyak rambut jenis pomade menggunakan bahan dasar besswax (lilin lebah)
yang akan memberikan kesan rapih, licin, 2 dan mengkilap sehingga menimbulkan kesan
basah dan klimis bagi si pemakainya.1 Penggunaan minyak rambut dengan jenis pomade
pada saat ini sedang mengalami naik daun. Permintaan terhadap pomade akhir-akhir ini
dinilai terus meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah penjualan
hair styling (pomade) milik salah satu perusahaan kosmetik pria di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1.1 Lilin lebah
Lilin lebah adalah lilin atau malam yang diproduksi dari sarang lebah. Umumnya
tersusun atas dari ester asam lemak dan berbagai senyawa alkohol rantai panjang. Lilin
lebah memiliki berbagai aplikasi, diantaranya sebagai bahan tambahan makanan. Lilin
lebah dapat dimakan, namun tidak memiliki nilai nutrisi yang berarti karena tidak
dihidrolisis dengan sempurna di dalam saluran pencernaan manusia. Selain itu, lilin lebah
dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, farmasi, bahan membuat model
patung, semir sepatu, campuran zat pewarna untuk lukisan dan ornamen, pengisi lubang
pada gigi, dan lilin. Berbagai alat musik perkusi dapat disesuaikan nada yang
dihasilkannya dengan mengoleskan lilin lebah.
1.1.1 Kandungan kimia

Karena berasal dari lebah pekerja muda yang memakan bahan dasar madu, dan
tepung sari. Dan setelah diproses di kelenjar nya bercampur dengan berbagai zat dalam
sarang, maka dari itu lilin lebah / beeswax kaya akan berbagai jenis senyawa yang
kebanyakan berasal dari senyawa ester dan berbagai senyawa lain dari pollen dan propolis.
Kandungan lilin lebah antara lain : Monoester (35%) , Hidrokarbon (14%) , Diester (14%) ,
Asam lemak bebas (12%) , Hidroksi poliester (8%) , Hidroksi Monoester (4%) , Triester (3%)
, Asam Ester (1%) , Asam Poliester (1%) , Lain-lain (6%).

1.2 Minyak kelapa murni


2.1.1 Klasifikasi kelapa
Kingdom : Plantae
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.

2.1.2 Morfologi

Akar pada tanaman kelapa adalah serabut, tebal,dan berkayu. Akar tanaman Kelapa
ini berkerumun membentuk bonggol, dan hidup pada lahan pantai yang berpasir. Pada
tanaman kelapa yang baru bertunas, mempunyai akar tunggang. Namun, pertumbuhan akar
tersebut sangat cepat dan akan terlihat seperti berlapis. Akar ini memiliki struktur yang
lembut di bagian dalam dan ber air, serta berwarna kecoklatan. Batang pada tanaman kelapa
tumbuh tegak keatas dan merupakan batang tunggal. Batang tanaman kelapa juga beruas-ruas
dan berkayu. Namun, kayunya kurang baik untuk bangunan. Pada batang tanaman kelapa
terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas walaupun
daun telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah yang masih
tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa tampak berwarna hitam beruas.
Daun pada tanaman kelapa berbentuk seperti bulu burung atau bulu ayam. Pada bagian
pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri (spina) yang tajam dan keras di kedua sisinya.
Anak daun (foliage leaflet) tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun. Di tengah-tengah
setiap anak daun terbentuk lidi sebagai tulang daun. Daun pada tanaman kelapa termasuk
daun majemuk (folium compositum), dan merupakan Roset Batang. Hal ini dikarenakan
daun-daunnya rapat dan berjejal-jejal di ujung batang. Bunga pada tanaman kelapa tumbuh
ketika tanaman berusia 3-4 tahun. Bunga tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang
diselubungi oleh seludang bunga yang disebut spatha. Spatha ini bertujuan untuk melindungi
calon bunga sebelum merkar. Bunga pada tanaman kelapa termasuk bunga majemuk
(inflorecentia). Bunga kelapa merupakan bunga berumah dua (diaceus). Bunga betina ketika
masih muda dapat mengeluarkan air yang disebut air nira dapat digunakan untuk membuat
gula kelapa. Bunga pada tanaman kelapa juga mempunyai tandan bunga yang disebut dengan
mayang. Mayang ini digunakan untuk hiasan dalam upacara perkawinan adat Jawa. Buah
pada tanaman kelapa termasuk buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus) . Buah kelapa
tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicarp), daging buah (mesocarp), dari susunan
serabut (fibre) dan mengandung minyak, kulit buah (endocarp) atau cangkang atau
tempurung yang berwarna hitam dan keras (batok), serta daging buah (endosperm) yang
berwarna putih dan mengandung minyak. Daging buah kelapa biasanya di ekstrak dan biasa
disebut dengan santan.

