Anda di halaman 1dari 14

Nama : ZULHAIRIL

No. Peserta : 19316169710033


Nama Instruktur : MARNOKO, M.Si

PERMOHONAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK


(BAHAN AJAR)

Sekolah : SMKN 1 Tanjungpinang


Program Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Kompetensi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Mata Pelajaran : Administrasi Pajak
Kelas/Semester : XI / 1
Tahun Pelajaran : 2019/ 2020
Durasi : 6 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Akuntansi dan Keuangan Lembaga . Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

K.I 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Akuntansi
dan Keuangan Lembaga .Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,


produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,


menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2. Menerapkan Permohonan Nomor 3.2.1. Menerapkan Permohonan Nomor


Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3.2.2. Menjelaskan Permohonan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP
4.2. Membuat Surat Permohonan 4.2.1. Membuat Surat Permohonan Nomor
Nomor Pokok Wajib Pajak Pokok Wajib Pajak (NPWP)
(NPWP) 4.2.2. Mempresentasikan Surat Permohonan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran:
1. Peserta didik dapat Menerapkan Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2. Peserta didik dapat Menjelaskan Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP
3. Peserta didik dapat Membuat Surat Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Peserta didik dapat Mempresentasikan Surat Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)

D. Uraian Materi
1. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam
administrasi perpajaka yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib
pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Sedangkan NPPKP (Nomor
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak) adalah nomor yang harus dimiliki setiap pengusaha
yang berdsasarkan Undang – Undang PPN dikenakan Pajak, wajib melaporkan usahanya
pada kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk dikukuhkan sebagai PKP (Pengusaha Kena
Pajak).
Setiap wajib pajak hanya diberikan satu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Selain
itu NPWP juga dapat dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan
dalam pengawasan administrasi perpajakan. Dalam hal ini berhubungan dengan dokumen
perpajakan, wajib pajak diharuskan untuk mencantumkan NPWP yang dimilikinya.
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) terdiri atas 15 digit, 9 digit pertama merupakan
kode wajib pajak dan 6 digit berikutnya merupakan kode administrasi.

Contoh Format NPWP :

a. |0|7| . |8|9|0| . |1|2|3| . |3| . |3|3|5| . |0|0|0|


b. – 07 = Kode jenis wajib pajak yang mengindikasikan apakah wajib pajak orang
pribadi, wajib pajak badan atau bendaharawan (pemungut).
c. – 890.123 = Nomor urut Wajib Pajak
d. – 3 = Cek digit
e. – 335 = Kode pemungut Pajak
f. – 000 = Kode cabang 000 berarti kantor pusat, sedangkan kode cabang 001 berarti
cabang kesatu.

Gambar 2.1. Contoh NPWP Pribadi


Sumber:http://www.pengertianpakar.com/2015/01/pengertian-fungsi-
pendaftaran-dan-html.html
2. Fungsi NPWP

Berikut Fungsi NPWP :


a. Sebagai saran dalam administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal
diri atau identitas wajib pajak sehingga kepada setiap wajib pajak hanya satu nomor
wajib pajak.
b. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan
administrasi perpajakan.
c. Untuk Keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan sehingga semua
yang berhubungan dengan dokumen perpajakan harus mencantumkan NPWP.
d. Untuk memenuhi kewajiban – kewajiban pepajakn, misalnya dalam surat setoran
pajak.
e. Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi – instansi tertentu yang mewajibkan
mencantumkan NPWP dalam dokumen – dokumen yang diwajibkan, Misalnya,
dokumen impor (PIB) dan dokumen ekspor (PEB), pinjaman kredit bank dan lain –
lain.
f. Untuk keperluan pelaporan SPT masa dan tahunan.

