Anda di halaman 1dari 25

International Law in News

Penanganan Masalah TKI Ilegal oleh Pemerintah RI


http://www. mediaindonesia.corn/berita/asp?[d=I68Q9f$
http'./fwww. menkokesra.go. id/index2.php?option=com_conteKt&task=vie\v& id=
643&pop= t&page=0...
http:/Av\v\v.szfarafnercfeka.com/befal/ne\vs/pnnt.php?id_ne\vs=5000
http://vnvw. mpr.go. id/pimpinan2/?p=38
htlp:/Avww. nakertrofis.go. id/tentang.ktmt,program
http:/Av\v\v. migrantcare. net/mod.php?mod=piiblisher&Qp=prifitarticle&artid= 1
48

Permasalahan penanganan pula perlakuan aparat penegak


TKI ilegal merupakan niasalah hukum di negara TKI ilega! berada,
yang rumit dan kompleks. Hal ini yang kemungkinan bertindak tidak
disebabkan oleh status hukum dari sesuai dengan standar yang ada.
TKI yang adalah illegal alien atau Keadaan tersebut diakibatkan oleh
penghuni ilegal di suatu negara. keberadaan TKI ilegal yang tidak
Illegal alien merupakan tercatat dalam dokumen resmi yang
individu yang memasuki memberikan jaminan bagi para TKI
wilayah suatu negara pada waktu berupa perlindungan yang
dan tempat yang salah, tanpa sepatutnya dari aparat negara asal
melalui pemeriksaan petugas, TKI dan aparat negara penerirna
mcndapatkan izin masuk secara
ilegal, atau melalui cara-cara Berdasarkan data yang ada,
lainnya yang bertujuan untuk jumlah TKI resmi di iuar negeri
menghidari keberlakuan IcetentUan hingga April 2008 berjumlah 4,3
di bidang MimgraSi. Apabila juta orang. Jumiah tersebut
tertangkap, para TKI akan dihukum merupakan jumlah nyata yang
berdasarkan ketentuan hukum harus diiindungi oleh Pemerintah
negara tujuan yang niana ketentuan Republik Indonesia (RI). jika
tersebut mungkin tidak terpikirkan dihitung secara menyeluruh, jumlah
oleh para TKI itu sendiri. Selain TKJ legal dan ilegal, akan melebihi
itu, tidak dapat dikesampingkan angka 4,3 juta. Kepastian jumlah

Volume 5 Nomor 4 Jali 2008 833


Jurnal Hitkam Iniernasionai

TKI di luar negeri akan berdampak Kerja dan Transmigrasi (Depnaker-


pada upaya perlindungan yang trans), Badan Nasional Penempatan
dapat diberikan oleh Pemenntah RI dan Perlindungan TKI (BNP2TKI),
terhadap TKI. Demi memaksimal- dan Departemen Luar Negeri.
kan perlindungan TKI, Pemenntah Keberadaan Depnakertrans selaku
RI telah memiiiki beberapa regulator di bidang ketenagakerjaan
Memory of Understanding (MoU) merupakan suatu hal yang lazim.
dengan berbagai negara yang Mayoritas negara-negara dunia
tujuannya untuk mcmfasilitasi memiiiki departemen tenaga kerja
keberadaan TKI di luar negeri. yang menaungi permasalahan
MoU yang sudah dimiliki ketenagakerjaan. Selain itu, di
Pemerintah RI antara lain dengan Indonesia terdapat satu badan
Singapura, Malaysia, Jepang, Arab khusus yang secara spesifik
Saudi, dan Kuwait. Keberadaan bertugas untuk melindungi TK!.
MoU tersebut penting guna Badan tersebut adalah BNP2TKI
membentuk pola pandang yang yang dibentuk berdasarkan Pasal 94
sama di bidang perlindungan TKI ayai 2 Undang-Undang Nomor 39
dan penanganan lanjutan dalam hal Tahun 2004 tentang Penempatan
penempatan dan pemulangan TKI dan Perlindungan TKI di Luar
ke daerah asalnya. Selain itu, Negeri. Pada dasamya BNP2TKI
kepastian jumlah TKI di luar negeri berfungsi sebagai pelaksana
dapat dikaitkan dengan anggaran kebijakan di bidang penempatan
negara. Seberapa besar anggaran dan perlindungan TKI di luar
negara yang dibutuhkan untuk negeri secara terkoordinasi dan
memberikan perlindungan terhadap terintegrasi. Hal tersebut diperlukan
TKI di luar negeri dapat dihitung untuk menjamin dan mempercepat
berdasarkan jumlah TKI yang terwujudnya tujuan penempatan
tersebar di luar negeri. Apabila dan perlindungan TKI di luar
terdapat suatu kesinambungan negeri yang memerlukan pelayanan
antara anggaran perlindungan TKI dan tanggung jawab yang terpadu.
dan jurnlah TKI, diasurnsikan Guna melakukan fungsinya,
perlindungan yang diberikan BNP2TKI memiiiki tugas untuk
negara kepada TKI pun dapat melakukan penempatan atas dasar
menjadi maksimal. perjanjian secara tertulis antara
Berkenaan dengan perlin- Pemerintah RI dengan Pemerin-tah
dungan TKI, Indonesia memiiiki negara Pengguna TKI atau
tiga instansi yang berwenang untuk Pengguna berbadan hukum di
menangani permasalahan TKI, baik negara tujuan penempatan.
legal maupun ilegal. Ketiga instansi Nantinya, BNP2TKI juga akan
tersebut adalah Departemen Tenaga memberikan pelayanan, mengkoor-

834 Indonesian Journal of International (aw


International Law in News

dinasikan, dan melakukan peng- Selain BNP2TKI dan


awasan mengenai: dokurnen, Depnakertrans, Departemen Luar
pembekalan akhir pemberangkatan Negeri rnemiliki Direktorat
(PAPX penyelesaian masalah, Perlindungan WNI dan Badan
sumber-sumber pembiayaan, pem- Hukum Indonesia (BHI) dengan
berangkatan hingga pemulangan, ruang lingkup kerja mengatur
peningkatan kualitas calon TKI, perlindungan bagi Warga Negara
informasi, kualitas pelaksana Indonesia (WNI) dan Badan
penempatan TKI, dan peningkatan Hukum Indonesia (BHI) di luar
kesejahteraan TKI dan negeri atau yang memiliki
keluarganya. kepentingan di luar negeri.
Jika ditilik lebih lanjut, Direktorat Perlindungan WNI dan
BNP2TKI juga memUiki kewajiban BHI dibentuk berdasarkan
untuk memantau keberadaan TKI Keputusan Menteri Luar Negeri
ilegal. Keberadaan TKI ilegai di tentang Organisasi dan Tata Kerja
suatu negara kerap diawali dengan Departemen Luar Negeri
status sah tidaknya keberadaan TKI Kepmenlu No. 053/OT/II/2002/01.
tersebut di suatu negara tujuan. Pada dasarnya, pernbentukan
Asumsinya, TKI dikirim melalui Direktorat Perlindungan WNI dan
jalur dan prosedur resmi. Namun BHI merupakan kesadaran
demikian, para TKI kerap Pemerintah RI akan peningkatan
melampaui masa tinggainya di luar hubungan luar negeri antamegara
negeri. Manakala seorang TKI yang terj ad i dewasa ini.
melampaui masa tinggal yang sah Peningkatan hubungan luar negeri
di suatu negara, maka TKI tersebut membawa dampak luas dalam
rnenjadi TKI ilegal. Dalam hal ini, kehidupan masyarakat Indonesia,
keberadaan TKI di suatu negara contohnya adalah peningkatan
tertentu dapat dilacak melalui data- hubungan bisnis WNI dengan pihak
data yang dimiliki oleh BNP2TKI. asing dan peningkatan jumlah TKI
Selain itu, BNP2TKI juga memiliki di luar negeri. Pemerintah RI
kompetensi uniuk memberitahu menyadari bahwa perlindungan
Perwakilan RI di mana TKI berada terhadap WNI merupakan
berkenaan dengan berakhirnya kewajiban yang diemban olehnya,
hubungan kerja TKI dengan juga termasuk masalah
majikan atau badan hukum tertentu perlindungan terhadap TKI ilegal.
yang mempekerjakan TKI di Dikarenakan TKI ilegal juga
negara TKI berada. Selanjutnya, merupakan WNI, maka
tindakan terukur dan terencana perlindungan terhadap TKI ilegal
dapat dilaksanakan guna melin- merupakan domain Pemerintah RI
dungi keselamatan TKI. yang dalam hal ini dapat
diwakilkan oleh Direktorat