2.1.3 Kandungan kimia

Virgin Coconut Oil mengandung asam laurat yang tinggi. Asam laurat adalah lemak
jenuh yang berantai medium atau biasa disebut Medium Chain Fatty Acid (MCFA) yang
terdiri dari asam kaprilat, asam kaprat asam laurat, dan asam miristat. DalamVCO terdapat
juga asam laurat yang berantai panjang atau biasa disebut dengan Long Chain Fatty Acids
(LCFA) yang terdiri dari asam palimtat, asam stearat dan polyunsaturated. DalamVCO
terkandung energi sebanyak 6,8 kal/gr, lemak 100g dan lemak jenuh 92,1g (Gani, 2005).
Komponen utama VCO adalah asam lemak jenuh sekitar 90% dan asam lemak tak jenuh
sekitar 10%. Asam lemak jenuh VCO didominasi oleh asam laurat yang memiliki rantai C12.
VCO mengandung ±53% asam laurat dan sekitar 7% asam kapriat. Keduanya merupakan
asam lemak jenuh rantai sedang yang biasa disebut Medium Chain Fatty Acid (MCFA),
sedangkan menurut Price (2004), VCO mengandung 92% lemak jenuh, 6% lemak mono tidak
jenuh dan 2% lemak poli tidak jenuh.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Metode dan Pembuatan


1. Waktu dan tempat

2. Bahan dan alat


Bahan :
 Lilin lebah atau bees’wax
 Vco atau minyak kelapa
 Pawanginya coklat

Alat :

 Kompor
 2 panci dengan ukuran yang berbeda
 Kaleng pomade
 Sendok/pengaduk

3. Rancangan percobaan

4. Pembuatan pomade

 Siapkan Kompor dan isi panci pertama dengan air ,tunggu air memanas
 Saat memanas Letakkan panci kedua di atas panci pertama tanpa diisi air
 Masukkan beeswax dan Yang sudah anda kira kira ukurannya ke dalam panci
kedua (seberapa banyak anda membuatnya tergantung dengan banyak beeswax jadi
kira-kira aja ngasihnyaTakaran beeswaxnya : Jika beeswax lebih banyak maka
pomade akan lebih lengket jadi sesuai keinginan kalian mau lengket atau gak .
 Lelehkan beeswax pada suhu rendah jangan sampai air mendidih,jadi kadang cek air
di panci pertama ya.jangan panas - panas amat.
 Setelah Mencair tambahkan sedikit (beberapa tetes)Virgin Coconut Oil
Takaran Virgin Coconut Oil nya : Jika VCO nya banyak maka akan berminyak jadi
kalian kira-kira mau berminyak atau keras tinggal atur takarannya.
 Tambahkan Juga Minyak almond kalau ini tambahin setengah sendok makan aja ya
.soalnya cuman untuk vitamin rambut,kalau kebanyakan nanti pomadenya
berminyak.
 Masukkan pewanginya sedikit saja hingga ada aromanya
 Aduk dengan rata dan Tuangkan Kedalam Kaleng pomade yang disediakan.
 Tunggu hingga mengeras dan jadilah pomade buatan sendiri.

3.2 Hasil / Evaluasi


1. Efek penggunaan pomed, dalam jangka waktu panjang menyebabkan ?
Jawab : pada pembuatan pomade ini menggunakan bahan lilin lebah dan tidak
menggunakan vaselin, kalau menggunakan vaselin akan menyebabkan putih pada
rambut atau ubun..
2. Berapa kali sehari menggunakan pomede secara benar?
Jawab : cukup 2 kali sehari
3. Kenapa menggunakan bahan utamanya lilin lebah tidak vaselin?
Jawab : karena jika memnggunakan vaselin dan menggunakannya pada rambut maka
jika kenak terik panas matahari bakal luntur ke kulit kepala dan menyebabkan
timbulnya jerawat. Maka dari itu saya menggunakan lilin lebah ini.
3.3 Kesimpulan dan Saran
3.4 Daftar pustaka
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7831/2/Bab%201.pdf
http://ericingerebeg.blogspot.com/2016/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66468/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y