3. Landasan Hukum Pemberian NPWP


a. Pasal 2 UU KUP
b. SK Dirjen Pajak No. Kep. 515/PJ/2000
c. SK Dirjen Pajak No. Kep. 161/PJ/2001
d. SK Dirjen Pajak No. Kep. 338/PJ/2001

4. Pendaftaran untuk mendapatkan NPWP


Berdasarkan system penaksiran sendiri untuk setiap Wajib Pajak wajib
mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau
tempat kedudukan Wajib Pajak, untuk diberikan NPWP. Kewajiban mendaftarkan diri
berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup
terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan
perjanjian pemisahan penghasilan dan harta.
Wajib pajak orang pribadi Pengusaha tertentu yang mempunyai tempat usaha
berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke kantor pelayanan pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkann diri ke
kantor pelayanan pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.
Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, bila
sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi
penghasilanTidak Kena Pajak (PTKP) serahun, wajib mendaftrakan diri paling lambat pada
akhir bulan berikutnya. Wajib pajak orang pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat
mengajukan permohonan untuk memperoleh NPWP.
Pendaftaran NPWP harus memenuhi persyaratan subjektif. Persyaratan subjektif
adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam undang-
undang pajak penghasilan 1984 dan perubahannya.
Selain persyaratan subjektif dalam pendaftaran NPWP, harus juga memenuhi
persyaratan objektif. Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang
menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotongan
pemungutan sesuai dengan ketentuan undang-undang pajak penghasilan 1984 dan
perubahannya.

5. Tata Cara Pendaftaran NPWP


Syarat utama untuk mendaftarkan diri adalah mengisi Formulir Pendaftaran NPWP

Syarat-syarat untuk memperoleh NPWP dan Pengukuhan PKP

1) Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Non Usahawan:

a. Fotokopi KTP atau SIM bagi penduduk Indonesia;

b. Fotokopi Paspor dan surat keterangan tempat tinggal bagi orang asing

2) Untuk wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan:

a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia;

b. Fotokopi Paspor dan surat keterangan tempat tinggal bagi orang asing

c. Surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi

yang berwenang

3) Untuk Wajib Pajak Badan

a. Fotokopi akta pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan


penunjukan dari kantor pusat bagi BUT

b. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia salah seorang pengurus;

c. Fotokopi paspor bagi orang asing dan surat keterangan tempat tinggal

d. Surat keterangan tempat kegiatan usaha dri instansi yang berwenang

4) Untuk bendaharawan sebagai pemotong/pemungut :

a. Fotokopi KTP bendaharawan;

b. Fotokopi surat penunjukan sebagai bendaharawan.

5) Untuk Joint operation sebagai wajib pajak pemotong/pemungut:

a. Fotokopi perjanjian kerja sama sebagai joint operation;

b. Fotokopi NPWP masing-masing anggota joint operation;

c. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia dari salah seorang pengurus

d. Fotokopi paspor dan surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang

berwenang

6) Untuk Wajib Pajak berstatus cabang , orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita

kawin tidak pisah harta harus melampirkan fotokopi surat keterangan terdaftar
7) Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dengan surat kuasa khusus

Untuk Wajib Pajak Pindah, syarat-syaratnya adalah sebagai berikut :

1) Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan, pindah tempat tinggal/kegiatan usaha:

a. Kartu NPWP

b. surat keterangan tempat tinggal baru dari instansi yang berwenang atau

c. Surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas

2) Wajib Pajak Orang Pribadi non usaha, pindah tempat tinggal :

a. surat keterangan tempat tinggal baru dari instansi yang berwenang, atau:

b. surat keterangan dari pimpinan instansi perusahaannya.

3) Wajib Pajak Badan, pindah tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha :

a. surat keterangan tempat kedudukan atau ;

b. surat keterangan tempat kegiatan baru dari instansi yang berwenang

Berikut formulir pendaftaran wajib pajak untuk mendapat NPWP dan dapat diisi
dengan data diri yang valid :
Gambar 2.2. Formulir Wajib Pajak Orang Pribadi
Gambar 2.2. Formulir Wajib Pajak Orang Badan

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PERMOHONAN PENDAFTARAN DAN PERUBAHAN DATA


WAJIB PAJAK

A. IDENTITAS UMUM
1. Titel : Diisi hanya untuk orang pribadi.

Diisi gelar akademis, profesi, adat, keagamaan.