Volume 5 Nomor 4 Jufi 2008


Jarnal Huknrti Internasional

Perlindungan WNI dan BHI. tercapai maksimal. Apabila


Mengingat pada saat ini terdapat koordinasi tidak berjalan dengan
beberapa badan dan lembaga yang baik, dipastikan perlindungan
rnengawasi dan rnelaksanakan terhadap TKI pun menjadi parsia!
perlindungan TKI, dibutuhkan dan cenderung tidak efektif.
koordinasi terukur antarbadan atau (WHIyam Saroinsong)
lembaga tersebut agar hasil yang

Kerja Sama Indonesia-Malaysia dalam


Melindungi Hak-Hak Buruh dan Sipil Tenaga
Kerja Indonesia
http://w\y\v.indonesia.so.id/id/index.php?ootion=com content&task=vie
= 1674& ltemid=69l
http://ne\vs.bbc.coMk/2/hr/asia-pacijic/373224i.stm
http://\v\^v.lempointeraktif.conJ/hs/ekbis/2QQ6/Ql/n/brk.20060U2-
72l67Mhtml
hltp:/Avww.lempointeraluif.cotn/h^nasionaf/2007/05/27/brk.20070527-
!Q0709Mhtrnl
http://\vww.batitbarig.depkominfo.goAd/?mod=CLDEPTKMP'_BRTOI&view=l&i
d=BRTQ8QlllI526QI&mn=BRTQlQQ\CLDEPTKMF_BRTQl

Menurut Menteri Tenaga terhadap berbagai permasalahan


Kerja dan Transmigrasi Indonesia, sosial, ekonomi, dan hukum di
Errnan Suparno, hingga tahun 2006 Malaysia.
terdapat 1,75 juta Tenaga Kerja Sepanjang sejarah
Indonesia (TKI) yang bekerja di hubungan bilateral Indonesia-
Malaysia. Jumlah ini belum Malaysia, kedua negara telah
termasuk TKI ilegal yang dapat menyaksikan berbagai
berjumlah dua kali lipat. TKI permasalahan yang melanggar hak-
merupakan tenaga kerja asing hak asasi TKI. Penganiayaan TKI
terbanyak di Malaysia, yang oleh majikan, pemerkosaan,
mewakili 60 persen dari jumlah penyekapan, pembunuhan,
total tenaga kerja asing di negara penyitaan dokumen-dokumen
tersebut. Mereka bekerja antara lain adminisitratif dan keimigrasian
sebagai pengasuh bayi, oleh majikan, hingga tidak
penatalaksana rumah tangga, sopir, dibayarnya upah TKI, merupakan
dan buruh perkebunan. Dengan permasalahan-permasalahan yang
jumlah sebanyak ini, TKI rentan berulang kali terjadi. Salah satu

836 Indonesian Journal of International law


International Law in News

kasus yang tidak hanya Malaysia. Hal ini ditindaklanjuti


mengejutkan kedua negara, namun dengan perundingan antara
juga mengundang perhatian dunla Presiden Indonesia dengan Perdana
terjadi pada Mei 2004. Nirmala Menteri Malaysia di Bukittinggi,
Bonat, TKI asal Nusa Tenggara pada 12 Januari 2006. Melalui
Timur, diketahui telah mengalami perundingan tersebut, kedua negara
penganiayaan berat selama kurang menyepakati bahwa kerja sama
lebih 5 (lima) bulan oleh perlindungan TKI akan dituangkan
majikannya di Malaysia. Nirmala dalam bentuk nota kesepahaman/
menderita luka-luka fisik berat Memorandtan of Understanding
seperti memar parah dan luka-luka (MoU), yang pada akhirnya
bakardi sekujur tubuhnya Menurut ditandatangani seusai acara
Nirmala, ia mulai dianiaya hanya konferensi pers hasil KTT D-8,
karena memecahkan sebuah pada 13 Mei 2006, di Nusa Dua,
cangkir. Sepanjang masa Bali. MoU ditandatangani oleh
penganiayaannya, ia disekap di Menteri Tenaga Kerja dan
dalam rumah majikannya dengan Transmigrasi Indonesia, Erman
pintu dan jendeia yang tertutup Suparno, dan Menteri Dalam
rapat agar para tetangga tidak Negeri Malaysia, Radzi Sheikh
mengetahui mengenai Ahmad. Penandatanganan tersebut
penganiayaan tersebut. Selama disaksikan oleh Presiden Susilo
bekerja, Nirmala juga tidak pemah Bambang Yudhoyono dan Perdana
mendapatkan kamar, ia selalu tidur Menteri Malaysia Abdullah Ahmad
di lantai di samping jendeia rumah. Badawi.
Kasus Nirmala hanyalah sebuah MoU tersebut secara garis
contoh kecit dari berbagai besar meliputi 4 (empat) aspek,
pelanggaran hak-hak asasi TKI yaitu: penempatan TKI informal di
yang terjadi di Malaysia Malaysia, penyalahgunaan visa
Dalam rangka mengatasi berbagai kunjungan sosial oleh TKI untuk
permasalahan tersebut, pemerintah bekerja di Malaysia, pendidikan
kedua negara telah sepakat untuk bagi anak-anak TKI, pelatihan
mengadakan serangkaian mengenai kebudayaan, dan
perundingan guna membahas sebagainya. Beberapa ketentuan
bentuk-bentuk perlindungan yang lainnya yang diatur oleh MoU ini
dapat diberikan kepada TKI di adalah:
Malaysia, serta memberikan 1. baik majikan maupun TKI
jaminan terpenuhinya hak-hak wajib memuat kontrak kerja
buruh dan sipil. Perundingan ini yang mencantumkan secara
mulai dirintis pada 2004, yang jelas hak-hak dan kewajiban
dilanjutkan dengan perundingan para pihak, termasuk jumlah
pada 13 Desember 2005 di gaji yang akan diterima TKI

Volume 5 No/nor 4 Jnli 2008 837


Jttrnal Hafaim Internasional

dan pelarangan niajikan serta mengurus dokumen, biaya


pengerah TKi untuk melakukan transportasi, asuransi, biaya
pemotongan gaji; selama di pcnampungan, dan
2. pengerah TKI wajib sebagainya.
mcnyampaikan kopi kontrak Penandatanganan MoU ini
kcrja dan data majikan kepada ditanggapi secara berfacda-beda
pcrwakilan Indonesia di oleh bcragam pihak- Direktur
Malaysia; Eksekutif Persatuan Majikan
3. adanya mekanisme Malaysia (MEF), Shanisuddin
penyelesaian sengketa antara Bardan, mengemukakan bahwa
majikan dan TKI, dimsna MoU tersebut dinilai berat
otoritas tenaga kerja Malaysia sebelah karena hanya memihak
berhak melakukan intervensi. TKI dan tidak memperhatikan
Majikan yang bennaksud hak-hak majikan Malaysia.
membawa TKI ke luar Setein itu, MoU juga dinilai
Malaysia hams mendapatkan inemberikan ketentuan-
persetujuan perwakilan ketentuan yang birokratis dan
Indonesia di Malaysia; tidak praktis bagi majikan.
4. pembentukan Joint Working Misalnya majikan diwajibkan
Group yang akan bertemu rnernbuat dan mengirimkan
secara regular untuk membahas biodata pribadi beserta surat
masaiah-masalah yang akan izin terkait kepada Kedutaan
tirnbul dari irnplementasi MoU Besar Republik Indonesia di
ini; Malaysia sebeium
5. majikan bertanggung jawab mendapatkan TKI. Menurut
atas pembayaran-pembayaran Shamsuddin, dokumen tersebut
security deposit, biaya sebenarnya sudah berada di
transportasi dan repatriasi9 tans^n agen penyalur, sehingga
biaya pengurusan izin-izin, cukup mereka saja yang
work pass, perneriksaan mengurus hal-hal administratif,
kesehatan, pajak tahunan, dan dan majikan tidak perlu
foreign workers card TKI. terlibat. Disamping itu,
Majikan juga wajib Shamsuddin juga menilai
memasukkan TKI ke dalam ketentuan yang mewajibkan
program jarninan sosial untuk majikan untuk rnenanggung
tenaga kerja asing (foreign biaya pengiriman TKI dari
workers compensation Indonesia ke Malaysia sebagai
scheme}; ha! yang rnemberatkan
6. struktur biaya calon TKI hanis majikan, karena selama ini TKI
jelas dan transparan, baik untuk