B. MINUMAN INSTAN BUAH MENGKUDU DAN JAHE MERAH

Latar Belakang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia minuman instan yang
dihasilkan dan konsentrasi terbaik dengan penambahan buah mengkudu dan jahe merah pada
pembuatan minuman instan berdasarkan hasil uji organoleptik. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimental dengan desain eksperimen yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap Faktorial (RAL) yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor A buah noni, yaitu: 100 g,
200 g, 300 g. Faktor B jahe merah adalah: 75 g, 100 g, 125 g. Hasil analisis kimia adalah
kadar air tertinggi dengan penambahan 300 g buah mengkudu konsentrasi 2,8678 dan
konsentrasi 125 jahe 2,9456, aktivitas antioksidan tertinggi dengan penambahan 300 g buah
mengkudu konsentrasi 71.100 dan jahe merah konsentrasi 125 g 70.0178, dan dari tes
alkaloid semua perawatan dalam minuman instan mengandung alkaloid positif. Hasil warna
organoleptik, aroma dan rasa lebih disukai oleh panelis dengan penambahan 100 g buah
mengkudu dan konsentrasi jahe merah 125 g.
BAB I PENDAHULUAN

Buah mengkudu (Morinda citrifolia L) mengandung berbagai senyawa penting bagi


kesehatan dengan nilai gizi air (89,10%), abu (1,20%), protein (2,90%), lemak (0,60%),
karbohidrat (2,20%), serat (3%) (Suprapti, 2005). p-ISSN : 2476-8995 e-ISSN : 2614-7858
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Maret Suplemen (2019) : S8 - S20 S9 Nilai
gizi buah mengkudu dilengkapi dengan beberapa senyawa fitokimia antara lain acubin,
lasperuloside, alizarin, zat-zat antrakuinon, asam askorbat, asam kaproat, asam kaprilat, zat-
zat skopoletin, damnakantal, dan alkaloid (Antara, dkk., 2001). Dengan senyawa turunan
antrakuinon dalam mengkudu, morindin, morindon, dan alizarin, sedangkan alkaloidnya yaitu
xeronin dan proxeronin (prekursor xeronin). Beberapa hasil penelitian mengenai buah
mengkudu diperoleh khasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, pemulihan sel-sel tubuh,
menurunkan tekanan darah, menghilangkan sakit kepala, menstabilkan gula darah, anti
kanker, anti radang, anti bakteri, antioksidan dan anti alergi (Hardoko, 2003). Khasiat ini
didukung dengan berbagai kandungan senyawa metabolit sekunder yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan, selain kandungan nutrisinya yang juga beragam seperti vitamin A, C, niasin,
tiamin dan riboflavin, serta mineral seperti zat besi, kalsium, natrium, dan kalium. Nilai gizi
dan kandungan senyawa pada buah mengkudu yang penting bagi kesehatan membuat buah
mengkudu diolah dalam berbagai bentuk antara lain kapsul, tablet, teh, kopi maupun jamu.
Inovasi dalam pengolahan pada buah mengkudu dengan cara memanfaatkan buah mengkudu
menjadi minuman instan bubuk dalam kemasan dengan penambahan jahe.

Penambahan jahe disini merupakan salah satu upaya untuk menghilangkan bau yang
kurang sedap pada buah mengkudu penyebabnya adalah di dalam buah mengkudu masak,
selain terkandung sebagai senyawa yang bermanfaat sebagai obat, juga sejumlah asam antara
asam askorbat, asam kaproat, asam kaprilat yang menghasilkan bau busuk tersebut. Maka
dengan penambahan jahe merah yang memiliki aroma khas herbal diharapkan agar dapat
meminimalisir aroma bau yang kurang sedap pada buah mengkudu tanpa mengurangi khasiat
dari buah mengkudu itu sendiri. Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang telah
dikenal luas oleh masyarakat. Selain sebagai penghasil flavor dalam berbagai produk pangan,
jahe juga dikenal mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti
masuk angin, batuk dan diare. Beberapa komponen bioaktif dalam ekstrak jahe antara lain (6)
– gingerol, (6)-shoogaol, diarilheptanoid dan curcumin mempunyai aktivitas antioksidan
yang melebihi tokoferol (Kikuzaki dan Nobuji 1993). Minuman serbuk yang telah diolah
dalam penyajian bentuk bubuk (instan) merupakan suatu alternatif yang baik untuk
menyediakan minuman menyehatkan dan praktis. Permasalahan yang umum terjadi pada
pembuatan bubuk instan adalah kerusakan akibat proses pengeringan yang umumnya
memerlukan suhu tinggi (lebih 60ᵒC) seperti hilang atau rusaknya komponen flavor serta
terjadinya pengendapan pada saat bubuk dilarutkan dalam air, sehingga untuk mengantisipasi
hal tersebut perlu menggunakan metode pengeringan yang baik dan penggunaan bahan
penstabil yang berfungsi melapisi komponen flavor serta mencegah kerusakan komponen-
komponen bahan akibat proses pengeringan (Intan, 2007).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 BUAH MENGKUDU