Contoh : Dr., PhD., Akt., RM., Hj.


2.
Nama Wajib Pajak

Untuk orang pribadi diisi nama terang secara lengkap tidak singkat.

Contoh : MUHAMMAD ABDUL SYUKUR

Untuk badan diisi nama badan tanpa mencamtumkan bentuk hukumnya.

Contoh : BRINTISH AMERICAN TOBACCO INDONESIA

Untuk pemungut diisi nama bendaharawan.

Contoh : BENDAHARAWAN RUTIN KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDRAL PAJAK


3. Nama Wajib Pajak : Diisi hanya untuk orang pribadi.

Cukup jelas.
4.
Alamat tempat kedudukan /tinggal
- Jalan
Contoh - COMP. KEUANGAN JL. SAKTI V NO. 13
:
- WISMA BCA LT.3 JL. JEND.SUDIRMAN KAV. 12
- RT/RW : Cukup jelas.
- Kelurahan/Kecamatan : Cukup jelas.
- Kota/Kabupaten : Cukup jelas.
- Kode Pos : Cukup jelas.
5. Usaha/Pekerjaan Bebas
- Status Usaha
Pilih salah satu. Khusus untuk pilihan 5 bila tempat usaha berbeda kantor pelayanan pajak
dengan domisili
atau berbeda DATI II.
- Jenis Usaha/Pekerjaan Bebas :Diisi uraian kegiatan usaha yang dominan.
Cukup jelas.
6. Kewajiban Pajak

Cukup Jelas
B. KORESPONDENSI
7. Alamat: Cara pengisian sama dengan butir 4.
8. Telepon/Faksimile dan E-mail

Cukup jelas.
C. WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
9. Tempat/Tanggal Lahir

Cukup jelas
10. Nomor KTP/Paspor

Diisi Nomor KTP bagi penduduk Indonesia . atau diisi Nomor Paspor bagi orang asing.
11. Kebangsaan: hanya untuk orang asing, diisi kewarganegarannya.

Merk Dagang/Usaha : diisi nama usaha.

Contoh:
- TOKO BINTANG
- JAMU CAP JAGO
D. WAJIB PAJAK BADAN
13. Bentuk Hukum

Diisi sesuai dengan akte pendirian/perubahan.


14. Status Modal

Cukup jelas
15. Akte Pendirian dan/perubahan terakhir.

Cukup jelas
16. Akhir Tahun Buku

Diisi tanggal dan bulan pembukuan.


17. Identitas Pimpinan Penanggung Jawab

Diisi salah satu penangung jawab perusahaan atau badan.


E. WAJIB PAJAK PEMUNGUT
18. Instalasi/Proyek
- Nama
Contoh : KANTOR PUSAT DIREKTORAT JENDRAL PAJAK
- Alamat Instansi/Proyek
Cara pengisian sama dengan butir 4.
19. Identitas Pemungut/Bendaharawan
- Nama
Contoh : DRS. ANGKASA WIBAWA
- No. KTP
Cara pengisihan sama dengan butir 10
- Alamat tempat-tinggal
Cara pengisihan sama dengan butir 4.
20. No. surat penunjukan

Cukup jelas
F. PERMOHONAN UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP
22. Mengajukan permohonan untuk dikukukan sebagai pengusaha kena pajak

Cukup jelas.
23. Menentukan kegiatan usaha yang melaporkan SPT masa PPN.