838 Indonesian Journal of International law


International Law in News

biasa menanggung biaya 4. Indonesia harus mendesak


perjalanannya masing-masing. Malaysia agar
Sementara itu dari merealisasikan dengan
sudut pandang TKi, MoU ini sepenuhnya kenaikan upah
jut^ dinilai mengecewakan. TKI dari 380 Ringgit
Miftah, Ketua Serikat Buruh Malaysia (RM) per bulan
Migran Indonesia mengamati menjadi 500 RM;
implementasi MoU dalam 5. kebijakan Malaysia untuk
jangka waktu setahun setelah menerbitkan kartu identitas
penandatanganannya. Pada bagi TK.I dinilai akan sia-
akhir Mei 2007, ia sia, karena kartu ini sering
mengungkapkan pendapatnya kali tidak diakui oleh
sebagai berikut: otoritas setempat;
1. sikap Pemerintah Indonesia 6. Pemerintah Indonesia dan
dinilai mengecewakan Malaysia harus mengkaj i
karena masih mengizmkan ulang kebijakan deportasi
Malaysia memperbolehkan TKI ilegal.
maj i kan untuk menahan Perkembangan terakhir
paspor TKI; kerjasama Indonesia-Malaysia
2. Indonesia harus meminta dalam rangka perlindungan hak-
Malaysia untuk menindak hak buruh dan sipil TKI adalah
oknum-oknum polisi diselenggarakannya Pertemuan
RELA yang tidak Konsultasi Tahunan antara kedua
manusiawi dan menjarah negara pada 11 Januari 2008 di
hak milik TKI saat Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam
rnelaksanakan tugasnya. pertemuan tersebut, pemerintah
Polisi RELA adalah kedua negara sepakat untuk
masyarakat sipil yang meningkatkan kerja sama bilateral
dilatih Pemerintah di berbagai bidang, termasuk yang
Malaysia dengan menyangkut perlindungan 'hak-hak
pengetahuan dasar buruh dan sipil TKI. Peningkatan
mengenai peraturan tenaga kerja sama tersebut akan dllakukan
kerja asing dan dnzinkan dengan membentuk suatu tim yang
melakukan razia terhadap mencakup tokoh terkemuka
tenaga kerja asing ilegal; (Eminent Person Group\g
3. Indonesia hams mendesak terdiri atas pakar, kelompok
Pemerintah Malaysia agar generasi muda, tokoh masyarakat,
fasilitas sekolah bagi ulama, budayawan, tokoh wanita,
36.000 anak-anak TKI di dan cendekiawan, guna mengatasi
Sabah segera masalah-masalah yang ada melalui
direalisasikan;

Volume 5 fv'omor 4 Juti 2008 839


Jurnal Hukum Internasional

mekanisme perundingan yang akan (Hadyu Ikrami)


dilaksanakan di masa mendatang.

Perkernbangan Hukum Perburuhan di Uni Eropa


htt://ne\vs. bbc. co.
htfp:/Avww. fedee.com/eitlablcnv. html
http://ec.ei(roi3a.ev/emi}lcr\'ment social/labour law/index en.him

Sistem hukum di Benua Hal ini keniudian membawa


Eropa, yang dikenal dengan sistem pengaruh terhadap pembentukan
eropa kontinental, sangatlah ketentuan hukum perburuhan
dipengaruhi oleh hukum yang negara-negara di Benua Eropa.
berasal dari Francis, yang Sejarah dunia Eropa terus berjalan
didasarkan pada hukum Romawi, hingga terbentuk Uni Eropa.
dan Jerman, yang didasarkan pada Traktat yang mendasari
hukuni kebiasaan Jerman. Oleh pembentukan Uni Eropa pertama
karenanya, hukum di banyak kali didasarkan pada pertimbangan
negara dalam wilayah daratan hubungan ekononii di antara
Eropa memiliki national code negara-negara anggota. Dalam
masing-rnasing. Dengan adanya traktat tersebut, juga terkandung
national code di setiap negara nilai-nilai sosial yang pada
tersebut, maka lebih besar dasamya ditujukan untuk
kecenderungan bagi para penegak rnelindungi kebebasan dari
hukum untuk mendasarkan hukuni mobilitas tenaga kerja antamegara
pada national code yang berlaku demi kepentingan perkembangan
dibandingkan mendasarkannya kemakmuran di bidang bisnis.
pada yurisprudensi dan ketrasaan Dengan perkembangan
seperti yang berlaku dalam sistem yang terjadi saat ini ketika Uni
common law atau anglo saxon yang Eropa sudah terbentuk dengan 27
dianut oleh Britania Raya dan negara anggotanya, maka telah
Amerika Serikat. lahir ketentuan hukum perburuhan
Dalam sejarahnya, khusus yang kemudian
kodifikasi hukum di wilayah diberlakukan bagi setiap negara-
daratan Eropa pertama kali lahir di negara anggota Uni Eropa.
Francis pada abad 19, yang dikenal Ketentuan yang mengatur khusus di
dengan Napoleonic Law, dan di bidang hukum perburuhan tersebut
Jerman pada 1900 yang dikenal diadopsi ke dalam legislasi negara-
dengan German Civil Code (BGB). negara anggota Uni Eropa, yang

840 Indonesian Journal of International law


International Law in News

diharapkan dapat meningkatkan Berkaitan dengan


hidup dan kerja para tenaga kerja pergerakan masuk-keluamya
Uni Eropa. Salah satu ketentuannya tenaga kerja asing, setiap negara
mengharuskan negara-negara anggota Uni Eropa memiliki
anggota Uni Eropa untuk kebijakannya masing-masing yang
memperiakukan tenaga kerja yang telah disesuaikan dengan ketentuan
bukan berasal dari negaranya hukum perburuhan yang telah
dengan perlakuan yang sama diberlakukan oleh Uni Eropa. Saat
seperti yang diberikan kepada ini, beberapa negara anggota telah
tenaga kerja yang berasal dari menghilangkan ketentuan-
negaranya (EU Treaty Art I and ketentuan yang sangat membatasi
Regulation 1612/68). Qleh pergerakan masuk-keluamya
karenanya, suatu negara dapat tenaga-tenaga kerja asing yang
mengeluarkan seorang tenaga kerja berasal dari beberapa negara
dari dalam wilayah negaranya anggota Uni Eropa lainnya.
apabila terbukti melanggar Beberapa negara anggota tersebut
ketertiban umum yang berlaku di adalah Denmark, Finlandia,
dalam negara tersebut. Selain itu, Irlandia, Spanyol, Italia, Portugal,
ketentuan yang dibedakukan dalam Swedia, dan Britania Raya. Di
hukum perburuhan di Uni Eropa samping beberapa negara tersebut,
ditujukan juga untuk melindungi terdapat beberapa negara Iain yang
kepentingan serta hak-hak dari masih memberikan izin rnobiUtas
setiap tenaga kerja yang berasal tenaga kerja asing dengan batas-
dari negara-negara anggota Uni batas tertentu, seperti Francis,
Eropa dalam menghadapi pasar Belanda, Belgia, Jerman, Austria,
tunggal Uni Eropa. dan Luksemburg. (Anita Komala)

Piagain ASEAN Mengenyacnpingkan Perlindungan


Terhadap Buruh Migran
http^/www.terapointeraltfif.com/hg/luamegeri/2007/n/21/brk^00
112059,id.html
httD://ipsnews.net/ne\vs.asp?idnews=40147

ASEAN, yang tersebut tidak diatur, narnun


telah ditandatangani pada 20 Indonesia terus memperjuangkan
November 2007, mengatur masalah agar permasalahan buruh ini dapat
buruh secara urnum dalam Chapter diatur dalam piagam tersebut
I Article L pada awalnya hal