Morinda citrifolia L mempunyai nama daerah : Eodu, mengkudu, bengkudu,

(Sumatera) ; kudu, cengkudu, kemudu, pace (Jawa); wangkudu, manakudu, bakulu

(Nusa tenggara); dan di Kalimantan di kenal dengan nama mangkudu, wangkudu,

dan labanan.

1.1.1 Klasifikasi tumbuhan mengkudu


Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Anak kelas : Sympatalae
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga / genus : Morinda
Jenis / spesies : Morinda citrifolia L.
1.1.2 Morfologi
Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan tinggi 4-8 cm. Batang berkayu, bulat,
kulit kasar, percabangan monopoidal. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal
runcing. Panjang 10-40 cm. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai, benang sari 5.
Buah bongkol, permukaan tidak teratur, berdaging, panjang 5-10 cm, hijau kekuningan.

1.1.3 Kandungan kimia


Buah mengkudu mengandung skopoletin, rutin, polisakarida, asam

askorbat, β-karoten, 1-arginin, proxironin, dan proxeroninase, iridoid, asperolusid,

iridoid antrakinon, asam lemak, kalsium, vitamin B, asam amino, glikosida, dan juga

glukosa.Selain itu juga dikandung senyawa-senyawa seperti, morindon, rubiadin,

dan flavonoid.

1.2 JAHE MERAH


Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun
berbatang semu. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (zingiberaceae), satu famili
dangan Temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam
(Curcuma aeruginosa), kunyit, (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga),
lengkuas (Languas galanga), dan lain-lain. Jahe merupakan rempah-rempah Indonesia
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang kesehatan. Jahe
berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina.

2.1.1 Klasifikasi Jahe Merah


Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Musales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : officinale

2.1.2 Morfologi
Jahe tumbuh merumpun, berupa tanaman tahunan berbatang semu. Tanaman
tumbuh tegak setinggi 30-75 cm. Batang semu jahe merah berbentuk bulat kecil, berwarna
hijau kemerahan dan agak keras karena diselubungi oleh pelepah daun (Tim Lentera, 2002).
Panjang daunnya 15-23 cm dan lebar 0,8-2,5 cm. Tangkainya berbulu atau gundul. Ketika
daun mengering dan mati, pangkal tangkainya (rimpang) tetap hidup dalam tanah. Rimpang
tersebut akan bertunas dan tumbuh menjadi tanaman baru setelah terkena hujan . Rimpang
jahe berbuku-buku, gemuk, agak pipih, membentuk akar serabut. Rimpang tersebut
tertanam dalam tanah dan semakin membesar sesuai dengan bertambahnya usia dengan
membentuk rimpang-rimpang baru. Di dalam sel-sel rimpang tersimpan minyak atsiri yang
aromatis dan oleoresin khas jahe (Harmono dan Andoko, 2005). Rimpang yang akan
digunakan untuk bibit harus sudah tua minimal berumur 10 bulan. Ciri-ciri rimpang tua
antara lain kandungan serat tinggi dan kasar, kulit licin dan keras tidak mudah mengelupas,
warna kulit mengkilat menampakkan tanda bernas. Rimpang yang terpilih untuk dijadikan
benih, sebaiknya mempunyai 2 - 3 bakal mata tunas yang baik dengan bobot sekitar 25 -60 g
untuk jahe putih besar, 20 - 40 g untuk jahe putih kecil dan jahe merah. Kebutuhan bibit per
ha untuk jahe merah dan jahe emprit 1-1,5 ton, sedangkan 11 jahe putih besar yang dipanen
tua membutuhkan bibit 2-3 ton/ha dan 5 ton/ha untuk jahe putih besar yang dipanen muda
(Rostiana dkk., 2005). Menurut Harmono dan Andoko (2005), jahe dibedakan menjadi 3
jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe,
yaitu :
1. Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak, rimpangnya
lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya.
Jenis jahe ini biasa dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan.
2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit, ruasnya kecil,
agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua.
Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas,
disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak
oleoresin dan minyak atsirinya.
3. Jahe merah, rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil
sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan
minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
2.1.3 Kandungan Kimia
Jahe memiliki beberapa kandungan kimia yang berbeda. Senyawa kimia rimpang
jahe menentukan aroma dan tingkat kepedasan jahe. Menurut Rismunandar, beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi komposisi kimia rimpang jahe adalah antara lain: jenis jahe, tanah
sewaktu jahe ditanam, umur rimpang saat dipanen, pengolahan rimpang jahe (Putri, 2014).
Komponen yang Universitas Sumatera Utara 12 terkandung dalam jahe antara lain adalah air
80,9%, protein 2,3%, lemak 0,9%, mineral 1-2%, serat 2-4%, dan karbohidrat 12,3%
(Rahingtyas, 2008). Menurut Denyer, secara umum jahe mengandung pati, minyak atsiri,
serat, sejumlah kecil protein, vitamin, mineral, dan enzim proteolitik yang disebut zingibain.
Menurut penelitian Hernani dan Hayani (2001), jahe merah mempunyai kandungan pati
(52,9%), minyak atsiri (3,9%) dan ekstrak yang larut dalam alkohol (9,93%) lebih tinggi
dibandingkan jahe emprit (41,48; 3,5 dan 7,29%) dan jahe gajah (44,25; 2,5 dan 5,81%).
Rimpang jahe juga mengandung senyawa fenolik. Beberapa komponen bioaktif dalam
ekstrak jahe antara lain (6)-gingerol, (6)-shogaol, diarilheptanoid dan curcumin. Jahe juga
mengandung zat aktif shogaol dan gingerol yang berfungsi untuk membangkitkan energi.
Bahkan, para ahli menyebutnya sebagai jenis tanaman antioksidan terkuat sedunia.
BAB III PEMBAHASAN