Apabila pilihan "YA" yang artinya Wajib Pajak mempunyai lebih dari satu tempat kegiatan
usaha dalam wilayah dalam satu KPP, maka diisi NPWP dan almat salah satu tempat kegiatan
usaha yang dipilih untuk melaporkan SPT Masa PPN.
G. PERMOHONAN UNTUK PENGHAPUSAN NPWP/PENCABUTAN PKP
24. Mengajukan permohonan penghapusan NPWP

Cukup jelas .
25. Mengajukan permohonan pencabutan pengukuhan PKP

Cukup jelas
H. PERNYATAAN
25. Pernyataan
Cukup jelas

Catatan :

Formulir Pendaftaran dan Perubahan data Wajib Pajak ditandatangani oleh pemohon atau
kuasa pemohon. Dalam hal pengukuhan cecara jabatan ditandatangani oleh pengusul.

6. Penghapusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) |


Penghapusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dapat dilakukan oleh Direktur Jenderal
Pajak apabila :
1. Diajukan permohonan penghapusan NPWP oleh wajib pajak dan/atau ahli warisnya
apabila wajib pajak sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Wajib pajak badan dilikuidasi (telah dilakukan pembubaran) karena penghentian atau
penggabungan usaha.
3. Wanita yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa membuat perjanjian
pemisahan harta dan penghasilan dalam hal suami dari wanita tersebut telah terdaftar
sebagai wajib pajak.
4. Wajib pajak bentuk usaha tetap menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia.
5. Dianggap perlu oleh Direktur Jenderal Pajak untuk menghapuskan NPWP dari wajib
pajak yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
6. Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan keputusan atas
permohonan penghapusan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dalam jangka waktu 6
bulan untuk wajib pajak badan, maka dimulai sejak tanggal permohonan diterima secara
lengkap. Apabila jangka waktu sebagaimana telah ditentukan lewat dan Dirjen pajak tidak
memberi suatu keputusan, permohonan penghapusan NPWP pajak dianggap dikabulkan.

E. Soal Latihan, Kunci jawaban dan rubrik


a. Penilaian Pengetahuan
Soal Pilihan Ganda
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah identitas diri ….
a. Subjek Pajak d. Wajip Pajak
b. Objek pajak e. Pegawai Pajak
c. Penghasilan Perusahaan
2. Kewajiban Untuk Mendaftarkan diri NPWP tidak berlaku bagi wajib pajak yang
memperoleh penghasilan dari ………
a. Satu sumber pekerjaan d. Dirjen Pajak
b. Hadiah e. Konsultan Pajak
c. Sumbangan
3. Kapan seorang objek pajak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP ….
a. 2 bulan setelah mendapatkan penghasilan
b. 1 bulan setelah mendapatkan penghasilan
c. 1 minggu setelah mendapatkan penghasilan
d. 1 Tahun setelah mendapatkan penghasilan
e. Sejak 1 hari bekerja
4. Di bawah ini merupakan fungsi NPWP, kecuali
a. Sarana dalam administrasi perpajakan
b. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi
perpajakan
c. Sebagai tanda pengenal diri / identitas wajib pajak
d. Dicantumkan dalam setiap dokumen negara
e. Sebagai pengenal di kantor pajak
5. Salah satu dasar hukum NPWP yaitu :
a. UU No. 28 Tahun 2009 d. UU No. 16 Tahun 2000
b. UU No. 16 Tahun 2009 e. UU No. 2 Tahun 2001
c. UU No. 27 Tahun 2000
6. Tempat wajib pajak harus mendaftarkan diri untuk membuat NPWP adalah ….
a. Dirjen pajak d. Kantor Samsat
b. Kementrian keuangan e. kantor Pelayanan Keuangan dan Lelang Negara
c. Kantor pelayanan Pajak
7. Syarat Mendaftarka NPWP untuk wajib pajak orang pribadi non usahawan adalah ….
a. Foto copy akta pendirian d. SKCK
b. Surat keterangan tempat kegiatan usaha e. Surat Keterangan Sehat
c. Foto Copy KTP
8. Berikut syarat penghapusan NPWP kecuali …..
a. Wajib Pajak meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan
b. Wanita kawin tidak dengan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan
c. Wajib pajak mempunyai penghasilan yang banyak
d. Warisan yang belum terbagi dalam kedudukan sebagai subjek pajak
e. Wajib pajak badan yang telah dibubarkan secara resmi
9. PT. Manunggal bergerak dalam industri tekstil. Kantor Pusat berada di Jakarta dan
pabriknya terletak di Indramayu. Untuk keperluan pajak penghasilan badan PT. Jaya
Manunggal harus mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib pajak pada
daerah…..
a. Jakarta d. Bandung
b. Indramayu e. Provinsi Jawa Barat
c. Bekasi
10. Kewajiban dari wajib pajak yang utama adalah ….
a. Membayar Pajak sendiri dan memungut pajak orang lain kemudian disetorkan
kepada Negara
b. Menghitung pajak dan mengabaikan
c. Melaporkan hasil laba perusahaan
d. Transaksi Keuangan
e. Menarik pungutan
Rubrik Penilaian Tes Pengetahuan:
Penskoran Jawaban Pilihan Ganda dan Pengolahan Nilai
1. Nilai 10 : jika Benar
2. Nilai 0 : Jika Salah