Volume 5 Nomor 4 Jitli 2008 841


Jumal Huktim Internasional

Pada muianya istilah yang bentuk perbudakan menurut ILO


digunakan dalam Chapter 1 (International Labour
tersebut adalah skill labour (buruh Organisation) dan praktik tersebut
terlatih), namun akhimya diubah banyak dilakukan di Malaysia.
menjadi labour (buruh) agar semua Selain itu, Piagam ASEAN
buruh menjadi bagian dalam hanya ditujukan bagi buruh legal,
Piagam ini. Menurut Direktur sehingga para buruh rnigran yang
Jenderal Kerja Sama Perhirnpunan tidak bekerja secara legal tidak
Bangsa-bangsa Asia Tenggara dilindungi oleh piagam ini. Padahal
(ASEAN) Departemen Luar begjtu banyak buruh rnigran yang
Negeri, Dian Triansyah Djani, bekerja secara tidak legal, karena
Piagarn ASEAN ini seperti UUD untuk dapat bekerja secara legal di
1945 sehingga diperlukan luar negeri diperlukan dana yang
pengaturan lebih lanjut di tiap-tiap begitu seperti contohnya bekerja di
negara anggota guna Thailand membutuhkan biaya 4000
merealisasikan isi piagarn tersebut bahts sedangkan para pekerja
Namun, walaupun tersebut dibayar dengan upah yang
pengaturan yang dilakukan oleh begitu kecil sehingga tidak sanggup
Piagam ASEAN dirnaksudkan untuk membayar biaya yang
untuk semua buruh tetap saja para diperlukan untuk menjadi buruh
pembantu rumah tangga tidak legal.
dilindungi oleh piagarn tersebut, Pengaturan periindungan
karena pembantu rurnah tangga buruh yang hanya diatur secara
bukan pekerja atau buruk. minim oleh ASEAN dan
Pembantu rumah tangga tidak diharapkan diatur secara khusus
dianggap sebagai pekerja atau oleh negara-negara anggota tidak
buruh dikarenakan para pembantu dapat metnberikan keadiian dan
rumah tangga tersebut tunduk di melindungi hak pekerja seperti
bawah pengaturan pribadi dari halnya yang telah terjadi seiama ini
pernilik rumah. di mana para pekerja Indonesia
Pada praktiknya banyak yang bekerja di Malaysia yang
migran yang diperkerjakan sebagai diperlakukan dengan tidak baik
pembantu rumah tangga dan atau dilecehkan akan diselesaikan
diperlakukan dengan tidak baik, dengan secara diplomatik ke dua
dan untuk menjaga agar pembantu negara, dan biasanya keadiian bagi
rurnah tangga tersebut tidak para pekerja kita yang telah disakiti
meJarikan din, pemilik rurnah tidak akan dilindungi secara baik.
mernegang paspor para buruh Oleh karena itu, kita sangat
migran tersebut Praktik yang membutuhkan kekuatan
dilakukan tersebut adalah suatu periindungan dari regional untuk

842 Indonesian Journal of International law


International Law in News

meiindungi hak-hak dan pekerja. komunitas yang menjaga dan


Oleh karena itu, ASEAN-lah yang meiindungi.
seharusnya mengatur lebih lanjut Selain itu, Indonesia yang
mengenai hal ini, karena bila memperoleh pendapatan devisa
melihat pengalaman-pengalaman terbesar dari sektor buruh harusnya
yang ada terhadap kasus-kasus TKI memperjuangkan hal tersebut,
yang ada di Malaysia, maka karena mereka adalah warganegara
sebagian besar hak-hak dan kita yang bekerja di luar negeri
keadilan bagi pekerja-pekerja yang memberikan kontribusi yang
tersebut tidak terlindungi secara besar bagi negaranya. Oleh karena
baik. ASEAN seharusnya itu, adalah suatu keharusan bagi
mernbuka topik mengenai ha! ini pemerintah Indonesia untuk
dan lebih peka lagi terhadap meiindungi warganya secara nyata.
masalah ini. Apalagi ASEAN (Desy Kristine)
menyatakan dirinya sebagat

Permasalahan Perlindungan TKI oleh Pemerintah RI


http://wwv.hukumonline.com/detaiiasp?id=l9tt4&d=Berita
h(tp:/Av\vw.bnp2tki.go.id/statistif(/tkiJan _agus_20Q7.htm
http://nakertrans.go.id/pitsdatin.html, 15,201,pnaker
ht(p://mv\v.tempointerafaif.com/hg/nasional/2098/02/0t/brk,2008020l-
U6727.id.html

Hingga saat ini, terdapat Perlindungan TKI sendiri


4,3 juta tenaga kerja Indonesia TKI dipisahkan dalam tiga bagian,
yang bekerja di luar negeri. Angka yaitu: pra penempatan,
tersebut memiliki kecenderungan penempatan, dan pascapenempatan.
peningkatan tiap tahunnya. Hal ini Pra penempatan berhubungan
rnengi ngat bel um tersedianya dengan segala macam proses
lapangan kerja yang memadai di sebelum seorang TKI
dalam negeri. Terkait dengan hal diberangkatkan ke negara tujuan,
tersebut, aspek periindungan termasuk dalam hal ini pembuatan
menjadi hal terpenting, mengingat surat-surat (dokumen), pelatihan-
banyaknya TKI yang kerap disiksa pelatihan tertentu yang nantinya
oleh majikannya. Berkenaan akan membantu TKI untuk dapat
dengan hal ini, Pemerintah telah menyesuaikan diri dengan dunia
membentuk Undang-Undang kerja, serta pelatihan bahasa. Pada
Nomor 39 Tahun 2004 tentang dasamya, dalam masa pra
Penempatan dan Perlindungan TKI. penempatan, TKI akan dilatih

Volume 5 Nomor 4 Juli 2008 843


Jurnal Hukitm (ntemasional

scsuai dengan kriteria pekerjaannya bersangkutan pulang kembali ke


di negara penerima. Pada saat Indonesia maka akan muncul
penempatannya, keberadaan TKI perlindungan bagian
akan diawasi oleh pemerintah pascapenempatan.
(Departcmen Tenaga Kerja Menurut Institute for
Transmigrasi) dan Badan Nasional Migrant Workers (IWORK),
Penempatan dan Perlindungan TKI tercatat 45 buruh migran Indonesia
(BNP2TKI). Kedua Lembaga meninggal dunia di berbagai negara
tersebut serta Departemen Luar sepanjang bulan Januari-April
Negeri memiliki kewajiban untuk 2003. Hal ini mengindikasikan
memberikan perlindungan lemahnya perlindungan terhadap
semaksimal mungkin terhadap TKI buruh. Dalam siaran persnya,
di luar negeri. Sebelum IWORK menyatakan, "Setiap
terbentuknya Undang-Undang tahunnya jumlah buruh migran
Nomor 39 Tahun 2004, terdapat Indonesia terus bertambah tersebar
suatu Kepuiusan Bersama para di berbagai negara, ini berbanding
Menteri yang ditandatangani oleh lurus dengan meningkatnya jumlah
Menteri Luar Negeri, Menteri devisa negara yang dihasilkan oleh
Kehakiman dan HAM, Menteri mereka. Tapi sungguh berbanding
Perhubungan, Menteri Tenaga terbalik dengan perlindungan yang
Kerja dan Transmigrasi, Menteri diberikan pemerintah kepada para
Agama, dan Menteri Negara buruh tersebut" Lebih lanjut,
Pemberdayaan Perempuan dikatakan bahwa kehadiran
berkenaan dengan perlindungan BNP2TKI, yang sebelumnya
TKI. Surat yang mengatur tentang diharapkan akan memperbaiki
Tim Advokasi, Pembelaan dan sistem penempatan dan
Perlindungan TKI di luar negeri perlindungan TKI, justru berfungsi
tersebut ditetapkan di Jakarta, pada sebaliknya. BNP2TKI dan
2003. Intinya, Tim Advokasi Depnaker secara terang-terangan
dibentuk untuk memberikan telah ' melakukan liberaltsasi
bantuan konseling, pembelaan, dan perdagangan tenaga kerja tanpa
perlindungan kepada TKI. memberikan sistem proteksi yang
Pembeiaan dan perlindungan atas akuntabel terlebih dahulu. Dalam
TKI merupakan masalah penting hal ini, sistem perlindungan yang
karena TKI kerap berada pada sisi dianut oleh Undang-Undang
yang iemah sehingga tidak Nomor 39 Tahun 2004 tentang
memiliki kemampuan untuk Penempatan dan Perlindungan TKI
membela dirinya sendiri. terbukti sangat Iemah mengatur
Sementara itu, setelah masa kerja berbagai macam hal berkaitan
(kontrak) TKI habis dan yang dengan penempatan dan