3.5 Metode dan Pembuatan


1. Waktu dan Tempat

2. Bahan dan Alat


Bahan :
 Buah mengkudu
 Jahe merah
 Gula

Alat

 Wajan cengkung
 Kompor
 Pengaduk dari kayu
 Ayakan mesh 100
3. Pembuatan minuman instan

Pembuatan minuman instan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :

1. Siapkan bahan yaitu sari buah mengkudu, jahe, dan gula untuk dimasak dan
dilakukan proses kristalisasi.
2. Proses Kristalisasi, alat yang digunakan pada proses kristalisasi adalah wajan
cekung, kompor serta pengaduk dari bahan kayu. Sari buah mengkudu ditambahkan
sari jahe dan gula pasir kedalam wajan sesuai dengan perlakuan yang telah
ditentukan, masak pada suhu 90ᵒC sambil diaduk perlahan-lahan hingga merata.
3. Pemblenderan dan Pengayakan dilakukan untuk memblender kristal yang
sudah dingin agar dihasilkan serbuk instan yang halus. Kemudian dilakukan
pengayakan dilakukan untuk memperoleh keseragaman ukuran serbuk sehingga
sesuai dengan standar yang ditetapkan. Pengayakan dapat dilakukan dengan alat atau
ayakan dengan ukuran mesh 100, dengan menggunakan ayakan dengan ukuran mesh
100 maka serbuk yang dihasilkan halus dan ukuran sama sehingga daya larutnya
cepat.
3.6 Hasil / Evaluasi
1. Sebutkan khasiat dari buah mengkudu?
Jawab : menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan stamina, dan mengurangi
mual pasca operasi.

3.7 Kesimpulan dan Saran

3.8 Daftar pustaka


http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=389 (klasifikasi tumbugan mengkudu)
http://digilib.unila.ac.id/14457/13/BAB%20II.pdf (klasifikasi jahe merah)
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5 Maret Suplemen (2019) : S8 - S20
ANALISIS MUTU MINUMAN INSTAN BERBAHAN DASAR BUAH MENGKUDU (Morinda
citrifolia L) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale rosc)