Rubrik Nilai Essay


Setiap soal diberi bobot yang sama adalah 10
Jumlah skor maksimal adalah 100
Rumus pengolahan Nilai adalah Jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
Tugas Kelompok

Latihan

Coba kalian buat satu masalah tentang tata cara pendaftaran NPWP orang
pribadi di indonesia dan kerjakan bersama teman kelompoknya, setelah itu
presentasikan di depan kelas!

Rambu-Rambu Penilaian:
I. Kesesuaian isi makalah dengan masalah
II. Langkah-langkah pengerjaan
ii. III. Kerapihan dan penampilan presentasi

Soal Keterampilan
1. Mengisi formulir Permohonan NPWP orang pribadi.(Tes Praktek)

Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang
70 - 79
lengkap
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan menggunakan fungsi-fungsi
91 - 100
menggunakan fungsi- Perintah (Command tinggi)
fungsi Perintah Kemampuan menggunakan fungsi-fungsi
80 - 90
(Command) Perintah (Command cukup
Kemampuan menggunakan fungsi-fungsi
70 - 79
Perintah (Command kurang
b. Kemampuan Kemampuan Mempresentasikan surat
Mempresentasikan surat permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak 91 - 100
permohonan Nomor (NPWP) tinggi
Pokok Wajib Pajak Kemampuan Mempresentasikan surat
(NPWP) permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak 80 - 90
(NPWP) cukup
Kemampuan Mempresentasikan surat
permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak 70 - 79
(NPWP) kurang
c. Kemampuan Kemampuan mendapatkan informasi
91 - 100
mendapatkan informasi lengkap
Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
Kemampuan mendapatkan informasi
80 - 90
cukup lengkap
Kemampuan mendapatkan informasi
70 - 79
kurang lengkap
d. Kemampuan dalam Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
bekerja Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam Bekerja dengan terampil 91 -100
bekerja Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam Bertanggung jawab 91 - 100
bekerja Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

NilaiPraktik(NP)
Persiapan Proses SikapKerja Waktu ∑ NK
dan Hasil
Kerja
1 2 3 5 6
SkorPerolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk
komponen penilaian adalah 100
 NK = NilaiKomponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK


Daftar Pustaka

1. Anatasia Diana dan Lilis Setiawati, 2009. Perpajakan Indonesia (Konsep, aplikasi, dan
penuntun praktis). Penerbit CV Andi Offset : Yogyakarta.
2. Mardiasmo, 2011. Perpajakan (Edisi Revisi Tahun 2011). Penerbit CV Andi offset :
Yogyakarta.
3. Agus Mulyono, SE, dkk; Administrasi Pajak SMK Kelas XI; Andi; 2018
4. Rusman Wulansari,dkk; Administrasi Pajak SMK Kelas XI; 2017
5. Lembar Kerja Siswa (LKS) Adminstrasi Pajak
6. http://www.pengertianpakar.com/2015/01/pengertian-fungsi-pendaftaran-dan-html.html.

Anda mungkin juga menyukai