844 Indonesian Journal of International law


International Law in Ne\vs

perlindungan TKJL Berkenaan berlaku lagi seiring dengan


dengan penempatan TKI, Pasal 10 dikeluarkannya Undang-Undang 39
Undang-Undang Penempatan dan Tahun 2004 tentang Penempatan
Perlindungan TKI, memberikan dan Perlindungan Tenaga Kerja
kewenangan kepada perusahaan Indonesia di Luar Negeri. Undang-
penempatan TKI swasta (PPTKIS) Undang 39 Tahun 2004 seakan-
untuk menempatkan TKI di luar akan menjadi dasar pemberian
negeri. Hal tersebut menimbulkan 'lisensi penuh' kepada PPTKIS
pertanyaan tersendiri, mengingat untuk mengurusi segala hal terkait
kompentensi PPTKIS yang tidak pengiriman TKI ke luar negeri.
memadai dalam menempatkan TKI Pernotongan gaji TKI pun
ke !uar negeri dan pengawasan ditetapkan oleh PPTKIS, sehingga
yang lemah oleh pemerintah besaran potongan gaji pun menjadi
terhadap PPTKIS. Kombinasi bervariasi di setiap negara,
permasalahan tersebut Menurut Direktur Eksekutif
menimbulkan permasalahan lain Migrant Care, Anis Hidayah, hal
dalam upaya perlindungan terhadap tersebut tidak sesuai dengan
TKI di luar negeri. Hal lain yang ketentuan 1LO. "Harusnya, sesuai
periu diperhatikan adalah dengan Konvensi ILO, komisi itu
ketidakmampuan aparatur negara hanya ditetapkan 10% dari tiga
dalam meminimalisir pelanggaran- bulan gaji."
pelanggaran lainnya di seputar Dalam hal ini, sudah
penempatan TKI, contohnya adalah sewajarnya jika BNP2TKI menjalin
masalah kesepakatan kerja yang kerja sama dengan PPTKIS dan
tidak memiliki kejeiasan, organisasinya. Hal ini demikian
pengupahan yang rneragikan buruh, adanya karena program
kasus kekerasan, dan pelanggaran penempatan TKI memiliki
hak-hak buruh. kompleksitasnya tersendiri. Oleh
Berkenaan dengan karenanya sulit bagi Pemerintah
pengup;;_han, jika dirunut untuk menanganinya sendiri tanpa
perkembangannya, kondisi yang bantuan dari pihak lainnya.
ada sekarang bisa dtkatakan lebfli Menurut Ketua Badan Otonom
buruk dan sebelumnya. Pada 2002, Ikhlas . (BO Ikhlas), Rusdi
Menteri Tenaga Kerja dan Basalamah, program perlindungan
Transmigrasi era Jacob Nuwa Wea TKI terkesan dikelola secara
sempat menerbitkan Surat terpisah dan terkotak-kotak. BO
Keputusan Nomor I04A Tahun Ikhlas sendiri rnerupakan
2002 yang menegaskan bahwa perkumpulan PPTKI yang
PPTKIS hanya berhak menarik menempatkan TKI ke Saudi
komisi sebesar satu bulan gaji. Arabia. Lebih lanjut, Rusdi
Sayangnya, kebijakan itu tidak menyatakan bahwa PPTKIS

Volume 5 Nomor 4 Juli 2008 845


Jumal fiufatm Internasionat

sebagai pelaku utama kerap dengan Indonesia. Ha! ini


dijadikan sebagai obyek menyebabkan standar penanganan
pengawasan. Pola hubungan yang yang berbeda puia. Sebagai contoh,
demikian hams diubah. PPTKIS terdapat ne^ra-negara tujuan
selayaknya dijadikan mitra untuk penempatan yang tidak mengenal
raelaksanakan program pemerintah sistem asuransi untuk perlindungan
berupa pencarian pekerjaan, TKI. Bagi negara-negara tujuan
peningkatan kesejahteraan dan tertentu yang mengenal sistem
pengentasan pengangguran. Rusdi asuransi mewajibkan adanya
juga mengakui adanya sejurnlah asuransi, sementara negara-negara
ekses dalam penernpatan TKI. yang tidak inengenai sistern
Namun demikian, sungguh tersebut tidak mewajibkan program
bijaksana apabila pemerintah asuransi. Hal ini perlu ditangani
memilah dan melihat permasaiahan secara berbeda mengingat
tersebut secara proporsional. Jika ketentuan hukum Indonesia
dilihat secara proporsionai, sedikit mengatur perlindungan TKI dengan
kasus-kasus yang disebabkan oleh standar tertentu. Tentunya
PPTKIS. Manakala suatu kasus standardisasi yang dimiliki oleh
disebabkan oleh PPTKIS maka Indonesia tidak sama dengan
sudah ada mekanisnie negara-negara tujuan penempatan.
penyelesaiannya. Akan hal ini dibutuhkan peranan
Salah satu permasaJahan semua pihak yang terlibat dalam
lainnya yang perlu raendapat penempatan TKI agar dapat
perhatian adalah perbedaan sistem nienemukan solusi secara maksimal
hukum. Fakta yang ada bagi perlindungan TKI. (Willyata
menunjukkan bahwa kondisi dan Saroinsong)
peraturan negara tujuan berbeda

Vulnerafoiiitas Pekerja Wanita di Dunia Kerja

vulnerable-iobs-200803G7iI92i.html

vitlnerabie-iobs/
~\wm^
in-labour-market-ito WQl4729.html

LO/^MedLaj3ndjntblic information/Press realeases/lans—


en/WCMS Q91i02/'mdex.htm

846 Indonesian Journal of International law


International Law in News

http://hafiitftjham.info/inJex. php?opiion=com content&task=view&id=9I&llemi

densan-lufuh-negara/
http:/Avww. korantempo. conj/korantempo/200 7/09/06/Nasional/krn, 200 70906, 5. id
. html

Dunia kerja dan wanita masih lebih banyak dibandingkan


terus berkembang selaras dengan pekerjaan bagi pekerja pria di
tuntutan zaman. Namun, sangatlah beberapa wiiayah di dunia yang
disayangkan karena perkembangan tergolong sangat miskin.
tersebut tidak didukung dengan Pada Hari Wanita Sedunia,
perkembangan hal-hal lain yang 8 Maret 2008, ILO (International
dapat melindungi para wanita untuk Labour Organisation)
bekerja dengan layak. Oleh mengeluarkan laporan berjudul
karenanya, ketidakadiian masih Global Employment Trends for
sering teijadi, seperti hainya Women yang berisikan data
mendapatkan bayaran yang rendah, pertambahan dan peningkatan
mendapatkan produktivitas yang angka pekerja wanita di dunia kerja
rendah, mendapatkan pekerjaan di seluruh dunia. Dari penelitian
yang rawan tanpa perlindungan tersebut, dapat diketahui bahwa
sosial serta hak-hak dasar ataupun saat ini banyak wanita yang rnulai
hak-hak untuk menyatakan berpindah dari pekerjaan yang
pendapat. Padahai di sisi lain, dunia rawan dengan pendapatan rendah
kerja dan tempat kerja merupakan ke pekerjaan yang tidak rawan
suatu pusat dari sol usi global yang dengan pendapatan yang lebih baik.
ada untuk menunjukan persamaan Dengan cara demikian, mereka
gender dan peningkatan telah melakukan usaha yang tepat
kesejahteraan wanita di dalam untuk memulai kemerdekaan dalam
masyarakat. Walaupun hal ekonorni dan rnenentukan nasib
perkembangan atau pertambahan mereka sendiri. Hasil penelitian
angka pekerja wanita di dunia kerja lainnya menyatakan bahwa akses
saat ini sangat besar. Namun ke bursa kerja, pekerjaan layak,
demikian, hal ini tidak serta 1 ingkungan kerj a yang
menyebabkan perubahan yang produktif merupakan hal yang
signifikan terhadap gap yang ada di penting untuk menciptakan
antara pekerja pria dan pekerja persamaan gender antara pria dan
wanita. Di samping itu, rawannya wanita. Secara menyeluruh dapat
pekerjaan bagi pekerja wanita disimpulkan bahwa usaha pertama