C. SHAMPO JERUK NIPIS DAN MINYAK ALMOND

Latar Belakang

Jeruk nipis merupakan buah yang sudah dikenal oleh masyarakat untuk berbagai
masakan ini memiliki aktivitas antibakteri, berdasarkan penelitian Lee et al (2014) dari tujuh
tanaman yang berasal dari Thailand, ekstrak metanol buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia
Swingle) memiliki aktivitas antibakteri dengan spektrum paling luas terhadap bakteri
Haemopilus somnus lalu diikuti oleh Escherichia coli, Burkholderia sp., dan Haemopilus
parasuis Aktivitas antimikroba jeruk nipis juga telah dikonfirmasi oleh Aibinu et al (2007)
yaitu terlihat pada Minimum Inhibitory Concentration (MIC) jeruk nipis terhadap bakteri
Gram positif dan bakteri anaerob dengan berbagai ekstrak adalah 32 mg/ml-128mg/ml.
Aktivitas jeruk nipis terhadap jamur dalam sediaan ekstrak minyak jeruk nipis terlihat pada
Aspergilus niger, sedangkan dengan berbagai sediaan ekstrak terlihat aktivitasnya terhadap
Candida albican. Pada bakteri Gram negatif MIC jeruk nipis dimulai dari 64mg/ml-
512mg/ml. Minimum Bactericidal Concentration (MBC) jeruk nipis sekitar 32mg/ml-
512mg/ml tergantung larutan ekstrak dan isolatnya. Ekstrak minyak dan palm-wine
menunjukkan aktivitas paling baik daripada ekstrak lainnya. Kecepatan pembunuhan bakteri
oleh ekstrak jeruk nipis dengan minuman beralkohol terhadap S. aureus dan E. coli adalah 1
jam dan 3.5 jam. Zat yang dikandung oleh jeruk nipis yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri adalah flavonoid yang merupakan salah satu zat yang terkandung didalam minyak
atsiri jeruk nipis.

BAB I PENDAHULUAN

Jeruk nipis adalah salah satu buah yang dipercaya bisa menghilangkan keberadaan
ketombe. Tanaman ini diduga berasal dari daerah India sebelah utara. Begitu pula masyarakat
di Amerika Serikat. Mereka mulai mengenal manfaat jeruk nipis sejak zaman Indian kuno.
Ohio State Biotechnology Centre di kota Columbus, Ohio, Amerika Serikat, pernah
melakukan penelitian terhadap jeruk nipis. Hasilnya, jeruk nipis kaya akan vitamin dan
mengandung sejumLah mineral. Kandungan asam dari buah ini dapat melunturkan minyak
(sebum) di kulit kepala. Dengan begitu, habitat atau tempat bersarang jamur yang merugikan
pun dapat dikurangi. Selain bisa melunturkan sebum di kepala, jeruk nipis juga bisa
memberikan efek segar Formulasi shampo cair transparan sari buah jeruk nipis (Citrus
aurantifolia s.) 18 dan nyaman terutama bagi kepala berketombe yang kerap dihinggapi rasa
gatal. Buah yang kaya dengan kandungan vitamin C ini juga bisa membuat rambut tampak
sehat dan cantik berkilau. 1 Buahnya mengandung banyak air dan vitamin C yang cukup
tinggi. Daun, buah, dan bunganya mengandung minyak terbang. Biasanya jeruk nipis tumbuh
dengan baik di daerah dataran rendah yang banyak terkena sinar matahari. Jeruk nipis
mengandung asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen,
felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linalilasetat, aktilaldehid, nildehid) damar,
glikosida, asam sitrun, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1dan C. Secara empiris, jeruk
nipis digunakan untuk menghilangkan ketombe dengan cara menggosok kulit kepala dengan
buah jeruk nipis secara merata. Namun dengan cara seperti ini, dapat menimbulkan efek
samping seperti rasa perih dikulit kepala hingga dapat menimbulkan iritasi. Oleh karena itu,
akan dilakukan penelitian tentang pembuatan sediaan farmaseutik yaitu formulasi shampo
cair transparan dari sari buah jeruk nipis (Citrus aurantfolia S.) demi kenyamanan pemakaian
konsumen untuk menghilangkan ketombe.4 Konsentrasi buah jeruk nipis yang digunakan
untuk menghilangkan minyak pada kulit kepala sebesar 1 %. Dalam formulasi shampo cair
transparan ini, yang akan divariasikan adalah konsentrasi thickening agent (zat peningkat
viskositas) untuk mendapatkan sediaan shampo cair transparan yang stabil. Bahan peningkat
viskositas yang digunakan adalah karbopol. Karbopol digunakan sebagian besar di dalam
cairan atau sediaan formulasi semisolid berkenaan dengan farmasi sebagai bahan pensuspensi
atau bahan penambah kekentalan. Karbopol bersifat stabil, higroskopik, digunakan sebagai
bahan pengental yang baik, viskositasnya tinggi, menghasilkan gel atau larutan yang bening.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Buah jeruk nipis