Volume 5 Notnor 4 Juti 2008 847


Jurnal Httkam Internasional

yang dapat dilakukan untuk pria masih lebih tinggi dari pekerja
meningkatkan kesenipatan bagi wanita.
para pekerja wanita di dunia kerja Pekerja wanita yang masih
adalah dengan memberikan gaj i bekerja pada pekerjaan yang rawan
yang layak dan sesuai. Selain itu, masih banyak terdapat dan semakin
sal ah satu cara lainnya adalah bertarnbah banyak di Pakistan. Hal
dengan memperluas akses bagi ini menjadi perhatian yang sangat
pekerja wanita ke pekerjaan yang penting bagi ILO. Hal ini
lebih luas cakupannya, seperti di menunjukkan bahwa kebijakan
bidang industri dan perkantoran. bagi bursa kerja sudah seharusanya
Hal ini akan sangat penting untuk menjadi bagian dari kebijakan dari
meningkatkan kesempatan bagi makroekonomi untuk menjamin
mereka di dalam bursa kerja, bahwa pertumbuhan ekonomi
Dalam laporan tersebut, bersifat inklusif dan perkembangan
Asia Timur dinyatakan sebagai membutuhakn usaha yang baik.
wi layah dengan rasio populasi Sedangkan, di beberapa wilayah di
pekerja wanita yang tertinggi dan Benua Afrika masih terdapat
rasio pengangguran wanita dan pria gender gap yang berkeianjutan di
serta gender gap antara pria dan dalam dunia kerja. Di samping itu,
wanita yang rendah. Selain itu, jumlah pekerja baik pria maupun
Asia Selatan juga merupakan salah wanita masih terus meningkat,
satu wilayah dengan rasio namun lebih tinggi jumlah pekerja
pertumbuhan angka kerja yang wanita. Salah satu alasan
tinggi. Di Filipina jumlah pekerja penyebabnya banyak wanita masih
wanita masih lebih rendah lebih memilih bekerja di rumah dan
dtbandingkan dengan jumlah berperan sebagai ibu rumah tangga.
pekerja pria dan masih lebih Banyak wanita Afrika yang bekerja
banyak pekerja wanita yang di bidang pertanian. Penciptaan
mendapatkan pendapatan lebih lapangan pekerjaan yang layak
rendah dibandingkan oleh pekerja >*ang kurang tepat dan kcmiskinan
pria. Walaupun demikian, wanita yang masih saja tersebar di banyak
Filipina tetap berjuang untuk wilayah di Afrika menyebabkan
mendapatkan pekerjaan dengan beban-berat bagi para wanita di
produktivitas yang rendah. Afrika.
Sedangkan, gender gap di antara Pada peringatan Hari
pria dan wanita masih saja terus Wanita Sedunia 2008, ILO
terjadi hingga sepuluh tahun mengangkat tema Investing in
terakhir. Dalarn periode waktu Women and Girls. Dengan tema
tersebut pun rasio populasi pekerja tersebut diharapkan bahwa dengan
berinvestasi atas wanita, maka

848 Indonesian Journal of International law


International Law in News

dampak pada produktivitas dan menciptakan pekerjaan-pekerjaan


perekonomian yang stabil dan tetap yang layak guna mengakomodasi
dapat ditingkatkan. Masyarakat para pekerja wanita merupakan
tidak dapat mengabaikan bahwa syarat kunci untuk meningkatkan
wanita sangat berperan dalam hasil bursa pekerja bagi pekerja
mengurangi kemiskinan. Dengan wanita. Akses terhadap bursa kerja
mensosialisasikan pekerjaan- dan pekerjaan yang layak
pekerjaan yang layak bagi wanita merupakan hal yang penting bagi
diharapkan dapat rnembangun, pencapaian persamaan gender.
mernajukan, serta mernperkuat Namun, di satu sisi pekerja wanita
masyarakat dan perkeinbangan hams berani untuk menghadapi dan
ekonomi sosial yang ada. mengatasi halangan-halangan
Kemampuan masyarakat untuk diskriminas! ketika mencari
menerima peran baru ekonomi pekerjaan. (Anita Komala)
wanita dan kondisi yang dapat

Bahama Ratifikasi Konvensi ILO di Bidang Pekerja


Maritim
http-7/www^aharnas.gov.bs/baharnasweb2/hgrne.nsf/c5dl826da66595d206256fD
30Q5e99f2/fcac9d9403dQ3aQb852573ed0069743c!OpenDocument
httpjf/wvyw.lawandtax-news.com/asp/story.asp?storvname=30045
http://www.bfeb-bahamas.com/news detail.lasso?id=35295
httgy/w^yw.mfabahamas.org/Bahamas%2QRatifies%20Intemational%20Martime
%2QLabour%2QCQnvention%2020Q6.htm
http://www.ilo.org/gIobal/About_the_IiX)/Media_and_public_information/Press_
releases/lang-en/WCMS 065210/index.htm

International Labour negara peratifikasi. Konvensi ini


Organisation (ILO) telah disebut juga sebagai pilar ketiga
menyusun Konvensi dibidang "Third Pilar" dalam pengaturan
pekerja rnaritim yang dinamakan perkapalan internasional dengan
Maritime Labour Convention 2006. Convention of the International
Konvensi ini rnengatur mengenai Maritime Organizations (IMO) on
standar minimum bagi pekerja yang Environmental Protection and Ship
bekerja di atas kapal guna Safety and Security sebagai pilar
menjamin dan rnelindungi pekerja pertamanya.
kapai dengan suatu harmonisasi Ketentuan yang diatur oleh
hukum dan pemenuhan standar Konvensi tersebut meliputi kondisi
perlindungan tertentu oleh negara- kehidupan pekerja di atas kapal,

Volume 5 Nomor4Juti 2008 849


Jumal Hitkm Intemasional

jam kcrja dan istirahat, akomodasi, Konvensi teisebut "Maritime


fasilitas rekreasi, pemenuhan Labour Certificate'' akan
pclayanan makanan, periindungan dilampirican di dalam "Maritime
kesebatan, perawatan dokter, Labour Convention" yang di
kesejahieraan dan jaminan sosial. dalamnya berisi peraturan-
Selain itu, Konvensi itu juga peraturan nasional bendera kapal
mengatur befaerapa cara yang sesuai dengan Konvensi.
pengawasan dari pemenuhan dan Sertifikat juga ditujukan untuk
pelaksanaan standar-standar yang menjamin pemiiik kapal atau
telah ditentukan, seperti dengan operator untuk tetap nielaksanakan
cara pemerifcsaan keadaan para atau menjaga standar-standar dalam
pekerja kapal yang dilaksanakan di Konvensi agar tetap dUaksanakan
atas kapa! (Onboard) atau di tepi di atas kapal. Sesuai dengan
pantai (Onshore) yang dilakukan Konvensi ini, kapten kapal
dengan izin pemiiik kapai dan faertanggung jawab untuk
pengawasan oleh kapten kapal, melaksanakan apa yang ditetapkan
selain itu pengawasan dapat juga oleh pemiiik kapa? dan menjaga
dilakukan dengan cara pengawasan berkas-berkas yang berfaubungan
dan kontrol dari otoritas sesuai dengan pelaksanaan tugas dari
dengan bendera kapal, serta pemiiik kapal sebagai bukti apa
inspeksi atau pemeriksaan dari yang dilakukan pemiiik kapal
negara tempat kapal tersebut memenuhi ketentuan dalam
berlabuh. Konvensi.
Konvensi ini juga Pada 11 Febniari 2008,
menentukan bahwa kapal dengan Bahama meratiSkasi Konvensi iLO
berat iebih dari SOOGT dan terikat di bidang pekerja Maritiin. Bahama
dalam pelayaran intemasional menjadi negara belahan baiat
dihamskan untuk tmtuk menibawa pertaraa yang meratiSkasi konvensi
"Maritime labour Certificate" dan ini. Hal ini menunjukkan keinginan
"Declaration of Maritime Labour Bahama untuk maju dan tenis
Compliance", "Maritime labour meningkatkan standar dari industri
Certificate" dikeluarkan oleh maritim di negaranya. Selain itu,
negara bendera kapal atau ratifikasi mi menunjukkan bahwa
organisasi yang telah ditunjuk Bahama berkomifcnen untuk ierus
untuk melakukan inspeksi terhadap berusaha mewujudkan pelayaran
kapal dan berlaku selama 5 tahun. yang anian dan praktik peibunihan
Sertifikat ini dlberikan bagi kapal yangsehat
yang telah meroenuhi peraturan Sekitar 1.700 kapal telah
nasional bendera kapal dan didaftarkan sebagai bagian dari
peraturan-peraturan pelaksana Bahama. Hal in! menjadikan

850 Indonesian Javrr&l of International taw


International Law in News

Bahama sebagai negara ketiga Apabi la konvensi ini


terbesar yang memiliki kapal-kapal berlaku, maka konvensi ini akan
yang tersebar di seluruh dunia. berlaku secara global, tanpa
Negara kedua terbesar adalah mensyaratkan seluruh negara untuk
Liberia, negara yang juga telah meratifikasinya. Dengan Bahama
meratifikasi konvensi ini. Negara meratifikasi konvensi ini,
terbesar adalah Panama, yang diharapkan negara-negara yang
sampai saat ini masih belum berada di sekitar Laut Karibia yang
meratifikasi konvensi ini dan memiliki kepentingan di bidang
sangat diharapkan kesediaannya maritim mengikuti jejak Bahama
untuk meratifikasi konvensi ini dan meratifikasi konvensi ini.
dalam waktu dekat Kemudian dengan melihat
Dengan Bahama keinginan negara-negara Afirika
meratifikasi konvensi ini maka dan negara-negara Karibia maka
syarat agar konvensi ini berlaku dapat diprediksikan bahwa
larnbat laun terpenuhi, karena Maritime Labour Convention akan
dengan Bahama meratifikasi berlaku pada 2010.
konvensi ini maka sekitar 20% dari Selain itu, dengan Bahama
tonase dunia telah menjadi peserta meratifikasi konvensi ini, maka
konvensi ini. Dengan demikian pada saat konvensi ini memiliki
semakin dekat terpenuhinya salah kekuatan hukum untuk mulai
satu syarat keberlakuan konvensi berlaku, maka Bahama secara
tersebut, yakni terdapatnya minimal otomatis menjadi anggota dari
30 negara yang meratifikasi dan anggota "Tripartite Committee"
telah mewakili 33% dari tonase yang akan di bentuk di bawah
dunia. konvensi ini. (Desy Kristine)

Kebijakan ILO terhadap Permasalahan Perburuhan


di Myanmar
http://\vww.amnestv. ors/en/tibrary/asset/ASA 1 6/009/1 999/eu/dom-
ASA16QQ91999en.vdf
http:/Anvw._eimnestv. ors/en/librarv/asset/ASA 1 6/014/1 999/ert/dom-
ASA16Q!41999en.pdf
http://mvanmaniewsAvordpress.com/2QQ6/Il/I6ftenasa-keria-paksa-di-
bitrma-didiskitsikan-ilof
htt://\v\vw.i!Q,org/iiolex/c3i'tex/convde.pl?CQ29

&Crt=

Volume 5 Nomor 4 Jitl't 2008 851


Jurnal Hukum Infernasional

htrp://\vwn'.reuiers.com/article/a5iaCrisis/ictUSL148639I2
hup:// news, bbc. co. uk/2/hi/asia-pacific/4224 72Q.stm

http:/tvfw\v. Ho. orgAt'cittspj/sroups/pitblic/ —ed'


relconf/documents/meelingdocumenthvcfns QS5J28.pdf
fiftp://ww\v. ilo. orshvcms&5/sroui3s/pubnc/—ed norm/—
relconf/docunients/meetinsdocitment/wcms Q91579.pdf

Myanmar telah menjadi Kebijakan kerja paksa ini


perhatian dunia selarna setidaknya tidak hanya dikenakan Myanmar
12 tahun terakhir akibat kefaijakan- terhadap etnis Karenni, namun juga
kebijakannya yang dinilai banyak etnis-etnis minoritas yang berasal
pihak telah melanggar hak-hak dari timur Myanmar lainnya, yaitu
asasi buruh dalam hukum dari wilayah Shan, Karen, dan
intemasional. Selama pertengahan bagian selatan Kachin. Kerja paksa
pertama 1996, miiiler Myanmar yang mereka lakukan mencakup:
rnemulai relokasi paksa 200.000- pembukaan hutan, pembangunan
300.000 anggota etnis minoriias jalan, pembangunan barak-barak
Karenni di negara bagian Kayah, militer, dan pengangkutan amunisi
timur Myanmar. Mereka berat serta kantung-kantung suplai
dipindahkan dari desa mereka lainnya untuk militer Myanmar.
masing-masing ke lokasi-lokasi Semua ini diperintahkan Myanmar
tertentu di mana tidak terdapat untuk membantu mereka
cukup makanan, air, obat-obatan. memenangkan perang melawan
dan fasilitas kebersihan untuk dapat pemberontakan yang dilakukan
menunjang kebutuhan harian oleh anggota etnis-etnis minoritas
rnereka. Mereka yang berhasil yang dimaksud. Dalam
melarikan diri ke Thailand pada melaksanakan kerja paksa, seorang
akhir 1998 dan awal 1999 kepala kelua;ga biasanya
menyebutkan dalam wawancara diperintahkan untuk menyediakan
dengan Amnesty International minimal salah seorang anggota
bahwa militer Myanmar telah keluarganya, dan jika tidak mau,
memerintahkan mereka untuk mereka wajib mencari tenaga
melakukan kerja paksa. Selain itu, pengganti atau membayar denda
militer Myanmar juga telah sebesar 10.000 Kyat (8 USD).
melakukan penahanan, penyiksaan, Mereka juga tidak pemah dibayar
dan pembunuhan yang sernena- dan hams membawa bekal serta
mena terhadap warga sipil yang mencari tempat berteduh sendiri.
dipaksa menjadi buruh tersebut. Dikarenakan jumlah orang dewasa
yang ada dalam sebuah keluarga

852 Indonesian Journal of International law


International Law in News

terbatas, anak-anak dan rernaja sebagai kerja paksa. Walaupun


muda pada akhimya seting kali demikian, ILO dalam berbagai
dilibatkan dalam kerja paksa. kesempatan telah memerintahkan
Anak-anak juga dilaporkan telah investigasi serta meminta
direkrut sebagai tentara oleh mtliter keterangan dan kerja sama
Myanmar. pemerintah Myanmar dalam
Isu kerja paksa di menanggapi isu kerja paksa
Myanmar telah mendapatkan tersebut
perhatian yang serius dan Dalam sesi ke-291 pada
Organisasi Buruh Internasional November 2004 di Jenewa, ILO
(ILO), terutama karena Myanmar memutuskan untuk mengirimkan
terikat oleh ILO Convention No. 29 high-level mission ke Myanmar
Concerning Forced or Compulsory untuk rnenyelidiki tuduhan
Labour yang diratifikasinya pada 4 terjadinya kerja paksa. Pada 14
Maret 1955. Dalam menanggapi November 2007, ILO juga secara
kebijakan-kebijakan perburuhan spesifik meminta Myanmar untuk
tersebut, Myanmar mengklaim membuat pemyataan bahwa segala
bahwa kebijakan-kebijakan yang bentuk kerja paksa hams
telah diambilnya bukan merupakan dihapuskan. ILO juga pernah
bentuk kerja paksa karena mengancam akan meminta
dikecualikan oleh Pasal 2 ayat (2) Advisory Opinion dari
Konvensi yang berbunyi: International Court of Justice, di
Den Haag, untuk melarang
"... eke term "forced or Myanmar meneruskan kebijakan
compulsory labour" shall not kerja paksanya. Namun baru pada
include: awal 2007, Myanmar setuju untuk
... (b) Any work or service mulai bekerja sama dengan ILO.
•which forms part of the Pada 26 Februari 2007, Myanmar
normal civic obligations of the menandatangani Supplementary
citizens of- a fully self- Understanding dengan ILO untuk
governing country... " menciptakan mekanisme di mana
individu-individu yang mengklaim
Myanmar berpendapat bahwa telah menjadi korban kerja paksa
bentuk-bentuk pekerjaan yang dapat menuntut ganti rugi. Dalam
diperintahkannya merupakan sesi ILO ke-298 pada Maret 2007,
bagian dari kewajiban setiap warga Myanmar juga setuju untuk
negara {civic obligations} untuk mengizinkan deiegast ILO
membela negaranya dalam perang memasuki wilayahnya untuk
melawan para pernberontak. Oleh menyelidiki kemungkinan
karena itu, bentuk-bentuk pekerjaan terjadinya kerja paksa.
tersebut tidak dapat dianggap