Buah jeruk nipis selain kaya vitamin dan mineral juga mengandung zat bioflavonoid yang
berguna untuk mencegah terjadinya pendarahan pada pembuluh nadi, kemunduran mental dan
fisik, serta mengurangi luka memar. Disamping itu sari buah jeruk nipis mengandung asam sitrat
7% dan minyak atsiri “limonen”

1.1.1 Klasifikasi tumbuhan jeruk nipis


Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Subclass : Dialypetalae
Ordo : Rutales
Family : Rutacea
Genus : Citrus
Spesies : Citrus aurantifolia Swingle

1.1.2 Morfologi

Akar Tanaman jeruk nipis memiliki sistem perakaran tunggang. Batang tanaman
jeruk nipis berkayu, ulet dan keras. Warna permukaan kulit luar tua dan kusam. Daunnya
majemuk, berbentuk elips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit.
Panjang daunnya mencapai 2,5-9 cm dan lebarnya 2-5 cm. Tulang daunnya menyirip dengan
tangkai bersayap, hijau dan lebar 5-25 mm (Rukmana, 1996). Bunga Daun mahkotanya
berwarna putih kuning. Kelopak berjumlah 4 – 5, bersatu atau lepas. Mahkota berjumlah 4-5,
berdaun lepas lepas. Benang sari 4 5 atau 8-10, kepala ruang sari beruang 2. Tonjolan dasar
bunga beringgit atau berlekuk. Bunga beraturan, berkelamin 2, bentuk aak payung, tandan
atau malai (Steenis et al., 2006). Buah jeruk nipis berbentuk seperti
bola pingpong berdiameter 3,5-5 cm. Kulit jeruk nipis memiliki ketebalan 0,2-0,5 cm dan
berwarna hijau sampai dengan kekuningan. Warna daging buahnya berwarna hijau
kekuningan.

1.1.3 Kandungan kimia

Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya:


asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon
kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida,
asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C. Selain itu, jeruk nipis
juga mengandung senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida),
tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Hesperidin bermanfaat untuk antiinflamasi,
antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin. Hesperidin juga menghambat
azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada colon kelinci, dan juga
menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang menginduksi karsinogenesis pada
kandung kemih tikus. Jeruk nipis juga mengandung 7% minyak essensial yang mengandung
citral, limonen, fenchon, terpineol, bisabolene, dan terpenoid lainnya. telah meneliti bahwa
D-Limonene dapat menghambat proliferasi dan menginduksi apoptosis pada sel HL-60 dan
sel K562. Buah jeruk nipis berkhasiat sebagai obat batuk, obat penurun panas, dan obat pegal
linu. Selain itu, buah jeruk nipis juga bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit, ambeien,
haid tidak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah nafsu
makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu/demam, menghentikan kebiasaan merokok,
amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan, radang hidung (getahnya), dan lain
sebagainya.

1.2 Minyak almond


Almond merupakan suatu bagian yang terdapat dari sub keluarga Prunoidae dari
keluarga Rosaceae. Tumbuhan ini berada di klasifikasi yang sama dengan persik dalam
subgenus Amygdalus di dalam Prunus. Buah badam merupakan buah yang dihasilkan
oleh pohon Prunus dulcis. Jika biasanya buah Prunus dilapisi oleh daging buah yang
manis seperti yang ada pada prem dan ceri, pada buah badam digantikan oleh pelapis
dengan tekstur seperti bahan kulit, yang di dalam cangkang kerasnya
mengandung biji yang dapat dimakan, biasanya disebut sebagai kacang. Buah ini tidak
beracun, karena mutasi genetik umum dari tanaman ini menyebabkan hilangnya
amygdalim glikosida, dan secara tidak sengaja kemudian "mutan" ini tumbuh
ditumpukan sampah dan karena kebutuhan tanaman ini lalu secara sengaja dibudidayakan
oleh petani. Tanaman almond atau buah badam ini muncul pada Zaman perunggu Awal
(3000-2000 SM) di Near East. Contoh arkeologi terkenal adalah buah almond yang
ditemukan dalam makam Tutankhamun di Mesir (c. 1325 SM), mungkin diimpor dari
Levant.

2.1.1 Klasifikasi almond

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rosales

Famili : Rosaceae

Upafamili : Prunoideae or Spiraeoideae

Genus : Prunus

Upagenus : Amygdalus

Spesies : P. dulcis

Nama binomial

Prunus dulcis

2.1.2 Morfologi

lmond atau buah badam berasal dari wilayah iklim Mediterania di Timur Tengah,
sebelah timur sampai ke Indus. Ini tersebar oleh manusia pada zaman kuno di sepanjang
pantai Laut Tengah ke Afrika utara dan Eropa selatan dan lebih baru-baru ini diangkut ke
bagian lain di dunia, terutama California, Amerika Serikat dan bagkan di eksport ke
Indonesia. Pada tahun 1995 produksi global kacang almond sudah sekitar 1 - 1,7 juta ton,
tahun 2002 mencapai 1,8 juta ton dan sepanjang tahun terus meninggkat dan tersebar di
seluruh dunia, termasuk Indonesia.

2.1.3 Kandungan kimia

Almond mengandung minyak sekitar 49%, dimana 62% adalah asam oleat tak jenuh
tunggal (sebuah omega-9 asam lemak), 24% adalah asam linoleat (a omega-6
polyunsaturated asam lemak esensial), dan 6% adalah asam palmitat (sebuah lemak jenuh
asam). Minyak almond manis diperoleh dari kernel kering almond manis. Minyak ini baik
untuk aplikasi pada kulit sebagai emolien, dan telah digunakan secara tradisional oleh terapis
pijat untuk melumasi kulit selama sesi pijat. Ini adalah minyak, ringan ringan yang dapat
digunakan sebagai pengganti minyak zaitun. Minyak almond juga digunakan sebagai kayu
conditioner instrumen musik tiup kayu (tertentu), seperti oboe dan klarinet. Almond manis
mengandung karbohidrat sekitar 26% (serat makanan 12%, gula 6,3%, pati 0,7% dan sisanya
karbohidrat lain-lain).

BAB III PEMBAHASAN

3.9 Metode dan Pembuatan


1. Waktu dan tempat
2. Bahan dan alat
Bahan :
 Air suling
 Minyak almond
 Aluminium foil
 Sari buah jeruk nipis
 Karbopol
 Kertas timbang
 Kertas saring
 Natrium lauril sulfat
 Gliserin
 Natrium edetat
 Parfum
 Ph universal
 Propilen glikol
 TEA dan tissue
Alat :
 Batang pengaduk
 Gelas kimia 250 dan 500 ml
 Gelas ukur 10,25,50 ml
 Lumpang dan alu
 Penangas air
 Pot plastik
 Sendok tanduk
 Stopwatch
 Cutter
 Timbangan analitik
 Viskometer brookfield
3. Rancangan percobaan

4. Pembuatan shampo
Masukkan natrium lauryl sulfat dalam 30 mL aquadest, lalu dipanaskan di
atas penangas air. Hindari pengadukan yang berlebihan untuk menjaga agar natrium
lauryl sulfat tidak berbusa selama pemanasan. Bila natrium lauryl sulfat telah larut,
segera ditambahkan sisa air bersama Na-EDTA dan metil paraben lalu diaduk
perlahan. Apabila larutan dalam wadah telah jernih, larutan diturunkan dari penangas
air. Panaskan 30 mL aquadest setelah itu masukkan karbopol dan diaduk hingga
karbopol larut dan menjadi jernih setelah itu diturunkan dari penangas air. Kemudian
ditambah dengan 10 tetes TEA sambil diaduk dengan menggunakan mixer. Setelah
karbopol mengembang segera ditambahkan dengan campuran larutan natrium lauryl
sulfat, metil paraben dan natrium EDTA diaduk dengan menggunakan mixer hingga
homogen. Setelah itu, larutan ditambahkan gliserin dan propilen glikol lalu diaduk
perlahan. Setelah homogen ditambahkan sari Formulasi shampo cair transparan sari
buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia s.) 20 buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.)
sambil diaduk perlahan. Bila semua bahan telah tercampur merata, shampo diberi
parfum secukupnya dan ditetesi 3 kali minyak almond aduk sampai larut . Shampo
didiamkan kurang lebih 24 jam untuk diperoleh kekentalan dan kejernihan optimal
yang diikuti oleh penurunan busa. Formulasi dengan karbopol baik pada variasi
konsentrasi 0,6 % dan 0,7 %, dibuat dengan cara yang sama.
3.10 Hasil / Evaluasi
3.11 Kesimpulan dan Saran
3.12 Daftar pustaka
http://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/as-syifaa/article/view/232/pdf

http://cc https://ensiklopedia-tumbuhan.blogspot.com/2011/09/badam-amandel-
almond-prunus-dulcis.htmlrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=183

D. JURNAL PENDUKUNG

Anda mungkin juga menyukai