Volume 5 Momor 4 Mi 2008 853


Jurnal Hukwn Internasional

Perkembangan terakhir kesadaran atas kebijakan-


masalah perburuhan di Myanmar kebijakan pemerintah yang
telah dituangkan dalam terkait dan kewajiban dalam
Kesimpulan Governing Body ILO Konvensi No. 29, yang
No. GB. 301 /6, yang diadopsi dibuktikan dari adanya laporan
dalam sesi ke-301 pada Maret yang terus-menerus mengenai
2008. Kesimpulan tersebut rneliputi pelecehan terhadap orang-
7 (tujuh) hal pokok, yaitu: orang yang mendukung
1. Governing Body telah aplikasi Supplementary
mempertimbangkan scrnua Understandings
informasi yang diterimanya, 5. Governing Body kembali
termasuk pemyataan dari menggarisbawahi kesimpulan
Perwakilan Tetap Uni Komite Kebebasan Berserikat
Myanmar, dalam Kasus No. 2591 tentang
2. Governing Body nienyambut kebebasan berserikat dan hak-
baik perpanjangan periode hak semua serikat buruh;
percobaan dari aplikasi 6. Governing Body sekali lagi
Supplementary Understanding memanggi! Pemerintah
untuk masa waktu 12 bulan Myanmar untuk
terhitung sejak 26 Februari memperhatikan kesirnpulan-
2008; kesimpulan dan keputusan-
3. Governing Body sekali lagi keputusannya terdahulu,
memanggil otoritas Myanmar termasuk kesimpulan dan
dengan setegas-tegasnya untuk keputusan International
membuat pemyataan publik, Labour Conference, dengan
yang didiseniinasikan dalam harapan bahwa permasalahan
bahasa-bahasa lokal dengan ini dapat diselesaikan dengan
jelas, untuk mengkonfirmasi baik;
kembali pelarangan segala 7. Governing Body memanggil
bentuk kerja paksa dan Pemerintah Myanmar untuk
komitmen Myanmar untuk memperkuat kerja samanya
melaksanakan kebijakan dengan ILO untuk memastikan
tersebut, termasuk melalui aplikasi efektif dari
aplikasi Supplementary Supplementary Understanding
Understanding, dan implementasi kewaj iban
4. Governing Body mengakui Myanmar dalam Konvensi No.
upaya Myanmar dalam 29 yang melarang kerja paksa
rneningkatkan kesadaran dan dan perekrutan anak-anak ke
kegiatan pendidikan. Namun, ia dalam militer. (Hadyu Ikrami)
sangat menyesalkan kurangnya

854 Indonesian Journal of International law


International Law in

Ratifikasi Luksemfourg terhadap 20 Instrumen


Hukum Perburuhan ILO Secara Sekaligus
http://www. Ho. ors/slobal/A boitt the ILO/Media and public information/l-
News/lans-en/WCMS 091734/tndex.htm

Pada 8 April 2008, Luksemburg akibat dari penyakit-penyakit


meratifikasi 20 instrumen yang berkaitan dengan
hukum Organisasi Buruh kecelakaan di tempat kerja.
Intemasional (ILO), yang terdiri Setiap tahun, sekitar 270 juta
dan 18 konvensi dan 2 (dua) orang juga terkena dampak
protokol. Lima belas dari kecelakaan kerja yang tidak
instrumen-instrumen hukum ini fatal, yang berakibat pada
terkait dengan keselamatan kerja setidaknya 3 (tiga) hari absensi
dan perlindungan kesehatan kerja. Di negara-negara Uni
buruh. Ratifikasi secara Eropa, jumlah kompensasi,
sekaligus instrumen hukum biaya perawatan kesehatan, dan
dalam jumlah besar seperti ini biaya perawatan karena cacat
mempakan hal yang relatif yang dikeluarkan oleh setiap
jarang terjadi dalam sejarah ILO. negara sebagai akibat dari
Dengan ratifikasi 20 instrumen kecelakaan kerja sangat besar.
ini, jumlah total instrumen Jumlah tersebut mewakili 3,8%
hukum ILO yang telah Gross Domestic Product 'di
diratiflkasi Luksemburg adalah seluruh Uni Eropa saja.
100 buah. Hal ini sekaligus Karenanya, masyarakat dunia
menjadikan Luksemburg sebagai dapat membantu mengubah hal
salah satu dari sebagian besar ini dengan berkontribusi pada
negara Uni Eropa yang "budaya global untuk
meratifikasi instrumen- pencegahan".
instrumen ILO di bidang Ke-18 konvensi yang
keselamatan dan kesehatan telah diratiflkasi Luksemburg
kerja. Ratifikasi ini juga tersebut adalah sebagai berikut:
menandai perayaan World Day 1. Convention No. H5
for Safety and Health at Work concerning the Protection of
yang jatuh pada 28 April. Workers against Ionising
Menurut ILO, lebih dari Radiations (I960);
6.000 buruh meninggal setiap
tahun di seluruh dunia sebagai

Volume 5 Nomor 4Juli 2008 855


Jttmal Huhtm faternasional

2. Convention No. 119 10. Convention No. 161


concerning the Guarding of concerning Occupational
Machinery (1963); Health Services (1985);
3. Convention No. J20 11. Convention No. 162
concerning Hygiene in concerning Safety in the Use
Commerce and Offices of'Asbestos (1986);
(1964); 12. Convention No, 167
4. Convention No. 127 concerning safety and
concerning the Maximum Health in Construction
Permissible Weight to Be (1938);
Carried by One Worker 13. Convention No. 170
(1967); concerning Safety in the Use
5. Convention No. 129 of Chemicals at Work
concerning Labour (1990);
Inspection in Agriculture 14. Convention No. 171
(1969); concerning Night Work
6. Convention No. 136 (1990);
concerning Protection 15. Convention No. 174
against Hazards of concerning the Prevention of
Poisoning Arising from Major Industrial Accidents
Benzene (1970); (1993);
7. Convention No. 139 16. Convention No. 176
concerning Prevention and concerning Safety and
Control of Occupational Health in Mines (1995);
Hazards caused by 17. Convention No. 1&3
Carcinogenic Substances concerning the Revision of
and Agents (1974); the Maternity Protection
8. Convention No. 148 Convention (Revised), 1952
concerning the Protection of (2000);
Workers against 18. Convention No. s84
Occupational Hazards in the concerning Safety and
Working Environment Due Health in Agriculture
to Air Pollution, Noise, and (2001).
Vibration (1977); Sedangkan 2 (dua)
9. Convention No. 149 protokol yang diratifikasi
concerning Employment and Luksemburg adalah Protocol
Conditions of Work and Life related to Convention No. 81
of Nursing Personnel concerning Labour Inspection in
(1977); Industry and Commerce dan
Protocol related to Convention
No. 155 concerning

856 Indonesian Journal of International Law


international Law in News

Occupational Safely and Health


in the Working Environment.
Menurut Cleopatra
Doumbia-Henry, Direktur
International Labour Standards
Department ILO, ratifikasi
instrumen-instrurnen ini
merefleksikan kepentingan
Pemerintah Luksemburg untuk
mengadopsi standar-standar
perburuhan intemasional demi
menjamin pekerjaan yang lebih
baik dalam ketentuan
perundang-undangan nasional
mereka. Bidang-bidang yang
tercakup dalam standar ini
meiiputi keselamatan dan
kesehatan kerja, yang
merupakan perpanjangan dari
bidang inspeksi perburuhan dan
perlindungan terhadap buruh
ibu. Luksemburg sekali lagi
telah menunjukkan
komitmennya untuk
mempromosikan nilai-nilai yang
dijunjung ILO. (Hadyu
Ikrami)

Volume 5 ffomor 4 Jitli 2008 857

Anda mungkin juga menyukai